Anda di halaman 1dari 15

1

EVALUASI IMPLEMENTASI
PROGRAM SEKOLAH KAWASAN BERSIH DAN HIJAU
DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI SMP NEGERI 1 LABUAPI

Tuti Apriani1, Edy Herianto2, Dahlan,3


1
Mahasiswa Prodi PPKn, 2 3 Dosen Jurusan Pendidikan IPS
Fakuktas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
Email: tuti.apriani44@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi implementasi program


sekolah kawasan bersih dan hijau dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan dengan
menggunakan model CIPP di SMP Negeri 1 Labuapi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis evaluasi. Data dikumpulkan menggunakan teknik
wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aspek context dari program sekolah kawasan bersih dan hijau telah tercapai, hal ini
ditunjukkan dengan adanya visi, misi, dan tujuan SMP Negeri 1 Labuapi yang sudah memuat
karakter peduli lingkungan dan sudah terealisasikan kepada seluruh warga sekolah. Aspek
input telah tercapai, hal ini ditunjukkan dengan semua personil sekolah ikut terlibat dalam
kegiatan peduli lingkungan, sekolah membutuhkan beberapa alat pendukung untuk
menunjang terlaksananya program, anggaran yang digunakan berasal dari dana BOS, dan
strategi yang dilakukan adalah komitmen bersama, kesadaran diri, disiplin, peduli dengan
teman dan lingkungan, dan bertanggung jawab. Aspek process belum tercapai, hal ini
ditunjukkan dengan terdapatnya beberapa kegiatan dari program tersebut yang tidak
terlaksana, beberapa kegiatan belum sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, dan
terdapat pula beberapa kegiatan yang masih membutuhkan sarana dan prasarana yang
mendukung. Aspek product telah tercapai, hal ini ditunjukkan dengan diraihnya berbagai
prestasi yang berkaitan dengan karakter peduli lingkungan dan sikap seluruh warga sekolah
di SMP Negeri 1 Labuapi mengalami perubahan. Faktor pendukung dalam menunjang
terlaksananya program sekolah kawasan bersih dan hijau, diantaranya aspek anggaran sudah
mendukung, sarana dan prasarana sudah mulai mendukung, walaupun masih terdapat
beberapa sarana dan prasarana yang masih belum memadai, sekolah melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak. Faktor penghambat dalam pelaksanaan program sekolah kawasan
bersih dan hijau, diantaranya dari aspek sumber daya manusia, masih terdapat guru dan siswa
yang kurang disiplin, masih perlu untuk ditegur, dan diingatkan; membutuhkan usaha yang
lebih untuk memotivasi dan mengingatkan guru maupun siswa untuk selalu peduli terhadap
lingkungan; dan pihak-pihak terkait tidak memenuhi permintaan sekolah apabila mengajukan
proposal kegiatan.
Kata kunci: Evaluasi, CIPP, program sekolah
2

ABSTRACT: This research aims to find out the evaluation of the implementation of clean
and green regional school programs in fostering the character of environmental care by using
cipp model in SMP Negeri 1 Labuapi. This study uses a qualitative approach with this type of
evaluation. Data is collected using interview, documentation, and observation techniques.
Data analysis is carried out with data reduction measures, data presentation, and draw
conclusions. The results showed that the context aspect of the clean and green regional school
program has been achieved, this is demonstrated by the vision, mission, and objectives of
SMP Negeri 1 Labuapi which already contains the character of environmental care and has
been realized to all school residents. The input aspect has been achieved, this is demonstrated
by all school personnel involved in environmental care activities, schools need some
supporting tools to support the implementation of the program, the budget used comes from
BOS funds, and the strategy is a shared commitment, self-awareness, discipline, caring for
friends and the environment, and responsible. The aspect of the process has not been
achieved, this is indicated by the fact that some of the activities of the program are not
implemented, some activities have not been in accordance with the planned time, and there
are also some activities that still require supporting facilities and infrastructure. The product
aspect has been achieved, this is demonstrated by the achievements related to the character of
environmental care and the attitude of all school residents in SMP Negeri 1 Labuapi has
changed. Supporting factors in supporting the implementation of clean and green regional
school programs, such as the budget aspects already supported, facilities and infrastructure
have begun to support, although there are still some facilities and infrastructure that are still
inadequate, schools cooperate with various parties. The inhibitory factors in the
implementation of clean and green regional school programs, such as from the human
resources aspect, there are still teachers and students who are less disciplined, still need to be
reprimanded, and reminded; need more effort to motivate and remind teachers and students to
always care about the environment; and the relevant parties do not comply with the school's
request when submitting an activity proposal

Keywords: Evaluation, CIPP, school program


3

PENDAHULUAN tersebut menegaskan bahwa pendidikan

Pendidikan memiliki tujuan yang ingin karakter peduli lingkungan merupakan

dicapai agar suatu bangsa dapat memajukan karakter yang berusaha untuk menjadikan

negaranya serta membentuk sikap yang baik peserta didik individu yang mampu menjaga

sesuai dengan amanat Undang-Undang dan melestarikan lingkungan hidupnya melalui

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 penerapan dan pembiasaan-pembiasaan positif

tentang Sistem Pendidikan Nasional pada yang berkaitan dengan kepedulian peserta

pasal 3. Dari rumusan tujuan tersebut, didik terhadap lingkungan.

semestinya satuan pendidikan tidak hanya Kepedulian masyarakat di Provinsi Nusa

menghasilkan peserta didik yang unggul pada Tenggara Barat terhadap lingkungan juga bisa

aspek pengetahuan saja melainkan juga aspek dikatakan masih berkurang. Mukarom (Kepala

sikap dan perilaku sebagai wujud Dinas Kehutanan Lingkungan Hidup NTB)

implementasi dari nilai-nilai pendidikan mengatakan bahwa kerusakan hutan menjadi

karakter. persoalan serius. Kesadaran masyarakat dalam

Pendidikan karakter menurut menjaga wilayah hutan juga dirasa masih

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat minim. Perusakan di Pulau Sumbawa

Republik Indonesia (Kemendikbud RI), adalah tidak hanya menyasar kawasan hutan,

pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai melainkan juga areal perkebunan dan

budaya dan karakter bangsa pada diripeserta perbukitan yang sudah mulai gundul. Selain

didik sehingga mereka memiliki nilai dan itu, banjir bandang yang melanda sejumlah

karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan dusun di Dompu pada hari Jum’at (9/11/18)

nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, hingga Sabtu (10/11/2018), tak lepas dari

sebagai anggota masyarakat, dan warganegara rusaknya hutan produksi di wilayah setempat

yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif (Republika.Co.Id, edisi 12 November 2018).

(2010: 4). Pendidikan karakter peduli Berdasarkan informasi tersebut, dapat

lingkungan menurut Kemendikbud RI adalah dipahami bahwa kerusakan terhadap

sikap dan tindakan yang selalu berupaya lingkungan terjadi di wilayah NTB disebabkan

mencegah kerusakan pada lingkungan alam oleh ulah masyarakat setempat yang

disekitarnya, dan mengembangkan upaya- pemahaman tentang kepedulian terhadap

upaya untuk memperbaiki kerusakan alam lingkungannya masih kurang.

yang sudah terjadi (2010: 10). Pernyataan


4

Berdasarkan hasil pengamatan awal sudah melakukan evaluasi terkait program


yang dilakukan oleh peneliti pada hari Senin, sekolah kawasan bersih dan hijau melalui
9 September 2019 dalam profil SMP Negeri 1 rapat dewan guru, namun evaluasi yang
Labuapi, ditemukan suatu program yang dilaksanakan tidak secara mendetail. Oleh
berkaitan dengan karakter peduli lingkungan karena itu, peneliti menawarkan kepada
yakni program sekolah Kawasan Bersih dan sekolah untuk dilakukannya evaluasi atas
Hijau (KBH). Selama melaksanakan Program program tersebut dengan menggunakan model
Pengalaman Lapangan (PPL) pada bulan CIPP.
Agustus hingga November 2019 di SMP Model CIPP merupakan sebuah
Negeri 1 Labuapi, peneliti melihat beberapa singkatan dari Context, Input, Process, and
kegiatan yang dilakukan oleh warga sekolah Product. Model ini dikembangkan oleh
dalam rangka pelaksanaan program sekolah Stuffelbeam yang bertujuan untuk
kawasan bersih dan hijau. Berdasarkan mengevaluasi suatu program. Sebagaimana
wawancara awal yang dilakukan peneliti ditegaskan oleh Ananda bahwa model evaluasi
dengan Kepala SMP Negeri 1 Labuapi yakni CIPP lebih komprehensif diantara model
H. Nurdin,S.Pd.,M.Or., pada hari Selasa, 10 evaluasi lainnya, karena objek evaluasi tidak
September 2019 diperoleh informasi bahwa hanya pada hasil semata tetapi juga mencakup
SMP Negeri 1 Labuapi merupakan sekolah konteks, masukan, proses, dan hasil. Selain
yang peduli akan kebersihan lingkungan dan kelebihan tersebut, di satu sisi model evaluasi
berkat kekompakan seluruh warga sekolah ini juga memiliki keterbatasan, antara lain
untuk menjaga dan merawat lingkungan penerapan model ini dalam bidang program
sekolah, SMP Negeri 1 Labuapi menjadi wakil pembelajaran di kelas mempunyai tingkat
dalam penilaian Lomba Sekolah Sehat di keterlaksanaan yang kurang tinggi jika tidak
tingkat Provinsi NTB pada tahun 2017. adanya modifikasi (2017: 43). Model CIPP
Program sekolah kawasan bersih dan merupakan suatu model evaluasi yang dapat
hijau bertujuan untuk menciptakan proses membantu para penanggung jawab dalam
pembelajaran yang nyaman dan bermutu pengambilan keputusan dan penyusunan
(Profil SMP Negeri 1 Labuapi). Program ini program selanjutnya, serta mengevaluasi suatu
sudah menjadi rutinitas bagi sekolah tersebut program apakah telah dilaksanakan sesuai
mulai dari awal semester hingga berakhirnya dengan langkah-langkah yang benar atau
pembelajaran semester. Sekolah tersebut tidak.
5

Pelaksanaan evaluasi menggunakan penelitiam dilaksanakan pada pada bulan


model CIPP dapat membantu para Agustus tahun 2020. Subjek dalam penelitian
penanggung jawab suatu lembaga pendidikan ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
dalam memberikan gambaran yang sangat dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan di
detail tentang suatu program yang sudah SMP Negeri 1 Labuapi. Pengumpulan data
dijalankan, mulai dari konteksnya hingga saat menggunakan teknik wawancara,
proses penerapannya. Atas dasar hal tersebut, dokumentasi, dan observasi. Setelah data
guna mengevaluasi program sekolah kawasan diperoleh data diolah oleh peneliti dengan
bersih dan hijau, maka sekolah tersebut dapat menggunakan analisis data model Miles
menggunakan model CIPP yang mengevaluasi Huberman yaitu menggunakan teknik reduksi
suatu program dari empat komponen yakni data, penyajian data dan kesimpulan.
context, input, process, dan product. Melalui Selanjutnya, untuk mengecek keabsahan data,
model evaluasi ini, sekolah dapat memberikan peneliti menggunakan trianggulasi.
dasar yang baik dalam mengambil keputusan
HASIL PENELITIAN
dan kebijakan maupun penyusunan program
Berdasarkan penelitian yang sudah
selanjutnya. Oleh sebab itu, peneliti tertarik
dilakukan di SMP Negeri 1 Labuapi dengan
untuk melakukan penelusuran lebih lanjut
menggunakan teknik wawancara, observasi,
dengan mengangkat judul “Evaluasi
dan dokumentasi untuk mengumpulkan data,
Implementasi Pendidikan Karakter Peduli
maka diperoleh data penelitian yang meliputi
Lingkungan pada Program Sekolah
implementasi program sekolah kawasan bersih
Kawasan Bersih dan Hijau dengan
dan hijau dikaji dari aspek context, input,
Menggunakan Model CIPP di SMP Negeri
process, & product, dan faktor pendukung dan
1 Labuapi”.
penghambat dalam implementasi program
sekolah kawasan bersih dan hijau
METODE PENELITIAN
menggunakan model CIPP di SMP Negeri 1
Penelitian ini menggunakan
Labuapi.
pendekatan kualitatif dengan jenis evaluasi.
Implementasi program sekolah kawasan
Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 1
bersih dan hijau dikaji dari aspek context,
Labuapi yang terletak di Jalan Gunung
input, process, & product
Pengsong, Kecamatan Labuapi, Kabupaten
a. Context
Lombok Barat. Sementara itu waktu
6

Aspek context memuat visi, misi, dan c. Process


tujuan sekolah. Berdasarkan hasil Evaluasi process pada program sekolah
penelitian yang dilakukan, didapatkan kawasan bersih dan hijau di SMP Negeri
bahwa visi, misi, dan tujuan SMP Negeri 1 Labuapi meliputi bentuk kegiatan yang
1 Labuapi telah memuat pendidikan menunjang program sekolah kawasan
karakter peduli lingkungan. Visi, misi, bersih dan hijau, kesesuaian waktu
dan tujuan SMP Negeri 1 Labuapi telah pelaksanaan kegiatan program, dan
terealisasikan kepada seluruh komponen pemanfaatan sarana, dan prasarana. SMP
sekolah. Negeri 1 Labuapi melaksanakan berbagai
b. Input kegiatan yang berkaitan dengan program
Aspek input pada program sekolah sekolah kawasan bersih dan hijau, namun
kawasan bersih dan hijau di SMP Negeri terdapat beberapa kegiatan dari program
1 Labuapi meliputi sumber daya manusia, sekolah kawasan bersih dan hijau yang
sarana dan prasarana, dana atau anggaran, tidak terlaksana. Beberapa kegiatan yang
dan strategi untuk mencapai tujuan menunjang program tersebut dilaksanakan
program sekolah kawasan bersih dan sesuai dengan waktu yang telah
hijau. SMP Negeri 1 Labuapi melibatkan direncanakan dan disesuaikan dengan
seluruh komponen sekolah dalam sarana dan prasarana yang ada. Terdapat
program tersebut. Dalam pelaksanaannya juga kegiatan yang belum sesuai dengan
masih membutuhkan sarana dan prasarana waktu yang telah direncanakan dan
penjunjang. Program tersebut terdapat beberapa kegiatan yang masih
menggunakan anggaran yang berasal dari membutuhkan sarana dan prasarana yang
dana BOS. Strategi yang digunakan mendukung.
adalah komitmen bersama, kesadaran diri, d. Product
disiplin, peduli dengan teman dan Evaluasi product pada program sekolah
lingkungan, serta bertanggung jawab atas kawasan bersih dan hijau di SMP Negeri
amanah. Dokumen RPP merupakan salah 1 Labuapi meliputi prestasi sekolah dan
satu strategi yang digunakan SMP Negeri siswa, perubahan sikap seluruh komponen
1 Labuapi untuk mendukung sekolah, dan rencana kedepan setelah
terlaksananya program sekolah kawasan program dilaksanakan. SMP 1 Labuapi
bersih dan hijau. meraih berbagai prestasi yang berkaitan
7

dengan karakter peduli lingkungan, salah kurang disiplin, butuh perjuangan yang
satunya adalah Juara I Sekolah Adiwiyata keras untuk memotivasi dan
Tingkat Nasional Tahun 2019 dan mengingatkan guru maupun siswa untuk
predikat Sekolah Peduli Sampah Tingkat selalu peduli terhadap lingkungan, dan
Nasional 2020. Sikap seluruh warga sulitnya terpenuhi apabila mengajukan
sekolah di SMP Negeri 1 Labuapi proposal kegiatan ke pihak-pihak terkait.
mengalami perubahan. SMP Negeri 1
Labuapi akan tetap mempertahankan PEMBAHASAN
prestasi yang didapat dan menindak Implementasi program sekolah kawasan
lanjuti apa yang sudah diperoleh. bersih dan hijau dikaji dari aspek context,
input, process, & product di SMP Negeri 1
Faktor pendukung dan penghambat dalam Labuapi
implementasi program sekolah kawasan a. Context
bersih dan hijau menggunakan model CIPP Aspek ini merupakan tahapan
di SMP Negeri 1 Labuapi. pertama yang membantu para penanggung
a. Faktor pendukung dalam menunjang jawab kebijakan untuk merencanakan
terlaksananya program sekolah kawasan keputusan, menentukan kebutuhan yang
bersih dan hijau. Dari aspek anggaran akan dicapai oleh suatu program, dan
untuk program sekolah kawasan bersih merumuskan tujuan program. SMP Negeri
dan hijau sudah mendukung. Aspek 1 Labuapi memiliki visi, misi, dan tujuan
sarana dan prasarana atau alat pendukung yang hendak dicapai, sehingga dari visi,
di SMP Negeri 1 Labuapi sudah mulai misi, dan tujuan tersebut melahirkan suatu
mendukung, walaupun masih terdapat program yakni program sekolah kawasan
beberapa sarana dan prasarana yang masih bersih dan hijau. Sejalan dengan pendapat
belum memadai. SMP Negeri 1 Labuapi Ananda dan Rafida yang menyebutkan
melakukan kerjasama dengan berbagai bahwa context memuat visi, misi, dan
pihak. tujuan sekolah, di mana visi, misi, dan
b. Faktor penghambat dalam pelaksanaan tujuan tersebut dapat melahirkan program
program sekolah kawasan bersih dan yang akan dibentuk (2017: 45).
hijau. Dari aspek sumber daya manusia, Terwujudnya suatu program
masih terdapat guru dan siswa yang sekolah, berawal dari visi, misi, dan
8

