Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) secara global pada

awalnya ditandai dengan transmisi suara nirkabel, melalui siaran radio AM saat

memasuki abad ke-20 sekitar tahun 1910-1920. Perkembangan teknologi nirkabel ini

akhirnya berkembang menjadi transmisi audio visual nirkabel, berupa acara televisi

pada tahun 1940-an dan kemudian berkembang pesat hingga saat ini.Adapun tren

yang berkembang di seluruh dunia akibat kemajuan teknologi adalah kegiatan yang

berbasis internet dan elektronik seperti e-banking, e-mail, e-learning dan sebagainya.

Salah satu Negara yang ikut merasakan dampak dari perkembangan internet yaitu

Indonesia.

Menurut data Statista, per Januairi 2023 negara dengan populasi digital

terbesar di dunia yaitu Indonesia, dimana Indonesia berada pada posisi ke empat

setelah Cina, India, dan United Stated. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa

seluruh aspek kehidupan diberbagai Negara maupun Indonesia telah dipengarui oleh

peran tekhnologi,. Adapun salah satu aspek yang merasakan dampak dari

perkembangan tekhnologi adalah bidang pendidikan khususnya pada kegiatan

pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses memperoleh pengetahuan dan informasi guna

membentuk sikap dan karakter peserta didik. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016, pembelajaran di sekolah bersifat interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi

aktif dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai kemampuan. minat dan perkembangan fisik dan psikis peserta didik (Pramesti

et al., 2023).

Oleh karena itu dalam pembelajaran, guru harus dapat mengembangkan

informasi serta meningkatkan kemampuan mengolah media pembelajaran berbasis

tekhnologi untuk peserta didik, agar pembelajaran menjadi lebih menarik, aktif, tidak

monoton, dan isi yang disampaikan kepada siswa mudah dipahami dan diingat. Salah

satu cara untuk mengembangkan informasi yang akan disampaikan guru kepada

siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Dimana media pembelajaran

merupakan salah satu sarana untuk menunjang proses pembelajaran.

Keberhasilan penyampaian materi sangat bergantung pada kelancaran

komunikasi antara guru dan siswa. Komunikasi yang buruk antara guru dan siswa

membuat pesan-pesan yang disampaikan guru tidak dapat terserap dengan baik.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah media pembelajaran. Apabila seorang guru

menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran, maka proses penyampaian

pesan (materi) tersebut pasti dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan (siswa)

(Herlin et al., 2020)


Media pembelajaran digunakan sebagai alat bagi pendidik untuk

memfasilitasi lingkungan belajar yang lebih efektif dan efisien, sehingga dapat

menciptakan motivasi dan meningkatkan minat belajar sehingga mendorong siswa

menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang dipelajari.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan

dari suatu sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang

kondusif sehingga penerimanya dapat melaksanakan proses pembelajaran secara

efektif dan berkinerja. Berkat kemajuan teknologi, maka terciptalah media

pembelajaran interaktif dan menarik untuk proses belajar mengajar. Pembelajaran

dengan bantuan multimedia interaktif tentu saja lebih menarik karena terdiri dari

berbagai elemen media seperti teks, gambar, audio, video serta animasi, hal ini

tentunya membantu pendidik dan siswa lebih mudah memahami materi

pembelajaran.

Multimedia pembelajaran interaktif didefinisikan sebagai suatu program

pembelajaran yang berisi perpaduan media audio visual seperti gambar, suara dan

animasi secara sinergis dan terpadu dengan menggunakan bantuan dukungan

perangkat komputer maupun gawai guna mencapai tujuan pembelajaran dikelas.

(Ariani, 2019).

Para ahli pendidikan mendefinisikan pembelajaran multimedia interaktif

sebagai penemuan baru yang dapat diterapkan di era saat ini, yaitu ketika teknologi

semakin berkembang, sehingga diharapkan pendidikan dapat selaras dengan

perkembangan teknologi.
Multimedia pembelajaran interaktif dapat diciptakan oleh guru dari lokasi

berbeda dan dalam situasi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.Hal ini dipengaruhi

oleh adanya aplikasi yang tersedia secara gratis dan dapat diunduh oleh guru melalui

gawai atau laptop.(Rasmani et al., 2023).

Pada dasarnya media pembelajaran interaktif mempunyai efek memperjelas

konsep-konsep yang akan guru sampaikan kepada siswa agar lebih cepat dimengerti.

Menurut Newby dalam (Ariani, 2019) keunggulan multimedia pembelajaran

interaktif sebagai media pembelajaran antara lain: (1) memberikan pem-belajaran

dengan penyimpanan informasi yang baik; (2) desain pembelajaran yang ditunjukan

bagi siswa dengan karakteristik belajar yang berbeda; (3) langsung ditujukan bagi

domain pembelajaran efektif tertentu; (4) menghadirkan pembelajaran yang realistis;

(5) dapat meningkatkan motivasi peserta didik; (6) menuntut siswa agar lebih

interaktif; (7) kegiatan pembelajaran lebih bersifat individual; (8) memiliki

konsistensi materi yang diberikan; dan (9) siswa mempunyai pengendalian terhadap

kecepatan belajar setiap individu. Salah satu media pembelajaran interaktif berbasis

web yang masih kurang diketahui yaitu wordwall.

Wordwall adalah aplikasi berbasis browser yang menarik. Aplikasi ini

dirancang khusus untuk menjadi sumber belajar, media, dan alat penilaian yang

menyenangkan bagi siswa. Halaman Wordwall juga menyertakan contoh karya Guru

untuk membantu pengguna baru memahami seperti apa karya tersebut. Wordwall

dapat diartikan sebagai aplikasi web yang digunakan untuk membuat game berbasis

kuis yang menyenangkan. Aplikasi web ini juga cocok untuk merancang dan
mereview penilaian pembelajaran (Mohammad Fikriansyah & Idzi’ Layyinnati,

2023)

Melihat keunggulan atau dampak positif dari adanya multimedia

pembelajaran interaktif tentu saja diperlukan metode pembelajaran yang sesuai agar

menciptakan hasil yang maksimal, terkhususnya pada pelajaran ekonomi.Seperti yang

kita ketahui pelajaran ekonomi merupakan salah satu pelajaran yang dianggap susah

dan membosankan tetapi memiliki andil yang cukup banyak dalam kehidupan.

Mata pelajaran ekonomi mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kehidupan bermasyarakat, karena sering mengkaji dan membahas kehidupan sehari-

hari (Rahmatullah et al., 2020)

Oleh karena itu perlunya salah satu metode pembelajaran yang sesuai untuk

digabungkan dengan media pembelajaran interaktif agar pelajaran ini menjadi

menyenangkan. Salah satu metode pembelajaran yang dianggap sesuai dengan

kebutuhan pelajaran ekonomi yaitu metode pembelajaran PBL ( Problem Based

Learning ). PBL merupakan metode pembelajaran yang memperkenalkan

permasalahan kehidupan nyata dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa.PBL menyajikan permasalahan yang telah terjadi

kemudian siswa diminta mencari informasi melalui sumber belajar lain yang

berkaitan dengan keterampilan berpikir dan keterampilan lainnya baik secara individu

maupun kolaboratif.(Putri & Hamimah, 2023)

Dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di SMA 3 SUMBAWA,

terhadap salah satu guru yang memegang mata pelajaran ekonomi, adalah setiap guru
disekolah diberi pelatihan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis

elektronik yang biasa dilaksanakan diawal semester, hal ini dilakukan untuk

mengikuti perkembangan zaman dimana penggunaan tekhnologi sudah tidak dapat

dipungkiri. Beliau juga menyampaikan dengan adanya pelatihan tersebut tentu saja

membantu para guru khususnya guru ekonomi, dikarenakan mata pelajaran ekonomi

menjadi salah satu mata pelajaran yang sering kali dianggap membosankan.

