Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH

Oleh:
Ana Maria Noviana (20214001)
Ippa Nurlaila (20214008)

Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur


Mata Kuliah Media Pembelajaran

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MA’ARIF CIAMIS

TAHUN AKADEMIK 2023/2024 M/1444/1445


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul,
“Teknik Penggunaan Media Pembelajaran”, dapat terselesaikan dengan baik dan
lancar. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad saw, beserta para keluarga, para sahabat, tabi’in tabi’at serta
sampai kepada kita umatnya sehingga kita dapat syafaatnya.
Makalah ini merupakan pembahasan mengenai teknik penggunaan media
pembelajaran, yang di dalamnya disertakan beberapa sub-bab penting yang kiranya
bermanfaat bagi pembaca. Dalam penyusunan makalah ini banyak sekali hambatan
yang menguras emosi, akan tetapi berkat kebaikan Allah SWT, kami dapat
mengatasi permasalahan tersebut. Kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya
kepada:

1. Ibu Sri Wulan, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Studi
Tokoh Pendidikan Islam.
2. Orang tua, yang telah memberikan dukungan dalam bentuk material maupun
non-material.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, untuk itu
Kami mengharapkan kritik dan saran membangun dari semua pihak. Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pembaca.

Terima kasih.

Ciamis, November 2023

Penulis

2
A. Pendahuluan
Dalam proses belajar mengajar, lima komponen yang sangat penting
adalah tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran. Kelima
aspek ini saling mempengaruhi. Pemilihan salah satu metode mengajar
tertentu akan berdampak pada jenis media pembelajaran yang sesuai, dengan
tanpa melupakan tiga aspek penting lainnya yaitu tujuan, materi, dan evaluasi
pembelajaran. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama
media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi, motivasi, kondisi, dan lingkungan belajar (Hamalik, Oemar.
1990).
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap pebelajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu (Wiratmojo,P dan
Sasonohardjo, 2002).
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari
pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian pembelajar
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Namun kenyataanya bagian inilah yang
masih sering terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul
antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulitnya
mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dll. Hal ini sebenarnya
tidak perlu terjadi jika setiap pembelajar telah membekali diri dengan
pengetahuan dan keterampilan dalam hal media pembelajaran. Sesungguhnya
betapa banyak jenis media yang bisa dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan
sesuai dengan kondisi, waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang
dikehendaki. Setiap jenis media memiliki karakteristik tertentu yang perlu
kita pahami, sehingga kita dapat memilih media yang sesuai dengan

3
kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan (Wiratmojo,P dan Sasonohardjo,
2002).
Sebagai seorang guru pasti pernah mengalami kesulitan dalam
menjelaskan suatu materi pelajaran kepada siswanya. Hal ini karena
perbedaan daya tangkap peserta didik yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Untuk memperoleh nilai efektifitas yang tinggi dari sebuah media
pembelajaran tidaklah mudah. Guru harus memahami cara dan teknik dalam
menggunakan media tersebut dengan baik dan benar. Sehingga peserta didik
mampu menangkap materi yang sedang diajarkan oleh guru. Oleh sebab itu,
dalam makalah ini penulis akan mengkaji teknik penggunaan media
pembelajaran.
B. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Teknik Penggunaan Media Pembelajaran
Memahami pengertian teknik penggunaan media pembelajaran perlu
diketahui terlebih dulu pengertian teknik sebagai kata tunggal sehingga
dapat memberikan pemahaman yang mendasar ketika kata tersebut
dipadankan dengan kata lain. Teknik yaitu prosedur atau langkah-langkah
tertentu yang disiapkan dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan dan
orang untuk menyampaikan pesan. Misalnya: demonstrasi, diskusi,
praktikum, pembelajaran mandiri, sistem pendidikan terbuka/jarak jauh,
tutorial tatap muka. Teknik adalah cara sistematis mengajarkan sesuatu.
Teknik merupakan suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk
menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung (Iskandar,
2011:66).
Sedangkan media pembelajaran berasal dari bahasa Latin yang
merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti
perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang
dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima
informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi.
Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses

4
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut
media pembelajaran.
Banyak ahli yang memberikan batasan tentang media pembelajaran.
AECT misalnya, mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Gagne
mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar
yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Briggs
mengartikan media sebagai alat untuk memberikan rangsangan bagi
pembelajar agar terjadi proses belajar.
Media pendidikan, tentu saja media yang digunakan dalam proses
dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media
pendidikan juga merupakan media komunikasi, karena proses pendidikan
juga merupakan proses komunikasi. Apabila kita bandingkan dengan
media pembelajaran, maka media pendidikan sifatnya lebih umum,
sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri. Sedangkan media
pembelajaran sifatnya lebih khusus, maksudnya media pendidikan yang
secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah
dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidikan adalah media
pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media
pendidikan.
Dengan demikian, kalau saat ini kita mendengar kata media,
hendaklah kata tersebut diartikan dalam pengertiannya yang terakhir, yaitu
meliputi alat bantu pembelajar dalam mengajar serta sarana pembawa
pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (pembelajar). Sebagai
penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu, bisa
mewakili pembelajar menyajikan informasi belajar kepada pebelajar
(Joyce Bruce. Et al. 2000).
Setelah menelaah pengertian media pembelajaran, Anda perlu
mengetahui dan menyadari pentingnya penggunaan media pembelajaran
di dalam aktivitas pembelajaran. Sebagaimana media pembelajaran
umumnya, media pembelajaran juga bertujuan untuk memfasilitasi

5
kegiatan belajar dan mengajar (Smaldino et al. 2005:7). Oleh karena itu,
penggunaan media pembelajaran diharapkan akan dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar.
Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik
penggunaan media pembelajaran adalah prosedur, langkah-langkah,
maupun tertentu yang disiapkan dalam menggunakan media pembelajaran
sehingga pesan-pesan (materi/informasi) yang dikirimkan oleh guru dapat
secara menyeluruh diterima oleh siswa.
2. Prinsip-prinsip Teknik Penggunaan Media
Pembelajar perlu mengetahui juga tentang prinsip-prinsip umum
penggunaan media pembelajaran sehingga dapat digunakan dengan tepat.
Yusuf Hadi (1984) dalam bukunya Rodhatul Jennah yang berjudul Media
Pembelajaran (2009:40-42)mengemukakan prinsip umum penggunaan
media pembelajaran sebagai berikut:
a. Media harus pembelalaran merupakan bagian integral dari sistem.
b. Tidak ada satu metode dan media yang harus dipakai dengan
meniadakan yang lain.
c. Media tertentu cenderung untuk lebih tepat dipakai dalam menyajikan
sesuai unit pelajaran daripada media yang lain.
d. Tidak ada satu mediapun yang dapat sesuai untuk segala macam
kegiatan belajar.
e. Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus justru akan
membingungkan dan tidak memperjelas pelajaran.
f. Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup untuk menggunakan
media pembelajaran. Kesalahan yang sering terjadi ialah timbulnya
anggapan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran guru tidak
perlu membuat persiapan mengajar terlebih dahulu.
g. Pebelajar harus dipersiapkan dan harus dilakukan sebagai perserta
yang aktif. Pebelajar harus ikut serta bertanggung jawab untuk apa
yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. PebelaJar setelah

6
membaca buku harus meniawab pertanyaan, setelah melakukan widya-
wisata harus membuat laporan dan sebagainya.
h. Secara umum perlu diusahakan penampilan yang positif dari pada yang
negatif. Bilamana pembelajar demonstrasi, memberikan contoh,
menunjukan model atau memperagakan sesuatu hendaknya selalu
mengambil yang posltif, karena bila ditampilkan yang negatif akan
cepatditiru, ditangkap atau dicoba oleh pembelajar/siswa, yang mula-
mula sebagai selingan akhirnya menjadi kebiasaan.
i. Hendaknya tidak menggunakan media pembelajaran sekedar sebagai
selingan hiburan atau pengisi waktu, kecuali kalau memang tujuan
pembelajarannya demikian.
j. Pergunakan kesempatan menggunakan media yang dapat ditanggapi
untuk melatih perkembangan bahasa baik lisan maupun tertulis.
Misalnya dengan menggunakan diagram, denah dan lain-lain pebelajar
dilatih untuk mengungkapan isi diagram atau denah itu baiksecara
lisan maupun tertulis.
3. Urgensi Teknik Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad dalam kutipan Yaumi, ada empat alasan
pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran, yaitu: (1)
meningkatkan mutu pembelajaran, (2) tuntutan paradigma baru, (3)
memenuhi kebutuhan pasar, dan (4) visi pendidikan global (Muhammad
Yaumi 2018:13–14). Disamping itu, urgensi penggunaan media
pembelajaran juga dapat ditinjau dari pengaruhnya terhadap sikap,
pengetahuan, dan keterampilan siswa, pengaruhnya terhadap kemampuan
pengajar dalam mengajar, dan pengaruhnya dalam menciptakan suasana
pembelajaran tertentu.
a. Meningkatkan kemampuan pendidikan
Peran media dalam pendidikan dapat menjadi objek dan alat.
Media sebagai objek berarti media pembelajaran dapat digunakan
sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, pendidik dapat mempelajari
berbagai disiplin ilmu pengetahuan menggunakan media

