Anda di halaman 1dari 7

JESS 4 (1) (2015)

Journal of Educational Social Studies

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess

PERAN SERTA WARGA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN PROGRAM


ADIWIYATA DI SMP WILAYAH SEMARANG BARAT

Takarina Yusnidar  Dewi Liesnoor, Eva Banowati

Prodi Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian mengkaji upaya sekolah dalam mengimplementasikan program Adiwiyata,
Diterima Juni 2015 mengkaji peran serta warga sekolah dalam mewujudkan program Adiwiyata dan mengkaji peran
Disetujui Juli 2015 PLH bagi warga sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan nara sumber
Dipublikasikan Agustus warga sekolah. Metode pengumpulan data: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan
2015 data dengan teknik trianggulasi sehingga data diperoleh valid. Analisis data menggunakan model
________________ interaktif. Hasil penelitian menunjukkan upaya sekolah dalam mengimplementasikan program
Keywords: Adiwiyata mendapat respon positif dari warga sekolah, peran serta warga sekolah dalam
Participation Citizen mewujudkan program Adiwiyata dilaksanakan dalam pengelolaan sampah, kegiatan Jumat bersih
Schools , Adiwiyata dan penghijauan dan peran pendidikan lingkungan bagi warga sekolah signifikan, guru
Program mengintegrasikan pendidikan lingkungan pada mata pelajaran tertentu.
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of research examines the efforts of schools in implementing Adiwiyata program , examines the role
of the school community in realizing Adiwiyata program and examines the role of PLH for the school
community The study used qualitative research methods with the school community resource persons. Method
of data collection: interviews, observation, and documentation. The validity of the data with triangulation
techniques so that the data obtained is valid. Analyzed using an interactive model. Results of the study: Efforts
to implement the program Adiwiyata school received a positive response from the school community, The role
of the school community in realizing Adiwiyata program implemented in waste management, clean and
greening Friday activity, The role of environmental education for the citizens of significant school, teachers
integrate environmental education in certain subjects .

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252 - 6390
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id

1
Takarina Yusnidar et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN pelestarian lingkungan hidup. Dalam program


ini diharapkan setiap warga sekolah ikut
Lingkungan hidup saat ini telah menjadi berperan aktif menuju lingkungan yang baik.
isyu penting karena kerusakan lingkungan hidup Menurut Buku Panduan Adiwiyata,
berakar dari perubahan lingkungan yang (2010:2) Kata Adiwiyata berasal dari kata
disebabkan oleh manusia dan aktifitas alam Sanskerta Adi dan Wiyata. Kata Adi bermakna
sendiri. Sebagian besar kerusakan alam yang besar, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan
terjadi dewasa ini disebabkan oleh perbuatan Wiyata bermakna tempat dimana seseorang
manusia. Terjadinya kerusakan lingkungan mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan
karena system nilai yang ada mendudukkan etika dalam berkehidupan sosial. Adiwiyata
manusia bukan bagian dari alam, manusia merupakan tempat yang baik dan ideal guna
berperan sebagai penakluk, pengatur, dan memperoleh segala ilmu pengetahuan dan
superior terhadap alam, akan tetapi dominasi berbagai norma serta etika yang dapat menjadi
manusia terhadap alam tidaklah mutlak karena dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan
ada tata nilai dalam masyarakat yang mengatur hidup menuju kepada cita–cita pengembangan
hubungan manusia terhadap lingkungannya pembangunan berkelanjutan (Panduan
(Sunarko,2004:47). Adiwiyata, 2010:3)
Adiwiyata sebagai sebuah program Jadi program Adiwiyata dalam penelitian
sekolah bertujuan menciptakan kondisi yang ini adalah menciptakan kondisi yang baik bagi
baik bagi sekolah untuk menjadi tempat sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan
pembelajaran dan tempat penyadaran warga penyadaran warga sekolah, sehingga
sekolah baik pendidik, tenaga kependidikan, dikemudian hari warga sekolah dapat turut
peserta didik maupun masyarakat sekitar bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan
sekolah, dalam upaya mendorong penyelamatan lingkungan hidup dan mendorong terciptanya
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah
(sustainable development) yang akhirnya dapat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup
mewujudkan sekolah yang peduli dan menuju terbentuknya kondisi lingkungan yang
berbudaya lingkungan. tertib, indah, bersih, aman, nyaman sebagai
SMP Negeri 1 Semarang dan SMP Negeri perwujudan dari program Adiwiyata.
30 Semarang sebagai tempat penelitian dan Warga sekolah dalam penelitian ini
peraih penghargaan Adiwiyata, pada penelitian mencakup kepala sekolah, pendidik, tenaga
awal menunjukan bahwa partisipasi warga kependidikan, dan peserta didik dan bersama-
sekolah dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata sama masyarakat untuk meningkatkan
belum sepenuhnya mendapat dukungan dari kepedulian terhadap lingkungan sekolah yang
warga sekolah. Berdasarkan latar belakang bersih, sehat, dan indah. Partisipasi warga
tersebut peneliti sangat tertarik untuk mengkaji sekolah dan masyarakat secara langsung dalam
peran serta warga sekolah dalam mewujudkan penyelenggaraan sekolah, akan menimbulkan
program Adiwiyata Sekolah Menengah Pertama rasa memiliki terhadap sekolah sehingga
di Wilayah Semarang Barat. Adapun judul menyebabkan peningkatan rasa tanggung jawab,
yang diajukan adalah Peran Serta Warga sehingga akan meningkatkan dedikasi warga
Sekolah dalam mewujudkan Program sekolah dan masyarakat terhadap sekolah. Inilah
Adiwiyata di SMP Wilayah Semarang Barat. esensi partisipasi warga sekolah dan masyarakat
Program Adiwiyata menurut panduan dalam pendidikan.
yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Pendidikan Lingkungan Hidup menurut
Hidup (KLH) adalah salah satu program Bakshi dan Neveh (1978) menyatakan
Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka environmental educatioan is a new philosophy of
mendorong terciptanya pengetahuan dan teaching. Bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup
kesadaran warga sekolah dalam upaya bisa dirangkum menjadi sebuah gambaran

2
Takarina Yusnidar et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

tentang keadaan pengetahuan dan sikap dari mengkaji peran serta warga sekolah baik
peserta didik untuk menghargai dan mengerti pendidik dan peserta didik dalam mewujudkan
konsep kata ekosistem. Pendidikan Lingkungan program Adiwiyata di lingkungan sekolah, serta
Hidup jika dilihat dari sudut kognitif berarti mengkaji peran pendidikan lingkungan hidup
pengembangan dari pengertian biosphere yakni bagi warga sekolah.
lapisan bumi sebagai ruang huni manusia dan
makluk hidup lainnya. Kurangnya pengetahuan METODE PENELITIAN
manusia terhadap konsep ekologi akan
berpengaruh terhadap kesalahan perilaku Jenis penelitian kualiatif merupakan
manusia terhadap lingkungan. penelitian yang bertujuan untuk
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri menggambarkan suatu keadaan, gejala yang
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor muncul dalam penelitian. Adapun pendekatan
008C/U/1975 menetapkan bahwa Pendidikan penelitian ini pendekatan kualitatif karena
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) meneliti gejala-gejala, informasi, keterangan
mulai diterapkan di Sekolah Dasar (SD). Dalam hasil pengamatan selama proses penelitian
Surat Keputusan tersebut dinyatakan bahwa mengenai terwujudnya program Adiwiyata SMP
PKLH diajarkan tidak dalam bentuk mata di wilayah Semarang Barat. Penelitian ini
pelajaran tersendiri, tetapi dalam bentuk dilakukan melalui telaah perilaku warga sekolah
kesatuan dengan mata pelajaran dan bidang dengan jalan peneliti terjun ke lapangan dengan
studi tertentu melalui pendekatan terpadu. membawa point-point pertanyaan agar dalam
Pendidikan lingkungan hidup di sekolah menggali informasi tepat sasaran.
bertujuan mengantarkan generasi muda untuk Data penelitian kualitatif terdiri atas data
memahami alam dengan penuh kasih sayang primer dan sekunder. Data primer merupakan
dan hormat terhadap sesama makhluk. data yang diperoleh dari wawancara dan
Pendidikan Lingkungan Hidup tidak terbatas pengamatan secara langsung di lapangan,
pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas berupa hasil wawancara lisan dan tertulis
saja, melainkan menyangkut seluruh kehidupan dengan warga sekolah sedangkan data sekunder
sekolah. bersumber dari dokumen sekolah. antara lain
Menurut Melania Sudarwati 2012:69: foto, dokumen kegiatan sekolah yang berkaitan
tidak semua kebijakan berhasil dilaksanakan dengan program Adiwiyata. Teknik
secara sempurna. Pada umumnya pelaksanaan pengumpulan data menggunakan teknik
kebijakan lebih sulit karena pelaksanaan pengamatan berpartisipasi, wawancara,
kebijakan berkaitan dengan kondisi riil yang dokumentasi. Pengamatan berpartisipasi
sering berubah dan sulit diperkirakan. Oleh dilakukan dengan cara mengamati langsung
karena itu dalam mewujudkan program kondisi yang terjadi di lapangan, terhadap
Adiwiyata di sekolah perlu adanya usaha yang fenomena pada perilaku warga sekolah terhadap
sungguh-sungguh antar semua komponen lingkungan sekolah peneliti mencatat, merekam
diantaranya upaya kepala sekolah, peran aktif dengan tape recorder, pengambilan foto
warga sekolah serta dukungan masyarakat akan dokumen, dan peneliti mencantumkan hari,
terciptanya kondisi lingkungan yang tertib, tanggal, dan waktu observasi. Wawancara
bersih, indah, aman, nyaman sebagai (interview) dilakukan dengan warga sekolah,
perwujudan program Adiwiyata. meliputi kepala sekolah, pendidik, tenaga
Berdasarkan uraian sebagaimana kependidikan dan peserta didik,wawancara yang
tersebut di atas, ada beberapa masalah, yang dilakukan secara mendalam agar memperoleh
akan digali dalam peneitian ini. Adapun gambaran nyata dari informan. Dokumentasi
masalah tersebut adalah sebagai berikut: dalam penelitian ini adalah program peduli
mengkaji upaya sekolah dalam lingkungan sekolah yang bersih, indah dan
mengimplementasikan program Adiwiyata, sehat.

3
Takarina Yusnidar et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

Keabsahan data peneliti menggunakan memiliki greenhouse, biopori dan sumur


teknik tringgulasi yaitu, pengujian dari suatu resapan. Program Jumat Bersih yang
proses yang memperlihatkn suatu temuan dari dilaksanakan pada hari Jumat minggu ke 2 dan
beberapa sumber yang tidak bertentangan dan ke 4 pelaksanaannya masih belum maksimal
data diperoleh dari instrument yang sama, serta karena masih ada peserta didik membuang
pengamatan dan wawancara dilakukan oleh sampah tidak pada tempatnya.
peneliti sendiri. Pada uji keabsahan data Peran Warga Sekolah dalam mewujudkan
dilakukan dengan cara (1) membandingkan data program Adiwiyata di lingkungan sekolah, atas
hasil pengamatan dengan wawancara, (2) dasar paparan data penelitian tentang peran
membandingkan hasil wawancara dengan isi serta kepala sekolah, pendidik, tenaga
dokumen yang terkait. Selanjutnya teknik kependidikan dan peserta didik dalam
analisis data yang digumakan adalah analisis mewujudkan program Adiwiyata di lingkungan
kualitatif, yaitu berupa uraian kata-kata dengan sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut: a)
mengumpulkan data, kemudian disusun dalam peran kepala sekolah dalam mewujudkan
bentuk penjelasan yang sesuai dengan keadaan program Adiwiyata di lingkungan sekolah
sesungguhnya di lapangan. adalah sebagai pengelola sekolah yang memiliki
tanggung jawab pada proses perencanaan,
HASIL DAN PEMBAHASAN pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
dalam rangka untuk mencapai tujuan program
Implementasi Program Adiwiyata di Adiwiyata di sekolah. b) peran pendidik dan
lingkungan sekolah atas dasar hasil monitoring tenaga kependidikan dalam program Adiwiyata
evaluasi mitra Adiwiyata tahun 2012/2013 dan adalah sebagai pelaksana program yang telah
paparan data penelitian tentang upaya sekolah dirancang oleh kepala sekolah. c) peran peserta
dalam mengimplementasikan program didik dalam mewujudkan program Adiwiyata di
Adiwiyata di lingkungan sekolah terutama di sekolah adalah bersama-sama dengan pendidik,
SMP Negeri 1 Semarang dan SMP Negeri 30. tenaga kependidikan melaksanakan program
Berdasarkan hasil monitoring tim penilai yang telah ditentukan oleh kepala sekolah baik
Adiwiyata Tahun 2013/2014, masih terdapat dalam bidang kebersihan, keindahan, dan
beberapa kelemahan dan catatan yang akan ketertiban sekolah.
dijadikan acuan untuk memperbaiki lingkungan Peran pendidikan lingkungan bagi warga
yang lebih baik lagi. Secara umum dapat sekolah berdasarkan temuan penelitian program
dirumuskan sebagai berikut: pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Kepala Sekolah sudah membuat program adalah: a) belum tersedianya silabus dan RPP
sekolah Adiwiyata secara terpadu yang untuk mata pelajaran Pendidikan Lingkungan
melibatkan seluruh warga sekolah baik pendidik, Hidup, b) masih terbatasnya ketersediaan
tenaga kependidikan, peserta didik secara informasi tentang Program Adiwiyata Sekolah.
berkelanjutan. Namun pada pelaksanaan di Sementara upaya sekolah dalam
lapangan tulisan Visi dan Misi sekolah sebagai mengimplementasikan program Adiwiyata
bentuk ajakan belum sepenuhnya dilaksanakan antara lain mencakup peran serta warga
oleh warga sekolah. sekolah, peran pendidikan lingkungan yang
Implementasi program Adiwiyata di dibahas sebagai berikut; peran serta kepala
sekolah masih mengalami beberapa kendala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan dan
diantaranya: kesadaran akan pentingnya hidup peserta didik dalam mewujudkan program
bersih belum diterapkan secara menyeluruh, Adiwiyata di lingkungan sekolah.
penggunaan sumber daya air masih boros, Peran Kepala Sekolah adalah sebagai
penggunaan energi listrik juga boros karena educator, manajer, administrator, supervisor,
ketika siang hari lampu dan kipas angin leader, innovator, dan motivator. Peran
dibiarkan tetap menyala, sekolah juga belum pendidik atau guru menurut WF Connell (Furin

4
Takarina Yusnidar et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

Fendra Indra, dkk.2010: 8-10) yaitu guru pendekatan yaitu pendekatan integrasi dan
sebagai: pendidik, model pembelajaran, pendekatan monolitik. Pendekatan Integrasi
pembimbing, komunikator, dan guru sebagai merupakan sebuah metode yang
pekerja administrasi. Peranan tenaga mengintegrasikan antara isi materi dan proses
kependidikan menurut Syaiful Sagala(2007: pemberian materi yang berkaitan dengan
176), tenaga kependidikan adalah sumber daya konservasi alam dan mitigation bencana alam
manusia disekolah yang tidak terlibat secara kedalam kurikulum yang berlaku. Materi
langsung dalam kegiatan pembelajaran tetapi digabungkan dengan ilmu alam, ilmu sosial.
sangat mendukung keberhasilannya dalam Menurut Cahyana dalam Murtilaksono et al
kegiatan administrasi di sekolah dan peranan (2011) untuk mengimplementasikan pendekatan
peserta didik menurut UU RI No. 20 Tahun integrasi, pendidik harus mempertimbangkan
2003 disebutkan dua kewajiban peserta didik berbagai macam sumber ketika menyusun
yaitu menjaga norma-norma pendidikan untuk sebuah rencana pembelajaran, pendidik harus
menjamin keberlangsungan proses dan menganalisa dan mengumpulkan materi yang
keberhasilan pendidikan. sesuai untuk dikembangkan menjadi materi
Peran sekolah terhadap program pembelajaran termasuk materi yang dikaitakan
Adiwiyata adalah membentuk sikap perilaku dengan alam, manusia dan sosial.
yang berwawasan lingkungan, sikap perilaku Pendekatan monolitik berasumsi bahwa
yang mencintai lingkungan dan adanya rasa setiap mata pelajaran memiliki tujuan masing-
memilki terhadap lingkungan yang serasi. masing. Pendekatan ini dapat dilaksanakan
Peningkatan rasa memiliki akan menyebabkan melalui dua cara yaitu mengembangkan disiplin
peningkatan rasa tanggung jawab, dan ilmu dengan cara pendidikan mitigasi
peningkatan rasa tanggung jawab akan lingkungan,kedua mengembangkan paket
meningkatkan dedikasi warga sekolah. Inilah pendidikan dalam sebuah mata pelajaran
esensi partisipasi warga sekolah dalam tertentu, pelaksanaan PLH juga bisa
pendidikan dilaksanakan dalam format muatan lokal yang
Peran pendidikan lingkungan bagi warga dikembangkan melalui program Adiwiyata.
sekolah dalam mewujudkan program Pengembangan kurikulum berbasis
Adiwiyata. Pendidikan lingkungan hidup dari lingkungan ditandai dengan teridentifikasi isu
aspek kognitif berarti pengembangan pengertian lingkungan setempat yang dapat mendukung
mengenai biosphere, tentang bumi dan isinya penerapan rencana strategis unit pelaksana
yang didiami oleh makhluk hidup, karena salah teknis di sekolah, Pengembangan kurikulum
pemahaman tentang konsep ekologi dalam berbasis lingkungan terintegrasi pada mata
pendidikan lingkungan hidup akan berdampak pelajaran IPA dan IPS tentang pencemaran dan
terhadap kesalahan perilaku manusia terhadap kerusakan lingkungan, yang disesuaikan dengan
lingkungan. Bakshi dan Nevech (1978) lingkungan sekolah maka pendidik tersebut
menyatakan Pendidikan Lingkungan Hidup bisa adalah salah satu pioneer yang melaksanakan
dirangkum menjadi sebuah gambaran tentang pengembangan pembelajaran dengan praktek
keadaan pengetahuan dan sikap peserta didik peserta didik agar peduli terhadap lingkungan.
untuk menghargai dan mengerti akan konsep Pengembangan dan pengelolaan sarana
ekosistem. Materi yang diperlukan oleh peserta pendukung sekolah, bahwa sekolah
didik agar mencapai pengetahuan, ketrampilan, berkewajiban menyediakan sarana dan
dan sikap tentang nilai-nilai, isu, dan masalah prasarana guna mendukung terlaksanannya
lingkungan hidup harus dikuasai kerena materi pendidikan lingkungan hidup antara lain:
tersebut memegang posisi penting. sekolah melakukan peningkatan kualitas
Pendekatan dalam Pendidikan pengelolaan lingkungan, sekolah berupaya
Lingkungan Hidup menurut Judi dan melakukan penghematan sumber daya energi
wood(1993) dalam Leksono(2009) ada dua listrik, air PAM dan pengelolaan sampah

5
Takarina Yusnidar et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

dengan cara mendaur ulang sampah organik dan maka sebaiknya Pendidikan Lingkungan Hidup
an organik. terintegrasi dalam semua mata pelajaran.

SIMPULAN DAN SARAN UCAPAN TERIMAKASIH

Simpulan dalam penelitian ini mencakup Pada kesempatan ini penulis


upaya sekolah dalam mengimplementasikan menyampaikan ucapatan terima kasih kepada :
program Adiwiyata di lingkungan sekolah Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor
terutama dalam bidang kebersihan, keindahan, Universtias Negeri Semarang; Prof. Dr. Ahmad
kerindangan, dan ketertiban masih perlu untuk Slamet, M.Si., Direktur Program Pascasarjana
ditingkatkan peran sertanya karena warga Universitas Negeri Semarang; Prof. Dr. Wasino,
sekolah belum optimal dalam mendukung M.Hum., Kepala Program Studi Pendidikan
pelaksanakan program Adiwiyata di sekolah. Ilmu Sosial PPs UNNES; Prof. Dr. Dewi
Peran serta warga sekolah yang mencakup Liesnoor, M.Hum., Sekretaris Program Studi
Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan Pendidikan Ilmu Sosial PPs UNNES.
dan peserta didik dalam mewujudkan program
Adiwiyata di lingkungan sekolah belum DAFTAR PUSTAKA
maksimal karena masih ada elemen warga
sekolah yang bertingkah laku kurang ramah Anonimous,2011, Kementrian Lingkungan Hidup,
lingkungan, maka kepala sekolah lebih aktif Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan
Berbudaya Lingkungan 2011
mensosialisasikan program Adiwiyata. Peran
Anonimous,2009, Kementrian Negara Lingkungan
pendidikan lingkungan hidup (PLH) untuk
Hidup. Buku Panduan 2010: ADIWIYATA;
warga sekolah dalam rangka mewujudkan
Wujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya
program Adiwiyata memegang peran penting Lingkungan. Jakarta Timur: Asdep Urusan
akan tetapi pada kenyataan praktek di sekolah Edukasi dan Komunikasi Lingkungan, Deputi
belum maksimal hal ini disebabkan materi Bidang Komunikasi Lingkungan dan
pendidikan lingkungan hidup tidak berdiri Pemberdayaan Masyarakat, Kementrian
sendiri tetapi masih di titipkan pada mata Lingkungan Hidup
pelajaran IPS, IPA, Pendidikan Agama dan Bhaksi Trilochan S dan Naveh Zeh, 1978,
Environmental Education Principal Method
PKn.
And Application,Plenum Press, New York
Saran yang diajukan antara lain upaya
and London.
sekolah dalam mengimplementasikan program
Miller. G.T. Jr. 1995. Environmental Science
Adiwiyata di lingkungan sekolah dalam bidang Sustaining the Earth. Wadsworth Publishing
kebersihan, keindahan, kerindangan, dan Co.Belmont
ketertiban masih belum maksimal, oleh karena Milles, Matthew dan Huberman, A. Michael.1992.
itu dukungan dan kerjasama dengan semua Analisis Data Kualitatif Terjemahan Tjetjep
pihak temasuk dengan stake holder harus lebih Rohandi, Jakarta: UI Press.
ditingkatkan. Kepala sekolah memiliki Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian
kewenangan yang lebih besar dalam mengelola Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Murtilaksono et,al, “secondary and Higher Education
keuangan sekolah, oleh karena itu dalam
for Development of in Indonesia”, Journal of
penyusunan Rencana Anggaran Belanja Sekolah
Development in Sustainable
yang berkaitan dengan pendanaan program Agricultural,2011,6:35-44
lingkungan sebaiknya dirancang dan dimasukan Sudarwati, T, Melania 2012.Tesis “Implementasi
dalam program sekolah. Pendidikan Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup di ajarkan di sekolah selama Menuju Sekolah Adiwiyata” Semarang: PPs
ini masih terintegrasi dengan pelajaran IPS, IPA Undip
Pendidikan Agama dan PKn agar lebih efektif Sugiyono.2008. Metodologi Penelitian Kuantitaif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

6
Takarina Yusnidar et al. / Journal of Educational Social Studies 4 (1) (2015)

Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu _____________ Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun
Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka 2009 Tentang Perlindungan & Pengelolaan
Cipta. Lingkungan Hidup, Bandung: Citra Umbara
Sunarko, 2004. Lingkungan Hidup dan Pembangunan
Berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai