Anda di halaman 1dari 29

DECISION MAKING &

MODELING
DISUSUN OLEH :

Agus Riadi : 18919001


Atika Pane
Risman Abdulah
Proses pengambilan keputusan
Merupakan tahap-tahap yang harus dilalui
atau digunakan untuk membuat keputusan.
Tahap-tahap ini merupakan kerangka dasar,
sehingga setiap tahap dapat dikembangkan
lagi menjadi beberapa sub bab (disebut
langkah) yang lebih khusus / spesifik dan
lebih operasional.
PEMECAHAN MASALAH &
PEMBUATAN KEPUTUSAN
 Pemecahan Masalah (problem solving) terdiri
atas respon terhadap hal yang berjalan dengan baik,
serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk
dengan cara mendefinisikan masalah (problem).
 Pembuatan Keputusan (decision making), yaitu
tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi
pemecahan masalah. Keputusan (decision)
didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali
diperlukan untuk mengambil banyak keputusan dalam
proses pemecahan satu masalah saja.
FASE PEMECAHAN
MASALAH

 Aktivitas Intelijen. Mencari disekitar lingkungan


kondisi yang harus dipecahkan.
 Aktivitas Perancangan. Menemukan,
mengembangkan, dan menganalisis tindakan-tindakan
yang mungkin dilakukan.
 Aktivitas Pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari
beberapa yang tersedia.
 Aktivitas Pengkajian. Memeriksa pilihan-pilihan
yang lalu.
KERANGKA PIKIRAN
PEMECAHAN MASALAH
 Model sistem umum, suatu sistem dalam
perusahaan yang mengidentifikasi elemen-
elemen penting yang harus ada serta aliran
data, informasi, dan keputusan yang
menghubungkan elemen-elemen tersebut.
 Model lingkungan, untuk memahami
lingkungan perusahaan dan interaksi antara
perusahaan dan masing-masing elemen dalam
bentuk aliran sumber daya.
ELEMEN PROSES PEMECAHAN
MASALAH
Elemen Sistem Konseptual Permasalahan

Situasi yang
diinginkan Alternatif
Standar Solusi
Pemecahan
Situasi saat Masalah
ini (Manajer)
Informasi Batasan

Solusi
MEMILIH SOLUSI YANG BAIK
Herry Mintzberg seorang ahli teori manajemen,
telah mengidentifikasi tiga pendekatan.
 Analisis – Evaluasi pilihan-pilihan secara
sistematis dengan mempertimbangkan
konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada tujuan
organisasi.
 Penilaian – Proses pemikiran yang dilakukan
oleh seorang manajer.
 Penawaran – Negoisasi antara beberapa
manajer.
STRUKTUR PERMASALAHAN
 Masalah Terstruktur (structure problem) terdiri atas
unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya
dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
 Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem)
adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan
antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan
masalah.
 Masalah semiterstruktur (semistructured problem)
adalah masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau
beberapa hubungan yang dipahami oleh si pemecah masalah
dan beberapa yang tidak dapat dipahami.
JENIS KEPUTUSAN
 Keputusan Terprogram (programmed
decision) bersifat relatif dan rutin dalam hal
prosedur tertentu digunakan unuk menanganinya
sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap
de novo (baru) setiap kali terjadi.
 Keputusan Yang Tidak Terprogram
(nonprogrammed decision) bersifat baru tidak
terstruktur dan penuh konsekuensi.
Proses Pengambilan Keputusan
Fase Kecerdasan:
Penyederhanaan Tujuan Organisasi
Mencari dan scanning Prosedur
Kenyataan Koleksi Data
Asumsi Identifikasi Problem
Klasifikasi Problem
Pernyataan Problem

Fase Desain:
Validasi Formulasi Model
Model Menentukan kriteria untuk
pilihan
Mencari alternatif
Sukses Memperkirakan dan,
mengukur outcomes
Verifikasi, testing
Solusi yg ditawarkan Fase Pemilihan:
Solusi ke model
Analisis sensitifitas
Seleksi alternatif terbaik
Perencanan untuk implementasi
Desain sebuah sistem
Implementasi Solusi pengendalian

GAGAL
Fungsi model dalam pengambilan
keputusan
 Mengetahui apakah hubungan yang bersifat
tunggal dari unsur-unsur itu ada relevansinya
terhadap masalah yang akan dipecahkan /
diselesaikan itu.
 Memperjelas (secara eksplisit) mengenai
hubungan signifikan di antara unsur-unsur itu.
 Merumuskan hipotesis mengenai hakikat
hubungan-hubungan antar variabel. Hubungan ini
biasanya dinyatakan dalam bentuk matematika.
 Memberikan pengelolaan terhadap pengambilan
keputusan.
Fase Desain
 Fase ini meliputi: analisis,  Topik-topik Pemodelan Kualitatif
meliputi:
perancangan serta pengujian
 Komponen-komponen model.
terhadap solusi-solusi yang
 Struktur Model.
layak/ memungkinkan.
 Seleksi Kriteria untuk Evaluasi.
 Pada fase ini pemodelan kondisi  Pengembangan Alternatif.
problem meliputi: konstruksi,  Peramalan Outcomes.
pengujian dan validasi.  Pengukuran Outcomes.

 Jenis pemodelan meliputi  Skenario.

pemodelan kualitatif dan  Komponen-komponen Model


kuantitatif (pemodelan Kuantitatif:
 Variabel Keputusan.
matematis).
 Variabel Tak Terkendali.

 Variabel Hasil (Outcomes).


Klasifikasi Model Pengambilan
Keputusan
Quade Gullet dan Hicks
 Model kuantitatif adalah serangkaian  Model probabilitas
asumsi yang tepat yang dinyatakan  Konsep tentang nilai-nilai
dalam serangkaian hubungan matematis
yang pasti
harapan (the concept of
 Model kualitatif, didasarkan atas
expected value)
asumsi-asumsi yang ketepatannya agak  Model matriks
kurang jika dibandingkan dengan model
kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan
 Model pohon keputusan
melalui kombinasi dari deduksi-deduksi  Model kurva indiferen
asumsi-asumsi tersebut dan dengan
pertimbangan yang lebih bersifat
 Model simulasi komputer
subjektif mengenai proses atau masalah
yang pemecahannya dibuatkan model.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN RASIONAL
Situasi terbaik dalam memanfaatkan pertimbangan Rasional
• masalah yang terstruktur (mis. Masalah permesinan)
• apabila data terpercaya tersedia untuk analisis
• tersedia contoh untuk memahami kondisi sejenis

Kelebihan Kekurangan
Metode yang teruji dan mapan Diasumsikan sudah ada pengetahuan
Fokus pada pengumpulan data dan yang akan dihasilkan
kriteria yang ditetapkan Model linier dan tidak dinamis

Mengurangi subyektifitas (mengikuti langkah-langkah


Efisien – tergantung teknologi yang
keterkaitan)
diterapkan (pengumpulan dan Dimunculkan sebagai sebagai

pengolahan serta presentasi data) obyektif namun pengambilan


Yang umum digunakan konsep dasar
keputusan oleh siapapun
BCR (Benefit-Cost Ratio) dan membutuhkan justifikasi pribadi (tidak
Probabilitas  hasilnya ‘kepuasan’ bebas nilai)
atau ‘optimasi’/ ‘maksimasi’

“It is impossible to be purely rational”


- Herbert Simon, Nobel Prize Winner
Pengambilan Keputusan dan Manajer
 Manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki (SDM, dana, energi,
material, ruang dan waktu).

 Sumberdaya yang dimaksud dipahami sebagai inputs, dan hasil


yang dicapai untuk memenuhi tujuan disebut output dari proses
menajemen.

 Manajer memandang proses ini sebagai upaya untuk memperoleh


hasil yang optimal.
Tiga Kategori Pekerjaan Manajer
(Mintzberg, 1973)

1. Peran Interpersonal: figur


kepala, pemimpin, penghubung.
2. Peran Informasional:
monitor, diseminator,
jurubicara.
3. Peran Keputusan:
entrepreneur, menangani
kekacauan, pengatur alokasi
sumberdaya, negosiator.
4 Tipe Model Umum
Pengambilan Keputusan
 Iconic (Scale) Models.  Mathematical (Quantitative)
penyederhanaan dari model Models.
abstrak; replika fisik dari sebuah hubungan yang kompleks dari
sistem, biasanya berdasarkan banyak sistem umumnya tidak
perbedaan skala dibandingkan dapat sepenuhnya terwakili. Untuk
aslinya dapat mengabstraksikannya
diperlukan pemanfaatan model-
 Analog Models. model matematis. (Probability, B/C
ratio, others)
berlawanan dengan model iconic,
tidak mirip dengan sistem yang riel
tetapi mempunyai perilaku yang  Mental models
mirip. memberikan gambaran subyektif
bagaimana seseorang memikirkan
tentang suatu situasi.
Model Pengambilan Keputusan
Manajerial

 Model Ekonomi-Rasional
 Kerangka perspektif bagaimana suatu keputusan diambil dengan
asumsi bahwa pengambil keputusan memiliki informasi akurat yang
lengkap

 Model Keputusan-Perilaku (Behavioral Decision)


 Tidak seperti Model Ekonomi-Rasional, model Keputusan-Perilaku ini
memahami adanya keterbatasan manusia yang membuat keputusan
rasional sulit untuk dicapai.
Behavioral Decision Model
Satu konsep yang penting untuk dipahami dalam proses
pengambilan keputusan:

Bounded
Rationality Intuition
Analisis yang tidak disadari
Mengenal keterbatasan manusia berdasarkan pengalaman
oleh adanya pembatasan (yang lalu)
organisasional, seperti waktu,
informasi, sumberdaya, dan juga
kapabilitas mentalnya

Satisficing Escalation of
Suatu pencarian sampai Commitment
dengan tingkat memuaskan Kecenderungan untuk menambah
dan tidak perlu sampai komitmen dari aksi (hasil keputusan)
sempurna atau optimal sebelumnya seperti yang diharapkan jika
seorang pimpinan jika mengikuti proses
pengambilan keputusan yang efektif
Hambatan dalam Membuat
Keputusan
Kekuatan x Ego = Kelemahan
Sense of infallibility (tidak merasa
 Confidence (percaya diri) bersalah)
 Quickness (kecepatan) Overhastiness (terlalu terburu-buru)
 Sharp wit (bijak) Abrasiveness (pembawaan kasar)
 Determination (Penentuan) Inflexibility
 Dedication (Dedikasi) Workaholism (berlebihan)
 Commitment Intolerance
 Perseverance (tekun) Resistance to change (kaku)
 Persuasive Manipulation

- Adapted from The Paradox of Success by John O’Neil


Strategi Umum Pengambilan Keputusan
Spontanitas Hasrat
Memilih opsi pertama yang muncul dalam Memilih opsi yang memungkin untuk
benak/pikiran; tanpa menghiraukan adanya mencapai hasil terbaik walaupun akan
pilihan alternatif lainnya berhadapan dengan resiko

Patuh Menghindar
Mengikuti aturan atau tata nilai atau Memilih opsi yang sebisa mungkin terhindar
kesepakatan dari hasil yang buruk

Penundaan Keamanan
Menunda pemikiran dan tindakan sampai Memilih opsi yang kemungkinan cukup
tinggal terbatas beberapa opsi saja berhasil, hanya membebani sedikit orang,
dan diarahkan untuk pilihan yang sedikit
beresiko
Menyulitkan
Terakumulasinya banyak informasi sehingga
membingungkan dalam menganalisis opsi Sintesis
Memilih opsi yang memiliki peluang terbaik
untuk berhasil dan paling disukai
Intensi
Memilih opsi yang dapat memuaskan secara
intelektual maupun emosional sekaligus
Strategi Pengambilan
Keputusan Manajerial
STRATEGI OPTIMUM
Memutuskan memilih alternatif solusi terbaik dari sejumlah alternatif

STRATEGI KEPUASAN
Memutuskan memilih solusi yang telah memenuhi persyaratan
minimum (tidak harus sempurna atau seluruh alternatif dikaji)

STRATEGI QUASI KEPUASAN


Menggunakan bobot daripada menghitung satu per satu faktor atau
variabel penentu
Problem
• Cara kita menetapkan problem
menunjukkan kerangka keputusan kita
• Solusi yang baik bagi penempatan
permasalahan suatu keputusan yang pas Langkah
akan menjadi smarter choice daripada • tanya: mengapa perlu membuat
excellent solution untuk penempatan keputusan?
permasalahan yang lemah
• apa kendala dalam membuat
• Kelemahan utama dalam keputusan
memformulasikan permasalahan
pengambilan keputusan adalah sifat • identifikasi elemen dasar dalam
malas . Oleh karena itu dianjurkan untuk membuat keputusan
senantiasa kreatif dalam merumuskan • temu-kenali faktor terkait
solusi – ubahlah permasalahan menjadi dengan masalah
peluang  ciptakan alternatif kreatif
• rumuskan definisi permasalahan
yang aplikatif
• uji rumusan permasalahan
dengan pihak lain
Objective
SMART Objectives… Langkah:
1. Tulis seluruh hal yang menjadi
 Specific perhatian untuk mengarahkan
 Measurable pada Objectives

 Achievable 2. Ubah perhatian2 tadi menjadi


Objectives
 Reach 3. Bedakan antara hasil akhir dan
 Time-bound makna hasil, contoh atlit lari
mencapai garis finis di Olimpiade
4. Klarifikasi makna tadi menjadi
Objectives
5. Uji alakah Objectives tadi masih
tercakup dalam perhatian2 di atas

The reason most people never reach their goals is that


they don’t define them… Winners can tell you where
they are going, what they plan to do along the way,
and who will be sharing the adventure with them.

– Denis Waitley
Alternative

Kunci memperoleh alternatif lebih baik


• manfaatkan rumusan Objectives, tanyakan bagaimana mencapainya?
• kaji kemungkinan hambatan-hambatan
• tumbuhkan aspirasi
• gunakan pikirin sendiri terlebih dulu
• belajar dari pengalaman
• tanya pendapat pihak lain
• identifikasi alternatif-alternatif baru
• susun alternatif tersebut baru kaji/evaluasi
• jangan pernah berhenti mencari alternatif

“ Don’t box yourself in with limited alternatives”


Hammond, 1999
Kelebihan Kekurangan
 Berbagi pengalaman dan  Butuh waktu lebih banyak
keahlian dari beberapa individu  Ada dominasi minoritas
 Lebih banyak data, informasi,  Ada kecenderungan kompromi
dan pengetahuan yang  Ada kecenderungan anggota
terakumulasi grup lebih terkonsentrasi pada
 Masalah dipandang dari kepentingan individual dari
berbagai sektor tujuan kelompok
 Lebih banyak anggota yang  Tidak terhindar dari tekanan
dapat memperoleh kepuasan sosial
 Lebih banyak dapat diterima  Ada kecenderungan lebih
dan sepakat dengan keputusan sebagai kelompok pemikir
yang diambil (bukan pengambil keputusan)

Group decision making is becoming more common as


organizations focus on improving customer service and push
decision making to lower levels.
Apa yang membuat keputusan
berkualitas?

Kewaspadaan dapat meningkatkan


kualitas keputusan. Kewaspadaan
yang dimaksud di sini adalah
adanya perhatian terhadap
prosedur pengambilan keputusan
yang benar
KESIMPULAN
Para manajer membuat beragam keputusan
dalam proses penyelesaian suatu masalah.
Dalam menyelesaikan masalah, manajer
melalui empat aktivitas : intelijen,
perancangan, pemilihan, dan pengkajian.
Dalam mengambil cara pandang sistem dan
mengikuti pendekatan sistem, manajer dapat
menggunakan model sistem umum suatu
perusahaan atau model lingkungan. Tujuan
dari mengambil cara pandang sistem adalah
memberi kesempatan kepada organisasi untuk
bekerja sebagai sistem yang efektif dan

Anda mungkin juga menyukai