Anda di halaman 1dari 2

Prosedur Pemeriksaan atau Audit Atas Aset Tetap

Adapun secara garis besar, prosedur audit atas aktiva tetap adalah sebagai berikut.
1. Inspeksi
Langkah prosedur yang pertama dilakukan adalah inspeksi atau penyelidikan pada
setiap transaksi atas aktiva tetap suatu perusahaan, langkah penulisan dokumen audit
terkait, serta prosedur audit atas aktiva tetap itu sendiri.
Inspeksi dilakukan untuk menilai apakah terdapat perbedaan dan informasi yang tidak
konsisten dalam worksheet atau kertas kerja audit aktiva tetap. Jika telah sesuai, maka
auditor dapat langsung menuju langkah prosedur yang selanjutnya.
2. Melakukan Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan oleh seorang auditor untuk mengamati segala prosedur
yang berjalan dalam perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan
mengidentifikasi apakah terdapat kelemahan pada prosedur audit atas aktiva tetap terkait.
Melakukan pengamatan pada prosedur juga memiliki peran penting untuk menghitung
inventaris dan uang tunai dalam catatan dan evaluasi akhir tahun perusahaan.
3. Konfirmasi Atas Transaksi
Prosedur konfirmasi dilakukan oleh auditor untuk mengkonfirmasi setiap catatan
audit atas aktivatetap perusahaan, yang melibatkan pihak ketiga (bukan klien) seperti
bank terkait.
4. Melakukan Permintaan Keterangan
Selanjutnya, auditor akan melakukan permintaan dan pemeriksaan keterangan atas
kecukupan dokumentasi pada audit aktiva tetap yang dipersiapkan untuk worksheet atau
kertas kerja audit aktiva tetap. Umumnya seorang auditor melakukan prosedur
pemeriksaan keterangan secara manual agar pengecekan dilakukan secara mendetail dan
terperinci.
Bukti audit aktiva tetap yang kompeten harus diperoleh dari proses inspeksi,
observasi, serta konfirmasi sebagai dasar pernyataan pendapat atas laporan yang diaudit.
Tujuan dari vouching adalah untuk menetapkan dan menentukan keaslian suatu transaksi
dalam pembukuan laporan keuangan utama. Pemeriksaan atau vouching catatan dapat
mencangkup pemeriksaan mendalam terkait dokumen pendukung dari tiap transaksi.
5. Penelusuran Atas Aset Tetap
Setelah melakukan vouching, auditor akan melakukan penelusuran dalam prosedur
audit yang berfokus pada meminta kejelasan pada klien. Tentunya, langkah prosedur ini
harus telah disetujui oleh pihak perusahaan terkait terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan agar auditor diberi hak untuk mendapatkan informasi yang faktual
demi tujuan kegiatan audit. Auditor diberi akses yang dirasa perlu untuk mendapatkan
bukti atas transaksi yang berkaitan dengan aset tetap milik perusahaan.
6. Perhitungan
Proses perhitungan atau recalculation merupakan proses prosedur audit atas aktiva
tetap untuk memastikan bahwa jumlah dalam laporan keuangan sesuai dengan
sebagaimana mestinya dan sebenar-benarnya.
Auditor juga melakukan identifikasi perbedaan antara jumlah yang diharapkan dengan
jumlah aktual yang sebenarnya untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Recalculation digunakan untuk pengujian terhadap penilaian dan alokasi, serta asersi
akurasi. Audit yang termasuk dalam PSA 07 (SA 326) adalah sebagai berikut:
 Asersi mengenai keberadaan atau keterjadian.
 Asersi mengenai kelengkapan.
 Asersi mengenai hak dan kewajiban.
 Asersi mengenai penilaian dan alokasi.
 Asersi mengenai penyajian dan pengungkapan.
7. Pemeriksaan Mendalam Atas Bukti Pendukung
Dalam prosedur audit, perlu juga dilakukan pemeriksaan pada bukti audit aktiva tetap
yang mendukung. Bukti audit aktiva tetap pendukung yang diperiksa dapat berwujud
pabrik, properti, dan peralatan lainnya yang dapat membuktikan keberadaan aktiva
berwujud.
Auditor akan menggunakan asersi akurasi pada prosedur ini, dengan melakukan
pemeriksaan aset secara fisik yang dicatat dalam bagian aktiva tetap. Auditor juga dapat
memeriksa dokumen hukum aset terkait.
8. Pelaksanaan Ulang oleh Auditor
Langkah prosedur audit atas aktiva tetap yang terakhir adalah pelaksanaan ulang oleh
auditor secara independen. Pada tahap ini auditor akan melakukan pelaksanaan ulang
sebagai bentuk prosedur kontrol yang merupakan bagian dari sistem kontrol pada proses
audit.
Proses prosedur pelaksanaan ulang ini dilakukan untuk pengujian dalam proses audit
atas aktiva tetap di suatu perusahaan. Pada proses prosedur ini juga memungkinkan
auditor melakukan penghitungan ulang sebagai bentuk dari bagian pengendalian internal.

Anda mungkin juga menyukai