Prosedur-Prosedur Audit
Prosedur Inspection pertama adalah inspeksi atas catatan dan dokumen, yang terbagi atas
Vouching, Tracing, dan Scanning.
- Vouching
Vouching adalah inspeksi atas catatan dan dokumen untuk mengetahui apakah ada transaksi
yang tidak dicatat atau hilang. Vouching berasal dari kata voucher yang adalah bukti dasar
pembukuan atau source document.
- Tracing (penelusuran)
Tracing adalah proses menelusuri transaksi dalam catatan akunting ke source document. Tracing
digunakan untuk mencari kesalahan dalam mencatat transaksi, dan digunakan auditor untuk
memastikan apakah transaksi sudah dicatat dengan benar.
- Scanning
Scanning adalah menginspeksi dengan mendalam pencatatan dalam accounting documents untuk
memastikan keauntikannya dan kecermatannya. Dalam melaksanakan prosedur ini, auditor
berupaya menemukan hal-hal yang tidak semestinya ada, misalnya pendebitan atau pengurangan
dalam akun-akun pendapatan, atau pengkreditan yang bersifat fraud dalam akun beban/biaya.
Prosedur Inspection juga digunakan untuk menginspeksi barang-barang berwujud, baik berupa
persediaan barang maupun aset tetap, disamping inspeksi atas dokumen dan catatan yang
dijelaskan di atas. Inspeksi aktiva berwujud (inspection of tangible assets) meliputi pemeriksaan
rinci terhadap dokumen dan catatan, serta pemeriksaan sumberdaya berwujud. Dengan melakukan
inspeksi atas dokuen, auditor dapat menetukan ketepatan persyaratan dalam faktur atau kontrakyang
memerlukan pengujian atas transaksi akuntansi tersebut
3. Observation
4. Confirmation
5. Recalculation
6. Reperformance
7. Analytical Procedures
Prosedur analitis (analytical procedures). Terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan
antara data. Prosedur ini meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana, analisis
vertikal atau laporan persentase, perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau
anggaran. Seperti penggunaan model matematis dan statistik (analisis regresi)
8. Inquiry
Permintaan keterangan (Inquiry)meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh
auditor, umumnya berupa pertanyaan yang timbul setelah dilaksanakannya prosedur analitis kepada
manajemen atau karyawan dan meminta keterangan pada pihak ekstern seperti penasehat hukum.