Anda di halaman 1dari 8

ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar Volume.

4, Nomor 2 Oktober 2019


FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN: 2685-8312 (online)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN: 2527-5445 (cetak
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR


Oleh
Faizal Chan; Agung Rimba Kurniawan; Amalia Oktavia; Levy Citra Dewi; Arum Sari;
Aisyah Putri Khairadi; Sulgi Piolita
faizal.chan@unja.ac.id; agung.rimba@unja.ac.id; amaliaoktavia6@gmail.com;
Levycitradewi01@gmail.com; Arrumsarri18@gmail.com; aisyahputrikh@gmail.com;
sulgipiolita@gmail.com

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, Indonesia

diterima 15 Agustus 2019, direvisi 19 September 2019, diterbitkan 1 Oktober 2019


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji dan mendeskripsikan penerapan gerakan
peduli lingkungan di sekolah dasar dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa peduli
lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kaulitatif deskriptif dan jenis
dalam penelitian ini adalah fenomonologi. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SD
Negeri 55/I Sridadi, Muara Bulian dengan subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru dan
siswa. Data yang dikumpulkan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa di SD Negeri 55/I Sridadi, Muara Bulian, Kab. Batang
Hari, Provinsi Jambi menunjukan bahwa dalam gerakan peduli lingkungan di sekolah
tersebut dilaksanakn melaluli program-program, seperti program Sagu Sapo serta program
yang mewajibkan setiap paginya harus melakukan piket membersihkan lingkungan di
sekolah. Program ini tidak hanya di laksankaan oleh siswa saja tetapi guru maupun kepala
sekolah juga ikut berperan di dalam hal ini. Serta adanya sanksi bagi siswa atau guru yang
tidak melaksanakan tugas piketnya. Pada saat musim kemarau siswa di instruksikan untuk
membawa satu anak satu botol air untuk menyiram tanaman yang ada di lingkungan sekolah.
Kata kunci: Gerakan, Peduli Lingkungan
Abstract
This study aims to determine, study and describe the application of the movement to care for
the environment in elementary schools and is expected to foster a sense of caring for the
school environment. This study uses a descriptive caulative approach and the type in this
study is phenomonology. The place of this research is SD Negeri 55 / I Sridadi, Muara
Bulian with the subject of the research being the principal, teachers and students. Data
collected using observation, interviews and documentation. The results of this study indicate
that in SD Negeri 55 / I Sridadi, Muara Bulian, Kab. Batang Hari, Jambi Province shows
that in the environmental care movement at the school, it is carried out through programs,
such as the Sagu Sapo program and programs that require every morning to do a picket
cleaning the environment at school. This program is not only carried out by students but
teachers and principals also play a role in this. And there are sanctions for students or
teachers who do not carry out their picket assignments. During the dry season students are
instructed to bring one child one bottle of water to water the plants in the school
environment.
Keywords: Movement, Environmental Care

190
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar Volume. 4, Nomor 2 Oktober 2019
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN: 2685-8312 (online)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN: 2527-5445 (cetak
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

PENDAHULUAN
Lingkungan merupakan tempat Kemudian di SD N Tukangan
hidup dan tempat manusia untuk Yogyakarta mengimplementasikan nilai
berinteraksi. Menurut Mundiatun dan peduli lingkungan untuk mewujudkan
Dariyanto (2015:42-43) mengatakan sekolah adhiwiyata yaitu menetapkan visi
bahwa lingkungan merupakan pemukiman sekolah, penetapan program pendukung,
tempat hidup dan segala keadaan serta penyediaan srana pendukung, kebiasaan,
kondisi yang ada di dalamnya yang secara pembiasaan berbasis partisipasi,
langsung maupun tidak langsung dapat keteladanan, hukuman, dan penghargaan
mempengaruhi tingkat kehidupan. (Ngalawiyah, 2014).
Lingkungan yang sehat dapat mendukung Adapun perbedaan dengan kedua
tingkat kehidupan organisme termasuk penelitian diatas baik dari Trahati maupun
manusia. Menurut Mundiatun dan Ngalawiyah dengan penelitian ini adalah
Dariyanto (2015:16) (dalam Rokhmani, pada fokus penelitian dan seting tempat
2016) lingkungan yang dikatakan sehat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di
terjadi apabila adanya keseimbangan SD Negeri 55/I Sridadi sejak agustus tahun
ekologi antara manusia dan lingkungan. 2019.
Kondisi pengembangan karakter peduli Salah satu yang menjadi perhatian
lingkungan di sekolah belum terlaksana di lingkungan sekitar terutama di
dengan baik ((Dewi P.F. & Budimansyah, lingkungan sekolah yaitu masalah sampah.
2016). Di beberapa sekolah, telah Dengan adanya masalah tersebut perlu
dikembangkan strategi untuk memenuhi adanya perhatian khusus terhadap
kebutuhan dalam upaya mengembangkan lingkungan. Fakta di atas memberitahukan
kepedulian siswa terhadap lingkungan. bahwa perlu adanya kesadaran dari diri
Pada Sekolah Dasar Negeri Tritih setiap individu untuk menjaga lingkungan.
Wetan 05 Jeruk Legi Cilacap dilaksanakan Maka dari itu gerakan peduli lingkungan
pengembangan karakter peduli lingkungan sangat dibutuhkan untuk menjaga
dengan cara: (1) Pengembangan kurikulum lingkungan agar tetap sehat. Sebagaimana
sekolah meliputi program pengembangan dalam 5 nilai utama karakter prioritas PPK
diri, pengintegrasian dalam mata pelajaran (penguatan pendidikan karakter) di
dan budaya sekolah. (2) Pengembangan Sekolah Dasar. Pendidikan karakter
proses pembelajaran kelas dengan praktek merupakan suatu tindakan atau upaya yang
dan pengamatan langsung, sekolah dengan didalamnya memiliki unsur mendidik.
pengarahan dan lomba, dan luar sekolah Pendidikan karakter mempunyai peran
dengan pramuka, kunjungan keluar yang penting untuk memperkuat mental
sekolah. (3) Pengembangan kesehatan dan karakter generasi penerus agar sejalan
sekolah meliputi pemeliharaan ruang dan dengan tujuan pendidikan yakni
bangunan, pencahayaan dan pentilasi membentuk karakter yang baik (Aria
udara ruang kelas yang memadai, Prima Dewi PF, 2017).
pengelolaan fasilitas sanitasi, pengelolaan Di dalam modul pelatihan
kantin, pencegahan lingkungan dari jentik penguatan pendidikan karakter (PPK)
nyamuk, laragan dan penyuluhan rokok, menjelaskan 5 nilai menjadi fokus PPK
dan promosi hygienedan sanitasi dengan yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong
poster serta himbauan atau ajakan. Sejalan royong, dan integritas. Dimana gerakan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peduli lingkungan termasuk didalam nilai
(Trahati, 2015). karakter nasionalis. Nilai nasionalis
merupakan bagaimana cara kita besikap,

191
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar Volume. 4, Nomor 2 Oktober 2019
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN: 2685-8312 (online)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN: 2527-5445 (cetak
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

berfikir dan berbuat yang menunjukan jiwa membersihkan lingkungan sekolah, hal ini
kepedulian, kesetian, penghargaan tidak hanya dilakukan oleh siswa saja
terhadap lingkungan, sosial, budaya, melainkan guru dan bahkan kepala sekolah
ekonomi, politik dan bangsa di atas ikut serta dalam membersihkan
kepentingan diri maupun kelompok. Nilai lingkungan.
yang terkandung di dalam karakter Setelah tampak di lapangan peneliti
nasionalis antara lain menjaga lingkungan, sedikit melakukan wawancara terhadap
menjaga kekayaan alam, cinta tanah air, Kepala sekolah dan guru, dari wawancara
dan disiplin. tersebut dapat disimpulkan bahwasanya
Menurut Nenggala (2007:173) peran kepala sekolah ikut serta dalam
seseorang bisa dikatakan memiliki sikap adanya gerakan peduli lingkungan. Tidak
peduli lingkungan apabila : (1) menjaga hanya baru diterapkan melainkan sudah
atau memelihara kelestarian lingkungan terlaksana program Sagusapo ( satu guru
yang ada sekitar (2) tidak menebang, satu pohon ) dan program lainnya.
mencabut atau mengambil tumbuhan yang Dengan adanya permasalahan
berada dilingkungan sekitar (3) tidak tersebut peneliti tertarik mengangkat
mencoret-coret, muliskan tuisan di pohon, permaslahan tersebut dalam penelitian
batu, jalan atau dinding dilingkungan guna memperdalam kajian mengenai
sekitar (4) selalu membuang sampah pada gerakan peduli lingkungan tersebut. Dan
tempatnya (5) tidak membakar sampah di peneliti mengambil Judul “Penerapan
lingkungan sekitar (6) melakukan atau Gerakan Lingkungan di SDN 55/I
melaksanakan kegiatan membersihkan Sridadi”.
lingkungan yang ada di sekitar (7)
menimbun atau mengubur barang-barang METODE
bekas (8) Membersihkan sampah-sampah Tempat dan Waktu Penelitian
yang menyumbat saluran air. Pembentukan Penelitian ini dilaksanakan pada
karakter peduli lingkungan di Sekolah semester Ganjil TA 2019/2020 di SD
Dasar dapat dilaksanakan memalui Negeri 55/I Sridadi, Kec.Muara Bulian,
berbagai hal. Kegiatan tersebut dapat Kab.Batanghari, Provinsi Jambi.
dilakukan secara bertahap dan melibatkan Dilaksanakan kurang lebih 2 bulan yaitu
siswa dan warga sekolah lainnya, sehingga dari tanggal 4 Juli sampai 9 September
menjadi suatu kebiasaan (Widyaningrum, 2019.
2016). Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendidikan karakter melibatkan Pendekatan yang digunakan dalam
semua kepentingan dalam pendidikan, baik penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
pihak keluarga, sekolah, lingkungan deskriptif karena dalam penelitian ini
sekolah, dan juga masyarakat luas. menghasilkan kesimpulan berupa data
Pembentukan dan pendidikan karakter yang menggambarkan secara rinci, bukan
tidak akan berhasil jika antara lingkungan data yang berupa angka-angka. Hal ini
pendidikan tidak ada kesinambungan dan karena pendekatan kualitatif sebagai
keharmonisan (Sukiningsih, 2019). Setelah prosedur penelitian yang menghasilkan
melakukan observasi awal di SDN 55/I data deskriptif berupa kata-kata tertulis
Sridadi peneliti menemukan bahwa di maupun lisan dari orang-orang maupun
sekolah tersebut telah melakukan gerakan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif
peduli lingkungan dimana tampak semua adalah suatu pendekatan ilmiah yang
siswa pada pagi hari sebelum memulai mengungkapkan situasi sosial tertentu
kegiatan pembelajaran siswa dengan mendeskripsikan kenyataan secara

192
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar Volume. 4, Nomor 2 Oktober 2019
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN: 2685-8312 (online)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN: 2527-5445 (cetak
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan dan dokumentasi tentang penerapan


teknik pengumpulan analisis data yang gerakan peduli lingkungan di sekolah yang
relevan yang diperoleh dari situasi berupa foto-foto kegiatan yang dilakukan
alamiah. setiap pagi hari yaitu menyapu, memungut
Metode penelitian kualitatif adalah sampah, menyiram tanaman dan lain
suatu metode penelitian yang digunakan sebagainya.
untuk meneliti obyek alamiah yang Sumber Data Penelitian
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, Sumber data dalam penelitian ini
diamana peneliti sebagai instrumen kunci, adalah kepala sekolah, guru serta siswa SD
teknik pengumpulan data dengan Negeri 55/I Sridadi, Muara Bulian
triangulasi, analisis data bersifat induktif Teknik Pengambilan Sampel (Cuplikan)
atau kualitatif dan hasil penelitian Teknik pengambilan data
kualitatif lebih menekankan makna dari dilakukan secara snowball, didasarkan
pada generalisasi (Sugiono, 2014:15). pada analogi bola salju, yang dimulai
Penelitian kualitatif digunakan dengan yang kecil kemudian membesar
untuk mengetahui fenomena apa yang secara bertahap karan ada penambahan
dialami oleh subyek penelitian, misalnya salju ketika digulingan dalam hamparan
tindakan, motivasi, perilaku, persepsi dan salju. Ini dimulai dengan beberapa orang
lain-lain. Penelitian kualitatif memiliki dua atau kasus, kemudian meluas berdasarkan
tujuan utama yaitu menggambarkan- hubungan-hubungan terhadap responden
mengungkap dan menggambarkan- untuk dapat menemukan sample yang sulit
menjelaskan. di akses, atau untuk memperoleh informasi
Jenis dalam penelitian ini adalah dari responden mengenai permasalahan
fenomenologi. Penggunaan jenis penelitian yang spesifik atau tidak terlihat jelas di
ini dengan alasan bahwa fokus dalam dunia nyata, maka teknik snowball
penelitian ini adalah penerapan gerakan merupakan salah satu cara yang dapat di
peduli lingkungan di lingkungan sekolah. andalkan dan sangat bermanfaat dalam
menemukan responden yang dimaksud
Fenomenologi merupakan sesuatu sebagai sasaran penelitian melalui
untuk mempelajari fenomena penampakan keterkaitan hubungan dalam satu jaringan
serta berbagai hal yang muncul dalam sehingga tercapai jumlah sample yang
kehidupan kita dan makna yang kita miliki dibutuhkan.
dalam pengalaman. Fokus perhatian Teknik Pengumpulan Data
fenomenologi tidak hanya sekedar Teknik pengumpulan data
fenomena tetapi juga bisa berupa merupakan langkah yang paling strategis
pengalaman yang dialami langsung atau dalam penelitian, karena seperti yang
dari sudut pandang orang lain yang diketahui tujuan dari penelitian untuk
mengalaminya (Kuswarno, 2009:22). mendapatkan data. Tanpa mengetahui
Data dan Sumber Data bagaimna teknik pengumpulan data,
Data Penelitian peneliti tidak akan mendapatkan data
Data dalam penelitian ini bersifat sesuai dengan standar data yang ditetapkan
deskriptif karena peneliti akan (Sugiyono, 2012).
menjelaskan fenomena mengenai Teknik pengumpulan data yang
penerapan gerakan peduli lingkungan di digunaka dalam penelitian ini berupa
sekolah. Data dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
wawancara dengan kepala sekolah dan
Observasi
guru, hasil pengisisan angket oleh siswa

193
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar Volume. 4, Nomor 2 Oktober 2019
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN: 2685-8312 (online)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN: 2527-5445 (cetak
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

Observasi menurut sutopo awal peneliti melibatkan dirinya langsung


(1996:59) digunakan untuk menggali data dalam kegiatan di lingkungan sekolah
dari sumber data yang berupa peristiwa, (Rokhmani, 2016)
tempat atau lokasi, dan benda, serta Wawancara
rekaman gambar. Sementara itu, Haradi Wawancara pada penelitian ini
(1991:100) mengartikan observasi adalah berupa wawancara tidak terstruktu dimana
pengamatan atau pencatatan secara wawancara tidak terstruktur atau bebas
sistemik terhadap gejala yang tampak pada peneliti tidak menggunakan pedoman
objek penelitian. Observasi sendiri wawancara yang telah tersusun secara
menururt burhan bumin (2012:190-191) sistemtais dan lengkap untuk
ada dua tipe, yakni observasi tidak mengumpulkan datanya.
langsung dan observasi partisipan. Pedoman yang digunakan hanya
Observasi tidak langsung adalah observasi garis-garis besar permasalahannya.
dimana seorang peneliti tidak masuk ke Wawancara tidak terstruktur digunakan
dalam masyarakat tersebut. Bisa saja ia dalam penelitian yang lebih mendalam
hanya melihat dengan sepasang matanya untuk responden.
mengenai kegiatan dan benda-benda Melalui wawancara tidak
budaya atau dibantu dengan alat-alat lain terstruktur ini peneliti menanya tentang
seperti kamera. Sedangkan observasi penerapkan gerakan peduli lingkungan di
partisipan merupakan kegiatan SDN 55/I Sridadi. Disini penenliti
pengamatan langsung dengan melibatkan menanya langsung bertanya kepada subjek
peneliti itu sendiri serta masyarakat yang penelitian yaitu kepala sekolah dan guru
menjadi obyek penelitian. yang ada di SDN 55/I Sridadi.
Dalam penelitian ini observasi
yang digunakan adalah observasi
pertisipan karena dalam kegiatan observasi
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara
No Butir pertanyaan

1 Apakah warga dilingkungan sekolah menjaga atau memelihara kelestarian lingkungan


sekitar sekolah?

2 Apakah warga lingkungan sekolah tidaka menebang, mencabut, atau mengambil


tumbuhan yang terdapat disekolah?

3 Apakah warga lingkungan sekolah tidak mencoret-coret, lingkungan dan fasilitas yang
ada di sekolah?

4 Apakah warga lingkungan sekolah selalu membuang sampah pada tempatnya?

5 Apakah warga lingkungan sekolah tidak membakar sampah dilingkungan sekolah?

6 Apakah warga lingkungan sekolah melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan?

7 Apakah warga lingkungan sekolah menimbun barang-barang bekas ?

8 Apakah warga lingkungan sekolah membersihkan sampah-sampah yang menyumbat


saluran air?

Sumber : Nenggala (2017:173)

194
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar Volume. 4, Nomor 2 Oktober 2019
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN: 2685-8312 (online)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN: 2527-5445 (cetak
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

Dokumentasi data dalam priode tertentu. Sebelum


Dokumen meruapakan catatan melakukan wawancara peneliti melakukan
mengenai peristiwa yang sudah berlalu. pemberian angket untuk mengetahui
Menurut Sugiyono (2016:329) keadaan lingkungan sekolah. Pada saat
dokumentasi biasa digunakan sebagai wawancara, peneliti telah menganalisis
pelengkap data dari hsil observasi, terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
wawancara maupun penyebaran angket jawaban yang dianalisis belum sesuai
yang sesuai dengan masalah yang diteliti. dengan keadaan lingkungan, maka peneliti
Dalam hal ini peneliti mengambil melanjutkan dengan pertanyaan lagi.
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Adapun langkah-langkah dalam
penerapkan gerakan peduli lingkungan. menganalisis data deskriptif kualitatif
Foto atau rekaman yang digunakan untuk menurut Miles dan Huberman (Sugiyono,
memperoleh data yang tidak dapat 2009:247) adalah sebagai berikut :
ditemukan secara tertulis sekaligus a. Data Reduction (Reduksi data)
menjadi pelengkap sebagai bukti bagi Pada tahap ini data yang terkumpul
peneliti. Foto yang digunakan yaitu foto baik yang berasal dari hasil pengisian
yang diperoleh langsung oleh peneliti di angket dan dokumentasi dirangkum,
sekolah dasar. diseleksi dan difokuskan. Mereduksi
data dilakukan dengan cara memilih
Teknik Uji Validitas Data dan menyisihkan data yang kurang
Teknik validitas merupakan derajat bermakna dan menatanya.
ketepatan data yang terjadi pada objek b. Data Display (Penyajian data)
penelitian dengan daya yang dapat Penyajian data kualitatif dalam
dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian penelitian ini dilakukan dalam bentuk
data yang valid adalah data yang tidak uraian singkat, jelas dan lengkap.
memiliki perbedaan antara data yang Penyajian data ini untuk
dilaporkan oleh peneliti dengan data mempermudah tim peneliti memahami
sesungguhnya yang terjadi dilapangan. dalam hubungannya terhadap aspek
yang diteliti.
Triangulasi c. Conclution/verification (Kesimpulan
Triangulasi dalam pengujian dan Verifikasi)
kredibilitas adalah pengecekan data dari Penarikan kesimpulan dilakukan
berbagai sumber dengan berbagai cara dan secara bertahap yang berupa
waktu. Teknik triangulasi ini dapat kesimpulan sementara yang ditarik
diperoleh berbagai variasi informasi yang dari hasil angket dan wawancara
seluas-luasnya. kepala sekolah dan guru.
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan triangulasi teoritik untuk Prosedur Penelitian
menguji kredibilitas data dengan cara 1. Penelitian dilakukan melalui studi
mengecek data yang diperoleh memalui pendahuluan menggunakan observasi
teori ahli. awal untuk melihat kondisi di SDN 55/I
Sridadi
Teknik Analisis Data 2. Melakukan indentifikasi mengenai
Analisis data dalam penelitian masalah
kualitatif dilakukan sebelum pengumpulan 3. Melakukan pefokusan masalah
data, pada saat pengumpulan data 4. Melakukan penelitian mengenai
berlangsung, dan setelah pengumpulan penerapakan gerakan peduli lingkungan

195
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar Volume. 4, Nomor 2 Oktober 2019
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN: 2685-8312 (online)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN: 2527-5445 (cetak
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

5. Melakukan pengumpulan data yang pembuangan sampah akhir yang terletak di


didapat dari hasil wawancara dan belakang sekolah. Begitupun dengan
penyebaran angket kantin yang berada dilingkungan sekolah,
6. Semua data hasil penelitian dilakukan pihak kantin diarahkan agar tetap selalu
analisis data untuk direduksi, disajikan, menjaga kebersihan sekitar dan pihak
dan penarikan kesimpulan. sekolah bekerja sama dengan pihak kantin
untuk mengurangi sampah plastik dengan
HASIL PEMBAHASAN tidak menggunakan kantong plastik
Hasil penelitian mengenai gerakan sebagai wadah makanan melainkan
peduli ligkungan di SDN 55/I Sridadi menggunakan peralatan makan.
dilaksanakan dengan cara melihat kegiatan Sisa olahan sampah yang telah
rutin yang dilaksanakan setiap harinya terkumpul tidak dibakar melainkan dengan
oleh seluruh warga sekolah baik siswa cara menimbun barang-barang tersebut.
maupun guru serta kepala sekolah . Siswa, Hal ini juga dilakukan untuk mengurangai
guru maupun kepala sekolah tururt serta polusi udara. Warga sekolah tidak hanya
dalam menjaga kelestarian lingkungan membersihkan lingkungan kotor yang
sekolah dengan cara diadakannya terlihat saja tetapi juga membersihkan
program-program yang mendukung saluran-saluran air agar tidak menyumbat
kegiatan ini. Seperti adanya program aliran air. Terlihat jelas Wc yang terdapat
SaGuSaPo (Satu guru satu pohon). di lingkungan tersebut terjaga
Dimana guru dan kepala sekolah dan kebersihannya dikarenakan warga sekolah
warga lingkungan sekolah membawa satu rutin membersihkan Wc tersebut melalui
pohon untuk ditanam di lingkungan piket rutin yang telah ditetapkan. Guru
sekolah dan memiliki tanggung jawab memberikan contoh dengan menunjukkan
merawat dan menjaga pohon tersebut kumpulan sampah-sampah agar siswanya
hingga tumbuh besar. mengikuti cara gurunya. Pada musim
Warga di lingkungan sekolah kemarau warga sekolah diintruksikan atau
sama-sama membersihkan dan menjaga di ditugaskan untuk membawa air ke sekolah
lingkungan sekolah dengan menyapu guna menyiram ketanaman dan jalan agar
halaman setiap pagi sebelum pembelajaran tidak gersang. Guru memberikan hukuman
dimulai, dimana guru bertanggung jawab sebagai efek jerah kepada siswa yang tidak
mengontrol kegiatan pembersihan mengerjakan tugasnya yang telah
lingkungan yang dilakukan oleh siswa. ditetapkan gurunya.
Guru tidak hanya mengontrol siswa tetapi SIMPULAN DAN SARAN
guru juga ikut serta membersihkan
lingkungan sekolah sebagai contoh Berdasarkan hasil penelitian dan
tauladan bagi siswanya. pembahasan di bab IV simpulan di
penelitian ini disajikan sebagai berikut :
Tidak hanya itu warga sekolah juga
dilarang mencoret-coret dinding sekolah, Gerakan peduli lingkungan yang
poho maupun fasilitas yang ada di sekolah diterapkan di SDN 55/I Sridadi
trsebut, demi menjaga ingkungan sekolah dilaksanakan melalui program-program
agar tetap baik. Siswa juga diarahkan agar serta kebijakan yang di terapkan oleh
membuang sampah pada tempatnya pihak sekolah terkait semua hal yang
dengan di sediakan tempat sampah di menyangkut kebersihan lingkungan
setiap ruang kelas serta peralatan sekolah, dimana guru tidak hanya
kebersihan lainnya serta adanya memerintahkan siswa untuk menjaga

196
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar Volume. 4, Nomor 2 Oktober 2019
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN: 2685-8312 (online)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN: 2527-5445 (cetak
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

lingkungan sekolah tetapi guru juga ikut DESKRIPTIF IMPLEMENTASI


serta dalam menjaga lingkungan sekolah NILAI PEDULI LINGKUNGAN
tersebut. Hal ini dilihat dari kegiatan rutin MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA
yang dilaksanakan setiap hari sebelum DI SDN TUKANGAN
pembelajaran dimulai sampai YOGYAKARTA. In British Journal
pembelajaran selesai dimana warag of Psychiatry.
sekolah bersama-sama menjaga kebersihan https://doi.org/10.1192/bjp.205.1.76a
lingkungan mulai dari setiap pagi menyapu
dan membersihkan lingkungan sampai Rokhmani, T. A. (2016). Implementasi
tidak membuang sampah sembaranagan di Pendidikan Karakter Peduli
lingkungan sekolah selama warga sekolah Lingkungan. Jurnal Pendidikan Guru
berada di sekolah. Sekolah Dasar, 5(3), 295–306.
Sukiningsih, N. W. (2019).
PENANAMAN NILAI-NILAI
DAFTAR PUSTAKA KARAKTER PADA SISWA
SEKOLAH DASAR MELALUI
Aria Prima Dewi PF, K. (2017). The CERITA RAMAYANA. Adi Widya:
Empowerment Of Role Of The Jurnal Pendidikan Dasar.
Family In Developing Character Of https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.930
Environmental Awareness In
Elementary School-Age Children. Trahati, M. R. (2015). IMPLEMENTASI
Vidyottama Sanatana: International PENDIDIKAN KARAKTER
Journal of Hindu Science and PEDULI LINGKUNGAN DI
Religious Studies, 1(1), 77. SEKOLAH DASAR NEGERI
https://doi.org/10.25078/ijhsrs.v1i1.1 TRITIH WETAN 05 JERUKLEGI
57 CILACAP. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Dewi P.F., K. A. P., & Budimansyah, D. https://doi.org/10.1145/3132847.3132
(2016). The Community-Based Value 886
Education to Develop Environmental
Awareness Characters for Widyaningrum, R. (2016). Pembentukan
Elementary School Students. Karakter Peduli Lingkungan Siswa
https://doi.org/10.2991/icse- Sekolah Dasar Melalui Sekolah
15.2016.23 Peduli dan Berbudaya Lingkungan.
Widya Wacana.
Ngalawiyah, L. (2014). STUDI

197

Anda mungkin juga menyukai