Anda di halaman 1dari 17

KELAS :

XI AP

NAMA :

SAIUPL ANWAR

SMK LINGGA KENCANA


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investivasi panjang
karena proses dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk saat ini maupun
masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dalam
pemanfaatannya di dunia pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi
dalam berbagai bentuk media. Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih
mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan,
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan
pembelajaran dalam memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar pada diri peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan
benar.
Maka dari itu, dalam makalah ini kami membahas tentang salah satu media
pembelajaran yaitu media visual. Media visual merupakan media yang memberikan
gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media visual ini
lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita
khususnya indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam penggunaan media ini
adalah pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh
peserta didik.
Pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal sehingga
menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media visual
untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang akan dibahas
pada peserta didik.
Dalam sistem pendidikan modern, fungsi pendidik sebagai penyampai pesan-
pesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan media pendidikan, agar proses
belajar mengajar dan proses pendidikan pada umumnya dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan media visual?
2. Apa manfaat dari media visual?
3. Bagaimana cara pemilihan media visual?
4. Apa saja prinsip-prinsip pemilihan dari media visual?
5. Apa kelebihan dan kekurangan media visual?
6. Apa saja macam-macam dari media visual?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah dapat mengetahui:
1. Pengertian media visual
2. Manfaat media visual
3. Cara pemilihan media visual
4. Prinsip-prinsip pemilihan media visual
5. Kelebihan dan kekurangan media visual
6. Macam-macam media visual
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Visual


Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang
secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam pendidikan, media diartikan sebagai
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional
dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Pengertian media
menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut :
1. AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi.
2. Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar.
3. Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar.
(chandra. Makalah media visual.http://ceva24chandra.blogspot.com. 06-2011)
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan
kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga
penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran
itu akan menarik, efektif dan efesien karena peserta didik terutama siswa sekolah
dasar masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus
dibuktikan sendiri dengan mata mereka. Media visual merupakan sumber belajar
yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dalam bentuk
kombinasi gambar, teks, gerak, dan animasi yang disesuaikan dengan usia peserta
didik sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan.
Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan gambar atau
bayangan yang dapat bergerak dilayar bias, seperti: bias gambar-gamabar yang
ditampilkan oleh motion picture film dan loopfilm.
Media visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media visual
merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Media bersifat realistis dan dapat
dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera penglihatan.

B. Manfaat Media Visual


Manfaat media visual antara lain:
1. Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandinakan dengan media verbal atau non
verbal sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.
2. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui
pengelihatan (media visual), terutama media visual yang menarik dapat
mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang
disampaikan.
3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media
visual yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
4. Lebih efektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya
beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis visual yang ada. Hal ini dapat
menciptakan sesuatu yang variatif dan tidak membosankan bagi peserta didik.
5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh
setiap orang. Misal penggunaan media Transparansi Overhead Tranparancy (OHT).
Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses
belajar mengajar karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam
penyampaian materi kepada peserta didik. Peserta didik akan terbantu dalam
memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media visual juga berperan bagi
peserta didik.

C. Cara Pemilihan Media Visual


Dalam pemilihan media visual ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaannya, yaitu:
1. Ketepatan media visual digunakan dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan
komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Dapat kita simpulkan bahwa
media pembelajaran visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televisi, objek
tiga dimensi, dll) mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi.
2. Adanya orang yang dapat mengoperasikan media visual dengan baik dan
benar dalam pembelajaran.
Sebenarnya, siapapun bisa mepergunakan media pembelajaran visual dengan
baik dan benar. Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai cara
penggunaannya dengan benar. Beberapa orang yang bisa mengoprasikan
penggunaan media visual harus memiliki kemauan untuk belajar.
3. Faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk
menggunakan media pembelajaran.
a. Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
b. Menganggap media itu canggih dan mahal.
c. Tidak bisa menggunakan media yang ada.
d. Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan anak tetap
konsentrasi terhadap pelajarannya.
e. Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
f. Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.
4. Adanya tempat media pembelajaran visual dapat digunakan.
Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai
dengan jenis medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat dilakukan
diluar kelas. Hal itu memungkinkan untuk media pembelajaran visual yang berupa
benda nyata dan media grafis. Dalam penggunaan media pembelajaran visual
berbentuk benda nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita dapat menggunakan
tumbuhan diluar kelas sebagai media pembelajaran visual. Media grafis dan model
pun bisa digunakan diluar kelas, apabila media tersebut memungkinkan untuk
digunakan diluar kelas.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang tepat
adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat yang cukup berat, dan
dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan media pembelajaran visual yang
diproyeksikan ini lebih baik digunakan di dalam kelas.
5. Waktu yang tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual.
Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa media
pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja. Para pendidik dapat menyesuaikan
jenis media visual yang dibutuhkan dan harus disesuaikan dengan tempat kegiatan
belajar mengajar.
6. Pemilihan media visual yang tepat.
Cara pemilihan media visual yang tepat adalah :
1) Media yang digunakan harus memperhatikan konsep pembelajaran atau tujuan dari
pembelajaran.
2) Memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan, apakah sesuai
dengan situasi dan kondisi yang tepat guna.
3) Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai degan kebutuhan zaman.
4) Waktu, tempat, ketersediaan, dan biaya yang digunakan.
5) Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik, variatif, mudah
diingat, dan tidak membosankan sesuai dengan konteks penggunaannya.

D. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Visual


Seperti yang telah dijelaskan diatas, media visual sangat banyak manfaat serta
fungsinya. Kita harus ingat bahwa siswa dapat menyerap suatu materi apabila
diberikan dalam bentuk yang menarik dan mengesankan, sehingga materi yang
mereka simak akan terus teringat.
Contohnya sekolah dasar, dengan maksud supaya pembelajaran menjadi
lebih menarik serta tetap memuat sistem PAKEM (pembelajaran masa aktif kreatif,
efektif ,dan, menyenangkan).
Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hanya media yang menjadi faktor
pendukungnya, tetapi peranan guru sebagai motivator dan fasilitator menjadi faktor
yang sangat penting, karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan
dorongan untuk dapat menumbuhkembangkan kreativitas siswa.
Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai
berikut :
a. Ketepatan dalam pemilihan media visual, dimana menyebabkan proses
pembelajaran menjadi lancar dan materi yang disamapaikan dapat dipahami oleh
peserta didik.
b. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual dibuat sesederhan
mungkin agar mudah di pahami.
c. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
d. Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan peserta didik
dalam memahami materi.
e. Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda.
f. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan penggunaan warna
harus realistik.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Media Visual


Media adalah sumber informasi utama bagi semua orang, namun setiap media
tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kekurangan dan kelebihan media visual dapat di kategorikan sebagai berikut:
Kelebihan media visual:
1. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya.
2. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan
analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik
tentang isi tulisan.
Kekurangan media visual:
1. Lambat dan kurang praktis.
2. Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat
didengar sehingga materinya kurang mendetail.
3. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar
yang mewakili isi berita.
4. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan
mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

F. Macam-Macam Media Visual


1. Media visual yang tidak dapat diproyeksikan
a. Media realita dalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan diruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini
adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi
atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi
kendala tertentu sebagai pengganti realita, misal untuk mempelajari sistem gerak,
perencanaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-
simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian
pelajaran, mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan.
Jenis-jenis media grafis adalah :
1) Gambar/foto.
Melalui gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari taraf belajar
dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih kongkrit. Misalnya guru akan
menjelaskan terjadinya letusan gunung berapi, maka pembelajar akan lebih mudah
menangkap gambar daripada uraian guru. Selain dapat menggambarkan berbagai hal,
gambar mudah diperoleh dari majalah,koran, bulletin, dan lain-lain. Kalau terpaksa
tidak dapat menggambar dengan bagus guru dapat menggambar dengan sederhana,
misalnya gambar dengan bentuk-bentuk seperti tongkat/garis-garis/gambar corek.
Kelebihan gambar antara lain:
a) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata.
b) Banyak tersedia dalam buku-buku.
c) Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
d) Relatif tidak mahal.
e) Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
Kelemahan gambar antara lain:
a) Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas yang besar.
b) Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan dimensi yang ke tiga
(kedalam benda), harus digunakan satu seri gambar dari objek yang sama tetapi dari
sisi yang berbeda.
c) Tidak dapat menunjukkan gerak.
d) Pembelajar tidak selalu mengetahui bagaimanamembaca gambar.
Manfaat gambar sebagai media visual antara lain:
a) Menimbulkan daya tarik bagi siswa. Gambar dengan berbagai warna akan lebih
menarik dan membangkitkan minat serta perhatian siswa.
b) Mempermudah pengertian siswa, suatu penjelasan yang bersifat abstrak dapat
dibantu dengan gambar.
c) Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar, dapat diperbesar
bagian-bagian yang penting atau yang kecil sehingga dapat diamati lebih jelas.
d) Menyingkat suatu uraian panjang. Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan
dengan sebuah gambar saja.
Ciri-ciri gambar yang baik:
a) Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuansiswa.
b) Bersahaja dalam arti tidak terlalu kompleks, karena dengan gambar
itu siswa mendapat gambaran yang pokok.
c) Realistis, maksudnya gambar itu seperti benda yang sesungguhnya atau sesuai
dengan apa yang digambar, sudah tentu perbandingan ukuran juga harus
diperhatikan.
d) Gambar dapat diperlakukan dengan tangan. Apa yang menganggap bahwa gambar
adalah sesuatu yang suci, tetapi sebagai media pembelajaran, gambar harus dapat
dipegang, diraba oleh siswa.
Teknik penggunaan gambar:
Sebelum menggunakan gambar, hal yang perlu diperhatikan adalah:
a) Pengetahuan apa yang akan diperlihatkan melalui gambar itu.
b) Kemungkinan salah pengertian yang akan ditimbulkan oleh gambar.
c) Persoalan apa yang hendak dijawab oleh gambar.
d) Reaksi emosional apa yang hendak dibina oleh gambar.
e) Apakah gambar itu membawa siswa ke penyelidikan lebih lanjut.
f) Apakah sekiranya ada media lain yang lebih tepat untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Cara menunjukkan gambar:
Kepada siswa hendaknya ditunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu
mempelajari gambar, antara lain:
a) Apa yang harus dicari siswa dalam gambar itu.
b) Siswa harus mengerti bagaimana mempelajari gambar.
c) Bagaimana siswa memberikan kritik terhadap gambar.
d) Bagaimana hubungan gambar tersebut dengan materi pelajaran lain.
e) Bila gambar terlampau luas, berikan dalam seri-seri gambar yang mempunyai
ukuran logis.
f) Waktu melihat gambar, mungkin tidak semua siswadapat melihat dengan jelas,
maka sesudah pembelajaran berakhir hendaknya gambar diletakkan ditempat yang
dapat dijangkau oleh siswa.
2) Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok
tanpa detail sehingga dapat menarik perhatian siswa.
3) Ilustrasi
Ilustrasi didefinisikan sebagai gambar atau wujud yang menyertai teks.
Gambar atau tulisan tersebut merupakan suatu kesatuan yang bertujuan memperjelas
teks. Pendapat lain mengatakan bahwa ilustrasi adalah gambar atau wujud lain yang
bermaksud menerangkan, menghias, ditampilkan dengan suatu kepribadian dan
mengandung daya tarik.
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ilustrasi mempunyai arti
menerangkan atau membuat sesuatu menjadi lebih jelas, ilustrasi dapat berupa
gambar, tulisan, ucapan, gerak (tari), bunyi (musik).
4) Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan biasanya berisi
sindiran. Merencanakan karikatur tidaklah mudah, karena harus memahami terlebih
dahulu objek yang akan dibuat. Jika akan membuat karikatur tentang seseorang,
yang perlu diperhatikan adalah ciri khas orang yang akanditonjolkan. Untuk
mengungkapkan hal itu, diperlukan keterampilan-keterampilan khusus untuk
menuangkan ke dalam bentuk goresan-goresan.
Gambar yang berwujud karikatur ini dapat digunakan sebagai media
komunikasi untuk semua tingkatan sosial. Bentuk karikatur selain menarik, juga
dapat meningkatkan perhatian orang, dan memperjelas ide serta informasi yang
dikemukakan. Berikut ini merupakan contoh dari karikatur.

5) Poster
Poster merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan unsur-unsur visual
seprti garis, gmbar, dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta
mengkomunikasikan pesan secara singkat. Agar lebih efektif poster seharusnya
berwarna dan menimbulkan daya tarik dengan maksud menjangkau perhatian dan
menghubungkan pesan-pesannya dengan cepat. Dalam proses pembelajaran, poster
dapat menimbulkan perhatian siswa. Misalnya untuk mengenalkan suatu topik atau
materi baru, sebagai peringatan untuk hal-hal yang berbahaya, seperti praktikum
dengan bahan-bahan kimia, listrik dengan tegangan tinggi, dapat diberikan melaluai
suatu poster.
Manfaat poster:
a) Sebagai peggerak perhatian, misalnya dibawah gambar tong sampah ditulis jagalah
kebersihan.
b) Sebagai petunjuk, misal poster peristiwa dengan gambar candi borobudur disertai
tulisan à 10km, maksudnya letak candi tersebut 10 km dari tampat poster dipasang.
c) Sebagai peringatan, misal awas meledak.
d) Pengalaman kreatif, missal poster untuk pameran atau suatu
pertunjukan/pembelajaran seni.
e) Untuk kampanye.
6) Diagram/skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk
menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk
mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.
7) Bagan/chat: menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna
siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti : gambar,
diagram, kartun, atau lambang verbal.
Beberapa jenis bagan antara lain:
a) Bagan organisai (aliran)
Bagan organisasi adalah bagan yang menjelaskan tentang hubungan fungsional
antara bagian-bagian dalam suatu organisasi. Misal kepengurusan tingkat kelurahan
sampai RT. Berikut ini contoh bagan organisasi.

b) Bagan bergambar (bagan lukisan)


Bagan lukisan merupakan bagan yang disampaikan dalam bentuk lukisan atau
gambar. Misal dalam suatu peta, dicantumkan gambar hasil-hasil suatu daerah atau
gambar binatang yang hidup di daerah itu.

c) Bagan perbandingan atau perbedaan.


Bagan ini menunjukkan perbandingan atau perbedaan sesuatu yang ditunjukkan
dengan lukisan atau kata-kata.
d) Bagan pandang tembus
Bagan pandang tembus adalah bagan yang menerangkan keadaan di dalam suatu
benda. Misal interior suatu pesawat terbang yang mewah, mobil atau binatang.

e) Bagan keadaan
bagan yang menerangkan suatu keadaan suatau benda dengan bermacam-macam
ukuran. Misal macam-macam ukuran gergaji.
f) Bagan terurai
Bagan terurai merupakan bagan yang memberikan gambaran seandainya sesuatu
diurai tetapi tetap dalam posisi dan urutan semula. Misalnya adalah bagan terurai
mesi sepeda motor.

g) Bagan petunjuk
Bagan petunjuk adalah bagan yang memberikan petunjuk pembuatan sesuatu. Misal:
pembuatan bangunan, jebatan, bangku.
h) Bagan waktu
Bagan waktu merupakan bagan yang melukiskan keadaan waktu tertentu terjadi
suatu proses. Contoh tumbuhnya kacang, dari mulai biji ditanam pada hati pertama
sampai tumbuhan berbuah, perkembangan katak, fase bentuk bulan.

i) Bagan pertumbuhan
Bagan pertumbuhan adalah bagan yang menerangkan hubungan antara fakta-fakta,
terdiri dari bagan pohon, yang berpangkal pada sesuatu dan berakhir pada bagian-
bagian kecil, contoh silsilah raja-raja, bagan suatu percetakan dari direksi sampai
dengan bagian penempatan, dan bagan arus.
j) Bagan skematik
Bagan skematik adalah bagan yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan
bagian-bagian yang penting. Misal: skema perencanaan makanan, bagaimana
makanan dari mulut sampai ke anus.
k) Bagan lembaran balik (flip chart)
Bagan lembaran balik merupakan susunan gambar-gambar yang digantung pada
suatu tiang gantungan kecil, cara menunjukkan dengan dibalik satu per satu. Berikut
ini adalah contoh flip chart.

8) Grafik
Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visual untuk menjelaskan data
statistic. Untuk mempermudah pengertian siswa, deretan angka-angka dapat
digambarkan dengan lambang-lambang visual seperti garis-garis, titik-titik, gambar
atau bentuk-bentuk tertentu sehingga menarik dan mudah dimengerti.
Jenis grafik yaitu:
a) Grafik garis
Grafik garis biasanya digambarkan dengan garis-garis atau titik-titik. Contoh grafik
garis yang menggambarkan perbandingan curve hasil belajarsiswa kelas tertentu.
b) Grafik batang atau grafik bidang
Grafik batang menunjukkan perbandingan yang dilukiskan dengan batang. Misal:
jumlah lulusan sutau sekolah dari tahun ke tahun.
c) Grafik gambar
Grafik gambar merupakan grafik yang dilukiskan dengan gambar-gambar atau
simbol yang telah dikenal umum. Contoh: perpindahan penduduk dari desa ke kota,
dari tahun ke tahun.
d) Grafik lingkaran
Untuk menjelaskan keadaan atau perbandingan tentang sesuatu dapat digunakan
grafik lingkaran, Contoh: Prosentase IQ anak-anak Indonesia.
9) Peta
Peta adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa bagian bumi,
yang menunjukan urutan dan posisi relative, menurut skala yang digambarkan.
Jenis peta menurut isinya:
a) Peta fisik, merupakan peta yang memberikan data khusus mengenai ketinggian
suatu daerah, iklim, tumbuh-tumbuhan, dan keadaan tanah.
b) Peta ekonomi, juga disebut peta industri untukmenunjukkan hubungan antara
wilayah tertentu dengan keadaan ekonomi.
c) Peta politik, adalah peta yang menggambarkan batasan-batasan suatu negara
sampai bagian-bagian atau batasan-batasan daerah terkecil, dilengkapi dengan kota-
kota terpenting, hutan, sungai, danau, serta rute transportasi.
Jenis peta menurut bentuknya:
a) Peta untuk siswa (peta ulangan atau disebut juga peta buta). Guru dapat
mempersiapkan peta kecil yang diperbanyak untuk para siswa. Dengan peta
ini, siswa harus mengisinya dengan pelajaran yang ditugaskan guru.
b) Peta timbul. Peta ini merupakan suatu model peta dalam bentuk tiga dimensi
dengan perbedaan tinggi rendah tanah yang ditunjukkan dengan relief.
c) Atlas. merupakan himpunan berbagi jenis peta yang merupakan kamus geografi
yang lengkap. Dalam atlas terdapat peta-peta yang menggambarkan bagian-bagian
dunia.
d) Bola dunia atau globe. Globe merupakan suatu model bumi yang bulat, dalam
bentuk kecil. Karena bentuknya yang bulat seperti bumi, maka dapat dilihat
pembagian daratan dengan lautan secara jelas.
Dengan globe dapat ditunjukkan:
a) perbandingan luas maupun jarak antara satu benua dengan benua yang lain secara
keseluruhan.
b) bagaimana bumi berputar pada sumbunya.
c) garis katulistiwa, garis lintang utara, dan garis lintang selatan.
10) Realia dan model
Realia atau disebut juga objek adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk
utuh. Misalnya: orang, binatang, rumah, dan sebagainya. Model adalah media tiga
dimensi yang mewakili benda yang sebenarnya. Benda tiga dimensi adalah benda
yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan isi (tinggi). Suatu model mungkin lebih
besar, lebih kecil, atau sama dengan benda sebenarnya yang diwakili. Mungkin lebih
lengkap, terinci atau lebih sederhana sesuai dengan tujuan pebelajaran yang telah
ditetapkan.
11) Berbagai jenis papan
Papan untuk pembelajaran yang sudah lama dipakai adalah papan tulis yang
berwarna hitam atau kadang-kadang hijau tua, yang banyak dipakai oleh guru untuk
