Dari implementasi yang dijalankan belum ada evaluasi secara keseluruhan yang
dilakukan. Evaluasi hanya dilakukan sebagai kegiatan rutinitas dari berjalannya program.
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti ingin meneliti keberlangsungan program dilihat
dari evaluasi progra secara menyeluruh.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah terkait pelaksanaan program Engine Off sekolah lingkungan
hidup (Adiwiyata) sebagai berikut:
1. Dukungan guru dan siswa sekolah sangatlah tinggi dalam menanggapi program
Engine Off sekolah adiwiyata di SMA Negeri 1 Banguntapan
2. Penyusunan jadwal pelaksanaan program yang kurang pada program Engine Off
sekolah adiwiyata di SMA Negeri 1 Banguntapan
3. Pembagian jobdes program yang tidak tersusun pada program Engine Off sekolah
adiwiyata di SMA Negeri 1 Banguntapan
4. Terbatasnya sarana prasarana untuk program Engine Off sekolah adiwiyata di SMA
Negeri 1 Banguntapan
5. Belum adanya evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan program Engine Off
sekolah adiwiyata di SMA Negeri 1 Banguntapan
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ada, permasalahan berfokus pada evaluasi
komponen-komponen pelaksanaan program Engine Off sekolah adiwiyata di SMA
Negeri 1 Banguntapan. Model evaluasi menggunakan evaluasi CIPP, sehingga kegiatan
evaluasi mencakup komponen konteks, komponen masukan, komponen proses, dan
komponen hasil program Engine Off.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana evaluasi dilihat dari komponen konteks terkait dengan program Engine
Off sekolah adiwiyata di SMA Negeri 1 Banguntapan?
2. Bagaimana evaluasi dilihat dari komponen masukan terkait dengan program Engine
Off sekolah adiwiyata di SMA Negeri 1 Banguntapan?
3. Bagaimana evaluasi dilihat dari komponen proses terkait dengan program Engine Off
sekolah adiwiyata di SMA Negeri 1 Banguntapan?
4. Bagaimana evaluasi dilihat dari komponen hasil terkait dengan program Engine Off
sekolah adiwiyata di SMA Negeri 1 Banguntapan?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan proses evaluasi dilihat dari komponen konteks terkait dengan
program Engine Off Sekolah Adiwiyata di SMA N 1 Banguntapan.
2. Untuk mendeskripsikan proses evaluasi dilihat dari komponen input terkait dengan
program Engine Off Sekolah Adiwiyata di SMA N 1 Banguntapan.
3. Untuk mendeskripsikan proses evaluasi dilihat dari komponen proses terkait dengan
program Engine Off Sekolah Adiwiyata di SMA N 1 Banguntapan.
4. Untuk mendeskripsikan proses evaluasi dilihat dari komponen hasil terkait dengan
program Adiwiyata Engine Off Sekolah di SMA N 1 Banguntapan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan tentang teori
evaluasi program bagi peneliti serta sebagai referensi bagi pembaca untuk
memperdalam kajian teori dan pengetahuan tentang evaluasi program.
b. Sebagai referensi ilmu pengetahuan untuk mengkaji pendidikan berbasis
lingkungan.
c. Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan tentang perilaku peduli lingkungan
hidup.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Menambah wawasan tentang pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah.
2) Sebagai acuan dalam mewujudkan perilaku peduli lingkungan hidup di
kehidupan sehari-hari.
b. Bagi Sekolah
Sebagai proses evaluasi dan masukan untuk sekolah dalam melaksanakan
program Adiwiyata dan juga ketika merencanakan program baru dapat digunakan
sebagai pertimbangan yang sebaik-baiknya.
c. Bagi Guru
Sebagai pengetahuan tentang pentingnya metode pembelajaran yang berbasis
Lingkungan Hidup dalam proses belajar mengajar.
d. Bagi Siswa
1) Menambah motivasi siswa untuk belajar di sekolah.
2) Meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik siswa.
e. Bagi Dinas Pendidikan
Sebagai bahan referensi untuk pembuatan program yang lebih mendukung
kelestarian lingkungan hidup
f. Bagi Dinas lingkungan Hidup
Sebagai bahan referansi dan evaluasi untuk pembuatan kebijakan lingkungan
hidup.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Evaluasi Pogram
C. Pemanasan Global
D. Engine Off
F. Kerangka Berfikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Penelitian Deskriktif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual
dan sifat populasi tertentu. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pecandraan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu. Dalam anti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam
cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan,
mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun
penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode
deskriptif.
Sedangkan pendekatan penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Kuantitatif menurut
Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713) adalah pendekatan-pendekatan terhadap kajian
empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numeric
dari pada naratif. Sedangkan menurut Cooper dan Schindler (2006:229), riset kuantitatif
mencoba melakukan pengukuran yang akurat terhadap sesuatu.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menggambarkan secara jelas, tepat, dan rinci
tentang kondisi, perilaku, maupun segala kegiatan yang terjadi di SMA Negeri 1
Banguntapan terkait Engine Off yang diterapkan di sekolah tersebut. Oleh karena itu peneliti
menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
B. Setting penelitian
Penelitian tentang evaluasi Program Engine Off ini dilaksanakan di :
Lokasi penelitian : SMA Negeri 1 Banguntapan
Alamat : Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul, DIY
Peneliti memilih sekolah tersebut karena SMA Negeri 1 Banguntapan merupakan
salah satu dari sekolah adiwiyata yang menyelenggarakan program Engine Off di wilayah
Yogyakarta. Penelitian ini akan meneliti tentang evaluasi Program Engine Off di SMA N 1
Banguntapan secara menyeluruh mulai dari komponen konteks, komponen masukan,
komponen proses, dan komponen hasil. Penelitian diperkirakan mulai dilakukan dari .....
hingga peneliti telah memperoleh data yang diperlukan.
C. Subyek penelitian
Dalam penelitian ini subyek penelitian yang diperlukan sebagai pemberi keterangan
atau penjelasan data penelitian yang merupakan orang-orang yang terlibat dalam
pelaksanaan Engine Off adalah:
1. Kepala sekolah
2. Guru dan karyawan
3. Peserta didik
D. Objek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian evaluasi menggunakan model
CIPP terdiri dari komponen konteks, masukan, proses, dan hasil dalam pelaksanaan Engine
Off. Peneliti menggunakan model CIPP untuk mengetahui secara rinci berjalannya program
dilihat dari komponen-komponen pendung terlaksananya Engine Off.
Komponen konteks terdiri dari tujuan pelaksanaan dan indikator ketercapaian
program. Komponen masukan meliputi sumber daya manusia, sarana prasarana, dan
kurikulum. Kemudian komponen proses ditinjau dari pelaksanaan program. Terakhir
komponen hasil meliputi sikap peserta didik setelah berjalannya program.
Dalam penelitian ini, studi dokumen dilakukan dalam bentuk hardcopy dan
softcopy. Dokumen hardcopy seperti dokumen resmi dan dokumen pribadi.
Dokumen resmi berupa surat penting, laporan rapat, pengumuman, atau aturan suatu
lembaga. Sedangkan dokumen pribadi bisa berupa surat pribadi dan otobiografi.
Untuk dokumen softcopy berupa foto, blog, dan halaman web.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat pengumpul data, dala penelitian ini
menggunakan instrumen penelitian. Instumen penelitian yang utama yaitu peneliti itu
sendiri. Menurut Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur (2012:95) menyatakan bahwa
human instrument dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai alat yang dapat
mengungkap fakta-fakta yang terjadi di lokasi penelitian.Tidak ada instrumen lain yang
lebih fleksibel dan tepat untuk mengungkap data kualitatif selain peneliti itu sendiri. Peneliti
yang lebih mengerti dalam mulai dari penetepan fokus penelitian, pemilihan informan,
analisis data sampai pembuatan kesimpulan dalam penelitian. Peneliti juga yang melakukan
interaksi langsung dengan apa yang terjadi di lapangan dan tidak terbatas dalam
menyesuaikan diri pada keadaan dan situasi pengumpulan data. Disamping itu peneliti juga
membutuhkan beberapa panduan untuk membantu dalam dalam pengmpulan data
diantaranya:
1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara berupa draf mengenai aspek yang akan ditanyakan yang
nantinya juga bisa digunakan sebagai pengecek apakah ada aspek yang terlewat.
Dengan pedoman wawancara memudahkan proses wawancara dan juga wawacara tidak
keluar dari pokok permasalahan.
2. Pedoman observasi
Pedoman observasi dibuat untuk mempermudah pengumpulan data. Pembuatan
pedoman observasi harus disesuaikan dengan tujuan dari penelitian. Menurut Haris
Herdiansyah (2013:155) fungsi dari pedoman observasi adalah mempermudah peneliti
karena dapat memberi patokan dan batasan dari proses observasi yang akan dilakukan.
3. Pedoman dokumentasi
Pedoman ini dapat berupa check list dokumen yang diperlukan dalam penelitian.
Sehingga tidak ada dokumen yang terlewatkan dalam memperoleh data.
G. Keabsahan data
Uji keabsahan data dalam penelitian ini, kriteria utama terhadap data hasil penelitian
adalah, valid, reliabel, dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan. Dengan demikian data
yang valid adalah data “ yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang sesunguhnya terjadi pada obyek penelitian. Dalam hal reabilitas, Susan
Stainback (1998) menyatakan bahwa “ reability is often defined as the consistency and
stability of data or findings. From a positivistic perspective, reability tipically is considered
to be synonymous with the consistency of data by observations made by different
researchers (e.g interrater reability), by the same researcher at different times (e.g test
retest), or by splitting a data set in two parts (split half)” reabilitas berkenaan dengan
derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik
(kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang
sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan
data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang
tidak berbeda