Anda di halaman 1dari 11

Contoh Soal 1

Perhatikan gambar belah ketupat ABCD di bawah ini

Jika sisi belah ketupat tersebut 10 cm dan salah satu diagonalnya 16 cm.

Hitunglah luas bangun belah ketupat di atas!

Penyelesaian:

Misalkan titik perpotongan diagonal AC dan BD di titik M, maka:

AM = ½ x AC

AM = ½ x 16 cm

AM = 8 cm

Sekarang dengan menggunakan teorema Pythagoras cari panjang BM,

yakni:

BM = √(AB2 – AM2)

BM = √(102 – 82)

BM = √(100 – 64)

BM = √36
BM = 6 cm

BD = 2 x BM

BD = 2 x 6 cm

BD = 12 cm

Untuk mencari luas belah ketupat, gunakan rumus luas belah ketupat

yakni:

L = ½ x d1 x d2

L = ½ x AC x BD

L = ½ x 16 cm x 12 cm

L = 96 cm2

Jadi, luas bangun belah ketupat ABCD di atas adalah 96 cm2

Contoh Soal 2

Perhatikan gambar layang-layang ABCD di bawah ini


Jika panjang AC = 24 cm, panjang AB = 13 cm dan panjang AD = 20 cm.

Hitunglah luas bangun layang-layang di atas!

Penyelesaian:

Misalkan titik perpotongan diagonal AC dan BD di titik N, maka:

AN = ½ x AC

AN = ½ x 24 cm

AN = 12 cm

Sekarang dengan menggunakan teorema Pythagoras cari panjang BN

dan DN, yakni:

BN = √(AB2 – AN2)

BN = √(132 – 122)

BN = √(169 – 144)

BN = √25

BN = 5 cm

DN = √(AD2 – AN2)

DN = √(202 – 122)

DN = √(400 – 144)

DN = √256

DN = 16 cm
Panjang diagonal BD yakni:

BD = BN + DN

BD = 5 cm + 16 cm

BD = 21 cm

Untuk mencari luas bangun layang-layang gunakan rumus luas

layang-layang yakni:

L = ½ x d1 x d2

L = ½ x AC x BD

L = ½ x 24 cm x 21 cm

L = 252 cm2

Jadi, luas bangun layang-layang ABCD di atas adalah 252 cm2.

3) mencari tinggi pada trapesium atau jajargenjang. Untuk

penerapan teorema Pythagoras pada contoh soal tentang jajargenjang

dan trapesium silahkan lihat contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal 3

Perhatikan bangun datar jajargenjang ABCD di bawah ini.


Jika diketahui panjang AD = 13 cm, CD = 20 cm, dan BE = 15 cm.

Hitunglah luas jajargenjang ABCD tersebut.

Penyelesaian:

Cari panjang AE dengan menggunakan sifat-sifat jajargenjang,

yakni:

AB = CD

AE + BE = CD

AE = CD – BE

AE = 20 cm – 15 cm

AE = 5 cm

Sekarang cari tinggi jajargenjang tersebut dengan menggunakan

teorema Pythagoras yakni:

DE = √(AD2 – AE2)

DE = √(132 – 52)

DE = √(169 – 25)

DE = √144
DE = 12 cm

Luas jajargenjang dapat dicari dengan rumus luas jajar genjang

yakni:

L=axt

L = AB x DE

L = 20 cm x 12 cm

L = 240 cm2

Jadi, luas jajargenjang ABCD tersebut adalah 240 cm2

Contoh Soal 4

Perhatikan bangun datar trapesium sama kaki ABCD di bawah ini.

Jika diketahui panjang AD = 20 cm, CD = 20 cm dan AB = 44 cm.

Hitunglah luas trapesium ABCD tersebut.

Penyelesaian:

Karena trapseium sama kaki maka AD = BC, AE = BF, dan EF = CD.

Sekarang cari panjang AE, yakni:

AE = AB – EF – BF
AE = 44 cm – 20 cm – AE

2 x AE = 24 cm

AE = 12 cm

Sekarang cari tinggi trapesium dengan menggunakan teorema

Pythagoras yakni:

DE = √(AD2 – AE2)

DE = √(202 – 122)

DE = √(400 – 144)

DE = √256

DE = 16 cm

Luas trapseium dapat dicari dengan rumus luas trapesium yakni:

L = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi

L = ½ x (AB + CD) x DE

L = ½ x (44 cm + 20 cm) x 16 cm

L = 512 cm2

4) mencari panjang tali busur suatu lingkaran jika jari-jari atau

diameter lingkaran diketahui (materi ini akan di bahas pada bab

berikutnya yaitu Bab Lingkaran). Untuk penerapan teorema


Pythagoras pada contoh soal tentang lingkaran silahkan lihat contoh soal

di bawah ini.

Contoh Soal 5

Perhatikan lingkaran O di bawah ini.

Jika diameter lingkaran 14 cm, hitunglah panjang tali busur AB!

Penyelesaian:

Kita ketahui bahwa diameter lingkaran sama dengan dua kali jari-jari

lingakaran atau jari-jari lingkaran sama dengan setengah diameter

lingkaran (silahkan baca: unsur-unsur lingkaran), yakni:

r=½xd

r = ½ x 14 cm

r = 7 cm

Dengan menggunakan teorema Pythagoras maka panjang tali bususr AB

dapat dicari yakni:

AB = √(AO2 + BO2)
AB = √(72 + 72)

AB = √(49 + 49)

AB = √98

AB = 7√2 cm

Jadi, panjang tali busur AB adalah 7√2 cm

Nah itulah beberapa contoh penerapan teorema Pythagoras pada

bangun datar. Selain pada bangun datar, teorema Pythagoras juga

diterapkan untuk mencari panjang diagonal ruang kubus dan untuk

mencari panjang diagonalruang balok. Sekarang perhatikan contoh

soal di bawah ini.

Contoh soal 6

Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini.

Jika panjang rusuk kubus 4 cm, hitunglah diagonal ruang kubus

tersebut!
Penyelesaian:

Misalkan kita akan mencari panjang diagonal ruang AG. Sebelum itu

Anda harus cari panjang diagonal bidang AF terlebih dahulu. Dengan

menggunakan teorema Pythagoras, maka panjang AF dan AG yakni:

AF = √(AB2 + BF2)

AF = √(42 + 42)

AF = √(16 + 16)

AF = √32

AG = √(AF2 + FG2)

AG = √((√32)2 + 42)

AG = √(32 + 16)

AG = √48

AG = 4√3 cm

Jadi, diagonal ruang kubus di atas adalah 4√3 cm.

Contoh soal 7

Perhatikan gambar balok ABCD.EFGH di bawah ini.


Jika balok di atas memiliki panjang 12 cm, lebar 4 cm dan tinggi 8 cm.

Hitunglah diagonal ruang balok tersebut.

Penyelesaian:

Misalkan kita akan mencari panjang diagonal ruang BH. Sebelum itu

Anda harus cari panjang diagonal bidang BE terlebih dahulu. Dengan

menggunakan teorema Pythagoras, maka panjang BE dan BH yakni:

BE = √(AB2 + AE2)

BE= √(122 + 82)

BE = √(144 + 64)

BE = √208

BH = √(BE2 + EH2)

BH = √((√208)2 + 42)

BH = √(208 + 16)

BH = √224

BH = 4√14 cm

Jadi, diagonal ruang balok di atas adalah 4√14 cm

Anda mungkin juga menyukai