7
pembelajaran. Sementara media sebagai alat dapat digunakan
pendidik untuk berkonsultasi dengan pakar pendidikan dan untuk alat
bantu mengajar.
Sebagai contoh, pengajar dapat menggunakan video tutorial
sebagai bahan belajar dan menggunakan media sosial ataupun
teleconference untuk berdiskusi dengan pakar pendidikan. Disamping
itu, pengajar juga dapat memanfaatkan benda nyata, benda
manipulatif, bahan grafis, bagan, dan video sebagai alat bantu dalam
menjelaskan materi pelajaran. Dengan demikian, pendidik tidak
cukup hanya sebatas mampu menggunakan berbagai perangkat
media, tetapi juga harus mengetahui dan menyadari bagaimana cara
menggunakan media tersebut secara bijak, produktif dan positif.
b. Meningkatkan mutu pembelajaran
Berbagai laporan penelitian telah menunjukkan bahwa
penggunaan media pembelajaran berpengaruh terhadap mutu
pembelajaran. Salah satu alasan rasional mengapa penggunaan media
pembelajaran berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran adalah
karena media pembelajaran dapat digunakan untuk mengaktifkan
berbagai jenis alat indera siswa dalam proses pembelajaran.
c. Memenuhi Kebutuhan Siswa
Kebutuhan siswa terdiri dari kebutuhan psikologis dan biologis.
Dari aspek psikologis, perkembangan inteligensi/ kognitif manusia
menurut Piaget terjadi melalui empat tahapan, yaitu:
1) Sensori motor (0-2 tahun), yaitu tahap dimana intelligensi/
kognitif anak tampil sebagai respons terhadap sensor indra.
2) Praoperasional (2-7 tahun), yaitu tahap dimana inteligensi/
kognitif anak tampil dalam bentuk intuisi (kata hati) dan dan
belum berpikir secara rasional.
3) Operasi konkret (7-11 tahun), yaitu tahap dimana inteligensi/
kognitif anak telah mampu berpikir logis dan rasional terhadap
kejadian dan peristiwa yang konkret.

8
4) Operasi formal (12 tahun sampai dewasa), yaitu tahao dimana
inteligen/ kognitif anak telah mampu berpikir abstrak,
mengajukan hipotesis, dan memprediksi sesuatu (Jamaris
2015:151).
Adapun dari aspek bilogis, penggunaan media pembelajaran
dapat melatih psikomorik siswa dalam melaksanakan aktivitas
pembelajaran, seperti mengamati, mengumpulkan informasi,
menganalisis, mencoba, dan mengkomunikasikan informasi yang
telah diperolehnya.
d. Memenuhi Tuntutan Paradigma baru
Paradigma baru pendidikan telah mendorong pendidik untuk
menjadi perancang, fasilitator, motivator, dan pengelola
pembelajaran. Dalam hal melaksanakan tugas tersebut, pengajar tidak
boleh menjadi orang yang paling dominan dalam proses
pembelajaran. Sebab, secepat apapun pendidik dalam menyajikan
materi pelajaran maka akan kalah cepat dengan kecepatan siswa
melupakan materi pelajaran tersebut. Oleh karena itu, paradigma baru
pendidikan telah mengharuskan pendidik untuk memberikan
kesempatan yang sebesar-besarnya kepada siswa untuk aktif
mengalami aktivitas belajar.
Pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau
dikenal dengan student centered learning harus didukung dengan
media dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Misalnya, metode pembelajaran berbasis masalah harus didukung
dengan bahan masalah yang valid dan terukur, begitu juga dengan
pembelajaran berbasis proyek harus didukung dengan media yang
diperlukan siswa dalam membuat proyek yang ditentukan.
4. Teknik Penggunaan Media Pembelajaran
Suatu media bisa mencakup beberapa fungsi sekaligus, namun
biasanya terdapat fungsi tertentu yang ditonjolkan. Berikut ini adalah
contoh-contoh teknik penggunaan media untuk berbagai fungsi berbeda.

9
a. Media sebagai Alat Berbagi Pengalaman (Media Diskusi)
Teknik yang dilakukan oleh guru/asilitator adalah sebagai berikut:
1) Fasilitator membagikan media kepada kelompok dan menjelaskan
cara menggunakannya sebagai bahan diskusi (misal: media
gambar, “fotonovela” atau komik foto, lembar kasus, dan
sebagainya).
2) Peserta melaksanakan diskusi kelompok dengan menggunakan
media tersebut.
b. Media sebagai Alat Berbagi Peran
Fasilitator menjelaskan cara menggunakan media untuk
melaksanakan suatu kegiatan (tugas tim), misalnya:
a) Lembar praktek/kerja kelompok
b) Panduan simulasi/bermain peran
c) Media untuk melakukan permainan (games)
c. Media sebagai Alat Penyadaran/Motivasional
Apabila media akan digunakan peserta, fasilitator menjelaskan cara
menggunakan media untuk melakukan suatu kegiatan (poster, role-
play, lembar kasus, drama, permainan). Fasilitatorbisa juga
menayangkan media yang menggugah (cuplikan film,“dongeng
dijital”) untuk dilanjutkan dengan diskusi pembahasan.
Berikut beberapa teknik penggunaan media pembelaaran
berdasarkan Tempat. Pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar
yang melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber
belajar baik dalam situasi kelas maupun di luar kelas. Dalam arti media
yang digunakan untuk pembelajaran tidak selalu identik dengan situasi
kelas dalam pola pengajaran konvensional namun proses belajar tanpa
kehadiran gurupun dan lebih mengandalkan media termasuk dalam
kegiatan pembelajaran. Misalnya e-learning, pembelajaran individual
dengan CD interaktif, video interaktif, dan lain- lain. Berdasarkan tempat
penggunaannya, terdapat beberapa teknik penggunaan media
pembelajaran, yaitu:

10
1) Penggunaan Media di Kelas
Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang
tercapainya tujuan tertentu dan penggunaanya dipadukan dengan
proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan
pemanfaatan media tersebut guru harus melihat tujuan yang akan
dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan
tersebut, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk
mencapai tujuan tersebut.
2) Penggunaan Media di Luar Kelas
Penggunaan media pembelajaran di luar situasi kelas dapat
dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu penggunaan media
tidak terprogram dan penggunaan media secara terprogram.
a) Penggunaan Media Tidak Terprogram
Penggunaan media dapat terjadi di masyarakat luas.
Hal ini ada kaitannya dengan keberadaan media massa yang
ada dimasyarakat, misalnya televisi, radio, penggunaan film
melalui CD/DVD ROM, penggunaan media ini bersifat bebas
yaitu bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi
dan tidak terprogram sesuai tuntutan kurikulum yang diberikan
oleh guru atau sekolah. Sebagai contoh jenis penggunaan
media seperti ini ialah :
i. Penggunaan kaset pelajaran bahasa Inggris
ii. Penggunaan siaran radio untuk pendidikan
b) Penggunaan Media Terprogram
Penggunaan media secara terprogram adalah bahwa
media tersebut digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan
yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu
disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.
Bila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik
(audience) diorganisasikan dengan baik hingga mereka dapat
menggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan dan

11
mengikuti pola belajar mengajar tertentu. Berikut ini beberapa
contoh penggunaan media secara terprogram:
i. Penggunaan radio di SLTP terbuka
ii. Penggunaan E-Learning di beberapa sekolah di
Indonesia
5. Variasi Penggunaan Media
Dilihat dari variasi penggunaannya, media dapat digunakan baik
secara perorangan, kelompok atau siswa dalam jumlah yang sangat
banyak (masal).
a. Media dapat digunakan secara perorangan
Media dapat digunakan oleh seseorang sendirian saja atau
istilahnya individual learning, banyak media yang memang dirancang
untuk digunakan secara perorangan. Media seperti ini biasanya
dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang jelas (manual book)
sehingga orang dapat menggunakannya secara mendiri. Artinya orang
itu tidak bertanya kepada orang lain tentang bagaimana cara
menggunakannya, alat apa yang diperlukan, dan bagaimana
mengetahui bahwa ia telah berhasil dalam belajar.
b. Media dapat digunakan secara berkelompok
Pembelajaran dapat berlangsung dengan jumlah siswa yang
cukup banyak (big group) atau bersifat kelompok. Kelompok itu dapat
berupa kelompok kecil dengan anggota 2 sampai 8 orang. Atau berupa
kelompok besar yang beranggotakan 9 sampai dengan 40 orang.
Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga
memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan
kepada pimpinan kelompok tutor atau guru. Keuntungan belajar
menggunakan media secara berkelompok ialah bahwa kelompok itu
dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari.
Diskusi dapat dilakukan baik sebelum maupun sesudah mereka
menggunakan media itu.

12
Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa
persyaratan, yaitu :
1) Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga
semua anggota kelompok dapat mendengarnya.
2) Gambar atau tulisan dalam media tersebut harus cukup besar
sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok itu.
3) Perlu alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amlifier) dan
membesarkan gambar (proyektor).
c. Media yang digunakan secara masal
Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat
menggunakan media tersebut secara bersama-sama. Media yang
dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti
radio, televisi, atau digunakan dalam ruang yang besar seperti film 35
mm. Untuk memudahkan orang yang belajar dengan menggunakan
media seperti ini sebaiknya kepada para peserta diberikan bahan
tercetak sebelumnya. Bahan tercetak tersebut setidaknya harus
memuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar isi,
petunjuk tindak lanjut, dan bahan sumber lain yang dapat dipelajari
untuk memperdalam pemahaman. Bahan cetakan ini diberikan jauh
sebelum saat penggunaan media dilakukan. Dengan demikian para
peserta dapat menyiapkan diri dalam mengikuti program media
tersebut.
C. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik
penggunaan media pembelajaran adalah prosedur, langkah-langkah,
maupun tertentu yang disiapkan dalam menggunakan media
pembelajaran sehingga pesan-pesan (materi/informasi) yang dikirimkan
oleh guru dapat secara menyeluruh diterima oleh siswa. Teknik ini
memiliki beberapa prinsip dan urgensi yang harus diperhatikan oleh
setiap pengajar sehingga mampu mengantarkan pada tujuan. Teknik
penggunaan media pembelajaran dapat dilihat dari tempat di media

13
pembelajaran itu di gunakan, apakah di dalam kelas atau di luar kelas.
Adapun variasi teknik penggunaan media pembelajran dibedakan menjadi
tiga, yaitu perorangan, kelompok atau siswa dalam jumlah yang sangat
banyak (masal).
D. Daftar Pustaka
Aurora, Aviva & Effendi, Hansi. (2029). Pengaruh Penggunaan E-Learning
terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa di Universitas Negeri Padang.
JTEV (Jurnal Teknik Elektro Dan Vokasional) Vol 05. No 02. Diakses
pada 10 November 2023. Pukul 16.00.
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa
Publishing. Diakses pada 10 November 2023. Pukul 17.00.
Falahudin, Iwan. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal
Lingkar Widyaiswara. Edisi 1 No. 4, Oktober – Desember 2014, p.104
– 117. Diakses pada 10 November 2023. Pukul 16.20.
Wassid, Iskandar. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Diakses pada 10 November 2023. Pukul 16.09
…. (…). Media Pembelajaran. …..
file:///C:/Users/Axioo/Downloads/document%20(1).pdf. Diakses pada
10 November 2023. Pukul 16.09

14

Anda mungkin juga menyukai