Anda di halaman 1dari 15

Oleh :

KEPEMIMPINAN/LEADERSHIP Kelompok IV
Dominikus Moat Migu
Rofinus Renek
LATAR BELAKANG STUDI KEPEMIMPINAN

Chester Barnard Koordinasi aktivitas dan sistem yang


diperlukan untuk memelihara dan
(Rasimin, 2004) mempertahankan organisasi

Membawa orang-orang dalam


organisasi dan menjamin kerja sama
mereka.

Menentukan sasaran dan tujuan


perusahaan
TEORI KEPEMIMPINAN DASAR (KARTONO 2002)

Teori genetis Pemimpin itu tidak dibuat tetapi seseorang muncul sebagai pemimpin karena
bakat-bakatnya yang luar biasa.

Teori sosial Pemimpin itu harus disiapkan dan dibentuk, tidak terlahirkan dan dibiarkan
berkembang dengan sendirinya.

Seseorang akan sukses menjadi pemimpin, bila sejak lahirnya dia telah
Teori ekologis memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat
dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman dan usaha ,pendidikan,
juga sesuai dengan tuntutan lingkungan atau ekologisnya.
Teori Karakter

Teori Perilaku

Teori kepemimpinan
Teori Kepemimpinan Situasional

Teori Atribusi Kepemimpinan


TEORI KARAKTER

Teori Karakter : Adalah Suatu Teori Yang Berusaha Untuk Mengidentifikasikan Karakteristik
Atau Sifat-sifat Yang Khas Yang Dihubungkan Dengan Keberhasilan Seorang Pemimpin.
Karakteristik Yang Dapat Diperhatikan Seperti Intelegensia,Kepribadian, Karakter Fisik Dan
Sebagainya.
Seorang pemimpin lebih cerdas dari pengikut.
Namun perbedaan intelegensia dapat menimbulkan masalah antara pemimpin dan
Inteligensia pengikut. Kelebihan kecerdasan pemimpin mampu membuat kepemimpinan
lebih efektif.

Kepribadian, seorang pemimpin memiliki sifat siaga, integritas pribadi,


percaya diri, dan penuh inisiatif. Pada prinsipnya ada kepribadian tertentu yang
Kepribadian membedakan pemimpin dan bukan pemimpin.

seorang pemimpin dapat terlihat dari karakteristik fisik.


Dengan pengertian lain menganggap sifat-sifat fisik membedakan antara
Karakteristik fisik pemimpin dan bukan pemimpin (penampilan). Akan tetapi anggapan ini
menimbulkan diskusi yang cukup tajam. Kenyataan banyak menunjukkan sulit
melihat efektifitas pemimpin dari penampilan fisik
TEORI PERILAKU

Teori Perilaku Kepemimpinan Adalah Teori-teori Yang Mengemukakan Bahwa Perilaku


Spesifik Membedakan Pemimpin Dari Bukan Pemimpin. Dalam Teori Perilaku Terdapat Dua
Pendekatan Yaitu: Job Centered Dan EmployeeCentered.

Job centered
Employee Centered
adalah pemimpin yang
berpusat pada pekerjaan, adalah pemimpin yang
yang mengawasi secara ketat memperhatikan hubungan
dan memperhatikan kerja dengan karyawan,
orang lain. memperhatikan kepuasan
pengikut.
TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Teori ini berusaha Hersey dan blanchard


memberikan pemahaman berpendapat bahwa bawahan
Teori kepemimpinan kepada pemimpin tentang merupakan faktor yang sangat
situasional, dikembangkan kaitan antara gaya penting dalam situasi
oleh hersey dan blanchard. kepemimpinan yang efektif kepemimpinan. Tingkat
dengan tingkat kematangan kematangan dari para bawahan
dari para pengikutnya. menentukan gaya efektif dari
pemimpin.

Misalnya anggota yang sudah bisa memotivasi dirinya sendiri Konsep dari teori kepemimpinan
akan sangat sesuai bila ia dipimpin dengan cara delegasi. situasionalmenekankan bahwa
Artinya ia dipercaya penuh mengerjakan tugas-tugasnya seorang pemimpin hendaknya
secara mandiri tanpa perlu adanya pengawasan melekat. Jadi menganalisa secara cermat
dalam hal ini pemimpinlah yang harus menyesuaikan dirinya tingkat kematangan anggota di
dengan tuntutan situasi. dalam melaksanakan tugasnya.
TEORI ATRIBUSI KEPEMIMPINAN

Atribusi adalah suatu kesimpulan yang Teori atribusi adalah usaha Dengan demikian
dibuat seseorang untuk menerangkan untuk meneruskan kepemimpinan semata-
mengapa orang lain melakukan suatu bagaimana suatu sebab mata suatu atribusi yang
perbuatan. Penyebabyang dibangun menimbulkan perilaku dibuat orang mengenai
biasanya adalah disposisi pada orang tertentu. individu-individu lain.
yang bersangkutan.

Apabila dikaitkan dengan kepemimpinan, kepemimpinan Teori ini mencoba


adalah sekedar suatu atribusi yang dibuat orang mengenai melihat dari hubungan
individu yang lain. Andaikata sebuah organisasi mempunyai sebab akibat. Bila ada
kinerja yang sangat positip atau negatip orang suatu kejadian mencoba
cenderung memberikan penilaian terhadap kinerja tersebut menghubungkannya
lepas dari situasi kondisi yang dihadapi. dengan sesuatu.
KARAKTERISTIK PRIBADI
YANG BERKAITAN DENGAN KEPEMIMPINAN

• Chan dan Drasgow (2001) menemukan bahwa motivasi


untuk memimpin memiliki tiga aspek yaitu;

Affective Identity Motivation : Orang-orang yang


Leader Emergence menjadi pemimpin karena mereka menikmati kekuasaan dan
(Seseorang yang menjadi memimpin orang lain.
pemimpin memiliki sifat atau
karakteristik berbeda dari
orang yang tidak menjadi Non-calculative Motivation : Orang-orang yang
pemimpin) mencari posisi pemimpin ketika mereka mempersepsikan
bahwa posisi tersebut dapat menghasilkan keuntungan
pribadi, seperti peningkatan status dan gaji.

Social-normative Motivation : Orang-orang yang


menjadi pemimpin di luar kewajiban tugas.
• Traits : Sebuah meta-analisis oleh Youngjohn dan Woehr
(2001 menemukan bahwa keahlian manajemen,
pengambilan keputusan dan komunikasi oral memiliki
korelasi tinggi dengan efektifitas kepemimpinan. Konsep
Leader self-monitoring berfokus pada pertentangan antara apa
yang pemimpin lakukan dengan bagaimana diri mereka
Performance sesungguhnya.
(Pemimpin yang tampil
dengan baik memiliki • Cognitive Ability : Kemampuan kognitif adalah
karakteristik tertentu yang yang terpenting ketika pemimpin tidak teralihkan dengan
tidak dimiliki oleh situasi pemicu stress dan ketika pemimpin menggunakan
pemimpin dengan gaya memimpin yang lebih direktif. Kunci kepemimpinan
penampilan yang buruk) efektif adalah sintesis dari tiga variabel: kebijaksanaan,
kecerdasan (akademis dan praktis) dan kreatifitas.
• Needs : Manajer berperforma tinggi memiliki pola
motivasi memimpin, yaitu kebutuhan tinggi akan kekuasaan
dan kebutuhan rendah akan afiliasi. Kebutuhan ini bukan
merupakan kebutuhan untuk kekuasaan pribadi tetapi
kekuasaan dalam organisasi.
Lanjutan........
• Gender : Pria lebih efektif dalam memimpin dalam
situasi yang secara tradisional termasuk ketentuan maskulin
dan dalam situasi di mana mayoritas bawahannya adalah
laki-laki. Walau pria dan wanita terlihat sama efektif
dalam memimpin, namun metaanalisis dari gaya memimpin
Leader menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih terlibat dalam
perilaku yang berhubungan dengan kepemimpinan
Performance............ berkualitas tinggi.
• Task vs Person Orientation : Pemimpin
person-oriented percaya bahwa pegawai termotivasi
secara internal, mencari tanggung jawab, memiliki kontrol
diri dan tidak semestinya enggan bekerja. Pemimpin task-
oriented melihat pegawai sebagai seorang yang malas,
termotivasi secara eksternal, menginginkan keamanan, tidak
disiplin dan mengurangi tanggung jawab.
Unsuccessfull Leaders : Lack of Training :
Menurut Hogan (1989), terdapat tiga Kurangnya pelatihan kepemimpinan
faktor penyebab perilaku memimpin yang diberikan oleh supervisor.
yang buruk.

Cognitive Deficiencies : Personality :


Hogan (1989) mempercayai pemimpin Menurut Hogan (1989) banyak
yang buruk tidak bisa belajar dari pemimpin yang buruk kerap gelisah dan
pengalaman dan tidak bisa berpikir memiliki satu dari tiga tipe kepribadian;
strategis, mereka secara konsisten paranoid atau pasif-agresif, keinginan
membuat kesalahan yang sama dan tinggi untuk berpindah pekerjaan dan
tidak merencanakan sesuatu. narsistik.
SPESIFIC LEADER SKILLS

Berdasarkan teori Yukl, dkk, kemampuan yang diperlukan seorang pemimpin yang baik yaitu
melakukan hal-hal berikut:
1. Mendukung bawahan 12. Bertanggung jawab
2. Perencanaan 13. Membangun atmosfir tim
3. Komunikasi 14. Mengorganisir dan mengurutkan tugas
4. Delegasi 15. Berkomunikasi secara formal dengan bawahan
5. Kebiasaan kerja 16. Kemampuan interpersonal
6. Kehati-hatian 17. Pengetahuan akan pekerjaan
7. Memberi reward dan punishment 18. Pengetahuan akan organisasi
8. Menentukan tujuan 19.Keteguhan Melatih dan mengembangkan kemampuan karyawan
9. Membuat keputusan 20. Mengembangkan orang lain
10. Integritas 21. Mendengarkan
11. Memecahkan masalah
CULTURAL DIFFERENCES IN LEADERSHIP

Beberapa tahun yang lalu, dilakukan projek internasional yang melibatkan 150 peneliti yang bertujuan untuk mengetahui
dan mempelajari perbedaan budaya dalam kepemimpinan. Projek tersebut bernama GLOBE (Global Leadership and
Organizational Behavior Effectiveness) yang memiliki dua tujuan :
1. Mengetahui perbedaan dan persamaan dalam budaya
2. Menentukan apa penyebab dari perbedaan tersebut.

Para peneliti projek GLOBE menyimpulkan bahwa perbedaan budaya dari sembilan dimensi berikut ini :
1. Uncertainty avoidance : Penghindaran ketidakpastian
2. Power distance : Sejauh mana power tidak dibagikan merata
3. Social collectivism : Sejauh mana budaya untuk mendorong distribusi sumber kolektif
4. In group collectivism : Sejauh dimana kebanggaan mencerminkan individu dalam organisasi dan keluarga mereka
5. Gender egalitarianism : Sejauh mana budaya mencoba untuk meminimalkan perbedaan peran gender dan mencegah
diskriminasi
6. Assertiveness : Sejauh mana individu dalam suatu budaya yang tegas dan menantang dalam hubungan sosial
7. Future orientation : sejauh mana budaya berencana untuk berinvestasi dan di masa depan
8. Performance orientation : Sejauh mana budaya mendorong dan perbaikan reward kinerja
9. Humane orientation : Sejauh mana budaya mendorong dan menghargai orang-orang untuk menjadi adil, peduli, dan
memberi.
Daftar Pustaka

Munandar ., A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.


Rasimin. B.S. 2004. Teori Kepemimpinan. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Buku Ajar Psikologi Industri Dan Organisasi. 2066.Program Studi Psikologi. Fakultas Kedokteran.Universitas Udaya.
Buku Ajar Psikologi Industri. 2009.Fakultas Teknik .Universitas Wijaya Putra

Anda mungkin juga menyukai