Anda di halaman 1dari 11

1|Page

A. Teorema Pythagoras

Terdapat dua sifat yang ada dalam teorema pythagoras,  diantaranya yaitu:

1. Hanya untuk segitiga siku-siku


2. Minimal 2 sisinya dapat diketahui terlebih dahulu

Mengidentifikasi Sebuah Segitiga Siku-siku

Sebagai contoh, perhatikan baik-baik gambar di bawah ini:

Walaupun segitiga siku-siku tersebut sudah kita balik, kalian telah mampu mengidentifikasi
sisi miring, sisi alas, dan sisi tegaknya. Pada gambar di atas sisi miring yaitu sisi r, sisi
alasnya yaitu sisi p, serta sisi tegaknya yaitu sisi q.

B. Rumus Teorema Pythagoras

Teorema Phytagoras merupakan teorema yang menerangkan tentang hubungan antara sisi-sisi
yang ada dalam sebuah segitiga siku-siku.

Adapun bunyi atau dalil Teorema Phytagoras yaitu sebagai berikut:

Pada suatu segitiga siku-siku, kuadrat dari sisi terpanjang yaitu sama dengan hasil
jumlah dari kuadrat sisi-sisi penyikunya.

Sebagai contoh, diketahui sebuah segitiga dengan siku-siku di B. Apabila panjang sisi miring
(hipotenusa) yaitu c serta panjang sisi-sisi penyikunya (sisi selain sisi miring) yaitu a dan b.
Maka teorema Phytagoras di atas bisa kita rumuskan seperti berikut ini:

Rumus Phytagoras

c² = a²  + b²

Keterangan:

c = sisi miring


a = tinggi
b = alas

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


2|Page

Rumus Phytagoras pada umumnya dipakai dalam


mencari panjang sisi miring segitiga siku-siku seperti
berikut ini:

Rumus sisi alas yaitu:b² = c²  – a²

Rumus sisi tegak segitiga yaitu:a² = c²  – b²

Rumus sisi miring segitiga siku-siku yaitu:c² = a²  + b²

Kegunaan Dalil Teorema Phytagoras

1. Menentukan panjang diagonal persegi


2. Menentukan diagonal ruang kubus dan juga balok

1. Menentukan panjang diagonal persegi

Diberikan suatu persegi panjang ABCD seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

Garis AC merupakan garis diagonal persegi. Apabila


panjang sisi-sisi persegi tersebut diketahui, maka panjang
diagonalnya bisa kita hitung dengan menggunakan dalil
Pythagoras seperti berikut:

AC2 = AB2 + BC2 AC2 = AD2 + CD2 

Contoh soal: 

1. Sebuah persegi ABCD mempunyai panjang 8 cm dan lebar 6 cm. Tentukanlah


panjang diagonal dari persegi tersebut.

Jawab: 

Diketahui:

 panjang = p = 8 cm
 lebar = L = 6 cm

Ditanya:

 diagonal = d = … ?

Berdasarkan dalil Pythagoras, maka:

⇒ d2  = p2 + L2
⇒ d2  = 82 + 62
⇒ d2  = 64 + 36
⇒ d2  = 100 ⇒ d = √100
⇒ d = 10 cm

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


3|Page

2. Menentukan diagonal ruang kubus dan juga balok 

Diberikan suatu balok ABCD.EFGH seperti yang


terlihat pada gambar di bawah ini:

Garis AG merupakan salah satu diagonal ruang


dalam balok tersebut. Panjang diagonal ruang AG
bbisa kita hitung erdasarkan dalil Pythagoras seperti
berikut ini:

AG2 = AC2 + CG2

Keterangan: 

AG = diagonal ruang
CG = tinggi balok
AC = diagonal bidang alas

Kemudian perhatikan alas balok yakni persegi ABCD. Berdasarkan dari bunyi Pythagoras,
panjang diagonal bidang AC bisa kita hitung dengan menggunakan rumus berikut:

AC2 = AB2 + BC2

Keterangan:

AB = panjang balok
BC = lebar balok

Sebab, AC2 = AB2 + BC2, maka rumus panjang diagonal ruang AG bisa kita ubah menjadi:

⇒ AG2  = AC2  + CG2


⇒ AG2  = AB2 + BC2 + CG2
⇒ AG2  = p2 + L2  + t2

Sehingga, rumusnya akan menjadi:

dr2 = p2 + L2 + t2

Keterangan:

dr = diagonal ruang


p = panjang balok
L = lebar balok
t = tinggi balok

Contoh soal: 

1. Suatu balok memiliki panjang, lebar, dan tinggi berturut-turut yaitu 12 cm, 9 cm, dan 8
cm. Tentukanlah panjang salah satu diagonal ruangnya!

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


4|Page

Jawab: 

Diketahui:

 p = 12 cm
 L = 9 cm
 t = 8cm

Ditanya:

 dr = … ?

Berdasarkan dari bunyi atau dalil Pythagoras, maka:

⇒ dr2  = p2 + L2 + t2


⇒ dr2  = 122 + 9sup>2 + 82
⇒ dr2  = 144 + 81 + 64
⇒ dr2  = 289
⇒ dr  = √289
⇒ dr  = 17 cm

2. Menentukan Panjang Sisi Segitiga Siku-Siku

Secara matematis, rumus dari Phytagoras biasa dipakai untuk menentukan panjang sisi dari
suatu segitiga siku-siku.perhatikan beberapa contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal Pythagoras (Pitagoras) dan Penyelesaiannya

Soal 1.

Diketahui segitiga siku-siku ABC dengan siku-siku di B


yang digambarkan sebagai berikut:

Tentukan panjang sisi miring AC pada gambar di atas!

Jawab:

Sebab segitiga di atas adalah segitiga siku-siku, maka berlaku rumus Phytagoras seperti
betikut ini:

AC² = AB² + BC²


AC² = 8² + 6²
AC² = 64 + 36
AC² = 100
AC  =   √100
AC  = 10

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


5|Page

Soal 2.

Suatu segitiga siku-siku KLM dengan siku-siku di L


digambarkan seperti di bawah ini:

Tentukan panjang sisi KL pada gambar di atas!

Jawab:

Sebab, segitiga di atas adalah segitiga siku-siku, maka berlaku rumus Phytagoras seperti
berikut ini:

KM² = KL² + LM²


KL² = KM² – LM²
KL² = 13² – 12²
KL² = 169 – 144
KL² = 25
KL  =   √25
KL = 5

Sehingga, panjang sisi KL dalam segitiga siku-siku di atas yaitu 5 cm.

Soal 3.

Diketahui segitiga siku-siku DEF dengan siku-siku di E


digambarkan seperti di bawah ini:

Tentukan panjang sisi DE pada gambar di atas!

Jawab:

Sebab segitiga DEF di atas merupakan segitiga siku-siku, maka


berlaku rumus Phytagoras seperti di bawah ini:

DF² = DE² + EF²


DE² = DF² – EF²
DE² = 15² – 9²
DE² = 225 – 81
DE² = 144
DE  =  √144
DE = 12

Sehingga, panjang sisi DE pada segitiga siku-siku di atas yaitu 12 cm.

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


6|Page

Soal 4.

Diketahui segitiga siku-siku ABC dengan siku-siku


berada di B. Apabila panjang sisi AB = 16 cm serta
Panjang sisi BC = 12 cm.
Maka hitunglah panjang sisi AC pada segitoga di
atas!
Jawab:

Dari soal di atas bisa kiat gambarkan sebuah


segitiga siku-siku seperti berikut ini: Sebab segitiga di atas adalah segitiga siku-siku, maka
berlaku rumus Phytagoras seperti di bawah ini:

c² = a²  + b²
c² = 12² + 16²
c² = 144 + 256
c² = 400
c = √400
c = 20

3. Menentukan Jenis Segitiga jika Diketahui Panjang Sisinya

Selain untuk mencari panjang sisi segitiga siku-siku, rumus Phytagoras juga dipakai dalam
menentukan jenis dari suatu segitiga. Untuk menentukan jenis segitiga dengan menggunakan
teorema Phytagoras, maka kita harus membandingkan kuadrat dari sisi terpanjang dengan
hasil jumlah dari kuadrat sisi-sisi penyikunya.

Sebaai contoh, diketahui sebuah segitiga siku-siku dengan panjang sisi miringnya (sisi
terpanjang) yaitu c. Serta panjang sisi-siki penyikunya yaitu a dan b, sehingga:

 Apabila c² < a²  + b², maka segitiga tersebut termasuk segitiga lancip;
 Apabila c² = a²  + b², maka segitiga tersebut termasuk segitiga siku-siku;
 Apabila c² > a²  + b², maka segitiga tersebut termasuk segitiga tumpul.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh soal di bawah ini:

Soal 1.

Suatu segitiga siku-siku ABC dengan siku-siku berada di B. Tentukan jenis segitiga tersebut
jika telah diketahui panjang sisi AB = 8 cm, BC = 15 cm, dan AC = 20 cm!
Jawab:
Misalnya a merupakan sisi terpanjang dan b, c merupakan dua sisi lainnya, maka dapat kita
ketahui jika:

 c = 20 cm
 b = 8 cm
 a = 15 cm. c² = 20² = 400 a²  + b² = 8²  + 15² = 64 + 225 = 289

Sebab, c² > a²  + b² 400 > 289

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


7|Page

Sehingga, segitiga ABC termasuk ke dalam segitiga tumpul.

Soal 2.

Tentukan jenis segitiga berikut apabila diketahui panjang sisi-sisinya yaitu 10 cm, 12 cm, dan
15 cm!
Jawab:
Misalknya c merupakan sisi terpanjang dan b, a merupakan dua sisi lainnya, maka dapat kita
ketahui:

 c = 15 cm
 b = 10 cm
 a = 12 cm.

c² = 15² = 225 a²  + b² = 12²  + 10² = 144 + 100 = 344

Sebab,

c² < a²  + b² 225 < 344

Sehingga, segitiga tersebut termasuk ke dalam segitiga lancip.

C. Tripel Phytagoras

Perhatikan beberapa contoh bilangan yang ada di bawah ini:

3, 4, dan 5
6, 8, dan 10
5, 12, dan 13

Beberapa bilangan yang disebutkan di atas meripakan bilangan-bilangan yang memenuhi


aturan rumus Phytagoras.

Di mana bilangan tersebut disebut sebagai Tripel Phytagoras. Adapun bilangan Tripel
Phytagoras bisa didefinisikan sebagai berikut.

Tripel Phytagoras merupakan berbagai bilangan bulat positif yang kuadrat bilangan
terbesarnya mempunyai nilai yang sama dengan jumlah dari kuadrat bilangan-bilangan
lainnya.

Pada umumnya, Tripel Phytagoras terbagi menjadi dua macam, yakni Tripel Phytagoras
Primitif dan Tripel Phytagoras Non-Primitif.

Tripel Phytagoras Primitif merupakan Tripel Phytagoras yang di mana seluruh bilangannya


mempunyai FPB sama dengan 1.

Seabgai contoh, dari bilangan Tripel Phytagoras Primitif yaitu antara lain: 3, 4, dan 5 serta 5,
12, 13.

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


8|Page

Sementara untuk Tripel Phytagoras Non-Primitif merupakan Tripel Phytagoras di mana


bilangannya mempunyai FPB yang tidak hanya sama dengan satu.

Sebagai contoh yaitu:6, 8, dan 10; 9, 12, dan 15; 12, 16, dan 20; dan juga 15, 20, dan 25.

Pola angka pythagoras (Triple pythagoras) berfungi guna menyelesaikan soal pythagoras
dengan mudah, berikut pola angka (triple pythagoras) tersebut yaitu:

a–b–c
3–4–5
5 – 12 – 13
6 – 8 – 10
7 – 24 – 25
8 – 15 – 17
9 – 12 – 15
10 – 24 – 26
12 – 16 – 20
12 – 35 – 37
13 – 84 – 85
14 – 48 – 50
15 – 20 –  25
15 – 36 – 39
16 – 30 – 34
17 – 144 – 145
19 – 180 – 181
20 – 21 – 29
20 – 99 – 101

Dan masih banyak yang lainnya.

Keterangan:

a = tinggi segitiga
b = alas segitiga
c = sisi miring

D. Cara menentukan bilangan tripel pythagoras:

Apabila a dan b bilangan bulat


positif dan a > b, maka tripel
pythagoras bisa kita cari dengan
menggunakan rumus seperti berikut
ini:

2ab,a2 – b2, a2 + b2

Untuk lebih jelasnya perhatikan


tabel di Disamping ini:

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


9|Page

E. Aplikasi Rumus Phytagoras dalam Permasalahan Sehari-Hari

Rumus Phytagoras banyak kita jumpai dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Berikut ini akan
kami berikan ulasan mengenai beberapa aplikasi rumus Phytagoras tersebut.

1. Contoh Soal Menentukan Jarak Kaki Tangga dengan Tembok

Perhatikan baik-baik gambar di bawah ini:


Diketahui suatu tangga disandarkan pada
tembok. Apabila panjang tangga yaitu 5 m
serta tinggi temboknya yaitu 4 m. Maka
hitunglah jarak antara kaki tangga dengan
temboknya!
Jawab:

Misalnya jarak antara kaki tangga dengan


tembok yaitu x, maka untuk menentukan nilai x bisa kita pakai Rumus Phytagoras seperti
berikut ini:

Diketahui:

 sisi miring atau c = 5m


 tinggi atau b = 4m

Ditanyakan:

 alas atau x?

x² = c²  – b²
c² = 5² – 4²
c² = 25 – 16
c² = 9
c = √9
c=3

Sehingga, jarak antara kaki tangga dengan tembok yaitu 3 m.

2. Contoh Soal Menentukan Jarak Titik Awal Keberangkatan ke Titik Akhir

Perhatikan baik-baik gambar di bawah ini:


Suatu kapal berlayar dari pelabuhan A ke pelabuhan B
sejauh 15 km menuju arah utara. Seudah tiba pada
Pelabuhan B, kapal tersebut berlayar kembali sejauh 36
km menuju arah timur. Tentukan jarak antara pelabuhan
A dengan titik akhir!

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


10 | P a g e

Jawab:

Dari soal di atas bisa kita bikin suatu gambar dengan informasi seperti yang terdapat pada
penyelesaian di bawah ini:

Ditanyakan:

 sisi miring atau c

Diketahui:

 b = 36km
 a = 15km

Sehingga:

Jarak pelabuhan A ke titik akhir yaitu:

c² = 15²  + 36²
c² = 225 + 1296
c² = 1521
c = √1521
c = 39

Maka, jarak pelabuhan A ke titik akhir yaitu sejauh 39 km.

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL


11 | P a g e

MODUL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS MTS N 4 BOL-SEL

Anda mungkin juga menyukai