KEPEMIMPINAN/LEADERSHIP Kelompok IV
Dominikus Moat Migu
Rofinus Renek
LATAR BELAKANG STUDI KEPEMIMPINAN
Teori genetis Pemimpin itu tidak dibuat tetapi seseorang muncul sebagai pemimpin karena
bakat-bakatnya yang luar biasa.
Teori sosial Pemimpin itu harus disiapkan dan dibentuk, tidak terlahirkan dan dibiarkan
berkembang dengan sendirinya.
Seseorang akan sukses menjadi pemimpin, bila sejak lahirnya dia telah
Teori ekologis memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat
dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman dan usaha ,pendidikan,
juga sesuai dengan tuntutan lingkungan atau ekologisnya.
Teori Karakter
Teori Perilaku
Teori kepemimpinan
Teori Kepemimpinan Situasional
Teori Karakter : Adalah Suatu Teori Yang Berusaha Untuk Mengidentifikasikan Karakteristik
Atau Sifat-sifat Yang Khas Yang Dihubungkan Dengan Keberhasilan Seorang Pemimpin.
Karakteristik Yang Dapat Diperhatikan Seperti Intelegensia,Kepribadian, Karakter Fisik Dan
Sebagainya.
Seorang pemimpin lebih cerdas dari pengikut.
Namun perbedaan intelegensia dapat menimbulkan masalah antara pemimpin dan
Inteligensia pengikut. Kelebihan kecerdasan pemimpin mampu membuat kepemimpinan
lebih efektif.
Job centered
Employee Centered
adalah pemimpin yang
berpusat pada pekerjaan, adalah pemimpin yang
yang mengawasi secara ketat memperhatikan hubungan
dan memperhatikan kerja dengan karyawan,
orang lain. memperhatikan kepuasan
pengikut.
TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Misalnya anggota yang sudah bisa memotivasi dirinya sendiri Konsep dari teori kepemimpinan
akan sangat sesuai bila ia dipimpin dengan cara delegasi. situasionalmenekankan bahwa
Artinya ia dipercaya penuh mengerjakan tugas-tugasnya seorang pemimpin hendaknya
secara mandiri tanpa perlu adanya pengawasan melekat. Jadi menganalisa secara cermat
dalam hal ini pemimpinlah yang harus menyesuaikan dirinya tingkat kematangan anggota di
dengan tuntutan situasi. dalam melaksanakan tugasnya.
TEORI ATRIBUSI KEPEMIMPINAN
Atribusi adalah suatu kesimpulan yang Teori atribusi adalah usaha Dengan demikian
dibuat seseorang untuk menerangkan untuk meneruskan kepemimpinan semata-
mengapa orang lain melakukan suatu bagaimana suatu sebab mata suatu atribusi yang
perbuatan. Penyebabyang dibangun menimbulkan perilaku dibuat orang mengenai
biasanya adalah disposisi pada orang tertentu. individu-individu lain.
yang bersangkutan.
Berdasarkan teori Yukl, dkk, kemampuan yang diperlukan seorang pemimpin yang baik yaitu
melakukan hal-hal berikut:
1. Mendukung bawahan 12. Bertanggung jawab
2. Perencanaan 13. Membangun atmosfir tim
3. Komunikasi 14. Mengorganisir dan mengurutkan tugas
4. Delegasi 15. Berkomunikasi secara formal dengan bawahan
5. Kebiasaan kerja 16. Kemampuan interpersonal
6. Kehati-hatian 17. Pengetahuan akan pekerjaan
7. Memberi reward dan punishment 18. Pengetahuan akan organisasi
8. Menentukan tujuan 19.Keteguhan Melatih dan mengembangkan kemampuan karyawan
9. Membuat keputusan 20. Mengembangkan orang lain
10. Integritas 21. Mendengarkan
11. Memecahkan masalah
CULTURAL DIFFERENCES IN LEADERSHIP
Beberapa tahun yang lalu, dilakukan projek internasional yang melibatkan 150 peneliti yang bertujuan untuk mengetahui
dan mempelajari perbedaan budaya dalam kepemimpinan. Projek tersebut bernama GLOBE (Global Leadership and
Organizational Behavior Effectiveness) yang memiliki dua tujuan :
1. Mengetahui perbedaan dan persamaan dalam budaya
2. Menentukan apa penyebab dari perbedaan tersebut.
Para peneliti projek GLOBE menyimpulkan bahwa perbedaan budaya dari sembilan dimensi berikut ini :
1. Uncertainty avoidance : Penghindaran ketidakpastian
2. Power distance : Sejauh mana power tidak dibagikan merata
3. Social collectivism : Sejauh mana budaya untuk mendorong distribusi sumber kolektif
4. In group collectivism : Sejauh dimana kebanggaan mencerminkan individu dalam organisasi dan keluarga mereka
5. Gender egalitarianism : Sejauh mana budaya mencoba untuk meminimalkan perbedaan peran gender dan mencegah
diskriminasi
6. Assertiveness : Sejauh mana individu dalam suatu budaya yang tegas dan menantang dalam hubungan sosial
7. Future orientation : sejauh mana budaya berencana untuk berinvestasi dan di masa depan
8. Performance orientation : Sejauh mana budaya mendorong dan perbaikan reward kinerja
9. Humane orientation : Sejauh mana budaya mendorong dan menghargai orang-orang untuk menjadi adil, peduli, dan
memberi.
Daftar Pustaka