Adapun media interaktif yang biasa digunakan selain ppt yaitu canva, google

doc serta buku yang menggunakan system scan barcode. Guru tersebut juga

menyampaikan bahwa dengan adanya bantuan media interaktif sangatlah membantu

dalam proses belajar mengajar, terlebih jika mata pelajaran ekonomi lebih sering

berada pada pertengahan atau akhir proses pembelajaran, oleh karena itu guru

biasanya menggunakan ice breaking untuk menarik minat siswa, serta dilakukan

pembelajaran dengan tidak hanya berfokus pada buku pembelajaran.

Sedangkan untuk metode pembelaharan berbasis PBL sendiri sudah sering

digunakan disekolah, hanya saja sejauh ini belum menggunakan bantuan multimedia

interaktif baik dalam bentuk media untuk pemberian materi maupun evaluasi. Ketika

peneliti menanyakan apakah guru pernah mendengar atau menggunakan wordwall

sebagai media interaktif, guru tersebut menjawab tidak pernah.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Multimedia Interaktif

1. Pengertian Multimedia Interaktif

Multimedia secara etimologis berasal dari kata multi (bahasa latin,

nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam dan medium (bahasa latin)

yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa

sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary juga

diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan

informasi (Deliany et al., 2019).

Sedangkan interaktif menurut KBBI sendiri adalah bersifat saling

melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif, atau biasa kita pahami dengan

komunikasi dua arah. Oleh karena itu Sarwiko berpendapat bahwa multimedia

interaktif adalah gabungan berbagai media dari komputer, video, audio,

gambar dan teks. Multimedia interaktif adalah pemanfaatan komputer untuk

menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi)

menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga

memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi,

berkreasi, dan berkomunikasi (Yan Saputra & Alexon, 2023).


Sejalan dengan pendapat tersebut Hofstetter juga mengemukakan

bahwa multimedia interaktif merupakan komputer dengan kombinasi antara

teks, grafik, audio, gambar bergerak yang disertai dengan link dan tools

(Deliany et al., 2019).

Smaldino juga berpendapat bahwa multimedia interaktif merupakan

suatu sistem penyampaian pembelajaran yang merekam visual, suara, dan

video yang dipresentasikan kepada pengguna dibawah kendali komputer,

dimana pengguna tidak hanya dapat melihat gambargambar dan mendengar

suara-suara, tetapi juga memberi respon aktif dimana respon tersebut

mempengaruhi langkah serta urutan penyajian presentasi (Ariani, 2019).

Munir dalam (Deliany et al., 2019) memberikan contoh beberapa

multimedia interaktif yang diantaranya adalah multimedia pembelajaran

interaktif, aplikasi permainan, dan lain-lain

Berdasarkan beberapa defiinisi diatas dapat disimpulkan bahwa

multimedia interaktif adalah gabungan dari beberapa komponen media seperti

teks, gambar, audio, video animasi, dan lain sebagainya untuk meningkatkan

interaksi dan partisipasi secara aktif.


2. Ciri-ciri Multimedia Interaktif

Harun dan Tasir dalam (Ariani, 2019) menjelaskan bahwa suatu media

dapat dikatakan interaktif apabila memiliki lima elemen didalamnya yaitu

sebagai berikut:

1) Teks, dalam suatu sistem multimedia interaktif, teks memainkan

peranan penting dalam menyalurkan informasi kepada pengguna.

2) Grafik, penggunaan grafik dapat memberikan informasi yang an

tepat karena disampaikan dalam bentuk visual.

3) Audio, dalam sistem multimedia interaktif, penggunaan audio

dapat membantu proses penyampaian informasi sehingga lebih

berkesan, selain dari pada itu, audio juga dapat meningkatkan motivasi

di kalangan para pengguna supaya lebih berminat mengikuti proses

penyampaian informasi.

4) Video, penggunaan video pada proses penyampaian informasi

mempengaruhi motivasi seseorang dalam menerima informasi. Selain

itu, video juga mewujudkan suasana realistik kepada para pengguna.

5) Animasi, adalah paparan visual yang bersifat dinamik. Animasi

adalah elemen multimedia yang diminati serta mendapat perhatian

yang ramai karena animasi dapat menampilkan dan menzahirkan

fantasi manusia ke alam realitas dan juga dapat menerangkan sesuatu

yang sulit diterangkan dengan kalimat atau gambar.


3. Jenis-jenis multimedia interaktif

Menurut (Ilmiani et al., 2020) ada empat jenis multimedia interaktif,

yaitu sebagai berikut:

(1) Multimedia interaktif berbasis e-learning.

(2) Multimedia interaktif berbasis web/situs online.

(3) Multimedia interaktif berbasis software.

(4) Multimedia interaktif berbasis aplikasi android.

B. Model Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)

1. Pengertian PBL

Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan pembelajaran

yang menyajikan permasalahan dunia nyata dalam proses pembelajaran,

sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. PBL

menyajikan permasalahan yang dihadapi . Siswa kemudian diminta mencari

informasi tentang sumber belajar lain, termasuk keterampilan berpikir

individu dan kolaboratif serta keterampilan lainnya. Agar seluruh siswa dapat

berpartisipasi aktif dalam pencarian informasi tersebut (Putri & Hamimah,

2023).

Delisle dalam (Puspitasari et al., 2022) menyatakan bahwa problem based

learning merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk

membantu guru mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan


memecahkan masalah pada siswa selama mereka mempelajari materi

pembelajaran.

Menurut Trianto model PBL merupakan suatu model pembelajaran yang

didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan

autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari

permasalahan yang nyata. PBL dapat menjadi salah satu alternatif untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. PBL merupakan suatu strategi yang

dimulai dengan menghadapkan siswa pada masalah sehari-hari. PBL

menuntut adanya peran aktif siswa agar dapat mencapai pada penyelesaian

masalah yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran (Sari & Rosidah,

2023).

Adapun keunggulan dari model pembelajaran PBL dalam proses

pembelajaran seperti yang dituliskan dalam kemendikbud (2013b) sebagai

berikut:

a. proses pembelajaran bermakna bagi peserta didik dimana siswa

belajar memecahkan masalah melalui penerapan pengetahuan yang

dimilikinya.

b. peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara

mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.

c. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta

didik, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan

hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.


Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL dapat membentuk

siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, pemikiran

kritis dan pengepalikasian pengetahuan dalam konteks nyata dan

miningkatkan pemahamapan konsep dan keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran.

2. Langkah-Langkah Model PBL

Menurut (Pecahan et al., 2023) model pembelajaran PBL melalui 5

tahapan yaitu:

(1) Mengorientasi siswa kepada masalah.

(2) Mengorganisasi siswa untuk belajar.

(3) Penyelidikan baik secara kelompok maupun individu.

(4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

(5) Menganalis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.


Gambar 1.
Sintaks Model Pembelajaran PBL

Membantu
Mengorientasi penyelidikan
Mengorganisasikan
siswa kepada mandiri dan
siswa untuk belajar
masalah. kelompok.

Menganalisis dan Mengembangkan


mengevaluasi dan menyajikan
proses pemecahan hasil karya
masalah

Sumber : (Noly shofiya, 2020)

3. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran PBL .

Kelebihan model Problem based learning menurut kunasih & sani

dalam (Yasin & Novaliyosi, 2023) adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

b) Meningkatkan motivasi belajar siswa.

c) Membantu siswa menerima pengetahuan baru

d) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, menumbuhkan siswa dalam

bekerja dan dapat mengembangkan hubungan interpersolan dalam

kerja kelompok.
Sedangkan, menurut Shoimin dalam (Yasin & Novaliyosi, 2023)

kelebihan model problem-based learning antara lain:

a) Mempelajari materi sesuai dengan masalah kontektual.

b) Membangun pengetahuan melalui aktivitas belajar dengan kerja

kelompok yang memungkinkan mengatasi siswa yang kesulitan secara

individual dapat diatasi.

c) Kemampuan komunikasi akan terbuka karena adanya diskusi kelompok dan

prestasi hasil diskusi.

Selain memiliki kelebihan model PBL juga memiliki kekurangan seperti yang

dikemukakan oleh Abidin dalam (Yasin & Novaliyosi, 2023) tentang kekurangan

sebagai berikut:

1. Siswa yang terbiasa mendapatkan pembelajaran berpusat kepada guru

sebagai narasumber utama tentu merasa kurang nyaman dengan cara

belajar pemecahan masalah dengan diskusi.

2. Apabila siswa tidak mempunyai kepercayaan diri dalam memecahkan

masalah yang diberikan pasti siswa sangat susah untuk diarahkan mencoba

memecahkan masalah yang diberikan.

3. Jika siswa tidak paham alasan mengapa harus berusaha memecahkan

masalah yang dipelajari maka siswa tidak akan belajar apapun dari apa

yang mereka pelajari.


C. Wordwall

1. Pengertian Wordwall

Wordwall merupakan aplikasi berbasis website yang dapat digunakan

untuk membuat media pembelajaran seperti kuis, menjodohkan, berpasangan,

anagram, acak kata, pencarian kata, pengelompokan , dll. Menariknya lagi,

pengguna tidak hanya dapat mengakses media yang dibuat secara online,

tetapi juga mengunduhnya dan mencetaknya di atas kertas. Aplikasi ini

menyediakan 18 template yang dapat diakses secara gratis dan memungkinkan

pengguna dengan mudah mengubah template aktivitas satu ke aktivitas

lainnya. Selain itu juga guru dapat membuat konten sendiri sebagai tugas.

Aplikasi ini menjamin proses pembelajaran menyenangkan dan tidak

membosankan bagi siswa dan pendidik. Karena Aplikasi Word Wall

mengedepankan gaya belajar yang lebih santai terhadap pembelajaran yang

sedang atau sudah Anda pelajari.(Mohammad Fikriansyah & Idzi’ Layyinnati,

2023).

Sari & Yarza dalam (Setyowahyudi et al., 2023) Wordwall juga

dimaksudkan sebagai aplikasi yang dapat digunakan sebagai media

pembelajaran yang menarik bagi siswa, sumber belajar, atau alat penilaian

berbasis online.

Jadi dapat disimpulkan bahwa wordwall merupakan salah satu media

pembelajaran berbasis media interaktif, dimaana web aplikasi ini dapat

digunakan untuk merancang dan mereview sebuah pelajaran.


2. Langkah-langkah pembuatan wordwal

1) Pendaftaran akun dihttps://wordwall.net/. Kemudian klik sign up lalu

isikan nama, alamat email, kata sandidan lokasi anda.

2) Pilih create aktivity lalu pilih salah satu template yang telah disediakan.

3) Tuliskan judul permainan dan deskripsi.

4) Ketikan kontent yang telah dibuat sesuai tipe game. Pada sebagian tipe

diperkenankan mengunggah gambar.

5) Klik done jika sudah selesai.

3. Kelebihan dan kekurangan menggunakan media pembelajaran wordwall

Menurut Fadillah dalam (Ma’rifah & Mawardi, 2022) Keuntungan

menggunakan Wordwall adalah dapat diakses kapanpun, dimanapun, dan

juga dapat mendorong siswa untuk menjadi pembelajar yang lebih aktif dan

mandiri.Kelemahannya, keberhasilan belajar tergantung pada kemandirian dan

keinginan belajar.

Anda mungkin juga menyukai