Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Great Man Theory, Trait Theory, Behavior Theory

Diajukan sebagai

Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan

(Dosen pengampu : Dwi Esti Andriani, S. Pd., M. Pd., MEdSt.)

Oleh :

Putri Fafvrida 16101244013

Stella Maraszona 16101241022

Wibowo sulaksono 16101241044

Wildan Maulana 16101241023

….

……

MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi
Muhammad SAW. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang “Kepemimpinan”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.

Makalah ini memuat tentang “Teori Kepemimpinan” yang harus diketahui


bagi mahasiswa. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam pengerjaan makalah
ini hingga selesai. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembanca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan.

Yogyakarta, 30 Oktober 2018

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
A. Hakikat Kepemimpinan ............................................................................ 6
B. Teori Kepemimpinan Pemimpin Besar (Great Man Theory) ................. 8
C. Kelemahan dan Kelebihan Great Man Theory ........................................ 9
D. Teori Sifat/Karakter (Trait Theory) ........................................................ 10
E. Kelemahan dan Kelebihan Trait Theory. ............................................... 12
F. Teori Perilaku (Behavior Theory) .......................................................... 13
G. Kelemahan dan Kelebihan Behavior Theory ......................................... 15
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 17
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling
menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang
teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang
harmonis adalah tugas manusia.

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk


Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan
untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan
kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya memiliki jiwa pemimpin yang baik,
paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.

Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, manusia akan dapat mengelola diri,


kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah
yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam
mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin?


2. Apa yang dimaksud dengan Great Man Theory?
3. Bagaimana kelemahan dan kelebihan Great Man Theory?
4. Apa yang dimaksud dengan Trait Theory?
5. Bagaimana kelemahan dan kelebihan Trait Theory?
6. Apa yang dimaksud dengan Behavior Theory?
7. Bagaimana kelemahan dan kelebihan Behavior Theory?

C. Tujuan

1. Mengetahui hakikat kepemimpinan.


2. Mengetahui definisi Great Man Theory.
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan Great Man Theory.
4. Mengetahui definisi Trait Theory.
5. Mengetahui kelemahan dan kelebihan Trait Theory.
6. Mengetahui definisi Behavior Theory.
7. Mengetahui kelemahan dan kelebihan Behavior Theory.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang terjadi di antara


orang-orang, dan bukan sesuatu yang dilakukan untuk orang-orang sehingga
kepemimpinan melibatkan pengikut (followers). Proses kepemimpinan juga
melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan
pengikut untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Dengan demikian, baik
pemimpin atau pun pengikut mengambil tanggung jawab pribadi (personal
responsibility) untuk mencapai tujuan bersama tersebut. Kepemimpinan adalah
kekuasaan untuk memengaruhi seseorang untuk mengerjakan atau tidak
mengerjakan sesuatu. Untuk itu, kepemimpinan membutuhkan penggunaan
kemampuan secara aktif untuk memengaruhi pihak lain dan dalam mewujudkan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam arti yang lebih luas,
kepemimpinan atau leadership adalah kegiatan untuk memengaruhi perilaku orang
lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia, baik perseorangan maupun
kelompok

Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

 Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan


wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
 Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para
bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan
dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
 Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para
bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius,
dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama
secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan
ide ketuhanan yang berlainan.
 Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.
 Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu
posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
 Sedangakn menurut ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara, Pemimpin
harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan
membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari
kepemimpinan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah :
- Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang –
orang yang dipimpinnya.
- Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan
semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang
dibimbingnya.
- Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang
yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan


memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang
diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away
to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in
order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk
mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk
memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk
menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau


melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki
keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan
hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang
berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang
mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan
yang akan diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan
sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

- Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi


dan menyediakan fasilitasnya.

- Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing,


staffing, directing, commanding, controling, dst.

B. Teori Kepemimpinan Pemimpin Besar (Great Man Theory)

Teori kepemimpinan dimulai dengan teori great man. Teori ini dirumuskan
setelah mempelajari seorang pemimpin. Sebagian besar dari mereka adalaah orang
kaya dan lahir dengan jiwa kepemimpinan. Itu Prinsip utama dari teori ini adalah
bahwa para pemimpin dilahirkan, bukan dibuat (Syque, 2006).

Menurut teori ini, seorang pemimpin besar dilahirkan dengan karakteristik


tertentu seperti karisma, keyakinan, kecerdasan dan keterampilan sosial yang
membuatnya terlahir sebagai pemimpin alami. Teori great man mengasumsikan
bahwa kapasitas untuk memimpin adalah sesuatu yang melekat, pemimpin besar
dilahirkan bukan dibuat. Teori ini menggambarkan seorang pemimpin yang heroik
dan ditakdirkan untuk menjadi pemimpin karena kondisi sudah membutuhkannya.

 Kepemimpinan adalah kemampuan yang melekat. – Pemimpin besar


dilahirkan, bukan dibentuk.
 Pemimpin besar muncul sebagai heroik, mitos, dan ditakdirkan karena
diperlukan.
 Disebut “Great Man” karena pada saat itu pemimpin dianggap kualitas laki-
laki. Thomas Cralyle (1888), Herbert Spencer (1869)

Menurut teori kepemimpinan ini seorang pemimpin besar terlahir sebagai


pemimpin yang memiliki ciri-ciri yang istimewa yang mencakup:

 Karisma
 Kecerdasan
 Kebijaksanaan
 Memberikan dampak besar
Karisma sendiri menunjukkan kepribadian seseorang yang dicirikan oleh
pesona pribadi, daya tarik, yang disertai dengan kemampuan komunikasi
interpersonal dan persuasi yang luar biasa. Karisma inilah yang dapat memberikan
dampak besar kepada lingkungan sosial sekitarnya. Perubahan sosial terjadi
karena para pemimpin besar memulai dan memimpin perubahan serta
menghalangi orang lain yang berusaha membawa masyarakat kearah yang
berlawanan.

Teori Kepemimpinan ini dikembangkan dari penelitian awal yang


mencakup studi pemimpin besar. Para pemimpin berasal dari kelas yang istimewa
dan memegang gelar turun-temurun Sangat sedikit orang-orang dari kelas bawah
memiliki kesempatan untuk memimpin. Teori Great Man didasarkan pada
gagasan pada gagasan bahwa setiap kali ada kebutuhan kepemimpinan,maka
munculah seorang manusia yang luar biasa dan mampu mencari solusi untuk
memecahkan masalah. Ketika Teori Great Man diusulkan, sebagian besar
pemimpin adalah laki-laki, yang menjadi alasan untuk menamai teori tersebut
dengan “Great Man”.

C. Kelemahan dan Kelebihan Great Man Theory

Kelemahan :
 Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses
pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan
memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah
“Asal Raja Menjadi Raja”.
 Ciri pemimpin bersifat lahiriah, tidak ada ilmu atau cara untuk
menciptakan ciri pemimpin ini.
 Tidak semua orang yang lahir dari keluarga “pemimpin” menjadi seorang
pemimpin hebat.

Kelebihan :

 Pemimpin yang dimaksud memiliki ciri istimewa.


 Pemimpin memiliki dampak dan pengaruh besar.
 Pemimpin diangkat berdasarkan aksi dan kecerdasannya dalam
menyelesaikan suatu masalah.

D. Teori Sifat/Karakter (Trait Theory)

Teori selanjutnya adalah teori sifat, prinsip dari teori ini adalah:

1. Seseorang lahir dengan sifat yang diwariskan.


2. Beberapa sifat disini sangat cocok dengan kepemimpinan
3. Seorang pemimpin yang baik memiliki kombinasi sifat yang benar/cukup

Teori sifat merupakan teori kepemimpinan yang didasarkan pada asumsi


bahwa terdapat sejumlah ciri-ciri tertentu yang dimiliki individu sebagai
pemimpin. Seperti yang dikemukaan oleh Crevani, dkk dalam Shared Leadership:
A Postheronic Perspective on Leadership as a Collective Construction (2007)
bahwasannya trait theory merupakan salah satu pendekatan dalam melihat
kepemimpinan yang difokuskan pada ciri-ciri yang dimiliki seseorang. Apakah
seseorang itu memiliki “karakter” sebagai pemimpin ataukah sebaliknya
berkarakter sebagai pengikut. Pendekatan semacam ini mulai dikaji pada sejak
tahun 1930an (menurut Barnet) atau dalam beberapa literatur tahun 1940an
(Crevani, dkk.). Para peneliti mencoba mengkaji karakteristik-karakteristik
individu yang membedakan pemimpin yang berhasil dan pemimpin yang gagal.
Menurut Yukl (2007: 14) riset yang terkait dengan upaya menemukan ciriciri
yang dapat menjamin suksesnya kepemimpinan banyak mengalami kegagalan di
antaranya disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap variabel antara yang
menjadikan kepemimpinan menjadi sukses. Namun, dengan semakin baiknya
desain penelitian kekurangan tersebut dapat diatasi sehingga dapat diungkap ciri
kepemimpinan yang berhubungan dengan efektivitas kepemimpinan.

Teori sifat berasumsi bahwa orang mewarisi sifat dan ciri-ciri tertentu yang
membuat mereka lebih cocok untuk menjadi pemimpin. Teori sifat
mengidentifikasi kepribadian tertentu atau karakteristik perilaku yang sama pada
umumnya pemimpin. Sebagai contoh, ciri-ciri seperti ekstraversi, kepercayaan diri
dan keberanian, semuanya adalah sifat potensial yang bisa dikaitkan dengan
pemimpin besar. Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan
seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki
pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk
menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan
pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas
seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal
yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:

 Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
 Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,
keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi
pendengar yang baik, kapasitas integratif;
 Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala
prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik,
dan berkomunikasi secara efektif.
Pemimpin tebentuk karena warisan karakteristik perilaku tertentu yang
dimiliki seseorang.
- Tetapi, Jika perilaku tertentu adalah indikator kepemimpinan, mengapa
banyak orang yang memiliki sifat kepemimpinan tetapi tidak menjadi
pemimpin. (Gordon Allport (1937), Hans Eynsenck (1967) ).

Teori kepemimpinan ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari


Great Man Theory yang mengatakan bahwa para pemimpin dilahirkan dan
bukan diciptakan (leader are born and not made). Tetapi sejalan dengan
pemikiran mahzab behavioralis, pada peneliti di tahun 1950-an berkesimpulan
bahwa karakteristik pemimpin tidak seluruhnya merupakan bawaan sejak
lahir, namun diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman. Karena itu
mereka berkesimpulan bahwa kepemimpinan yang efektif dapat dipelajari.
Riset mereka menunjukkan bahwa ada karakteristik individu yang
dimiliki oleh seorang pemimpin sehubungan dengan kepemimpinan efektif,
yaitu:

 Kecerdasan,
 Pengetahuan & keahlian,
 Dominasi,
 Percaya diri,
 energi yang tinggi,
 Toleran terhadap stress,
 Integritas & kejujuran,
 Kematangan.

Teori sifat tersebut mengasumsikan bahwa para pemimpin telah mewarisi


sifat-sifat di dalamnya yang membuat orang cocok untuk menjadi pemimpin.
Banyak yang mengatakan bahwa pemimpin adalah orang yang dapat
sepenuhnya mengekspresikan diri, sementara yang lain tidak bisa, dan ini
adalah apa yang membuat mereka berbeda dari orang lain. Seorang pemimpin
memiliki kombinasi yang tepat dari sifat-sifat yang membuatnya menjadi
pemimpin yang baik

Stogdill (1974) meninjau 163 penelitian yang dilakukan antara 1949 dan
1970. Temuan – temuan sifat negatif yang digalinya menyebabkan para
peneliti kepemimpinan menolak relevansi teori sifat dan beralih ke teori lain.

E. Kelemahan dan Kelebihan Trait Theory.

Kekurangan :
 Tidak selalu ada hubungannya antara sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan, karena situasi dan kondisi tertentu memerlukan
sifat tertentu pula yang berbeda dari yang lain
 Teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat
deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno.

Kelebihan :

 Walaupun beberapa karakteristik dari pemimpin dalam teori ini tidak relevan
dengan keefektifan suatu kepemimpinan. Tetapi karakter ini menjadi suatu
kebutuhan idealnya seorang pemimpin

F. Teori Perilaku (Behavior Theory)

Pendukung teori behavioristik beranggapan bahwa pemimpin dibentuk,


bukan lahir. Para ahli teori ini percaya setiap orang bisa belajar menjadi
seorang pemimpin. Ketimbang mempelajari kemampuan atau sifat bawaan,
ahli teori ini mempelajari apa yang dilakukan oleh para pemimpin (Syque,
2006).
Teori perilaku kepemimpinan didasarkan pada keyakinan bahwa
pemimpin besar dibuat bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini berfokus
pada tindakan para pemimpin bukan pada kualitas mental. Menurut teori ini,
orang dapat belajar untuk menjadi pemimpin melalui pengajaran dan
observasi.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan
dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
- Sesuai prinsip ‘behaviorism’ seorang pemimpin besar dapat dibentuk, tidak
selalu karena dilahirkan atau dimitoskan.
- Kepemimpinan tergantung pada tindakan, bukan pada kualitas mental atau
kondisi internal
- Setiap orang memiliki jiwa kepemimpinan melalui cara pembelajaran,
observasi dank arena pengalaman. (Skinner (1967), Bandura (1982))
Teori perilaku disebut juga dengan teori sosial dan merupakan sanggahan
terhadap teori genetis. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik dan dibentuk tidak
dilahirkan begitu saja (leaders are made, not born). Setiap orang bisa menjadi
pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta dorongan oleh kemauan
sendiri. Teori ini tidak menekankan pada sifat-sifat atau kualitas yang harus
dimiliki seorang pemimpin tetapi memusatkan pada bagaimana cara aktual
pemimpin berperilaku dalam mempengaruhi orang lain dan hal ini dipengaruhi
oleh gaya kepemimpinan masing-masing. Dasar pemikiran pada teori ini adalah
kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan
pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Teori ini memandang
bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-
sifat (traits) soerang pemimpin. Alasannya sifat seseorang relatif sukar untuk
diidentifikasikan.

Beberapa pandangan para ahli, antara lain James Owen (1973)


berkeyakinan bahwa perilaku dapat dipelajari. Hal ini berarti bahwa orang yang
dilatih dalam perilaku kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara
efektif. Namun demikian hasil penelitian telah membuktikan bahwa perilaku
kepemimpinan yang cocok dalam satu situasi belum tentu sesuai dengan situasi
yang lain. Akan tetapi, perilaku kepemimpinan ini keefektifannya bergantung
pada banyak variabel. Robert F. Bales (Stoner, 1986) mengemukakan hasil
pemelitian, bahwa kebanyakan kelompok yang efektif mempunyai bentuk
kepemimpinan terbagi (shared leadership), seumpama satu oramg menjalankan
fungsi tugas dan anggota lainnya melaksanakan fungsi sosial. Pembagian fungsi
ini karena perhatian seseorang akan terfokus pada satu peran dan mengorbankan
peran lainnya.

Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku :

1. Konsiderasi dan struktur inisiasi


Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan
memiliki ciri-ciri ramah tamah, mau berkonsultasi, mendukung, membela,
mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta
memperlakukannya setingkat dirinya. Disamping itu, terdapat kecenderungan
perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas orientasi.
2. Berorientasi kepada bawahan dan produksi
Perilaku pemimpin yang berorientasi yang berorientasi kepada
bawahannya ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan,
perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta
menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan.
Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki
kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan
penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.

Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum


pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahannya.
Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap seorang
pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil
atau tugas dan terhadap bawahan atau hubungan kerja. JAF.Stoner, 1978:442-443
mengungkapkan bahwa kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak
dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan. Selain itu, pada
teori ini seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin
memiliki perhatian yang tinggi terhadap bawahan dan terhadap hasil yang tinggi
juga.

Bagaimana seorang pemimpin berperilaku akan dipengaruhi oleh latar


belakang pengetahuan, nilai-nilai, dan pengalaman mereka (kekuatan pada diri
pemimpin). Sebagai contoh, pimpinan yang yakin bahwa kebutuhan perorangan
harus dinomorduakan daripada kebutuhan organisasi, mungkin akan mengambil
peran yang sangat direktif (peran perintah) dalam kegiatan para bawahannya.

G. Kelemahan dan Kelebihan Behavior Theory

Kekurangan :
 Teori Kepemimpinan Perilaku belum dilengkapi deangan suatu faktor, yakni
penyesuaian terhadap situasi dan kondisi. Karena situasi dan kondisi tidak
akan sama dan selalu ada cara kepemimpinan yang berbeda untuk menangani
situasi dan kondisi yang berbeda.
Kelebihan :
 Teori ini mampu mematahkan teori sebelum-sebelumnya tentang bagaimana
terbentuknya sebuah jiwa kepemimpin yang berasal dari cara pembelajaran,
observasi, dan pengalaman.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang terjadi di antara


orang-orang, dan bukan sesuatu yang dilakukan untuk orang-orang sehingga
kepemimpinan melibatkan pengikut (followers). Proses kepemimpinan juga
melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan
pengikut untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Pemimpin yang
berhasil memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau
pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat
atau kewenangannya yang dimiliki yang nantinya sangat berpengaruh terhadap
teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Ada tiga teori yang
dibahas dalam makalah ini yakni teori Great Man , teori sifat dan teori prilaku.
Dimana masimg-masing teori tersebut memiliki karakter atau ciri khusus dalam
penentuan kepemimpinan. Dalam teori Great man menyatakan bahwa pemimpin
dapat terbentuk melalui proses pewarisan sifat. Teori sifat berpendapat bahwa
sejumlah ciri-ciri tertentu yang dimiliki individu sebagai pemimpin. Sedangkan
teori prilaku berpandangan bahwa orang dapat belajar untuk menjadi pemimpin
melalui pengajaran dan observasi. Dari masing-masing teori tersebut memiliki
kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/Makalah-kepemimpinan-kel-
1.pdf

https://www.academia.edu/7635333/8_teori_utama_kepemimpinan?auto=downlo

ad Rozie AN

https://www.academia.edu/9445834/Teori_Kepemimpinan Ikang Pratama

http://tjahjanulindomai.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Bab-1-6.pdf

Karman Harajuku https://id.scribd.com/doc/180150746/Teori-Great-Man

REAKTUALISASI “KEPEMIMPINAN KLASIK” DI ERA DEMOKRASI


DELIBERATIF Muhammad In‟am Esha Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang http://repository.uin-
malang.ac.id/1464/6/1464.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971
091-
MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/DEFINISI_DAN_TEORI_KEPEMIMPI
NANx.pdf

Part 1 Theories of Leadership and Management.pdf. Jones and Bartlett Publishers.

Anda mungkin juga menyukai