Anda di halaman 1dari 10

MEDIA PEMBELAJARAN

“PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN”

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (1.2)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan adalah kesan yang tersimpan di dalam pikiran yang diperoleh dari pengalaman
atau penerimaan panca indera. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang berasal dari
pengamatan, studi atau pengalaman yang disusun dalam satu sistem untuk menentukan
hakikat dan prinsip tentang hal yang sedang dipelajari. Ilmu pengetahuan yang mempunyai
sistem dan metode tertentu yang dengan sangat sadarmenuntuk kebenaran.
Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan semakin meluas dan memiliki pembaharuan-
pembaharuan yang signifikan, termasuk pemanfaatannya dalam menunjang pembelajaran.
Melalui media-media yang ada, maka proses pembelajaran diharapkan semakin inovativ,
kreativ, serta menyenangkan bagi peserta didik pada khususnya. Dalam hal ini, pendidik
memiliki peran penting dalam menyediakan serta menerapkan media yang sesuai dengan
materi yang disajikan. Dalam makalah ini, penulis berusaha untuk memaparkan mengenai
langkah-langkah pemilihan media pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
pemilihan media pembelajaran, prisip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran, serta
kriteria pemilihan media pembelajaran.
Membuat Variasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam perilaku keterampilan
mengajar. Yang dimaksud dengan variasi dalam hal ini, adalah menggunakan berbagai
metode, gaya mengajar, misalnya variasi dalam menggunakan sumber bahan pelajaran media
pengajaran atau pun dalam pemilihan media pembelajaran, variasi dalam bentuk interaksi
antara guru dan murid. dalam keterampilan mengadakan variasi mahasiswa dilatih menulis di
papan tulis.
Memilih kegiatan belajar mengajar sama pentingnya dengan memilih bahan yang dapat
memotivasi peserta didik. Sumber yang mengandung bahan adalah bahan cetak berbagai
macam, media audio visual, dan benda lain yang digunakan untuk perorangan ataupun
kelompok. contoh media yang sering digunakan adalah slide, filmstrip, lembar tembus
pandang, film 8 mm atau 16 mm, peta, tape, radio, rekaman, telepon, televise, ceramah-
ceramah dan tanya jawab.
Tim perancang biasanya berpengalaman menggunakan media tradisional seperti buku ajar,
buku acuan, majalah, pamphlet, buku kerja dan sebagainya. Kegagalan memakai media untuk
memperbaiki mengajar biasanya disebabkan oleh kekurangan media. Seperti dalam hal lab
bahasa, televise pengajaran, dan bahan pelajaran berprogram. Tetapi sebenarnya kegagalan
disebabkan rancangan program yang tidak tepat. Sebelum merancang pengajaran perlu
diperhatikan media yang cocok dengan kondisi. Dalam situasi pengajaran sekarang media
memberikan masukan yang penting. Perencanaan yang mampu memperhatikan tempat,
fungsi, dan hubungan. Siswa sekarang banyak menggunakan gambar dan suara daripada kata
tercetak. “Adakah media, ataukombinasi media, yang cocok untuk mengajarkan suatu
bidang ?” ”Dapatkah media digolongkan menurut tampilannya ke dalam media untuk
mengajar konsep, fakta, prinsip, atau perumusan?”. Tidak ada jawaban yang memuaskan
kepada pertanyaan ini. Tetapi perlu ada pemilihan untuk program tertentu, yakni media mana
yang cocok untuk mengajarkan program tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam proses pemilihan media pembelajaran ?
2. Bagaimana prosedur pemilihan media pembelajaran ?
3. Prinsip-prinsip apa saja yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran ?
4. Kreteria apa yang harus terpenuhi dalam pemilihan media pembelajaran ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui proses proses pemilihan media.
2. Untuk mengetahui kreteria dan prinsip yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
media pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pengajaran


Dalam pendidikan dan pengajaran, untuk mencapai tujuan agar terdapat efisiensi dan
efektifitas, maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan istilah “media
belajar”.Secara etimologi, media berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau
pengantar . media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan .
Sedangkan menurut para ahli lain, menggunakan istilah media pembelajaran sebagai
“teaching material” atau instruksional material , hal ini juga dijelaskan dalam bukunya
Mufarrokah, Anissatul. yang berjudul “Strategi Belajar Mengaja”artinya identik dengan
pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga”, yaitu suatu benda yang dapat diraba,
dilihat, didengar dan yang dapat diamati melalui indera kita.
Sedangkan dalam bukunya Muhammad Ali yang berjudul “Guru dalam proses belajar
mengajar” dia menjelaskan bahwa media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang fikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.
Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa media pendidikan atau pengajaran adalah
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengiriman ke si penerima guna
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Sebagai pembawa (penyalur) pesan, media pengajaran
tidak hanya digunakan oleh guru, tetapi yang lebih penting dapat pula digunakan oleh
siswa.Dengan demikian penggunaan media dalam pembelajaran sangat penting dilakukan,
karena media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.
Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan
proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah
penggunaaan media yang memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita
pilih.
Pengembangan media pembelajaran di sini mengarahkan pada pemilihan media yang
digunakan dalam pembelajaran. Media yang dimaksud mencakup media cetak, objek nyata,
visual, audio, audio-visual, video, multimedia, internet atau intranet. telah dijelaskan
sebelumnya bahwa media pembelajaran itu diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.
Hal ini menggambarkan bahwa media pembelajaran meliputi semua bahan dan peralatan fisik
yang digunakan pengajar untuk melaksanakan pembelajaran dan memfasilitasi presetasi
peserta didik.
Pemilihan media dalam proses pembelajaran sejalan dengan tindakan seorang guru dalam
menghadapi keanekaragaman kemampuan siswa dalam belajar, seorang guru memiliki
banyak pilihan, di antaranya (Kauchak, 1998 : 9), yaitu :
1. Cipakan rancangan kelas yang multidimensional, dan buat juga rancangan proses
pembelajaran yang menggambarkan keragaman kemampuan belajar tersebut.
2. Buat rancangan waktu belajar yang fleksibel. Beri kelonggaran waktu bagi siswa dengan
kemampuan rendah untuk bisa menyelesaikan tugas-tugasnya.
3. Kelompokkan siswa berdasarkan basis kemampuannya. Dengan cara ini bisa
memungkinkan guru untuk mengajar sesuai basis kemampuan siswa-siswanya, dengan tanpa
mengabaikan perlakuan terhadap kelompok lainnya.
4. Persiapkan strategi pembelajaran untuk kelompok yang lamban dengan strategi-strategi
yang tidak saja akan mengantarkan mereka memahami tugas-tugasnya, tetapi juga akan
mampu meningkatkan kemampuan belajar mereka.
5. Gunakan tutorial sebaya dan belajar bersama untu menambah kemampuan dan pengalaman
mereka masing-masing, setidaknya dalam interaksi sosial.

B. Faktor –faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran


Pada tingkat yang menyeluruh dan umum, pemilihan media dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
1. Objektivitas
Unsur subjektivitas guru di dalam memilih media pengajaran harus dihindari. Artinya, guru
tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas kesenangan pribadi. Untuk menghindari hal
ini, alangkah baiknya guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat atau
melibatkan siswa di dalam memilih media pengajaran.
2. Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan
kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamannya. Terkecuali jika
program itu hanya di maksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, daripada anak didik
bermain tidak karuan.
3. Sasaran program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang menerima informasi pengajaran
melalui media pembelajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi catertentu anak
didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikirnya, daya imajinasinya,
kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka media yang akan
digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangananak didik.
4. Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yangdimaksud meliputi situasi dan kondisi sekolah serta situasi dan
kondisi peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
5. Kualitas teknik
Dari segi teknik media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah
memenuhi syarat.
6. Efektifitas dan efisiensi penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang ingin dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan
dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi
apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap optimal oleh
anak didik. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu,
tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.
Dalam bukunya Ahmad Rohani yang berjudul “Media Instruksional Edukatif” juga
dipaparkan, ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media instruksional
edukatif, di antaranya :
a. Relevasi pengadaan media instruksional edukatif
b. Kelayakan pengadaan media instruksional edukatif
c. Kemudahan pengadaan media instruksional edukatif
Berkaitan dengan pemilihan media beberapa ahli mengatakan : Untuk memilih atau
menggunakan suatu media perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Biaya yang lebih murah, pada saat pembelian atau pun pemeliharaan
2. Kesesuaian media dengan metode
3. Kesesuaian media dengan karakteristik peserta didik
4. Pertimbangan praktis
5. Ketersediaan media tersebut.
Dalam lembaga pendidikan formal, berbagai media pendidikan dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam kegiatan belajar mengajar, baik media jadi yang dibeli dari toko/pasar bebas
maupun media yang dibuat sendiri, ataupun media yang disiapkan dan dikembangkan oleh
sekolah sendiri. Dalam hal ini guru haruslah pandai dalam memilih media apa yang sesuai
dan cocok digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu
beberapa faktor perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menggunakan media,
diantaranya :
1. Faktor tujuan
Media dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan/
dirumuskan
2. Faktor Efektifitas
Dari berbagai media yang ada, haruslah dipilih media yang paling efektif untuk digunakan
dan paling tepat/sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan
3. Faktor kemampuan guru dan siswa
Media yang dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan kemampuan yang ada pada guru
dan siswa, sesuai dengan pola belajar serta menarik perhatian
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor-faktor diatas, maka kecil kemungkinannya
seorang guru keliru dalam memilih dan menggunakan media, atau setidak-tidaknya dapat
mengurangi kesalahan dalam memilih media yang akan digunakan. Disamping itu, akan
memperjelas pula bahwa efektifitas tercapainya tujuan tidaklah tergantung pada mahal atau
murahnya harga media tersebut. Ketepatan dalam memilih dan menggunakan media akan
sangat berpengaruh terhadap pencapaiannya tujuan pengajaran

C. Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran


Drs.Sudirman N(1991) membagi prinsip-prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya
ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:
1. Tujuan pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang
jelas.
2. Karakteristik media pembelajaran
Setiap media pengajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Seorang guru harus bisa
memahami karakteristik dari berbagai jenis media pembelajaran yang bervariasi. Sedang
apabila kurang memahami karakteristik media tersebut maka guru akan di hadapkan pada
kesulitan yang akan menghambat proses pembelajaran.
3. Alternatif pilihan
Memilih merupakan proses pembuatan keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Seorang
guru harus bisa menentukan pilihan mengenai media mana yang akan digunakan apabila
terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat
pertimbangan dalam pemilihan media adalah sebagai berikut:
a. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa
sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.
b. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda.
Faktor-faktor seperti intelegensi, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar
mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian
informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
c. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari
melalui media pengajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.
d. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampilan fisik
yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang bermakna.
e. Persiapan sebelum belajar. Ketika merancang materi pelajaran, sebaiknya perhatian harus
ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.
f. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat
berpengaruh dan bertahan.
g. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus
menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh sebab itu, belajar
memerlukan kegiatan. Dengan partisipasi, kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk
memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
h. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan
kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil beajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan
untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi
belajar yang berkelanjutan.
i. Penguatan. Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong utnuk terus belajar. Pembelajaran
yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri.
j. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif
hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau ketrampilan dapat menjadi
kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah sering diulangi dan dilatih dalam
berbagai konteks.
k. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang
untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Kemudian
siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi
atau prosedur terhadap berbagai masalah atau tugas baru.
Hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan dan penggunaan media :
a. Tidak ada satu-satunya media pun yang baik untuk semua siswa dan semua tujuan
pembelajaran.
b. Penggunaan harus relevan dan konsisten dengan tujuan-tujuan pembelajaran.
c. Media yang digunakan hendaknya cukup dikenal murid.
d. Media hendaknya sesuai dengan sifat pelajaran.
e. Media harus sesuai dengan kemampuan dan pola belajar audience.
f. Media hendaknya dipilih secara objektif, bukan didasarkan oleh karena kesukaan subjektif.
g. Lingkungan sekitar perlu diperhatikan dalam menggunakan media, karena penggunaan
media tertentu dapat mempengaruhi pihak-pihak lain, misalnya mengganggu penerimaan TV.

D. Kriteria dan pendekatan dalam pemilihan Media Pembelajaran


Di dalam pemilihan media pembelajaran ada beberapa kriteria yang perlu di perhatikan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Karena
kesesuaian materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran
siswa.
c. Kondisi audien(siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru
dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar
belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan
dalam memilih media pengajaran.
d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media
yang akan digunakan, merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
e. Media yang akan dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada
siswa secara tepat dan berhasil guna, sehingga tujuan yang akan ditetapkan dapat dicapai
secara optimal.
f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan harus seimbang dengan hasil yang akan
dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada
menggunakan media yang canggih bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana
yang dikeluarkan.
g. Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya
dalam proses pembelajaran. Misalnya OHP, proyektor slide dan film, komputer, dan
peralatan canggih lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat
menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil
belajar.
h. Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu efektif
jika digunakan untuk kelompok kecil atau perorangan.
i. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan
yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen-elemen lain yang
berupa latar belakang.
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih dan menentukan teknologi
pembelajaran yang tepat yang dijelaskan dalam bukunya Drs. Muh. Safei, M.Si dalam
bukunya “Teknologi Pembelajaran Berbasis TIK”, dan pertimbangan dalam memilih media
antara lain sebagai berikut:
1. Tujuan/Kolpetensi yang ingin dicapai
2. Materi pembelajaran
3. Karekteristik siswa
4. Fasilitas pendukung/Ketersediaan
5. Kemampuan guru
6. Karakteristik media
7. Biaya
8. Ketepatgunaan/praktis penggunaannya
9. Pengelompokkan sasaran
10. Kompatibelitas (sesuai dengan norma)
11. Ketersediaan
12. Mutu teknis
13. Artistik
Kriteria di atas sejalan dengan kriteria dalam menentukan pemilihan media pembelajaran itu
sendiri.
Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih menggunakan media mana yang
dianggap tepat untuk membantu untuk mempermudah tugas-tugas sebagai pengajar.
Kehadiran media dalam proses pengajaran juga jangan dipaksakan sehingga mempersulit
tugas guru, tapi harus sebaliknya mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran.
Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkapjika dipandang perlu untuk
mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.
Kriteria lainnya yang dapat kita gunakan untuk memilih media pembelajaran yang tepat dapat
mempertimbangkan faktor Acces, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty
(ACTION). Penjelasan dari akronim tersebut sebagai berikut:
 Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan
siswa
 Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau.
 Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan mudah
menggunakannya.
 Interactivity, artinya media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua arah
atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan
mental.
 Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara organisatoris
mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber
belajar yang mengelola).
Novelty, artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya
tarik bagi siswa yang belajar
Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan
media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
1. Pemilihan tertutup, terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya
oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai.
Kalau pun kita memilih, maka yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/
pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja,
telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian,
bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan media lain?
Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan
melalui media audio.
2. Model pemilihan terbuka, merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita
masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif
media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar
kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini
menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang
guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan
terbuka dengan pemilihan tertutup.

E. Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat


Agar kegiatan belajar-mengajar dapat berlangsung secara efektif dalam mewujudkan tujuan-
tujuan yang ingin dicapai, diperlukan adanya dukungan media pengajaran, baik itu media
cetak, media elektronik, atau objek nyata (realita).
Secara umum prosedur pemilihan media pembelajaran ada enam langkah, yaitu:
a. Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan pembelajaran atau
hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan.
b. Menetapkan apakah media itu di rancang untuk keperluan pembelajaran atau instruksional
atau alat bantu mengajar (peraga).
c. Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut akan digunakan
strategi afektif, kognitif atau psikomotorik.
d. Menetukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untuk strategi yang di
pilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau criteria, kebijakan, fasilitas, kemampuan
produksi dan biaya.
e. Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih, bila perlu mengkaji
kembali alternatif-alternatif yang ada.
f. Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.

Prosedur pemilihan media sebagaimana yang dikemukakan oleh Arif S Sadiman ada tiga
model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan yaitu:
1. Model flowchart, model ini menggunakan eliminasi dalam pengambilan keputusan
pemilihan.
2. Model matrix, berupa penangguhan model pengambilan keputusan, pemilihan sampai
seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi.
3. Model chek list, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya
dipertimbangkan.
Pemilihan media juga dijelaskan dalam oleh Tresna Sastra Wijaya “Pengembangan Program
Pengajaran” dia mengatakan bahwa memilih media adalah sangat sulit, dengan alasan :
1) Sumber media banyak sekali.
2) Tidak ada pedoman khusus untuk melakukan seleksi ini
3) Tidak banyak pengajar yang banyak berpengalaman dalam memilih media.
Adapun panduan untuk memilih media yang dijelaskan dalam bukunya :
a) Apakah bahan yang disajikan itu kepada kelompok atau perorangan ?
b) Apakah bahan yang diajarkan mensyratkan tulisan (rancangan, seni, bentuk huruf) potret
(diam, bergerak) atau kkombinasi keduanya?
Tulisan (diagram, peta) dapat menjelaskan dan menyederhanakankonsep yang ruwet, tetapi
bentuk potret (slide, film, potret diam) memberikan hal yang lebih nyata sepeti aslinya.
Bentuk potret lebih cepat dibuat daripada bentuk tulisan.
c) Gambar dapat dipertunjukkan sebagai film hidup atau gambar mati? Gambar film
memberikan gambaran sekilas, hidup, meminta siswa menangkap amanat yang dimuat,
gambar diam menghindarkan amanat lebih lama. Film meminta waktu dan biaya yang lebih
banyak.
d) Gambar diam yang ada tersedia dalam bentuk potret, hitam putih atau berwarna, filmstrip,
lembar tembus pandang, microfiche. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
e) Film dapat dibuat dengan ukuran 16 mm atau 8 mm. sesungguhnya sama saja, entah 16
mm, 8 mm, atau videotape. Jika diperlukan suara sinkrondiperlukan, sehingga gerakan bibir
dan suara sesuai, videotapemungkin lebih sederhana dan murah daripada 16 mm.
f) Apakah bahan visual perlu dibarengi rekaman ?
g) Kapan multimedia lebih tepat ? jika dengan multimedia lebih menjelaskan dan lebih
menggambarkan isi bahan pengajaran. Persiapan dan pembuatan cukup rewel, tetapi sangat
sangkil dalam pengajaran. Untuk melayani berbagai siswa berbagai media lebih baik
disediakan.
h) Keputusan yang diambil dalam pemilihan media itu apa saja ?
1) Apakah media itu untuk siswa atau untuk dipakai guru ?
Media untuk siswa harus lebih kuat dan lebih sederhana.
2) Spesifikasi tekhnik apa dan cirri-ciri khusus apa yang diperlukan.
3) Model dan buatan mana yang cocok ?
4) Berapa harganya ?

Pada dasarnya pemilihan media hendaklah di dasarkan atas tujuan pembelajaran, materi
pelajaran, dan karakteristik media tertentu dangan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut
:
1. Penerangan atau pengajaran
Langkah pertama meentukan apakah penggunaan media untuk keperluan informasi atau
pengajaran.
2. Tentukan transmisi pesan
Apakah kita melakukan kegiatan pengajaran formal seperti mengajar, member kuliah,
melakukan demonstrasi, atau diskusi?
3. Tentukan karakteristik pelajaran
Diasumsikan bahwa kita telah melakukan persiapan pendahuluan untuk menyusun desain
pembelajaran.
4. Klasifikasi Media
Langkah berikutnya kita perhatikan klasifikasi media.
5. Analisis karakteristik masing-masing media
Maing-masing media perlu didiskusikan, diaanalisis kelebihan dan kekurangannya dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pemilihan media pendidikan sangat penting dilakukan, karena dengan perkembangan zaman
maka pembelajaran yang lebih menarik dapat dilaksanakan. Seorang pendidik harus mampu
memilih dan menentukan jenis media apa yang tepat dapat pembelajaran sesuai dengan
materi yang akan disajikan. Ada beberapa point penting yang menjadi pedoman agar
pemilihan media pemblajaran tersebut berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran. dikarenakan
kegunaan media komunikasi dalam pembelajaran ada beberapa yang harus terpenuhi, di
antaranya:
1. Memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyajikan informasi
4. Merangsang diskusi
5. Mengarahkan kegiatan siswa
6. Melaksanakan latihan dan ulangan
7. Menguatkan belajar
8. Memberikan pengalaman simulasi
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem pembalajaran di
antaranya adalah :
1. Faktor Guru
Guru merupakan komponen yang menentukan keberhasilan suatu sistem pembelajaran.Hal
ini disebabkan guru adalah orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Dalam
sistem pembelajaran guru dapat berperan sebagai perencana (Planner) atau desainer
(designer) pembelajaran, sebagai implementator, atau mungkin keduanya dan lain-lain. . “Di
sinilah fungsi dalam pemilihan media”
2. Faktor siswa
Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama di samping
karakteristik lain yang melekat pada anak. “Di sinilah fungsi dalam pemilihan media”
3. Faktor Sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung kelancaran proses
pembelajaran, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak lanngsung dapat
mendukung keberhasilan proses pembelajaran. “Media pembelajaran termasuk di dalamnya”
4. Faktor lingkungan
Sekolah yang memiliki hubungan yang baik secara internal yang ditunjukkan oleh kerja sama
antara guru, saling menghargai, saling membantu, sehingga terciptalah lingkungan belajar
yang nyaman dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Tresna Sastra (1991), Pengembangan Program Pengajaran. Surabaya : Rineka Cipta
Yaumi, Muhammad (2012) , Desain Pembelajaran Efektif. Makassar : Alauddin University
Press
Ali,Muhammad (2004),Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :Sinar Baru
Algensindo
Mukhtar (2003), Desain pembelajaran pendidikan agama Islam. Jakarta: Cv. Misaka Galiza
Rohani, Ahmad (1997), Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta
Djamaroh ,Syaiful Bahri(2010), Guru dan Anak Didik dalam interaksi edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta
Djamaroh, Syaiful Bahri (2010), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Sadiman, Arief S (2002), Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Hamalik Oemar (1986), Media Pendidikan. Bandung : Alumni
Asnawir dan M Basyirudin Usman (2002), Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers
Arsyad, Azhar (2003), Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Gafur, Abdul (2012), Desain Pembelajaran. Yogyakarta : Ombak
Sdjana, Nana dan Ahmad Rivai (2007), Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru algensindo
R. Ibrahim & Nana Syaodih.S (2003), Perencanaan pengajara. Jakarta : Rineka Cipta
Mufarrokah,Anissatul (2009) ,Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Teras
Roqib, Moh (2009), Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta : Lkis
Safei, Muh (2013), Teknologi Pembelajaran Berbasis TIK.Makassar : Alauddin University
Press
Alma, Buchari (2009), Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.
Bandung : Alfabeta
Agung,Leo & Sri Wahyuni (2013), Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta : Ombak
S.Widodo, Chomsin (2008), Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi.Jakarta :
PT Elex Media Kompuitindo
Prawiradilaga, Dewi Salma & Eveline Siregar (2004), Mozaik Teknologi
Pendidikan.Jakarta : Kencana
Anshar, Muhammad (2011), Teknologi Komunikasi dan Informasi. Makassar : Alauddin
University Press
Rosyada, Dede (2007), Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta : Kencana

Anda mungkin juga menyukai