Anda di halaman 1dari 4

1.

Sudut pusat dan sudut keliling


Sudut pusat adalah sudut yang dibatasi oleh dua jari-jari lingkaran dan titik sudutnya merupakan titik pusat
lingkaran.
Sudut keliling adalah sudut yang dibatasi oleh dua tali busur dan titik sudutnya terletak pada keliling tepi
lingkaran.

a. Hubungan sudut pusat dan sudut keliling


Pada gambar berikut ini, adalah sudut pusat dan adalah sudut keliling dimana keduanya
menghadap busur .

Ketika sudut pusat dan sudut keliling menghadap busur yang sama, maka besar sudut pusat adalah dua
kali dari besar sudut keliling.
= 2
1
=
2

b. Besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran

Sudut pusat menghadap busur (besar = 1800 , karena merupakan setetngah lingkaran).
Perhatikan juga bahwa sudut keliling juga menghadap busur , sehingga berdasarkan hubungan
antara sudut pusat dan sudut keliling diperoleh:
Sudut pusat = 2 sudut keliling
= 2
1800 = 2
1
= 1800 = 900
2
Maka dapat disimpulkan:

900 ( )

c. Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama

1
, , dan adalah sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama yaitu busur .
adalah sudut pusat yang juga menghadap busur . Berdasarkan hubungan sudut pusat dan sudut
keliling yaitu:
1
=
2
Maka:
1
=
2
1
=
2
1
=
2
Jadi, besar = =

2. Segi empat tali busur


Segi empat tali busu merupakan suatu segi empat yang titik-titik sudutnya terletak pada keliling tepi lingkaran.
a. Sifat-sifat segiempat tali busur
1) Jumlah dua sudut yang berhadapan pada segi empat tali busur adalah 1800 .

+ = 1800
+ = 1800

2) Hasil kali diagonalnya = jumlah perkalian sisi-sisi yang berhadapan.

= ( ) + ( )

3) Hasil kali bagian-bagian diagonalnya sama.

4) Segi empat tali busur yang salah satu diagonalnya merupakan diameter lingkaran disebut segi empat
tali busur siku-siku.

2
5) Segi empat tali busur yang kedua diagonalnya merupakan diameter lingkaran akan membentuk bangun
persegi panjang.

6) Segi empat tali busur yang kedua diagonalnya merupakan diameter lingkaran yang saling berpotongan
tegak lurus akan membentuk bangun persegi.

3. Menghitung panjang busur, luas juring, dan luas tembereng

Hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring adalah sebagai berikut:

a. Panjang busur
Apabila diketahui sudut AOB merupakan sudut pusat dari AB, maka diperoleh:

Jika r adalah jari-jari lingkaran maka rumus panjang busur AB menjadi:

b. Luas juring
Apabila diketahui sudut AOB merupakan pusat juring AOB, maka diperoleh:

3
Jika r adalah jari-jari lingkaran maka rumus luas juring AOB menjadi:

c. Luas tembereng
Luas tembereng diperoleh dengan mengurangi luas juring AOB dengan luas segitiga AOB.
Luas Tembereng = Luas Juring AOB Luas Segitiga AOB

Contoh soal:
Diketahui jari-jari lingkaran di bawah sama dengan 14 cm. Tentukan:

a. Luas juring AOB


b. Luas segitiga AOB
c. Luas tembereng yang diarsir

Jawab:

a. Luas juring AOB = 3600
2
900 22
= 3600
7 142
1 22
= 4
7 196
2
= 154
1
b. Luas segitiga AOB = 2
1
= 2 14 14
= 98 2
c. Luas tembereng =
= 154 2 98 2
= 56 2

Anda mungkin juga menyukai