tujuan yang dirumuskan oleh suatu Input merupakan aspek yang


lembaga pendidikan. Berdasarkan hasil membantu para penanggung jawab
penelitian yang dilakukan peneliti pada kebijakan untuk mengatur keputusan,
ketiga subjek penelitian bahwa visi, misi, menentukan sumber-sumber yang ada,
dan tujuan SMP Negeri 1 Labuapi sudah alternatif apa yang akan diambil, dan
memuat pendidikan karakter peduli strategi untuk mencapai tujuan. Aspek
lingkungan. Hal ini juga didukung dengan input pada program sekolah kawasan
hasil studi dokumen yang dilakukan bersih dan hijau di SMP Negeri 1 Labuapi
peneliti pada profil SMP Negeri 1 meliputi sumber daya manusia, sarana dan
Labuapi. prasarana, dana atau anggaran, dan
Visi, misi, dan tujuan dari SMP strategi untuk mencapai tujuan program
Negeri 1 Labuapi sudah terealisasikan sekolah kawasan bersih dan hijau.
kepada seluruh komponen sekolah. Implementasi program sekolah kawasan
Sebagaimana hasil wawancara peneliti bersih dan hijau, SMP Negeri 1 Labuapi
dengan guru berinisial KPW bahwa visi, melibatkan seluruh komponen sekolah
misi, dan tujuan sekolah sudah dalam program tersebut. Sebagaimana
terealisasikan kepada seluruh warga ditegaskan oleh ketiga subjek penelitian
sekolah. Lebih lanjut ditegaskan oleh guru bahwa semua personil sekolah ikut
berinisial LP bahwa prestasi-prestasi yang terlibat dalam kegiatan peduli lingkugan,
sudah diperoleh SMP Negeri 1 Labuapi mulai dari siswa, guru, tenaga
menandakan bahwa sekolah telah diakui kependidikan, komite, dan orang tua
dan sudah menanamkan karakter peduli siswa. Dalam implementasi program
lingkungan di lingkungan sekolah. Jadi, tersebut, SMP Negeri 1 Labuapi
evaluasi pada aspek context ini telah membutuhkan sarana dan prasarana
tercapai, karena visi, misi, dan tujuan penjunjang, diantaranya bak penampung
SMP Negeri 1 Labuapi sudah memuat sampah, alat untuk penghijauan, alat
pendidikan karakter peduli lingkungan pemotong rumput, dan alat-alat yang
dan sudah terealisasikan kepada seluruh menunjang kebersihan. Lebih lanjut
komponen sekolah. dijelaskan oleh guru berinisial KPW,
b. Input bahwa jika sekiranya alat-alat yang
dibutuhkan tidak tersedia di sekolah,
9

maka guru-gurulah yang akan berinisiatif lingkungan, serta bertanggung jawab atas
untuk membawa peralatan kebersihan. amanah. Guru berinisial N
SMP Negeri 1 Labuapi menambahakan, salah satu strategi yang
melaksanakan kegiatan yang berkaitan harus dilakukan adalah membuat target-
dengan peduli lingkungan menggunakan target untuk mencapai suatu tujuan.
anggaran yang berasal dari dana BOS. Peneliti menelusuri dokumen RPP untuk
Anggaran yang dikeluarkan oleh SMP mendukung data hasil wawancara.
Negeri 1 Labuapi untuk menunjang Dokumen RPP merupakan salah satu
kegiatan dari program sekolah kawasan strategi yang digunakan SMP Negeri 1
bersih dan hijau sebesar 10 juta dalam Labuapi untuk mendukung terlaksananya
satu tahun. Guru berinisial N memaparkan program sekolah kawasan bersih dan
bahwa segala keperluan yang dibutuhkan hijau. Dalam dokumen RPP, guru
untuk program, diinventaris terlebih berinisial KPW menyusun tahapan
dahulu, kemudian dilaporkan kepada pembelajaran pada kegiatan awal dan
bendahara, dan direncanakan kedepan penutup dengan memasukan karakter
dengan dana BOS. sejalan dengan peduli lingkungan pada semua pertemuan.
pendapat Ananda dan Rafida, komponen Selain itu, guru tersebut juga memasukan
evaluasi masukan meliputi:1) sumber pendidikan karakter ke dalam tahapan
daya manusia, 2) sarana dan peralatan inti, dengan menjadikan karakter peduli
pendukung, 3) dana atau anggaran, dan 4) lingkungan sebagai contoh dalam materi
berbagai prosedur dan aturan yang pembelajaran.
diperlukan (2017: 46). Berdasarkan penjelasan diatas,
Tercapainya tujuan dari kegiatan maka evaluasi pada aspek input telah
yang berkaitan dengan kebersihan tercapai, karena semua personil sekolah
lingkungan, tentunya membutuhkan ikut terlibat dalam kegiatan peduli
strategi. Strategi yang digunakan oleh lingkungan, mulai dari siswa, guru, tenaga
SMP Negeri 1 Labuapi untuk menunjang kependidikan, komite, dan orang tua
terlaksananya kegiatan program sekolah siswa; SMP Negeri 1 Labuapi
kawasan bersih dan hijau adalah membutuhkan beberapa alat pendukung
komitmen bersama, kesadaran diri, diantaranya bak penampung sampah, alat
disiplin, peduli dengan teman dan untuk penghijauan, alat pemotong rumput,
10

dan alat-alat yang menunjang kebersihan; kawasan bersih dan hijau, diantaranya
SMP Negeri 1 Labuapi melaksanakan piket kelas, penyambutan pagi, sepuluh
kegiatan yang berkaitan dengan peduli menit untuk kebersihan lingkungan
lingkungan menggunakan dana yang sekolah, lomba kelas, penyediaan kotak
berasal dari BOS; dan strategi yang sampah dan pemilahan, pemeliharaan dan
dilakukan oleh SMP Negeri 1 Labuapi tamanisasi, pemberian label nama latin
untuk mewujudkan terlaksananya tanaman di lingkungan sekolah,
program tersebut adalah komitmen pemeriksaan kebersihan kamar mandi dan
bersama, kesadaran diri, disiplin, peduli WC. Terdapat beberapa kegiatan dari
dengan teman dan lingkungan, dan program sekolah kawasan bersih dan hijau
bertanggung jawab atas amanah. yang tidak terlaksana, hal ini disebabkan
c. Process oleh banyaknya kegiatan yang dilakukan
Aspek proses merupakan aspek oleh warga sekolah pada waktu tersebut
yang tujuannya adalah untuk mengetahui dan belum adanya undangan dari pihak
sampai sejauhmana rencana telah luar untuk ikut berpartisipasi dalam
diterapkan. Menurut Suharsimi Arikunto, kegiatan yang berkaitan dengan
evaluasi proses dalam model CIPP pengiriman duta lingkungan dan
menunjuk pada apa kegiatan yang peningkatan pengetahuan berwawasan
dilakukan dalam program, siapa orang lingkungan.
yang ditunjuk sebagai penanggung jawab Beberapa kegiatan yang menunjang
program, dan kapankegiatan akan selesai program sekolah kawasan bersih sudah
(Ananda dan Rafida, 2017: 46). Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
process pada program sekolah kawasan telah direncanakan dan disesuaikan
bersih dan hijau di SMP Negeri 1 Labuapi dengan sarana dan prasarana yang ada.
meliputi bentuk kegiatan yang menunjang Namun, ada juga kegiatan yang belum
program sekolah kawasan bersih dan sesuai dengan waktu yang telah
hijau, kesesuaian waktu pelaksanaan direncanakan. Lebih lanjut dijelaskan oleh
kegiatan program, dan pemanfaatan guru berinisial LP, bahwa hasil dari suatu
sarana, dan prasarana. SMP Negeri 1 program adalah sesuatu yang ideal,
Labuapi melaksanakan berbagai kegiatan pelaksanaan kegiatan bertahap, dan
yang berkaitan dengan program sekolah disesuaikan dengan kondisi. Sarana dan
11

prasarana yang ada di SMP Negeri 1 Evaluasi product membantu membuat


Labuapi sudah menunjang beberapa dari keputusan selanjutnya, baik mengenai
kegiatan tersebut, namun terdapat pula hasil yang telah dicapai maupun apa yang
beberapa kegiatan yang masih dilakukan setelah program itu berjalan.
membutuhkan sarana dan prasarana yang Evaluasi product pada program sekolah
mendukung, seperti misalnya SMP Negeri kawasan bersih dan hijau di SMP Negeri
1 Labuapi belum memiliki green house, 1 Labuapi meliputi prestasi sekolah dan
alat untuk pengolahan sampah kompos, siswa, perubahan sikap seluruh komponen
dan pengangkutan sampah. sekolah, dan rencana kedepan setelah
SMP Negeri 1 Labuapi telah program dilaksanakan.
melaksanakan berbagai kegiatan yang Aspek product sudah tercapai, hal
berkaitan dengan program sekolah ini ditunjukkan dengan diraihnya
kawasan bersih dan hijau. Namun, berbagai prestasi yang berkaitan dengan
terdapat pula beberapa kegiatan dari karakter peduli lingkungan, diantaranya
program tersebut yang tidak Juara I Sekolah Adiwiyata Tingkat
terlaksana.Beberapa kegiatan sudah Nasional Tahun 2019 dan predikat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang Sekolah Peduli Sampah Tingkat Nasional
telah direncanakan dan disesuaikan 2020. Dengan mengantongi berbagai
dengan sarana dan prasarana yang ada. prestasi, sikap seluruh warga sekolah di
Namun, ada juga kegiatan yang belum SMP Negeri 1 Labuapi mengalami
sesuai dengan waktu yang telah perubahan, di mana pendidik, tenaga
direncanakan dan terdapat pula beberapa pendidik, dan peserta didik menjadi lebih
kegiatan yang masih membutuhkan sarana disiplin dan peduli dengan lingkungan.
dan prasarana yang mendukung. Oleh Guru berinisial N menjelaskan bahwa
karena itu, pada evaluasi aspek process dengan adanya kegiatan kebersihan
ini, belum tercapai. lingkungan dapat merubah karakter warga
d. Product sekolah.
Evaluasi product merupakan Ayu Setyaningrum menegaskan
penilaian yang dilakukan untuk mengukur bahwa komponen product dapat meliputi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan hasil yang telah dicapai dan apa yang
yang telah ditetapkan (Kartina, 2019: 55). dilakukan setelah program berjalan (2016:
12

30). SMP Negeri 1 Labuapi akan tetap a. Faktor pendukung dalam menunjang
mempertahankan prestasi yang didapat terlaksananya program sekolah kawasan
dan menindak lanjuti apa yang sudah bersih dan hijau
diperoleh. Pihak sekolah akan Terlaksananya program sekolah
mengimplementasikan apa yang telah kawasan bersih dan hijau, tidak terlepas
didapatkan dan membagikan ilmu-ilmu dari dukungan berbagai aspek. Dari aspek
yang telah dimiliki serta membimbing anggaran untuk program sekolah kawasan
sekolah lain untuk menjadi sekolah bersih dan hijau sudah mendukung. SMP
binaan. Lebih lanjut guru berinisial N Negeri 1 Labuapi memasukkan anggaran
menerangkan bahwa SMP Negeri 1 sekolah untuk mendukung kegiatan
Labuapi akan mengejar prestasi Sekolah program tersebut ke dalam RAKS
Adiwiyata Mandiri tahun 2021 dan (Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah),
membina 10 sekolah yang ada setiap yang anggarannya berasal dari Dana BOS.
kecamatan yang merupakan salah satu Aspek sarana dan prasarana atau alat
syarat untuk bisa maju sebagai Sekolah pendukung di SMP Negeri 1 Labuapi
Adiwiyata Mandiri tahun 2021. sudah mulai mendukung, walaupun masih
Adanya berbagai kegiatan dari terdapat beberapa sarana dan prasarana
program sekolah kawasan bersih dan hijau yang masih belum memadai.
di SMP Negeri 1 Labuapi dapat Hal lainnya yang mendukung
mendukung tercapainya prestasi siswa. terlaksananya program sekolah kawasan
Terciptanya lingkungan yang nyaman dan bersih dan hijau adalah SMP Negeri 1
asri, akan mendukung siswa belajar dan Labuapi melakukan kerjasama dengan
bekerja dengan baik. Siswa yang terdidik berbagai pihak. Lebih lanjut dijelaskan
dengan disiplin kebiasaan bersih, maka oleh guru berinisial LP bahwa sekolah
akan disiplin dan aktivitas belajar siswa membuat MOU dan sekolah bekerja sama
akan disiplin juga. dengan pihak-pihak terkait, seperti
puskesmas, dinas lingkungan hidup, dinas
Faktor pendukung dan penghambat dalam kesehatan baik itu tingkat kabupaten
implementasi program sekolah kawasan maupun provinsi, kemudian UMK yang
bersih dan hijau menggunakan model CIPP home industry yang berkaitan dengan
di SMP Negeri 1 Labuapi pengolahan kompos, mengolah limbah
13

sampah plastik dan sekolah juga bekerja terhadap lingkungan. Hal lain yang
sama dengan SMK PP yang di mana menjadi penghambat adalah ketika
siswa akan dikirimkan ke sekolah tersebut sekolah meminta alat pendukung program
untuk mendapatkan pelatihan terkait ke pihak-pihak terkait, namun pihak
tanaman. terkait tidak memenuhi permintaan
b. Faktor penghambat dalam pelaksanaan tersebut, seperti misalnya sekolah
program sekolah kawasan bersih dan hijau mengajukan proposal untuk memperbaiki
Terlaksananya kegiatan-kegiatan kamar mandi, namun dari dinas tidak
program sekolah kawasan bersih dan hijau memberi.
tidak terlepas dari dukungan berbagai
SIMPULAN
aspek, namun dalam pelaksanaanya akan
1. Implementasi program sekolah kawasan
selalu ada hambatan. Penerapan kegiatan
bersih dan hijau di SMP Negeri 1 Labuapi
program yang berkaitan dengan karakter
setelah dievaluasi menggunakan model
peduli lingkungan di SMP Negeri 1
CIPP. Aspek context dari program
Labuapi ditemukan beberapa hambatan.
sekolah kawasan bersih dan hijau telah
Dari aspek sumber daya manusia, masih
tercapai, karena visi, misi, dan tujuan
terdapat guru dan siswa yang kurang
SMP Negeri 1 Labuapi sudah memuat
disiplin, masih perlu untuk ditegur, dan
pendidikan karakter peduli lingkungan.
diingatkan. Guru berinisial N
Berdasarkan hasil penelitian yang
menerangkan bahwa terdapat beberapa
dilakukan peneliti bahwa visi, misi, dan
guru yang kesulitan mengikuti guru-guru
tujuan SMP Negeri 1 Labuapi sudah
yang lain untuk bekerja, dan ini termasuk
memuat pendidikan karakter peduli
guru yang tidak ingin melakukan
lingkungan. Hal ini juga didukung dengan
perubahan kearah yang lebih baik.
hasil studi dokumen yang dilakukan
Selajutnya, penghambat
peneliti pada profil SMP Negeri 1
pelaksanaan program sekolah kawasan
Labuapi. Visi, misi, dan tujuan sekolah
bersih dan hijau adalah meskipun sekolah
sudah terealisasikan kepada seluruh warga
sudah memiliki komitmen bersama,
sekolah. Prestasi-prestasi yang sudah
namun butuh perjuangan yang keras untuk
diperoleh SMP Negeri 1 Labuapi
memotivasi dan mengingatkan guru
menandakan bahwa sekolah telah diakui
maupun siswa untuk selalu peduli
dan sudah menanamkan karakter peduli
14

lingkungan di lingkungan sekolah. Aspek dengan waktu yang telah direncanakan


input telah tercapai, hal ini dikarenakan dan terdapat pula beberapa kegiatan yang
semua personil sekolah ikut terlibat dalam masih membutuhkan sarana dan prasarana
kegiatan peduli lingkungan; SMP Negeri yang mendukung. Aspek product telah
1 Labuapi membutuhkan beberapa alat tercapai, hal ini ditunjukkan dengan
pendukung untuk menunjang diraihnya berbagai prestasi yang berkaitan
terlaksananya program sekolah kawasan dengan karakter peduli lingkungan.
bersih dan hijau, diantaranya bak Dengan mengantongi berbagai prestasi,
penampung sampah, alat untuk sikap seluruh warga sekolah di SMP
penghijauan, alat pemotong rumput, dan Negeri 1 Labuapi mengalami perubahan,
alat-alat yang menunjang kebersihan; di mana pendidik, tenaga pendidik, dan
SMP Negeri 1 Labuapi melaksanakan peserta didik menjadi lebih disiplin dan
kegiatan yang berkaitan dengan peduli peduli dengan lingkungan.
lingkungan menggunakan dana yang 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam
berasal dari BOS; strategi yang dilakukan implementasi program sekolah kawasan
oleh SMP Negeri 1 Labuapi adalah bersih dan hijau di SMP Negeri 1 Labuapi
komitmen bersama, kesadaran diri, setelah dievaluasi menggunakan model
disiplin, peduli dengan teman dan CIPP. Faktor pendukung dalam
lingkungan, dan bertanggung jawab atas menunjang terlaksananya program
amanah. Aspek process belum tercapai. sekolah kawasan bersih dan hijau,
SMP Negeri 1 Labuapi telah diantaranya aspek anggaran untuk
melaksanakan berbagai kegiatan yang program sekolah kawasan bersih dan hijau
berkaitan dengan program sekolah sudah mendukung, sarana dan prasarana
kawasan bersih dan hijau. Namun, atau alat pendukung program di SMP
terdapat pula beberapa kegiatan dari Negeri 1 Labuapi sudah mulai
program tersebut yang tidak terlaksana. mendukung, walaupun masih terdapat
Beberapa kegiatan sudah dilaksanakan beberapa sarana dan prasarana yang masih
sesuai dengan waktu yang telah belum memadai, sekolah melakukan
direncanakan dan disesuaikan dengan kerjasama dengan berbagai pihak untuk
sarana dan prasarana yang ada. Namun, menunjang program sekolah kawasan
terdapat juga kegiatan yang belum sesuai bersih dan hijau. Faktor penghambat
15

dalam pelaksanaan program sekolah


kawasan bersih dan hijau, diantaranya
dari aspek sumber daya manusia, masih
terdapat guru dan siswa yang kurang
disiplin, masih perlu untuk ditegur, dan
diingatkan; membutuhkan usaha yang
lebih untuk memotivasi dan
mengingatkan guru maupun siswa untuk
selalu peduli terhadap lingkungan; dan
pihak-pihak terkait tidak memenuhi
permintaan sekolah apabila mengajukan
proposal kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R dan Rafida, T.2017. Pengantar
Evaluasi Program Pendidikan. Medan:
Perdana Publishing
http://m-republika-co-id.cdn.ampproject.org
[Diakses pada tanggal 15 Mei 2020
Pukul 20.20 Wita]
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.
Bahan Pelatihan Peguatan Metodologi
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai
Budaya untuk Membentuk Daya Saing
dan Karakter Bangsa
SMP Negeri 1 Labuapi. 2018. Profil SMP
Negeri 1 Labuapi. Lombok Barat
Setyaningrum, Ayu. 2016. Implementasi
Model Evaluasi CIPP pada
Pelaksanaan Program Pendidikan dan
Pelatihan di BPTT Darman Prasetyo
Yogyakarta. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai