Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS NEGOSIASI UNTUK

SISWA KELAS X SMA

Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas


MK Pengembanagan Media Pembelajaran Berbasis TI
Dosen: Dr. Budhi Setiawan, M. Pd.

Oleh :
Marfuah Unsayaini
K1212046 (5B)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR TEKS NEGOSIASI UNTUK
SISWA KELAS X SMA

Oleh

Marfuah Unsayaini
Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia lahir sebagai jembatan atas kemajuan Nusantara.
Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dan masing-masing suku bangsa
tersebut memiliki bahasa daerahnya. Bahasa Indonesia hadir untuk untuk
menyatukan kemajemukan tersebut. Diawali dengan adanya Kongres Pemuda II
pada 28 Oktober 1928 kemudian dilanjutkan dengan ikrar Sumpah Pemuda, maka
mulai saat itu bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa nasional negara kita.
Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya. Melalui bahasa pula manusia dapat menyampaikan pesan baik lisan
maupun tulisan kepada orang lain.
Seperti yang kita ketahui, bahasa memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik
mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Selain itu, penguasaaan berbahasa
dengan baik dan benar akan membantu peserta didik dalam menghadapi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keberhasilan pengajaran berbahasa dapat terlihat dari keterampilan
dan pengetahuan berbahasa siswa. Begitu juga halnya dengan pengajaran bahasa
Indonesia, pengajaran bahasa Indonesia yang ada di sekolah pun pada dasarnya
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa yaitu keterampilan
membaca, berbicara, menulis, dan menyimak. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Sujanto (2000:56) “GBPP Bidang Studi bahasa Indonesia, baik untuk
Sekolah Dasar, Sekolah lanjutan Pertama maupun untuk sekolah Lanjutan atas
ditujukan untuk mencapai keterampilan-keterampilan: berbicara, membaca,
menyimak, menulis”. Keterampilan tersebut tentu harus dilandasi dengan
pengetahuan kebahasaan.
Berbagai revolusi demi kemajuan dunia pendidikan diberlakukan oleh
pemerintah. Salah satu yang paling menjadi buah bibir masyarakat belakangan ini
adalah mengenai pemberlakuan kurikulum 2013. Perubahan kurikulum tentu saja
dibersamai dengan perubahan seperangkat rencana pelaksanaan pembelajaran,
bahan pelajaran, dan pedoman penyelenggaraan kegiatan. Di kurikulum 2013 ini,
pemerintah lebih condong ingin menjadikan bahasa Indonesia sebagai wahana
untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara estetis dan logis pada
peserta didik.
Di era teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, guru
dituntut untuk bisa mengikuti perkembangannya. Oleha karena itu, pemakaian
media berbasis teknologi diyakini mampu memberikan pengertian yang lebih
mendalam tentang materi ajar kepada peserta didik dibandingkan dengan metode
konvensional.
Sejauh ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi. Para guru banyak yang terjebak pada metode
pembelajaran konvensional. Padahal, kemajuan teknologi seperti internet bisa jadi
sumber belajar yang dapat menolong guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas.
Hasil penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa proses belajar
mengajar yang dibantu alat peraga meningkatkan efesiensi 47%, dengan
dukungan TIK meningkatkan efesiensi 93% (Adhie dalam Heriyanto, 2013).
Membuat dan mempersiapkan materi pembelajaran, silabus, Satuan Acara
Perkuliahan (SAP), kontrak perkuliahan, hand out, sumber referensi, media
pembelajaran, evaluasi, dan penyajian laporan dapat dilakukan dengan dukungan
TIK.
Dengan pemaparan di atas maka disusunlah makalah ini yang
bertujuan penulis ingin menyampaikan tentang pemodelan pembelajaran Bahasa
Indonesia pada kurikulum 2013 mengenai Teks Negosiasi menggunakan media
pembelajaran audiovisual.

KAJIAN TEORI
Bidang pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat
fundamental dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan, di samping juga
merupakan faktor penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi
yang lebih baik. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana paling strategis untuk
mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa. Mengingat begitu pentingnya
peran pendidikan bagi kehidupan masayarakat, maka pemerintah dewasa ini
sangat memperhatikan segala aspek pendidikan yang ada untuk ditingkatkan
(Subandono, 2009: 109-110).
Perkembangan zaman yang demikian pesat, menuntut kita untuk
menyesuaikan diri termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam Iingkungan
pendidikan, kita tidak terlepas dengan kurikulum yang merupakan salah satu
faktor yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran siswa.
Sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara
sistematis, kurikulum mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan
siswa. Apabila dianalisis sifat dari masyarakat dan kebudayaan, dengan sekolah
sebagai institusi sosial dalam melaksanakan operasinya, maka dapat ditentukan
paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yakni peranan
konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif. Ketiga peranan ini
sama penting dan perlu dilaksanakan secara seimbang. (Hamalik, 2012:11)
Dalam kurikulum 2013, teks negosiasi dipelajari pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas X SMA di pelajaran V dengan tema “Seni Bernegosiasi
dalam Kewirausahaan”.
Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk
mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang
berbeda. Atau negosiasi menurut KBBI adalah proses tawar-menawar dengan
jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan
bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya. Negosiasi berasal dari bahasa
inggris (negotiate) yang artinya perundingan.
Sedangkan teks negosiasi merupakan teks berisi dialog atau tuturan
dua orang atau lebih yang terlibat dalam perdebatan untuk mencapai kesepakatan
bersama yang menguntungkan kedua belah pihak. Struktur teks negosiasi antara
lain:
-Orientasi : salam pembuka dan menanyakan kepentingan pembeli
-Permintaan : Permintaan pembeli kepada penjual
-Pemenuhan : Pemenuhan penjual terhadap permintaan pembeli
-Penawaran : negosiasi antara penjal dan pembeli
-Persetujuan : Kesepakatan antara penjual dan pembeli
-Pembelian : transaksi antara penjual dan pembeli
-Penutup : salam penutup

Teknologi Informasi dan Komunikasi, mempunyai pengertian yang


luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. TIK juga dapat diartikan
sebagai sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu
untuk memperoleh suatu data atau informasi maupun memberikan informasi
kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah
ataupun dua arah (Susanto dalam Heriyanto, 2013).
Pemanfaatan media TIK dalam bidang pendidikan, dapat menunjang
pembelajaran yang kini merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan
efektivitas dan kualitas pembelajaran.
Ada beberapa bentuk pemanfaatan multimedia berbasis komputer yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran, meliputi:
a) Multimedia Presentasi
Multimedia Presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi
yang bersifat teoritis yang digunakan dalam pembelajaran klasikal, baik untuk
kelompok kecil maupun kelompok besar. Media ini cukup efektif sebab
menggunakan multimedia projector (LCD/Viewer) yang memiliki jangkauan
pancar yang cukup besar.
Pemanfaatan multimedia dalam presentasi ini biasanya menggunakan
perangkat lunak, yakni Power Point. Hal ini dapat mempermudah kegiatan
presentasi sehingga pembelajaran menjadi dinamis dan menarik perhatian siswa.
Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan menggunakan alat bantu
komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran,
di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para
guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media presentasi yang
berbasis komputer.
b) Program Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif dapat digunkan dalam pembelajaran sebab cukup
efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media ini cocok untuk
mengajarkan suatu proses tau tahapan, misalnya cara membacakan puisi, cara
menulis puisi, dan lain-lain. Kelebihan multimedia ini sebagai media
pembelajaran di antaranya: (a) interaktif, (b) memberikan iklim afeksi secara
individual, (c) meningkatkan motivasi belajar, (d) memberikan unpan balik, (e)
kontrol pemanfaatannya sepenuhnya berada pada peggunanya.
Adapun kelemahan multimedia interaktif ini di antaranya: (a)
pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional, (b)
pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama.
Multimedia berbasis komputer ini ditambah software tertentu dapat
dimanfaatkan sebagai sarana simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi
tertentu. Melalui model ini para siswa dihadapkan pada situasi kehidupan nyata,
misalnya tampilan dalam bentuk animasi yang memungkinkan para siswa untuk
melakukan praktik tanpa harus berada di tempat sebenarnya juga menyediakan
respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan para siswa.
d) Video Pembelajaran
Video ini bersifat interaktif tutorial yang membimbing para siswa
untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Para siswa dapat secara
interaktif mengikuti kegiatan praktik seperti yang diajarkan dalam video.
Kelebihan dan kekurangan video model ini sama halnya dengan video. Model
pembelajaran ini menyediakan rancangan pembelajaran yang kompleks yang
berisi materi pembelajaran dan latihan yang disertai umpan balik.
e) Latihan dan Praktik (Drill and Practice)
Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan kemudian komputer akan
memberi respons (umpan balik) atas jawaban yang diberikan siswa. Model ini
hampir sama dengan pekerjaan rumah yang diberikan pada siswa kemudian guru
memberikan umpan balik. Namun, dalam pembelajaran dengan menggunakan
media komputer ini, balikan akan diberikan segera pada masing-masing siswa
sehingga mereka mengetahui di mana letak kesalahannya.
f) Model Penemuan (Problem Solving)
Penemuan adalah istilah umum untuk menjelaskan kegiatan yang
mempergunakan pendekatan induktif dalam pembelajaran, misalnya penyjian
masalah-masalah yang dipecahkan oleh para siswa dengan cara mencoba-coba.
Model ini mendekati kegitan belajar di laboratorium dan kegiatan belajar nyata
yang biasa dilakukan di luar kelas. Berbeda dengan belajar latihan /hafalan,
tujuan model ini adalah pengertian yang lebih mendalam mengenai masalh yang
pelik. Melalui pemecahan yang bercabang yang rumit serta kemempuan
komputer menyimpan data, lebih banyak para siswa yang memusatkan belajar di
laboratorium.
g) Model Permainan (Games)
Model permainan dapat mengakibatkan unsur-unsur simulasi. Melalui
model ini, guru dapt memanfaatkan permainan-permainan yang sudah diprogram
dalam komputer itu sendiri juga dapat membuat atau merancang permainan
sendiri yang lebih relevan dengan tujuan pembelajaran.
Agar guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi yang berbasis komputer, diperlukan keterampilan dari pihak guru
serta sikap positif terhadap kemajuan tersebut mengingat hal tersebut senantiasa
memerlukan peran guru, sekalipun mengubah peran guru.
Dalam pembelajaran teks negosiasi yang akan disampaikan dalam
makalah ini, penulis menggunakan media audiovisual berupa video pembelajaran,
sebab video ini bersifat interaktif tutorial yang membimbing para siswa untuk
memahami sebuah materi melalui visualisasi. Seperti yang telah dijelaskan pada
pemamaparan di atas, melalui video pembelajaran ini para siswa dapat secara
interaktif mengikuti kegiatan praktik seperti yang diajarkan dalam video. Video
model pembelajaran Teks Negosiasi yang digunakan penulis ini diunduh dari
youtube.com. Video ini berisi rancangan pembelajaran yang kompleks, berisi
materi pembelajaran dan latihan yang disertai umpan balik.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Dalam kurikulum 2013, teks negosiasi dipelajari pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas X SMA di pelajaran V dengan tema “Seni Bernegosiasi
dalam Kewirausahaan”.
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini
yakni:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Adapun Kompetensi Dasar (KD) dan indikatornya adalah sebagai berikut:
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
1.2 Menghargai dan mensyukuri 1.2 Berperilaku menghargai dan
keberadaan bahasa Indonesia sebagai mensyukuri keberadaan bahasa
anugerah Tuhan yang Maha Esa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang
sebagai sarana memahami informasi Maha Esa sebagai sarana memahami
lisan dan tulis informasi lisan dan tulis
1.3 Menghargai dan mensyukuri 1.3 Berperilaku menghargai dan
keberadaan bahasa Indonesia sebagai mensyukuri keberadaan bahasa
anugerah Tuhan yang Maha Esa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang
sebagai sarana menyajikan informasi Maha Esa sebagai sarana menyajikan
lisan dan tulis informasi lisan dan tulis
3.1. Memahami struktur dan kaidah 3.1. Peserta didik mampu emahami
teks anekdot, laporan hasil observasi, struktur dan kaidah teks anekdot,
prosedur kompleks, dan negosiasi baik laporan hasil observasi, prosedur
melalui lisan maupun tulisan kompleks, dan negosiasi baik melalui
lisan maupun tulisan

4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan 4.2 Peserta didik mampu memproduksi
hasil observasi, prosedur kompleks, dan teks anekdot, laporan hasil observasi,
negosiasi, yang koheren sesuai dengan prosedur kompleks, dan negosiasi, yang
karakteristik teks yang akan dibuat baik koheren sesuai dengan karakteristik
secara lisan maupun tulisan. teks yang akan dibuat baik secara lisan
maupun tulisan.

Materi Pembelajaran
Materi yang dipelajari dalam teks negosiasi antara lain pemodelan teks
negosiasi (Surat Penawaran), struktur teks negosiasi, ciri kebahasaan dalam teks
negosiasi, kaidah penulisan teks negosiasi.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal dalam proses pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
a. Siswa merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi dan pembelajaran sebelumnya
b. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Siswa menerima informasi kompetensi, meteri, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Adapun proses kegiatan inti di kurikulum 2013 ini menggunakan
pendekatan Saintifik yang terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. Mengamati;
Peserta didik diminta untuk mengamati dan video mengenai teks
negosiasi yang telaah disiapkan oleh guru.

b. Menanya;
Peserta didik dirangsang rasa keingintahuannya dengan cara guru
mengajukan pertanyaan tentang teks negosiasi yang baru saja diperlihatkan
kepada siswa, misalnya:
a. Membahas apa tentang apa isi video tersebut?
b. Apa yang dimaksud teks negosiasi?
c. Bagaimana struktur teks negosiasi?
Atau bisa juga, peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan
tentang teks negosiasi yang baru saja diperlihatkan.

c. Mengumpulkan informasi;
Peserta didik diminta Guru untuk mencari informasi lain mengenai
teks negosiasi. Peserta didik juga bisa diberi tugas oleh guru untuk mengmati
teks negosiasi yang terjadi di lingkungan sekitar, misal di pasar.

d. Mengasosiasi;
Peserta didik diminta untuk mengolah informasi yang telah didapatkan
mengenai teks negosiasi baik terbatas dari kegiatan mengumpulkan/eksperimen
(pengamatan di pasar) mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi (studi pustaka).
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan.

e. Mengkomunikasikan.
Setelah melalui rangkaian kegiatan di atas, peserta didik diminta
mengumpulkan hasil eksperimen kepada guru untuk ditindaklanjuti. Peserta
didik diminta menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan maupun tulisan.

Untuk menutup kegiatan pembelajaran teks negosiasi ini antara lain:


1) Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.
2) Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
3) Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.
Penilaian
Dalam kurikulum 2013, penilaian yanag dilakukan terhadap peserta
didik tidak hanya pada ranah kognitif, namun juga pada ranah afektif dan
psikomotorik. Penilaian juga tidak hanya pada hasil akhir, akan tetapi juga pada
dan prosesnya. Berikut ini contoh penilaian dalam pembelajaran teks negosiasi:

1. Penilaian Proses
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
dinilai Penilaian Penilaian Penilaian

1. Religius Pengamatan Proses Lembar Hasil penilaian


Pengamatan nomor 1 dan 2
2. Tanggung jawab untuk masukan
3. Peduli pembinaan dan
informasi bagi
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
dinilai Penilaian Penilaian Penilaian

4. Responsif

5. Santun Guru Agama


dan Guru PKn

2. Penilaian Produk
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian

Menjelaskan pengertian Tes Tes Apakah yang dimaksud dengan


teks negosiasi tertulis teks negosiasi?

Menjelaskan struktur Tes Tes Bagaimanakah struktur teks


teks negosiasi tertulis negosiasi!

Menjelaskan ciri Tes Tes Jelaskan dan berilah contoh-


kebahasaan teks tertulis contoh ciri kebahasaan teks
negosiasi negosiasi!

Menjelaskan kaidah Tes Tes Bagaimanakah kaidah


penulisan teks negosiasi tertulis penulisan teks negosiasi?

Membuat tek snegosiasi Tes Produk Buatlah teks negosiasi antara


penjual dan pembeli!

3. Rubrik Penilaian
Skor Skor Kriteria
Indikator Kompetensi Bobot
Max Ideal

Menjelaskan pengertian 2 3 6 Skor 3: Apabila siswa mampu


teks negosiasi menjelaskan pengertian teks
negosiasi dengan tepat.
Skor 2: Apabila siswa menjelaskan
pengertian teks negosiasi dengan
cukup tepat
Skor 1: Apabila siswa hanya
mampu menjelaskan pengertian
teks negosiasi dengan kurang
tepat.
Skor 0 : Apabila siswa tidak
mampu menjawab.

Menjelaskan struktur 2 3 6 Skor 3: Apabila siswa mampu


teks negosiasi menjelaskan struktur teks
negosiasi dengan lengkap dan
tepat.
Skor 2: Apabila siswa mampu
menjelaskan sebagian besar
struktur teks negosiasi dengan
lengkap dan tepat.
Skor 1: Apabila siswa mampu
Menjelaskan sebagian kecil
struktur teks negosiasi dengan
lengkap dan tepat
Skor 0 : Apabila siswa tidak
mampu menjawab.

Menjelaskan ciri Skor 3: Apabila siswa mampu


kebahasaan teks Menjelaskan ciri kebahasaan teks
negosiasi dan contohnya negosiasi dengan lengkap dan
tepat.
Skor 2: Apabila siswa mampu
menjelaskan sebagian besar
ciri kebahasaan teks negosiasi
dengan lengkap dan tepat.
Skor 1: Apabila siswa mampu
menjelaskan sebagian kecil ciri
kebahasaan teks negosiasi dengan
lengkap dan tepat
Skor 0 : Apabila siswa tidak
mampu menjawab.

Menjelaskan kaidah 2 3 6 Skor 3: Apabila siswa mampu


penulisan teks negosiasi menjelaskan kaidah penulisan teks
negosiasi dengan lengkap dan
tepat.
Skor 2: Apabila siswa mampu
menjelaskan sebagian besar
kaidah penulisan teks negosiasi
dengan lengkap dan tepat.
Skor 1: Apabila siswa mampu
menjelaskan sebagian kecil kaidah
penulisan teks negosiasi dengan
lengkap dan tepat
Skor 0 : Apabila siswa tidak
mampu menjawab.

Membuat teks negosiasi 5 3 15 Skor 3: Apabila siswa mampu


membuat teks negosiasi antara
penjual dan pembeli dengan
struktur teks dan ciri kebahasaan
dengan tepat.
Skor 2: Apabila siswa mampu
membuat teks negosiasi dengan
struktur teks negosiasi dengan
tepat, tetapi unsur kebahasaanya
kurang tepat
Skor 1: Apabila siswa kurang
mampu membuat teks negosiasi
dengan struktur teks negosiasi dan
ciri kebahasaan yang
kurang tepat.
Skor 0 : Apabila siswa tidak
mampu menjawab.

JUMLAH SKOR IDEAL 39


Pedoman Penilaian
Nilai = Skor Siswa X SN (100)
Skor Ideal

Media, Alat, dan Sumber Belajar


Media pembelajaran teks negosiasi yang dipakai yakni menggunakan
video audiovisual. Video bisa diunduh dari youtube.com.

Alat yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran teks negosiasi


ini antara lain laptop/komputer, LCD, dan speaker.
Sumber belajar utama yang digunakan sebagai pegangan pembelajaran
teks negosasi adalah buku yang dikeluarkan oleh Kemendikbud yakni Buku
Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Ekspresi Diri dan Akademik. Akan tetapi
tidka menutup kemungkinan bahwa peserta didik mempoeroleh sumber belajar
dari lingkungan sekitar, pengalaman, dan internet.

PENUTUP
Proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik menyentuh tiga
ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan
peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Pengguanaan media audiovisual bisa membantu peserta didik untuk
memahami materi belajar sebab media audiovisual lebih menarik sehingga lebih
memunculkan semangat peserta didik untuk belajar dibandingkan belajar
menggunakan metode konvensional.Video mengenai teks negosiasi bisa diunduh
melalui youtube.com.

DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Rosda.
Heriyanto. 2013. Pengaruh Pemanfaatan TIK dan Jenis Kelamin terhadap
Kompetensi Pedagogik dan Profesional Dosen Sekolah Tinggi Agama
Buddha (STAB) NegeriI Sriwijaya Tangerang Banten. STAB Negeri
Sriwijaya Tangerang Banten. https://www.academia.edu/ (diakses pada
tanggal 20 Desember 2014)
Kemendikbud, 2013. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X.
Jakarta: Kemdikbud.
Subandowo. 2009. Peningkatan Produktivitas Guru dan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan pada Era Global. Jurnal Ilmiah Kependidikan,
Khazanah Pendidikan, Vol. I, No. 2 (Maret 2009).
Sujanto. 2000. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara untuk
Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai