Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian melayani adalah membantu menyiapkan apa
yang diperlukan seseorang. Sedangkan pengertian pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan
orang lain. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau
perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sementara itu
pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah excellent service yang secara harfiah berarti
pelayanan yang sangat baik atau pelayanan yang terbaik.
Disebut sangat baik atau terbaik, karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki
oleh instansi yang memberikan pelayanan serta memuaskan pelanggan. Standar pelayanan adalah
ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu penbakuan pelayanan yang baik.
Salah satu kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah modal
servqual ( service quality). Pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu[3] :
1. Core service adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan yang merupakan produk
utamanya.
3. Supporting service merupakan pelayanan tambahan untuk meningkatkan nilai pelayanan atau
untuk membedakan dengan pelayanan-pelayanan dari pihak “pesaing”.
Proses Pelayanan
Dalam proses pelayanan ada tiga hal penting yang harus diperhatikaan yaitu :
1. Penyedia layanan, adalah pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada
konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan barang atau jasa.
2. Penerima layanan, adalah mereka yang disebut sebagai konsumen atau pelanggan yang
menerima layanan dari para penyedia layanan. Penerima layanan atau biasa disebut konsumen atau
nasabah dapat dibedakan menjadi dua kelompok :
· Konsumen internal, adalah orang-orang yang terlibat dalam proses penyediaan jasa atau
proses produk barang sejak dari perencanaan sampai dengan pemasaran, penjualan dan
pengadministrasian.
· Konsumen eksternal, adalah semua orang yang berada diluar perusahaan, yang menerima
layanan penyerahan barang atau jasa dari perusahaan.
3. Jenis dan bentuk layanan, yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak yang
membutuhkan layanan terdiri dari beberapa macam yaitu :
· Pemberian jasa-jasa
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan
pelanggan atau masyarakat serta memberikan focus pelayanan kepada pelanggan.
Dalam etika pelayanan ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh petugas bank dalam
melakukan pelayanan kepada nasabah, yaitu :
3. Responsive (tanggap)
4. Komunikatif
5. Memiliki perilaku dan penampilan simpatik
Ada enam factor dalam pelayanan prima, yaitu Ability (kemampuan), attitude (sikap), appearance
(penampilan), attention (perhatian), action (tindakan), dan accountability (pertanggung jawaban).
Untuk dapat memberikan pelayanan prima dan menjalin hubungan yang baik dengan nasabah maka
yang menjadi kunci keberhasilannya adalah orang (human), karena pelayanan dan menjalin
hubungan dengan nasabah merupakan interaksi antara pegawai/pekerja perusahaan dengan
masyarakat diluar perusahaan yang disebut nasabah.
Perlu ditetapkan konsep diri dalam memberi pelayanan dan menjalin hubungan dengan pelanggan
berupa :
Sikap mental ini merupakan landasan dalam melaksanakan interaksi dengan nasabah. Ada tujuh
perwujudan dari sikap mental positif, yaitu keinginan untuk maju, belajar dari orang lain, terbuka
dan menerima ide-ide baru, kritis, aktif bertanya dan diskusi, partisipasi dalam kegiatan, komitmen
mau mencoba sampai sukses, dan cermat mencatat hal-hal penting.
Pencapaian kepuasan nasabah hanya dapat dicapai dengan adanya sinergi dalam perusahaan yang
pada akhirnya pegawai dapat memberikan kepuasan yang berkesinambungan kepada nasabah yang
akan memberikan keuntungan jangka panjang kepada stake holder dan selanjutnya pemilik
perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pegawainya.
Sebagai pegawai perusahaan terkadang belum terdapat persepsi yang sama diantara para petugas
mengenai waktu, sehingga tidak jarang kita bahwa terdapat pegawai yang masih menganggap
remeh kepada nasabah, seolah-olah tidak menghargai waktu yang telah dikorbankan. Untuk itu
perlu adanya persepsi yang sama terhadap waktu dalam kaitannya dalam pelayanan. Kunci
kebehasilan pelayanan adalah bagaimana kita dapat membagi waktu-waktu tersebut bersama
dengan nasabah dan menempatkan waktu tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing
sehingga dapat memuaskan nasabah.
Dasar-dasar Pelayanan Nasabah
Agar pelayanan prima yang diberikan dapat memuaskan nasabah, maka seorang CS harus memiliki
dasar-dasar pelayanan yang kokoh. Pelayanan yang diberikan akan berkualitas jika setiap CS telah
dibekali dasar-dasar pelayanan. Adapun dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami sebagai
berikut :
9. Jika tidak sanggup dalam menangani permasalahan yang ada, minta bantuan
Sikap yang kurang baik akan berpengaruh kepada hasil pelayanan yang diberiakan. Ada beberapa
sikap yang harus diperhatikan dalam melaani pelanggan :
3. Jangan menyela pembicaraan, sebelum nasabah selesai berbicara cs tidak boleh memotong
atau menyela pembicaraan.
4. Ajukan pertanyaan setelah nasabah selesai berbicara, pengajuan pertanyaan hendaknya
dengan bahasa yang baik, singakt, dan jelas.
5. Jangan marah dan mudah tersinggung, cs jangan mudah marah terhadap nasabah yang
bertemperamen tinggi dan usahakan tetap sabar dalam melayaninya.
6. Jangan mendebat nasabah, jangan sekali-kali berdebat atau memberikan argument yang tidak
dapat diterima oleh nasabah.
7. Jaga sikap sopan, ramah, dan selalu berlaku tenang, emosi harus tetap terkendali dan selalu
berlaku tenang dalam menghadapi nasabah yang kurang menyenangkan..
8. Jangan menangani hal-hal yang bukan merupakan pekerjaannya, sebaiknya cs tidak menangani
tugas-tugas yang menjadi wewenangnya.
9. Tunjukkan sikap perhatian dan sikap ingin membantu, berikan perhatian sepenuhnya dan
tunjukkan bahwa memang kita ingin membantu nasabah.
DAFTAR PUSTAKA