Anda di halaman 1dari 7

BAB XII Trigonometri

Sub Capaian Pembelajaran


Setelah mempelajari topik ini, siswa mampu:
 Memahami teorema phytagoras
 Menemukan perbandingan trigonometri
 Memahami sudut elevasi dan depresi
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut elevasi dan
depresi

Uraian Materi

Pengantar: https://youtu.be/Jsiy4TxgIME

12.1 Teorema Pythagoras


Perhatikan segitiga ABC yang panjang sisinya adalah 3 satuan, 4 satuan
dan 5 satuan seperti tampak pada gambar di bawah ini.

P 5
4

Gambar 12.1 Persegi pada sisi-sisi segitiga siku-siku

2
Dari gambar dapat diketahui bahwa luas daerah persegi P=4 =16 satuan
2
luas, luas daerah persegi Q=3 =9 satuan luas, luas daerah persegi
2
R=5 =25 satuan luas.
Terdapat hubungan antara luas daerah persegi P, Q, dan R, dimana luas
R sama dengan jumlah luas P dan luas Q atau luas daerah persegi pada
hipotenusa sama dengan jumlah luas persegi pada sisi sisi siku-siku. Jika
panjang sisi siku-siku adalah a dan b serta panjang hipotenusa c maka jumlah
2 2 2
luas persegi pada sisi siku-sikunya sama dengan a +b =c . Hubungan ini
juga berlaku pada segitiga siku-siku lain dengan ukuran yang berbeda dan
disebut sebagai Teorema Pytagoras.
A
Teorema phytagoras :
Jumlah kuadrat sisi siku-siku sebuah
segitiga siku-siku sama dengan kuadrat
c
miringnya.
2 2 2 b
Sehingga berlaku: a +b =c atau
2 2 2
a =c −b atau
b2 =c 2 −a 2
a
C B

Contoh 12.1
Perhatikan gambar di bawah ini.

C B

Jika panjang AD = DC, CB = 6 cm dan AB = 10 cm. Tentukan panjang AB dan


BC.
Penyelesaian
Dengan menggunakan dalil Pythagoras diperoleh AC 2 = AB2 - CB2 sehingga
diperoleh AC2 = 102 - 62 = 100 – 36 = 64. Dari sini didapat AC = √ 64=8 cm.
Jadi panjang AB = BC = 4 cm.

Contoh 12.2
Perhatikan gambar persegi panjang di bawah ini!
A 12 cm B

5 cm

D C

Tentukanlah panjang diagonal AC pada persegi panjang di atas!


Penyelesaian
Panjang sisi AB = DC dan AC merupakan Hypothenusa dari segitiga ADC.
Sehingga dengan menggunakan dalil Pythagoras diperoleh AC 2 = AD2 + DC2.
Selanjutnya dari sini diperoleh AC 2 = 52 + 122 = 25 + 144 =169 sehingga AC =
√ 169=13 cm.
Jadi panjang diagonal AC adalah 13 cm.

Contoh 12.3
Sebuah segitiga sama sisi memiliki panjang sisi 8 cm. tentukan luas segitiga
tersebut.
Penyelesaian
Perhatikan gambar di bawah ini!
B

A D C

Pada gambar di atas AB = BC = AC = 8 cm dan AD = 4 cm, sehingga diperoleh


BD2 = AB2 –AD2
BD=√ 82 −4 2 =√ 64−16=√ 48=4 √ 3 cm
1
L= x 8 x 4 √ 3=16 √ 3 cm 2
Jadi luas segitiga sama sisi tersebut adalah 2

Contoh 12.4
Seorang tukang cat akan mengecat tembok. Untuk mengecat bagian tembok
pada ketinggian 6 m dia membutuhkan tangga. Tangga harus menyandar di
tembok dan bagian bawah tangga harus berada paling jauh 2 m dari tembok,
jika melebihi itu tangga akan patah. Berapa panjang tangga terpanjang yang
dibutuhkan?
Penyelesaian
Perhatikan gambar berikut!

Panjang tangga = p
6m

2m
Panjang tangga=√ 62 +22
¿ √36 +4
¿ √ 40
¿ 2 √10
¿ 2 x 3 ,16
¿ 6 , 32 m
Jadi panjang tangga terpanjang yang dibutuhkan adalah 6,32 m.

12.2 Perbandingan Trigonometri


Terdapat tiga perbandingan pokok dalam trigonometri yaitu sinus (sin),
cosinus (cos), dan tangent (tan). Kebalikan dari ketiga perbandingan tersebut
yaitu secan (sec), cosecan (csc), dan cotangent (cot). Untuk memperjelas
perbandingan trigonometri tersebut, perhatikan gambar segitiga PQR di bawah
ini.

a r

P b Q

Sin , Cos , dan Tan  merupakan nilai perbandingan sisi-sisi pada segitiga
PQR dengan aturan tertentu dipandang dari sudut . Sisi r disebut hipotenusa
karena di depan sudut siku-siku, sisi a disebut sisi depan karena di depan sudut
, dan sisi b disebut sisi samping karena di samping sudut . Sehingga didapat:
sisi depan a
sin θ= =
1. hipotenusa r
sisi samping b
cos θ= =
2. hipotenusa r
sisi depan a
tan θ= =
3. sisi samping b
Untuk perbadingan sec, cosec, dan cotangen dimana sec merupakan kebalikan
dari cos, csc merupakan kebalikan dari sin, dan cotangen merupakan kebalikan
dari tan. Sehingga didapat:
1
sec θ=
4. cos θ
1
csc θ=
5. sin θ
1
cot θ=
6. tan θ

Contoh 12.5
Perhatikan gambar di bawah ini! Tentukan sin x, cos x, dan tan x.

3 5

x0
4

Penyelesaian
3 5
sin x 0= sec x 0 =
5 4
4 5
cos x 0 = csc x 0 =
5 3
3 4
tan x 0 = cot x 0=
4 3

Contoh 12.6
Jika cos x0 = 0,5 Tentukan sin x0 dan tan x0 dengan di kuadran I
Penyelesaian :

cos x0 = 0,5 

a 2

x
1

dengan menggunakan Teorema Pytagoras diperoleh:


a2 =22 −12 =3 , sehingga a= √3
sin x= √ dan tan x= √3
3
Selanjutnya diperoleh: 2 .
Contoh 12.7
Tentukan nilai sin, cos dan tan pada sudut segitiga siku-siku sama kaki!
Penyelesaian
Perhatikan gambar segitiga ABC siku-siku di B dan sama kaki.
A

B C

Pada segitiga siku-siku sama kaki tentu panjang AB = BC, misalkan panjang
AB = a maka panjang AC =√ a 2 +a2 =√ 2 a2 =a √ 2
Sehingga
1
sin α = √2
2
1
cos α= √ 2
2
tan α=1
Karena pada segitiga siku-siku sama kaki di atas maka nilai trigonometri untuk
sudut A sama dengan sudut C. Berapakah besar sudut C dan sudut A? Hal ini
sebenarnya adalah proses mencari nilai sin 45 o dan cos 45o. Dari perhitungan
di atas didapatkan bahwa sin C = cos C. Hal ini berarti sin 450 = cos 450 =
1
√2
2

Contoh 12.8
Perhatikan gambar di bawah ini!
R

q 12 cm

500
P r Q

Tentukan panjang q dan r bila diketahui cos 50o = 0,643 dan sin 50o = 0,766!
Penyelesaian
r
cos 500 = , sehingga q=12 . cos 500 =12(0 , 643)=7 ,716 cm
12
q
sin 500 = , sehingga r =12. sin 500 =12(0 , 766)=9 ,192 cm
12
Jadi panjang r = 7,716 cm dan q = 9,192 cm.

12.3 Sudut Elevasi dan Sudut Depresi


Trigonometri digunakan untuk menyelesaikan beberapa masalah yang
berhubungan dengan sisi dan sudut. Selanjutnya akan dikenalkan dengan
sudut elevasi dan depresi serta penggunaannya dalam meyelesaikan masalah.
Jika seseorang memandang suatu benda yang letaknya lebih tinggi maka sudut
yang terbentuk antara pandangannya dengan garis horisontal disebut sudut
elevasi. Sebagai contoh, jika kita memandang sebuah pesawat terbang yang
sedang mengudara, sudut antara pandangan kita dan pesawat adalah sudut
elevasi. Sementara, jika kita memandang benda yang letaknya lebih rendah
maka sudut yang terbentuk antara pandangan kita terhadap garis horisontal
disebut sudut depresi.
Contoh 12.10
Di sebuah pelabuhan seorang petugas sedang mengamati sebuah kapal di atas
sebuah menara dengan sudut depresi 30 o terhadap horizontal. Tinggi menara
30 m, dan menara terletak 20 m dari bibir pantai. Tentukan jarak kapal dan bibir
pantai.
Penyelesaian :
Masalah di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

300

30 m

20 m p

Pada gambar ilustrasi di atas tampak bahwa tinggi menara menjadi sisi depan
dan jarak kapal terhadap menara pengamat adalah sisi samping. Dalam hal ini
kita bisa menggunakan tan. Andaikan jarak kapal terhadap menara pengamat =
p maka
30 30 30
tan 300 = → p= = =51 , 993
p tan300 0 , 577
Jadi jarak kapal terhadap menara adalah 51,993 m sehingga jarak kapal dari
bibir pantai sama dengan 51,993 m – 20 m = 31,993 m.

Anda mungkin juga menyukai