Anda di halaman 1dari 52

NEGOSIASI

Pengertian Negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial antara beberapa pihak
yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama yang dianggap menguntungkan
pihak-pihak yang bernegosiasi. Orang yang melakukan kegiatan negosiasi disebut
dengan negosiator.

Tujuan Negosiasi

Setiap kegiatan negosiasi pasti ada tujuan yang ingin dicapai oleh pihak-pihak yang
bernegosiasi. Adapun tujuan negosiasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk mencapai suatu kesepakatan yang dianggap menguntungkan semua


pihak.
2. Untuk menyelesaikan suatu masalah dan menemukan solusi dari masalah
yang tengah dihadapi pihak-pihak yang bernegosiasi.
3. Untuk mencapai suatu kondisi yang saling menguntungkan bagi pihak-
pihak yang bernegosiasi dimana semuanya mendapatkan manfaat (win-
win solution).
Sebagai contoh, kegiatan negosiasi bisnis antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya sangat bermanfaat dalam mengembangkan pasar dimana
tujuannya adalah untuk meningkatkan angka penjualan.

Contoh lain, proses negosiasi juga terjadi ketika produsen dan konsumen melakukan
tawar-menawar harga suatu produk untuk menetapkan harga yang disepakati.
Dengan adanya kegiatan negosiasi maka penjual dan pembeli dapat menentukan
harga yang dianggap setara dengan nilai suatu produk.

Manfaat Negosiasi

Setelah memahami pengertian negosiasi dan tujuannya, kita juga harus mengetahui
manfaat negosiasi. Adapun beberapa manfaat negosiasi adalah sebagai berikut:

1. Terciptanya suatu jalinan kerjasama antara satu pihak dengan pihak


lainnya untuk mencapai tujuan masing-masing.
2. Adanya saling pengertian antara masing-masing pihak yang bernegosiasi
mengenai kesepakatan yang akan diambil dan dampaknya bagi semua
pihak.
3. Negosiasi bermanfaat bagi terciptanya suatu kesepakatan bersama yang
saling menguntungkan bagi semua pihak yang bernegosiasi.

1
4. Terciptanya suatu interaksi yang positif antara pihak-pihak yang
bernegosiasi sehingga jalinan kerjasama akan menghasilkan dampak yang
lebih luas bagi banyak orang.

Kemampuan Dasar Bernegosiasi

Sebelum melakukan negosiasi, semua negosiator harus memahami mengenai filosofi


dalam bernegosiasi. Mengacu pada pengertian negosiasi, dasar dalam melakukan
negosiasi adalah bahwa kesepakatan yang diambil menguntungkan semua pihak,
atau semua orang menang.

Hal tersebut dapat dicapai dengan mempertimbangkan semua aspek negosiasi dari
berbagai sudut pandang. Adapun beberapa kemampuan dasar melakukan negosiasi
adalah sebagai berikut:

1. Tajam dalam berpikir


2. Sabar dalam bertindak
3. Dapat beradaptasi dengan baik
4. Memiliki daya tahan
5. Kemampuan sosialisasi yang baik
6. Kemampuan konsentrasi yang baik
7. Memiliki kemampuan artikulasi
8. Punya selera humor yang baik
Selain itu, ada berapa hal krusial yang harus diperhatikan oleh negosiator saat
melakukan proses negosiasi, diantaranya:

 Dalam menyampaikan pendapat harus disertai dengan alasan, fakta, atau


contoh yang jelas agar mudah dimengerti oleh pihak lain.
 Pendapat harus disampaikan dengan volume suara yang sesuai, intonasi
dan pilihan kata yang tepat.
 Penyampaian pendapat harus dilakukan dengan jelas, lancar, dan sopan.
 Tidak mudah menerima atau menolak pendapat pihak lain tapi harus
melalui berbagai pertimbangan.

2
PELAYANAN PRIMA

Excellent service atau disebut juga Pelayanan Prima adalah melakukan pelayanan
sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas.
Atau definisi pelayanan prima yaitu melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada
para pelanggan atau konsumen sehingga menimbulkan rasa yang puas.

B. Tujuan Pelayanan Prima

Adapun beberapa tujuan pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini:

 Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pelanggannya.


 Membantu pelanggan untuk mengambil keputusan, supaya membeli barang atau
jasa yang ditawarkan.
 Menumbuhkan rasa percaya pelanggan terhadap barang ataupun jasa yang di
tawarkan penjual.
 Menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan kepada para pelanggan.
 Untuk menghindari terjadinya berbagai macam tuntutan atau aduan dari
pelanggan kepada penjual terhadap produk atau jasa yang dijualnya.
 Supaya konsumen atau pelanggan merasa diperhatikan dan merasa diperlakukan
secara baik.
 Untuk menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas konsumen, supaya tetap
membeli barang atau jasa yang di jual.

C. Fungsi Pelayanan Prima

Adapun beberapa fungsi pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini:

 Untuk melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat, sehingga pelanggan
merasa puas.
 Untuk menciptakan suasana dimana konsumen merasa diperhatikan dan
dianggap sangat penting bagi perusahaan.
 Untuk menciptakan pangsa pasar yang lebih baik lagi terhadap produk ataupun
jasa yang di jual.
 Untuk memuaskan pelanggan, supaya tetap menggunakan produk maupun jasa
perusahaan.
 Untuk menempatkan para pelanggan sebagai mitra bisnis.
 Untuk dapat memenangkan persaingan pasar.
 Dan untuk memberikan keuntungan yang maksimal.

3
D. Konsep Dasar Pelayanan Prima

Konsep pelayanan prima ada 3 (tiga) macam, berikut ini penjelasan singkatnya:

a. Konse Sikap / Attitude

Sikap yang harus dimiliki diantaranya sikap yang ramah, penuh perhatian, dan
memiliki rasa bangga terhadap perusahaan. Diharapkan para pegawai pada suatu
perusahaan harus mencerminkan perusahaan itu sendiri. Karena para pegawai yang
melayani konsumen akan mencerminkan citra perusahaan.

b. Konsep Perhatian / Attention

Saat melakukan pelayanan kepada konsumen, maka perlu memperhatikan dan


mencermati keinginan konsumennya. Jika konsumen sudah menunjukan niat untuk
membeli suatu barang atau jasa yang telah ditawarkan maka segera layani dan
tawarkan bantuan yang dia perlukan sehingga konsumen merasa di perhatikan, dan
keinginannya dapat terpenuhi

c. Konsep tindakan / Action

Dalam konsep tindakan, misalnya seorang pegawai pada bagian pelayanan harus
selalu memperhatikan dan mencermati apa yang menjadi keinginan konsumen. Jika
pelanggan sudah menunjukan minat untuk membeli produk, maka segera layani
pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan yang mungkin dia butuhkan supaya
pelanggan merasa puas terhadap pelayanan tersebut. Beberapa bentuk pelayanan
pada konsep ini misalnya seperti mencatat pesanan yang di inginkan pelanggan,
menegaskan atau mengecek kembali yang di pesan pelanggan, menyelesaikan
transaksi pesanan pelanggan, dan bisanya jika sudah melayani mengucapkan
terimakasih kepada pelanggan.

E. Karakteristik Kualitas Dari Pelayanan Prima

Adapun karakteristik kualitas yang dimiliki pelayanan prima diantaranya sebagai


berikut ini:

a. Penampilan

Penampilan sangat di perlukan untuk melakukan pelayan prima kepada para


pelanggan, karena dengan penampilan yang baik dapat meyakinkan pelanggan saat
memberikan pelayanan. Misalnya sebagai resepsionis maka harus memiliki tutur
kata yang baik, berpenampilan yang menarik, memiliki tubuh yang porposional, dan
lain-lain.

b. Kesopanan Dan Ramah

Pegawai yang melayani masyarakat atau pelanggan maka memerlukan sikap sopan-
santun, sabar, dan tidak egois karena masyarakat pengguna jasa pelayanan berasal
4
dari berbagai kalangan baik dari perbedaan tingkat ekonomi maupun tingkat status
sosial.

c. Kesediaan Melayani

Pegawai harus profesional atau harus benar-benar dalam melayani pelanggannya,


sebagaimana tugasnya yang harus siap selalu melayani pelanggan yang memang
memerlukannya.

d. Pengetahuan Dan Keahlian

Supaya dapat melayani dengan baik, maka pegawai harus memiliki pengetahuan dan
keahlian dalam bidang yang dikerjakannya. Misalnya petugas pelayanan yang
memiliki tingkat pendidikan atau pelatihan tertentu maka jabatannya-pun harus yang
sesuai dengan keahliannya.

e. Tepat Waktu Dan Janji

Dalam pelayanan maka pegawai dalam melakukan tugasnya jika membuat janji
dengan pelanggan harus di perhitungan terlebih dahulu, apakah waktu dan janji
tersebut bisa di tepati, misalnya mengadakan pertemuan dengan pelanggan dalam
waktu kurun waktu 3 hari maka harus dapat terpenuhi.

f. Kejujuran Dan Kepercayaan

Dalam melakukan pelayanan harus memiliki aspek kejujuran dalam segala hal, baik
itu jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam bentuk pembiayaan dan jujur dalam
menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Jika bersikap jujur maka petugas
pelayanan dapat di percaya dari berbagai aspek misalnya dari segi perkataannya,
sikapnya, dalam melakukan bekerja, dan lain-lain.

g. Efesien

Pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan harus efesien dan efektif, karena
pelanggan menuntut hal-hal tersebut. Sehingga dapat menghasilkan biaya murah,
waktu singkat dan tepat, serta hasil dari pelayanan yang berkualitas. Oleh karena itu
efesien dan efektif merupakan hal yang harus di wujudkan dan harus menjadi
perhatian serius dalam melakukan pelayanan.

h. Kepastian Hukum

Jika hasil dari pelayanan yang dilakukan kepada pelanggan berupa suatu keputusan,
maka harus memiliki kepastian hukum. Jika tidak memiliki kepastian hukum yang
jelas maka akan berpengaruh kepada sikap masyarakat, misalnya dalam pelayanan
mengurus surat-surat berharga jika ditemukan ketidakpastian hukum maka akan
berpengaruh kepada kredibilitas perusahaan atau pelayanan tersebut.

5
i. Keterbukaan

Setiap urusan atau kegiatan yang memperlakukan ijin, maka keterbukaan perlu di
lakukan. Sikap keterbukaan itu akan berpengaruh pada kejelasan informasi kepada
masyarakat atau pelanggan.

j. Biaya

Dalam pelayanan maka perlunya penentuan pembiayaan yang wajar. Oleh karena itu
biaya harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat, harus transparan, dan sesuai
peraturan.

k. Tidak Rasial

Dalam melakukan pelayanan tidak boleh membeda-bedakan ras, suku, agama dan
politik, jadi harus melayani secara merata.

l. Kesederhanaan

Prosedur atau tata cara pelayanan kepada para pelanggan harus dipermudah dan
tidak berbelit-belit dalam pelaksanaannya.

F. Pentingnya Pelayanan Prima

Jika perusahaan ingin maju dengan mengharapkan konsumen untuk membeli produk
atau jasa yang di tawarkannya dan tetap menjaga supaya konsumen tetap
berlangganan, walaupun banyak perusahaan yang menawarkan produk sejenis atau
sama, maka dalam hal ini Pelayanan Prima berperan sangat penting sekali bagi
perusahaan, staff dan juga konsumen. Pelayanan prima sangat penting sekali untuk
perusahaan atau penjual, karena berpengaruh dalam mempertahankan loyalitas
pelanggan dan membantu untuk mengamankan masa depan bisnis perusahaan,
sangat penting juga bagi staff perusahaan karena pelayanan prima dapat memberikan
kebanggaan kepada mereka terutama pada perusahaan, dan produknya, dan sangat
sangat penting juga bagi konsumen karena dapat memberikan informasi untuk
mengambil keputusan dalam memilih dan membeli produk atau jasa untuk
memenuhi kepuasan maupun kebutuhannya.

G. Beberapa Contoh Pelayanan Prima

Beberapa contoh pelayanan prima misalnya seperti yang dilakukan oleh bank saat
kita memasuki bank biasanya satpam akan menyapa dan bertanya, lalu satpam akan
menunjukan kita ke pelayanan yang kita butuhkan, biasanya saat kita ke teller bank,
pihak teller akan menyapa kembali dan memberikan pelayanan, setelah pelayanan
selesai pihak teller akan bertanya kembali “Apa ada yang biasa saya bantu lagi
pak?”. Itulah contoh pelayanan yang maksimal yang dilakukan oleh bank untuk
memberikan rasa puas kepada para nasabahnya.

6
PENYERAHAN DAN PENGIRIMAN PRODUK

Dalam rangka kegiatan memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah memilih
secara tepat saluran distribusi (chanel of distribution) yang akan digunakan dalam
rangka usaha penyaluran barang/jasa tersebut, sebelum melakukan proses
penyerahan dan pengiriman produk kepada pelanggan, maka harus dilakukan
konfirmasi dahulu terhadap pelanggan mengenai barang yang telah dikirim atau
diserahkan, untuk itu dibutuhkan pengetahuan dalam hal spesifi kasi produk,
pengetahuan tentang tata cara pengemasan produk, tata cara kalkulasi harga,
pengisian bukti-bukti perhitungan harga, tata cara pengisian format penjualan dan
sistem alat distribusi.
Setiap perusahaan harus menyimpan barang-barang jadinya sampai terjual di
gudang, fungsi penyimpanan mutlak diperlukan karena siklus produksi dan kosumsi
jarang bisa sesuai. Gudang pun dapat dipakai untuk mengolah, menyortir,
membungkus serta mengepak barang-barang yang akan dikirim dan diserahkan
kepada pelanggan, semua itu harus sesuai dengan S.O.P perusahaan. Untuk itu
seorang Tenaga Penjual harus memahami tentang pengiriman produk kepada
pelanggan di antaranya: pengisian formulir pengiriman dan penerimaan barang serta
tata cara penerimaan pembayaran.

1. Mempersiapkan Barang yang Diserahkan atau Dikirim

Penyerahan dalam pengertian biasa dapat diartikan sebagai pemindahan barang yang
dijual dari seorang penjual ke dalam kekuasaan pembeli, kemudian dalam pengertian
secara hukum, penyerahan barang adalah suatu pernyataan kehendak, antara lain
untuk melepaskan dan memindahkan suatu hak kepada orang lain, secara yuridis
penyerahan barang biasanya tergantung pada sifat barang yang akan diserahkan
yaitu:

a. Untuk barang nyata yang bergerak (Movable goods), penyerahan secara


yuridis dilakukan dengan pemindahan barang atau penyerahan kunci tempat
menyimpan barang kepada pembeli, contoh TV, lemari, kulkas dan lain lain.
b. Untuk barang nyata yang tidak bergerak (unmovile goods), penyerahan secara
yuridis dilakukan dengan jalan membuat akta resmi pemindahan hak milik
atas barang yang tidak bergerak, contoh sebidang tanah.

Syarat-syarat Penyerahan barang


Syarat-syarat penyerahan barang meliputi ketentuan mengenai pelaksanaan
penyerahan barang yang berkaitan dengan :
1. tempat tujuan barang
2. waktu pengiriman barang
3. ongkos angkut barang
Perhatian utama dalam penyerahan barang antara lain:
1. ke mana barang harus dikirim?
2. diambil sendiri oleh pembeli atau dikirim oleh penjual?
3. siapa yang harus menanggung ongkos kirim?

7
4. kapan barang harus dikirim?
Waktu pengiriman/penyerahan barang dapat diatur sebagai berikut:
1. langsung seketika disebut sebagai prompt
2. pada waktu tertentu
3. bertahap
Bagi barang yang sudah tersedia di gudang penjual penyerahan barang dapat
dilaksanakan langsung seketika dalam waktu yang pendek sekali, penyerahan barang
dari penjual kepada pembeli berdasarkan waktu tertentu dengan menyebutkan
tanggal, bulan dan tahun pengiriman/penyerahan barang, sebelumnya keadaan
barang yang ditawarkan kepada pembeli harus dijelaskan secara rinci (medetail)
yaitu antara lain mengenai:

 Jenis dan macam barang, Mengenai jenis dan macam barang biasanya dijelaskan
dengan menyebutkan nama barang atau mereknya.
 Kualitas barang, Mengenai kualitas barang dapat dijelaskan dengan menyebutkan
kelas barang, spesifi kasi barang, type barang atau dengan menjelaskan teknis
maupun contohnya: Televisi Sharp 20 inci, type portabel, automatic dengan
pencari gambar sistim remote
 Banyaknya barang, Banyaknya barang dapat dinyatakan dengan menggunakan
ukuran tertentu, seperti kg, ton, liter, meter, yard, unit (satuan) dan sebagainya
dan jika suatu barang ditentukan dengan kira kira disebut ”circa“ perkiraan ini
harus diikuti dengan penjelasan tambahan mengenai lebih dan kurangnya
ukuran/berat barang tersebut dengan penunjuk persentase, contoh, circa 1 ton 2%
artinya barang yang diserahkan berjumlah /seberat antara 0,98 ton (980 kg)
sampai dengan 1,02 ton (1,020 kg)

Klasifi kasi Barang


Kemasan yang Digunakan untuk Membungkus Produk yang Dibeli
Konsumen kini lebih banyak membutuhkan waktu untuk memilih produk yang
dicari, karena merek produk semakin banyak untuk satu jenis produk tertentu saja,
seperti: produk sabun mandi di rak-rak toko/swalayan sudah puluhan jenisnya,
minyak goreng branded ada lebih 30 merek dapat dijumpai konsumen di rak-rak
supermarket. Belum lagi merek air minum sudah lebih 50 merek dapat dijumpai
konsumen di pasar. Begitu pula untuk sabun cuci deterjen ada puluhan merek yang
dipajang di swalayan untuk menarik minat konsumen. Apa yang membedakan
produk satu dengan produk yang lain? tidak lain adalah merek, dan kemasannya..
Glass dan logam praktis tak dapat dipenetrasi oleh gas maupun uap air, tetapi dalam
praktik sering kali sifat tersebut bisa diperoleh melalui kombinasi material fleksible
(kemasan fleksibel).

3. Kemasan harus bisa menjual produk


Yang terutama, kemasan harus bisa menunjukkan identitas dari produk. Sistem
distribusi serta teknik perdagangan yang modern mempersyaratkan agar produk bisa
diidentifi kasikan dalam sekilas pandang.

Ukuran atau unit kuantitas per package adalah hal yang perlu diperhatikan. Hasil
riset pemasaran merupakan hal yang menentukan tentang ukuran yang dapat
memenuhi keinginan pelanggan. Ukuran pengemasan untuk transparansi harus
disesuaikan dengan pola

8
Kita juga harus meneliti produk dan mengumpulkan sifat-sifat darinya, kita juga
harus meneliti gangguan-gangguan pada jalur distribusi dan akibat yang bisa timbul
baik pada produk dan kemasannya termasuk hal-hal yang diperlukan dalam
pemasaran dan cara penjualan produk tersebut. Faktor-faktor dan pemikiran tersebut
adalah yang ada pada daftar berikut ini:

Product Assesment
a. Bentuk Fisik
• Gas encer • Granul
• Padat atau cair • Pasta • Tablet atau kapsul
• Cairan kental atau • Bubuk • Blok padat

b. Alamiah
• Mudah berkarat • Berbau • Mudah pecah/getas
• Beracun • Mudah basi • Kasar
• Mudah terbakar • Lengket • Mudah tergores

c. Kerusakan bisa terjadi karena:


• Bantingan mekanis.
• Getaran
• Gesekan
• Perubahan suhu
• Perubahan kelembapan, oksigen, bau, cahaya, kerusakan
• Ketidakcocokan material, hama tikus, serangga

Kerawanan dalam jalur distribusi


a. Kerawanan mekanisme

 Jatuh : Posisi, ketinggian, jenis lantai


 Benturan : Dengan kemasan yang sama dan serupa, samabahan, beda bahan.
Dengan dinding kendaraan, dok dsb.
 Getaran : Dengan atau tanpa beban tumpuk
 Tekanan : Pada penumpukan, ikat jaring, dsb.

b. Kerawanan cuaca
 Kebasahan : Air hujan, uap air laut, kondensasi
 Kelembapan : Kehilangan atau penambahan kelembapan
 Karat
 Perubahan fisik
 Suhu : Menyebabkan cair/mencair
 Pemisahan emulsi
 Menjadi getas
 Kerusakan fisik

Kemasan kardus
Kemasan untuk produk, selain berupa kemasan per satuan juga ada kemasan paket
semacam kardus. Kita tidak boleh melewatkan kemasan kardus ini dari perhatian.

9
Walaupun konsumen secara langsung tidak melihat kardusnya, tapi saat pengiriman
atau bila kardus tersebut digunakan penjual untuk display produk-produk kita, maka
sebuah kardus akan sangat efektif digunakan sebagai media pemasaran, seyogyanya
dalam kardus hendaknya beberapa hal sebagaimana tersebut di bawah ini.
a. Identitas Produk
b. Jumlah atau ukuran produk
c. Jenis dan nama produk
d. Nama dan alamat pabrik
e. Bahan dan tanggal pembuatan kardus beserta keterangan lainnya

Tata cara pengemasan/pembungkusan produk


Cara mengemas atau membungkus barang dapat dilakukan dengan menggunakan
perlengkapan pembungkus berupa:
a. Kertas
b. Plastik
c. Karton tipis
d. Karung
e. Kardus
f. Aluminium foil, dan lain-lain

Pengepakan Barang Dagangan


Pengepakan barang dilakukan sesuai dengan jenis barangnya yaitu dengan
menggunakan:
• Karton tebal
• Kardus tebal
• Tripleks
• Multipleks
• Papan, dan lain-lain.

10
MENATA PRODUK

Penataan produk atau yang sering kita kenal dengan istilah display adalah
suatu cara penataan produk terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan
tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Untuk memperjelas arti
dari display tersebut, William J.Shultz, “Display consist of simulating customers
attention and interest in a product or a store, and desire to buy the product or
patronize the store, through direct visual appeal”. Display adalah suatu cara
mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong
keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung ( direct visual appeal ).
Pelaksanaan display yang baik merupakan salah satu cara untuk memperoleh
keberhasilan self service dalam menjual barang–barang. Hal ini dapat dilihat di
supermarket. Adapun tujuan display digolongkan sebagai berikut :
1. Attention dan Interest Customer
Attention dan interest customer , yaitu untuk menarik perhatian pembeli dilakukan
dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya.
2. Desire dan Action Customer
Desire dan action customer , yaitu untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-
barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah memasuki toko, kemudian
melakukan pembelian.
Selanjutnya, display dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
1. Window Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol, dan
sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase.
2. Interior Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster
di dalam toko. Interior display dibagi dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
a. Open display
Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatun tempat terbuka sehingga
dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa
bantuan petugas pelayanan, misalnya self display, island display (barang-barang
diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik sehingga menyerupai pulau-pulau).

b. Closed display
Closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam suasana tertutup. Barang-
barang tersebut tidak dihampiri tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli,
kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang
dari kerusakan, pencurian.

c. Architechtural Display
Architectural display, yaitu memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya,
misalnya di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini
dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.

11
3. Exterior Display
Memajangkan barang-barang di luar toko, misalnya pada waktu mengadakan obral
dan pasar malam.

Cara menata barang dagangan di toko.


1. Isilah pada bagian depan toko terlebih dahulu.
2. Perhatikan warna.
3. Disain menarik sebagai jangkar
4. Produk laris
5. Kemasan besar di kanan.
6. Kelompokkan produk.
7. Tempatkan produk impulsif dikasir
.

Jenis, Sifat dan Spesifikasi barang.

Jenis barang ditentukan berdasarkan pembagian departemen. Sifat barang ditentukan


berdasarkan perbedaan sifat atau karakter antara barang yang satu dengan yang lainnya
pada departemen yang sama, misalnya perbedaan sifat drinks atau biscuits yaitu bersifat
minuman dan makanan yang sama ada pada departemen food. Spesifikasi barang
supermarket adalah perbedaan kualitas dan kuantitas, jenis barang dengan merek yang
berbeda dalam satu sifat dan satu departemen, misalnya fruit tea dan fresh tea.
Produk dapat pula dikelompokkan berdasarkan sifat dan manfaatnya. Namun demikian,
tentu saja pengelompokkan tidak akan terlepas dari orientasi terhadap jenis produknya.
Sebagai contoh berikut ini diketengahkan penyusunan produk pada suatu toko
obat/apotik. Pertama-tama, dikelompokkan berdasarkan jenis produknya, apakah sebagai
obat-obatan atau vitamin; Selanjutnya, dikelompokkan apakah jenis produk itu sifatnya
cair (liquid), tablet atau bubuk kapsul; Kemudian, dikelompokkan berdasarkan
manfaatnya, apakah sebagai obat batuk, obat sakit kepala, obat ashma dan sebagainya.

Menggolongkan Barang-Barang
Pengaturan barang perlu disusun dan ditata dengan sebaik-baiknya, serta serapi-rapinya.
Kegiatan-kegiatan di dalam mengatur barang dagangan dapat dilakukan dengan menata
barang, antara lain:
• Pengelompokan berdasarkan penggunaannya barang,
• Pengelompokan berdasarkan merek barang yang sama
• Pengelompokan berdasarkan ukuran barang,
• Pengelompokan barang-barang kebutuhan konsumen.

Pengelompokan dan pengklasifi kasian produk


Tujuan utama dari pengelompokan dan pengklasifikasian produk (barang) adalah untuk
memudahkan pengelolaannya. Bagi pihak produsen atau penjual, pengklasifikasian
barang akan memudahkan dalam hal:
a. Penyimpanan di gudang,

12
b. Penataan di ruang pajang,
c. Pengambilan dari gudang atau tempat pemajangan,
d. Pengawasan dan pemeliharaan.

Bagi pihak pembeli, pengklasifikasian barang akan memudahkan untuk memilih atau
menyebutkan pesanan.
Pengelompokan dan pengklasifi kasian barang pada suatu toko (store) disebut juga
”Merchant” atau Point Of Sale (POS) biasanya disusun sebagai berikut:
• Merek produk atau pabrik
• Jenis produk
• Spesifik teknis produk
• Kualitas produk
• Warna produk,
atau
• Jenis produk
• Merk atau pabrik produk
• Spesifik produk
• Kualitas produk
• Warna produk

Dalam penyusunan klasifikasi produk, yang paling dominan harus diperhatikan adalah
jenis produk, baru memajang lainnya, dan tentu saja dengan tidak melupakan unsur
estetika (seni) pada saat menata atau memajangnya, baik pada pajangan luar (exterior
display) maupun pada pajangan dalam (interior display).

SOP (STANDART OPERATING PROCEDURE) PENATAAN PRODUK DARI


SUATU PERUSAHAAN

Upaya untuk menata produk disebut juga dengan istilah Visual Merchandising (VM)
yaitu Penataan produk yang tujuannya untuk menarik perhatian konsumen dimana
langkah-langkah dalam VM diantaranya dapat dilakukan dengan display dan label.

1. Label harga dan price card


Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan pada label harga dan price card antara
lain :
a. Price card tidak rusak
b. Price card sesuai dengan produk dan diletakkan tepat sesuai antara produk dan
fisik barang.
c. Semua produk yang dipajang memiliki label harga dan hal-hal yang harus
diperhatikan berkaitan dengan hal ini adalah sebagai berikut :
1) Barang yang di label langsung diproduknya, di dus-nya tidak dilabeli sedangkan
di shelving dipasang POP harga barang tersebut.
2) Setiap barang yang di display harus sudah ditempeli label harga.
d. Label harga ditempel rapi di tempatnya dan tidak menutupi produk dan hal-hal

13
yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1) Label harga yang ditempel di barang tidak miring ke kiri atau ke kanan
2) Barang yang sama label harganya, penempelan label harga tersebut juga di tempat
yang sama (seragam)
3) Letak label tidak terpaku di sudut kanan atas, tergantung kondisi barang dan yang
penting diletakkan di tempat yang sama untuk produk yang sama.

a. Struktur address card


1) Nama barang
2) Ukuran barang
3) Kode barang
4) Harga barang
5) Scanning
b. Tujuan address card
Membantu customer untuk mengetahui informasi tentang barang.
c. Manfaat address card
1) Meningkatkan image pelayanan yang baik
2) Mempermudah customer dalam hal informasi barang
3) Meningkatkan penjualan
4) Mempermudah pramuniaga dalam pengecekan barang

2. Display
Pen-display-an yang baik akan mendatangkan hasil yang baik pula. POP merupakan
suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk
membeli.
a. Brand blocking secara vertikal
Barang blocking secara vertical yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis
berderet kearah vertikal atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di
bagian muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti
menempatkan barang :
1) Dari atas ke bawah secara sistematis
2) Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
3) Barang disusun berdasarkan ukuran dari yang terkecil sampai yang terbesar atau
sebaliknya
4) Warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya
5) Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya
6) Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk
dan sifatnya.
Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan de berbagai display,
seperti berikut ini :
a) Shelving (rak)
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya pasta
gigi, sabun mandi dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, lihat penataan produk berikut:

14
Penempatan Produk Secara Vertikal

b) Gondola
Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan
masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk
menempatkan barang serupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat
berdiri, seperti susu kemasan, susu kotak dan sebagainya.

b. Brand blocking secara horizontal


Brand blocking secara horizontal yaitu penempatan barang supermarket satu jenis
berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus
dapat terlihat dari depan. Adapun kelemahan penempatan barang dagangan secara
horizontal adalah sebagai berikut ;
1) Pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya.
2) Memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual.
3) Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas.
4) Memberikan kesan yang tidak beraturan

MERANCANG LAY OUT (TATA LETAK) TOKO

Pengertian dasar lay out adalah suatu situasi sirkulasi/arus pengunjung yang
memberikan kemungkinan maksimal bagi pelanggan untuk dapat melihat
keseluruhan barang dagangan yang bermacam-macam, dalam sekali pandang.

Tujuan lay out


Lay out bertujuan untuk membantu konsumen dalam berbelanja terhadap barang
yang dikehendaki
Fungsi lay out
Lay out berfungsi sebagai pengalokasian tempat perbelanjaan dan pengelompokan
produk sesuai dengan kategorinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Lay out antara lain :
1. Memperhatikan produk sesuai dengan kategorinya.
2. Pembagian area penjualan berdasarkan pengelompokan produk.
3. Penempatan posisi kassa berada di pintu keluar.
4. Tata letak yang satu dengan yang lain dibatasi dengan lorong minimal 120 cm.
5. Tata letak rak diatur dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlihat ada
area yang kosong.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Lay Out:
a. Ukuran dan bentuk ruangan.
b. Lokasi pintu masuk, tangga, koridor, tiang dan lain-lain.
c. Jenis dan jumlah barang dagangan.
d. Jenis operasi toko yang dilaksanakan misalnya self service.
e. Ciri-ciri dan kebiasaan membeli dari pelanggan.

15
f. Sifat dan jumlah fixtures, counter/Island display.

Pengaturan barang dagangan yang serasi atau harmonis, akan menimbulkan suasana
nyaman kepada lingkungan para pegawai toko dan para pembeli. Sebaiknya ruangan
toko yang akan menyimpan barang dagangan terbagi menjadi beberapa ruangan
berikut sasarannya yang menunjang di dalam pengaturan barang dagangan.
Sebaiknya di dalam pengaturan barang dagangan di dalam ruangan toko, adalah
sebagai berikut.
a. mempunyai kamar administrasi,
b. mempunyai kamar/ruangan keamanan,
c. selain serasi atau harmonis juga mempunyai ventilasi,
d. mempunyai ruangan etalase yang cukup luas dan menarik. Tempatkanlah etalase,
di mana setiap orang yang lewat bisa melihatnya. Etalase merupakan wajah dari
toko, maka aturlah wajah sedemikian rupa supaya kelihatan menarik, supaya setiap
orang yang lewat meliriknya dan akhirnya tertarik untuk masuk ke dalam toko,
e. sebaiknya di ruangan toko, mempunyai ruang informasi, advis dan tempat
penitipan barang-barang,
f. di ruangan toko, mempunyai ruang coba (fitting room),
g. di dalam ruangan toko, ada ruang tunggu yang menyenangkan pembeli,
h. di ruangan toko, ada kamar kecil (WC/Toilet/Rest room),
i. mempunyai ruang pamer yang merupakan tempat untuk menata atau memamerkan
barang dagangan,
j. mempunyai ruang tempat penyimpanan barang (running stock),
k. pasanglah pengatur suhu udara (AC) dan diberikan pengharum ruangan serta Tape
Recorder dengan lagu-lagu yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Bentuk-Bentuk Lay Out


1. Rak yang berbentuk gang-gang (aisle) lurus dengan gang kembar.
Keuntungannya:
• Memaksimalkan area penjualan dengan mengurangi ruangan yang terbuang.
• Mempermudah menangani kebersihan.
• Mempermudah pengamanan.
2. Rak/fixtures/island yang berbentuk bebas
Misalnya berbentuk sirkuler, persegi delapan, atau meja panjang bujur telur, di mana
lalu lintas pembeli bebas bergerak, sehingga lebih banyak barang yang terlihat oleh
pembeli. Di samping itu, para calon pembeli menjadi lebih betah berlama-lama di
toko.
Kerugian-kerugiannya:
• Karena banyaknya ruangan yang diperuntukkan bagi arus lalu lintas konsumen,
ruang yang tersedia untuk barang dagangan menjadi berkurang.
• Pemeliharaan kebersihan dan penanganan keamanan menjadi lebih sulit.

16
MELAKSANAKAN PROSES ADMINISTRASI
Administrasi perusahaan memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada
manajemen dan kepemimpinan. Kata administrasi berasal dari kata latin (Yunani )
yaitu ad + ministrare. Artinya adalah melayani, membantu atau memenuhi. Dalam
buku Dasar-dasar Manajemen yang ditulis oleh Dedi Sudirman disebutkan bahwa
administrasi adalah suatu pengabdian atau pelayanan, yaitu pemberdayaan
sumberdaya lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.
Menurut pegertian di atas administrasi diartikan dalam pengertian secara luas yaitu
sebagai manajemen yang mengatur keseluruhan jalannya perusahaan. Administrasi
yang akan kita pelajari ini adalah administrasi dalam pengertian administrasi secara
sempit. Perkataan administrasi yang seringkali digunakan di Indonesia, berasal dari
bahasa Belanda yaitu adminitratie dan dalam bahasa Inggris adalah administration.
Administrasi dalam arti sempit adalah tata usaha atau diartikan pula sebagai tata
pembukuan. Tata usaha adala kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan tulis
menulis, surat menyurat, ketik mengetik, kearsipan dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan kegiatan kantor. Dengan pengertian secara sempit maka
administrasi diartikan sebagai pencatatan segala sesuatu tentang kejadian yang
dilakukan secara kronologis dan teratur.
Proses administrasi dalam arti sempit dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan, antara
lain :
1. Menghimpun, artinya mengumpulkan segala sesuatu keterangan yang awalnya
berserakan sehingga menjadi dapat digunakan.
2. Mencatat, artinya membukukan berbagai transaksi atau berbagai keterangan.
3. Mengolah, artinya memperbanyak, menyalin dan membuat informasi menjadi baru
sehingga lebih bermanfaat.
4. Menggandakan, artinya memperbanyak dengan berbagai metode atau cara dan
menggunakan berbagai alat.
5. Mengirim, artinya menyampaikan dari satu pihak ke pihak yang lain.
6. Menaruh, artinya kegiatan meletakkan di tempat tertentu dengan maksud mudah
untuk ditemukan kembali.
Unsur-unsur yang terlibat dalam administrasi transaksi adalah sebagai berikut :
1. Manusia.
Manusia adalah unsur utama dalam setiap kegiatan perusahaan seperti dalam
kegiatan penjualan, pembelian, pengawasan, penggajian, promosi, administrasi, dan
lain sebagainya. Kualitas setiap manusia yang terlibat dalam setiap kegiatan akan
menentukan keberhasilan kegiatan tersebut. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia
yang professional akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, efektif dan efisien,
serta memberikan kontribusi untuk kemajuan perusahaan. Maka perusahaan harus
selalu memelihara dan meningkatkan kompetensi manusia yang terlibat dalam
kegiatan perusahaan, karena hal itu merupakan asset utama bagi perusahaan.

17
2. Material/Harta Kekayaan
Material adalah harta kekayaan perusahaan yang digunakan untuk melakukan
kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien. Harta kekayaan yang digunakan
untuk melakukan administrasi penjualan adalah uang, perlengkapan administrasi,
peralatan dan tempat (kantor).
3. Metode
Metode adalah cara yang ditempuh untuk melaksanakan sesuatu yang telah
dirancang dengan baik sehingga tujuan akan dapat dicapai dengan tepat sesuai
dengan perencanaan semula. Metode yang digunakan dalam melaksanakan
administrasii penjualan berpedoman pada SOP (Standard Operational Procedure)
administrasi transaksi perusahaan yang bersangkutan.

Maksud dan Tujuan Administrasi


Pencatatan semua kegiatan usaha yang sangat diperlukan bagi kelancaran dan
pengelolaan perusahaan merupakan tugas administrasi.
Tugas-tugas tersebut meliputi catatan data-data transaksi bisnis, keuangan, produksi,
persediaan produksi, dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kelancaran
perusahaan.
Adapun maksud dan tujuan adanya administrasi adalah agar seorang pengusaha
dapat :
1. Memantau kegiatan-kegiatan administrasi perusahaannya
2. Mengevaluasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian perusahaannya
3. Menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian
perusahaannya
4. Mengamankan kegiatan-kegiatan usaha dan organisasi perusahaannya

Manfaat Administrasi
Dengan pengorbanan yang telah dilakukan untuk melaksanakan administrasi
transaksi dengan baik maka perusahaan akan memperoleh beberapa manfaat, antara
lain :
1. Perusahaan akan dapat dengan mudah menghubungi pihak-pihak lain melalui
berbagai media komunikasi baik itu rekanan, konsumen, instansi pemerintah maupun
supplier.
2. Resiko kehilangan barang akan dapat diperkecil karena setiap transaksi (baik barang
masuk , hasil pembelian, maupun barang keluar dari hasil penjualan) dapat
dibukukan dengan rapi.
3. Memudahkan pelayanan purna jual kepada konsumen karena bukti transaksi
konsumen dapat menunjukkan bukti-bukti kesepakan penjualan.
4. Pemilik perusahaan akan dapat dengan mudah mengikuti perkembangan
perusahaannya melalui laporan hasil pencatatan.

18
Kegiatan Administrasi
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat di setiap perusahaan, selama
pengusaha tersebut ingin berhasil dalam mengelola usahanya.
Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dicatat,yang harus ditelusuri adalah semua
kegiatan yang dilakukan, kemudian dikelompokkan menjadi beberapa jenis
kegiatannya. Disamping itu harus ditelusuri pula barang-barang dan hak milik
lainnya yang berpengaruh terhadap operasi kegiatan usaha. Bentuk dan model
pencatatan bisa bermacam-macam, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa
catatan tersebut harus rapi, tertib, sistematik, mudah diperiksa dan dapat
dikendalikan. Untuk memperjelas dan mudah dimengerti, di bawah ini ditunjukkan
contoh jenis catatan dan kegiatan administrasinya.

Macam Catatan dan Materi atau Kegiatan


No. Macam Catatan Materi atau Kegiatan yang Dicatat

1 Catan perjanjian Dengan siapa janji itu dibuat, waku, isi jani, dan
dagang keterangan lain yang perlu

2 Catatan pemesanan Nama dan alamat, jumlah pemesanan/kiriman,


dan pengiriman waktu pengiriman, dan keterangan lain yang
perlu

3 Catatan pemasaran Nama-nama distributor/agen, identitasnya,


pemberian komisi, jadwal pengiriman barang
dan sebagainya

4 Catatan proses Semua masalah yang berkaitan dengan


produksi kelancaran proses produksi

5 Catatan Jenis, jumlah, arus kelua masuk barang, kondisi,


perbekalan/persediaan dll. Perbekalan disini dapat untuk perkantoran
ataupun untuk bahan-bahan proses produksi

6 Catan kepegawaian Data dan identitas pegawai, jumlah upah atau


gaji, prestasi kerja, dan catatan lainnya

7 Catatan surat menyurat Mencatat semua keluar masuk surat dengan


mencatat nomor surat, sifat, tanggal surat,
tanggal proses surat, isi surat, dan keterangan
lainnya yang penting

8 Catatan gudang Jenis dan nama barang, jumlah , arus keluar


barang, kondisi barang

19
E. Penyelenggaraan Administrasi
Barang-barang milik perusahaan harus diadministrasikan dengan baik, adapun cara
yang dapat digunakan dalam mencatat barang-barang tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Sistem Pencatatan Terus Menerus
Pada sistem pencatatan terus menerus, semua kekayaan milik perusahaan dicatat
secara kontinyu (terus menerus). Untuk setiap jenis barang dibuat perkiraan,
rekening, kartu, buku administrasi tersendiri. Bertambahnya barang perusahaan
dicatat di sebelah debit, dan berkurangnya barang milik perusahaan dicatat di sebelah
kredit dalam setiap transaksi jual beli. Saldo barang harus dicocokkan dengan barang
yang ada.
2. Sistem Pencatatan Secara Periodik.
Pada setiap adanya transaksi penjualan, hanya menerima uang atau piutang itulah
yang diadministrasikan. Didalam kasus ini tidak dibuat jurnal untuk mengurangi
perkiraan atau rekening perkiraan pembelian. Karena perhitungan secara fisik
dilakukan pada waktu-waktu tertentu, maka sistem administrasinya disebut sistem
periodik. Dalam rangka menunjang transaksi jual beli, maka perlu dipersiapkan
seperangkat administrasi untuk mencatat kejadian-kejadian di dalam usaha bisnis.

F. Buku-Buku Administrasi dalam Pengelolaan Usaha


Buku-buku administrasi dalam pengelolaan usaha diataranya :
1. Buku pembelian
2. Buku Penjualan
3. Buku Voucher
4. Faktur, surat jalan, kuitansi, materai
5. Buku Pembukuan Uang
6. Buku Gudang
7. Buku Tenaga Kerja
8. Buku Agenda
9. Buku Produksi
10. Dan lain-lain.

20
BISNIS RITEL

Sering kita dengar istilah bisnis ritel diberbagai kesempatan, namun tidak semua
orang mengerti dan memahami apa itu arti sebenarnya. Pada artikel kali ini kami
akan coba jelaskan mengenai jenis bisnis yang satu ini, mungkin saja dapat
memperkaya informasi untuk anda yang sedang mempelajari dunia bisnis dan
berencana mendalaminya.

Pengertian bisnis ritel adalah sebuah bisnis yang menjalankan penjualan barang atau
jasa secara eceran atau satuan. Dan produknya langsung ditujukan kepada konsumen
untuk memenuhi kebutuhan pribadinya bukan sebagai produk yang akan dijual
kembali atau diproses sebagai bahan membuat produk lain.

Istilah lain yang lebih sederhana dapat juga disebut sebagai penjual eceran. Beberapa
contoh bisnis ritel diantaranya seperti toko yang menjual aneka kebutuhan sehari-
hari termasuk kedalamnya juga minimarket serta swalayan dan bisnis yang
menawarkan beragam jasa.

Jenis-jenis Bisnis Ritel


Pelaku bisnis ritel yang cukup banyak jumlahnya di klasifikasikan kedalam beberapa
jenis yang dibedakan berdasarkan besar kecilnya usaha, cara pemasaran, bentuk
kepemilikan dan berdasarkan barang yang dijual. Berikut adalah jenis dari bisnis
ritel.

Bisnis Ritel Skala Besar dan Kecil


Sesuai namanya retailer ini memiliki kelas usaha yang besar dan sanggup melayani
konsumen yang banyak. Bentuk fisik bangunan yang digunakan untuk usahanya pun
rata-rata cukup luas sehingga dapat menampung barang dagangan dengan jumlah
yang banyak.

Contohnya seperti yang sudah beberapa disebut tadi yakni minimarket, swalayan,
supermarket, hypermart, departement store dan lain sebagainya. Kebalikan dari
sebelumnya, retailer kecil cakupan usahanya pun terbatas untuk melayani konsumen
disekitarnya saja sehingga tidak bisa dibandingkan dengan usaha ritel besar.

Contohnya seperti warung kebutuhan sehari-hari, warung makanan minuman,


termasuk juga para pedagang yang menjajakan jualannya secara berkeliling.

Bisnis Ritel Toko dan Non Toko


Berdasarkan cara pemasarannya, ada dua jenis bisnis ritel yaitu berbentuk toko ( In
Store Retailing ) dan Non Toko ( Non Store Retailing ).

21
Seperti namanya transaksi penjualan yang dilakukan didalam suatu bangunan seperti
toko ataupun warung mereka masuk kedalam kategori In Store Retailing.

Sedangkan bisnis ritel yang dikategorikan sebagai Non Store Retailing ialah bisnis
yang memasarkan produknya secara langsung ditawarkan kepada konsumen, tidak
terjadi di toko atau tempat usahanya. Contohnya seperti produk yang ditawarkan
lewat telepon, email, termasuk bisnis yang menjual produknya lewat sebuah mesin
Vending Machine.

Bisnis Ritel Independent, Waralaba, Corporate


Berikutnya jenis bisnis ritel berdasarkan kepemilikan, ada yang disebut Bisnis ritel
Independent yang berarti bisnisnya dimiliki sendiri tanpa ada kerja sama dengan
pihak lain.

Bisnis ritel waralaba yang dijalankan seorang individu namun berjalan berdasarkan
ketentuan perusahaan pemilik merk.

Dan Bisnis ritel Corporate sebuah bisnis yang dibangun oleh sebuah badan usaha.

Bisnis Ritel Rented Goods Service, Owned Goods Service dan Non Goods
Service
Bisnis yang bergerak di bidang persewaan barang semacam tenda, mobil dan
sebagainya dikategorikan kedalam bisnis ritel jenis Rented Goods Service.
Dan untuk usaha yang menawarkan jasa perbaikan, reparasi ataupun modifikasi
diklsifikasikan kedalam bisnis ritel Owned Goods Service.
Sedangkan pelaku usaha yang menawarkan hanya jasanya saja seperti barbershop,
sopir ataupun jasa pembantu rumah tangga, masuk kedalam bisnis ritel Non Goods
Service.

22
KONFIRMASI KEPUTUSAN PELANGGAN

Menanyakan Keputusan.

Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menanyakan menanyakan keputusan
calon pelanggan.

1. Teknik berbicara efektif.


 Suara
Kita perlu mengetahui kondisi emosional lawan bicara kita (marah, senang,
sedih,ataupun bosan), hal itu bisa kita deteksi dari nada suara, volume, intonasi,
dan iramanya.
 Kualitas suara
Hindari suara sengau, kasar dan hembusan nafas saat berbicara.
 Intensitas suara
Volume suara harus cukup jelas ( jangan terlalu keras terdengar oleh lawan
bicara ).
 Irama
Irama berbicara tidak terlalu cepat dan tidak juga terlalu lambat.
 Jeda bicara
Sebaiknya tidak terlalu lama berhenti dalam menyampaikan hal-hal yang
dianggap penting
 Aksen
Aksen harus apa adanya, tidak dibuat-buat.
2. Penguasaan masalah

Penjual hendaknya menguasai permasalahan yang dihadapi ketika melakukan


konfirmasi kepada pelanggan. Penjual menguasai permasalahan dengan cara
mengidentifikasi produk yang dipesan dan dibeli pelanggan.
Penjual melakukan konfirmasi kepada pelanggan dengan cara menanyakan kembali
kesesuaian antara formulir pesanan dan produk yang dimaksud, karena tidak
menutup kemungkinan ada kesalahan penulisan nama barang yang dipesan dengan
spesifikasinya, usaha yang dilakukan penjual untuk mempersamakan atau meneliti
dan menetapkan barang yang diingini pelanggan adalah proses identifikasi.

Proses identifikasi barang dapat dilakukan dengan cara meneliti hal-hal berikut ini:

a Nama barang yang dipesan pelanggan.


b Mencek spesifikasi barang yang dipesan.
c Mencek jumlah barang yang dipesan.

23
d Mencek kembali harga satuan barang
e Mencek kembali jumlah harga dari setiap unit barang yang dipesan
f Mencek jumlah keseluruhan harga yang harus dibayar oleh pelanggan.
g Mengorfirmasikan kebenaran dan kesesuaian barang yang dipesan kepada
pelanggan.
h Memberikan slip faktur penjualan yang diperuntukan bagi pembeli dan
menyimpan yang diperuntukan untuk arsip.
Faktur penjualan dapat dibuat dua atau tiga rangkap untuk pembeli, untuk penjual,
dan untuk arsip. Untuk memudahkan dalam pengecekan barang pada setiap unit
dapat saja menggunakan tanda (check list) pada masing-masing barang yang sudah
dicek atau rinci. Untuk menyamakan identifikasi barang saat dipesan dan dibeli
maka tanda check list dapat dibuat dua kali. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan dan
menghindari kesalahan pada produk yang dipesan, selain mengidentifikasi barang
yang dipesan pelanggan juga harus melakukan pengidentifikasian pelayanan yang
diberikan pada pembeli yaitu:
a Mengidentifikasi sistem pembayaran yang diberikan pada pelanggan.

b Mengidentifikasi sistim pengiriman barang.

c Mengidentifikasi pemberian garansi.

d Mengidentifikasi kerusakkan dan kecacatan barang yang dibeli pelanggan.

e Mengidentifikasi perhitungan jumlah uang yang harus dibayar pelanggan, bila


terjadi kesalahan perhitungan.

3. Penguasaan bahasa
4. Etika dan etiket berkomunikasi terhadap calon pelanggan.
Dalam menyampaikan informasi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu:

a Menggunakan cara informasi yang paling mudah. Komunikasi akan lancar


apabila tidak ada reaksi mengenai informasi yang telah disampaikan dengan
kata-kata yang tidak berbelit-belit.
b Menggunakan alat komunikasi yang sederhana. Alat komunikasi dengan cara
yang sederhana dengan menggunakan surat-menyurat, telepon atau bicara
langsung. Adapun yang dimaksud dengan komunikasi langsung yaitu
komunikasi tatap muka.
c Kesamaan pengertian. Informasi atau berita yang dikirim harus memiliki
kesamaan makna dan pengertian bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
komunikasi. Asas ini menghendaki agar informasi atau berita yang dikirim
tidak menimbulkan salah pengertian atau salah penafsiran bagi penerima berita.
Interprestasi yang berbeda-beda akan terjadi bila informasi itu dikirimkan

24
kepada lebih dari satu penerima berita yang tingkat pengetahuan dan
pengalamannya berbeda-beda. Akibatnya penafsiran terhadap informasi atau
berita yang diterima akan berbeda-beda pula. Dalam hal ini perlu adanya
konsistensi dan ketegasan isi berita/informasi.
d Penggunaan alat komunikasi yang sederhana.
Dalam komunikasi diperlukan penggunaan sarana atau media komunikasi yang
sederhana. Suatu informasi atau berita yang tidak begitu penting mungkin
cukup dikirim melalui surat. Akan tetapi, apabila berita itu sangat penting dan
perlu segera diketahui, oleh komunikan akan lebih efektif jika dikirim melalui
telepon, telex, faksimili, radio atau televisi.
e Bermanfaat dan menguntungkan.
Dalam komunikasi harus diperhatikan hal-hal yang bersifat menguntungkan,
baik dalam hal isi, alat, maupun cara penyampaian informasi. Asas atau prinsip
ini merupakan rangkuman dari prinsip pertama, kedua, ketiga, dan keempat
yang pada dasarnya menghendaki efisiensi dan efektivitas dalam
berkomunikasi.

5. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam etika komunikasi dengan pelanggan
adalah:
a Berkomunikasi dengan cara berpikir positif, sehat, dan logis (masuk akal).
Berpikiran positif dapat diartikan sebagai sikap kritis yang didasarkan pada
pola berpikir sehat, logis, dan rasional. Melayani pelanggan dengan cara
berpikiran positif merupakan sikap yang cerdas dalam memberi kepuasan.
b Berkomunikasi dengan cara berpenampilan serasi. Penampilan serasi sering
merupakan suatu hal yang penting bagi setiap orang, baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, maupun di tempat pekerjaan, dengan selalu berpenampilan
serasi dan menarik maka kita akan dihormati, disegani dan dipercaya orang,
sebaliknya dengan penampilan tidak menarik maka kita akan diremehkan
orang.
c Berkomunikasi dengan cara Sikap menghargai. Dalam hal ini penjual dalam
melakukan pendekatan terhadap pelanggan perlu mengembangkan sikap
menghargai. Oleh karena merasa dihargai maka konsumen/pelanggan akan
merasa nyaman dan senang, sehingga ia mau membeli barang/jasa yang di
perlukan.
d Perhatian.
Etika komunikasi berdasarkan perhatian adalah seluruh kegiatan pelayanan
yang dicurahkan kepada masalah-masalah yang menyangkut keinginan
pelanggan (customer), yaitu dengan mendengarkan, memahami kebutuhan,
mengamati perilaku dengan sungguh-sungguh sehingga apa yang diharapkan
pelanggan (customer) benar-benar mendapat perhatian.
e Mendengarkan dan memahami. Pentingnya respon mendengarkan merupakan
syarat mutlak untuk berkomunikasi dalam kegiatan usaha atau bisnis.
f Sopan dan rendah hati. Aturan-aturan mengenai tatakrama pergaulan hidup itu
selalu dihormati dan dipatuhi bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia

25
itu tidak berdiam diri, akan tetapi sangat perlu bantuan manusia lainnya. Oleh
karena itu, manusia harus menunjukkan tingkah laku yang baik, sopan santun,
tolong-menolong, tenggang rasa, hormat-menghormati, satu sama lainnya.
g Tindakan Pelayanan komunikatif. Tindakan Pelayanan komunikatif adalah
tindakan Pelayanan yang diberikan oleh penjual (produsen) dalam rangka
meyakinkan, memengaruhi atau merayu dan memberikan suatu jaminan kepada
calon pelanggan, sehingga mereka tertarik untuk membeli atau menggunakan
terhadap barang/jasa yang kita tawarkan.

6. Mengatasi konflik saat menanyakan keputusan calon pelanggan


 Metode pengurangan konflik, terdiri dari :
1. Mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih
tepat yang diterima kedua belah pihak
2. Mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi
ancaman yang sama
 Metode penyelesaian konflik
1. Dominasi penekanan
2. Kompromi
3. Pemecahan masalah integraive

Pengambilan Keputusan
Terdapat pihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :

1. Initiator, yaitu orang yang pertama kali mempunyai ide untuk membeli suatu produk
2. Influencer, yaitu orang yang mempengaruhi keputusan pembelian produk
3. Decider, yaitu orang yang menentukan sebagian atau keseluruhan pembelian
4. Purchaser, yaitu orang yang melaksanakan pembelian
5. User, orang yang memakai atau mengonsumsi produk tsb

Pengertian konfirmasi keputusan pelanggan

Konfirmasi keputusan pelanggan adalah upaya yang dilakukan pengusaha atau


penjual untuk menguatkan dan memastikan tentang keputusan pembelian atau
pembatalan pembelian dari calon pelanggan.

Konfirmasi keputusan pelanggan sebenarnya dapat diketahui langsung saat


terjadinya ngosiasi yang diperhatikan dari bahasa tubuh calon pelanggan. Tetapi
konfirmasi juga membutuhkan waktu bila calon pelanggan menangguhkan negoisasi
sementara waktu, sehingga penjual harus menanyakan kembali baik melalui :

 Surat
 Telepon
 Fax
 Menghadap langsung dengan calon pelanggan

26
Karenanya jika dilihat dari segi bahasa tubuh dalam proses negosiasi ada konfimasi
dan diskonfirmasi. Konfirmasi adalah untuk melakukan peneguhan sedangkan
diskonfirmasi untuk penggagalan.

Konfirmasi, antara lain dapat dilihat dari :

1. Direct acknowledgement yaitu konfirmasi dengan pengakuan langsung dari calon


pembeli yang diterima penjual saat terjadinya negoisasi.
2. Positive feeling yaitu konfirmasi dengan penungkapan perasaan positif terhadap
produk yang ditawarkan yang disampaikan calon pembeli terhadap penjual saat
terjadinya negoisasi
3. Clarifying response adalah konfirmasi dengan respons calon pembeli yang meminta
keterangan lebih lanjut dari penjual mengenai produk yang ditawarkan.
4. Agreeing response adalah konfirmasi dengan respons calon pembeli yang
memperteguh kesetujuannya terhadap produk yang ditawarkan.
5. Supportive response adalah konfirmasi dengan respons calon pembeli
mengungkapkan pengertian, dukunga atau memperkuat penjual.

Diskonfirmasi, antara lain dapat diketahui dari:

1. Tangential response, yaitu diskonfirmasi ( pemutusan atau penggagalan ) dengan


response sekilas
2. Impersonal response, yaitu diskonfirmasi dengan respons memberikan komentar
menggunakan kata ganti orang ketiga
3. Impervious response, yaitu diskonfirmasi dengan respons kosong, tidak
menghiraukan pihak penjual sama sekali atau tidaknya memberikan sambutan verbal
maupun non verbal
4. Irrelevant response, yaitu diskonfirmasi dengan respons tidak ada kaitan dari calon
pembeli
5. Interrupting response, yaitu diskonfirmasi dengan respons interupsi atau calon
pembeli memotong pembicaraan dan mengambil alih pembicaraan sebelum penjual
selesai berbicara.
6. Incoherent response, yaitu diskonfirmasi dengan respons calon pembeli berbicara
dengan kalimat-kalimat yang kacau, rancu, tidak lengkap dan seenaknya.
7. Incongruous response,diskonfirmasi dengan respons yang disampaikan calon
pembeli antara perkataan dan pesan/ pernyataan nonverbal bertentangan.

Komunikasi verbal dapat diartikan sebagai komunikasi yang menggunakan bahasa


lisan maupun tertulis. Komunikasi non verbaldapat diartikan sebagai komunikasi
yang tidak menggunakan bahasa lisan maupun tertulis melainkan menggunakan
bahasa tubuh ( body language). Bahasa tubuh di sini dapat berupa gerakan anggota
tubuh, ekspresi wajah, mimik wajah, atau penampilan. Saat melakukan konfirmasi
kepada calon pembeli selain dapat dilakukan komunikasi verbal juga dapat dilakukan
komuniksi non verbal.

27
Contoh komunikasi non verbal ( bahasa tubuh ) :

1. Menunjukkan sedang berpikir


2. Menunjukkan rasa senang, simpati, setuju atau penghormatan
3. Menunjukkan sikap tidak senang atau antipati terhadap orang lain
4. Menunjukkan sikap menolak atau keheranan
5. Menunjukkan sikap setuju atau menerima tawaran pihak lain

SOP (Standard Operating Procedure) perusahaan untuk melakukan komunikasi


kepada calon pelanggan.

SOP perusahaan untuk melakukan komunikaksi dengan calon pelanggan langkah-


langkahnya adalah sbb :

1. Sapa
 berikan sapaan melalui kontak mata yang bersahabat
 berikan sapaan melalui gerakan tubuh dengan sikap hormat dan tangan terbuka
 senyuman yang tulus
 melalui ucapan kalimat “ Selamat pagi/ Selamat siang/ Selamat malam “.
2. Butuh
 menebak kebutuhan calon pelanggan berdasarkan profil pelanggan
 mengajukan pertanyaan dan diarahkan pada produk yang dijual
 pertanyaan-pertanyaan yang dapat mempercepat pengambilan keputusan
diajukan kepada calon pelanggan.
3. Demo
 memperlihatkan produk yang baik
 memperagakan produk dengan menarik
 mempersilahkan calon pelanggan memegang produk
 memperlihatkan kelebihan dan fungsi produk
 gerakan tangan ikut berbicara sepenuhnya
4. Tutup
Penjual harus mengetahui seberapa besar tingkat kemantapan calon pelanggan untuk
membeli produk karena itu penjual harus mampu memotivasi calon pelanggan tsb
kearah transaksi.
5. Tanya
Konfirmasi dilakukan kembali untuk mempertegas jadi atau tidaknya calon
pelanggan melakukan pembelian.

Beberapa sarana komunikasi untuk melakukan konfirmasi kepada calon pelanggan


antara lain :

1. surat 4. faksimili
2. telepon 5. e-mail (Electronic Mail)
3. teleks 6. internet

28
ADMINISTRASI

Pengertian Administrasi Secara Umum

Pengertian Administrasi adalah sebuah bentuk usaha dan aktivitas yang


berhubungan dengan pengaturan kebijakan agar dapat mencapai target/ tujuan
organisasi. Jadi, boleh dibilang bahwa administrasi punya peranan yang sangat
krusial dalam semua aktivitas sebuah organisasi.

Dari definisi administrasi tersebut kita dapat mengetahui 3 hal penting berikut ini:

 Administrasi adalah sebuah seni sekaligus proses. Sebagai seni, administrasi


membutuhkan kiat khusus yang sifatnya kondisional dan situasional karena
selalu terkait dengan situasi, kondisi, waktu, dan tempat.
 Dalam administrasi terdapat unsur-unsur tertentu, diantaranya; terdapat dua atau
lebih orang di dalamnya, terjadi kerjasama antar orang tersebut yang sifatnya
formal dan hirarkis, memiliki tujuan, terdapat tugas, ketersediaan sarana dan
prasarana.
 Administrasi muncul secara bersamaan dengan munculnya peradaban manusia
dimana administrasi tersebut untuk mencapai tujuan bersama.

Pengertian Administrasi Menurut Para Ahli

Beberapa ahli di bidang administrasi menjelaskan tentang definisi administrasi,


diantaranya adalah:

1. George R. Terry

Menurut George R. Terry, pengertian administrasi adalah kegiatan perencanaan,


pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan
mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Arthur Grager

Menurut Arthur Grager, pengertian administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan


terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi.

3. Sondang P. Siagian

Menurut Sondang P. Siagian, arti administrasi adalah segala bentuk dari proses
kerjasama antara dua individu atau lebih atas dasar rasionalitas terpilih untuk
mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.

29
4. Ulbert

Menurut Ulbert, dalam artian luas arti administrasi adalah penyusunan dan
pencatatan data/ informasi secara sistematis, baik internal maupun eksternal sebagai
upaya untuk menyediakan keterangan serta memudahkan untuk mendapatkannya
kembali, baik itu sebagian ataupun seluruhnya. Sedangkan defenisi administrasi
dalam arti sempit dikenal dengan istilah tata usaha.

5. Willam Lefffingwell dan Edwin Robinson

Menurut Willam Lefffingwell dan Edwin Robinson, pengertian administrasi adalah


suatu bagian dari ilmu manajemen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
perkantoran secara efisien, kapan dan di mana pekerjaan tersebut harus dilakukan.

Unsur-Unsur Administrasi

Selain memahami pengertian administrasi, ada beberapa unsur penting yang wajib
ada di sebuah bidang bisnis. Menurut The Liang Gie, ada 8 unsur yang harus ada:

1. Organisasi

Tempat dimana kegiatan administrasi dilakukan. Dalam bisnis, orang-orang yang


bekerja di dalamnya akan dihimpun mejadi sebuah wadah.

2. Manajemen

Alat utama pelaksanaan administrasi. Ada pengatur, penggerak, manajer dan tenaga
operasional. Dalam manajemen ini masih dibagi menjadi tiga kelompok; top
management, middle management dan lower management (mandor).

3. Komunikasi

Administrasi juga mengatur pola komunikasi antar departemen. Misalnya melalui


surat atau warta.

4. Kepegawaian

Ini berkaitan dengan penggunaan ternaga kerja. Dalam administrasi ada proses yang
saling berhubungan, yaitu; penerimaan, penempatan, pendayagunaan dan
pemberhentian kerja.

30
5. Keuangan

Ini berkaitan dengan pembiayaan kontrak kerjasama mulai dari cara memperoleh
dana hingga pertanggungjawabannya.

6. Perbekalan

Berhubungan dengan pengadaan barang, penyimpanan dan penyingkiran. Pihak


administrasi akan menyisir mana barang yang dibutuhkan untuk kerja dan tidak.

7. Tata usaha

Meliputi kegiatan pencatatan, penyimpanan dan pengiriman.

8. Public Relation

Administrasi akan menciptakan peraturan bagaimana berhubungan dengan


masyarakat terutama konsumen.

Ciri-Ciri Administrasi

Administrasi memiliki beberapa karakteristik/ciri-ciri antara lain sebagai berikut:

1. Di dalam kegiatan Administrasi ada beberapa karakteristik/ ciri-ciri yang


mudah dikenali, diantaranya adalah:
2. Administrasi memiliki tujuan yang jelas
3. Di dalam Administrasi terdapat kelompok manusia yang terdiri dari dua orang
atau lebih
4. Administrasi selalu berhubungan dengan kegiatan kerjasama
5. Di dalam Administrasi terdapat usaha atau proses kerja
6. Kegiatan di dalam Administrasi selalu terdapat kepemimpinan, bimbingan,
dan pengawasan

Fungsi Administrasi

Berikut ini adalah beberapa fungsi administrasi dalam organisasi:

1. Planning (Perencanaan)

Planning adalah kegiatan perencana yang membutuhkan sebuah aktivitas


administrasi, mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, hingga penyusunan
perencanaan.

31
2. Organizing (Penyusunan)

Organizing adalah kegiatan menyusun dan membangun komunikasi kerja antara


anggota-anggota dalam organisasi sehingga akan tercapai suatu kesatuan usaha
untuk mencapai tujuan organisasi tersebut

3. Coordinating (Kordinasi)

Coordinating merupakan sebagian dari fungsi manajemen yang melakukan sejumlah


aktivitas agar berjalan baik dengan menjauhi terjadinya suatu kekacauan, bentrok,
kekosongan aktivitas yang dilaksanakan dengan menghubungkan, menyatukan dan
menyesuaikan suatu pekerjaan bawahan yang sehingga terdapat kerjasama yang
terencana dalam suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

4. Reporting (Laporan)

Reporting adalah aktivitas penyampaian perkembangan atau hasil dari suatu kegiatan
dengan membuat dan memberikan laporan dari tugas dan fungsi para pejabat yang
lebih tinggi baik lisan ataupun tulisan untuk mendapatkan gambaran tentang
pelakasanaan tugas para anggota organisasi.

5. Budgeting (Penyusunan Anggaran)

Budgeting adalah aktivitas perencanaan dan pengelolaan keuangan atau anggaran


dalam organisasi yang dilakukan secara berkesinambungan.

6. Staffing (Penempatan)

Staffing adalah kegiatan yang berhubuungan dengan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya dalam sebuah organisasi; mulai dari perkrutan tenaga kerja,
pengembangan, perlengkapan di dalam organisasi tersebut.

7. Directing (Pengarahan atau Bimbingan)

Directing adalah aktivitas berinteraksi dengan anggota organisasi dalam bentuk


memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dijalankan dengan baik
guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Peran Administrasi Sebagai Queen of Peace

Bisa dibilang arti administrasi ibarat Queen of Peace. Keributan akan terus terjadi
dalam sebuah perusahaan atau bisnis saat administrasi tidak berjalan semestinya.

32
Bayangkan bila Anda tidak memiliki format penyimpanan file yang rapi. File dan
surat-menyurat Anda ditaruh sembarangan?

Suatu hari Anda benar-benar membutuhkannya dan dibutuhkan waktu yang lama
bagi Anda untuk menemukannya. Padahal jika Anda menatanya dengan baik tentu
waktu bisa dipersingkat dan digunakan untuk menyelesaikan target lainnya.

Pengertian administrasi dalam bisnis sebenarnya sangat luas dan akan berhubungan
dengan berbagai macam jenis menejemen di beberapa posisi di departement
perusahaan. Menurut kontributor Pankaj Mishra melalui Linkedin, administrator
nantinya akan menjadi penghubung berbagai departemen, partner perusahaan dan
konsumen sekaligus.

Karena itu, bidang ini setidaknya harus bisa meng-cover beberapa hal berikut ini:

 Memahami pengertian administrasi


 Meningkatkan kinerja staf kantor dalam hal pengorganisasian dan
mengatur administrasi kantor di berbagai bidang
 Mengeluarkan standar filing yang tepat
 Mengembangkan dan mengatur aset perusahaan
 Mampu mengembangkan prosedur administrasi
 Mampu mengontrol dan merencanakan budget administrasi
 Membuat laporan kegiatan perusahaan mulai dari penggajian, kegiatan
pengiriman dan lainnya
Walaupun begitu, tugas utama administrator tergantung perusahaan. Yang pasti
bidang ini akan memastikan efisiensi performa perusahaan di semua departemen.
Mereka bertindak sebagai jembatan penghubung antara manejemen dan juga
karyawan.

Adminisrasi kantor adalah salah satu elemen yang dikaitkan dengan efisiensi dan
produktifitas kerja perusahaan. Mereka memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
berbagai departemen sehingga masing-masing job description dan planning setiap
menejemen tercapai.

Mereka menyediakan apa yang dibutuhkan oleh berbagai departemen, membangun


peraturan dan budaya perusahaan. Kelihatannya, bidang ini seperti hilang ditelan
bumi, padahal administrasi adalah kunci utama kelancaran regulasi perusahaan.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian administrasi, tujuan, fungsi, unsur-


unsur dan ciri-ciri Administrasi yang perlu kita ketahui. Semoga bermanfaat.

33
MATERI K3LH

Pengertian
Setiap melakukan suatu pekerjaan kita harus memperhatikan K3LH agar tidak terjadi
kesalahan yang dapat berakibat fatal. Selain itu kita harus memperhatikan kebersihan
yang ada pada lingkungan kerja agar dapat menciptakan suasana yang nyaman dan
sehat. Sehat artinya bahwa lingkungan itu telah benar-benar bersih. Nyaman
memiliki arti yang menunjukan bahwa tempat itu memang rapi dan indah serta enak
untuk dipandang

B. Keselamatan Kerja

Yaitu usaha untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman
dan sehat untuk mencegah kecelakaan,cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan
kerja pada setiap karyawan dan untukmelindungi sumber daya manusia.

Faktor-faktor pendukung keselamatan kerja yaitu:

1. Pengaturan jam kerja dengan memperhatikan kondisi fit untuk pekerja


2. Pengaturan jam istirahat yang memadai untuk menjaga kestabilan untuk bekerja
3. Pengaturan Penggunaan peralatan kantor yang menjamin kesehatan kerja pekerja
4. Pengaturan Sikap tubuh dan anggota badan yang efektif yang tidak menimbulkan
gangguan ketika bekerja
5. Penyediaan sarana untuk melindungi keselamatan kerja pekerja
6. Kedisiplinan pekerja untuk mentaati ketentuan penggunaan peralatan kerja dan
perlindungan keselamatan kerja yang telah disediakan dan diatur dengan SOP
(Standard Operating Prosedur) yang telah ditetapkan

C. Kesehatan Kerja

Yaitu Suatu kondisi yang optimal/ maksimal dengan menunjukkan keadaan yang fit
untuk mendukung terlaksananya kegiatan kerja dalam rangka menyelesaikan proses
penyelesaian pekerjaan secara efektif.
Faktor-faktor pendukung kesehatan kerja yaitu:
1. Pola makan yang sehat dan bergizi
2. Pola pengaturan jam kerja yang tidak menganggu kesehatan pekerja
3. Pola pengaturan istirahat yang cukup pada pekerja/ profesiona
4. Pola pengaturan tata cara sikap bekerja secara ergonomi
5. Pola pengaturan lingkungan yang harmonis yang tidak mengganggu kejiwaan
6. Pola pengaturan tata ruang kerja sehat

34
7. Pola pengaturan tata warna dinding dan perabotan yang tidak ganggu kesehatan
8. Pola pengaturan penerangan ruang kerja yang memadai
9. Pola perlindungan atas penggunaan peralatan yang menimbulkan gangguan
kesehatan

D. Dasar Hukum K3
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yang
diatur oleh Undang-Undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang
berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

E. Tujuan K3
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut
3. sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien

F. Kebijakan dan Prosedur K3

a) Unsur manusia :
Merupakan upaya preventif agar tidak terjadi kecelakaan atau paling tidak
untuk menekan timbulnya kecelakaan menjadi seminimal mungkin
(mengurangi terjadinya kecelakaan). Untuk meningkatkan kesejahteraan
pekerja.

b) Unsur pekerjaan :
Mengamankan tempat kerja, peralatan kerja, material (bahan-bahan),
konstruksi, instalasi pekerjaan dan berbagai sumber daya lainnya.
Meningkatkan produktifitas pekerjaan dan menjamin kelangsungan
produksinya
c) Unsur perusahaan :
Menekan beaya operasional pekerjaan sehingga keuntungan menjadi lebih
besar, perusahaan bisa lebih berkembang dan kesejahteraan karyawan dapat
ditingkatkan.

Kecelakaan
Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan
karena mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang
mengalaminya.
Penyebab Kecelakaan
a) Faktor Internal
1. Kecenderungan seseorang untuk mendapatkan kecelakaan, apabila sedang
melaksanakan pekerjaan tertentu.
2. Kemampuan dan kecakapan seseorang yang terbatas dan tidak berimbang dengan
pekerjaan yang ditangani.
3. Sikap dan perilaku yang tidak baik dalam melaksanakan pekerjaan misalnya
merokok di tempat yang membahayakan, bekerja sambil bercanda, tidak mematuhi
peraturan keselamatan kerja dsb.

35
b) Faktor External
1. Pendelegasian dan pembagian tugas kepada para pekerja yang tidak proporsional
dan kurang jelas.
2. Jenis pekerjaan yang ditangani mempunyai resiko kecelakaan cukup tinggi
(rentan).
3. Prasarana dan sarana kerja yang tidak memadai.
4. Upah dan kesejahteraan karyawan yang rendah.
5. Timbulnya gejolak sosial, ekonomi dan politik yang mengakibatkan munculnya
keresahan pada para pekerja.
6. Lingkungan dan peralatan kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja,
misalnya lantai berair dan licin, ruangan kerja berdebu, ruangan kerja bersuhu tinggi,
mesin-mesin yang tidak dilindungi, kondisi hujan, peralatan kerja rusak dsb.

Akibat Kecelakaan Klasifikasi Kecelakaan


5K ,yaitu : a) Menurut jenis kecelakaan (
1. Kerusakan Terjatuh)
2. Kekacauan Organisasi – Tertimpa benda jatuh
3. Keluhan dan Kesedihan – Tertumbuk atau terkena benda
4. Kelaianan dan Cacat – Terjepit oleh benda
5. Kematian – Pengaruh suhu tinggi
– Terkena sengatan arus listrik
– Tersambar petir

b) Menurut sumber kecelakaan


a. Dari mesin
b. Alat angkut dan alat angkat
c. Bahan/zat erbahaya dan radiasi
d. Lingkungan kerja
c) Menurut Sifat Luka atau Kelainan
Patah tulang, memar, gegar otak, luka bakar, keracunan mendadak, akibat cuaca

Keadaan yang tergolong Berbahaya:


1. Peralatan kerja yang rusak dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Mesin-mesin yang tidak terlindungi dengan baik.
3. Tempat kerja yang membahayakan (berdebu, licin, becek, berminyak, panas,
berbau menyengat, terlalu dingin dsb).
4. Konstruksi atau instalasi pekerjaan yang tidak memenuhi syarat.

Perbuatan yang Berbahaya :


1. Bekerja sembarangan tanpa mengindahkan ketentuan dan peraturan keselamatan
kerja.
2. Bekerja tanpa menggunakan baju atau menggunakan baju yang kedodoran.
3. Bekerja sambil bersendau gurau, merokok
4. Membuka dengan sengaja perlengkapan pelindung mesin dan instalasi pekerjaan
yang membahayakan.

36
Pencegahan Kecelakaan:
1. Mempersiapkan pekerja untuk dapat bekerja dengan aman dengan cara :
a. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan.
b. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana suatu pekerjaan harus dikerjakan
dengan aman.
c. Menjelaskan peralatan kerja dan alat-alat keselamatan kerja yang dipakai,
termasuk cara penggunaannya.
d. Menjelaskan tentang tempat dan jenis pekerjaan yang mempunyai tingkat bahaya
tinggi dan menjelaskan upaya penanganan serta pencegahannya agar tidak timbul
kecelakaan.
e. Memberikan buku pedoman keselamatan kerja.
f. Memasang poster, slogan, spanduk dll di tempat tertentu dan di tempat kerja.
g. Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja.

Penaggulangan kecelakaan akibat kebakaran


1. Jangan membuang puntung rokok ke tempat yang mudah terbakar
2. Hindari sumber-sumber menyala di tempat terbuka
3. Hindari peralatan yang mudah meledak

Perlengkapan pemadam kebakaran


Terdiri dari 2 macam yaitu:
1. Alat pemadam yang dipasang di tempat. Contohnya yaitu air otomatis,pipa
air,pompa air dan selang untuk aliran listrik.
2. Alat pemadam yang dapat di bawa yaitu alat pemadam kebakaran dan bahan
kering CO2 atau busa.

Kebakaran akibat instalasi listrik dan petir:


1. Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan
2. Gunakan sekring/MCB sesuai ukuran
3. Gunakan kabel standart yang baik
4. Hindari percabangan antar rumah
5. Ganti kabel dan instalasi yang telah usang

Kecelakaan terhadap zat berbahaya


a) Bahan eksplosif yaitu bahan yang mudah meledak. Contoh: garam logam yg dapat
meledak krn oksidasi diri, tanpa pengaruh tertentu dari luar.
b) Bahan-bahan yang mengoksidasi yaitu bahan ini kaya O2, sehingga resiko
kebakaran sangat tinggi
c) Bahan-bahan yg mudah terbakar yaitu tingkat bahaya bahan-bahan ini ditentukan
oleh titik bakarnya, makin rendah titik bakarnya,makin berbahaya.
d) Bahan beracun
e) Bahan korosif meliputi asan alkali, atau bahan lain yg menyebabkan kebakaran pd
kulit yang tersentuh
f) Bahan radioaktif yaitu meliputi isotop radioaktif dan semua persenyawaan yg
mengandung bahan radioaktif.

37
PRINSIP-PRINSIP PROFESIONAL BEKERJA

Pengertian Profesional

Menurut Kusnanto, profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi dala


suatu pekerjaan tertentu.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesional bersangkutan


dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.

Maka dapat disimpulkan bahwa profesional diartikan sebagai ciri-ciri kekuatan


yang dimiliki oleh seseorang berupa kemampuan terhadap suatu bidang keahlian
(kompetensi), kesiapan melakukan kompetisi, kemampuan melakukan efisiensi
waktu dan kerja, keterampilan, pandai membaca situasi dan keadaan,
berpengalaman, memiliki sifat dan hasil kerja yang mengagumkan.

Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai
dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan
menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota
suatu entitas atau organisasi yang didirikan sesuai dengan hukum di sebuah negara
atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam
suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan
merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam
dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari
olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi
demi uang.

B. Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme berasal dari kata profesion yang bermakna berhubungan


dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya,
(KBBI, 1994).

38
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S.
Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk
yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional.

E. Prinsip-prinsip Perilaku Profesionalisme

Prinsip-prinsip perilaku profesionalisme adalah sebagai berikut:


· Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional hendaklah
melaksanakan pertimbangan professional dan moral seluruh keluarga.
· Kepentingan public
Harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik,
menghormati kepercayaan publik
· Integritas
Untuk mempertahankan dan memperluas publik maka harus melaksanakan seluruh
tanggung jawab professional.
· Obyektifitas dan Independent

Seseorang professional harus mampu mempertahankan obyektifitas dan bebas dari


konflik.

· Kecermatan dan keseksamaan

Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etnik profesi.

· Lingkup dan sifat produk jasa

Seseorang professional dalam praktik publik harus mengamati prinsip perilaku


professional dalam menentukan lingkup dan sikap produk dan jasa yang diberika.

F. Watak Kerja Seorang Profesional

Tiga watak kerja seorang Profesional:

· Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi


tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil.

39
· Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang
berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang
panjang, ekslusif dan berat.

· Kerja seorang professional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral harus
menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang
dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi

Seorang dikatakan profesional jika ia mahir dalam bidang pekerjaannya dimana


ia mendapatkan penghasilan dari sana. Kemahiran ini didukung dengan beberapa
indikator dan kriteria, antara lain sebagai berikut:

 Kualifikasi akademik atau latar belakang pendidikan.


 Ketrampilan yang mumpuni dan pengalaman di bidang tersebut.
 Menghasilkan karya dan produk dibidang yang ditekuninya.
 Mempunyai dedikasi dan etika kerja yang sungguh-sungguh.
Dalam Islam, profesionalitas semakna dengan ihsan dan itqon yang sangat dianjurkan
dalam Islam. Ajaran Islam memotivasi umat Islam untuk kerja yang professional
dalam berbagai sisi kehidupan dan berbagai sarana kerja. Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang jika melakukan sesuatu dengan cara professional”.

Seorang pekerja yang ikhlas dan profesional adalah ciri insan yang cerdas dan ahli dalam
melakukan sesuatu dan ahli dalam pekerjaannya, mampu menunaikan tugas yang diberikan
kepadanya secara professional dan sempurna, dan diiringi adanya perasaan selalu
diawasi oleh Allah dalam setiap pekerjaannya, semangat yang penuh dalam meraih
keridhaan Allah dibalik pekerjaannya.

G. Kode Etik Profesi

Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam
kategori norma hukum.

40
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode
etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

H. Implementasi profesionalisme kerja dalam memajukan lembaga

Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh


peran kepemimpinan kepala sekolah. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin di
lembaganya, maka kepala sekolah harus mampu membawa lembaga ke arah
tercapainya tujuan yang telah di tentukan. Kepala sekolah harus mampu melihat
adanya perubahan terhadap regulasi pendidikan dan kehidupan globalisasi.
Kepemimpinan kepala sekolah sangat menunjang akan tercapainya pengelolaan

sekolah yang efektif dan efisien. Untuk menciptakan sekolah yang efektif dan
efisien, kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di tingkatan sekolah dan ujung
tombak utama dalam mengelola pendidikan diharapkan mampu memegang tugas dan
bertanggung jawab memegang peran aktif dalam memajukan sekolah / lembaga
pendidikan.

Banyak faktor penghambat tercapainya kualitas keprofesionalan


kepemimpinan kepala sekolah seperti proses pengangkatannya tidak trasnparan,
rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan
semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan seringnya datang
terlambat, wawasan kepala sekolah yang masih sempit , serta banyak faktor
penghambat lainnya yang menghambat tumbuhnya kepala sekolah yang professional
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ini mengimplikasikan rendahnya
produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses,
dan output).

41
PENAGIHAN PEMBAYARAN

Dalam melaksanakan penagihan pembayaran haruslah mengacu pada perjanjian,


sehingga tidak terjadi keberatan atas tagihan. sebelumnya kita harus membuat surat
peryataan piutang untuk tiap debitur/pelangganyang memuat informasi besarnya
piutang pelanggan pada perusahaan.

1. jenis perjanjian
Perjanjian jual beli dapat di lakukan secara tertulis atau secara lisan. untuk
memperoleh kepastian dan bukti administratif, perjanjian sebaiknya di buat secara
tertulis dan di tanda tanggani oleh pihak penjual dan pembeli yang bersangkutan
Dalam praktik bisnis terdapat beberapa jenis klausal baku, antara lain sebagai
berikut:
a. Perjanjian tertutup
Perjanjian tertutup ( closed contract) adalah perjajian yang mengikat penjual dan
pembeli untuk satu kali transaksi atau satu periode pelaksanaan transaksi. oleh
karenanya, bila kedua belah pihak akan melaksanakan transaksi lagi harus di
buat perjanjian baru
.
b. Perjanjian terbuka
Perjajian terbuka (open contract) adalah perjanjian yang sifatnya terbuka, yaitu
bentuk perjanjian yang membuka kemungkinan pihak pembeli dan penjual
untuk bertransaksi terus menerus ( jangka panjang), tanpa harus membuat
perjanjian baru.
c. Syarat atau prsyaratan (term)
adalah syarat-syarat jual beli ini biasanya terdapat dalam surat penawaran dan
faktur (in voice) atau bukti penjualan

Untuk lebih jelasnya berikut ini di kemukakan satu persatu mengenai syarat-syarat
perjanjian , yaitu sebagai berikut:
a. Kesepakatan di antara para pihak
" Kesepakatan" atau " kata sepakat" di sini adalah bertemunya dua
kehendak/keinginan, atau terjadinya persesuian kehendak.
b. Cakap untuk membuat peringatan
Seseorang di nyatakan cakap untuk membuat perikatan, jika ia telah dewasa atau
tidak berada di bawah pengampunan.
c. Suatu hal tertentu
Berikut menjadi objek perjanjian itu harus jelas dan tertentu atau paling tidak
dapat di tentukan jenisnya misalnya, jual beli rumah, beras, dll
d. Sebab( causa) yang halal
e. Maksudnya, jika anda membuat atau mengadakan perjanjian maka isi perjanjian
itu di benarkan atau tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum
dan kesusilaan.

42
Contoh klausul perjanjian
1. Kepemilikan atas barang Konsumen menyatakan setuju atas hal-hal berikut.
2. Hak atas barang akan beralih kepada konsumen setelah konsumen melunasi
seluruh ansuran dan biaya keterlambatan pembayaran serta denda atas
pembiayaan barang kepada perusahaan
3. Alamat yang tertera pada formulir aplikasi pembiayaan ini adalah sesuai
dengan alamat tinggal konsumen sekarang.
4. Konsumen tidak akan melakukan pemindahan barang dari alamat yang
tertera pada formulir aplikasi pembiayaan tanpa persetujuan tertulis dari
perusahaan
5. Apabila konsumen melakukan pemindah tangganan barang tersebut, maka
konsumen bersediah menyerahkan jaminan tambahan dan atau jaminan
penganti kepada perusahaan dengan nilai yang sama atau lebih besar dengan
nilai barang.
6. Konsumen tidak akan menjaminkan atau menggunakan barang sebagai
jaminan pinjaman, di jual atau di pindah tanggankan dengan cara apapun dan
hanya menggunakan barang untuk pemakaian pribadi sampai seluruh jumlah
terhutang di lunasi.

Penerimaan barang
1) Konsumen di anggap bisa telah memeriksa dan menerima barang dalam
kondisi baik dan tanpa cacat pada saat konsumen menerima barang tersebut.
2) Konsumen dengan ini menyatakan bahwa perusahaan tidak bertanggung
jawab bila mana terjadi kerusakan atas barang tersebut
3) Konsumen dengan ini juga menyetujui bahwa bila mana terjadi kerusakan
atau kondisi yang mengakibatkan barang tersebut tidak dapat di manfaatkan
sebagai mana mestinya oleh konsumen.

Angsuran bulanan
1) angsuran pertama dapat di wajibkan untuk di lakukan padaatau sebelum
tanggal pengiriman.
2) Pembayaran di lakukan melalui pada:
a. Kasir perusahaan
b. Transfer melalui bank
c. Pembayaran penuh sebelum waktunya
d. denda keterlambatan pembayaran

43
BARANG DAN JASA

Pengertian/Definisi Barang

Dalam ekonomi barang merupakan sesuatu yang berwujud yang mempunyai harga
atau nilai, dan interaksinya melakukan perpindahan kepemilikan. Contoh barang :
Baju(Pakaian), perabotan/alat rumah tangga, makanan ringan, dan lain-lain.

Pengertian/Definisi Jasa

Jasa atau layanan merupakan suatu aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah
interaksi/kegiatan langsung dengan konsumen, tetapi tidak ada transfer/perpindahan
kepemilikan. Contohnya jasa potong/pangkas rambut, jasa foto pernikahan, jasa
pengobatan alternatif, dan lain lain.

Perbedaan Barang dan Jasa

 Barang sifatnya berwujud, sedangkan jasa tidak berwujud


 Barang dapat disimpan, sedangkan jasa tidak
 Barang harus diproduksi lebih dahulu agar dapat dikonsumsi, sedangkan jasa
diproduksi bersamaan dengan konsumsinya
 Barang dapat dijual kembali, sedangkan jasa tidak dapat dijual kembali
 Barang mudah distandardisasikan, sedangkan jasa sulit
 Dalam aktivitas ekonomi barang komunikasi dengan konsumen relatif
rendah, sedangkan jasa komunikasi tinggi
 Kualitas barang bersifat obyektif, sedangkan jasa bersifat subyektif
 Produksi barang banyak menggunakan proses Pengertian dan Perbedaan
Barang dan Jasamesin, sedangkan jasa banyak menggunakan proses manusia

Macam – Macam Barang


Barang adalah sesuatu yang banyak macamnya. Secara garis besar, barang dibagi
dalam barang yang bergerak maupun tidak bergerak dan berwujud maupun tidak
berwujud.
Barang Berwujud : Barang yang mempunyai bentuk fisiknya atau wujudnya. Contoh
: pensil, meja dan lain-lain.
Barang yang tidak berwujud : barang yang tidak mempunya fisik atau wujud
tertentu, Contoh : air, gas, dan lain-lain.
Barang Bergerak : barang yang dapat berpindah tempat dari tempat satu ke tempat
lain baik dengan cara berpindah sendiri atau dipindahkan. Contoh : perahu, kapal,

44
mobil dan lain-lain.
Barang tidak bergerak : benda yang tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat
lain. Contoh : pohon yang masih menancap, tanah, rumah dan lain-lain.

Jasa

1. Tidak Berwujud ( Intangibility)


Yang dimaksud tidak beruwujud adalah, yaitu jasa tida dapah dicium, didengar,
dilihat, diraba ataupun dirasa.
2. Heterogenitas (Tidak mempunyai standar)
Jasa adalah suatu hal yang tidak memiliki standar, hal itu disebabkan karena jasa
berbentuk suatu kinerja yang dihasilkan. Maka hasil dari jasa tidak ada yang sama
meskipun dikerjakan dengan orang-orang yang sama.
3. Tidak tahan lama (Perishability)
Jasa adalah suatu hal yang tidak dapat disimpan ataupun digunakan, karena jasa
adalah sesuatu yang langsung dikomsusi pada saat jasa itu diberikan.
Yang tidak dapat disimpan atau digunakan karena pada dasarnya jasa merupakan
sesuatu yang langsung dikonsumsi pada saat diberikan.
4. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)
Maksudnya adalah yaitu jasa tidak dapat dipisahkan dari yang memberikan jasa itu
sendiri, baik itu yang bersifat organisasi maupun yang bersifat perorangan.

45
PRINSIP-PRINSIP BISNIS

Salah satu cara untuk mengatasi krisis yaitu dengan berwirausaha atau membuka
bisnis sendiri untuk menggerakkan roda ekonomi saat ini. Hal terpenting untuk
menjalankan bisnis yaitu harus berani memulai sebuah usaha sendiri dengan prinsip
bisnis sukses, karena pada dasarnya jiwa wirausaha dimiliki oleh setiap diri orang
masing-masing.
Ini merupakan prinsip bisnis sukses yang dikemukakan oleh Dhidiek D. Machyudin,
sebagai berikut :

1. Optimis.
2. Dapat membaca kesempatan atau peluang pasar.
3. Ambisius.
4. Sabar.
5. Tidak takut gagal.
6. Tidak mudah putus asa.
7. Kegagalan kesatu atau yang kedua itu hal yang biasa, karena itu
beranggapanlah bahwa sebuah kegagalan merupakan kesuksesan yang
tertunda.

Adapun juga pendapat dari Khafidul Ulum yang berpendapat bahwa prinsip bisnis
sukses sebagai wirausaha itu sebagai berikut:

1. Semangat (passion).
2. Mandiri (independent).
3. Peka terhadap pasar (marketing sensitivity).
4. Inovatif dan kreatif (innovative and creative).
5. Mengambil resiko dengan penuh perhitungan (calculated risk taker).
6. Pantang menyerah (persistent).
7. Berdasarkan standar etika(high ethical standard).

Adapun dari rangkuman pendapat para tokoh di atas yaitu ada 12 prinsip bisnis
sukses yang penting Anda ketahui ketika akan memulai membuka suatu usaha atau
bisnis, seperti berikut ini:

46
1. Semangat
Memiliki semangat yang tinggi merupakan prinsip bisnis sukses untuk
memulai suatu bisnis atau usaha yang baru. Karena bukanlah tujuannya tapi
sebuah proses atau perjalananyalah yang menjadikan penghargaan terbesar
bagi para pebisnis atau wirausahawan.
2. Jangan takut untuk gagal Bagi para pebisnis atau wirausaha memiliki prinsip
bisnis sukses yang satu ini wajib, karena sebuah teori saja yang dimiliki akan
sia-sia kalau tidak dipraktekkan. Maka dengan begitu akan merasakan atau
mengalaminya sendiri dan hal yang terpenting jangan takut untuk gagal di
awal.
3. Bertindak dengan penuh perhitungan yang tepat Berada dimanapun resiko itu
pasti ada, resiko adalah hal sering kali kita hindari, dari resiko yang satu ini,
tetapi menemukan lagi resiko yang lainnya lagi. Maka perhitungan yang
terbaik itu penting sebelum mengambil keputusan atau memutuskan sesuatu,
terutama jika tingkat resiko yang tinggi dalam menjalankan suatu bisnis.
4. Inovatif dan kreatif Inovasi dan kreativitas adalah prinsip bisnis sukses yang
utama bagi para pebisnis dan seorang wirausaha. Dalam segala hal inovasi
dan kreativitas seorang pebisnis atau wirausaha harus berkembang terus.
5. Sabar, tekun, dan ulet Tidak kalah pentingnya prinsip bisnis sukses yang
lainnya dalam berusaha yaitu ketekunan dan kesabaran, meskipun berbagai
bentuk percobaan, permasalahan dan kendala ataupun orang lain
menganggap remeh tetap harus kita dihadapi. Dengan kesabaran dari
timbulnya sebuah permasalahan biasanya dapat memahami bagaimana cara
mengatasinya. Sehingga dapat menghadapinya dan memecahkan masalah itu
secara baik dan optimal.
6. Ambisius
Dalam menjalankan apapun jenis usahanya, maka seorang pebisnis harus
berambisi ketika menjalankanya agar mencapai hasil yang maksimal.
7. Harus optimis Optimis merupakan prinsip bisnis sukses yang penting bagi
pebisnis, karena optimis atau percaya diri adalah sebuah keyakinan untuk
memotivasi diri sendiri. Apapun usaha yang akan kita jalankan, jika kita
punya rasa optimis maka akan sukses sesuai harapan.
8. Peka terhadap keinginan pasar saat ini Prinsip bisnis sukses secara mutlak
yang harus dijalankan oleh seorang pebisnis yaitu peka atau dapat

47
mengetahui peluang pasar yang sedang berkembang, baik pasar secara lokal,
regional ataupun internasional. Dalam mengambil peluang pasar dengan baik,
maka peluang sekecil apapun harus bisa diidentifikasi secara baik.
9. Pantang menyerah Kapanpun waktunya kata pantang menyerah merupakan
bagian yang harus selalu dilakukan. dalam kondisi apapun, baik ketika
kondisi mendukung atau bahkan saat keterpurukan dalam usaha kita.
10. Mandiri
Dari prinsip bisnis sukses sebuah kemandirian adalah panduan dalam
berbisnis atau berwirausaha. Menjadi pebisnis yang mandiri sangat penting,
karena untuk menghindari ketergantungan dari berbagai pihak yang
berkepentingan dengan bisnis atau usaha kita.
11. Mengetahui standar etika dalam berbisnis Prinsip bisnis sukses dalam hal ini
berlaku secara universal yang harus dipegang teguh oleh setiap pelaku bisnis
atau usaha. Di setiap negara mempunyai standar etika yang berlaku sesuai
dengan budaya dan bangsa yang ada. Undang-undang perlindungan
konsumen yang di miliki Indonesia merupakan salah satu standar etika
berbisnis.
12. Jujur
Kejujuran merupakan prinsip bisnis sukses yang harus di utamakan dalam
menjalankan bisnis. Jujur kepada para pelanggan dan pemasok serta
pemangku kepentingan dalam usaha kita itu sangat penting, demi kelancaran
usaha kita.

48
BISNIS ONLINE
Bisnis online adalah kegiatan bisnis yang dilakukan di dunia maya dengan bantuan
internet. Menjalankan bisnis online memerlukan media online sebagai wahana
berbisnis. Media online seperti website, blog, jejaring sosial maupun toko online
dapat dijadikan penggerak bisnis. Aktivitas pemesanan, transaksi, pembayaran,
konfirmasi, konsultasi semua kini dapat dilakukan secara mudah dengan online.

Bisnis online memiliki prinsip yang sama dengan bisnis offline. Karena tetap harus
ada barang maupun jasa yang nanti akan diperjual belikan, hanya saja dalam bisnis
online berbagai kegiatan konvensional mulai digantikan dengan media online, seperti
dalam hal pemasaran dan promosi . Kegiatan bisnis online dan offline berjalan saling
mendukung dalam upaya mencapai tujuan usaha. Bisnis online adalah bisnis yang
dapat dijalankan oleh siapa saja yang memiliki niat dan semangat tinggi. Bisnis
online adalah bisnis potensial yang dapat diaplikasikan pada setiap usaha.
Kemudahan akses internet dan layanan media online gratis dapat dimanfaatkan oleh
orang orang yang ingin memulai bisnis online.

Tantangan dalam bisnis online adalah :

Potensi berbisnis online memang cukup menggiurkan. Untuk mencapai kesusksesan


dalam bisnis online tentu diperlukan niat sungguh – sungguh dan usaha. Apalagi jika
anda adalah seseorang yang baru mengenal dunia internet atau orang yang baru
mencoba mulai berbisnis. Siapkan mental anda dalam persaingan dunia global.
Diawal perjalanan bisnis online akan jadi cukup sulit karena diperlukan proses
memperkenalkan dan membangun reputasi di dunia global. Seiring berjalan waktu
dan meningkatnya kualitas bisnis anda maka tujuan bisnispun niscaya akan dicapai.

Perihal pengetahuan dan pengalaman juga menjadi faktor penting dalam


menjalankan bisnis online. Kemampuan teknis dan ketrampilan khusus dalam
internet juga diperlukan. Baca juga Hal Penting yang Harus Anda Ketahui Sebelum
Memulai Bisnis Online. Dalam menjalankan bisnis online anda tidak bisa lepas dari
kegiatan pemasaran. Temukan tips pemasaran era digital untuk meningkatkan
profit usaha.
Tantangan lain dalam bisnis online adalah penipuan. Bisnis online tidak bisa lepas
dari kecurigaan terhadap praktek penipuan. Di Indonesia tidak sedikit laporan atas
penipuan bisnis online bermunculan semenjak metode ini trend dilakoni oleh
masyarakat.

Manfaat mengonlinekan bisnis anda

Dibalik semua tantangan dalam bisnis online, ada manfaat besar bisa kita dapatkan,
diantarnya; pertama, kemudahan akses, karena masuk dalam jaringan global, setiap

49
orang bisa mengakses bisnis kita tanpa batas waktu. Bisnis kita bisa buka 24 jam.
Kedua, lebih hemat karena tidak ada sewa toko ataupun anggaran gaji untuk staff
penjaga toko. Ketiga, Produk flexibel dan bisa berbagai jenis barang, ini bisa
dilakukan dengan bisnis online model afiliansi.
Jika anda adalah pelaku bisnis online, atau sedang belajar mengembangkan bisnis
online temukan juga tips bagaimana meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam
bisnis online anda.
Bisnis online adalah kegiatan yang berkaitan dengan digital marketing. Kesuksesan
dari bisnis online tidak hanya dinilai dari kualitas produk maupun jasa yang dijual
namun juga dipengaruhi oleh strategi pemasaran online yang tangguh.
Jika anda ingin memiliki website untuk bisnis online, dapatkan penawaran menarik
dari rongrangreng.net untuk layanan pembuatan website bergaransi. Selengkapnya
tentang jasa pembuatan website bergaransi dari rongrangreng.net. Atau jika anda
membutuhkan layanan SEO untuk memperbaiki posisi website anda di mesin
pencari. Kami juga melayani Jasa SEO | optimasi website untuk mesin pencari
Bisnis online adalah kegiatan usaha yang memerlukan niat serius, semangat tinggi
dan kerja keras. Terlebih apabila bisnis online anda tergolong baru yang belum
memiliki kredibilitas di mata masyarakat. Namun bukan suatu hal yang mustahil
dengan semangat dan kerja cerdas bisnis online anda bisa menembus pasar
internasional.

50
Nama : Hana Mariyah

SMK TAMAN ILMU


TAHUN AJARAN
2018/2019
Jl. H. Sulaiman No. 05 Kel. Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok Jawa Barat

51
DAFTAR ISI

Negosiasi ........................................................................................................1

Pelayanan Prima ............................................................................................ 3

Penyerahan dan Pengiriman Produk ............................................................7

Menata Produk ............................................................................................. 11

Melaksanakan Proses Administrasi ............................................................17

Bisnis Ritel .....................................................................................................21

Konfirmasi Keputusan Pelanggan ...............................................................23

Administrasi ..................................................................................................29

Materi K3LH .................................................................................................34

Prinsip-Prinsip Profesional Bekerja............................................................38

Penagihan Pembayaran ................................................................................42

Barang dan Jasa ............................................................................................44

Prinsip-prinsip Bisnis ...................................................................................46

Bisnis Online ..................................................................................................49

52

Anda mungkin juga menyukai