Anda di halaman 1dari 5

MODUL PRAKTIKUM AUDIT

PERTEMUAN 1:
PERENCANAAN PEMERIKSAAN AUDIT DAN PERPADUAN PROSES
AKUNTANSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan audit dan persiapan
audit. Melalui makalah ini, anda harus mampu:
1.1 Memahami perencanaan audit
1.2 Memahami persiapan audit

B. URAIAN MATERI
Sebelum melaksanakan audit persiapan awal yang harus pelajari
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Kuesioner pengawasan intern
2. Instruksi dan penjelasan
3. Bukti-bukti yang digunakan selama pemeriksaan
4. Daftar-daftar yang dibuat oleh klien
5. Bagan alir dan analisis terhadap pengawasan intern
6. Program pemeriksaan.
Sebelum memulai mengerjakan harus mempertimbangkan pernyataan-pernyataan
klien yang tertuang dalam laporan keuangan sebagai dasar untuk merancang
tujuan pemeriksaan khusus yang akan dicapai.
1. Eksistensi atau terjadi-pernyataan klien bahwa aktiva dan kewajiban
adalah benar-benar ada dan transaksi-transaksi penjualan dan biaya adalah
benar-benar terjadi.
2. Kelengkapan-pernyataan klien bahwa semua transaksi yang terjadi telah
dicatat dan telah termasuk dalam laporan keungan yang bersangkutan.
3. Hak dan Kewajiban-pernyataan klien bahwa perusahaan mempunyai hak
atas aktiva-aktiva dan mempunyai kewajiban atas utang-utang perusahaan
pada tanggal tertentu.
4. Penilaian dan Alokasi-pernyataan klien bahwa pos-pos aktviva,
kewajiban, pendapatan dan biaya telah dinilai dengan tepat.

9
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

5. Penyajian dan Pengungkapan-pernyataan klien bahwa pos-pos laporan


keuangan telah diklarifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan secara
memadai.
Dengan mempertimbangkan pernyataan-pernyataan tersebut, saudara akan
lebih mudah menentukan tujuan-tujuan pemeriksaan untuk setiap pos. sebagai
contoh, pernyataan mengenai apakah saldo-saldo piutang dagang benar-benar
ada, tujuan pemeriksaan adalah untuk mendapatkan dan mengenvaluasi bukti
yang berhubungan dengan pernyataan tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut,
akuntan dapat mengirim surat konfirmasi untuk menentukan apakah piutang-
piutang tersebut benar-benar ada.
Melalui uraian tertulis dan kuesioner pengawasan intern, auditor harus
memperhatikan enam karakteristik pokok pengawasan intern untuk menentukan
kemungkinan-kemungkinan kesalahan atau penyimpangan. Keenam karakteristik
tersebut meliputi tiga karakteristik pengawasan umum dan tiga pengawasan
khusus.
Pengawasan umum. Pengawasan yang memberikan jaminan bahwa
pengawasan khusus berfungsi secara memadai:
1. Pemisahan Fungsi-Untuk meminimalisasikan fungsi-fungsi yang tidak sesuai.
2. Personel-Termasuk training, supervisi, dan pemeriksaan intern.
3. Akses terhadap aktiva penggunaan aktiva dilakukan sesuai dengan
otirisasi yang ditetapkan. Pengawasan khusus yang dapat diterapkan
untuk memproses transaksi-transaksi:
1. Otorisasi-Untuk menjamin bahwa semua transaksi dilaksanakan sesuai
dengan otorisasi umum maupun khusus dan untuk menjamin bahwa
transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid.
2. Pencatatan Transaksi Secara Memadai:
a. Pengawasan masukan-Untuk menjamin bahwa semua transaksi yang
seharusnya dicatat telah dicatat dengan jumlah yang benar dan telah
dibukukan ke rekening yang sesuai. Termasuk dalam pengawasan ini
pengawasan atas dokumen-dokumen, jumlah rupiah, dan penanganan
arsip.

10
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

b. Pengawasan proses-Untuk menjamin bahwa semua perhitungan telah


dilakukan dengan teliti. Termasuk dalam pengawasan ini pengecekan
ulang dan pembandingan antar dokumen.
3. Pembandingan Antara Catatan dengan Aktiva:
Pengawasan keluaran-Untuk menjamin bahwa data keluaran adalah benar.
Termasuk dalam pengawasan ini adanya penghitungan fisik dan
rekonsiliasi.
Jenis-jenis prosedur pengujian kesesuaian meliputi :
1. Observasi-Sebagai contoh: observasi atas pengamanan aktiva dan pemisahan
fungsi.
2. Wawancara-Prosedur ini meliputi pengumpulan informasi secara lisan
terhadap pihak-pihak yang independent.
3. Vouching-Pengujian terhadap dokumen. Penelusuran pos-pos dari laporan
keuangan ke dokumen- dokumen pendukung.
4. pengecekan Dokumen-Meliputi pengujian nomor urut dokumen.
5. Pengecekan langsung-Termasuk di dalamnya pengecekan terhadap
rekonsiliasi bank, faktor penjualan (untuk menentukan bahwa penjualan
didukung dengan dokumen-dokumen pengiriman), dan bagan rekening.
Prosedur pengujian substantif umumnya meliputi:
1. Rekalkulasi-Pengecekan terhadap perhitungan-perhitungan yang
dilakukan oleh klien. Bukti yang diperoleh dari prosedur ini disebut bukti
matematis.
2. observasi Fisik-Meliputi observasi terhadap aktiva berujud.
3. konfirmasi-Korespondensi secara langsung dengan pihak-pihak yang
independen.
4. wawancara-Pengumpulan bukti lisan dari pihak manajemen atau pihak
luar perusahaan.
5. Vouching-Pengujian dokumen dengan menelusur suatu pos dalam laporan
keuangan (dari suatu rekening) ke dokumen pendukungnya. Prosedur ini
berkebalikan arah dengan proses akuntansi.

11
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

6. Penelusuran-Pemilihan suatu sampel dan penelusuran dokumen tersebut


sejalan dengan proses akuntansi. Prosedur ini dilakukan untuk
memverivikasi kebenaran catatan akhir dari suatu pos.
7. Scanning-Pemeriksaan dokumen secara cepat (pintas lalu) untuk
menemukan sesuatu yang tidak biasa dalam rangka mengidentifikasi pos-
pos yang memerlukan prosedur vouching atau penelusuran.
8. Pemeriksaan analitis-Proses perhitungan dan mempelajari ratio. Termasuk
di dalamnya (a) ratio dan analisis trend, (b) perbandingan dengan tahun
sebelumnya, (c) analisis terhadap hubungan antar data, termasuk antar
rekening.
Setelah menyelesaikan semua tahap pemeriksaan, susunlah kertas kerja
pemeriksaan dengan urutan sebagai berikut:
1. Memo untuk akuntan senior
2. Draft laporan akuntan.
3. Draft laporan keuangan.
4. Surat pernyataan dari manajemen
5. Working trial balance---rekening neraca dan rekening rugi laba
6. Daftar usulan jurnal penyesuaian
7. Daftar usulan jurnal reklasifikasi
8. Kertas kerja dengan indeks urut abjad (A,B,C dst) termasuk di dalamnya
analisis terhadap pengawasan intern.
Dalam memo perencanaan pemeriksaan, saudara uraian secara singkat hal-hal
yang berhubungan dengan :
1. Tujuan pemeriksaan
2. Rencana staf yang akan dilibatkan dalam pemeriksaan
3. Data keuangan perusahaan (sebagai contoh jumlah aktiva)
4. Sejarah dan latar belakang perusahaan
5. Pemilik perusahaan
6. Jenis perusahaan (publik atau non publik)
7. Ketaatan terhadap prinsip akuntansi yang lazim
8. Materialitas dan penyesuaian-penyesuaian
9. Jenis pendapatan akuntan

12
SJN-0916
MODUL PRAKTIKUM AUDIT

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Tugas untuk memenuhi penilaian:
1. Jelaskan apa harus dipersiapkan sebelum pemeriksaan?
2. Buatlah usulan mengenai perbaikan strukutr organisasi yang dapat
meningkatkan pengawasan intern?
3. Sebutkan tahap-tahap penyusunan kertas kerja audit?

13
SJN-0916

Anda mungkin juga menyukai