Diajukan sebagai
Oleh :
….
……
MANAJEMEN PENDIDIKAN
2018
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling
menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang
teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang
harmonis adalah tugas manusia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kepemimpinan
Teori kepemimpinan dimulai dengan teori great man. Teori ini dirumuskan
setelah mempelajari seorang pemimpin. Sebagian besar dari mereka adalaah orang
kaya dan lahir dengan jiwa kepemimpinan. Itu Prinsip utama dari teori ini adalah
bahwa para pemimpin dilahirkan, bukan dibuat (Syque, 2006).
Karisma
Kecerdasan
Kebijaksanaan
Memberikan dampak besar
Karisma sendiri menunjukkan kepribadian seseorang yang dicirikan oleh
pesona pribadi, daya tarik, yang disertai dengan kemampuan komunikasi
interpersonal dan persuasi yang luar biasa. Karisma inilah yang dapat memberikan
dampak besar kepada lingkungan sosial sekitarnya. Perubahan sosial terjadi
karena para pemimpin besar memulai dan memimpin perubahan serta
menghalangi orang lain yang berusaha membawa masyarakat kearah yang
berlawanan.
Kelemahan :
Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses
pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan
memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah
“Asal Raja Menjadi Raja”.
Ciri pemimpin bersifat lahiriah, tidak ada ilmu atau cara untuk
menciptakan ciri pemimpin ini.
Tidak semua orang yang lahir dari keluarga “pemimpin” menjadi seorang
pemimpin hebat.
Kelebihan :
Teori selanjutnya adalah teori sifat, prinsip dari teori ini adalah:
Teori sifat berasumsi bahwa orang mewarisi sifat dan ciri-ciri tertentu yang
membuat mereka lebih cocok untuk menjadi pemimpin. Teori sifat
mengidentifikasi kepribadian tertentu atau karakteristik perilaku yang sama pada
umumnya pemimpin. Sebagai contoh, ciri-ciri seperti ekstraversi, kepercayaan diri
dan keberanian, semuanya adalah sifat potensial yang bisa dikaitkan dengan
pemimpin besar. Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan
seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki
pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk
menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan
pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas
seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal
yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,
keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi
pendengar yang baik, kapasitas integratif;
Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala
prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik,
dan berkomunikasi secara efektif.
Pemimpin tebentuk karena warisan karakteristik perilaku tertentu yang
dimiliki seseorang.
- Tetapi, Jika perilaku tertentu adalah indikator kepemimpinan, mengapa
banyak orang yang memiliki sifat kepemimpinan tetapi tidak menjadi
pemimpin. (Gordon Allport (1937), Hans Eynsenck (1967) ).
Kecerdasan,
Pengetahuan & keahlian,
Dominasi,
Percaya diri,
energi yang tinggi,
Toleran terhadap stress,
Integritas & kejujuran,
Kematangan.
Stogdill (1974) meninjau 163 penelitian yang dilakukan antara 1949 dan
1970. Temuan – temuan sifat negatif yang digalinya menyebabkan para
peneliti kepemimpinan menolak relevansi teori sifat dan beralih ke teori lain.
Kekurangan :
Tidak selalu ada hubungannya antara sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan, karena situasi dan kondisi tertentu memerlukan
sifat tertentu pula yang berbeda dari yang lain
Teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat
deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno.
Kelebihan :
Walaupun beberapa karakteristik dari pemimpin dalam teori ini tidak relevan
dengan keefektifan suatu kepemimpinan. Tetapi karakter ini menjadi suatu
kebutuhan idealnya seorang pemimpin
Kekurangan :
Teori Kepemimpinan Perilaku belum dilengkapi deangan suatu faktor, yakni
penyesuaian terhadap situasi dan kondisi. Karena situasi dan kondisi tidak
akan sama dan selalu ada cara kepemimpinan yang berbeda untuk menangani
situasi dan kondisi yang berbeda.
Kelebihan :
Teori ini mampu mematahkan teori sebelum-sebelumnya tentang bagaimana
terbentuknya sebuah jiwa kepemimpin yang berasal dari cara pembelajaran,
observasi, dan pengalaman.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/Makalah-kepemimpinan-kel-
1.pdf
https://www.academia.edu/7635333/8_teori_utama_kepemimpinan?auto=downlo
ad Rozie AN
http://tjahjanulindomai.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Bab-1-6.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971
091-
MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/DEFINISI_DAN_TEORI_KEPEMIMPI
NANx.pdf