Anda di halaman 1dari 15

PROBLEMATIK PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA

DAN SASTRA INDONESIA

Disusun Oleh : Yulinda Elfryanti


Pendahuluan

Pendidikan sebagai suatu landasan pokok bagi kemajuan suatu negara, hal ini
dikarenakan pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya sumber
daya manusia yang berkompeten. Pendidikan berfungsi mengembangkan segala kemampuan
dan bakat yang dimiliki manusia secara optimal, baik dalam segi emosional, spiritual, fisik,
sosial, maupun intelektual. Kemajuan teknologi juga berperan penting khususnya pada
bidang pendidikan untuk mengimplementasikan suatu kegiatan proses pembelajaran. Peranan
media pembelajaran sangat diperlukan dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Melalui media
pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa lebih menjadi kongkret, media dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, media dapat mengatasi batas ruang kelas,
menyederhanakan suatu objek yang terlalu kompleks. Hal itu akan berjalan mulus jika guru,
siswa dan sekolah bersinergi untuk membangun kesadaran bersama bahwa media itu sangat
penting demi terciptanya pembelajaran yang menarik.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Hakikat Media Pembelajaran?


2. Bagaimana Problematik Penggunaan Media Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia?
Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum media merupakan kata jamak dari medium yang berarti
perantara atau pengantar; kata pembelajaran berarti suatu kondisi yang
diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar.
Berdasarkan kedua definisi tersebut, media pembelajaran diartikan sebagai
penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengondisikan seseorang (siswa)
untuk belajar.
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat atau bahan yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam
memahami dan menguasai materi pelajaran. Media ini dapat berupa objek
fisik, teknologi, atau kombinasi keduanya yang dirancang dengan tujuan
mengkomunikasikan informasi secara lebih efektif dan memfasilitasi
pemahaman serta retensi konsep-konsep pembelajaran.
Tujuan dari penggunaan media pembelajaran adalah untuk menciptakan pengalaman
belajar yang lebih menarik, bermakna, dan interaktif, sehingga membantu peserta didik
dalam memahami konten pelajaran dengan lebih baik.

Manfaat:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistic
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan indra.
3. Menimbulkan gairah belajar karena terjadi interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori & kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, menyamakan pengalaman, dan menimbulkan
persepsi yang sama.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media belajar dibagi menjadi 3, yaitu : Media visual, Media audio, dan Media audiovisual.

1. Media visual

Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan pesan,
informasi khususnya materi pelajaran yang di sajikan secara menarik dan kreatif dan
diterapkan dengan menggunakan indera pengelihatan. Jadi media visual ini tidak dapat di
gunakan untuk umum lebih tepetnya media ini tidak dapat di gunakan oleh para tunanetra.
Karena media ini hanya dapat di gunakan dengan indera pengelihatan saja. Macam-macam
media visual: gambar atau foto, peta konsep, diagram, grafik, poster, peta atau globe, buku
dan materi cetak.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran

2. Media audio
Media Audio adalah atau media dengar adalah jenis media pembelajaran atau sumber
belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan
kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera pendegaran saja. Karena media ini
hanya berupa suara. Macam-macam meia audio: Laboratorium Bahasa, radio, tape
recorder.

3. Media audiovisual
Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan
pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dan kreatif dengan menggunakan
indra pendengaran dan penglihatan. Media ini berupa suara dan gambar. Macam-macam
media audiovisual: Televisi, Video, Infokus.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan saat memilih media pembelajaran.
1. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran yang dipilih harus
berdasarkan tujuan-tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Jadi, perlu memperhatikan ranah
pembelajaran yang ingin dituju.
2. Keselarasan dengan isi bahan pembelajaran, artinya menyesuaikan media pembelajaran yang
dipilih dengan jenis materi yang sedang dibelajarkan, seperti: konsep, fakta, prinsip, prosedur,
dan generalisasi.
3. Kemudahan untuk memperoleh media, artinya media yang dipergunakan dapat dibuat, mudah
ditemukan, tidak mahal, dan praktis digunakan oleh guru
4. Keterampilan guru untuk menggunakannya, artinya apa pun jenis media yang ditetapkan,
diusahakan dapat digunakan dan disajikan oleh guru. Media apa pun yang sudah disediakan
oleh lembaga, seperti OHP, komputer, LCD, dan sebagainya tidak akan ada manfaatnya apabila
guru tidak dapat menggunakannya.
5. Ketersediaan waktu pembelajaran, artinya media yang dipilih nantinya memungkinkan untuk
digunakan karena memiliki keselarasan dengan alokasi waktu yang tersedia. Dengan demikian,
dapat bermanfaat bagi siswa.
6. Kesesuaian dengan taraf berpikir siswa, artinya media yang dipilih hendaknya memiliki
keselarasan dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang terkandung di dalamnya lebih
dapat dipahami oleh siswa.
Problematik Penggunaan Media Pembelajaran BSI

Dari pihak guru, masalah yang tampak yaitu:

Asumsi bahwa media pembelajaran


tidak terlalu penting

Penggunaan media yang monoton


pada saat pembelajaran

Kesalahan persepsi bahwa media

pembelajaran harus identik dengan

teknologi yang canggih dan mahal


Asumsi bahwa penggunaan media pembelajaran tidak penting, karena banyak guru
yang beranggapan bahwa media pembelajaran hanya merupakan alat bantu. Jadi,
apabila tidak digunakan, dianggap tidak memiliki dampak apa pun. Padahal,
kenyataannya, dalam aktivitas pembelajaran secara tatap muka, peran media sangat
penting. Media berperan untuk membantu guru yang sedang melaksanakan peran
informator.
Guru memiliki banyak peran dalam pembelajaran tatap muka, salah satunya sebagai
informator. Guru harus berusaha menginformasikan materi/pesan pembelajaran secara
jelas dan mudah diterima oleh siswa. Ini berarti guru harus menyiapkan teknologi
pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi. Sebagai salah satu
bagian teknologi pembelajaran, media pembelajaran dapat membantunya dalam
menyajikan pesan secara efektif dan efisien. Hal itu perlu dipahami oleh para guru.
Kalau ada guru yang sudah menggunakan media tidak berarti
pembelajaran yang dilakukan tanpa masalah. Hal itu terjadi karena
masih banyak guru menggunakan media yang monoton. Hal tersebut
dapat dibuktikan melalui pencermatan pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dibuat guru. Dalam RPP, banyak guru yang
menuliskan bahwa metode yang digunakan untuk pembelajaran yang
dilakukan yaitu metode ceramah dan penugasan, sedangkan media
yang digunakan hanya buku sekolah elektronik.
Permasalahan lain yang juga muncul dari guru yaitu kesalahan persepsi bahwa media
pembelajaran harus identik dengan teknologi yang canggih dan mahal. Hal tersebut jelas
salah, bahkan dapat menimbulkan masalah baru yaitu keluhan guru akan
ketidakmampuannya untuk menggunakan media yang canggih tersebut. Padahal, nada
berbagai pendapat para, pakar, tidak pernah ada yang menyebutkan bahwa media
pembelajaran harus media yang berteknologi canggih dan mahal.

Untuk memilih media pembelajaran, guru perlu memperhatikan aspek kemudahan dan
kemampuan untuk menggunakan media. Aspek kemudahan berarti media yang
dipergunakan mudah dibuat, mudah ditemukan, tidak mahal, dan praktis digunakan oleh
guru; aspek kemampuan berarti apa pun jenis media yang ditetapkan, diusahakan dapat
digunakan dan disajikan oleh guru.
Dari pihak sekolah, permasalahan yang muncul yaitu kurangnya kepedulian
sekolah untuk memfasilitasi pengadaan media pembelajaran secara
maksimal. Hal itu mungkin terjadi karena pihak sekolah beranggapan bahwa
pengadaan media pembelajaran hanya menjadi tugas guru.
SIMPULAN
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat atau bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Media ini dapat
berupa objek fisik, teknologi, atau kombinasi keduanya yang dirancang dengan tujuan
mengkomunikasikan informasi secara lebih efektif dan memfasilitasi pemahaman serta retensi
konsep-konsep pembelajaran. Beberapa problematika dalam penggunaan media pembelajaran yaitu,
Asumsi bahwa media pembelajaran tidak terlalu penting, Penggunaan media yang monoton pada saat
pembelajaran, Kesalahan persepsi bahwa media pembelajaran harus identik dengan teknologi yang
canggih dan mahal. Solusi bagi guru yang kurang minat dalam menggunakan media pembelajaran
ialah belajar kembali tentang kreatifitas dalam diri agar dapat mengembangkan bahan-bahan apa saja
yang dapat dibuat, kemudian guru harus belajar media yang dibuat agar guru tersebut dapat
memahami dan menemukan arti pentingnya sebuah media.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai