Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP

SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PADA MATERI PENCEMARAN


LINGKUNGAN

Mariza Fitriati, Rachmat Sahputra, Ira Lestari


Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak
Email:marizafitriati73@gmail.com

Abstrack
The aims of this study were to determine whether there was differences of
environmental care attitudes between students who was tought by using
environment-based learning and students who was tought by using conventional
methods and also to determine the effect of environment-based learning towards
students’ environmentalcare attitude in environmental pollution course at SMP
13 Pontianak. This research was a quasi eksperimentalwith nonequivalent
control groupdesign. Sampling technique by using random sampling . The tools
of data collectionwere questionnaire and interview. The environmental care
attitude was analayzedusing the U-Mann Whitney test. There was difference of
environmental care attitude between studentswho was tougt by using
environment-based learning and students who was tought by using conventional
methods.Environtment-based learning influenced 29,1% on behavioral caring of
environtment of student of class VII SMP 13 Pontianak.

Keywords:Environment-Based Learning, Environmental CareAttitude


Environmental Poluttion Course Study

PENDAHULUAN
Proses pendidikan di Indonesia pada pencemaran dan perusakan lingkungan
umumnya selalu berhubungan atau tidak hidup. Manusia diberi hikmah oleh Tuhan
terlepas dari lingkungan. Tujuan untuk berupaya mengubah sifat dasar
pelaksanaan pendidikan seharusnya manusia yang menjadi penyebab rusaknya
berdampak baik bagi lingkungan namun lingkungan hidup, menjadi manusia yang
sekarang ini banyak terjadi permasalahan sadar lingkungan, diamana menyadari
lingkungan yang ditandai dengan bahwa manusia adalah bagian dari
meningkatnya kerusakan lingkungan. Hal ini lingkungan, dan memiliki sikap untuk
disebabkan oleh ulah manusia yang memelihara lingkungan.
mengekploitasi sumber daya alam dan Kepedulian setiap individu terhadap
lingkungan tanpa batas. Berkaitan dengan kondisi dan kualitas lingkungan akan sangat
prilaku manusia terhadap kondisi sumber menentukan keberlanjutan kehidupan
daya alam dan lingkungan yang cenderung manusia secara layak. Semua individu harus
tidak peduli,maka perlu ditekankan sadar bahwa keseimbangan ekosistem
pendidikan karakter sikap peduli sebagaimana yang seharusnya ada akan
lingkungan.MenurutUndang-Undang mampu menjanjikan suatu kondisi
Republik Indonesia No.23 tahun 1997 lingkungan yang layak huni dan nyaman.
tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal Salah satu upaya untuk meningkatkan
6 bahwa setiap orang berkewajiban kesadaran terhadap lingkungan hidup adalah
memelihara kelestarian fungsi lingkungan melalui pendidikan. Penanaman nilai-nilai
hidup serta mencegah dan menanggulangi kehidupan terhadap lingkungan dapat

1
dilakukan melalui pendidikan. Sikap peduli dahulu.Rendahnya sikap peduli lingkungan
lingkungan dapat diartikan sebagai upaya- tentunya sangat berpengaruh bagi
upaya untuk melestarikan,mencegah dan lingkungan sekolah karena dapat
memperbaiki lingkungan alam. Salah satu menyebabkan berbagai pencemaran
implementasi penanaman sikap peduli lingkungan. Hal ini terlihat pada observasi
lingkungan dapat diintegrasikan dalam dimana siswa membuang sampah
kurikulum pada materi pembelajaran IPA. sembarangan di sekitar sekolah, terdapat
Pembelajaran IPA mengajarkan siswa untuk kertas berserakan di ruang kelas pada saat
memelihara dan menghargai alam. proses belajar mengajar, meja siswa yang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan terdapat coretan-coretan, kantin sekolah
dengan cara mencari tahu tentang alam yang merupakan pusat siswa jajan terlihat
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya kotor dikarenakan letaknya berada di dekat
penguasaan kumpulan pengetahuan yang tempat pembakaran sampah serta parit-parit
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau di sekeliling sekolah yang banyak
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan menimbun sampah.
suatu proses penemuan (Permendiknas No. Hasil observasi sarana dan prasarana
22 tahun 2006). Pendidikan IPA diharapkan kebersihan lingkungan di SMP Negeri 13
dapat menjadi wahana bagi peserta didik Pontianak sudah memadai, namun belum
untuk mempelajari diri sendiri dan alam dimanfaatkan secara maksimal.Hal ini
sekitar, serta prospek pengembangan lebih dilihat dari hasil observasi bahwa sudah
lanjut dalam menerapkannya di dalam tersedianya tempat sampah di lingkungan
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA sekolah, namun siswa tidak membuang
akan lebih bermakna jika pendidik dapat sampah pada tempatnya.Hal ini menunjukan
mengembangkan pembelajaran dengan bahwa siswa belum memiliki nilai-nilai
mengkaitkan materi dengan lingkungan kepedulian terhadap lingkungan.
tempat tinggal dan menekannkan pentingnya Menurut Darmiayati Zuchdi (2014)
sikap kepedulian terhadap lingkungan. Pembelajaran yang dilakukan dengan
Pembelajaran IPA yang diajarkan di mengaitkan lingkungan tempat tinggal
SMP Negeri 13 Pontianak faktanya belum peserta didik atau terkait dengan situasi
sepenuhnya memberikan penanaman nyata dunia sekitar peserta didik akan
karakter kepedulian terhadap lingkungan menjadikan pembelajaran lebih bermakna.
sesuai yang diharapkan oleh kurikulum Untuk itu pembelajaran IPA perlu
2013. Pembelajaran yang dilakukan selama ditekankan pada penyelidikan mengenai
ini lebih menekankan pada aspek kognitif kejadian dan fenomena yang terdapat di
saja sedangkan aspek afektif dan lingkungan sekitar secara utuh.
psikomotorik belum diajarkan secara Salah satu materi dalam pembelajaran
maksimal. Pada aspek afektif guru hanya IPA yang dapat meningkatkan sikap peduli
lebih menekankan sikap untuk bertanya jika lingkungan yaitu materi pencemaran
terdapat materi pelajaran yang kurang lingkungan. Dalam kurikulum 2013 materi
dimengerti di dalam proses pembelajara. pencemaran lingkungan merupakan materi
Hal ini sejalan dengan hasil observasi semester genap mata pelajaran IPA terpadu
proses belajar mengajar guru di kelas bahwa kelas VII. Pada materi pencemaran
guru belum menekankan pentingnya sikap lingkungan siswa tidak hanya dituntut untuk
peduli terhadap lingkungan. Seperti yang memahami materi yang diajarkan tetapi
terjadi pada saat pembelajaran guru hanya dapat mengaplikasikan teori yang diajarkan
terfokus pada materi pembelajaran dengan lingkungan sekitar. Hal ini diperkuat
sedangakan keadaan di dalam kelas terdapat dalam kompetensi dasar silabus kurikulum
beberapa sampah kertas dibawah meja siswa 2013 pada materi pencemaran lingkungan
dan guru tidak mengarahkan untuk bahwa siswa dituntut untuk menunjukan
membuang sampah terlebih perilaku bijaksana dan bertanggung jawab

2
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud terhadap sikap peduli lingkungan pada
implementasi perilaku menjaga kebersihan materi pencemaran lingkungan di kelas VII
dan kelestarian lingkungan. SMP Negeri 13 Pontianak.
Penggunaan metode atau model
pembelajaran yang digunakan guru dalam METODE PENELITIAN
menyampaikan materi sangat berpengaruh Bentuk penelitian yang digunakan dalam
terhadap sikap kepedulian lingkungan. Salah penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
satu model pembelajaran yang dapat Penelitian eksperimen dapat diartikan
diterapkan dalam meningkatkan sikap peduli sebagai metode penilitian yang digunakan
lingkungan yaitu pembelajaran berbasis untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
lingkungan pada materi pencemaran terhadap yang lain dalam kondisi yang
lingkungan. Model Pembelajaran berbasis terkendali ( Sugiyono, 2016 ).
lingkungan memanfaatkan alam sekitar Jenis desain penelitian yang digunakan
sebagai sumber pembelajaran. Pembelajaran adalah quasi eksperimental design. Desain
berbasis lingkungan ditujukan agar peserta ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
didik dapat memiliki kepeduliah terhadap tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
lingkungan sekitar. mengontrol variabel-variabel luar yang
Hasil penelitian sebelumnya mempengaruhi pelaksanaan eksperimen
menunjukan bahwa model pembelajaran (Sugiyono, 2016)
berbasis lingkungan berdampak positif Rancangan yang digunakan dalam
terhadap pendidikan karakter peserta didik. penelitian ini adalah Nonequivalent Control
Penelitian Syarifah Husna (2013) dengan Group Design. Di dalam desain ini,
judul penelitian Penerapan Model penelitian menggunakan kelompok
Pembelajaran Berbasis Lingkungan pada eksperiemen dan kelompok kontrol dengan
Konsep Perusakan dan Pencemaran diawali sebuah angket sikap peduli
Lingkungan untuk Meningkatkan Sikap lingkungan awal (pretest)yang diberikan
Peduli Lingkungan Siswa SMA Negeri 1 kepada kedua kelompok, kemudian diberi
Sabang menunjukan bahwa ada perbedaan perlakuan (treatment). Penelitian ini
sikap siswa pada lingkungan di kelas kemudian diakhiri dengan sebuat angket
eksperimen antara sebelum (pretest) dan sikap peduli lingkungan akhir (postest)
sesudah perlakuan (posttest) yaitu (Sugiyono, 2016).Pola nonequivalent
peningkatan sikap peduli lingkungan sebesar control group designdapat dilihat pada tabel
26,37% pada kelas eksperimen dan 13,52% 1
pada kelas kontrol. Selanjutnya penelitian Populasi pada penelitian ini adalah siswa
Dadang Djuandi (2016) dengan judul kelasVIIE-VII I. SMP Negeri 13 Pontianak
penelitian Pengaruh Pembelajaran Berbasis tahun pelajaran 2018/2019yang terdiri dari
Masalah Terhadap Sikap Siswa pada lima kelas yaitu kelasVII E, VII F, VII G,
Lingkungan (Studi Eksperimen Quasi pada VII H, dan VII I. Karena kelima kelas
Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 homogen, maka penentuan sampel dapat
Purwadadi) menunjukan bahwaadanya dilakukan dengan teknik Simple Random
perbedaan sikap siswa pada lingkungan di Sampling.(Margono,2004). Dari kelima
kelas eksperimen antara sebelum (pretest) kelas yang terdapat di SMP Ngeri 13
dan sesudah perlaku. Berdasarkan uraian di Pontianak, dipilih secara acak sehingga di
atas, maka dilakukan penelitian tentang dapat kelas VII G sebagai kelas kontrol dan
pegaruh pembelajaran berbasis lingkungan kelas VII H sebagai kelas eksperimen
.

3
tabel 1
Nonequivalent Control Group Design
Kelas Pretest Perlakuan Postest
E O1 X O2
K O3 - O4

(Sugiyono, 2015)
Prosedur penelitian disusun dengan kelas kontrol. (e) Memberikan angket akhir
tujuan agar langjah-langkah penelitian lebih sikap peduli lingkungan pada kelas
terarah pada permasalahan yang eksperimen dan kelas kontrol setelah
dikemukakan. Langkah-langkah yang diberikan perlakuan
dilakukan dalam poses penelitian meliputi
tiga tahap antara lain: Tahap Akhir
Tahapan akhir yang dilakukan yaitu sebagai
Tahap Persiapan berikut: (a)Melakukan analisis dan
Prariset di mulai pada tanggal 17 Mei berupa pengelolahan data hasil penelitian. (b)
mengobservasi proses pelaksanaan Menarik kesimpulan sebagai jawaban dari
pembelajaran guru IPA di dalam kelas, rumusan masalah (c) Menyusun laporan
mengobservasi sikap kepedulian siswa penelitian. (d) Analisis angket sikap peduli
terhadap lingkungan, mengobservasi sarana siswa yang digunakan berdaarkan kala
dan prasarana sekolah dalam menunjang likert. Angket skala likert yang berfungi
sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan, untuk mengukur sikap peduli lingkungan
melakukan wawancara dengan guru berisi peryataan-pernyataan terpilih dan
mengenai kepedulian siswa terhadap telah memiliki nilai skala bagi setiap
lingkungan dengan tujuan untuk menggali kategori jawaban yang diberikan responden.
sikap siswa terhadap lingkungan sekitar, Skor responden belajar siswa ada yang
melaksanakan penyebaran angket prariset bernilai positif dan negatif.
sikap peduli lingkungan dengan tujuan untuk Langkah-langkah pengolahan angket sikap
mengetahui sikap kepedulian siswa terhadap peduli lingkungan adalah sebagai berikut:
lingkungan. (a) Perumusan masalah (a) Menghitung banyaknya siswa memilih
penelitian yang didapat dari hasil prariset. (b) selalu, sering, jarang dan tidak permah pada
Menawarkan solusi dari masalah penelitian setiap item baik untuk pernyataan positif
yang didapat dari hasil prariset. (c) maupun pernyataan negatife (b) menghitung
Merancang instrumen penelitian yaitu skor total maising-masing item baik untuk
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pernyataan positif dan negative (c)
dan Lembar Kerja Peserta Didik menghitung perentase tiap tanggapan (d)
(LKPD).(d)Memvalidasiinstrumen penelitian Menghitung skor total tiap pernyataan.
dan perangkat pembelajaran (e) Melakukan Sedangkan untuk mengetahui besarnya
uji coba instrumen. pengaruh pembelajaran berbasis lingkungan
dapat dihitung dengan rumus :
Tahap Pelaksanaan M1−M2
Δ=
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan σ control
Keterangan :
yaitu sebagai berikut: (a) Memberikan
Δ= Effect Size
angket awal sikap peduli lingkungan pada
M= Rata-rata skorkelaseksperimen
kelas eksperimendan kelas kontrol sebelum
M= Rata-rata skor kelas kontrol
diberikan perlakuan. (b) Memberikan
Σcontrol=Standar deviasi
perlakuan. (c) Model Pembelajaran berbasis
lingkungan pada kelas eksperimen. (d)
Metode Pembelajaran konvensionalpada

4
HASIL DAN PEMBAHASAN Perbedaansikap peduli lingkungan siswa
Perbedaan Sikap Peduli Lingkungan kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol dilihat pada gambar 1.
Persentase Rata-Rata Sikap
73,53
Peduli Lingkungan (%) 75
69,17
68,36
70
65,41 Sebelum Pembelajaran
65
Setelah Pembelajaran

60
Eksperimen Kontrol
Kelas

Gambar 1 Grafik Persentase Rata-rata Skor Angket Sebelum dan Setelah


Pembelajaran Metode Konvensional dan Pembelajaran Berbasis
Lingkungan

Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa Pengaruh Pembelajaran Berbasis


siswa kelas eksperimen mengalami Lingkungan Terhadap Sikap Peduli
peningkatan rata-rata lebih tinggi Lingkungan
dibandingkan kelas kontrol. Rata-rata Hasil perhitungan effect size angket
persentase skor angket pada kelas kontrol sikap peduli lingkungan diperoleh nilai
sebelum perlakuan 68,36% dan sesudah sebesar 0,8. Berdasarkan barometer effect
perlakuan dengan metode konvensioanal sizedari John Hattie (2009) nilai tersebut
sebesar 69,17%. Sedangkan pada kelas termasuk kategori tinggi, sehingga berada
eksperimen persentase sebelum perlakuan pada efek zona yang memiliki dampak
pembelajaran berbasis lingkungan pada terbesar pada sikap peduli lingkungan
kelas eksperimen persentase sebelum sehingga hasil menunjukkan bahwa adanya
perlakuan pembelajaran berbasis lingkungan pengaruh pembelajaran berbasis lingkungan.
65,41% dan setelah perlakuan 73,53%. Berdasarkan tabel luas dibawah lengkungan
Jadi, dapat disimpulkan peningkatan memberikan pengaruh sebesar 29,1%
hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih terhadap sikap peduli lingkungan siswa
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. kelas VII SMP Negeri 13 Pontianak.
Perbedaan hasil belajar siswa pada kedua Kelas kontrol selama proses
kelas ini disebabkan oleh perlakuan yang pembelajaran berlangsung terdapat beberapa
berbeda dalam proses pembelajaran di dua siswa yang tidak mendengarkan penjelasan
kelas tersebut. Pada kelas kontrol diajar guru,ada yang sibuk sendiri (berbicara
dengan metode konvensional sedangkan dengan teman sebangkunya). Pada kelas
kelas eksperimen diajar dengan kontrol siswa diminta lebih menjelaskan
pembelajaran berbasis lingkungan. Pada kembali materi yang telah disampaikan oleh
kelas eksperimen, siswa turun langsung guru dalam bentuk mengerjakan soal. Pada
kelapangan untuk mengamati lingkungan proses pembelajaran guru menjelaskan
sekitar sekolah sedangkan pada kelas secara keseluruhan materi yang akan
kontrol siswahanya terfokus pada penjelasan dibahas, kemudian siswa diminta diskusi
materi yang disampaikan oleh guru. dengan teman sebangku untuk menuliskan
contoh sumber pencemaran lingkungan
diantaranya pencemaran air,udara dan
tanah.

5
Proses pelaksanaan pembelajaran pada kelas kemiskinan, faktor kemanusiaan dan faktor
kontrol siswa cukup antusias dalam gaya hidup.
menyimak dan mendengarkan penjelasan Hasil wawancara dengan siswa kelas
guru. Namun, siswa cenderung pasif pada eksperimen adanya rasa lebih peduli
saat guru mempersilahkan untuk bertanya lingkungan dalam proses pembelajaran
dan pada saat persentasi kelompok. Hal ini terdapat pada tahap mengembangkan hasil
sesuai dengan pendapat Djamarah bahwa karya. Siswa mengemukakan bahwa dengan
pada metode konvensional peserta didik berdiskusi,maka permasalahan yang
adalah penerima informasi secara diberikan dapat diselesaikan dengan baik
pasif,dimana peserta didik menerima dan membuat hasil karya berupa poster
pengetahuan dari guru dan pengetahuan dan ajakan sikap peduli lingkungan dapat
pengetahuan diasumsinya sebagai badan menjadikan siswa sebagai individu yang
dari informasi dan keterampilan yang peduli untuk menjaga lingkungan. Selain
dimiliki sesuai standar. itu, adanya suatu karya berupa poster dapat
Selain itu, metode konvensional dimanfaatkan untuk menghimbau kepada
menyebabkan interaksi diantara peserta orang lain ataupun siswa lain untuk tidak
didik kurang karena guru lebih dominan merusak lingkungan.
didalam proses pembelajaran. Sedangkan Pembelajaran berbasis lingkungan ini
pada kelas eksperimen dengan pembelajaran dapat menumbuhkan sikap peduli
berbasis lingkungan, siswa ditekankan lingkungan dan mengaktifkan siswa,namun
memiliki sikap peduli lingkungan dan model ini memiliki kelemahan memerlukan
langsung dihadapkan pada masalah waktu yang banyak saat proses
pencemaran lingkungan yang mereka temui pembelajaran. Siswa kekurangan waktu
sehari-hari. Hal ini menandakan adannya pada saat menyajikan hasil karya poster
penanaman pendidikan lingkungan hidup yang mereka buat sehingga harus
saat proses pembelajaran. Menurut dilanjutkan di pertemuan berikutnya,
Khanafiyah (2013) pendidikan lingkungan kemudian dalam melaksanakan presentasi
ditekankan pada perubahan sikap, maka setiap kelompok yang ingin bertanya
langkah yang ditempuh adalah dengan dibatasi dengan satu pertanyaan.
menghadapkan siswa dengan permasalahan Hasil penelitian ini memeberikan
lingkungan yang ada. informasi bahwa dengan pembelajaran
Kelas eksperimen siswa mendapatkan berbasis lingkungan dapat meningkatkan
pengetahuan baru tentang cara mencegah sikap peduli lingkungan pada siswa jenjang
kerusakan lingkungan berupa pengetahuan sekolah menengah pertama. Peningkatan
moral yang digunakan untuk mengambil sikap peduli lingkungan melalui
keputusan dalam bersikap dan berprilaku pembelajaran berbasis lingkungan sangat
terhadap lingkungan. Pada proses memerlukan kemampuan dan ketrampilan
pembelajaran siswa dihadapkan dengan guru dalam mengondisikan siswa,
masalah yang nyata dirasakan dalam membimbing dalam diskusi dan
kehidupan sehari-hari seperti tumpukan mengembangkan hasil karya berupa laporan
sampah yang menggunung. hasil diskusi dan poster ajakan sikap peduli
Wawancara dengan beberapa siswa lingkungan.
SMP Negeri 13 Pontianak berbagai faktor Selain dapat meningkatkan sikap peduli
dapat mempengaruhi sikap kepedulian lingkungan pembelajaran berbasis
seseorang terhadap lingkungan diantaranya lingkungan dapat diterapkan untuk
faktor gaya hidup, faktor pengetahuan dan membentuk karakter siswa. Menurut Donny
faktor kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan Kusuma (2007) pembelajaran berbasis
Poerdaminta (2008) bahwa faktor yang lingkungan adalah suatu strategi
mempengaruhi kesadaran lingkungan pembelajaran yang memanfaatkan
diantaranya faktor ketidaktahuan, faktor lingkungan sebagai sarana belajar.

6
Pembelajarn ini penting untuk dilaksanakan lingkungan merupakan salah satu alternatif
karena pembelajaran yang terlalu pembelajaran yang dapat meningkatkan sikap
berorientasi kepada penguasaan materi peduli lingkungan siswa dalam proses belajar
pembelajaran kurang mampumengangkat mengajar pada materi IPA lainnya.
kualitas pendidikan kita, baik dari segi hasil
maupun proses belajar. DAFTAR RUJUKAN
Dampak positif dari diterapkannya Achmad, R.2004. Kimia Lingkungan.
pembelajaran berbasis lingkungan adalah Jakarta: Andi Yogyakarta.
siswa dapat terpacu sikap rasa Becker, Lee A. 2000. Effect Size. (Online).
keingintahuannya tentang sesuatu yang ada (www.uccs.edu/ibecker/effect-size,html,
di lingkungan. Jika kita renungi empat pilar diakses 16 Maret 2018).
pendidikan yaitu learning to know (belajar Depdiknas.2006. Peraturan
untuk mengetahui) yang dilakukan pada MentriPendidikan Nomor 22 Tahun 2006
kelas eksperimen berupa pemahaman Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
contohnya langkah yang ditempuh adalah Djamrah dan Syaiful Bahri. 1999. Psikologi
dengan menghadapkan siswa dengan Pelajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
permasalahan lingkungan yang ada, Djuandi,D. 2016 . Pembelajaran Berbasis
learning to be (belajar untuk menjadi jati Masalah Terhadap Sikap Siswa Pada
diri) contohnya seperti pengetahuan moral Lingkungan ( Studi Eksperimen Quasi
yang digunakan untuk mengambil keputusan Pada Mata Pelajaran Geografi di SMA
dalam bersikap dan berprilaku terhadap Negeri 1 Purwadadi). Jurnal Pendidikan
lingkungan, learning to do (belajar untuk Geografi, Volume 16,hlm 24-33
melakukan sesuatu) dengan cara Husna, S. 2013. Penerapan Model
mengaplikasikan upaya pencegahan Pembelajaran Pada Konsep Perusakan
kerusakan lingkungan, learning to life dan Pencemaran Lingkungan untuk
together (belajar untuk bekerja sama) Meningkatkan Sikap Peduli Lingkungan
contohnya pada saat diskusi kelompok. Siswa SMA negeri 1 Sabang. Jurnal
EduBio Tropika. Volume 1,hlm. 61-120.
KESIMPULAN DAN SARAN Khanafiyah, S. 2013. Model Problem Based
Kesimpulan Intruction Pada Perkuliahan Fisika
Berdasarkan hasil penelitian siswa SMP Lingkungan Untuk Mengembangkan
negeri 13 Pontianak pada materi pencemaran Sikap Kepedulian Lingkungan.Jurnal
lingkungan, maka dapat disimpulkan (1) Pendidikan Fisika Indonesia, Hal 35-42.
Terdapat perbedaan sikap peduli lingkungan Khusnin. 2008. Pembelajaran dengan
siswa kelas VII SMP Negeri 13 Pontianak Pendekatan Lingkungan
yang diajar menggunakan pembelajaran https://khusnin.wordpress.
berbasis lingkungan dengan siswa yang diajar com/2008/09/03/pembelajaran-
menggunakan metode konvensional pada pendekatan-lingkungan.
materi pencemaran lingkungan (2) Nugraheni, Rini dan Ayu. 2015. Pengaruh
Pembelajaran berbasis lingkungan Contextual Teaching And Learning
berpengaruh sebesar 29,1% terhadap (CTL) Tahapan Sikap Peduli Lingkungan
peningkatan sikap peduli lingkungan siswa Siswa Kelas IV di SD Negeri Selang
kelas VII SMP Negeri 13 Pontianak pada Kecamatan Wonosari Kabupaten
materi pencemaran lingkungan. Gunung Kidul. (Skripsi). Yogyakarta.
Universitas Yogyakarta.
Saran Sukoco,T. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam
Dari hasil penelitian dapat dijadikan saran kelas VII. Klaten: PT.Intan Pariwara.
dalam rangka pengembanga pembelajaran Sya’ban dan Muhammad Fuad. 2014.
IPA. Adapun saran – saran di dalam Kepedulian Lingkungan Dengan
penelitian yaitu pembelajaran berbasis Pembelajaran IPA Terintegrasi Kearifan

7
Lokal. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Widiarti,D. 2016. Pengaruh Pembelajaran
Vol5,No.2 Oktober 2014, Hal 82-86. Pendekatan Lingkungan Terhadap
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982. Motivasi Belajar Materi Asam Basa, Hal
Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok 5.
Pengelolaham Lingkungan Hidup. Widodo dan Wahono. 2016. Buku Guru Ilmu
Undang – Undang Republik IndonesiaNomor Pengetahuan Alam Edisi Revisi. Jakarta:
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Kemendikbud.
Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai