Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pythagoras

Sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut, bagi kalian yang belum mengetahui seperti apa bentuk
segitiga siku-siku, berikut adalah gambarnya:

Teorema pythagoras berbunyi:


“Di dalam sebuah segitiga siku-siku diberlakukan kuadrat dari sisi miring sama dengan jumlah
kuadrat dari sisi-sisi lainnya”.

Dengan demikian ketiga sisi segitiga siku-siku memiliki hubungan yang saling terikat.
Teorema ini memiliki dua sifat wajib yang dimiliki, yaitu hanya berlaku pada segitiga siku-siku serta
harus diketahui minimal dua sisi lebih dulu untuk bisa menentukan sisi lainnya. Sedangkan tujuan
dari teori ini pada dasarnya untuk menentukan panjang dari salah satu sisi suatu segitiga siku-siku.
Adapun untuk sebuah segitiga siku-siku sebenarnya sangat mudah karena salah satu karakteristik dari
segitiga siku-siku adalah memiliki salah satu sudut 90o.
Namun, teori ini juga bisa digunakan untuk menghitung panjang diagonal dari sebuah persegi atau
balok dan kubus yang bentuknya juga seperti segitiga siku-siku.
Untuk pengembangannya teori ini juga bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti misalnya
untuk membuat wahana flying fox, perosotan, dan bahkan jalan tanjakan.

Kesimpulan : Pythagoras adalah sebuah rumus yang digunakan untuk mencari panjang salah satu sisi
pada segitiga siku-siku apabila telah diketahui dua panjang sisi lainnya. Pythagoras sendiri sangat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang tidak lepas dari bentuk segitiga siku-siku.

Rumus Pythagoras

Seperti yang telah dipaparkan di atas, bunyi dari teorema pythagoras menyebutkan bahwa sebuah
segitiga siku-siku dengan penanda a,b,c, maka sisi kemiringannya (hipotenusa) sama dengan jumlah
kuadrat dari sisi lainnya. Misalnya, sebuah segitiga memiliki alas a dan tinggi b, maka sisi
kemiringannya adalah c. Artinya, jumlah kuadrat dari sisi c sama dengan jumlah kuadrat dari sisi a
dan b. Berdasarkan bunyi dari teorinya, berikut ini adalah cara untuk menghitung segitiga siku-siku
dengan rumus teorema pythagoras:

Sesuai dengan gambar segitiga di atas maka rumusnya adalah:


Mencari sisi kemiringan:
c 2 = a 2 + b2
Mencari sisi alas:
b2 = c2 – a2
Mencari sisi tinggi atau samping:
a2 = c2 – b2
atau dapat diartikan bahwa a sisi tinggi, b sisi alas, dan c sisi miring.

Menentukan Letak Siku-Siku Dengan Teorema Pythagoras

Dengan menggunakan rumus pythagoras, maka dengan mudah kita dapat menentukan letak siku-siku
pada sebuah segitiga tanpa harus menggambarnya. Perhatikan rumus dibawah ini :

Jika a2 = b2+c2 maka segitiga ACB siku-siku di A.

Jika b2 = a2+c2 maka segitiga ACB siku-siku di B.

Jika c2 = a2+b2 maka segitiga ACB siku-siku di C.

Tripel Pythagoras

Sesuai dengan namanya triple pythagoras adalah tiga bilangan bulat yang merupakan sisi-sisi bangun
segitiga siku-siku yang telah memenuhi aturan dari teorema pythagoras.

Dengan mengingat triple pythagoras kita dapat dengan mudah menentukan panjang salah satu sisi bila
diketahui dua panjang sisi lainnya. Bahkan tanpa menghitung!

Berikut ini adalah angka-angka yang disebut dengan triple phytagoras:


 3,4,5
 5,12,13
 6,8,10
 7,24,25
 8,15, 17
 9, 12,15
 10, 24, 26
 Dan seterusnya
Lantas apa maksud dari deret angka tersebut? Artinya adalah jika segitiga siku-siku memiliki tinggi 3
cm dan alas sepanjang 4 cm, maka sudah bisa dipastikan bahwa sisi kemiringan sepanjang 5 cm.
Dengan menghafalkan deret dari triple pythagoras itu tentunya akan mempermudah dan
mempersingkat waktu ketika kita sedang mengerjakan sebuah soal pilihan ganda yang tidak perlu
menuliskan langkah-langkah pengerjaan.
Contoh soal :
1. Segitiga siku-siku memiliki sisi hipotenusa 10 cm dan memiliki tinggi 6 cm. Berapakah
panjang dari alas segitiga siku-siku tersebut.
Jawab:
Diketahui :
a = 6 cm
c = 10 cm
Ditanya : b = ?
Penyelesaian :
b2 = c2 – a2
b2 = 102 – 62
b2 = 100 – 36
b2 = 64
b = √64
b=8
Maka panjang dari alas segitiga siku-siku tersebut adalah 8 cm.

2. Sebuah persegi memiliki panjang sisi 5 cm. Tentukan panjang diagonal persegi tersebut!

Penyelesaian: Misal panjang diagonal = d


Penyelesaian :
Sisi miring = d
52 + 52 = d2
25 + 25 = d2
50 = d2
d2 = 50
d = √50
d = 5√𝟐
Keterangan: √50 = √25 × 2 = √25 × √2 = 5√2
3. Sebuah balok ABCD.EFGH memiliki panjang = 24 cm, lebar = 6 cm, tinggi = 8 cm. Tentukan
panjang diagonal ruang balok tersebut!
Penyelesaian: Misal panjang diagonal ruang = HB = d, AB = p, AD = l, DH = t

d = sisi miring ∆BDH


d2= BD2 + DH2 → BD sisi miring ∆ABD
d2 = (AB2 + AD2 ) + DH2 d2= p2 + l2 + t2
d2 = 242 + 62 + 82
d2= 576 + 36 + 64
d2 = 676
d = √676
d = 26 cm

Anda mungkin juga menyukai