Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER

BELAJAR

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Sabina Rahmawati 2210202039

Stephanie Putri Anggraini 2210202040

Devy Agustin 2220202061

Kelas : PAI B 2202B

Dosen Pengampu : Masnun Baiti,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN FATAH PELEMBANG

TAHUN 2024/1445H
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Media dan sumber belajar adalah dua istilah yang sering dipertukarkan
penggunaannya. Karena itu perlu penyamaan persepsi dalam memahami istilah
tersebut. Istilah media muncul lebih dulu dengan adanya gerakan pembelajaran
visual pada pertengahan abad ke-20, kemudian dengan masuknya teknologi audio,
alat visual dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal dengan adanya alat
audiovisual atau audiovisual aids (AVA). Pada tahun 1950 teori komunikasi mulai
mempengaruhi penggunaan alat bantu visual, sehingga selain sebagai alat bantu,
media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau sebagai perantara
menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Istilah media masih terus digunakan, sampai pada tahun 1977, Association
for Educational Communication Technology (AECT) memperkenalkan istilah
sumber belajar, yaitu “Semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu
yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar”.
Sumber-sumber belajar selanjutnya diklasifikasikan dalam 6 jenis yaitu: Bahan,
Orang, Lingkungan, Alat, Teknik dan Pesan. Sebenarnya istilah sumber belajar
merupakan perluasan dari istilah media, sehingga istilah media tidak hanya
bermakna peralatan atau perangkat keras, namun sumber-sumber yang
mendukung belajar atau segala sesuatu yang dapat digunakan dalam belajar dan
pembelajaran. Dengan demikian istilah media diperluas dengan dimasukkannya
sumber belajar orang dan lingkungan.
Dalam kenyataannya istilah media dan sumber belajar dapat dipertukarkan
penggunaannya karena memiliki makna yang sama. Perbedaannya terletak pada
lebih meluasnya cakupan dengan digunakannya istilah sumber belajar.
Sistematika pengelompokan media dalam modul ini mengacu kepada buku
Smaldinodkk, Instructional Technology and Media for Learning, yaitu media
cetak, grafis, tiga dimensi, audio, video, komputer dan multimedia dan media
berbasis jaringan. Adapun pengelompokan sumber belajar menurut AECT
sebenarnya agak sulit dibahas secara konkrit karena unsur pesan, bahan dan alat

2
biasanya terintegrasi pada satu jenis media tertentu, begitu pula unsur lainnya,
sehingga pengelompokan sumber belajar AECT dapat dipahami secara konsep,
namun sulit dipisah-pisahkan dalam kenyataannya.1

B. Rumus Masalah
1. Apa pengertian dalam media pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan sumber belajar?
3. Apa Peran dan Fungsi Media Pembelajaran?

1
Bambang Kustandi, Cecep & Sutjipto, ‘Media Pembelajaran’, Manual Dan Digital, 2011.

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pmbelajaran


1. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, dengan


demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan.Berdasarkan Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education
Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-
bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media
hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca.2

Sedangkan menurut Association of Education and Communication


Technology (AECT), media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi.3Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan media adalah alat yang digunakan untuk menunjang suatu
pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Media
juga dapat diartikan sebagai penghubung antara pemberi dan penerima informasi.
Penggunaan media sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik inilah
yang disebut dengan pembelajaran. Dengan kata lain, bahwa belajar aktif
memerlukan dukungan media untuk menghantarkan materi yang akan mereka
pelajari.

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam


bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan

2
Deni Kurniawan dan Cepi Riyana Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan
Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo, 2013), p. h.169.
3
Nina Lamatenggo Hamzah, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran (Jakarta:
PT.Bumi Aksara, 2011), p. h.121.

4
pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide
yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran.4

Kata pembelajaran mengandung makna yang lebih pro-aktif dalam


melaksanakan kegiatan belajar, sebab di dalamnya bukan hanya pendidik atau
instruktur yang aktif, tetapi peserta didik merupakan subjek yang aktif dalam
belajar. Pembelajaran bukan hanya menyampaikan informasi atau pengetahuan
saja, melainkan mengkondisikan pembelajar untuk belajar, karena tujuan utama
pembelajaran adalah pembelajar itu sendiri.

Sehingga pembelajaran adalah proses terjadinya interaksi antara pendidik dan


peserta didik serta sumber belajar dan media yang digunakan, dalam upaya
terjadinya perubahan pada aspek kognitif, afektif dan motorik. Oleh karena itu
agar aktivitas pembelajaran bermakna bagi peserta didik, pendidik perlu
mengembangkan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi peserta
didik.

Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat


digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat


digunakan untuk keperluan pembelajaran, media pembelajaran merupakan sarana
fisik untuk menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dan dengar termasuk
teknologi perangkat keras.

Media pembelajaran digunakan sebagai sarana pembelajaran di sekolah


bertujuan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan. Media adalah sarana yang

4
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan Dan Aplikasinya (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2008), p. h.265.

5
dapat digunakan sebagai perantara yang berguna untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi dalam mencapai tujuan.5

Kesimpulannya media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat


digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat peserta didik dalam
belajar.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, media pembelajaran adalah


alat bantu yang berisikan materi pelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam
proses belajar sehingga pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik.

2. Fungsi Media Pembelajaran


Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu
metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama
lain. Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang
akan dipergunakan dalam pembelajaran tersebut. Dalam proses pembelajaran,
media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas
pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pendidik dalam
menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah kepada
kegiatan pembelajaran.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik.

B. Jenis Sumber Belajar


Peranan pokok sumber belajar dalam proses pembelajaran adalah
mentransmisikan rangsangan atau sebagian informasi kepada pemelajar.
Ungkapan transmisi dalam konteks ini dapat dikaitkan dengan pertanyaan-

5
Rubhan Masykur, Nofrizal, Muhamad Syazali, ‘“Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika Dengan Macromedia Flash”’, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 8, No (2017), h.179 (p.
h.179).

6
pertanyaan tersebut amat bermanfaat sebagai alat bantu untuk mengorganisasi
sumber belajar. Klasifikasi sumber belajar dapat diuraikan sebagai berikut:

Pesan informasi yang disampaikan oleh komponen yang lain, biasanya


berupa ide, makna, dan fakta. Dalam konteks pembelajaran, pesan ini terkait
dengan isi bidang studi dan akan dikelola dan direkonstrusikan kembali oleh
pemelajar. Pesan pembelajaran tidak hanya bersumber dari sumber-sumber
belajar tertentu, tetapi juga dapat ditrsmisikan oleh pemelajar sehingga
pembelajaran bersifat reciprocal.

Orang orang tertentu yang terlibat dalam penyimpanan dan atau


penyaluran pesan. Orang yang dimaksud di sini adalah orang yang menyimpan
informasi. Pada dasarnya setiap orang bias berperan sebagai sumber belajar,
namun secara umum dapat dibagi dua kelompok, yakni {a} orang yang didesain
khusus sebagai sumber belajar utama yang di didik secara profesuinal, seperti
guru, instruktur, konselor, widyaiswara, dan lain-lain; dan {b} orang yang
memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan, seperti
dokter, atlet, pengacara, arsitek, tokoh masyarakat, tokoh agama dan sebagainya.6

Bahan: kelompok ini sering disebut dengan perangkat lunak. Bahan


berfungsi menyimpan pesan sebelum disalurkan dengan menggunakan alat yang
telah dirancang. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak,
rekaman elektronik, web, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk belajar.
Sumber belajar tersebut seperti: pera, globe, film {non tv}, grafik, gambar-
gambar, papan planel, diagram, hasil pekerjaan mahasiswa, buku, majala, jurnal,
surat kabar.7 Kadang-kadang bahan juga dapat menyajikan pesan tanpa bantuan
alat. Sementara itu , Butcher,C. et al mengatakan bahwa learning materials
include visual aids such as handouts and slides/ overheads, which include text,
diagrams and pictures, plu other media such as audio, video and animations.

6
Muhammad, Sumber Belajar (Jakarta: Putri Bunga Amanah Blok c/13, 2018), p. h.8-9.
7
Dan Laughey, Key Themes in Media Theory (New York: Open University Press, 2007), p. h.1.

7
Alat: kelompok ini sering disebut perangkat keras. Alat dipergunakan
untuk mengeluarkan pesan yang tersimpan dalam bahan. Alat yakni benda-benda
yang berbentuk fidik yang sering disebut dengan perangkat keras, yang berfungsi
untuk menyajikan bahan pembelajaran. Sumber belajar tersebut meliputi
computer,OHP, kamera, radio, televise, film bingkai, tape recorder, VCD/DVD.

C. Peran dan fungsi media pembelajaran


Media dipandang sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan
efektifitas proses pembelajaran, hal ini disebabkan karena media memiliki peran
dan fungsi strategis yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi motivasi, minat dan atensi peserta didik dalam belajar serta
mampu memvisualisasikan materi abstrak yang diajarkan sehingga memudahkan
pemahaman peserta didik. Selain itu, media mampu membuat pembelajaran lebih
jelas serta mampu memanipulasi dan menghadirkan objek yang sulit dijangkau
oleh peserta didik. Media pembelajaran sangat penting bagi kegiatan belajar
mengajar karena dapat mendukung tercapainya tujuan belajar dengan lebih baik
dan lebih cepat. Media pembelajaran tidak sekedar menjadi alat bantu
pembelajaran, melainkan jugamerupakan suatu strategi dalam pembelajaran.
Sebagai strategi media pembelajaran memiliki banyak fungsi, yaitu:
1. Media Sebagai Sumber Belajar
Belajar adalah proses aktif dan konstruktif melalui suatu pengalaman
dalam memperoleh informasi. Dalam proses aktif tersebut, media pembelajaran
berperan sebagai salah satu sumber belajar bagi pembelajar. Artinya, melalui
media peserta didik memperoleh pesan dan informasi sehingga membentuk
pengetahuan baru pada diri peserta didik. Dalam batas tertentu, media dapat
menggantikan fungsi guru sebagai sumber informasi atau pengetahuan bagi
peserta didik. Media pembelajaran sebagai sumber belajar merupakan suatu
komponen system pembelajaran yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik,
dan lingkungan, yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Dalam hal
ini Edgar Dale memandang sumber belajar sebagai pengalamanpengalaman yang
pada dasarnya sangat luas. Pengalaman belajar bias dalam berbagai bentuk seperti
melalui membaca, searching internet, diskusi dan tanya jawab, mendengarkan

8
media audio, dan lain-lain. Dengan perkembangan teknologi multimedia sebagai
sumber belajar, pesan, informasi dan pengetahuan baru dapat diakses lebih mudah
dan tanpa batas.
2. Fungsi Semantik
Semantik berkaitan dengan “meaning” atau arti dari suatu kata, istilah,
tanda atau simbol. Saat seseorang mempelajari suatu arti dari kata baru, seseorang
akan membutuhkan media seperti kamus, glossary, aatau narasumber. Melalui
media tersebut seseorang dapat menambah perbendaharaan kata dan istilah.
Begitupun saat belajar ilmu kimia, fisika, dan matematika, seseorang akan
menjumpai berbagai simbol, rumus, ataupun persamaan matematika. Simbol,
rumus, dan persamaan matematika tersebut biasanya dimaksudkan sebagai
simplikasi dalam merepresentasikan suatu keadaan atau benda. Misalnya, dalam
mata pelajaran kimia digunakan simbol H untuk hidrogen, O untuk oksigen, dan
Au untuk emas. Pada ilmu biologi banyak istilah yang diambil dari Bahasa Latin,
Strategi Memadukan Teknologi dan Media Pembelajaran 21 demikian pula dalam
bahasa ilmiah yang tidak sedikit istilah yang diadopsi dari Bahasa Inggris.
Seringkali, peserta didik memiliki pemahaman yang berbeda mengenai
satu simbol, kata, atau istilah tertentu. Mereka mungkin baru mendengar dari
ucapan orang lain atau membaca dari sumber informasi lainnya, tetapi mereka
belum memahami secara utuh dan benar tentang pengertian simbol, kata, dan
istilah tersebut.tidak sedikit pula di antara peserta didik memiliki pemahaman
yang salah mengenai suatu istilah.
Disinilah perlunya peran media pembelajaran, yaitu untuk memberikan
pemahaman yang benar kepada peserta didik. Berbagai jenis media dapat
berfungsi semantik, seperti kamus, glosari, internet, guru, kaset, radio, TV dan
lain-lain. Dalam hal ini medi pembelajaran berfungsi mengkonkretkan ide dan
memberikan kejelasan agar pengetahuan dan pengalaman belajar dapat lebih jelas
dan lebih mudah dimengerti.
3. Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif adalah kemampuan media dalam menampilkan
kembali suatu benda atau peristiwa dengan berbagai cara, sesuai kondisi, situasi,

9
tujuan dan sasarannya. Manipulasi ini seringkali dibutuhkan oleh para pendidik
untuk menggambarkan suatu benda yang terlalu besar, terlalu kecil, atau terlalu
berbahaya serta sulit diakses mungkin karena letak dan posisinya yang jauh atau
prosesnya terlalu lama untuk observasi dalam waktu yang terbatas. Misalnya,
proses metamorphosis kupu-kupu tidak mungkin diamati selama proses
pembelajaran, untuk itu dibutuhkan media seperti skema, gambar, video, dan lain-
lain.
4. Fungsi Fiksatif (Daya Tangkap atau Rekam)
Fungsi fiksatif adalah fungsi yang berkaitan dengan kemampuan suatu
media untuk menangkap, menyimpan, 22 Pengembangan Media dan Sumber
Belajar: Teori dan Prosedur menampilkan kembali suatu objek atau kejadian yang
sudah lama terjadi. Artinya, fungsi fiksatif ini terkait dengan kemampuan
merekam (record) media pada suatu peristiwa atau objek dan menyimpannya
dalam waktu yang tidak terbatas sehingga sewaktu-waktu dapat diputar kembali
ketika diperlukan. Peserta didik akan mudah memahami peristiwa-peristiwa yang
direkam tersebut meskipun mereka tidak mengalaminya secara langsung. Fungsi
fiksatif media juga bias ditunjukkan dengan kemampuan menyimpan file data
secara rapid an aman. File-file data itu bias ditampilkan sesuai kebutuhan. Contoh
lain dari fungsi fiksatif media adalah kemampuannya dalam mengabadikan dan
menyimpan data peristiwa Tsunami di Aceh bulan Desember tahun 2004,
kemudian dapat menampilkannya kembali di kemudian hari sehingga dapat
diamati oleh generasi mendatang.
Media juga mampu menampilkan objek dan peristiwa yang terjadi pada
lokasi yang sulit dijangkau, seperti penipisan lapisan ozon di atmosfer. Objek
tersebut bias divisualisasikan melalui media teks, model, visual, audio, atau video.
Selain itu, media juga dapat menampilkan suatu objek yang terlalu bersar atau
terlalu kecil.
5. Fungsi Distributif
Fungsi distributif memiliki dua fungsi di dalamnya yaitu mengatasi batas-
batas ruang dan waktu, juga mengatasi keterbatasan inderawi manusia. Contoh
media yang memiliki fungsi distributif adalah TV, TV memberikan informasi,

10
hiburan, dan berbagai pengetahuan yang dapat dilihat oleh berbagai orang di
berbagai tempat dan kondisi yang berbeda. Seseorang dapat mengetahui kejadian,
berita, atau informasi dari tempat lain tanpa harus dating langsung ke tempat
tersebut, tetapi melalui tayangan televisi.
6. Fungsi Psikologis Dari segi psikologis, media pembelajaran memiliki beberapa
fungsi seperti fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi imajinatif dan
fungsi motivasi.
a. Fungsi atensi
Media pembelajaran dapat mengambil perhatian (attention catcher)
peserta didik terhadap materi yang dibahas. Fungsi atensi juga mancakup selected
attention yaitu memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan
lain yang mengganggu. Untuk optimalisasi fungsi atensi ini, media harus
memenuhi syarat dari sisi kemenarikan dan kejelasan pesan. Media yang tidak
menarik dan tidak jelas bagi peserta didik tidak akan memberikan hasil yang
optimal. Sehingga dalam merancang suatu media pembelajaran perlu
dipertimbangkan karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran dan materi yang
dibahas.
b. Fungsi afektif
Fungsi afektif berkaitan dengan psikologis siswa, yang terpenting bagi
seorang guru ialah mampu menyiapkan media yang mampu membangkitkan
minat dan membentuk sikap siswa terhadap stimulus yang diberikan.
Menggunakan media pembelajaran yang tepat dan menarik dapat meningkatkan
sambutan atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Sambutan atau
penerimaan tersebut berupa kemauan. Dengan adanya media pembelajaran,
peserta didik memiliki kesediaan untuk menerima abahan pelajaran yang
ditampakkan pada perhatian tertuju kepada pembelajaran diikutinya. Media
pembelajaran dapat meningkatkan partisipasi atau keaktifan peserta didik dalam
seluruh proses pembelajaran yang antara lain diungkapkan dalam bentuk reaksi
peserta didik terhadap pembelajaran yang sedang diikutinya. Media pembelajaran
mengaktifkan respon peserta didik, member umpan balik dengan seger (feedback
soon).

11
c. Fungsi kognitif
Fungsi kognitif dari suatu media dimaksudkan bahwa media tersebut
memberikan pengetahuan dan pemahaman baru kepada peserta didik tentang
sesuatu hal. Hampir semua jenis media pembelajaran memiliki fungsi kognitif,
misalnya media visual seperti textbook, modul, jurnal ilmiah, gambar, media
audio seperti radio dan tape recorder, dan audiovisual seperti video dan film.
Tidak hanya midea yang didesain melainkan juga media alam sekitar. Siswa yang
belajar “field trip: atau kunjungan ke lokasi akan memberikan banyak informasi
dan pengetahuan baru. Kegiatan yang dapat direncanakan untuk dilakukan
misalnya berdarmawisata, sehingga siswa dapat belajar menyampaikan
pengalamannya selama berdarmawisata kepa peserta didik yang lain dan guru.
d. Fungsi psikomotorik
Psikomotorik berhubungan dengan keterampilan yang bersifat fisik atau
tampilan pada seseorang. Aspek ini penting sebab belum lengkap apabila seorang
peserta didik hanya memiliki kemampuan secara teoritis namun tidak memiliki
keterampilanpraktis. Untuk melatih kemampuan psikomotorik anak guru dapat
memanfaatkan media sesuai keterampilan yang diharapkan pada siswa, misalnya
keterampilan berbahasa asing dapat dilatih menggunakan mediaaudio seperti tape
recorder, sedangkan keterampilan memasak bagi siswa SMK diperlukan media
atau peralatan untuk memasak. Bagi siswa IPA keterampilan psikomotoriknya
dapat diasah dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium dan sebagainya. Dalam
penjelasan di atas maka tape recorder, peralatan memasak dan laboratorium
merupakan contoh media yang memiliki fungsi psikomotorik.
e. Fungsi imajinatif
Menurut Caplin (1993, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran,
hal.38) imajinasi adalah proses penciptaan suatu objek atau peristiwa tanpa
memanfaatkan data sensoris dan indera. Imajinasi ini mencakup penimbulan atau
kreasi objekobjek baru sebagai rencana masa mendatang. Potensi imajinatif
peserta didik perlu ditumbuhkan sebab dari imajinasi tersebut seringkalu
melahirkan karya-karya kreatif dan inovatif. Berbagai media interaktif dan
animasi adalah contoh media yang sering digunakan untuk meningkatkan daya

12
imajinasi siswa dalam pembelajaran. animasi adalah contoh media yang sering
digunakan untuk meningkatkan daya imajinasi siswa dalam pembelajaran.
f. Fungsi motivasi
Menurut Dwyer (1978, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran,
hal.39), cara berkomunikasi memperngaruhi daya ingat peserta didik. Komunikasi
verbal tanpa menggunakan media sama sekali daya ingatnya dalam waktu 3 jam
70%. Apabila menggunakan media visual tanpa komunikasi verbal, daya ingat
peserta didik masing-masing sekitar 72%. Jika digunakan keduanya, verbal dan
visual maka daya ingatnya 85%. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa
penggunaan media dapat meningkatkan daya ingat peserta didik. Hal ini dapat
disebabkan meningkatnya perhatian dan motivasi peserta didik terhadap materi
pembelajaran yang dibahas menggunakan pemanfaatan media pembelajaran.
7. Fungsi Sosio-Kultural
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-
kultural antar peserta didik. Peserta didik dalam jumlah besar dengan adat,
kebiasaan, lingkungan dan pengalaman yang berbeda-beda sangat mungkin
memiliki persepsi dan pemahaman yang tidak sama tentang suatu topic
pembelajaran. Disinilah fungsi media mampu memberikan rangsangan,
memberikan pemahaman tentang perlunya menjaga keharmonisan dan saling
menghargai perbedaan yang ada.8

8
Ani Cahyadi, Pengembangan Mediadan Sumber Belajar (Banjar Masir: Laksita Indonesia,
2019), p. h.19-26.

13
Penutup
Kesimpulan
Sumber Belajar adalah sesuatu yang dapat mengandung pesan
untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri
dapat pula merupakan sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan
pesan yang tersimpan di dalam bahan pembelajaran yang akan dberikan.
Media pengajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin
disampaikan adalah pesan pembeajaran dan tujuan yang ingin dicapai
adalah proses dalam pembelajaran itu sendiri.
Secara umum media mempunyai manfaat memperjelas pesan agar
tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan
daya indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara
murid/siswa dengan sumber belajar . Media pengajaran, sedikit banyak
akan meningkatkan intensitas pengajaran sastra. Pengajaran sastra akan
semakin bergairah, mempermudah proses, dan semakin menarik.

14
Daftar Pustaka

Ani Cahyadi, Pengembangan Mediadan Sumber Belajar (Banjar Masir: Laksita


Indonesia, 2019)

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan Dan Aplikasinya


(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008)

Hamzah, Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran


(Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2011)

Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang, ‘Media Pembelajaran’, Manual Dan


Digital, 2011

Laughey, Dan, Key Themes in Media Theory (New York: Open University Press,
2007)

Muhammad, Sumber Belajar (Jakarta: Putri Bunga Amanah Blok c/13, 2018)

Rubhan Masykur, Nofrizal, Muhamad Syazali, ‘“Pengembangan Media


Pembelajaran Matematika Dengan Macromedia Flash”’, Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 8, No (2017), h.179

Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi


Informasi Dan Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo, 2013)

15
16

Anda mungkin juga menyukai