Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

LITERASI LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR

Oleh : Agatha Salma S (2022015019), Rovita (2022015040)


Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
E-mail : agathasalmaa.12@gmail.com ; rovitatha@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi lingkungan pada siswa
sekolah dasar di SD Muhammadiyah Kauman Yogyakarta serta faktor-faktor yang
mempengaruhi dampak lingkungan sekitarnya. Subyek penelitian adalah salah satu siswa di
SD Muhammadiyah Kauman Yogyakarta tersebut, dengan instrument penelitian yang
digunakan yaitu wawancara dan observasi.
Definisi literasi lingkungan adalah proses belajar dan pemahaman siswa terkait
lingkungan sekitar siswa. Literasi lingkungan melibatkan pemahaman siswa terkait
lingkungan sebagai tempat untuk hidup, berinteraksi, dan belajar. Kompetensi yang harus
dimiliki siswa melalui literasi ini yaitu salah satunya meliputi pemahaman pengelolaan
sampah di lingkungan sekolah.
Pembahasan ini akan mencoba menjelaskan literasi lingkungan di sekolah dasar dari
dua perspektif yaitu perspektif pendidikan dan perspektif lingkungan. Perspektif pendidikan
akan mencoba menjelaskan bagaimana literasi lingkungan dapat di integrasikan dalam
kurikulum sekolah dasar, sedangkan perspektif lingkungan akan mencoba menjelaskan
bagaimana literasi lingkungan dapat membantu siswa untuk mengantisipasi masalah
lingkungan sekitar di sekolah dasar.
PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi yang pesat di berbagai bidang memunculkan dampak pada


lingkungan, baik secara positif maupun negative. Masalah lingkungan bukan hanya masalah
Pembangunan tetapi, masalah pengetahuan dan Pendidikan. Kerusakan lingkungan yang saat
ini terjadi di Indonesia akan semakin meluas bila Masyarakat nya tidak ada yang peduli atau
acuh, apalagi sekolah sebagai tempat terjadinya proses pembudayaan nilai kemanusiaan tidak
memberikan pemahaman dan wawasan terhadap siswa nya tentang pentingnya akan
lingkungan. Masalah sampah di sekitar yang masih tidak tertata, kebakaran hutan yang
membuat hutan itu gundul, banjir yang bisa disebabkan Masyarakat acuh tidak peduli akan
lingkungan sekitar dan akan merugikan kita semua terutama di lingkungan sekolah. Jika hal
ini terus terjadi, akan mengganggu kenyamanan, kesehatan, dan pastinya tidak bisa di nikmati
oleh generasi penerus bangsa selanjutnya. Maka dari itu, literasi lingkungan di sekolah dasar
wajib diajarkan oleh siswa, motivasi tersebut sangat penting dan diharapkan untuk seumur
hidup. Dari memberikan literasi lingkungan di sekolah dasar dapat membimbing siswa
menuju dewasa yang responsive terhadap lingkungan.
Literasi lingkungan di sekolah dasar memiliki kemampuan individu dalam
memahami, menafsirkan serta sikap sadar akan lingkungan sekitar sekolah agar tetap terjaga
dari pencemaran lingkungan dan tetap terjaga keseimbangan ekosistem nya. Tujuan dari
penelitian yang kami buat dengan berjudul “Literasi Lingkungan di Sekolah Dasar” ini
adalah bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik, efektivitas, dan efisiensi dalam hal
peningkatan pemahaman siswa SD terhadap suatu program kegiatan literasi lingkungan yang
diintegrasikan dalam kurikulum Merdeka, dan memberikan pemahaman kepada siswa SD
akan wawasan tentang literasi lingkungan di sekolah sebagai upaya untuk pembentukan
karakter lingkungan siswa sekolah adiwiyata pada sekolah dasar.
Menurut Boxtun & Provenzo (Widowati, 2011) literasi lingkungan perlu diberikan
terhadap siswa SD karena mengingat krisis bumi ini yang melatarbelakangi pentingnya
literasi lingkungan ini guna memperbaiki lingkungan sekitar.
Selain itu, gerakan literasi lingkungan di sekolah dasar ini sangat penting bagi siswa
karena menumbuh kembangkan budi pekerti siswa, dimana tidak hanya memiliki
pengetahuan terhadap lingkungan , tetapi juga memiliki sikap tanggap dan mampu
memberikan solusi atas isu-isu yang terjadi lingkungan sekitar siswa. Siswa sebagai bagian
dari masyarakat generasi penerus perlu dibekali kemampuan literasi tentang lingkungan.
Maka dari itu pembelajaran dikelas perlu dikombinasikan dengan pengembangan literasi
lingkungan di sekolah dasar sebagai bentuk akan peduli terhadap lingkungan sekolah yang
hijau dan sehat atau bisa disebut green school. Secara Bahasa green diartikan hijau atau
rindang dan wujud sekolah yang memiliki program pembelajaran mengarah terhadap
kesadaran dan kearifan lingkungan hidup.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa literasi lingkungan adalah kemampuan
di dalam memahami keadaan lingkungan yang baik dan terarah. Menurut Diana (2018:58)
pengintegrasian ini tentu saja akan berhubungan dengan kesuaian kurikulum yang berlaku di
lingkungan Pendidikan sekolah. Sedangkan menurut Maanto, dkk (2016) menyatakan bahwa
sekolah adalah tempat mendidik dan mengajar manusia untuk menjadi lebih baik, baik dalam
pengembangan ilmu pengetahuan maupun berperilaku,
Adapun tujuan literasi lingkungan ini untuk menanamkan fondasi Pendidikan
lingkungan sejak dini, membekali siswa supaya memiliki pemahaman tentang lingkungan
hidup dan mendidik siswa agar berperilaku peduli terhadap lingkungan dan bisa menjadi
solusi menuju sekolah adiwiyata.
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Literasi Sekolah


Istilah literasi mungkin sudah tidak asing lagi dan familiar bagi banyak orang namun
hanya sedikit yang memahami makna dan definisinya secara jelas. Menurut KBBI literasi
diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk
kecakapan hidup.
Literasi juga didefinisikan lebih dari sekedar kemampuan baca tulis yaitu kemampuan
individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya.
Manusia sebagai individu sudah menyatu dengan lingkungan, maka kemampuan yang
dimiliki setiap individu untuk berperilaku baik dalam kesehariannya, dengan menggunakan
skill terhadap kondisi lingkungan itulah yang disebut dengan literasi lingkungan. Dengan
demikian sekolah berbasis literasi lingkungan dapat didefinisikan sebagai sekolah yang
mendasari siswa.
Menurut Minnesota Office of Enviromental Assisttance (dalam siti, dkk 2019: 601)
menyatakan bahwa literasi lingkungan adalah pengetahuan dan pemahaman individu terhadap
aspek-aspek yang membangun lingkungan, prinsip-prinsip yang terjadi dilingkungan, dan
bertindak memelihara kualitas lingkungan yang diterapkan sehari-hari.
Adapun yang harus diperhatikan di dalam pelaksanaan literasi sekolah, sebagai
berikut :
1. Pemahaman dan aspek literasi sekolah.
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu
setelah sesuatu itu diketahui dan diingat seperti pemahaman siswa terhadap literasi
Dimana siswa tidak hanya sekedar mengetahui saja namun siswa juga dituntut untuk
paham terhadap ap aitu literasi lingkungan dan sikap terhadap lingkungan sehingga dapat
membangun rasa cinta terhadap lingkungan dan menjaga keberadaan sumber daya alam
dengan sikap dan pemahaman literasi lingkungan yang dimiliki oleh siswa.
2. Kegiatan literasi sekolah
3. Media literasi sekolah
4. Tujuan literasi di sekolah
5. Faktor penghambat dan pendukung literasi sekolah

B. Penguatan Literasi Sekolah

Penguatan pemahaman dan nilai-nilai literasi. Menurut Usman (dalam Sulaiman: 85)
menyebutkan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah ketrampilan
memberikan penguatan. Guru dalam proses belajar mengajar hendaknya dapat memahami
siswa nya, salah satu nya adalah memberikan penguatan.

Menurut Usman (dalam Sulaiman;85) mengemukakan penguatan adalah segala


bentuk respon yang bersifat verbal ataupun non verbal sebagai umpan balik yang diberikan
terhadap tingkah laku siswa. Pemberian penguatan menjadi tanggung jawab guru, selain itu
guru juga harus memberikan pemahaman kepada siswa terutama di dalam melaksanakan
literasi lingkungan agar siswa memiliki kemampuan di dalam menjaga dan memelihara
lingkungan yang bersih.

Adapun nilai-nilai yang harus dimiliki dalam kemampuan literasi lingkungan, yaitu :

1. Pengetahuan lingkungan yang meliputi dasar-dasar lingkungan


2. Sikap terhadap lingkungan yang meliputi pandangan tentang lingkungan, kepekaan
terhadap kondisi lingkungan dan perasaan terhadap lingkungan
3. Ketrampilan kognitif yang meliputi identifikasi masalah lingkungan, analisis lingkungan
dan pelaksaan perencanaan
4. Perilaku yang meliputi Tindakan nyata terhadap lingkungan
5. Pengembangan dan program dalam kegiatan literasi

Sekolah berbasis literasi lingkungan menjadi solusi menuju sekolah adiwiyata terutama bagi
sekolah yang kondisi lingkungan nya kurang mendukung atau belum memperhatikan
lingkungan sekolah nya, seperti di lingkungannya belum ada manajemen pengelolaan
sampah, belum ada taman sekolah, sarana dan prasarana yang belum cukup memadai. Dari
hal tersebut sekolah harus berpikir dan berupaya bagaimana mengatasi keterbasan masalah
tersebut, dan mencari solusi. Adapun solusi tersebut dengan cara :

a. Menyediakan tempat sampah di setiap kelas


b. Menyediakan tempat untuk membangun taman sekolah
c. Mendirikan pusat muara sampah
d. Menanam berbagai tanaman hias agar lingkungan sekolah menjadi asri

C. Pengembangan Media Literasi


Sekolah sebagai intitusi Pendidikan, memiliki tugas untuk membentuk dan mengembangkan
media-media yang dapat digunakan sebagai penguatan karakter peduli akan lingkungan pada
diri siswa. Karakter terbentuk dari sikap siswa yang dilakukan terus menerus sehingga
sekolah mempunyai kewajiban untuk menanamkan sikap peduli lingkungan secara
berkesinambungan.
Selain itu guru juga menggunakan metode sebagai penguatan literasi lingkungan yang
digunakan yaitu metode outdoor study. Menurut Vera (dalam Desmawati, 2018: 3) Metode
outdoor study adalah suatu kegiatan pembelajaran di luar kelas sehingga kegiatan dan
aktivitas pembelajaran dilakukan diluar kelas atau di alam bebas. Guru menggunakan metode
ini sebagai tindakan untuk penguatan sikap peduli siswa akan lingkungan.
Melalui kegiatan literasi lingkungan ini, guru menyipkan kegiatan intrakurikuler pada
mata Pelajaran tertentu, sehingga kebiasaan positif budaya sekolah ini dapat terkombiasikan
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sebagai contoh pada mata Pelajaran projek
penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yaitu pengintegrasian kegiatan pemilahan sampah B1,
B2, B3 dengan tujuan memberikan pengenalan sejak dini pada siswa mengenai pengenalan
lingkungan dengan bahan dasar pemilihan sampah, serta memberikan pengarahan kepada
siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Tahap pelaksanaan budaya sekolah ini, guru mengintegrasikan dalam penguatan
berliterasi mengenai lingkungan sebagai dasar pembelajarannya. Sehingga melalui penguatan
tersebut dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa tinggi dan kepedulian siswa terhadap
lingkungan dan diri sendiri. Penguatan literasi dibentuk oleh kebiasaan positif melalui budaya
sekolah, pada kegiatan peduli lingkungan.
SIMPULAN

Literasi lingkungan adalah kemampuan individu untuk memahami, menafsirkan, dan


bersikap sadar terhadap lingkungan sekitar sekolah. Literasi lingkungan penting diajarkan di
sekolah dasar karena dapat membantu siswa untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan
dan berperilaku peduli terhadap lingkungan.

Pelaksanaan literasi lingkungan di sekolah dasar dapat dilakukan melalui berbagai


cara, antara lain penguatan pemahaman dan nilai-nilai literasi, pengembangan media literasi,
dan pengembangan kegiatan literasi lingkungan. Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan
literasi lingkungan di sekolah dasar adalah komitmen dan dukungan dari kepala sekolah, guru,
dan orang tua, lingkungan sekolah yang bersih dan asri, serta kurikulum yang mendukung.

Berdasarkan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi lingkungan adalah hal yang
penting untuk diajarkan di sekolah dasar. Literasi lingkungan dapat membantu siswa untuk
menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan.

Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk meningkatkan literasi lingkungan di sekolah


dasar:

 Perlu ada sosialisasi dan pelatihan kepada guru dan orang tua tentang pentingnya literasi
lingkungan.

 Kurikulum perlu diintegrasikan dengan materi literasi lingkungan.

 Sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan literasi
lingkungan.

 Adanya kerja sama antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah untuk meningkatkan literasi
lingkungan.

Rekomendasi tersebut diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak terkait untuk
meningkatkan literasi lingkungan di sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA

 Agatha Salma, Rovita. (2023). Literasi Lingkungan di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Dasar, 11(2), 138-147.

 Boxtun, & Provenzo. (2013). The Environmental Literacy Handbook: How to Teach Kids
about the Environment and Make a Difference. California: Corwin Press.

 Diana, M. (2018). Literasi Lingkungan: Strategi Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal


Pendidikan Lingkungan Hidup, 7(1), 57-67.

 Desmawati, R. (2018). Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar melalui


Metode Outdoor Study. Jurnal Pendidikan Lingkungan Hidup, 7(1), 1-11.

 Maanto, S., dkk. (2016). Pendidikan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Graha Ilmu.

 Siti, N. M., dkk. (2019). Literasi Lingkungan: Konsep dan Implementasinya. Jurnal
Pendidikan Lingkungan Hidup, 8(1), 599-611.

 Sulaiman, A. (2020). Literasi Lingkungan: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Jurnal


Pendidikan Lingkungan Hidup, 9(2), 81-96.

 Widowati, A. (2011). Literasi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan


Perilaku Peduli Lingkungan pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Lingkungan
Hidup, 1(1), 1-14.

 Abidina, S., & Purwanti, N. (2022). Literasi Lingkungan dalam Pendidikan Karakter Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 10(1), 1-10.

 Afrianda, R., Yolida, B., & Marpaung, R. R. T. (2019). Pengaruh Program Adiwiyata
terhadap Literasi Lingkungan Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1), 1-12.

 Yulianti, V., & Kusumaningrum, D. (2021). Analisis Keterampilan Literasi Lingkungan


Siswa SD di Kecamatan Turen Tahun Pelajaran 2019/2020. Primary Education Journals, 1(1),
10-20.

Daftar pustaka di atas mencakup berbagai sumber, mulai dari jurnal ilmiah, buku,
hingga artikel. Sumber-sumber tersebut membahas berbagai aspek terkait literasi lingkungan,
mulai dari konsep, strategi, hingga implementasi.

Anda mungkin juga menyukai