Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Paper

Mata Kuliah Problematika Pendidikan IPS

Dosen Pengampu: Sudrajat, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Detya Marwanto Alfansa (23040940002)

Lailatussakdiah (23040940004)

.....

......

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS ILMU SOSIAL, HUKUM DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2023/2024


A. Pendahuluan
Pembelajaran IPS merupakan salah satu ilmu dasar yang wajib dikuasi oleh siswa.
Dalam pelajaran ini siswa diajarkan tentang bagaimana mengenal lingkungannya, norma
yang ada di masyarakat, cara bersosialisasi, mengenal dasar-dasar ekonomi, mengenal
pemerintah di tingkat dasar seperti RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, hingga ditingkat
yang lebih tinggi seperti lembaga-lembaga negara. Pendidikan IPS atau yang dikenal
dengan Social Studies merupakan mata pelajaran yang diciptakan oleh Edgar Bruce
Wesley pada tahun 1937, dimana pelajaran ini merupakan ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Di dalam social studies ini mengkaji
aspek sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, anthropologi, psikologi, ilmu
geografi, dan filsafat yang dipilih untuk tujuan pembelajaran sekolah dan perguruan
tinggi (Winataputra, 2011: I.3).
Peraturan Pemerintah tentang pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 mengatur
terkait tujuan pendidikan IPS di Indonesia yaitu mendukung peserta didik memiliki
kemampuan untuk; (1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya, (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan
kritis, rasa ingin tahu, ikuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial, (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan,
dan (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan IPS di atas tentu diperlukan usaha
yang baik dari pendidik selama proses belajar-mengajar yang memungkinkan peserta
didik untuk mengeksplorasi dan meningkatkan berbagai kompetensi mereka. Kegiatan
belajar-mengajar dapat didukung dengan menggunakan media pembelajaran. Media
pembelajaran dapat meminimalisir tradisi bahwa proses belajar hanya disampaikan
melalui lisan dan tertulis. Pendidik dapat menggunakan berbagai macam media
pembelajaran ketika menyampaikan materi pelajaran untuk meningkatkan kulitas proses
pembelajaran. Media pembelajaran terdiri dari media visual, media audio, dan media
audiovisual. Jenis-jenis media pembelajaran dapat digunakan untuk memotivasi peserta
didik agar menaruh perhatian penuh selama proses belajar-mengajar. Penggunaan media
pembelajaran yang tepat yaitu disesuaikan antara materi dengan kebutuhan peserta didik
dan karakteristik peserta didik itu sendiri (Mashuri, n.d.). Namun, faktanya masih banyak
guru yang mengalami masalah dalam penggunaan media pembelajaran selama mengajar
terutama dalam lingkup pendidikan IPS. Berikut ini akan dibahas mengenai apa saja
permasalahan yang terjadi ketika menggunakan media pembelajaran beserta solusi yang
tepat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
B. Pembahasan
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.
Media merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berasal dari bahasa latin
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk, 2009:6). Media dan
sumber belajar tidak hanya terpaku pada buku teks yang dijadikan pegangan oleh
guru. Apabila hal ini dilakukan informasi materi pembelajaran sangat terbatas.
Sumber materi yang terbatas, akan sulit untuk mengembangkan tema.
Muhson (2010) berpendapat bahwa, media pembelajaran merupakan sebuah
sarana dalam mendukung penyampaian suatu informasi dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran dinilai sungguh-sungguh berguna bagi guru di kelas. Media
pembelajaran didesain dengan inovatif dan atraktif maka akan menambah kualitas
dan hasil belajar pembelajar di kelas. Sedangkan, Gde Putu Arya Oka (2017: 1-2)
mengatakan bahwa media pembelajaran merupakan salah satu isu penting dalam
proses pembelajaran. Media juga merupakan pranala utama dalam menjembatani
pembelajar dengan pusat serta sumber belajar. Media seringkai menjadi andaran
utama dalam proses pembelajaran konvensional.
Rusman (2013:93-94) berpendapat bahwa penggunaan media dalam
pembelajaran berfungsi sebagai pendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan
mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap. Lebih lanjut,
Suryani (2015:2) berpendapat bahwa selain dapat membangkitkan motivasi dan minat
siswa, penggunaan media dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, mermudah penafsiran, dan
memadatkan penyajian data. Menurut Kurniawati dan Nita (2018), penggunaan media
pembelajaran selain sebagai media yakni sebagai pembuat proses interaksi,
komunikasi serta penyampaian sebuah materi antara pendidik dan pembelajar supaya
kegiatan pembelajaran berlangsung secara tepat dan efisien. Media pembelajaran
yang interaktif terbukti berhasil dan dapat digunakan untuk belajar pada berbagai
macam level dari pendidikan serta memberikan banyak dampak positif terutama di
Indonesia di mana media interaktif dapat membuat proses belajar peserta didik
menjadi lebih mudah (Osman, 2015).
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana yang menjembatani peserta didik dengan sumber belajar
dan berfungsi sebagai pendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan
mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap, dimana jika
didesain dengan inovatif dan atraktif maka akan menambah kualitas serta hasil belajar
peserta didik di kelas.
2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Menurut Saifuddin (2014:132-133) mengemukakan bahwa Media
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 6 jenis yaitu:
a. Media Visual
Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.
pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk bentuk visual. Jenis-
jenis media visual antara lain: gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik,
kartun, poster, peta atau globe, papan panel, dan papan buletin.
b. Media Audio
Media Audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada lambang-lambang auditif. Jenis-
jenis media audio antara lain radio dan alat perekam atau tape recorder.
c. Media Proyeksi Diam
Jenis-jenis media proyeksi diam antara lain adalah film bingkai, film rangkai,
OHP, opaque projektor, mikrofis.
d. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual
Jenis-jenis media proyeksi gerak dan audio visual antara lain: film gerak, film
gelang, program TV dan Video.
e. Multimedia
Multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi,
animasi, dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer. selain itu
juga, multimedia berarti penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format
media yang terpadu seperti tes, grafik, animasi dan video untuk membentuk
aturan informasi ke dalam sistem komputer.
f. Benda
Benda-benda yang ada di alam sekitar dapat juga digunakan sebagai media
pembelajaran, baik itu benda asli ataupun benda tiruan.
3. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Arief, dkk (2009:17) media pembelajaran mempunyai manfaat
sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
c. Dengan sifat yang unik pada siswa juga dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda-beda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sama untuk
setiap siswa.

Menurut Sudjana & Rivai (2007:2) manfaat penggunaan media pembelajaran


adalah sebagai berikut;
a. pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga motivasi belajar akan
tumbuh.
b. bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkannya untuk menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
c. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga.
d. siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain.
4. Permasalahan Media Pembelajaran IPS (presentasiin hasil penelitian jurnal
bengkulu)
Hasil penelitian Putri, S.D & Desy E.C (2019: 49-54. 1(1)) menunjukkan
bahwa terdapat permasalahan yang dihadapi oleh guru IPS di Madarasah Ibtidaiyah
Darussalam Kota Bengkulu dalam menggunakan media pembelajaran. Yaitu
problematika dalam merencanakan dan mengembangkan dan menerapkan media
pembelajaran. Adapun deskripsi dari masing-masing problematika tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Probematika dalam merencanakan dan mengembangkan media
Pertama, merencanakan dan mengembangkan media yang sesuai dengan
materi pembelajaran. Terkait dengan permasalahan ini, kendala yang dihadapi
adalah berupa kesulitan dalam menentukan media pembelajaran IPS yang sesuai
dengan materi yang ada di dalam kurikulum. Dengan kata lain bahwa ada
beberapa materi pembelajaran yang sulit untuk dicarikan dan dirangcang
medianya.
Beberapa materi yang sulit dicarikan medianya tersebut adalah seperti
tema-tema yang berkenaan dengan sejarah atau masa lalu. Hal tersebut
sebagaimana keterangan responden berikut ini:
“…saya mengalami kesulitan mencari media untuk materi yang
berkaitan dengan masa lampau yang sudah lama. Kalau untuk materi
yang terkait dengan kekinian, itu relatif lebih mudah dicari karena di
internet biasanya tersedia banyak, baik video, atau yang lainnya”
(Wawancara dengan Responden 1, 28/07/2018).

Kedua, kesulitan dalam merancang media pembelajaran IPS yang berbasis


IT. Terkait dengan kesulitan ini, banyak guru IPS di Masrasah Ibtidaiyah
Darussalam yang terkendala jika berhadapan dengan hal-hal yang berkaitan
dengan IT. Padahal, untuk zaman sekarang ini media pembelajaran berbasis IT
sangatlah dianjurkan. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh informan
berikut ini:

“…untuk media pembelajaran IPS yang berhubungan/berkaitan dengan


komputer, saya agak terkendala. Apalagi jika media itu harus dirancang
dari awal. Tapi jika sudah tersedia, dan kita tinggal memanfaatkan itu
relatif lebih muda. Meski begitu kendala-kendala juga masih sering
terjadi” (Wawancara dengan responden 2, 29/07/2017).

b. Probematika dalam menerapkan media


Problem selanjutnya yang juga dihadapi oleh guru dalam menggunakan
media pembelajaran ialah terkait dengan penerapannya dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan, didapati
hasilbahwa banyak guru yang terkendala karena keterbatasan keterampilan dalam
menggunakan media pembelajaran ini.
Terkait dengan kendala menerapkan mediapembelajaran ini, kebanyakan
guru IPS terkendala karena keterbatasan keterampilan mengoperasikan media
yang berbasis IT. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan
guru-guru IPS di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, mayoritas guru mengaku tidak
akrab dengan teknologi sehingga dalam menerapkan media pembelajaran yang
berhubungan IT mereka mengalami kendala. Sebagai contoh, berikut adalah
petikan wawancara dengan salah seorang informan:
“…dalam proses pembelajaran saya pernah menggunakan media
pembelajaran berbasis IT tetapi dalam pelaksanaannya saya kurang
pandai dalammengoperasikannya sehingga materi yang saya sampaikan
menjadi kurang efektif. Karena itu, saya kemudian lebih suka
menggunalan media dalam bentuk cetak” (Wawancara dengan responden
3, 28/07/2018).
Permasalahan lainnya yang berhubungan dengan penerapan media
pembelajaran berbasis IT ini adalah keterbatasan sarana dan prasarana. Dalam
menerapkan media pembelajaran berbasis IT ini, sarana dan prasarana memang
merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Tanpa sarana dan prasarana
yang memadai, maka akan banyak menghadapi kendala.
Selain itu, sarana dan prasarana tersebut tidak hanya yang berkaitan
dengan guru, namun juga yang berkaitan dengan siswa. Dengan kata lain, baik
guru ataupun siswa haruslah sama-sama memiliki sarana yang bersangkutan.
Adapun dalam hubungannya dengan penelitian ini, yakni media pembelajaran IPS
berbasis IT, ada beberapa sarana yang belum tersedia di sekolah dan juga tidak
dimiliki oleh peserta didik. Kendala-kendala tersebut adalah seperti ketersediaan
jaringan internet, jumlah computer, dan lain-lain. Berikut adalah petikan
wawancara penulis dengan salah seorang informan
“…untuk media elektronik, itu sebenarnya bisa diusahakan, namun kita
terkendala oleh minimnya sarana dan prasarana seperti jaringan
internet, ketersediaan komputer, dll. Jadi kalau dipaksakan hasilnya mesti
tidak akan baik” (Wawancara dengan responden 3, 28/07/2018).
5. Usaha Guru dalam Mengatasi Permasalahan Media pembelajaran IPS
a. Pertama, memanfaatkan media pembelajaran yang sudah tersedia. Untuk
mengatasi permasalahan dalam merancang media, khsusnya media berbasis IT,
maka memanfaatkan media yang sudah tersedia merupakan cara yang dapat
digunakan untuk mencari media pembelajaran. Beberapa bentuk media yang
sering dimanfaatkan adalah seperti video, gambar, dan peta, (Wawancara dengan
responden 4, 27/07/2018).
b. Kedua, menggunakan media sederhana. Masih untuk mengatasi permasalahan
media pembelajaran berbasis IT, yakni karena terkendala keterampilan dalam
mengoperasikannya, maka menggunakan media sederhana adalah alternatif yang
terapkan di Madrasag Ibtidaiyah Darussalam Kota Bnegkulu. Media-media
sederhana yang dimaksud adalah media yang tidak berhubungan dengan IT
seperti Lembar Kerja Siswa atau LKS, gambar, buku, atlas, dll (Wawancara
dengan responden 1, 28/07/2018).
C. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, U, 2018. Media Dan Sumber Belajar IPS Bagi Anak Usia SD/MI. Jurnal:
IJTIMAIYA. Vol 2. No 1.
Isa, S F P & Tini Rustini, 2023. Pengaruh Media Pada Pembelajaran IPS di SD. Jurnal
Harmony UNNES. Vol 8. No 1.
Muhson, A. (2010). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia.
https://doi.org/10.21831/jpai.v8i2.949
Muthoharoh, V & Norida Canda Sakti, 2021. Media Pembelajaran Interaktif
Menggunakan Adobe Flash CS6 Untuk Pembelajaran IPS Siswa Sekolah
Menengah Atas. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 3. No 2.
Oka, Gde Putu Arya. 2017. Media dan Multimedia Pembelajaran.Yogyakarta:
Deepublish.
Osman, A., Yahaya, W. A. J. W., & Ahmad, A. C. (2015). Educational Multimedia App
for Dyslexia Literacy Intervention: A Preliminary Evaluation. Procedia - Social
and Behavioral Sciences. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.489.
Putri, S D & Desy Eka Citra, 2020. Problematika Guru Dalam Menggunakan Media
Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam
Kota Bengkulu. Jurnal of Social Science Education. Vol 1. No 1.
Rahmawati, B. F & Zidni, 2019. Identifikasi Permasalahan-Permasalahan Dalam
Pembelajaran IPS. Jurnal: Fajar Historia. Vol 3. No 1.
Rusman. (2013). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Sadiman, Arief S. dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Saifuddin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis.Yogyakarta: Deepublish
Sugiyarti, S & Feri Ardiansah, 2020. Problematika dan Pemanfaatan Media Pembelajaran
pada Mata Pelajaran IPS Se-Kota Pangkalpinang. Jurnal JPSD. Vol 7. No 2.
Suryani, N. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis IT. Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Pendidikan. Hlm. 1-13.
Winataputra, U.S., dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai