0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
59 tayangan12 halaman
Prosedur audit meliputi inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, konfirmasi, penelusuran, pemeriksaan dokumen, penghitungan, scanning, pelaksanaan ulang, dan teknik audit berbantuan komputer untuk mengumpulkan bukti audit.
Prosedur audit meliputi inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, konfirmasi, penelusuran, pemeriksaan dokumen, penghitungan, scanning, pelaksanaan ulang, dan teknik audit berbantuan komputer untuk mengumpulkan bukti audit.
Prosedur audit meliputi inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, konfirmasi, penelusuran, pemeriksaan dokumen, penghitungan, scanning, pelaksanaan ulang, dan teknik audit berbantuan komputer untuk mengumpulkan bukti audit.
mengunpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang dinyatakan dalam Standar Pekerjaan Lapangan ke tiga meliputi:
audit lain dalam pengumpulan bukti, meliputi: Penelusuran (tracing) Pemeriksaan(vouching) Penghitungan (counting) Scanning Pelaksanaan ulang (reperforming) Teknik audit berbantuan komputer (computer-assisted audit techniques)
Inspeksi
Inspeksi merupakan pemeriksaan secara
rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu. Inspeksi terhadap dokumen dapat menentukan keaslian dokumen tersebut. Inspeksi terhadap kondisi fisik sesuatu (misalnya aktiva tetap) dapat diperoleh informasi mengenai eksistensi dan keadaan fisik aktiva tersebut
Pengamatan
Pengamatan atau observasi merupakan
prosedur audit yang dilakukan dengan melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan. Contoh pengamatan terhadap penghitungan fisik persdiaan, pembuatan atau persetujuan voucher, cara penyimpanan kas Dengan observasi dapat diperoleh bukti visual pelaksanaan suatu kegiatan. Objek yang diamati adalah karyawan, prosedur, dan proses.
Konfirmasi
Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan untuk
memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas. Prosedur yang biasa dilakukan: Auditor miminta dari klien untuk menanyakan informasi tertentu kepada pihak luar. Klien meminta kepada pihak luar yang ditunjuk oleh auditor untuk memberikan jawaban langsung kepada auditor mengenai informasi yang ditanyakan oleh auditor tersebut. Auditor menerima jawaban langsung dari pihak tersebut.
Permintaan Keterangan
Permintaan keterangan dilakukan dengan
meminta keterangan secara lisan. Sehingga bukti yang dihasilkan berupa bukti lisan dan bukti dokumenter. Contoh, permintaan keterangan mengenai: tingkat keusangan sediaan di gudang, kemungkinan keputusan perkara pengadilan yang sedang ditangani oleh penasehat hukum.
Penelusuran
Penelusuran merupakan penelusuran informasi sejak
data direkam pertama kali dalam dokumen, dilanjutkan pelacakan pengolahan data dalam proses akuntansi. Prosedur ini terutama diterapkan terhadap bukti dokumenter. Contoh, pemeriksaan transaksi penjualan yang dimulai dengan memeriksa informasi dalam surat order dari customer, diusut kemudian dengan informasi yang berkaitan dalam surat order penjualan, laporan pengiriman barang, faktur penjualan, jurnal penjualan, dan akun piutang usaha dalam buku pembantu piutang usaha. Penelusuran ini bertujuan untuk menentukan ketelitian dan kelengkapan catatan akuntansi.
Pemeriksaan Dokumen Pendukung
Merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan:
Inspeksi terhadap dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya. Pembandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan. Prosedur ini berlawanan arah dengan penelusuran. Penelusuran bertolak dari dokumen kemudian mengusut pencatatannya ke dalam catatan akuntansi, sedangkan dalam vouching bertolak dari catatan akuntansi, kembali memeriksa dokumen yang mendukung informasi. Prosedur ini bertujuan untuk memperoleh bukti audit mengenai kebenaran perlakukan akuntansi terhadap transaksi yang terjadi.
Penghitungan (Counting)
Prosedur ini meliputi: 1. penghitungan fisik terhadap
sumber daya berwujud, 2. Pertanggungjawaban semua formulir bernomor urut tercetak. Penghitungan fisik digunakan untuk mengevaluasi bukti fisik kuantitas yang ada di tangan, sedangkan pertanggungjawaban formulir bernomor urut tercetak digunakan untuk mengevaluasi bukti dokumenter yang mendukung kelengkapan catatan akuntansi.
Scanning
Merupakan review secara cepat terhadap dokumen,
catatan dan laporan untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidika lebih mendalam
Pelaksanaan Ulang (Reperforming)
Merupakan pengulangan aktivitas yang
dilaksanakan klien. Umumnya diterapkan pada penghitungan dan rekonsiliasi yang dilakukan klien. Contoh, penghitunga ulang jumlah total dalam jurnal, penghitungan ulang biaya depresiasi, biaya bunga terutang, perkalian antara kuantitas dan harga satuan dalam inventory summary sheet, penghitungan ulang penjumlahan dalam rekonsiliasi bank.
Teknik Audit Berbantuan Komputer
Dilakukan bila catatan akuntansi klien
diselenggaran dalam media elektronik. Contoh, auditor menggunakan suatu computer audit software tertentu dalam melakukan penghitungan jumlah saldo piutang menurut buku pembantu piutang usaha, pemilihan nama debitur yang akan dikirimi surat konfirmasi, penghitungan berbagai rasio dalam posedur analitik, pebandingan unsur data yang ada dalam berbagai file.