Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Penentuan media dan sumber belajar

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Nur Halimah, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Desti Aulia Putri (2103020015)

Mulia Kurnia Cahya (2103020001)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG

Jl. Syekh Yusuf No.10, RT.001/RW.003. Babakan, Kec. Tangerang, Banten 1511
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr, Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Penentuan media dan sumber belajar”
dapat diselesaikan yang Alhamdulillah tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penulisan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan dosen serta teman-teman, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.

Penulis sadar, penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif,
guna penyusunan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,
semoga makalah yang sederhana ini dapat membri acuan pemikiran tersendiri bagi
masyarakat terlebih bagi mahasiswa sebagai tambahan ilmu dan informasi.

Wassalamu’alaikum, Wr, Wb.

Tangerang, 26 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan proses berkomunikasi,
yaitu proses menyampaikan pesan kepada penerima melalui media tertentu. Namun
saat berkomusikasi sering terjadi penyimpangan sehingga komusikasi tidak berjalan
secara efektif. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu menggunakan alat atau bahan
yang dapat menunjang proses pembelajaran tersebut. Media merupakan salah satu alat
untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan sumber belajar adalah
semua hal yang diberhubungan dengan informasi atau materi pembelajaran.
Tentunya, dalam menentukan media dan sumber belajar, terlebih dahulu kita
perlu memahami karakteristik serta kebutuhan dari peserta didik atau pembelajar. Hal
tersebut dapat meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berbicara, tingkat
pemahaman konsep, serta faktor lingkungan belajar. Selain itu, perlu juga
dipertimbangkan tujuan pembelajaran, topik atau materi yang akan dipelajari, serta
metode atau strategi pembelajaran yang akan digunakan. Dalam era digital saat ini,
tersedia berbagai macam media dan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan, seperti
buku cetak, e-book, video pembelajaran, aplikasi edukasi, dan masih banyak lagi.
Dalam menentukan media dan sumber belajar yang tepat, perlu pula dilakukan
evaluasi secara berkala terhadap efektivitas dan efisiensi dari media dan sumber
belajar yang sudah dipilih. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran dapat terus
ditingkatkan dan berjalan secara optimal. Maka berbagai model pembelajaran yang
digunakan juga mengalami perkembangan. Seorang pendidik memang masih tetap
merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi satu-satunya sumber belajar
bagi para peserta didiknya. Pendidik menggunakan sumber belajar lain yang disebut
sebagai media untuk pembelajarn peserta didiknya. Oleh karena itu sebelum pendidik
menggunakan media dalam proses belajar mengajar, maka pendidik dituntut
untuk mengetahui bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran agar media yang
digunakan dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu media dan sumber belajar?
2. Apa saja jenis media dan sumber belajar?
3. Bagaimana kriteria pemilihan media dan sumber belajar?

1
4. Bagaimana cara penentuan (pembuatan) media dan sumber belajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang pengertian media dan sumber belajar.
2. Mengetahui tentang jenis media dan sumber belajar.
3. Mengetahui tentang kriteria pemilihan media dan sumber belajar.
4. Mengetahui tentang penentuan (pembuatan) media dan sumber belajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian media dan sumber belajar


Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang
secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang
media pembelajaran.
1. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
2. Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan
sebagainya.
3. National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-
dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan,
dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik. Media pembelajaran adalah media yang berisi pesan, informasi atau
tujuan yang dituju dan perantaranya. Proses komunikasi pada dasarnya juga dapat
disebut sebagai proses pembelajaran dengan pengertian media pembelajaran sebagai
alat komunikasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran
memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan pembelajaran. Karena tanpa
media komunikasi pembelajaran tidak berfungsi maksimal sebagai proses
pembelajaran.1
Media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau
media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hambalik. Dimana ia melihat
bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal
apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Media pembelajaran
yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses/dialog mental pada
diri siswa. Media pembelajaran tersebut berhasil menyalurkan pesan/bahan ajar
apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku (behavioral change) pada diri siswa.

3
Sumber belajar adalah guru dan bahan-bahan pelajaran/bahan pengajaran baik
buku-buku bacaan atau semacamnya. Dalam desain pengajaran yang biasa disusun
guru terdapat salah satu komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber
belajar/pengajaran yang umunya diisi dengan buku-buku rujukan (buku bacaan
wajib/anjuran). Menurut Anggani Sudono (1995), Sumber belajar adalah segala
macam bahan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi maupu berbagai
keterampilan pada murid maupun guru. Sumber belajar merupakan semua hal dapat
memberikan masukan dan informasi maupun pengertian pada anak, yaitu hal-hal yang
dapat memudahkan proses belajar anak.
Menurut Sri Joko Yunanto (2004) sumber belajar adalah bahan yang mencakup
media belajar, alat peraga, alat permainan untuk memberikan informasi maupun
berbagai ketrampilan kepada anak maupun orang dewasa yang berperan mendampingi
anak dalam belajar. Menurut Arif S Sadiman berpendapat bahwa, segala macam
sumber yang ada di luar diri seseorang dan yang memungkinkan/memudahkan
terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber belajar. Nana Sudjana dan Ahmad R
turut mengungkapkan pendapatnya terkait definisi sumber belajar memanfanfaatkan
daya yang bisa berguna bagi keberlangsungan pentingnya proses belajar mengajar,
entah itu dilakukan secara langsung maupun tidak bahkan mau itu secara seluruhnya
atau sebagian saja.2 (Wati, 1967)
Jadi dapat disimpulkan sumber belajar adalah semua sumber (yang meliputi
data, orang, dan barang) yang mungkin digunakan oleh siswa baik secara sendiri-
sendiri maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal, untuk
memberikan kemudahan belajar.
Adapun manfaat media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
dalam hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal
mengenai bahan pembelajaran sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

4
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya
misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun
binatang.
5. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih
lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya3.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran adalah


alat atau benda yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Media
pembelajaran bertujuan untuk mempermudah pemahaman peserta didik terhadap
materi yang diajarkan dan membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik.
Beberapa contoh media pembelajaran antara lain buku, video, slide presentasi,
gambar, dan aplikasi digital.
Sumber belajar adalah bahan atau informasi yang digunakan sebagai dasar
pembelajaran. Sumber belajar bertujuan untuk memberikan informasi yang diperlukan
peserta didik dalam pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku, jurnal, artikel,
ensiklopedia, dan sumber informasi digital seperti website dan database online.
Pada dasarnya, media pembelajaran dan sumber belajar merupakan dua hal yang
saling berkaitan dan menjadi bagian penting dari proses pembelajaran. Penggunaan
media pembelajaran dan sumber belajar yang tepat dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pembelajaran.
B. Jenis Media Dan Sumber Belajar
Terdapat beragam pembagian jenis media pembelajaran yang dikemukakan para
ahli, namun pada dasarnya pembagian jenis media tersebut memiliki persamaan.
Secara garis besar media pembelajaran terbagiatas:
1. Media audio, yakni media yang hanya dapat didengar saja atau yang memiliki
unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
2. Media visual, yakni media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak
mengandung unsur suara, seperti buku, gambar, lukisan, foto, dan sebagainya.
3. Media audiovisual, yakni media yang mengandung unsur suara dan juga
memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan
sebagainya.

5
AECT (Association For Education Communication and Technology) 1979
mengklasifikasikan jenis sumber belajar menjadi 6 yaitu:
1. Pesan (message), yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan) oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Termasuk ke dalam
kelompok pesan adalah semua bidang studi, materi pokok atau mata kuliah
yang harus diberikan pelayanan kepada para pengguna PSB.
2. Orang (people), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah,
penyaji pesan. Dalam kelompok ini jika dilihat dari sisi internal dimasukan
para staff Pusat Sumber Belajar itu sendiri yang ada pada struktur organisasi
PSB, yaitu: Kepala Sekolah, Koordinator PSB, Tenaga Adminitrasi, Ketua unit
pengembangan sistem pembelajaran, Ketua unit pelayanan, dan Ketua unit
pengembangan media. Selain para staff PSB itu sendiri juga, siswa/mahasiswa,
guru/dosen/intruktur dan tenaga kependidikan termasuk kedalam sumber
belajar itu.
3. Bahan (materials), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk
disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai
program media termasuk kategori bahan terdiri dari 2 kriteria, yaitu material
sederhana dan material mutakhir, misalnya tranparansi, slide, film, audio,
video, modul, majalah, dan lain-lain.
4. Alat (devices), yaitu perangkat keras yang digunakan untuk penyampaian
pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, proyektor slide, overhead,
video tape, pesawat televisi.
5. Teknik (techniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan
pesan. Contohnya pembelajaran terprogram, belajar sendiri, demonstrasi,
ceramah, dan lain-lain.
6. Lingkungan (setting), yaitu situasi sekitar di mana pesan disampaikan,
lingkungan bisa bersifat fisik (gedung sekolah, perpustakaan,
laboratorium, studio, dan sebagainya) maupun lingkungan non fisik
(suasana belajar danlain-lain).
C. Kriteria Pemilihan Media Dan Sumber Belajar
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media adalah
harus dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya bila
tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio

6
yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat
memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan
pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa
digunakan. Dalam memilih media dan sumber belajar, terdapat beberapa kriteria yang
perlu dipertimbangkan agar dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan pembelajaran
yang diinginkan, yaitu:
1. Relevansi - Media pembelajaran dan sumber belajar harus relevan dengan
tujuan pembelajaran dan materi yang akan diajarkan. Hal ini akan
memudahkan peserta didik dalam memahami dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
2. Kredibilitas - Sumber belajar harus memiliki kredibilitas atau kepercayaan
yang tinggi, sehingga peserta didik dapat mempercayai dan mengandalkan
informasi yang diberikan.
3. Validitas - Sumber belajar harus memiliki validitas atau keabsahan terkait
dengan informasi yang diberikan.
4. Keberagaman - Media pembelajaran dan sumber belajar harus memiliki
keberagaman untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan berbagai gaya
belajar yang berbeda-beda.
5. Mudah diakses - Media pembelajaran dan sumber belajar harus mudah diakses
oleh peserta didik, baik secara fisik maupun digital.
6. Interaktif - Media pembelajaran dan sumber belajar yang interaktif dapat
meningkatkan partisipasi dan keterlibatan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
7. Sesuai dengan teknologi - Media pembelajaran dan sumber belajar harus
sesuai dengan teknologi yang tersedia, sehingga dapat digunakan dengan
mudah dan efektif.
Dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria tersebut, diharapkan pemilihan
media dan sumber belajar dapat membantu peserta didik memperoleh pembelajaran
yang efektif dan bermanfaat. Selain pertimbangan tersebut Sanjaya (2008)
mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam memilih
media pembelajaran yang tepat, yakni dengan menggunakan kata ACTION (Access,
Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty):
1. Access: artinya bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam
pemilihan media. Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan

7
dapat dimanfaatkan, Akses juga menyangkut aspek kebijakan, apakah media
tersebut diijinkan untuk digunakan.
2. Costhal: ini menyangkut pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk
penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
3. Technology: dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan ketersediaan
teknologiya dan kemudahan dalam penggunaannnya.
4. Interactivity: media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan
komunikasi dua arah atau interaktifitas.
5. Organization: menyangkut pertimbangan dukungan organisasi atau lembaga
dan bagaimana pengorganisasiannya.
6. Novelty: menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang dipilih.
Media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.
Kriteria diatas mungkin juga berlaku untuk mempertimbangkan pemilihan
sumber belajar. (Prastowo, 2012) menerangkan bahwa kriteria untuk menyeleksi
sumber belajar yang berkualitas dapat dibagi menjadi 2 yaitu kriteria secara umum
dan kriteria secara khusus.4
1. Keiteria Umum
Kriteria umum dalam pemilihan sumber belajar yang berkualitas ini meliputi:
1) Ekonomis, yang berarti bahwa Sumber belajar tidak harus mahal.
Sumber belajar perlu disesuaikan dengan alokasi dana dan kebutuhan
sumber belajar yang akan digunakan. Seperti layaknya prinsip
ekonomi, perlu diusahakan agar mampu mendapatkan sumber belajar
berkualitas yang sesuai kebutuhan dengan alokasi dana yang
seminimal mungkin.
2) Praktis dan sederhana, sumber belajar harus mudah digunakan dan
tidak membingungkan. Tidak memerlukan lagi tambahan pelayanan
atau alat lain yang sulit diadakan.
3) Mudah diperoleh, bahwa sumber belajar mudah dicari dan
didapatkan. Jika perlu dapat memanfaatkan lingkungan sekitar yang
tersedia sehingga peserta didik juga dapat dengan mudah
memanfaatkan
4) Fleksibel atau kompatible, sumber belajar tidak harus mengikat pada
satu tujuan atau materi pembelajaran tertentu. Akan lebih baik jika

8
dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan pembelajaran bahkan juga
keperluan yang lain.
2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sumber
belajar yang berkualitas adalah sebagai berikut:
1) Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar.
2) Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Maksudnya sumber belajar
yang dipilih sebaiknya mendukung kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan.
3) Sumber belajar untuk penelitian. Maksudnya sumber belajar yang
dipilih hendaknya dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti,
dan sebagainya.
4) Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Maksudnya
sumberbelajar yang dipilih hendaknya dapat mengatasi problem
belajar peserta didik yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar.
5) Sumber belajar untuk presentasi. Maksudnya sumber belajar yang
dipilih hendaknya bisa berfungsi sebagai alat, metode, atau strategi
penyampaian pesan.(Salah et al., 2015)
D. Penentuan Atau Pembuatan Media Dan Sumber Belajar
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam penentuan atau pembuatan
media dan sumber belajar yang efektif, yaitu:
1. Tentukan tujuan pembelajaran - Langkah pertama adalah menentukan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan mengetahui tujuan pembelajaran,
maka kita dapat menentukan media dan sumber belajar yang tepat untuk
mencapai tujuan tersebut.
2. Pilih media dan sumber belajar yang sesuai - Setelah menentukan tujuan
pembelajaran, langkah selanjutnya adalah memilih media dan sumber belajar
yang sesuai, baik dari segi isi, format, dan teknologi yang digunakan.
Misalnya, jika tujuan pembelajaran adalah untuk memahami konsep
matematika, maka media dan sumber belajar yang sesuai bisa berupa buku
teks, video pembelajaran, atau aplikasi mobile yang interaktif.
3. Rancang desain media dan sumber belajar - Setelah memilih media dan
sumber belajar yang sesuai, langkah selanjutnya adalah merancang desain
media dan sumber belajar tersebut. Desain ini meliputi struktur materi, tata

9
letak, grafik, dan elemen visual lainnya yang diperlukan untuk membuat
media dan sumber belajar yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta
didik.
4. Ujicoba dan evaluasi - Setelah media dan sumber belajar selesai dirancang,
langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba dan evaluasi. Ujicoba dapat
dilakukan dengan menguji media dan sumber belajar pada sejumlah peserta
didik untuk melihat efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Evaluasi dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana media dan sumber belajar dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dan apakah perlu dilakukan
perbaikan atau penyempurnaan.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, pembuatan media dan sumber
belajar yang efektif dapat dilakukan. Dalam menentukan sumber belajar, terdapat hal-
hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi karekateristik sumber belajar yang akan digunakan.
2. Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
3. Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan guru.
4. Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan siswa(Ariana,
2016)

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Media pembelajaran adalah alat atau benda yang digunakan untuk membantu proses
pembelajaran. Media pembelajaran bertujuan untuk mempermudah pemahaman peserta didik
terhadap materi yang diajarkan dan membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik.
Beberapa contoh media pembelajaran antara lain buku, video, slide presentasi, gambar, dan
aplikasi digital. Sumber belajar adalah bahan atau informasi yang digunakan sebagai dasar
pembelajaran. Sumber belajar bertujuan untuk memberikan informasi yang diperlukan
peserta didik dalam pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku, jurnal, artikel,
ensiklopedia, dan sumber informasi digital seperti website dan database online.

Pada dasarnya, media pembelajaran dan sumber belajar merupakan dua hal yang
saling berkaitan dan menjadi bagian penting dari proses pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran dan sumber belajar yang tepat dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran.

Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi proses belajar


mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Guru
berkewajiban memberikan bantuan kepada siswa tentang apa yang harus dipelajarinya,
bagaimana siswa mempelajarinya serta hasil-hasil yang diharapkan diperoleh dari media yang
digunakannya. Harus diingat bahwa media adalah alat dan sarana untuk mencapai tujuan
pengajaran, serta media bukanlah tujuan. Penggunaan media tidak dilihat dari segi
kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam
membantu mempertinggi proses pengajaran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ariana, R. (2016). 済無 No Title No Title No Title. 1–23.


Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Cahyadi, Ani. 2019. Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur. Kota
Serang Baru: Laksita Indonesia.

Endah, R., Tugas, S., & Kuliah, M. (2015). MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Tugas
Kelompok 7.
Jalinus, Nizwardi. 2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Ramayulis, 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Ramli, Muhammad. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: IAIN Antasari
Press.

Sastromiharjo, Media dan Sumber Belajar. Bandung, 2008, hlm. 4


Praswoto Andi, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Diva Press, Yogyakarta
2012, hlm 61.

Wati, I. (1967). Pentingnya Media dan Sumber Belajar Dalam Pendidikan Di Sekolah. Ida
Wati, 1(69), 5–24.

12
1
Nizwardi Jalinus, Media dan Sumber Pembelajaran, Kencana, Jakarta, 2016, hlm 2-3.
2
Ani Cahyadi, Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur, Laksita Indonesia, Kota Serang Baru, 2019,
hlm 6.
3
Sastromiharjo, Media dan Sumber Belajar. Bandung, 2008, hlm. 4
4
Praswoto Andi, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Diva Press, Yogyakarta 2012, hlm 61.

Anda mungkin juga menyukai