DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 11:
NINDI DEVA ANGGRAINI (200141873)
PRIASTINI ANGGRAENI (200141880)
PUTRI DWI MULYANTI (200141884)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Masalah Matematika
dalam Kehidupan Sehari-hari dengan menggunakan Konsep Matematika
Pengukuran Trigonometri" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemecahan Masalah
Matematika di SD. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hevitria, M. Pd., selaku dosen
Mata Kuliah Pemecahan Masalah Matematika di SD. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Trigonometri.................................................................................. 3
B. Penerapan Trigonometri Dalam Kehidupan Sehari-Hari ............................... 6
C. Pengertian Pengukuran .................................................................................... 9
D. Penerapan Pengukuran Dalam Kehidupan Sehari-Hari ................................ 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lebih dari 3000 tahun yang lalu pada zaman Mesir Kuno dan Babilonia serta
peradaban Lembah Indus adalah awal trigonometri dapat dilacak. Matematikawan
India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk
menghitung astronomi dan juga trigonometri. Sekitar 150 SM matematikawan
Yunani Hipparchus menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segi tiga.
Dan dilanjutkan oleh Ptolemy yang juga merupakan matematikawan yunani sekitar
tahun 100 yang mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Kemudian pada tahun 1595 matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus
menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri dan
memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Perancis. Hingga saat ini
trigonometri telah digunakan oleh pembuat jalan, pembuat jembatan dan mereka
yang menghasilkan bangunan.
Pengukuran merupakan kegiatan yang sangat penting dalam setiap percobaan
ilmiah seperti penelitian dan praktikum. Kegiatan pengukuran yang akurat
merupakankunci keberhasilan dalam pengolahan data dan penyedia
informasi. Namun, dalam setiap pengukuran selalu ada ketidakpstian nilai
pengukuran. Hal itu dapat diakibatkan oleh keterbatasan alat maupun ketidak
telitian orang yang melakukan pengukuran. Untuk mendapatkan ketepatan nilai
yang akurat pengukuran biasanya dilakukan menggunakan alat ukur yang memiliki
nilai keakuratan tinggi dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga didapatkan
sejumlah data yang mendekati nilai sebenanya yang kemudian dapat diolah
kembali menggunakan kaidah-kaidah statistika (Burhanuddin, 2011).
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Trigonometri?
b. Bagaimana penerapan trigonometri dalam kehidupan sehari-hari!
c. Apa yang dimaksud dengan Pengukuran?
d. Bagaimana penerapan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari!
C. Tujuan
Untuk mengetahui lebih dalam apa itu trigonometri, penerapan trigonometri
dalam kehidupan sehari-hari, pengukuran dan penerapan pengukuran dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Trigonometri
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu trigonon yang memiliki arti
“tiga sudut” dan metron yang memiliki arti “mengukur”. Trigonometri adalah salah
satu cabang matematika tentang hubungan antar sudut dan sisi pada segitiga.
Rumus trigonometri dipakai untuk menghitung sudut di segitiga.
Dua segitiga meskipun sisinya berbeda panjang mungkin
sebangun.
a 2 + b2 = c 2
: C2
𝑎2 𝑏2 𝑎 𝑏
+ 𝑐 2 = 1 ( 𝑐 )2 + ( 𝑐 ) 2 = 1
𝑐2
Karena:
𝑎 𝑏
Sin ∝ = dan Cos ∝ =
𝑐 𝑐
Maka :
(Sin ∝)2 + (Cos ∝)2 = 1
Sin2 ∝ + Cos2 ∝ = 1
Jika :
Sin2 ∝ + Cos2 ∝ = 1
: Sin2 ∝
Sin2 ∝ Cos2 ∝ 1
+ = Sin2 ∝
Sin2 ∝ Sin2 ∝
1 + Cot2 ∝ = Cosec2 ∝
Jika:
Sin2 ∝ + Cos2 ∝ = 1
: Cos2 ∝
Sin2 ∝ Cos2 ∝ 1
+ =
Cos2 ∝ Cos2 ∝ Cos2 ∝
Tan2 ∝ + 1 = Sec2 ∝
a. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-siku
a) Terhadap sudut α
b) Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut α
c) Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut α
d) Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa
Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan
trigonometri terhadap sudut α sebagai berikut:
Panjang siku−siku di depan huruf A a
1. SIN ∝ = =
Panjang Hipotenusa c
Panjang siku−siku di dekat (berimpit) sudut A b
2. COS ∝ = =
Panjang Hipotenusa c
Panjang siku−siku di depan huruf A a
3. TAN ∝ = =b
Panjang siku−siku di dekat sudut A
Panjang Hipotenusa c
4. CSC ∝ = Panjang siku−siku di depan huruf A = a
Panjang Hipotenusa c
5. SEC ∝ = =
Panjang siku−siku di dekat sudut A b
Panjang siku−siku di dekat huruf A c
6. COT ∝ = =a
Panjang siku−siku di depan A
Dimana :
OP = √𝑋 2 + 𝑦 2 = r dan r < 0
Berdasarkan gambar di atas, diperoleh perbandingan sbb:
Ordinat P y
1. SIN ∝ = Panjang OP = r
absis P x
2. COS ∝ = Panjang OP = r
Ordinat P y
3. COS ∝ = =x
absis P
panjang OP r
4. CSC ∝ = =y
ordinat P
panjang OP r
5. SEC ∝ = =x
absis P
absis P x
6. COT ∝ = =
ordinat P y
Dilihat dari sudut A, maka BC adalah depan sudut, dan AB adalah samping
sudut. Karena yang diketahui depan dan yang ditanyakan samping, maka kita
gunakan tan.
𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 4√6
Tan 30⁰ = 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 AB = .3
√3
4√6
Tan 30⁰ = AB = 12√12
𝐴𝐵
4√6
AB = tan 30⁰ jadi, lebar sungai tersebut adalah 12√12
4√6
AB =
√3
—
3
2. Sebuah tiang membentuk bayangan ditanah dengan panjang 150 cm dengan
sudut elevasi (sudut yang terbentuk antara garis horizontal dan sisi miring)
sebesar 30⁰. Tentukan tinggi tiang tersebut!
Jawab:
de = 150.tan 30⁰
1
de = 150. 3 √3
de = 50 √3
jadi, tinggi tiang adalah 50 √3 cm.
3. Panjang benang layang-layang adalah 150 m. Dan sudut elevasi layang-
layang terhadap tanah adalah 60⁰. Tentukan tinggi layang-layang terhadap
tanah!
Jawab:
de = 150.sin 60⁰
1
de = 150.2 √3
C. Pengukuran
Secara umum, pengertian pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu
besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Definisi
pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan ukur. Selain itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai
pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh seseorang, hal atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan
disepakati.
b. Jenis-jenis Pengukuran
1. Pengukuran Sudut
Langkah pertama yaitu mengklasifikasikan sudut seperti lancip, siku-
siku, dan tumpul yang dibandingkan terhadap sudut siku-siku.
Pengukuran sudut siku-siku adalah satu pengukuran yang pertama
dilakukan yang dimana ukuran sudut siku-siku adalah 90 derajat.
Karena sudut lancip adalah lebih kecil dari pada sudut siku-siku, maka
ukuran sudut lancip kurang dari 90 derajat, sedangkan sudut tumpul
ukurannya harus lebih dari 90 derajat. Ketika mengukur, kita seharusnya
memeriksa untuk melihat rasional bilangan-bilangan itu. Jika sudut
dikatakan sebagai sudut lancip dengan ukuran 120 derajat, maka itu
tidak rasional karena sudut lancip adalah lebih kecil dari sudut siku-siku.
Proses penaksiran ini akan membantu untuk memutuskan pada skala
busur derajat yang digunakan pada sudut tertentu.
Berikut adalah klasifikasi sudut:
1) Sudut siku-siku, adalah sudut yang berukuran 90 derajat
2) Sudut lancip, adalah sudut yang berukuran lebih dari 0 derajat
dan kurang dari 90 derajat.
3) Sudut tumpul, adalah sudut yang berukuran lebih dari 90 derajat
dan kurang dari 180 derajat.
4) Sudut lurus, adalah sudut yang berukuran 180 derajat.
2. Pengukuran Waktu
Ketika menggunakan pendekatan rasio, sebelumnya kita harus
memahami rasio-rasio dasar terlebih dahulu lalu kemudian merangkai
hubungan-hubungan ini hingga sampai pada konversi yang diinginkan.
Berikut ini adalah satuan-satuan konversi :
60 detik = 1 menit
60 menit = 1 jam
24 jam = 1 hari
Ketika jumlah detik dikehendaki dalam tujuh hari, berikut langkah
pertama untuk menemukan rasio dari detik untuk satu hari yang
menggunakan rangkaian rasio :
60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 24 𝑗𝑎𝑚
× × = detik dalam 1 hari
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 1 𝑗𝑎𝑚 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
Apabila melihat contoh pada gambar diatas, hal yang pertama terpikirkan adalah
terkait pelajar fisika seperti gaya, tekanan, daya, bahkan arus listrik. Tetapi pada dasarnya
antara matematika dan fisika keduanya memiliki keterkaitan terkait perhitungan. Seperti
contoh pada fisika juga terdapat hitungan mengenai Panjang dan luas yang dimana di
matematika juga menjumpai.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu trigonon yang
memiliki arti “tiga sudut” dan metron yang memiliki arti “mengukur”.
Trigonometri adalah salah satu cabang matematika tentang hubungan antar
sudut dan sisi pada segitiga. Rumus trigonometri dipakai untuk menghitung
sudut di segitiga. Penerapan trigonometri dalam kehidupan sehari-hari dapat
digunakan dalam navigasi untuk menemukan jarak dari pantai ke suatu titik
laut, digunakan dalam mencari ketinggian menara dan pegunungan,
digunakan dalam menghitung gelombang air laut, dan juga digunakan
dalam mengukur ketinggian suatu pohon.
Secara umum, pengertian pengukuran adalah kegiatan
membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
digunakan sebagai satuan. Dalam kehidupan sehari-hari pemgukuran dapat
diterapkan untuk mengukur sudut benda, pengukuran waktu, dan
pengukuran berat.
DAFTAR PUSTAKA
Adieb, M. (2022, Januari). PT Zona Edukasi Nusantara. Diambil kembali dari Zenius.net:
https://www.zenius.net/blog/pengukuran
Ramadhan, M. I. (2022, Juli). PT. Zona Edukasi Nusantara. Diambil kembali dari
Zenius.net: https://www.zenius.net/blog/konsep-dan-rumus-trigonometri