EVALUASI IMPLEMENTASI
PROGRAM SEKOLAH KAWASAN BERSIH DAN HIJAU
DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI SMP NEGERI 1 LABUAPI
ABSTRACT: This research aims to find out the evaluation of the implementation of clean
and green regional school programs in fostering the character of environmental care by using
cipp model in SMP Negeri 1 Labuapi. This study uses a qualitative approach with this type of
evaluation. Data is collected using interview, documentation, and observation techniques.
Data analysis is carried out with data reduction measures, data presentation, and draw
conclusions. The results showed that the context aspect of the clean and green regional school
program has been achieved, this is demonstrated by the vision, mission, and objectives of
SMP Negeri 1 Labuapi which already contains the character of environmental care and has
been realized to all school residents. The input aspect has been achieved, this is demonstrated
by all school personnel involved in environmental care activities, schools need some
supporting tools to support the implementation of the program, the budget used comes from
BOS funds, and the strategy is a shared commitment, self-awareness, discipline, caring for
friends and the environment, and responsible. The aspect of the process has not been
achieved, this is indicated by the fact that some of the activities of the program are not
implemented, some activities have not been in accordance with the planned time, and there
are also some activities that still require supporting facilities and infrastructure. The product
aspect has been achieved, this is demonstrated by the achievements related to the character of
environmental care and the attitude of all school residents in SMP Negeri 1 Labuapi has
changed. Supporting factors in supporting the implementation of clean and green regional
school programs, such as the budget aspects already supported, facilities and infrastructure
have begun to support, although there are still some facilities and infrastructure that are still
inadequate, schools cooperate with various parties. The inhibitory factors in the
implementation of clean and green regional school programs, such as from the human
resources aspect, there are still teachers and students who are less disciplined, still need to be
reprimanded, and reminded; need more effort to motivate and remind teachers and students to
always care about the environment; and the relevant parties do not comply with the school's
request when submitting an activity proposal
dicapai agar suatu bangsa dapat memajukan karakter yang berusaha untuk menjadikan
negaranya serta membentuk sikap yang baik peserta didik individu yang mampu menjaga
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada yang berkaitan dengan kepedulian peserta
menghasilkan peserta didik yang unggul pada Tenggara Barat terhadap lingkungan juga bisa
aspek pengetahuan saja melainkan juga aspek dikatakan masih berkurang. Mukarom (Kepala
sikap dan perilaku sebagai wujud Dinas Kehutanan Lingkungan Hidup NTB)
Republik Indonesia (Kemendikbud RI), adalah tidak hanya menyasar kawasan hutan,
budaya dan karakter bangsa pada diripeserta perbukitan yang sudah mulai gundul. Selain
didik sehingga mereka memiliki nilai dan itu, banjir bandang yang melanda sejumlah
karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan dusun di Dompu pada hari Jum’at (9/11/18)
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, hingga Sabtu (10/11/2018), tak lepas dari
sebagai anggota masyarakat, dan warganegara rusaknya hutan produksi di wilayah setempat
yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif (Republika.Co.Id, edisi 12 November 2018).
sikap dan tindakan yang selalu berupaya lingkungan terjadi di wilayah NTB disebabkan
mencegah kerusakan pada lingkungan alam oleh ulah masyarakat setempat yang
dengan karakter peduli lingkungan, salah kurang disiplin, butuh perjuangan yang
satunya adalah Juara I Sekolah Adiwiyata keras untuk memotivasi dan
Tingkat Nasional Tahun 2019 dan mengingatkan guru maupun siswa untuk
predikat Sekolah Peduli Sampah Tingkat selalu peduli terhadap lingkungan, dan
Nasional 2020. Sikap seluruh warga sulitnya terpenuhi apabila mengajukan
sekolah di SMP Negeri 1 Labuapi proposal kegiatan ke pihak-pihak terkait.
mengalami perubahan. SMP Negeri 1
Labuapi akan tetap mempertahankan PEMBAHASAN
prestasi yang didapat dan menindak Implementasi program sekolah kawasan
lanjuti apa yang sudah diperoleh. bersih dan hijau dikaji dari aspek context,
input, process, & product di SMP Negeri 1
Faktor pendukung dan penghambat dalam Labuapi
implementasi program sekolah kawasan a. Context
bersih dan hijau menggunakan model CIPP Aspek ini merupakan tahapan
di SMP Negeri 1 Labuapi. pertama yang membantu para penanggung
a. Faktor pendukung dalam menunjang jawab kebijakan untuk merencanakan
terlaksananya program sekolah kawasan keputusan, menentukan kebutuhan yang
bersih dan hijau. Dari aspek anggaran akan dicapai oleh suatu program, dan
untuk program sekolah kawasan bersih merumuskan tujuan program. SMP Negeri
dan hijau sudah mendukung. Aspek 1 Labuapi memiliki visi, misi, dan tujuan
sarana dan prasarana atau alat pendukung yang hendak dicapai, sehingga dari visi,
di SMP Negeri 1 Labuapi sudah mulai misi, dan tujuan tersebut melahirkan suatu
mendukung, walaupun masih terdapat program yakni program sekolah kawasan
beberapa sarana dan prasarana yang masih bersih dan hijau. Sejalan dengan pendapat
belum memadai. SMP Negeri 1 Labuapi Ananda dan Rafida yang menyebutkan
melakukan kerjasama dengan berbagai bahwa context memuat visi, misi, dan
pihak. tujuan sekolah, di mana visi, misi, dan
b. Faktor penghambat dalam pelaksanaan tujuan tersebut dapat melahirkan program
program sekolah kawasan bersih dan yang akan dibentuk (2017: 45).
hijau. Dari aspek sumber daya manusia, Terwujudnya suatu program
masih terdapat guru dan siswa yang sekolah, berawal dari visi, misi, dan
8
maka guru-gurulah yang akan berinisiatif lingkungan, serta bertanggung jawab atas
untuk membawa peralatan kebersihan. amanah. Guru berinisial N
SMP Negeri 1 Labuapi menambahakan, salah satu strategi yang
melaksanakan kegiatan yang berkaitan harus dilakukan adalah membuat target-
dengan peduli lingkungan menggunakan target untuk mencapai suatu tujuan.
anggaran yang berasal dari dana BOS. Peneliti menelusuri dokumen RPP untuk
Anggaran yang dikeluarkan oleh SMP mendukung data hasil wawancara.
Negeri 1 Labuapi untuk menunjang Dokumen RPP merupakan salah satu
kegiatan dari program sekolah kawasan strategi yang digunakan SMP Negeri 1
bersih dan hijau sebesar 10 juta dalam Labuapi untuk mendukung terlaksananya
satu tahun. Guru berinisial N memaparkan program sekolah kawasan bersih dan
bahwa segala keperluan yang dibutuhkan hijau. Dalam dokumen RPP, guru
untuk program, diinventaris terlebih berinisial KPW menyusun tahapan
dahulu, kemudian dilaporkan kepada pembelajaran pada kegiatan awal dan
bendahara, dan direncanakan kedepan penutup dengan memasukan karakter
dengan dana BOS. sejalan dengan peduli lingkungan pada semua pertemuan.
pendapat Ananda dan Rafida, komponen Selain itu, guru tersebut juga memasukan
evaluasi masukan meliputi:1) sumber pendidikan karakter ke dalam tahapan
daya manusia, 2) sarana dan peralatan inti, dengan menjadikan karakter peduli
pendukung, 3) dana atau anggaran, dan 4) lingkungan sebagai contoh dalam materi
berbagai prosedur dan aturan yang pembelajaran.
diperlukan (2017: 46). Berdasarkan penjelasan diatas,
Tercapainya tujuan dari kegiatan maka evaluasi pada aspek input telah
yang berkaitan dengan kebersihan tercapai, karena semua personil sekolah
lingkungan, tentunya membutuhkan ikut terlibat dalam kegiatan peduli
strategi. Strategi yang digunakan oleh lingkungan, mulai dari siswa, guru, tenaga
SMP Negeri 1 Labuapi untuk menunjang kependidikan, komite, dan orang tua
terlaksananya kegiatan program sekolah siswa; SMP Negeri 1 Labuapi
kawasan bersih dan hijau adalah membutuhkan beberapa alat pendukung
komitmen bersama, kesadaran diri, diantaranya bak penampung sampah, alat
disiplin, peduli dengan teman dan untuk penghijauan, alat pemotong rumput,
10
dan alat-alat yang menunjang kebersihan; kawasan bersih dan hijau, diantaranya
SMP Negeri 1 Labuapi melaksanakan piket kelas, penyambutan pagi, sepuluh
kegiatan yang berkaitan dengan peduli menit untuk kebersihan lingkungan
lingkungan menggunakan dana yang sekolah, lomba kelas, penyediaan kotak
berasal dari BOS; dan strategi yang sampah dan pemilahan, pemeliharaan dan
dilakukan oleh SMP Negeri 1 Labuapi tamanisasi, pemberian label nama latin
untuk mewujudkan terlaksananya tanaman di lingkungan sekolah,
program tersebut adalah komitmen pemeriksaan kebersihan kamar mandi dan
bersama, kesadaran diri, disiplin, peduli WC. Terdapat beberapa kegiatan dari
dengan teman dan lingkungan, dan program sekolah kawasan bersih dan hijau
bertanggung jawab atas amanah. yang tidak terlaksana, hal ini disebabkan
c. Process oleh banyaknya kegiatan yang dilakukan
Aspek proses merupakan aspek oleh warga sekolah pada waktu tersebut
yang tujuannya adalah untuk mengetahui dan belum adanya undangan dari pihak
sampai sejauhmana rencana telah luar untuk ikut berpartisipasi dalam
diterapkan. Menurut Suharsimi Arikunto, kegiatan yang berkaitan dengan
evaluasi proses dalam model CIPP pengiriman duta lingkungan dan
menunjuk pada apa kegiatan yang peningkatan pengetahuan berwawasan
dilakukan dalam program, siapa orang lingkungan.
yang ditunjuk sebagai penanggung jawab Beberapa kegiatan yang menunjang
program, dan kapankegiatan akan selesai program sekolah kawasan bersih sudah
(Ananda dan Rafida, 2017: 46). Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
process pada program sekolah kawasan telah direncanakan dan disesuaikan
bersih dan hijau di SMP Negeri 1 Labuapi dengan sarana dan prasarana yang ada.
meliputi bentuk kegiatan yang menunjang Namun, ada juga kegiatan yang belum
program sekolah kawasan bersih dan sesuai dengan waktu yang telah
hijau, kesesuaian waktu pelaksanaan direncanakan. Lebih lanjut dijelaskan oleh
kegiatan program, dan pemanfaatan guru berinisial LP, bahwa hasil dari suatu
sarana, dan prasarana. SMP Negeri 1 program adalah sesuatu yang ideal,
Labuapi melaksanakan berbagai kegiatan pelaksanaan kegiatan bertahap, dan
yang berkaitan dengan program sekolah disesuaikan dengan kondisi. Sarana dan
11
30). SMP Negeri 1 Labuapi akan tetap a. Faktor pendukung dalam menunjang
mempertahankan prestasi yang didapat terlaksananya program sekolah kawasan
dan menindak lanjuti apa yang sudah bersih dan hijau
diperoleh. Pihak sekolah akan Terlaksananya program sekolah
mengimplementasikan apa yang telah kawasan bersih dan hijau, tidak terlepas
didapatkan dan membagikan ilmu-ilmu dari dukungan berbagai aspek. Dari aspek
yang telah dimiliki serta membimbing anggaran untuk program sekolah kawasan
sekolah lain untuk menjadi sekolah bersih dan hijau sudah mendukung. SMP
binaan. Lebih lanjut guru berinisial N Negeri 1 Labuapi memasukkan anggaran
menerangkan bahwa SMP Negeri 1 sekolah untuk mendukung kegiatan
Labuapi akan mengejar prestasi Sekolah program tersebut ke dalam RAKS
Adiwiyata Mandiri tahun 2021 dan (Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah),
membina 10 sekolah yang ada setiap yang anggarannya berasal dari Dana BOS.
kecamatan yang merupakan salah satu Aspek sarana dan prasarana atau alat
syarat untuk bisa maju sebagai Sekolah pendukung di SMP Negeri 1 Labuapi
Adiwiyata Mandiri tahun 2021. sudah mulai mendukung, walaupun masih
Adanya berbagai kegiatan dari terdapat beberapa sarana dan prasarana
program sekolah kawasan bersih dan hijau yang masih belum memadai.
di SMP Negeri 1 Labuapi dapat Hal lainnya yang mendukung
mendukung tercapainya prestasi siswa. terlaksananya program sekolah kawasan
Terciptanya lingkungan yang nyaman dan bersih dan hijau adalah SMP Negeri 1
asri, akan mendukung siswa belajar dan Labuapi melakukan kerjasama dengan
bekerja dengan baik. Siswa yang terdidik berbagai pihak. Lebih lanjut dijelaskan
dengan disiplin kebiasaan bersih, maka oleh guru berinisial LP bahwa sekolah
akan disiplin dan aktivitas belajar siswa membuat MOU dan sekolah bekerja sama
akan disiplin juga. dengan pihak-pihak terkait, seperti
puskesmas, dinas lingkungan hidup, dinas
Faktor pendukung dan penghambat dalam kesehatan baik itu tingkat kabupaten
implementasi program sekolah kawasan maupun provinsi, kemudian UMK yang
bersih dan hijau menggunakan model CIPP home industry yang berkaitan dengan
di SMP Negeri 1 Labuapi pengolahan kompos, mengolah limbah
13
sampah plastik dan sekolah juga bekerja terhadap lingkungan. Hal lain yang
sama dengan SMK PP yang di mana menjadi penghambat adalah ketika
siswa akan dikirimkan ke sekolah tersebut sekolah meminta alat pendukung program
untuk mendapatkan pelatihan terkait ke pihak-pihak terkait, namun pihak
tanaman. terkait tidak memenuhi permintaan
b. Faktor penghambat dalam pelaksanaan tersebut, seperti misalnya sekolah
program sekolah kawasan bersih dan hijau mengajukan proposal untuk memperbaiki
Terlaksananya kegiatan-kegiatan kamar mandi, namun dari dinas tidak
program sekolah kawasan bersih dan hijau memberi.
tidak terlepas dari dukungan berbagai
SIMPULAN
aspek, namun dalam pelaksanaanya akan
1. Implementasi program sekolah kawasan
selalu ada hambatan. Penerapan kegiatan
bersih dan hijau di SMP Negeri 1 Labuapi
program yang berkaitan dengan karakter
setelah dievaluasi menggunakan model
peduli lingkungan di SMP Negeri 1
CIPP. Aspek context dari program
Labuapi ditemukan beberapa hambatan.
sekolah kawasan bersih dan hijau telah
Dari aspek sumber daya manusia, masih
tercapai, karena visi, misi, dan tujuan
terdapat guru dan siswa yang kurang
SMP Negeri 1 Labuapi sudah memuat
disiplin, masih perlu untuk ditegur, dan
pendidikan karakter peduli lingkungan.
diingatkan. Guru berinisial N
Berdasarkan hasil penelitian yang
menerangkan bahwa terdapat beberapa
dilakukan peneliti bahwa visi, misi, dan
guru yang kesulitan mengikuti guru-guru
tujuan SMP Negeri 1 Labuapi sudah
yang lain untuk bekerja, dan ini termasuk
memuat pendidikan karakter peduli
guru yang tidak ingin melakukan
lingkungan. Hal ini juga didukung dengan
perubahan kearah yang lebih baik.
hasil studi dokumen yang dilakukan
Selajutnya, penghambat
peneliti pada profil SMP Negeri 1
pelaksanaan program sekolah kawasan
Labuapi. Visi, misi, dan tujuan sekolah
bersih dan hijau adalah meskipun sekolah
sudah terealisasikan kepada seluruh warga
sudah memiliki komitmen bersama,
sekolah. Prestasi-prestasi yang sudah
namun butuh perjuangan yang keras untuk
diperoleh SMP Negeri 1 Labuapi
memotivasi dan mengingatkan guru
menandakan bahwa sekolah telah diakui
maupun siswa untuk selalu peduli
dan sudah menanamkan karakter peduli
14
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R dan Rafida, T.2017. Pengantar
Evaluasi Program Pendidikan. Medan:
Perdana Publishing
http://m-republika-co-id.cdn.ampproject.org
[Diakses pada tanggal 15 Mei 2020
Pukul 20.20 Wita]
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.
Bahan Pelatihan Peguatan Metodologi
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai
Budaya untuk Membentuk Daya Saing
dan Karakter Bangsa
SMP Negeri 1 Labuapi. 2018. Profil SMP
Negeri 1 Labuapi. Lombok Barat
Setyaningrum, Ayu. 2016. Implementasi
Model Evaluasi CIPP pada
Pelaksanaan Program Pendidikan dan
Pelatihan di BPTT Darman Prasetyo
Yogyakarta. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional