MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Komputer dan Media Pembelajaran
yang dibimbing oleh Siti Maryam, S.Pd., M.Si.
Disusun Oleh:
Ayu Fitri Mellania 837658428
Beby Sandra Yuniar 837658317
Irfan Fatoni 837658893
See Linda Puspa Dewi 837660148
Servanda Meliani G. 837658435
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
APRIL 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunianya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Komputer dan Media
Pembelajaran (IDIK 4010) dengan baik. Makalah ini membahas Modul 6 Pemanfaatan
Lingkungan Alam Sekitar sebagai Media Pembelajaran. Ucapan terimakasih kami haturkan
kepada Ibu Siti Maryam, S.Pd., M.Si., yang telah membimbing kami dalam penyelesaian
makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa lain dalam memahami materi terkait
pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran. Atas saran dan masukannya
kami ucapkan terimakasih.
Kelompok Modul 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan belajar banyak berperan dalam meningkatkan semangat belajar anak
didik. Dengan kata lain, tingginya minat anak didik terhadap suatu kegiatan pembelajaran,
salah satunya ditentukan oleh faktor lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud
adalah lingkungan kelas dan di luar kelas. Dengan menata dan memanfaatkan lingkungan
kelas, hendaknya guru berupaya meningkatkan tampilan kelas semenarik mungkin.
Nampaknya lingkungan belajar di luar kelas atau lingkungan alam sekitar sekolah
belum banyak dimanfaatkan oleh para guru. Mereka masih terbiasa dan sering berfokus
pada lingkungan kelas saja. Dipandang dari segi potensinya, lingkungan alam sekitar
sekolah dan luar sekolah perlu dipertimbangkan sebagai alternatif untuk memberikan variasi
dalam mengajar.
Modul ini akan mengajak Anda sebagai mahasiswa melihat wawasan yang lebih luas
tentang peranan dan pemberdayaan alam lingkungan sekitar sekolah menjadi sebuah sumber
belajar yang tidak akan pernah habis apabila dikelola dengan baik. Dalam modul ini tentu
saja tidak akan bisa dibahas semua sumber belajar yang bisa dijadikan inspirasi Anda
sebagai mahasiswa dan sebagai guru. Modul ini hanya menjelaskan beberapa sumber belajar
yang kelak bisa dijadikan sumber inspirasi dan wawasan bagi Anda untuk
mengembangkannya sesuai kondisi sekolah masing-masing.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa peranan sumber belajar di lingkungan sekitar sekolah?
2. Apa saja yang termasuk sumber belajar di lingkungan sekolah?
3. Apa saja yang termasuk sumber belajar di luar lingkungan sekolah
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui peranan sumber belajar di lingkungan sekitar sekolah.
2. Mengetahui jenis sumber belajar di lingkungan sekolah.
3. Mengetahui jenis sumber belajar di luar lingkungan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1
Peranan Alam Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Sumber Belajar Anak Didik
Pembelajaran pada anak didik di jenjang sekolah dasar masih perlu ada unsur bermain
walaupun bobotnya tidak sebesar pendidikan bagi anak usia dini. Oleh karena itu, sesuai dengan
karakteristik anak yang bersifat aktif dalam melakukan berbagai eksplorasi terhadap
lingkungannya, maka pembelajaran masih diarahkan pada pengembangan dan penyempurnaan
potensi kemampuan yang dimiliki seperti kemampuan berbahasa, sosio-emosional, motorik dan
intelektual yang sudah bisa diajarkan cara mengidentifikasi, menganalisis, dan menyintesis, dan
mengambil kesimpulan dalam taraf bobot sederhana dan tertentu. Artinya suasana belajar tidak
memberikan beban dan membosankan mereka, maka suasana belajar perlu dibuat secara alami,
hangat dan menyenangkan.
Vigotsky berpendapat bahan pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting
bagi perkembangan proses berpikir anak didik. Greeberg melukiskan bahwa pembelajaran dapat
efektif jika anak dapat belajar memulai bekerja, bermain dan hidup bersama dengan
lingkungannya, sehingga mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran.
Bagi teori belajar Behaviorisme belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi
melalui proses stimulus dan respons yang bersifat mekanis. Ahli yang menganut faham ini
anatara lain : Thorndike, Watson, Povlop dan Skinner.
Thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Watson,
stimulus dan respon harus dapat diamati meskipun perubahan yang tidak dapat diamati seperti
perubahan mental penting. Tapi ini tidak menjelaskan apakah proses belajar tersebut sudh terjadi
atau belum. Parlov dengan teori (classical conditioning), hampir semua organism perilakunya
terjadi secara refleks dan dibatasi oleh rangsangan sederhana. Skinner dengan teori (operant
conditioning), peilaku manusia yang dapat diamati secara langsung adalah akibat konsekuensi
dari perbuatan sebelumnya.
Teori belajar Konstruktivisme, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu
melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.
Jean Piaget penganut paham kognitifistik. Menurutnya, proses belajar harus disesuaikan
dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui anak. Menurut Ausubel anak akan belajar
dengan baik jika apa yang disebut pendidikan lingkungan. Dengan manfaat mampu
menyediakan kerangka konseptual, sebagai jembatan penghubung apa yang dipelajari anak, anak
memahami sesuatu dengan lebih mudah. Jerome Bruner dengan teori (pendidikan lingkungan)
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada anak
untuk menemukan sesuatu aturan melalui contoh-contoh yang digambarkan atau yang menjadi
sumbernya. Dibimbing dalam memahami sesuatu dari yang paling khusus (deduktif) menuju
yang paling kompleks (induktif).
Berbagai ragam permainan dengan moto belajar sambil bermain dan bermain
sambil belajar bisa berbentuk aktivitas aktif dan pasif.
a. Aktivitas Aktif
Permaian seperti ini cenderung menggunakan berbagai kombinasi gerakan fisik
anak dan percakapan yang diharapkan mampu memberikan kegembiraan
sekaligus pembelajaran.
1) Permainan terarah, bebas dan spontan.
Apabila sekolah memiliki lahan yang luas, maka sekolah bisa
menjadikan lahan tersebut menjadi halaman sekolah yang bisa digunkan untuk
belajar yang terarah sambil bermain dengan suasana alami.
2) Sandiwara dan drama pendek.
Anak didik memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang
dikagumi dalam kehidupan nyata atau drama pada media masa. Sandiwara
yang diperankan anak didik akan menjadi menarik jika guru ikut memberikan
pendidikan acting.
3) Bermain musik.
Kegiatan ini dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku
sosialnya. Yaitu bbekerja sama dengant teman sebayanya untuk memproduksi
musik, menyanyi atau memainkan alat musik.
4) Mengumpulkan atau mengoleksi suatu benda.
Kegiatan ubu sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mmiliki
koleksi lebih banyak daripada temannya. Disamping itu, kegiatan ini
memengaruhi penyesuaian pribadi dan social anak. Anak terdorong untuk
bersikap jujur, bekerja sama dan bersaing.
b. Aktivitas Pasif
1) Membaca.
Membaca merupakan proses memahami dan merenkontruksi makna yang
terkandung dalam bahan bacaan. Pesan atau makna yang terkandung dalam
teks bacaan merupakan interaksi timbal balik, interaksi aktif dan interaksi
dinamis antara pengetahuandasar yang dimiliki pembaca dengan kalimat,
fakta dan informasi yang tertera pada bacaan.
2) Mendongeng di halaman sekolah.
Melalui dialog pada dongeng, tanpa sadar anak didik telah menyerap
beberapa sifat positif seperti keberania, kejujuran, cinta tanah air, keberanian
serta membedakan hal yang baik dan buruk. Kegiatan ini juga bermanfaat
untuk menjalin komunikasi yang akrab antara guru dan anak didik
5. Pemanfaatan halaman dan lingkungan alam sekitar sekolah untuk belajar IPA
Hakikat pembelajaran IPA meliputi :
a. Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbuilkan maslaah baru yang dapat dipecahkan
melalui prosedur yang benar.
b. Proses : prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode ilmiah
meliputi ; penyusunana hipotesis, perancang eksperimen, evaluasi, pengukuran
dan penarikan kesimpulan.
c. Produk : fakta, prinsip, teori dan hukum
d. Aplikasi : penerapan metode ilmiag dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui ke empat tersebut anak didik diharapkan dapat mengalami proses
pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan
masalah, metode ilmiah sederhanma dan meniru sambilb ermain cara ilmuwan
bekerja dalam menemukan fakta baru.
a. Bagaiman mengarjakan IPA kepada anak didik dengan melibatkan lingkungan
alam sekitar
Pedoman pertama adalah hindari menggunakan kriteria lulus atau tidak
lulus ketika mereka belajar. Pedoman kedua adalah menetapkan standar
kompetensi dasar dan kompetensi khusus yang akan dicapai anak didik. Pedoman
ketiga adalah pemanfaatan media, ,lingkungan belajar dan sumber belajar lainnya
yang ada di sekitar lingkungan luar sekolah.
b. Karakteristik bidang IPA
c. IPA didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data
dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untk menghasilkan suatu
penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Pembelajaran IPA
menekankan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan potensi agar anak
didik mampu memahami alam sekitar melalui proses “mencari tahu” dan
“berbuat” , hal ini akan membantu anak didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam
d. Manfaat belajar IPA dengan menggunakan lingkungan alam sekitar
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Pembelajaran IPA hendaknya disajikan dalam bentuk yang utuh tidak parsial.
Disamping itu pelajaran yang disajikan haruslah menyenangkan dan tidak
membosankan.
Keterpaduan bidang kajian dapat mendorong guru untuk mengembangkan
kreativitas tinggi
Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran
yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai dengan harapan dan
kemampuan serta kesiapan dan kebutuhan peserta didik
Mempermudah dan memotivasi anak didik untuk mengenal, menerima,
menyerap, dan memahami keterkaitan antara konsep pengetahuan dan nilai
Memudahkan guru untuk mengarahkan anak didik untuk berpikir luas dan
mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan konseptual yang
disajikan guru
Diharapkan dapat mengajarkan beberapap kompetensi dasar sekaligus.
Disamping itu, pembelajaran tersebut juga menyederhanakan langkah-
langkah pembelajaran
Diharapkan dapat menghemat waktu, tenaga dan sarana serta biaya karena
dilakukan disekitar lingkungan sekolah
Guru dapat mengidentifikasi dan menentukan sendiri dan kompetensi dasar
yang dekat dan relevan untuk kemas dalam satu tema kemudian disajikan
dalam kegiatan pembelajaran
Mampu meningkatkan taraf kecakapan berpikir anak didik
Membantu menciptakan struktur kognitif (pada taraf yang sama dan sesuai
dengan usia anak didik)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Agar belajar dapat diperoleh hasil yang baik, anak didik harus mau belajar sebaik
mungkin. Salah satu cara efektif agar anak didik mampu belajar dengan baik adalah dengan
memperkaya bahan pelajaran yang diterima di sekolah melalui bahan pelajaran yang
dilengkapi dengan sumber belajar dari lingkungan alam sekitar sekolah. Dengan
pengorganisasian dan pengelolaan yang baik berbagai sumber belajar tersebut diharapkan
minat dan motivasi belajar anak didik dapat ditumbuhkan dalam suasana kelas dan di luar
kelas yang menggairahkan. Oleh karena itu, tugas guru dalam hal ini adalah melakukan
kerja sama untuk mengorganisasikan dan memetakan sumber belajar yang bisa
dimanfaatkan dengan berbagai pihak di lingkungan sekolah dan sekitar lingkungan sekolah.
B. SARAN
Makalah ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa PGSD, yang diharapkan dapat
mengajarkan lingkungan alam sekitar pada siswanya kelak. Kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
C. DAFTAR RUJUKAN
Marisa, dkk. 2019. Materi Pokok Komputer dan Media Pembelajaran:Modul 6 . Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.