Anda di halaman 1dari 13

No.

Registrasi : 211020000041847

PROPOSAL PENELITIAN DASAR PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI

DAMPAK PROYEK PEMANTAPAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN KERJASAMA


PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI DAN IEPF JAPAN
TERHADAP LITERASI LINGKUNGAN PESERTA DIDIK SMP DI KOTA TANGERANG
SELATAN

TIM PENELITI

YANTI HERLANTI NIDN 2019017101 (KOORDINATOR)


DINA RAHMA FADLILAH 2028128903 (ANGGOTA)
FAKROTUN NISA NIM 11170161000008 (ENUMERAATOR)

PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
Abstrak

Permasalahan lingkungan terjadi baik tingkat lokal, nasional, maupun global. Pencemaran
udara, air, tanah, dan sampah merupakan permasalahan yang umum ditemui diberbagai kota di
Indonesia termasuk di Kota Tangerang Selatan. Permasalahan lingkungan ini harus dipecahkan
secara multisektor termasuk bidang pendidikan. Pendidikan lingkungan sejak dini merupakan
kunci dalam membentuk pengetahuan, kesadaran, sikap, keterampilan, bahkan partisipasi dalam
menjaga kelestarian lingkungan. Program studi Tadris Biologi melalui kegiatan pengabdian
masyarakat bekerjasama dengan lembaga nir laba internasional yaitu Indonesia Education
Promoting Foundation sudah berkerjasama dalam proyek pendidikan lingkungan yaitu Project for
curriculum development and teaching staff re-education support in environmental education pada
tahun 2014-2017 untuk sekolah dasar kemudian dilanjutkan dengan The Project for Establishing
the Subject ‘Environment’ in Junior High Schools and Disseminating Environmental Education”
pada tahun 2017-2021. Proyek ini berjalan dengan membuat kurikulum pendidikan lingkungan
untuk pendidikan dasar, buku pegangan peserta didik dan guru, dan melakukan pendampingan
pengajaran pendidikan lingkungan melalui kegiatan Lesson Study. Namun, pengabdian ini belum
sampai pada menghasilkan penelitian untuk mengukur dampak proyek ini baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Penelitian yang diajukan pada tahun 2021 ini bertujuan untuk
melihat dampak jangka pendek pada peserta didik yaitu literasi lingkungan.

Kata kunci: literasi lingkungan, lesson studi, pendidikan lingkungan


LATAR BELAKANG MASALAH

Kriteria kedelapan dalam akreditasi program studi adalah penilian pengabdian kepada
masyarakat (PKM). Pada elemen dan deskripsi dari penilaian disebutkan pentingnya relevasi
PKM dengan pemetaan jalan yang memayungi PKM dosen dan mahasiswa. Program studi Tadris
Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2010 telah bekerjasama dengan sebuah
lembaga nir laba internasional yaitu Indonesia Education Promoting Foundation Japan dalam
Project for curriculum development and teaching staff re-education support in environmental
education pada tahun 2014-2017 kemudian dilanjutkan dengan The Project for Establishing the
Subject ‘Environment’ in Junior High Schools and Disseminating Environmental Education” pada
tahun 2017-2021.
Proyek ini digagas berdasarkan kondisi kota Tangerang Selatan yaitu kualitas udara yang
teramat buruk. Kota Tangsel menunjukan Air Quality Index (AQI) yang sangat tidak sehat yaitu
248 US AQI berdasarkan pemantauan air visual1. Kota Tangerang Selatan sejak awal hingga 11
tahun berdiri memiliki permasalahan sampah karena kurangnya kesadaran masyarakat setempat
dan masih sering membuang sampah sembarangan.2 Pemerintah Kota Tangerang Selatan sudah
berusaha membuat berbagai program bekerjasama dengan berbagai komponen di Masyarakat
dalam gerakan pengurangan sampah melalui Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3R (Reuse,
Reduce,, Recycle), Bank Sampah di tiap kelurahan, dan juga memalui jalur kedinasan yaitu
mewujudkan sekolah yang memperhatikan lingkungan hidup yaitu “sekolah adiwiyata”, sampai
saat ini di Kota Tangerang Selatan ada 148 sekolah adiwiyata dari tingkat Taman Kanak-kanak
sampai SMA3.
Berdasarkan permasalahan lingkungan di Kota Tangerang Selatan dan potensi di bidang
pendidikan, maka dilakukan proyek Kerjasama pengabdian masyarakat dalam mengembangkan
pendidikan lingkungan di Kota Tangerang Selatan pada tingkat pendidikan dasar. Pengembangan
pendidikan lingkungan di mulai dengan kegiatan “lesson study” yaitu melakukan observasi dan

1
Andika Panduwinata, Tangerang Selatan Targetkan Peningkatan Sekolah Adiwiyata, Tribun News, 11 November
2019. https://wartakota.tribunnews.com/2019/10/11/tangerang-selatan-targetkan-peningkatan-sekolah-
adiwiyata.
2
Zaki Ari Setiawan, 11 Tahun Tangerang Selatan, Sampah dan Urbanisasi Masih Jadi Momok, 26 November 2019,
Wartakotalive. https://wartakota.tribunnews.com/2019/11/26/11-tahun-tangerang-selatan-sampah-dan-
urbanisasi-masih-jadi-momok?page=2.
3
Admin DLH Tangsel, Salam Pintar, menjadi Jargon Resmi DLH Tangsel, Headline News, 16 Oktober 2019.
https://dlh.tangerangselatankota.go.id/main/news/view/850.
diskusi pembelajaran yang guru-guru serta pendidikan di SD dan SMP serta lingkungan di Jepang.
Selanjutnnya membuat kurikulum, buku pendidikan lingkungan bagi peserta didik, dan buku guru.
Buku siswa dan buku guru kemudian dilatihkan pada guru-guru dan dilakukan pendampingan
penerapan melalui lesson studi.
Dampak kegiatan proyek Kerjasama pengabdian masyarakat dalam jangka pendek adalah
tercapainya literasi lingkungan (environmental literacy) pada peserta didik. Instrumen literasi
lingkungan telah dikembangkan oleh North American Association for Enviromental Education
bersumber yang disebut Middle School Environmental Literacy Instrument (MSELI) dan
Secondary School Environmental Literacy Instrument 4. Lietrasi lingkungan ini mengukur tingkat
ketercapaian pendidikan lingkungan yang terdiri dari lima sasaran pendidikan lingkungan TBILISI
1977 yaitu (1) Kesadaran (meningkatkan kesadaran individu, dan sensitivitas terhadap
lingkungan), (2) Pengetahuan (mendapatkan pengalaman dalam memperoleh pemahaman dasar
tentang lingkungan), (3) Sikap (meningkatnya nilai dan perasaan peduli terhadap lingkungan, serta
motivasi untuk aktif berpartisipasi dalam perlindungan lingkungan), (4) Keterampilan
(meningkatnya keterampilan untuk menyelesaikan masalah lingkungan), (5) Partisipasi (terlibat
aktif di masyarakat dalam upaya penyelesaian masalah lingkungan).

RUMUSAN MASALAH
Penelitian ini berfokus pada dampak jangka pendek dari proyek Kerjasama pengabdian
masyarakat terhadap peserta didik, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut ”Bagaimana
Dampak Proyek Kerjasama Pengabdian Masyarakat Program Studi Tadris Biologi dengan IEPF
Japan terhadap literasi lingkungan peserta didik Sekolah Menengah Pertama di Kota Tangerang
Selatan?”

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur ketercapaian proyek Kerjasama pengabdian
masyarakat antara Tadris Biologi dan IEPF Japan dalam penyelenggaraan Pendidikan Lingkungan
di Tingkat Sekolah Menengah Pertama dalam jangka pendek.

4
Hollweg, K. S., Taylor, J. R., Bybee, R. W., Marcinkowski, T. J., McBeth, W. C., & Zoido, P. (2011). Developing
a framework for assessing environmental literacy. Washington, DC: North American Association for
Environmental Education. Available at http://www.naaee.net.
KAJIAN PENELITIAN RELEVAN
Penelitian literasi lingkungan dengan mengembangkan instrumen dari North American
Association for Enviromental Education5 diantaranya dilakukan oleh Blessing Adaku Igbokwe
dengan judul Environmental Literacy Assessment: Assessing the Strength of an Environmental
Education Program (EcoSchools) in Ontario Secondary Schools for Environmental Literacy
Acquisition tahun 2016. Hasil uji statistik mengungkapkan bahwa nilai siswa Kelas 7/8 tidak
berbeda secara signifikan dari nilai siswa di kelas lain. Temuan literasi lingkungan di EcoSchools
dan non-EcoSchools. Siswa di EcoSchools (n = 481) mencetak skor literasi lingkungan lebih
tinggi daripada rekan mereka di non EcoSchools ( n = 133).6 Penelitian Ilias Nastoulas, Kalliopi
Marini, dan Constantina Skanavis pada tahun 2017 dengan judul Middle School Students’
Environmental Literacy Assessment in Thessaloniki, Greece. Hasil uji Independen Sample t-Test
dilakukan, menunjukkan bahwa siswa kelas 1 memiliki niat yang lebih tinggi untuk berkomitmen
pada lingkungan daripada siswa kelas 3. Hal ini karena bertambahnya usia mereka mungkin
memiliki minat lain.7 Penelitian yang banyak dirujuk oleh penelitian sebelumnya adalah karya
William McBeth dan Trudi L. Volk dengan judul The National Environmental Literacy Project:
A Baseline Study of Middle Grade Students in the United States. Hasil gabungan skor Literasi
Lingkungan (sarana gabungan semua komponen literasi lingkungan untuk kelas enam dan kelas
delapan adalah 143,99 dan 140,19. Meskipun siswa yang lebih tua tampaknya lebih
berpengetahuan dan lebih terampil dalam kognitif akal daripada siswa yang lebih muda, akan
tetapi siswa yang lebih muda tampaknya memiliki lebih banyak perasaan positif tentang
lingkungan, kemauan yang lebih besar untuk mengambil tindakan positif terhadap lingkungan,
dan tingkat partisipasi dalam perilaku pro-lingkungan yang lebih tinggi.8 Penelitian selanjutnya
yang mengacu pada penelitian hasil dari William McBeth dan Trudi L. Volk yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Jordan A. King Rebecca L. Franzen dengan judul Environmental Literacy in

5
ibid
6
Blessing Adaku Igbokwe, Environmental Literacy Assessment: Assessing the Strength of an Environmental
Education Program (EcoSchools) in Ontario Secondary Schools for Environmental Literacy Acquisition,
Electronic Theses and Dissertations. 5644. https://scholar.uwindsor.ca/etd/5644, 2016, h. 207-209.
7
Ilias Nastoulas, Kalliopi Marini, and Constantina Skanavis, Middle School Students’ Environmental Literacy
Assessment in Thessaloniki, Greece, Dubai: United Arab Emirates, 2017, h. 206-
207.https://www.researchgate.net/publication/317358717,
8
William McBeth dan Trudi L. Volk, The National Environmental Literacy Project: A Baseline Study of Middle
Grade Students in the United States, The Journal of Environmental Education, 41(1), 55–67, DOI:
10.1080/00958960903210031, 2010, h. 62-63.
Environmentally Themed Higher Education Courses. Hasil dari uji-t sampel berpasangan
menunjukkan bahwa kursus pendidikan tinggi bertema lingkungan memiliki dampak positif yang
signifikan terhadap persepsi diri siswa tentang literasi lingkungan mereka. Perubahan positif
secara keseluruhan dalam literasi lingkungan, diambil dari rata-rata dari semua item setiap bagian
dan mencapai tingkat signifikansi t (678) = 39,53, p <0,001. Setiap aspek, ada perubahan positif
yang signifikan dalam skor melek lingkungan antara pra dan pasca-tes.9

KONSEP RELEVAN
Permasalahan lingkungan muncul sejak zaman revolusi industri. Negara Industri pada
abad 19-20 pernah mengalami masalah lingkungan yang cukup tragis. Kabut asap di Kota London,
Yokka Ichi Astma, Itai-itai Bio dan Tragedi Minamata di Jepang adalah contoh masalah
lingkungan yang memakan korban jiwa. Berdasarkan masalah-masalah ini kesadaran global pun
muncul pada konferensi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang lingkungan hidup
untuk pertama kalinya di Stockholm, Swedia yang dilaksankan pada tanggal 15-16 Juni1972.
Konferensi itu dilanjutkan pada bulan Oktober 1975 IEEP melaksanakan Lokakarya Internasional
Pendidikan Lingkungan di Beograd, (Belgrade), Yugoslavia. Selanjutnya pada bulan Oktober
1977 diselenggarakan Konferensi Internasional Antar-Pemerintah tentang Pendidikan Lingkungan
di Tbilisi, Georgia, Uni Soviet (Saat itu).10 Konferensi ini fokus pada peran pendidikan dalam
mencegah dan mengatasi permasalahan lingkungan sejak dini. Pada konferensi ini pula lahir
Deklarasi Tbilisi berisikan lima sasaran pendidikan lingkungan dan mengimbau negara anggota
untuk memasukkan ke dalam kebijakan pendidikan mereka terkait langkah-langkah yang
dirancang untuk memeprkenalkan masalah lingkungan, kegiatan dan konten ke dalam sistem
pendidikan.11
Kerjasama proyek pengabdian masyarakat antara Tadris Biologi dan IEPF Japan
difokuskan pada pengembangan pendidikan lingkungan di Kota Tangerang Selatan pada tingkat
pendidikan dasar. Proyek pengabdian ini berfokus pada pengembangan kurikulum dan buku

9
Jordan A. King and Rebecca L. Franzen, Environmental Literacy in Environmentally Themed Higher Education
Course, Journal of Sustainability Education, University of Wisconsin-Stevens Point Vol. 13, 2017, h. 7.
http://www.susted.org/
10
Ketut Prasetyo dan Hariyanto, Pendidikan Lingkungan Indonesia Dasar Pedagogi dan Metodologi (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2017) hal 3-4.
11
UNESCO, Intergovernmental Conference on Environmental Education organlied by Unesco in co-operation with
UNEP Tbilisi (USSR) 74 - 26 October 1977 (Paris: UNESCO, 1978) hal 24-25.
pendidikan lingkungan tingkat pendidikan dasar, serta pendampingan keterampilan mengajar
melalui lesson studi. Proyek pengabdian ini berbeda dengan program yang sudah ada yaitu
Sekolah Adiwiyata. Adiwiyata merupakan program dan suatu penghargaan yang diberikan oleh
pemerintah (pemerintah daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota) kepada sekolah yang berhasil
melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.12
Adiwiyata merupakan penilaian terhadap sekolah dengan kriteria lingkungan yang bersih.13
Penilian didasarkan tiga dokumen. Dokumen I kurikulum yang berisi: 1) tujuan dan prinsip
pengembangan kurikulum; 2) tujuan pendidikan dasar; 3) visi dan misi sekolah; 4) tujuan sekolah;
5) struktur kurikulum; 6) konten kurikulum; 7) mata pelajaran; 8) pengembangan diri; 9) biaya
belajar; 10) penilaian; 11) penguasaan belajar; 12) peningkatan kelas dan kelulusan; 13)
pendidikan kecakapan hidup; dan 14) kompetensi dasar dan kompetensi inti. Dokumen II berisi
silabus sebagai referensi untuk pengembangan rencana pelajaran yang mengintegrasikan
kurikulum Adiwiyata berdasarkan komponen kearifan lokal: 1) identitas subjek atau tema
pelajaran; 2) kompetensi standar (SK); 3) kompetensi dasar (KD); 4) materi pembelajaran; 5)
kegiatan belajar; 6) indikator pencapaian kompetensi; 7) penilaian; 8) alokasi waktu; dan 9)
sumber belajar. Silabus dikembangkan berdasarkan konten standar (SI) dan standar kompetensi
lulusan (SKL). Dokumen III berisi rencana pembelajaran yang mengandung komponen
5R(Recycle, Reuse, Reduce, Replace, Replant) dari kurikulum Adiwiyata berdasarkan kearifan
lokal; 1) identitas mata pelajaran yang terdiri dari satuan pendidikan, kelas, semester, tema
pelajaran dan jumlah pertemuan; 2) standar kompetensi; 3) kompetensi dasar; 4) indikator
pencapaian kompetensi; 5) tujuan pembelajaran; 6) bahan ajar; 7) alokasi waktu, 8) metode
pembelajaran, 9) kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutupan; 10) penilaian hasil belajar; dan 11) sumber belajar14. Berdasarkan hal ini
maka proyek kerjasama pengabdian masyarakat dalam pengembangan kurikulum dan buku
pendidikan lingkungan serta pendampingan keterampilan mengajar pendidikan lingkungan para

12
UNEP Tbilisi (USSR) 74 - 26 October 1977 (Paris: UNESCO, 1978) hal 24-25.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.52/MenLHKSetjen//Kum.1/9/2019: Tentang Gerakan Peduli dan
Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah, h. 5.
13
Mohamad Soerjani, Pendidikan Lingkungan Sebagai Dasar Kearifan Sikap dan Perilaku Bagi Kelangsungan
Kehidupan Menuju Pembangunan Berkelanjutan, (Jakarta: UI Press, 2009), h. 51-52.
14
Yufiarti, Rika Kurnia Rivai and Ajeng Putri Pratiwi, Development of Adiwiyata Curriculum Model Based on
Local Wisdom, (The 9th International Conference on Global Resource Conservation (ICGRC) and AJI from
Ritsumeikan University, 2019), 030012-1–030012-5; https://doi.org/10.1063/1.5061865, h. 3.
guru melalui lesson studi turut menunjang pencapaian sekolah adiwiyata di Kota Tangerang
Selatan.

HIPOTESIS
Hipotesis pada penelitian ini adalah “Literasi lingkungan peserta didik dari sekolah yang
berpartisipasi aktif dalam kegiatan penerapan pendidikan lingkungan di Kota Tangerang Selatan
lebih tinggi daripada yang kurang berpartisipasi.

METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan desain
penelitian kuantitatif. Survei dilakukan pada 24 SMPN Kota Tangerang Selatan peserta proyek
Kerjasama Pengabdian Masyarakat Tadris Biologi dan IEPF Japan. Sampel pada penelitian ini
adalah siswa kelas VII di 24 SMP Negeri di kota Tangerang selatan, yang dilakukan secara acak
berdasarkan akses terhadap G-form.
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang
berisi 40 butir pertanyaan yang dimodifikasi dari MSELS (Middle School Environment Literacy
Survey), soal yang dimodifikasi yaitu mengenai isu lingkungan yang disesuaikan dengan isu
lingkungan di Indonesia.

RENCANA PEMBAHASAN
Kegiatan penerapan pendidikan lingkungan di SMP Negeri Kota Tangerang Selatan
dilakukan melalui kegiatan Lesson Study. Lesson study adalah kegiatan pendampingan yang
dilakukan oleh para dosen kepada para guru. Dalam kegiatan ini dosen dari Tadris Biologi
berperan sebagai observer yang bertugas memberikan masukan dan mengamati proses
pembelajaran melalui kegiatan plan, do, dan see. Penelitian diharapkan menghasilkan profil
literasi lingkungan sesuai dengan keaktifan guru-guru dalam kegiatan pengabdian masyarakat
yang menjadi layanan dari program studi pendidikan biologi yaitu lesson study.
WAKTU DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
Pelaksanaan pengabdian masyarakat sudah dilakukan sejak tahun 2017-2021, penelitian
merupakan tahapan akhir untuk melihat apakah program ini memberikan dampak pada perserta
didik. Waktu dan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pembuatan instrument literasi
lingkungan
2. Validasi instrument
3. Pengumpulan data
4. Pengolahan data
5. Pembuatan laporan penelitian
6. Diseminasi laporan penelitian
RANCANGAN ANGGARAN PENELITIAN
No Pengeluaran Frekuensi Harga (rupiah) Jumlah
A. Alat tulis kantor
1. Kertas 5 rim 60.000 300.000

2. Tinta printer 2 buah 750.000 1.500.000

3. Fotocopy instrumen 2.000 lembar 200 400.000

4. Cetak buku dummy untuk 10 buah 200.000 2.000.000


diseminasi

5. Cetak laporan penelitian 5 200.000 1.000.000

B. Transpotrasi Peneliti 2 orang x 90 hari 110.000 19.800.000


C. Pengolahan data
1. Pembelian software SPSS 1 buah 4.500.000 4.500.000

2. Narasumber validasi 5 orang 500.000 2.500.000


instrumen

D. Biaya persiapan submit ke


Journal Internasional
Bereputasi/Nasional
terakreditasi terindeks scopus
Biaya terjemahan 20 halaman 150.000 3.000.000
Biaya proofreading 20 halaman 150.000 3.000.000
Total Biaya 38.000.000
ORGANISASI PELAKSANA
1. Nama Lengkap : Yanti Herlanti
2. NIP : 19710119 200801 2 010
3. NIDN : 2019017101
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat/Tanggal Lahir, : Bandung, 19 Januari 1971
6. Asal Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
8. Program Studi : Pendidikan Biologi
9. Bidang Keilmuan : Pendidikan Biologi
10. Posisi dalam Penelitian : Ketua

1. Nama Lengkap : Dina Rahma Fadlilah


2. NIP : -
3. NIDN : 2028128903
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat/Tanggal Lahir, : Jakarta, 28 Desember 1989
6. Asal Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
8. Program Studi : Pendidikan Biologi
9. Bidang Keilmuan : Pendidikan Biologi
10. Posisi dalam Penelitian : Anggota
1. Nama Lengkap : FAKROTUN NISA
2. NIM : 11170161000008
3. NIDN : -
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat/Tanggal Lahir, : Lamongan, 15 Maret 2000
6. Asal Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
8. Program Studi : Pendidikan Biologi
9. Bidang Keilmuan : Pendidikan Biologi
10. Posisi dalam Penelitian : Enumerator
DAFTAR PUSTAKA

Admin DLH Tangsel, (2019). Salam Pintar, menjadi Jargon Resmi DLH Tangsel, Headline
News, 16 Oktober 2019. https://dlh.tangerangselatankota.go.id/main/news/view/850.
Hollweg, K. S., Taylor, J. R., Bybee, R. W., Marcinkowski, T. J., McBeth, W. C., & Zoido, P.
(2011). Developing a framework for assessing environmental literacy. Washington, DC:
North American Association for Environmental Education. Available at
http://www.naaee.net.
Igbokwe, B.A. (2016). Environmental Literacy Assessment: Assessing the Strength of an
Environmental Education Program (EcoSchools) in Ontario Secondary Schools for
Environmental Literacy Acquisition, Electronic Theses and Dissertations. 5644.
https://scholar.uwindsor.ca/etd/5644.
King, J.A. & Franzen, R.L. (2017) Environmental Literacy in Environmentally Themed Higher
Education Course, Journal of Sustainability Education, University of Wisconsin-Stevens
Point Vol. 13, h. 7. http://www.susted.org/
McBeth, W. & Volk, T.L. (2010). The National Environmental Literacy Project: A Baseline
Study of Middle Grade Students in the United States, The Journal of Environmental
Education, 41(1), 55–67, DOI: 10.1080/00958960903210031.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.52/MenLHKSetjen//Kum.1/9/2019: Tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan
Hidup di Sekolah.
Nastoulas, I., Marini, K., & Skanavis, C. (2017). Middle School Students’ Environmental
Literacy Assessment in Thessaloniki, Greece, Dubai: United Arab
Emirates,.https://www.researchgate.net/publication/317358717,
Panduwinata, A. (2019). Tangerang Selatan Targetkan Peningkatan Sekolah Adiwiyata, Tribun
News, 11 November 2019. https://wartakota.tribunnews.com/2019/10/11/tangerang-
selatan-targetkan-peningkatan-sekolah-adiwiyata.
Prasetyo, K. & Hariyanto. (2017). Pendidikan Lingkungan Indonesia Dasar Pedagogi dan
Metodologi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Setiawan, Z.A. (2019). 11 Tahun Tangerang Selatan, Sampah dan Urbanisasi Masih Jadi
Momok, 26 November 2019, Wartakotalive.
https://wartakota.tribunnews.com/2019/11/26/11-tahun-tangerang-selatan-sampah-dan-
urbanisasi-masih-jadi-momok?page=2.
Soerjani, M. (2009). Pendidikan Lingkungan Sebagai Dasar Kearifan Sikap dan Perilaku Bagi
Kelangsungan Kehidupan Menuju Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta: UI Press
UNEP. (1978). Tbilisi (USSR) 74 - 26 October 1977. Paris: UNESCO.
UNESCO. (1978). Intergovernmental Conference on Environmental Education organlied by
Unesco in co-operation with UNEP Tbilisi (USSR) 74 - 26 October 1977. Paris: UNESCO.
Yufiarti, Rivai, R.K. and Pratiwi, A.P. (2019). Development of Adiwiyata Curriculum Model
Based on Local Wisdom, (The 9th International Conference on Global Resource
Conservation (ICGRC) and AJI from Ritsumeikan University), 030012-1–030012-5;
https://doi.org/10.1063/1.5061865,

Anda mungkin juga menyukai