Anda di halaman 1dari 14

Trafo (transformator)

1. Gambar Bentuk /Wujud Komponen

2. Gambar Simbol

3. Pengertian
sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC. Trafo (Transformator)
dapat ditemukan di mana-mana dibanyak peralatan listrik sekitar kita.
Tanpa trafo (transformator) kita tidak dapat menggunakan sebagaian besar peralatan
listrik kita.

4. Contoh

RANGKAIAN POWER SUPPLY TRAFO CT


5. Jenis

Pada dasarnya jika dilihat dari cara kerjanya secara umum transformator/trafo
hanya dibedakan menjadi 2, yaitu :

 Transformator/Trafo Step-Up (Penaik Tegangan)

Transformator Step-Up

1. Sesuai dengan namanya trafo jenis ini berfungsi untuk menaikan tegangan
listrik agar lebih besar daripada tegangan sumbernya. Ciri-ciri trafo step-up
adalah memiliki kumparan sekunder yang lebih banyak dibandingkan
kumparan primernya. Trafo step-up biasa dipakai pada perangkat UPS (Unit
Power Suplay) dan Inverter. Selain itu trafo jenis ini juga digunakan oleh
PLN untuk menaikan tegangan dari sumber pembangkit listrik ketika akan
ditransmisikan jarak jauh agar lebih efisien.

 Tranformator Step-Down (Penurun Tegangan).

Transformator Step-Down

Kebalikan dari trafo step up, trafo step-down berfungsi untuk menurunkan
tegangan agar didapat tegangan yang lebih kecil daripada tegangan
sumbernya. Seperti yang kita tahu jika tegangan listrik yang mengalir kerumah-
rumah kita memiliki tegangan sebesar 220 volt, sedangkan kebanyakan
perangkat elektronik yang kita pakai bekerja pada tegangan yang lebih kecil
daripada itu, maka jika kita ingin menggunakan perangkat elektronik tersebut
kita harus menurunkan tegangannya terlebih dahulu agar sesuai dengan
tegangan yang dibutuhkan alat tersebut.

Ciri-ciri transformator atau trafo step-down adalah memiliki kumparan primer


yang lebih banyak dibandingkan kumparan sekundernya. Penggunaan trafo
step down lebih sering kita jumpai dibandingkan dengan trafo step up karena
hampir semua alat elektronik bekerja pada tegangan yang lebih rendah dari
220 volt.
Namun seiring dengan berkembangnya pengetahuan tentang elektronika,
maka desain dan pengunaan trafo pun ikut berkembang. Dan sepengetahuan
Nino sekarang ini, trafo dapat dibedakan lagi menjadi 3 jenis jika ditinjau
berdasarkan frekuensi kerjanya, yaitu :

 Transformator Frekuensi Rendah.

Transformator Frekuansi Rendah

Trafo jenis ini merupakan trafo yang paling sering digunakan untuk
menurunkan langsung tegangan listrik jala-jala dari PLN. Ciri-ciri trafo ini
adalah inti atau core yang digunakan umumnya terbuat dari besi lunak yang
disusun berlapis-lapis. Bisa dikatakan trafo jenis ini merupakan desain awal
sejak ditemukan namun masik digunakan hingga sekarang.

Kekurangan dari trafo ini adalah jika semakin besar daya keluaran (output) trafo
ini, maka semakin besar pula ukuran atau dimensinya. Padahal seperti yang
kita tahu kalau sekarang ini perangkat elektronik yang beredar sudah semakin
langsing bodinya, sehingga penggunaan trafo jenis ini semakin terbatas dan
tergantikan oleh trafo switching. Contoh dari trafo frekuensi rendah adalah trafo
daya (adaptor) dan trafo CT (Center Tap).

 Transformator Frekuensi Menengah.


Transformator Frekuensi Menengah/IF

o Trafo frekuensi menengah ini biasanya disebut dengan trafo


IF (Intermediate Frequency). Sesuai dengan namanya trafo ini berfungsi
sebagai penguat frakuensi radio penerima pada rentang frekuensi
menengah. Ciri-ciri trafo ini memiliki ukuran yang relatif kecil, biasanya
berbentuk persegi, dan pada umumnya trafo jenis ini hanya digunakan
pada rangkaian radio penerima AM/FM. Bisa dibilang sekarang trafo
jenis ini sudah usang karena sudah jarang sekali digunakan. Perannya
kini telah digantikan oleh transistror dan IC yang memiliki fungsi dan
dimensi yang lebih baik.

 Transformator Frekuensi Tinggi.

Transformator Frekuensi Tinggi

Salah satu fungsi trafo jenis ini hampir sama dengan trafo frekuensi menengah
yang berfungsi sebagai penguat frekuensi. Hanya saja trafo jenis ini bekerja
pada rentang frekuensi tinggi. Pemakaian trafo frekuensi tinggi ini juga lebih
luas jika dibandingkan dengan trafo frekuensi menengah dan trafo frekuensi
rendah. Trafo frekuensi tinggi ini juga memiliki model dan fungsi yang beragam.
Misalnya trafo switching yang memiliki bentuk menyerupai trafo daya dan bisa
dipakai sebagai pembangkit daya namun berbeda pada rentang frekuensi
kerjanya.

Perbedaan paling mencolok jika dibandingkan trafo daya frekuensi rendah


adalah ukuran yang lebih kecil dan dibutuhkan komponen tambahan agar trafo
ini bisa berfungsi dengan maksimal. Meski demikian trafo switching memiliki
efisiensi yang lebih baik jika dibandingkan dengan trafo daya frekuensi rendah.
Selain trafo switching contoh dari trafo frekuensi tinggi lainnya antara lain trafo
fly-back (TV tabung), dan trafo osilator. Kedua contoh lain ini memiliki ukuran
dan bentuk yang sama sekali berbeda dengan trafo switching.
6. Nama-nama Kaki

7. Fungsi

Fungsi transformator adalah untuk menyalurkan energi listrik ke tegangan


rendah maupun ke tegangan tinggi, penyaluran ini berlangsung dalam
frekuensi yang sama. Fungsi ini juga dikenal pula sebagai istilah step up dan
step down.
Transsistor

1. Gambar Bentuk /Wujud Komponen

2. Gambar Simbol

Simbol Transistor Npn


Simbol Transistor npn adalah ditandai dengan panah keluar pada kaki emitor.
Tanda panah menggambarkan aliran arus listrik. Contoh dari transistor NPN
adalah TIP 31, TIP 41, 2N3055

simbol transistor npn


Simbol Transistor Pnp
Simbol Transistor Pnp adalah ditandai dengan panah masuk pada kaki
emitor. Contoh transistor PNP adalah TIP 32, TIP 42, MJ2955
simbol transistor pnp
Adapun cara-cara untuk membedakan transistor PNP dan NPN adalah
sebagai berikut
Anda harus mengetahui posisi kaki basis,kolektor, dan emitornya terlebih
dahulu

3. Pengertian
transistor adalah komponen aktif semikonduktor yang berfungsi sebagai
penguat arus dan sebagainya saklar. transistor dapat sobat temui pada
amplifier, tone control, preamp, dan lain sebagainya

4. Contoh
Contoh transistor PNP dan NPN yang merupakan pasangan adalah transistor
2N3055 dan transistor MJ2955

transistor 2N3055 (npn) dan MJ2955 (pnp)


Arti dari PNP adalah positif negatif positif sedangkan arti dari NPN adalah
negatif positif negatif

5. Jenis
transistor unipolar dan transistor bipolar

transistor unipolar sering disebut juga dengan nama FET (field effect
transistor) atau jika diartikan dalam bahasa indonesia artinya adalah transistor
efek Medan

transistor unipolar menggunakan sebuah semikonduktor pembawa muatan


dalam pembuatannya yaitu semikonduktor tipe N maupun semi konduktor tipe
P
6. Nama-nama Kaki
 kaki basis
Kaki basis merupakan kaki transistor yang berfungsi untuk mengatur
jalannya aliran elektron yang akan mengalir dari kaki emitor ke kaki
kolektor besar kecilnya arus elektron diatur melalui kaki ini. Perlu diingat
bahwa arus elektron berbeda dengan arus listrik

 kaki kolektor
kaki kolektor merupakan kaki transistor yang berfungsi sebagai tempat
berkumpulnya elektron setelah sebelumnya diatur oleh kaki basisnya

 kaki emitor
Kaki emitor berfungsi sebagai tempat berkumpulnya arus elektron
sebelum diatur oleh kaki basis

7. Fungsi
transistor yang paling utama adalah sebagai penguat arus dan sebagai saklar.
Transistor sebagai penguat arus sering dipakai di amplifier
sedangkan Transistor sebagai saklar sering ditemukan pada rangkaian lampu
otomatis
IC/Integrated (Chips)

1. Gambar Bentuk /Wujud Komponen

2. Gambar Simbol

3. Pengertian
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif
yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian
Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk
sebuah Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon
merupakan bahan semikonduktor yang paling sering digunakan dalam
Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia,
Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu.
4. Contoh

Contohnya rangkaian sebagai lampu blinking seperti gambar


dibawah ini.

5. Jenis

Jenis Ada beberapa macam IC berdasarkan komponen utamanya yaitu IC TTL dan IC
CMOS. Dengan adanya teknologi IC ini sangat menguntungkan, sehingga rangkaian yang
tadinya memakan banyak tempat dan sangat rumit bisa diringkas dalam sebuah kepingan
IC.

IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC digital yang dipergunakan
untuk peralatan komputer, kalkulator dan system kontrol elektronik. IC digital bekerja
dengan dasar pengoperasian bilangan Biner Logic (bilangan dasar 2) yaitu hanya
mengenal dua kondisi saja 1 (on) dan 0 (off). Komponen/Bentuk utama dalam sebuah IC
yaitu:

1. IC TTL (Integrated Circuit Transistor Transistor Logic)

IC TTL adalah IC yang banyak digunakan dalam rangkaian-rangkaian digital karena


menggunakan sumber tegangan yang relatif rendah, yaitu antara 4,75 Volt sampai 5,25
Volt. IC TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan
fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic, sehingga dinamakan Transistor.

Komponen utama IC TTL adalah beberapa transistor yang digabungkan sehingga


membentuk dua keadaan (ON/FF). Dengan mengendalikan kondisi ON/OFF transistor
pada IC digital, dapat dibuat berbagai fungsi logika. ada tiga fungsi logika dasar yaitu AND,
OR dan NOT.
2. IC CMOS (IC Complementary Metal Oxide Semiconductor)
Sebenarnya antara IC TTL dan IC CMOS memiliki pengertian sama, hanya terdapat
beberapa perbedaan yaitu dalam penggunaan IC CMOS konsumsi daya yang diperlukan
sangat rendah dan memungkinkan pemilihan tegangan sumbernya yang jauh lebih lebar
yaitu antara 3 V sampai 15 V. Level pengsaklaran CMOS merupakan fungsi dari tegangan
sumber. Makin tinggi sumber tegangan akan sebesar tegangan yang memisahkan antara
keadaan “1” dan “0”.

Kelemahan IC CMOS diantaranya seperti kemungkinan rusaknya komponen akibat


elektrostatis dan harganya lebih mahal. Perlu diingat bahwa semua masukan (input)
CMOS harus di ground kan atau dihubungkan dengan sumber tegangan.

Generasi/Pengelompokan IC

Pada mulanya sirkuit terpadu hanya dapat memuat beberapa transistor dalam sebuah
chip, akibat ukuran transistor yang besar dan produksinya yang belum efisien. Karena
jumlah transistor yang sedikit ini, proses mendesain sirkuit terpadu tergolong mudah. Saat
ini, desain sirkuit terpadu dilaksanakan dengan bantuan software yang disebut CAD tools.

SSI, MSI and LSI

Sirkuit terpadu awal hanya memuat beberapa transistor dan digolongkan sebagai “small-
scale integration” (SSI), yaitu sirkuit digital yang memuat beberapa puluh transistor atau
beberapa logic gate. Contoh SSI yaitu linear IC seperti Plessey SL201 atau Philips TAA320
yang hanya memiliki dua transistor. Istilah Large Scale Integration pertama kali digunakan
oleh ilmuwan IBM, Rolf Landauer saat menjelaskan konsep, yang selanjutnya melahirkan
istilah SSI, MSI, VLSI, dan ULSI.

SSI digunakan pada proyek-proyek awal kedirgantaraan, dan mendorong perkembangan


teknologi sirkuit terpadu sebagaimana teknologi-teknologi lainnya.

VLSI

Pada tahun 1986 megabit RAM chip pertama kali diperkenalkan, yang berisi lebih dari satu
juta transistor. Chip mikroprosesor melewati transistor dengan jumlah jutaaan pada
tahun 1989 dan miliaran transistor pada tahun 200, perkembangan mikroprosesorpun
terus berlanjut. Dengan sebuah chip yang diperkenalkan pada tahun 2007 yang berisi
puluhan miliar transistor memori.

ULSI, WSI, SOC dan 3D-IC

Wafer-Scale Integration (WSI) adalah sistem bangunan sirkuit terpadu yang sangat besar
yang menggunakan seluruh wafer silikon untuk menghasilkan satu “super-chip”.

Sebuah sirkuit terpadu tiga dimensi (3D-IC) memiliki dua atau lebih lapisan komponen
elektronik aktif yang terintegrasi baik secara vertikal dan horisontal menjadi sebuah
sirkuit tunggal. Komunikasi antara lapisan menggunakan on-die sinyal, sehingga konsumsi
daya jauh lebih rendah daripada di sirkuit terpisah setara.

6. Nama-nama Kaki

Trigger
Output
Reset
Control voltage,
Threshold
Discharge
Vcc

7. Fungsi

Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan


menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari keduanya.

IC Linear

IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada umumnya
berfungsi sebagai :

 Penguat Daya (Power Amplifier)


 Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
 Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
 Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
 Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
 Voltage Comparator
 Multiplier
 Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
 Regulator Tegangan (Voltage Regulator)

IC Digital

IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input


dan Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau
dalam kode binary dilambangkan dengan “1” dan “0”.

IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :

 Flip-flop
 Gerbang Logika (Logic Gates)
 Timer
 Counter
 Multiplexer
 Calculator
 Memory
 Clock
 Microprocessor (Mikroprosesor)
 Microcontroller

Hal yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan Komponen


Elektronika Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic Discharge
(ESD). Jadi, diperlukan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada IC tersebut.

Anda mungkin juga menyukai