membantu penjelasan-penjelasan yang disampaikan secara lisan. Selain itu, masih
ada beberapa jenis papan yaitu:
a) Papan tulis hitam dan papan tulis putih
Papan tulis yang banyak dikenal selama ini adalah papan tulis yang berwarna
hitam. Papan ini digunakan untuk membantu mencatat ringkas atau menggambarkan
sesuatu. Guru dapat menggunakan kapur, baik kapur berwarna putih atau yang lain
agar menarik. Papan putih merupakan suatu bidang logam yang dilapisi email putih.
Pada papan ini dapat ditempelkan benda-benda yang tidak terlampau berat kalau
pada alasnya dilekatkan sepotong magnit kecil. Oleh karena itu, papan ini juga
disebut papa magnit. Guru dapat menulis di papan ini dengan menggunakan spidol
whiteboard.
b) Stensil papan tulis
Stensil papan tulis merupakan suatu alat bantu guru untuk meggambarkan
sesuatu. Kadang-kadang guru menggambarkan sesuatu yang sama, misalnya peta
atau benuk-bentuk yang sulit, maka stensil papan tulis akan sangat membantu. Alat
bantu ini dibuat dari kertas karton, diberi gambar yang diperlukan kemudian diberi
lubang-lubang pada betuk gambar tersebut. Bila guru akan menggunakannya, bentuk
ini ditempelkan di papan tulis, kemudian tepuk-tepuk dengan penghapus yang
banyak debu kapurnya di sekeliling lubang tersebut. Apabila karton diangkat, maka
tercetaklah titik-titik sesuai dengan gambar tersebut.
c) Cetakan papan tulis
Cetakan papan tulis merupakan alat bantu untuk membuat gambar di papan
tulis, namun caranya berbeda denga stensil papan tulis. Disini gambar pada karton
tidak diberi lubang-lubang melainkan digunting sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Bila guru akan menggunakannya, bentuk itu ditempelkan di papan tulis,
kemudian guru menggambar lingkar bentuknya dengan kapur sesuai degan cetakan
yang dipegangnya.
d) Papan peragaan
Papan ini berguna untuk suatu pameran, dengan menempelkan berbagai
bentuk seperti gambar, bagan, diagram, foto dengan berbagai tulisan singkat.
e) Papan Flanel
Papan flannel merupakan suatu papan yang ditempeli kain flanel untuk
melekatkan sesuatu diatasnya. Suatu bentuk misalnya segitiga dapat ditempelkan
pada papan flanel bila pada alas betuk tersebut ditempel kertas ampelas atau spon
(busa). Papan ini berguna untuk meragakan suatu gambar yang telah disiapkan guru
sebelumnya. Untuk menjelaskan himpunan pada pelajaran matematika dapat
ditempelkan berbagai bentuk himpunan yang dimaksud.
f) Papan tetap
Papan tetap merupakan suatu papan yang ada gambarnya secara tetap (tidak
dapat dihapus). Kerangka ini suatu bentuk tertentu dapat digambarkan pada papan
ini, sehingga bila guru ingin menjelaskan tinggal menambah bagian-bagiannya
secara detail, tidak perlu menggambarkan bentuk atau kerangkanya.
g) Papan Tempel
Papan ini digunakan untuk menempelkan pengumuman-pengumuman yang
penting diketahui oleh siswa. Biasanya pengumuman ini berisi berita singkat, tidak
terlapau panjang, misalnya brosur.
2. Media visual yang dapat diproyeksikan
a. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata
letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa
harus membelakangi siswa). Perangkat media transparasi meliputi perangkat lunak
(Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).
Teknik pembuatan media transparansi, yaitu :
– Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
– Membuat sendiri secara manual

b. Film bingkai/slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan


diberi bingkai 2x2 inci. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi
OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya
adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk
menyajikan yang dibutuhkan proyektor slide.
c. Filmstrip Proyektor
Film ini sama halnya dengan slide, akan tetapi tidak di potong-potong melainkan
diberikan dalam gulungan satu rol, kemudian diproyeksikan dengan projector
filmstrip.
Gambar 1.9
d. Opaque Projector
Nama proyektor ini juga belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kalau tiga
jenis alat di atas perangkat lunaknya merupakan lembaran plastik atau film yang
transparan, maka untuk opaque, perangkat lunaknya tidak tembus cahaya, seperti
gambar dalam majalah, Koran, tulisan di buku dan sebagainya.

Bahasan tentang keempat jenis media visual tersebut secara berturut-turut diuraikan
berikut ini:
a. Overhead Projector (OHP)
OHP adalah salah satu jenis alat (pesawat proyektor) yang digunakan
untuk memantulkan objek yang tembus cahaya ke permukaan layar. Alat ini dipakai
oleh guru sebagai pengganti papan tulis, dapat diletakkan di meja guru, dengan layar
pada dinding di muka kelas. Tinggi layar tidak kurang dari satu meter dari lantai
dengan posisi agak condong ke depan sekitar 200.
Kelebihan OHP
1) Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran sebelumnya sehingga jam mengajar
dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
2) tidak menyebabkan tangan kotor seperti pada kapur.
3) dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai bidang studi.
4) sinar lampunya cukup terang sehingga dapat digunakan di ruang normal (tidak
perlu digelapkan).
5) penyaji (guru) berhadapan dengan siswa sehingga kontak antara guru dan
siswa tetap berlangsung.
6) mudah digunakan karena sederhana.
7) dapat digunakan untuk siswa yang besar jumlahnya.
Kelemahan OHP
1) efektifitas penyajian OHP tergantung pada penyaji.
2) OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
3) bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung
diproyeksikan karena harus dipindahkan dahulu ke bahan transparan.
4) kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat diamati bila guru perlu menambahkan
sesuatu tulisan pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru.
Teknik penggunaaan OHP
1) Guru tetap menghadap ke siswa.
2) tulisan pada transparan tidak perlu dipasang terbalik.
3) untuk menunjukkan sesuatu gambar, guru cukup menunjuk dengan pensil pada
transparan, tidak perlu menunjukkan langsung pada layar.
4) sewaktu guru berbicara tanpa menunjuk OHP, pesawat harap dimatikan, kemudian
dapat dihidupkan kembali bila diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menghemat
lampu yang jumlah jam penggunaannya terbatas.
b. Slide (film bingkai)
Slide merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil yang bersifat
individual, dalam arti dipertunjukkan satu per satu. Bahkan transparan dapat dibuat
celluloid (seperti film, tetapi khusus film slide), dari kaca atau plastik bening. Materi
yang berupa gambar, kata-kata atau lukisan, dapat ditulis dengan tangan atau
hasilpemotretan. Slide biasanya berukuran 24 x 36 mm. Film slide yang telah dicuci,
diberi bingkai atau demi satu untuk diatur dalam tempat slide sesuai dengan jumlah
yang direcanakan, kemudian disajikan melalui pesawat proyektor.
Kelebihan slide:
1) gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan
penyajian.
2) materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan prinsip
pemotretan.
3) lama penyajian satu gambar dapat diatur oleh guru sesuai dengan kebutuhan.
4) proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar
yang telah diatur.
5) proyektor slide sederhana sehingga mudah menggunakan.
6) dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun kelompok.
Kelemahan:
1) tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun
suara.
2) pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan bahan
untuk OHP.
3) gambar yang bersifat individual mudah hilang.
4) kesalahan menempatkan gambar menyebabkan gambar terbalik pada layar.
5) tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi ketiga).
6) slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
7) membutuhkan keterangan yang banyak dari guru.
8) sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar yang lepas-lepas, sehingga
dapat merosot menjadi pertunjukan gambar.
c. Filmstrip (film rangkai)
Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35mm, yang berisi serangkaian
gambar mati yang saling berkaitan. Film ini ditunjukkan melalui pesawat proyektor
filmstrip yang dipantulkan pada sebuah layar.
Ada dua jenis filmstrip yaitu:
1) Ruas rangkap (doublefrime), ukuran 35 mm merupakan lebarnya.
2) Ruas tunggal (single frime), ukuran 35 mm merupakan panjangnya.
Pada jenis ruas rangkap, menunjukkan gambaran dua kali lebih luas daripada
ruas tunggal. Seperti halnya slide, filmstrip juga merupakan suatu gambar diam yang
transparan, namun perbedaanya ialah bahwa pada filmstrip gambar tidak
dipertunjukkan satu per satu yang terlepas satu sama lain, melainkan merupakan
suatu rangkaian film. Ruas rangkap maupun ruas tunggal tergantung pada jenis
proyektornya. Filmstrip ini digulung dalam suatu gulungan, kemudian
dipertunjukkan dengan jalan diputar dan akan berjalan terus sampai gulungan film
itu haabis.
Kelebihan filmsrip:
1) lebih padat karena filmstrip dapat memuat beberapa puluh gambar.
2) mudah menyimpan karena cukup digulung dalam sebuah silinder.
3) mudah dipersiapkan baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.
4) dapat menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-anak maupun perguruan
tinggi.
5) memungkinkan terjadi diskusi yang cukup lama.
6) film dengan bentuk selajur, tidak memungkinkan tercecer, keliru urutan atau
terbalik seperti pada slide.
Kelemahan Filmstrip
1) proyektor filmstrip sukar diperoleh.
2) sukar untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja, sebab gambar merupakan
suatu rangkaian.
3) sukar untuk mengganti bila ada gambar yang rusak atau tak sesuai dengan
perkembangan ilmu.
4) memerlukan ruang gelap untuk dapat menunjukkan gambar yang jelas, akibatnya
pebelajar tidak dapat mencatat.
5) film biasanya tidak dibungkus, maka sebagian gambar dapat tergores atau rusak.
d. Opaque projector
Opaque artinya tidak terbungkus cahaya. Dengan opaque proyektor dapat
diproyeksikan benda-benda atau gambar-gambar yang tidak tembus cahaya (non
transparan) diatas layar. Gambar-gambar dalam buku, majalah, mata uang, perangko
dapat ditunjukkan dalam pesawat ini. Untuk dapat menampilkan benda-benda
tersebut, proyektor ini dilengkapi dengan lambu yang cukup besar, biasanya 1000
watt. Jadi melalui pesawat ini, dapat ditampilkan gambar mati (tidak bergerak)
seperti halnya slide dan filmstrip. bahkan untuk perangkat lunaknya lebih udah
karena tidak perlu membuat, cukup ambil dari gambar secara langsung.
Kelebihan:
1) berbagai materi pembelajaran dapat ditunjukkan secara langsung diambil dari
buku, Koran, majalah, peta dan sebagainya.
2) perangkat lunak tidak membutuhkan biaya banyak.
3) dapat dipakai berulang-ulang.
4) berbagai objek tiga dimensi seperti serangga, mata uang, logam, daun dapat
diproyeksikan.
Kelemahan:
1) tidak dapat menunjukkan gambar yang terang karena materi yang dipertunjukkan
tidak tembus cahaya, kecuali diperketat dan ruangan gelap.
2) materi yang diproyeksikan dapat rusak bila terlalu lama diproyeksikan
(melengkung atau hangus) karena pemantulan cermin dengan lampu yang cukup
besar.
3) pesawat kurang aman bila disentuh karena panas.
4) membutuhkan ruang yang betul-betul gelap, maka kurang cocok untuk
pembelajaran (siswa tidak bisa mencatat).
Dengan mengenal berbagai jenis media visual tersebut, diharapkan guru dapat
memilih jenis media yang sesuai. Untuk itu, Anda diharapkan mempelajari dengan
cermat perbedaan tiap jenis media visual tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam upaya mencapai suatu proses pembelajaran yang baik, kita memerlukan
suatu media atau alal yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu
medianya adalah media visual yang lebih berkaitan dengan indera penglihatan.
Media visual mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri seperti penggunaannya
yang praktis, lebih efektif dan efisien serta dapat mempercepat daya serap peserta
didik.
Media visual diklasifikasikan menjadi 2:
a. media visual yang tidak diproyeksikan: missal: gambar mati, ilustrasi, karikatur,
poster, bagan, diagram, grafik, peta, realia, model, specimen, mock up, berbagai
jenis papan, sketsa.
b. media visual yang diproyeksikan. Media ini banyak jenisnya, namun dalam buku
ajar ini hanya dikemukakan beberapa jenis. yaitu ohp, slide, filmstip, dn opaque
proyektor.

B. SARAN
Kita sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para pendidik hendaknya
perlu memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang akan kita gunakan
terutama pada media visual. Pemilihannya harus tepat dan efektif sesuai konsep dan
tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak atau
peserta didik dan menjauhkan media visual yang berbau pornografi sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai