KAJIAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang kajian teori yang terdiri dari tiga sub bab
yaitu: kajian teori, dan hasil penelitian yang relevan.
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Sedangkan dalam
bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan.1
15
16
Anderson Media dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu
pembelajaran (instructional aids) dan media pembelajaran
(instructional media). Alat bantu pembelajaran atau alat untuk
membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang
akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut
juga alat bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film
bingkai (slide) foto, peta, poster, grafik, flip chart, model benda
sebenarnya dan sampai kepada lingkungan belajar yang
dimanfaatkan untuk memperjelas materi pembelajaran.5
6
Azhar Arsyad Media Pendidikan., 15.
7
Sudjana, Media Pengajaran. (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2011), 3.
8
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran., 81-101.
18
9
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2018), 145
10
Hujair AH Sanaky (2013:9)
20
11
Ni Komang Suni Astini, Tantangan dan Peluang Pemanfaatan Teknologi Informasi
dalam Pembelajaran Online Masa Covid-19 Online Jurnal of Cetta, 03, no. 02 (2020), 249
(diakses 25 Desember 2020)
12
Wahyu Aji Fatma Dewi, Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran
Daring di Sekolah Dasar. Online Jurnal of Edukatif, 02, no. 01 (April 2020), 56 (diakses 1
September 2020)
21
2. Quizizz
a. Pengertian Quizizz
Quizizz adalah aplikasi pendidikan berbasis game, yang
membawa aktivitas multi pemain ke ruang kelas dan membuatnya di
kelas latihan interaktif dan menyenangkan.14 Sejalan dengan itu
menurut Amornchewin memaparkan bahwa “Quizizz adalah alat atau
media pembelajaran yang dipercaya dapat memberikan motivasi siswa
dalam pembelajaran dengan fitur-fitur menarik”. Quizizz merupakan
aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat kuis interaktif
multiplayer dengan yang dapat diakses melalui perangkat apapun
seperti komputer, smartphone, atau tablet untuk menyelesaikan kuis
tersebut.
15
Gawaiwebofficial, “Membuat Kuis Online Dengan Quizizz.com,”
https://www.gawai.web.id/, 2010., diakses tanggal 26 Desember 2020.
24
16
https://www.erickunto.com/2020/09/19/dua-cara-membuat-presentasi-interaktif-di-
quizizz/ diakses tanggal 26 Desember 2020.
25
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk dalam
proses belajar siswa. Tanpa motivasi, siswa tidak mungkin memiliki
kemauan belajar. Oleh sebab itu, meningkatkan motivasi merupakan
salah satu peran dan tugas guru dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi
bisa diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk
bertindak atau melakukan sesuatu.18
Dorongan hanya muncul di dalam diri siswa ketika siswa
merasa membutuhkan. Siswa yang merasa butuh akan bergerak dengan
sendirinya untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu dalam
rangka membangkitkan motivasi, guru harus dapat menunjukkan
pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa,
dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya sekadar untuk
memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk
memenuhi kebutuhannya.19
Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan
ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha
untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi
motivasi itu bisa dirangsang oleh faktor dari luar tapi motivasi itu
adalah tumbuh di dalam diri seseorang.20
17
Sovandi Marwan, “Tentang Quizizz,” https://Prezi.com/tentang-quizzz/, 2019. Diakses
tanggal 22 Desember 2020.
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2006), 135.
19
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran., 135.
20
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada,
2011), 75.
26
21
Wasty Soemant., Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006), 205-206.
22
Ni Kadek Sukiati Arini, Pengaruh Tingkat Intelegensi Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99 Jakarta, (Jurnal: Universitas Gunadarma), 6.
23
Arini, 6-7.
24
Ghullam Hamdu, Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi
Belajar IPA di Sekolah Dasar, Jurnal Penelitian Pendidikan 81 (April, 2011, Vol. 12 No. 1), 2.
27
25
Yoto, Saiful Rahman. Manajemen Pembelajaran. (Malang: Yanizar Grup, 2001). 3.
26
M. Arifin, Strategi & Kebijakan Pembelajaran PendidikanKarakter, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012, 91.
28
27
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar., 84-85.
28
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2007). 24.
29
Rahmat Putra Yudha, Motivasi Berprestasi Dan Disiplin Peserta Didik (Pontianak:
Yudha
Eglish Gallery, 2018). 4.
29
30
Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, 2011. 23
31
Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, 2007. 34.
30
optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan
makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Fungsi motivasi adalah sebagai berikut:
1) Mendorong manusia untuk berbuat.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai.
3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.32
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang
baik dalam belajar akan menunjukkan hal yang baik. Dengan kata lain,
dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat
menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.33
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdapat dua kata yang membentuknya, yaitu
hasil dan belajar. Pengertian hasil merupakan suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya input secara fungsional.34 Belajar merupakan suatu proses
aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga
menyebabkan perubahan tingkah laku.35 Hasil belajar adalah
32
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar., 85.
33
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar ., 86.
34
Ngalim Purwanto,Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta:Pustaka Belajar,2009), hal. 44
35
Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Malang:
Universitas Negeri Malang,2001), 92
31
1. Tes bentuk uraian (essay test), yang terdiri dari tes uraian
bebas dan Terikat.
2. Tes bentuk objektif (objective test), yang terdiri atas butir
soal benar-salah (true-false), pilihan berganda (multiple
choice), isian (completion), jawaban singkat (short
answer), dan menjodohkan (matching). Setiap bentuk butir
soal tersebut, khususnya yang objektif, masih dapat
disusun berbagai versi lagi.39
c. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber pada dirinya atau di
luar dirinya atau lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar menurut Nana Syaodih Sukmadinata sebagai berikut:40
41
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyanto, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1991), 130.
35
1. Aspek Kognitif
Aspek kognitif adalah Aspek yang mencakup
kegiatan mental (Otak). Dalam aspek kognitif ada enam
aspek proses berfikir antara lain:
2. Aspek Afektif
Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan
sikap/emosi penghormatan (kepatuhan) terdapat nilai atau
norma. Dalam aspek Afektif terdiri dari lima jenis
perilaku:43
42
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 55
43
Gulo, W, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), 66.
36
3. Aspek Psikomotorik
Aspek psikomotorik adalah aspek berkenaan dengan
hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.
Simpson membagi aspek ini menjadi tujuh perilaku atau
kemampuan psikomotorik, yaitu:44
44
Samino dan Saring Marsudi, Layanan Bimbingan Belajar Pedoman Bagi Pendidik Dan
Calon Pendidik (Sukoharjo: Faizuz Media, 2015), 52
37
45
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Arruzz
Media, 2013), 75.
38