MANFAAT :
1. Manfaat Bagi Organisasi Tim
a. Meningkatkan produktivitas kerja.
b. Meningkatkan kualitas kerja.
c. Meningkatkan mentalitas kerja.
d. Meningkatkan kemajuan organisasi.
2. Bagi Anggota Tim
a. Tanggung jawab atas pekerjaan ditanggung bersama.
b. Sebagai media aktualisasi diri.
c. Stres atau beban kerja berkurang.
FUNGSI :
Bekerja dalam bentuk tim memiliki fungsi yaitu antara lain dapat
merubah sikap, perilaku dan nilai-nilai pribadi serta dapat turut
serta dalam mendisiplinkan anggota tim.
JENIS TIM
Nardjana (1994)
Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak
yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain,
sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
Stoner
Konflik organisasi adalah mencakup ketidak sepakatan soal
alokasi sumberdaya yang langka atau peselisihan soal tujuan,
status, nilai, persepsi, atau kepribadian.
CIRI-CIRI KONFLIK
AKOMODASI
Dalam hubungan ini terjadi keseimbangan dalam interaksi yang terjadi
antar kelompok dalam hal norma dan nilai sosial yang berlaku. Artinya,
kelompok yang berinteraksi di sini bisa saling menyesuaikan diri sehingga
bisa tercipta keseimbangan dan keselarasan.
ASIMILASI
Asimilasi adalah hubungan antar kelompok yang bersifat asosiatif, dimana
terjadi usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara
kelompok tersebut. Dalam hubungan ini juga terjadi usaha untuk
memperkuat kesatuan tindakan, sikap, hingga proses-proses mental demi
menjaga kepentingan dan tujuan mereka bersama.
AKULTURASI
Yaitu proses sosial menyatukan kelompok manusia yang memiliki
kebudayaan tertentu dengan kelompok lain yang memiliki kebudayaan
yang berbeda. Kebudayaan yang berbeda ini lama kelamaan akan
diterima dan melebur atau diolah agar sesuai dengan kebudayaannya
sendiri. Peleburan atau penyesuaian ini tidak akan menghilangkan unsur
masing-masing kebudayaan.
PERSAINGAN
Di poin ini adalah hubungan antar kelompok yang bersifat disosiatif.
Dalam persaingan, proses sosial yang terjadi adalah para individu atau
kelompok di dalam lingkungan tersebut saling bersaing untuk bisa
mendapat keuntungan atau tujuan yang sama.
KONTRAVENSI
Kontravensi adalah hubungan antar kelompok yang berada di tengah
antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi adalah sikap mental
yang tidak terlihat atau tersembunyi. Misalnya, perasaan tidak suka,
benci atau curiga suatu kelompok terhadap kelompok lain.
PERTENTANGAN
Hubungan yang satu ini mungkin merupakan hubungan yang paling tidak sehat.
Dalam pertentangan, hubungan disosiatif tidak hanya terjadi secara mental,
melainkan sudah secara langsung ‘menyerang’ kelompok lain.
Dalam pertentangan, terjadi proses sosial dimana kelompok tertentu berusaha
mencapai tujuannya dengan menantang kelompok lawannya melalui ancaman
maupun kekerasan.
PRASANGKA
Prasangka bisa timbul akibat adanya kompetisi atau persaingan antar kelompok sosial
yang berbeda untuk bisa meraih kesempatan atau sumber daya yang terbatas (Baron &
Byrne, 1991). Prasangka ini muncul dan berkembang sebagai hasil dari perjuangan
kelompok dalam mendapatkan tujuan atau sumber daya yang diinginkan.
PERBANDINGAN SOSIAL
Suatu kelompok pasti melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri. Apakah dirinya
(kelompok tersebut) merupakan kelompok yang terbaik atau perlu dilakukan suatu
aktivitas untuk meningkatkan kualitas kelompok dan lain sebagainya. Penilaian ini
tidak mungkin dilakukan tanpa pembanding. Maka, biasanya sebuah kelompok akan
melakukan perbandingan dengan kelompok lain dengan menggunakan kelompoknya
sendiri sebagai acuan utama.
SALING MENILAI HARGA DIRI KELOMPOK
Perbandingan sosial yang dilakukan di poin sebelumnya memiliki tujuan,
salah satunya untuk membentuk harga diri kelompok yang baik.
Dalam hal ini kelompok tersebut akan membesar-besarkan kualitas
kelompoknya sendiri sementara kelompok lainnya dianggap sebagai
kelompok yang inferior.
Hal ini disebut sebagai ingroup bias, yang memang secara alamiah dapat
terjadi dalam hubungan antar kelompok. dalam ingroup bias ini terjadi
kecenderungan untuk menilai kelompok lain memiliki sifat yang negatif dan
tidak lebih baik daripada kelompoknya sendiri.
DOMINASI
Terkadang sebuah kelompok memiliki ambisi atau keinginan untuk
menguasai kelompok lain. Hal ini disebut dominasi. Dalam hubungan
dominasi, maka satu kelompok akan berusaha menguasai kelompok lainnya
agar mengikuti tujuannya. Menurut Kornblum, terdapat beberapa proses yang
mungkin terjadi dalam usaha dominasi kelompok, misalnya pengusiran
kelompok lain, hingga mengambil alih kelompok lain dan menghilangkan
unsur kebudayaan dalam kelompok tersebut.
PATERNALISME
Paternalism hampir sama dengan poin sebelumnya, yaitu masih berkaitan
dengan dominasi kelompok. namun, di poin ini yang terjadi adalah dominasi
dilakukan oleh kelompok yang baru atas kelompok yang lebih lama.
Misalnya, dalam perkotaan kelompok pendatang lebih mendominasi
dibandingkan kelompok pribumi.
Contoh lainnya adalah ketika terjadi penjajahan, kelompok pribumi yang
lebih besar dikuasai oleh kelompok penjajah yang lebih kecil.
PLURALISME
Berbeda dengan dua poin sebelumnya, dalam pluralisme dikenal sebagai
hubungan antar kelompok yang memahami bahwa ada perbedaan serta
menerima perbedaan tersebut.
Masing-masing kelompok saling menghormati perbedaan yang ada serta
tidak berusaha mendominasi ataupun mempengaruhi kebudayaan kelompok
lainnya.
KELOMPOK DALAM KONTEKSNYA
TEMPAT: SETTING KELOMPOK
Merupakan tempat atau lokasi yang digunakan oleh kelompok
tersebut.
Contoh : kelompok masyarakat maka tempat atau setting
kelompoknya adalah daerah tempat kelompok tersebut tinggal