Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERHADAP SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA


KELAS IV SDN 78 KOTA BENGKULU

Deliza Septika Triani 1, Endang Widi Winarni 2, Abdul Muktadir 3


Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Bengkulu
Email: delizayahya@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran PBL


terhadap sikap peduli lingkungan dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 78 Kota
Bengkulu. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode penelitian Quasi Eksperimental
Design. Sampel penelitian adalah SDN 78 Kota Bengkulu. Instrumen penelitian ini berupa
angket sikap peduli lingkungan dan tes hasil belajar. Data hasil penelitian ini dianalisis
menggunakan analisis inferensial yaitu uji-t. Hasil penelitian sikap peduli lingkungan siswa
ini menunjukkan hasil Uji-t dengan t hitung 0,70 dan nilai t hitung hasil belajar IPA siswa 3,83.
Adapun nilai t tabel dengan taraf signifikan α= 5% pada sampel sebesar 2,00. Karena pada
kedua variabel sikap peduli lingkungan dan hasil belajar IPA t hitung> t tabel , maka dapat
disumpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran PBL terhadap sikap
peduli lingkungan dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 78 Kota Bengkulu.

Kata Kunci : Model Pembelajaran PBL, Sikap Peduli Lingkungan, Hasil Belajar IPA

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of PBL learning model on environmental care
attitudes and science learning outcomes of fourth grade students of SDN 78 Kota Bengkulu.
This type of research is quantitative with the Quasi Experimental Design research method.
The study sample was SDN 78 Kota Bengkulu. The instrument of this research is in the form
of environmental care questionnaire and learning outcomes test. Data from the results of this
study were analyzed using inferential analysis, namely the t-test. The results of the research
on the students 'environmental care attitude showed the results of the t-test with t count of
0.70 and the value of students' t science learning outcomes calculated at 3.83. The value of t
table with a significant level of α = 5% in the sample of 2.00. Because on both the
environmental care and science learning outcomes t count> t table, it can be concluded that
there is an effect of applying the PBL learning model to the environmental care attitude and
science learning outcomes of fourth grade students of SDN 78 Kota Bengkulu.

Keywords: PBL Learning Model, Environmental Care Attitude, Science Learning Outcomes
PENDAHULUAN Manusia (SDM). Dalam rangka
Pendidikan menurut UU mewujudkan SDM yang unggul dan
SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 adalah berdaya saing maka pendidikan harus
usaha sadar dan terencana untuk didesain sedemikian rupa guna
mewujudkan suasana belajar dan proses mempersiapkan generasi yang kompeten.
pembelajaran agar peserta didik secara Salah satu bentuk upaya yang dapat
aktif mengembangkan potensi dirinya dilakukan adalah dengan meningkatkan
untuk memiliki kekuatan spiritual mutu pendidikan.
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, IPA merupakan ilmu yang
kecerdasan, akhlak mulia, serta berkaitan dengan cara mencari tahu
keterampilan yang diperlukan dirinya dan tentang alam secara sistematis, sehingga
masyarakat.1 Tujuan pendidikan nasional IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
dan mengembangkan manusia Indonesia konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman tetapi juga merupakan suatu proses
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha penemuan (Permendiknas No. 22 tahun
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki 2006). Menurut Trianto (2007) Ilmu
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
jasmani dan rohani, kepribadian yang pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan
mantap dan mandiri serta rasa tanggung yang telah mengalami uji kebenaran
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. melalui metode ilmiah, dengan ciri objektif,
Permasalahan mutu pendidikan seringkali metodik, sistematis, universal, dan tentatif.
dikaitkan dengan merosotnya prestasi Ilmu Pengetahuan Alam
belajar yang dicapai siswa. Banyak faktor merupakan ilmu yang pokok bahasannya
yang menyebabkan rendahnya pencapaian adalah alam dan segala isinya. Lingkungan
hasil belajar diantaranya yang cukup merupakan salah satu unsur dari alam.
dikenal adalah sifat ilmu itu, pelaksanaan Kondisi lingkungan global dewasa ini
pembelajaran yg kurang baik, dan karakter semakin memprihatinkan. Hal ini
pembelajarannya. disebabkan oleh ulah manusia yang
Pendidikan adalah sarana yang mengekploitasi sumber daya alam dan
tepat untuk meningkatkan dan lingkungan tanpa batas. Berkaitan dengan
mengembangkan kualitas Sumber Daya perilaku manusia terhadap kondisi sumber
daya alam dan lingkungan yang cenderung menjadi tidak utuh. 4) srana dan prasarana
tidak peduli, maka perlu ditekankan dalam pendidikan lingkungan hidup belum
pendidikan karakter peduli lingkungan. mendapat perhatian yang cuku. Sarana dan
Penanaman nilai-nilai kepedulian terhadap prasarana lingkungan hidup sering kali
lingkungan dapat dilakukan melalui disalah artikan sebagai sarana fisik yang
pendidikan. Salah satu implementasi berteknologi tinggi sehingga menjadi
penanaman sikap peduli lingkungan dapat faktor penghambat tumbuhnya motivasi
diintegrasikan dalam kurikulum pada mata dalam pelaksanaan pendidikan lingkungan
pelajaran IPA. Pembelajaran IPA hidup. 5) lemahnya koordinasi antar
mengajarkan siswa untuk memelihara dan instansi terkait dan para pelaku pendidikan
menghargai alam. menyebabkan kurang berkembangnya
Akan tetapi masalah lingkungan pendidikan lingkungan hidup. (Desfandi,
yang semakin tak terkendali menunjukkan 2015: 32-33).
bahwa pendidikan lingkungan hidup Rendahnya hasil belajar IPA antara
belum berhasil membentuk sikap manusia lain disebabkan: 1) pembelajaran masih
yang peduli terhadap lingkungan hidup bersifat interaksi satu arah; 2) dalam
seperti: 1) masih rendahnya pertisipasi pembelajaran, model pembelajaran yang
masyarakat untuk berperan dalam digunakan kurang bervariasi; 3)
lingkungan hidup, karena kurangnya pembelajaran IPA dijadikan pembelajaran
pemahaman terhadap permasalahan yang bersifat hapalan; 4) siswa belum
pendidikan lingkungan, rendahnya tingkat terlibat aktif dalam pembelajaran; 5) masih
kemampuan atau keterampilan dan adanya siswa yang belum mencapai KKM
rendahnya komitmen pada masyarakat 68.
dalam menyelesaikan permasalahan Pentingnnya menjaga lingkungan
tersebut. 2) pemahaman pelaku pendidikan belum selurunya tertanam pada manusia
terhadap pendidikan lingkungan yang seperti halnnya pada siswa di SD Negeri
masih terbatas. Dalam jalur pendidikan 78 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil
formal, masih ada anggapan bahwa observasi awal, diketahui bahwa masih
pendidikan lingkungan hidup tidak begitu banyak siswa yang membuang sampah
penting. 3) materi dan metode pelaksanaan sembarangan, beberapa dari mereka
pendidikan lingkungan hidup dirasakan bahkan membiarkan sampah yang
belum memadai dan kurang aplikatif, tergeletak tidak pada tempatnya. Hal ini
sehinggapemahaman kelompok sasaran tentunya disebabkan oleh kurangnnya
mengenai pelestarian lingkungan hidup
sikap peduli lingkungan yang ada pada Adapun menurut Widiasworo
dalam diri siswa. (2017:171) Problem Based Learning
SD Negri 78 Kota Bengkulu juga merupakan suatu model pembelajaran
telah mengadakan piket kelas yang yang menantang peserta didik untuk
dilakukan setiap harinya, kegiatan tersebut belajar bagaimana belajar, bekerja secara
dimaksudkan untuk menumbuhkan dan kelompok untuk mencari solusi dari
membiasakan sikap peduli lingkungan permasalahan dunia nyata.
kepada siswa, akan tetapi dari kegiatan itu Berdasarkan data yang diperoleh
belum cukup karena kegiatan kebersihan dari penelitian terdahulu yaitu Ipmawati,
tersebut belum dilakukan secara optimal (2017:262) menyatakan bahwa penerapan
dan masih banyak siswa yang kurang dengan menggunakan pendekatan Problem
peduli menjaga lingkungan sekolah agar Based Learning sangat baik diterapkan
tetap indah dan bersih. dimata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,
Kurangannya sikap peduli karena siswa dapat aktif untuk berpikir dan
lingkungkungan siswa salah satunya berkonstruktif. Susanti, (2017) terdapat
disebebkan oleh kurangnnya pendidikan perbedaan sikap peduli lingkungan antara
lingkungan yang diperoleh siswa. siswa yang diajarkan menggunakan model
Pendidikan lingkungan yang diberikan pembelajaran problem based learning
berupa kebersihan yang dilakukan diluar dengan siswa yang di ajar menggunakan
jam pelajaran, guru kurang menyisipkan metode konvensional. Bilqis (2015:137)
pendidikan lingkungan kedalam proses menyatakan bahwa terdapat perbedaan
pembelajaran sehingga sikap peduli hasil belajar kognitif siswa yang
lingkungan dalam proses pembelajaran menggunakan model problem based
kurang tertanam pada diri siswa. learning dengan yang menggunakan model
Untuk menjadikan pembelajaran pembelajaran langsung. Serta hasil belajar
IPA menjadi pembelajaran yang bermakna kognitif siswa yang menggunakan model
dan menyenangkan, banyak sekali model problem based learning lebih tinggi
pembelajaran yang dapat digunakan dalam daripada siswa yang menggunakan model
melatih siswa berpikir kritis. Salah satu pembelajaran langsung.
model pembelajaran yang dapat diterapkan Berdasarkan permasalahan diatas
dalam memperbaiki sikap peduli dapat disimpulkan bahwa proses
lingkungan dan hasil belajar siswa dengan pembelajaran IPA yang menjadi salah satu
menerapkan model Problem Based cara untuk menumbuhkan sikap.
Learning (PBL). permasalahan tersebut harus diatasi salah
satu yang dapat dilakukan dalam Setelah ditemukan permasalahan
memperbaiki sikap peduli lingkungan dan seperti di atas, populasi dan sampel telah
hasil belajar IPA dalam kelas dengan ditetapkan. Maka, langkah selanjutnya
menerapkan model pembelajaran. adalah menyusun instrumen tes angket
Pembelajaran IPA yang dilaksanakan sikap peduli lingkungan dan tes hasil
harus menggunakan model pembelajaran belajar. Instrumen divalidasi oleh pakar
yang banyak melibatkan partisipasi siswa ( ekspert judges). Hasil validasi yang telah
secara langsung model yang digunakan dilanjutkan oleh pakar, dapat dilanjutkan
adalah Problem Based Learning ( PBL) dengan uji coba instrumen. Pada penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) ini data yang dikumpulkan adalah sebagai
Untuk mengetahui pengaruh model berikut. 1) data sikap peduli lingkungan
pembelajaran PBL terhadap sikap peduli siswa diperoleh dengan cara memberikan
lingkungan siswa kelas IV SD Negeri 78 angket. 2) data hasil belajar IPA diperoleh
Kota Bengkulu. 2) Untuk mengetahui dengan melaksanakan hasil belajar IPA
pengaruh model pembelajaran PBL dalam bentuk tes objektif pilihan ganda
terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD dengan empat pilihan.
Negeri 78 Kota Bengkulu. Teknik analisis data yang
METODE PENELITIAN digunakan adalah kuantitatif. Data yang
Penelitian ini dilaksanakan di SD diperoleh akan dianalisis menggunakan
Negeri 78 Kota Bengkulu yang berlokasi dua jalur dan uji perbedaan dua rata-rata
di jalan Raya Betungan Kota Bengkulu (uji-t), yang bertujuan untuk melihat
pada kelas IV semester genap Tahun apakah ada perbedaan antara sikap peduli
Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini lingkungan dan hasil belajar dengan
dilakukan mulai bulan Mei sampai bulan menerapkan model PBL. Pengolahandan
Juni 2018. analisis data yang dilakukan menjadi
Populasi dalam penelitian ini pembakuan instrumen penelitian, uji
adalah seluruh kelas IV SD Negeri 78 prasyarat, analisis deskriptif, dan
Kota Bengkulu. Total populasi sebanyak pengajuan hipotesis.
56 siswa. Sampel dalam penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
berjumlah 56 siswa. Kelas IVA berjumlah Hasil Penelitian
30 siswa sebagai kelompok eksperimen, Berdasarkan hasil uji hipotesis
dan kelas IVB dengan jumlah 26 siswa penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Ada
sebagai kelompok kontrol. pengaruh model pembelajaran PBL
terhadap sikap peduli lingkungan siswa
antara kelas yang menggunakan PBL saat penelitin. Peneliti memanfaatkan
dengan kelas yang menggunakan lingkungan siswa sebagai alternatif
pembelajaran konvensional dalam masalah yang harus mereka temukan dan
pembelajaran IPA pada siswa kelas IV pecahkan dalam kegiatan pembelajaran.
SDN 78 Kota Bengkulu, terlihat dari nilai Dengan penerapan tersebut, terlihat
rata-rata kelas yang menggunakan PBL peningkatan yang sangat signifikan dari
dari 37 menjadi 81 atau meningkat sebesar pertemuan pertama dan kedua serta
44 sedangkan pada kelas konvensional ditemukan perbedaan yang cukup tinggi
yaitu dari 36 menjadi 77 atau meningkat antara angket kelas kontrol dan
sebesar 41. 2) Ada pengaruh model eksperimen.
pembelajaran PBL terhadap hasil belajar Penelitain yang dilakukan oleh
siswa antara kelas yang menggunakan Djuandi (2016) menemukan data bahwa
PBL dengan kelas yang menggunakan siswa yang megalami perlakuan PBL
pembelajaran konvensional dalam dalam kegiatan pembelajaran memiliki
pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN 78 sikap kepedulian terhadap lingkungan
Kota Bengkulu, terlihat dari rata-rata kelas yang tinggi daripada siswa yang tidak
yang menggunakan PBL dari 63,07 memperoleh perlakuan PBL. Badarudin
menjadi 76,27 atau meningkat sebesar 13, (2018) juga menguatkan dengan
2 sedangkan pada kelas konvensional yaitu pernyataan bahwa terdapat peningkatan
dari 62,46 menjadi 66.00 atau meningkat terhadap sikap peduli lingkungan siswa
sebesar 3,54. yang mendapat perlakuan kegiatan
Pembahasan pembelajaran PBL . Penyataan serupa
1. Pengaruh Model Pembelajaran dinyatakan oleh Sumiyanto (2016) bahwa
PBL terhadap Sikap Peduli Lingkungan kelas yang memperloleh perlakuan PBL
Siswa mampu nenunjukkan sikap kepedulian
Berdasarkan hasil analisis data terhadap lingkungan serta kemampuan
angket yang diperoleh dari penelitian ini, berfikir kritis yang lebih baik
terlihat peningkatan perilaku peduli siswa dibandingkan dengan kelas yang tidak
terhadap lingkungan yang signifikan pada memperoleh perlakuan.
siswa kelas eksperimen. Siswa kelas IVA Berdasarkan hasil penelitian diatas,
sebagai kelas eksperimen menunjukkan dapat disimpulkan bahwa penerapan model
perubahan perilaku kepedulian terhadap pembelajaran PBL juga berpengaruh
lingkungan setelah peneliti menerapkan dalam sikap kepedulian siswa terhadap
model pembelajaran PBL dalam materi lingkungan. Hal ini mendukung
pernyataan dari Mardiana (2016) bahwa dibawah KKM yang semula 7 orang
salah satu model pembelajaran yang menjadi 1 orang setelah diberikan
direkomendasikan oleh kurikulum 2013 perlakuan kegiatan pembelajaran dengan
yang efektif dalam memicu kepekaan menerapkan model pembelajaran PBL
sikap siswa terhadap lingkungan. Menurut pada siswa.
Widiasworo (2017:172), bahwa proses Hasil analisis t tes menunjukkan
belajar pada PBL tidak hanya menera fakta bahwa terdapat perubahan yang sangat
dan informasi semata, namun belajar signifikan antara pre test dan post test
merupakan suatu proses interaksi antara siswa kelas eksperimen setelah
peserta didik dengan lingkungan. menerapkan model pembelajaran PBL. Hal
2. Pengaruh Model Pembelajaran ini sejalan dengan penelitian yang
PBL terhadap Hasil Belajar IPA Siswa dilakukan oleh Bilqis (2016), bahwa hasil
Berdasarkan uji hipotesis yang belajar kognitif siswa meningkat lebih
telah dilakukan dapat diketahui bahwa tinggi setelah menerapkan model
dengan pembahasan materi yang sama pembelajaran PBL pada kelas eksperimen.
pada siswa kelas IVA lebih unggul Widiasworo (2017:171), mengatakan
dibandingkan dengan siswa kelas IVB. bahwa model pembelajaran PBL
Diketahui siswa kelas IVA merupakan merupakan model pembelajaran yang
kelas eksperimen yang diberikan tindakan menyajikan masalah kontekstual sehingga
berupa proses pembelajaran dengan merangsang peserta didik untuk belajar.
menerapkan model pembelajaran PBL, Artinya dengan melibatkan kontekstual
sedangkan kelas IVB hanya menerapkan dalam proses pembelajaran, daya logikal
model pembelajaran berkelompok. Hal siswa lebih terbuka sehingga merangsang
serupa dilakukan oleh Syafriana (2017), berkembangnya kognitif siswa dalam
dalam penelitiannya juga menujukkan memahami dan memaknai materi yang
peningkatan hasil belajar IPA yang dilihat dipelajari dengan menghubungkan dengan
dari pengamatan prasiklus, siklus I dan lingkungan mereka sendiri. Dengan
siklus II. Selanjutnya penelitain yang demikian, siswa lebih tetarik serta aktif
dilakuakan oleh San, (2016) menyatakan dalam mengikuti setaiap aktifitas dalam
bahwa model pembelajaran PBL memiliki kegiatan pembelajaran. Hal ini menjadi
pengaruh dalam meningkatkan hasil salah satu pemicu meningkatnya
belajar siswa. Novialiswati (2018) kemampuan kognitif atau hasil belajar
menemukan data bahwa PBL mampu siswa. Penelitain yang dilakukan oleh
meminimalisir siswa yang nilainya berada Ayunengsih (2017) menemukan
pernyataan bahwa PBL berpengaruh Berdasarkan hasil analisis data,
terhadap pestasi belajar siswa. Artinya dapat disimpulkan bahwa :
efektifitas PBL terhadap penigkatan 1. Terdapat pengaruh penerapan model
kemampuan kognitif siswa tidak dapat pembelajaran PBL terhadap sikap
diragukan lagi. peduli lingkungan siswa kelas IV
Tujuan PBL seperti yang SDN 78 Kota Bengkulu. Analisis data
disampaikan oleh Hosnan (2014:298) hasil penelitian menunjukkan bahwa
bahwa target PBL adalah agar siswa nilai t hitung 2,70 dan t tabel 2,00. Artinya
memperoleh berbagai pengalaman dan t hitung > t tabel sehingga Ha diterima.
mengubah tingkh laku siswa. Dilanjutkan 2. Terhadap pengaruh penerapan model
oleh Widiasworo (2017:172) bahwa pembelajaran PBL terhadap hasil
belajar dengan pengalaman akan belajar IPA siswa dikelas IV SDN 78
melibatkan proses pengembangan mental Kota Bengkulu. Analisis data hasil
secara lebih utuh, mulai dari kognitif, penelitian menunjukkan bahwa nilai t
afektif dan psikomotor. Artinya hasil hitung 3,83 dan t tabel 2,00. Artinya t hitung >
penelitian pada kelas eksperimen dengan t tabel sehingga Ha diterima.
menerapkan model pembelajaran PBL
sangat efektif bilamana target guru adalah
menigkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran IPA pada ruang lingkup
Sekolah Dasar meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan diri dan lingkungan
siswa. setiap gejala pada diri mereka dan
lingkungan siswa akan sangat efektif jika
dijadikan alternatif permasalahan yang
dimunculkan dalam menerapkan proses
pembelajaran di kelas pada siswa.

SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ayunengsih, D, dkk. 2017. Pengaruh Novialistwati, T, dkk. 2018. Penerapan
Model Problem based learning dan Model Problem based learning
kematangan terhadap prestasi (PBL) untuk meningkatkan hasil
prestasi belajar siswa. Bengkulu : belajar pada subtema pelestarian
Teknologi Pendidikan sumber daya alam indonesia.
Subang : Didaktik
Badarudin. 2018. Peningkatan Sikap
peduli lingkungan dan prestasi Prihatini, E, dkk. 2017. Pengaruh model
belajar IPA menggunakan model Problem based learning dan PJBL
Problem based learning berbasis terhadap hasil belajar Biologi
literasi pada subtema lingkungan Pada Materi Pencemaran
tempat tinggalku dikelas IV MI Lingkungan Siswa SMA N 2 Kota
Muhammadiyah keramat. Tebing Tinggi. Medan : Prodi S2
Purwokerto : Pendidikan Dasar Biologi USU
Indonesia
San, S. 2016. Pengaruh Model
Djuandi, D. 2016. Pengaruh Pembelajaran Pembelajaran Problem based
berbasis masalah terhadap sikap learning dan motivasi belajar
siswa pada lingkungan. Subang : terhadap hasil belajar sains siswa
Jurnal Pendidikan Geografi. SD. NTT : STKIP Citra Bakti
Ngada.
Hazami, dkk. 2015. Pengembangan
perangkat pembelajaran Syafriana, D. 2017. Penerapan model
berorientasi pendidikan sikap Problem based learning (PBL)
peduli lingkungan dengan metode dalam peningkatan saintifict untuk
Hypotecing pada materi meningkatakan hasil belajar IPA
pencemaran. Semarang : Jurnal kelas V SDN 63 Surabaya. Jakarta :
pendidikan IPA Prodi Pendas UNJ
Indriwati, A, Dkk. 2016. Pembelajaran Winarni, W. E. 2016. Pengaruh
Berbasis masalah dengan bahan Pelaksanaan Program
ajar berorientasi sumber daya Pengurangan Resiko Bencana
peraiaran terhadap karakter peduli Terintegrasi Menggunakan Model
lingkungan dan hasil belajar IPA. Problem based learning Berbasis
Semarang : FMIPA UNNES ICT bagi siswa kelas IV SDIT
IQRA’ Di Kota Bengkulu.
Bengkulu : FKIP UNIB

Anda mungkin juga menyukai