Anda di halaman 1dari 13

KURIKULUM PLH DI SEKOLAH DASAR

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH : PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
DOSEN PENGAMPU : FENI KURNIA, M.Pd.

OLEH
KELOMPOK 7 :

LALA OKTOPIYANI 200141850


MELATA WARISMA 200141862
M. FARZADITA JP 200141858
NOVELA ANGGREINI 200141876
PUTRI DWI MULYANTI 200141884

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. atas Rahmat dan Hidayah- Nya.
Shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW. beserta para sahabat
yang telah memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya iman.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah " Pendidikan
Lingkungan Hidup” program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis
menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Fadilah Sobri, M.Eng, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Bangka Belitung.
2. Bapak Romadon, S.T., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
3. Said Akhmad Maulana, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Feni Kurnia, M.Pd., selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
5. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu proses penyelesaian makalah
ini.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pendidikan, khususnya di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Akhir kata, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan
dan pengembangan makalah ini.

Pangkalanbaru, Oktober 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………...….1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...…2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dari Pendidikan Lingkungan Hidup............................................3
B. Tujuan Dan Manfaat Pendidikan Lingkungan Hidup Di Sekolah Dasar.......4
C. Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup Di Sekolah Dasar Pada Kelas
Rendah Dan Kelas Tinggi….…….……………………................................6
D. Penyusunan RPP Pendidikan Lingkungan Hidup Di Sekolah Dasar.............6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………....11
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah wahana yang paling tepat untuk membangun
keyakinan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku ekologis manusia
sedangkan pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk mengembangkan
kesadaran umat manusia akan lingkungan hidup dengan seluruh
permasalahan yang terdapat didalamnya (Soeriatmadja, 1997). Pendidikan
lingkungan hidup pada dasarnya berperan untuk merubah perilaku
individu menjadi perilaku yang positif terhadap lingkungan (Meilani,
2011).
Usia anak-anak adalah masa emas pembentukan karakter dan sikap dimana
pada usia ini sangat penting diajarkan hal-hal positif seperti pendidikan
lingkungan hidup agar terbiasa untuk menerapkan sikap-sikap cinta
lingkungan saat ia dewasa nanti.
Pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan pada anak sejak dini
mempunyai beberapa manfaat diantaranya, anak dapat memahami dan
mengenal lingkungan sejak masih kecil, anak dapat terus menjaga dan
melestarikan lingkungan hingga ia dewasa, dan dapat membiasakan sifat
menjaga lingkungan pada anak hingga dewasa nanti (Nurgiyantoro, 2005).
Pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di sekolah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap permasalahan lingkungan
hidup, selain itu juga meningkatkan daya ingat, penerapan, analisis, dan
evaluasi terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Dasar dapat diintegrasikan ke
dalam kurikulum pendidikan yaitu K13. Pendidikan lingkungan hidup K13
di sekolah dasar, tidak berupa pembelajaran terpisah melainkan bentuk
pembelajaran yang materinya diintegrasikan ke dalam pembelajaran
tematik K13 sesuai dengan tema tertentu.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian dari Pendidikan lingkungan hidup ?
2. Apasaja tujuan dan manfaat Pendidikan lingkungan hidup di
sekolah dasar ?
3. Apasaja penerapan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar
pada kelas rendah dan kelas tinggi?
4. Apasaja yang menjadi cangkupan penyusunan RPP pendidikan
lingkungan hidup di sekolah dasar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan lingkungan hidup.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat Pendidikan lingkungan
hidup.
3. Untuk mengetahui penerapan lingkungan hidup di sekolah dasar
pada kelas rendah dan kelas tinggi.
4. Untuk mengetahui cangkupan penyusunan RPP pendidikan
lingkungan hidup di sekolah dasar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup


Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu faktor yang penting untuk
mengurangi kerusakan lingkungan, dan merupakan sarana yang penting untuk
menghasilkan sumber daya manusia demi kelangsungan kehidupan, pendidikan
lingkungan hidup dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian
masyarakat dalam mencari dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan
lingkungan sekitar, untuk itu pendidikan lingkungan hidup yang diberikan oleh guru
terhadap peserta didik sangatlah penting, karena pendidik merupakan generasi
penerus bangsa. Pendidikan lingkungan tidak hanya merubah situasi dan kondisi
lingkungan yang rusak menjadi baik dalam waktu yang singkat, melainkan
membutuhkan waktu, proses dan sumber daya. Oleh karena itu, pendidikan
lingkungan hidup sedini mungkin perlu diusahakan agar dapat meminimalisir
kerusakan- kerusakan lingkungan.
PLH merupakan program pendidikan untuk membina anak didik agar memiliki
pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasioanal dan bertanggung jawab
terhadap alam dan terlaksanya pembangunan yang berkelanjutan , selain itu PLH juga
dimaksudkan agar siswa memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku rasional terhadap
masalah kependudukan dan lingkungan hidup, katena PLH bukan mata pelajaran
yang berdiri sendiri melainkan mata pelajaran yang diintegerasikan keberbagai mata
pelajaran dalam kurikulum. Dalam lingkungan tidak terlepas dari komponen biotik
dan abiotik yaitu dari mahluk hidup dan benda mati, oleh karenanya penanaman
pendidikan lingkungan hidup akan sangat berpengaruh terhadap peserta didik dalam
keberlanngsungan hidupnya.
B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar
Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar adalah agar siswa memiliki
pengetahuan, sikap dan tingkah laku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap
masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
Manfaat Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar yaitu:

3
1. Dapat memberikSan informasi-informasi kepada siswa-siswa tentang pentingnya
menjaga lingkungan hidup.
2. Dapat memberikan kesadaran kepada siswa-siswa akan pentingnya lingkungan
hidup.
3. Dapat mengetahui seberapa besar rasa sensifitas siswa-siswa terhadap kondisi
lingkungan sekitarnya.
4. Memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap/perilaku, motivasi dan komitmen, yang diperlukan untuk bekerja
secara individu.
Pendidikan lingkungan hidup memasukkan aspek afektif yaitu tingkah laku, nilai dan
komitmen yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan.
Pendidikan lingkungan hidup di sekolah merupakan salah satu dari penerapan
karakter. Pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan hidup menanamkan nilai-
nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan (kognitif), kesadaran
atau kemauan (afektif), dan tindakan (psikomotor) untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut.

C. Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar pada Kelas Rendah


dan Kelas Tinggi
a. Penerapan PLH di Kelas Rendah Sekolah Dasar
Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelas rendah dan
kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-kelas
tinggi 141 terdiri dari kelas empat, lima, dan enam (Supandi, 1992: 44). Di Indonesia,
rentang usia siswa SD, yaitu antara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun. Usia siswa pada
kelompok kelas rendah, yaitu 6 atau 7 sampai 8 atau 9 tahun. Siswa yang berada pada
kelompok ini termasuk dalam rentangan anak usia dini. Masa usia dini ini merupakan
masa yang pendek tetapi sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu,
pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan
berkembang secara optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa tugas
perkembangan siswa sekolah (Makmun, 1995: 68), diantaranya: (a) mengembangkan
konsepkonsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari, (b) mengembangkan kata hati,

4
moralitas, dan suatu skala, nilai-nilai, (c) mencapai kebebasan pribadi, (d)
mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi-institusi
sosial.
Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak
usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:
1. Konkrit Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang
konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan
titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan
lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan
bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya,
keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan
kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
2. Integratif Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari
sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai
disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal
umum ke bagian demi bagian.
3. Hierarkis Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara
bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis,
keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.
b. Penerapan PLH di Kelas Tinggi Sekolah Dasar
Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, yang berlangsung antara usia 9/10 tahun –
12/13 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5 dan 6. Ciri anak kelas tinggi
yaitu : Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari, Ingin tahu, ingin
belajar dan realistis, Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus, Anak
memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di
sekolah, Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk
bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Sehingga dalam penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup di kelas tinggi harus
menyesuaikan dengan karakter siswa tersebut. Adapun penerapan PLH yang dapat
dilakukan di kelas tinggi misalnya Pengintegrasian pada kegiatan intrakurikuler

5
mengacu pada kurikulum yang berlaku. Guru menyisipkan topik atau isu
lingkungan pada mata pelajaran tertentu sehingga tidak mengganggu tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai. Sebagai contoh, pada mata pelajaran IPA
kelas 2, pendidikan lingkungan hidup diintegrasikan pada “kompetensi dasar 1.2
mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran)
dan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman)”, dengan indikator merawat tanaman
yang ditanam sendiri. Begitu pula pada kelas 4, pendidikan lingkungan hidup
diintegrasikan pada “kompetensi dasar 10.1. mendeskripsikan berbagai penyebab
perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut)”,
dengan indikator merawat tanaman dan ikut serta membuat biopori di lingkungan
sekolah. Sedangkan mata pelajaran lain yang juga diintegrasikan adalah Bahasa
Indonesia, IPS, dan Matematika.
Pengintegrasian pendidikan lingkungan juga dapat dilaksanakan melalui kegiatan
ekstrakurikuler baik wajib maupun pilihan, misalnya Kepramukaan, Sedangkan
kegiatan yang diintegrasikan dengan program sekolah yaitu melalui pemilahan
sampah, pengelolaan sanitasi, pemanfaatan listrik, air, dan ATK, pelayanan
kantin, taman toga, taman sayur, taman kelas, perikanan, pengomposan, sumur
resapan, keterampilan daur ulang barang-barang bekas, dan penghematan energi.

D. Cangkupan Penyusunan RPP Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur, dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi
dasar yang ditetapkan. Proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
Komponen RPP adalah :
1) Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2) Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

6
3) Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4) Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5) Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6) Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
7) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
8) Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9) Kegiatan pembelajaran/Langkah pembelajaran a. Pendahuluan : Merupakan
kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b. Kegiatan Inti : Kegiatan inti
merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c.
Kegiatan Penutup : Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

7
mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
10) Penilaian Hasil Belajar : Prosedur dan instrumen proses dan hasil belajar
disesuaikan denga indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar
penilaian.
11) Sumber Belajar : Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pendidikan lingkungan hidup membicarakan masalah terkait dengan kesadaran


masyarakat dalam upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh
berbagai pihak atau elemen masyrakat yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai
lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat
menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan masa yang
akan datang. Adapun ruang lingkup dari pendidikan lingkungan hidup adalah
kelembagaan, SDM, sarana dan prasarana, pendanaan, materi, komunikasi, dan
informasi, peran serta masyarakat dan metode pelaksanaan.
Tujuan dari pendidikan lingkungan adalah untuk membentuk manusia agar
memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan pengetahuan kesadaran
masyarakat tentang permasalahan lingkungan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Yahner, Erich. 2016. Annotated Bibliography: Environmental Education (2014-


2015).
Journal International of Science and Policy
Sudjoko. Modul Perkembangan dan Konsep Dasar Pendidikan Lingkungan
Hidup.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
TingkatSatuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
BSNP.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2004. Rencana Pembangunan
Berkelanjutan

10

Anda mungkin juga menyukai