Anda di halaman 1dari 18

MODUL 6

PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR


SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(IDIK4010)

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Komputer dan Media Pembelajaran
yang dibimbing oleh Siti Maryam, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh:
Ayu Fitri Mellania 837658428
Beby Sandra Yuniar 837658317
Irfan Fatoni 837658893
See Linda Puspa Dewi 837660148
Servanda Meliani G. 837658435

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
APRIL 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.


Salam Sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunianya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Komputer dan Media
Pembelajaran (IDIK 4010) dengan baik. Makalah ini membahas Modul 6 Pemanfaatan
Lingkungan Alam Sekitar sebagai Media Pembelajaran. Ucapan terimakasih kami haturkan
kepada Ibu Siti Maryam, S.Pd., M.Si., yang telah membimbing kami dalam penyelesaian
makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa lain dalam memahami materi terkait
pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran. Atas saran dan masukannya
kami ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Malang, April 2020


Hormat kami,

Kelompok Modul 6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan belajar banyak berperan dalam meningkatkan semangat belajar anak
didik. Dengan kata lain, tingginya minat anak didik terhadap suatu kegiatan pembelajaran,
salah satunya ditentukan oleh faktor lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud
adalah lingkungan kelas dan di luar kelas. Dengan menata dan memanfaatkan lingkungan
kelas, hendaknya guru berupaya meningkatkan tampilan kelas semenarik mungkin.
Nampaknya lingkungan belajar di luar kelas atau lingkungan alam sekitar sekolah
belum banyak dimanfaatkan oleh para guru. Mereka masih terbiasa dan sering berfokus
pada lingkungan kelas saja. Dipandang dari segi potensinya, lingkungan alam sekitar
sekolah dan luar sekolah perlu dipertimbangkan sebagai alternatif untuk memberikan variasi
dalam mengajar.
Modul ini akan mengajak Anda sebagai mahasiswa melihat wawasan yang lebih luas
tentang peranan dan pemberdayaan alam lingkungan sekitar sekolah menjadi sebuah sumber
belajar yang tidak akan pernah habis apabila dikelola dengan baik. Dalam modul ini tentu
saja tidak akan bisa dibahas semua sumber belajar yang bisa dijadikan inspirasi Anda
sebagai mahasiswa dan sebagai guru. Modul ini hanya menjelaskan beberapa sumber belajar
yang kelak bisa dijadikan sumber inspirasi dan wawasan bagi Anda untuk
mengembangkannya sesuai kondisi sekolah masing-masing.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa peranan sumber belajar di lingkungan sekitar sekolah?
2. Apa saja yang termasuk sumber belajar di lingkungan sekolah?
3. Apa saja yang termasuk sumber belajar di luar lingkungan sekolah

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui peranan sumber belajar di lingkungan sekitar sekolah.
2. Mengetahui jenis sumber belajar di lingkungan sekolah.
3. Mengetahui jenis sumber belajar di luar lingkungan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

KEGIATAN BELAJAR 1
Peranan Alam Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Sumber Belajar Anak Didik

Pembelajaran pada anak didik di jenjang sekolah dasar masih perlu ada unsur bermain
walaupun bobotnya tidak sebesar pendidikan bagi anak usia dini. Oleh karena itu, sesuai dengan
karakteristik anak yang bersifat aktif dalam melakukan berbagai eksplorasi terhadap
lingkungannya, maka pembelajaran masih diarahkan pada pengembangan dan penyempurnaan
potensi kemampuan yang dimiliki seperti kemampuan berbahasa, sosio-emosional, motorik dan
intelektual yang sudah bisa diajarkan cara mengidentifikasi, menganalisis, dan menyintesis, dan
mengambil kesimpulan dalam taraf bobot sederhana dan tertentu. Artinya suasana belajar tidak
memberikan beban dan membosankan mereka, maka suasana belajar perlu dibuat secara alami,
hangat dan menyenangkan.
Vigotsky berpendapat bahan pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting
bagi perkembangan proses berpikir anak didik. Greeberg melukiskan bahwa pembelajaran dapat
efektif jika anak dapat belajar memulai bekerja, bermain dan hidup bersama dengan
lingkungannya, sehingga mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran.
Bagi teori belajar Behaviorisme belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi
melalui proses stimulus dan respons yang bersifat mekanis. Ahli yang menganut faham ini
anatara lain : Thorndike, Watson, Povlop dan Skinner.
Thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Watson,
stimulus dan respon harus dapat diamati meskipun perubahan yang tidak dapat diamati seperti
perubahan mental penting. Tapi ini tidak menjelaskan apakah proses belajar tersebut sudh terjadi
atau belum. Parlov dengan teori (classical conditioning), hampir semua organism perilakunya
terjadi secara refleks dan dibatasi oleh rangsangan sederhana. Skinner dengan teori (operant
conditioning), peilaku manusia yang dapat diamati secara langsung adalah akibat konsekuensi
dari perbuatan sebelumnya.
Teori belajar Konstruktivisme, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu
melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.
Jean Piaget penganut paham kognitifistik. Menurutnya, proses belajar harus disesuaikan
dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui anak. Menurut Ausubel anak akan belajar
dengan baik jika apa yang disebut pendidikan lingkungan. Dengan manfaat mampu
menyediakan kerangka konseptual, sebagai jembatan penghubung apa yang dipelajari anak, anak
memahami sesuatu dengan lebih mudah. Jerome Bruner dengan teori (pendidikan lingkungan)
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada anak
untuk menemukan sesuatu aturan melalui contoh-contoh yang digambarkan atau yang menjadi
sumbernya. Dibimbing dalam memahami sesuatu dari yang paling khusus (deduktif) menuju
yang paling kompleks (induktif).

A. MAKNA DAN MANFAAT BERMAIN BAGI ANAK DIDIK SEKOLAH DASAR DI


LINGKUNGAN ALAM SEKITARNYA
Setiap hari kita melihat betapa anak-anak sangat senang bermain dengan
permainannya. Mereka sangat menikmati waktu bermain sehingga tidak jarang mereka lupa
makan, lupa belajar bahkan tidak mau melakukan aktivitas lainnya jika sedang bermain..
beberapa kritikan para ahli pendidikan tentang kurangnya waktu bagi anak untuk
bersosialisasi dan mengembangkan hobi atau bakatnya (termasuk bermain) karena sebagian
besar waktu terpakai untuk kegiatan-kegiatan belajar demi mengejar prestasi akademik di
sekolah. Oleh karena itu guru harus mampu memberikan pola bermain sambil belajar yang
meliputi unsur berikut :
1.      Tujuan bermain sambil belajar
2.      Menyenangkan dan dinikmati
3.      Dapat menggunakan alat ataupun tidak
4.      Meamnfaatkan sumber belajar disekitar lingkungan sekolah
5.      Dilakukan secara aktif dan sadar
Pada dasarnya semua jenis lingkungan yang ada disekitar siswa dapat dimanfaatkan
untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran di sd sepanjang relevan dengan kompetensi
dasar dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa. Dari semua lingkungan yang
dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pembelajaran secara umum dapat
dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar yaitu lingkungan alam, lingkungan
social, lingkungan buatan. Lingkungan alam merupakan tempat bebas atau alam bebas yang
dapat memberi informasi secara langsung kepada anak, lingkungan social yang menekankan
kepada tempat hasil karya manusia dan didalamnya terdapat aktifitas hubungan manusia.
1) Untuk apa anak didik belajar disekitar lingkungan sekolahnya?
Belajar merupakan aktivitas atau usaha perubahan tingkah laku yang terjadi
pada diri anak didik. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan pengalaman-
pengalaman baru. Dengan belajar, anak didik mendapatkan sejumlah pengalaman
baru. Salah satu cara efektif agar anak didik mampu belajar dengan baik adalah
dengan memperkaya bahan pelajaran yang diterima disekolah melalui bahan pelajaran
yang dilengkapi dengan sumber belajar dari lingkungan alam sekitar sekolah.
2) Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah : apa yang dapat dipelajari?
Pengembangan program pendidikan lingkungan alam sekitar sekolah diawali
dengan mengidentifikasi pengetahuan, perilaku, dan keterampilan apa saja yang perlu
dipelajari oleh anak didik. Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah sebaiknya
dimulai dengan mengembangkan pengetahuan tentang apa yang terjadi dilingkungan
yang terdekat dengan kita dan anak didik kita. Pemanfaatan lingkungan alam sekitar
sekolah tidak pernah berdiri sendiri. Misalnya, pembahasan IPA tentu tidak lepas dari
pelajaran IPS dan lingkungan hidup semuanya memiliki keterkaitan antara aspek
manusia, ekonomi, kebiasaan cara hidup, dan lingkungan hidup. Yang terpenting
adalah keseimbangan antara segala aspek tersebut.
3) Prinsip dalam pembelajaran tentang pemanfaatan lingkungan alam sekitar
sekolah
Dalam mengembangkan program pemanfaatan lingkungan alam sekitar
sekolah bagi anak didik sekolah dasar terdapat beberapa prinsip yang perlu
diterapkan :
 belajar dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia
 belajar dengan cara yang menyenangkan
 belajar dengan mengasah kemampuan berfikir kritis dan kreatif
 belajar melalui kolaborasi
 gunakan kelima indra anak sebagai jalur belajar
4) Belajar yang menyenangkan dialam sekitar sekolah
5) Bagaimana anak bisa senang bila diajak belajar di alam lingkungan sekitar
sekolah
a.    Ciptakan lingkngan tanpa stres (rileks)
b.    Manfaat sarana bermain untuk belajar
c.    Gunakan kelima indera anak sebagai jalur belajar
d.    Pakailah seluruh dunia sebagai ruang kelas

B. PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM


Pembelajaran Aktif Kreatif dan menyenangkan (PAKEM) adalah sebuah model
pembelajran yang memungkinkan anak didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk
mengembangkan  keterampilan, sikap dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu
belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan dan efektif. Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah sebagai sumber
belajar sangat memungkinkan untuk memanfaatkan PAKEM dengan dua alasan, yaitu:
 PAKEM lebih memungkinkan anak didik dan guru sama-sama aktif terlibat dalam
pembelajaran.
 PAKEM lebih memungkinkan, baik anak didik maupun guru sama-sama kreatif.
1. Pembelajaran yang Aktif
Suatu proses belajar disebut pembelajaran aktif jika di dalamnya terkandung
tiga hal: komitmen,tanggung jawab dan motivasi. Komitmen berkaitan dengan
disposisi siswa terhadap pelajaran . Agar bertumbuhnya komitmen siswa maka
materi,metode,dan setrategi pembelajaran harus menarik dan relevan dengan
kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa. Tanggungjawab berkaitan dengan sikap
bebas siswa untuk mengkritisi isu-isu yang diangkat dalam pelajaran.
2. Pembelajaran yang Inovatif.
Suatu proses pembelajaran yang inovatif kalau prose situ menumbuhkan
pembaharuan dalam penyampaian proses pembelajaran. Dengan pembaharuan-
pembaharuan membuat siswa tidak bosan,justru siswa lebih banyak melakukan
eksplorasi dala proses pembelajaran. Guru sebagai innovator juga dituntut untuk
melakukan pembeharuan-pembaharuan khususnya dalam penggunaan metode
pembelajaran.
3. Pembelajaran yang kreatif
Proses pembelajaran dikatakan kreatif kalau prosesnya menumbuhkan
kemampuan siswa untuk menciptakan,melakukan inovasi dan menemukan sesuatu.
4. Pembelajaran yang Efektif
Suatu proses pembelajaran yang disebut efektif kalau seluruh komponen
pembelajaran dilakukan secara terorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
bermanfaat atau berdaya guna. Situasi belajar aktif dan menyenangkan tidaklah cukup
jika proses pembelajaran tersebut tidak efektif,yaitu tidak menghasilkan apa yang
seharusnya dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.

Menginventarisasi berbagi sumber belajar di sekitar lingkungan alam sekitar sekolah 


Mengapa kita perlu mengidentifikasi sumber-sumber belajar? Tak lain jawabannya
adalah untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar anak didik dan guru. Selain itu
identifikasi sumber belajar diperlukan apabila sekolah ingin menyajikan pembelajaran bagi
anak didik dengan lebih variatif dan sesuai dengan konteks yang ada di lingkungan sekolah.
Tantangan dan peluang
Ada sejumlah tantang dan peluanga yang dihadapi ketika kita mengembangkan
program pemanfaaatan linkungan alam sekitar sekolah, antara lain:
- Terbuka peluang untuk mengembangkan berbagai tema kegiatan pembelajran dengan
mempertimbngkan ruang lingkup mata pelajaran yang sangat luas
- Diperlukan kecermatan menentukan begaimana sebuah pengetahuan dapat disampaikan
untuk anak didik pada tingkat yang berbeda
- Berbagai tema dari mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum membuka peluang
kegiatan pembelajaran terintergrasi antara mata pelajaran
- Untuk memahami mata pelajaran denagn baik yang dipelajari melalui alam sekitar
diperlukan kemampuan anak didik untuk melakukan analisis, dan sintesis, kebebasan
berekspresi dan kemampuan refleksi.
KEGIATAN BELAJAR 2

Berbagai Sumber Belajar di Sekitar Alam Lingkungan Sekitar Sekolah bagi


Pendidikan Anak Didik

A. LINGKUNGAN DALAM SEKOLAH


1. Lingkungan halaman sekolah sebagai tempat bermain dan belajar
Faktor penting yang memengaruhi permainan anak adalah :
a. Kesehatan. Anak didik yang sehat cenderung memiliki banyak energy untuk
bermain dibandingkan dengananak didik yang kurang sehat, sehingga anak didik
yang sehat sehat lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain.
b. Intelegensia. Anak didik yang cerdas lebih aktif dibandingjan dengan anak didik
yang kurang cerdas. Anak didik yang cerdas cenderung menyukai permainan
yang bersifat intelektual (merangsang daya pikir)
c. Jenis kelamin. Anak didik perempuan cenderung lebih sedikit melakukan
permainan yang menguras energy. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak
perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki.
d. Lingkungan. Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan
peralatan, waktu dan ruang bermain bagi anak akan menimbulkan aktivitas
bermain anak berkurang.
e. Status social ekonomi. Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status
social ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alaty permainan yang lengkap
dibandingkan dengan anak didik yang dibesarkan di keluarga yuang status
ekonominya rendah.

Berbagai ragam permainan dengan moto belajar sambil bermain dan bermain
sambil belajar bisa berbentuk aktivitas aktif dan pasif.

a. Aktivitas Aktif
Permaian seperti ini cenderung menggunakan berbagai kombinasi gerakan fisik
anak dan percakapan yang diharapkan mampu memberikan kegembiraan
sekaligus pembelajaran.
1) Permainan terarah, bebas dan spontan.
Apabila sekolah memiliki lahan yang luas, maka sekolah bisa
menjadikan lahan tersebut menjadi halaman sekolah yang bisa digunkan untuk
belajar yang terarah sambil bermain dengan suasana alami.
2) Sandiwara dan drama pendek.
Anak didik memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang
dikagumi dalam kehidupan nyata atau drama pada media masa. Sandiwara
yang diperankan anak didik akan menjadi menarik jika guru ikut memberikan
pendidikan acting.
3) Bermain musik.
Kegiatan ini dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku
sosialnya. Yaitu bbekerja sama dengant teman sebayanya untuk memproduksi
musik, menyanyi atau memainkan alat musik.
4) Mengumpulkan atau mengoleksi suatu benda.
Kegiatan ubu sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mmiliki
koleksi lebih banyak daripada temannya. Disamping itu, kegiatan ini
memengaruhi penyesuaian pribadi dan social anak. Anak terdorong untuk
bersikap jujur, bekerja sama dan bersaing.
b. Aktivitas Pasif
1) Membaca.
Membaca merupakan proses memahami dan merenkontruksi makna yang
terkandung dalam bahan bacaan. Pesan atau makna yang terkandung dalam
teks bacaan merupakan interaksi timbal balik, interaksi aktif dan interaksi
dinamis antara pengetahuandasar yang dimiliki pembaca dengan kalimat,
fakta dan informasi yang tertera pada bacaan.
2) Mendongeng di halaman sekolah.
Melalui dialog pada dongeng, tanpa sadar anak didik telah menyerap
beberapa sifat positif seperti keberania, kejujuran, cinta tanah air, keberanian
serta membedakan hal yang baik dan buruk. Kegiatan ini juga bermanfaat
untuk menjalin komunikasi yang akrab antara guru dan anak didik

2. Memilih permainan yang edukatif


Permainan edukatif yang dilakukan untuk kepentingan pembelajaran bukanlah
permainan tanpa tujuan dan manfaat . permainan edukatif adalah permainan yang
dapat merangsang daya pikir anak termasuk meningkatkan kemampuan
berkonsentrasi dan memecahlan masalah. Permainannya pun multifungsi, yaitu
memiliki varian permainan sehingga stimulasi yang didapat anak didik juga lebih
beragam.

3. Tumbuhan sebagai sumber pembelajaran IPA


a. Program kebun bunga sekolah
Menciptakan sekolah yang penuh aneka bunga, bersih dan sehat. Dengan
program ini akan bisa melibatkan anak didik menenam tumbuhan yang berbunga
di sekolah. Sekecil apapun gerakan lingkungan sekolah yang dialkukan, akan
sangat berarti bagi masa lingkungan dan tanggung jawab anak didik.
b. Program sekolah hijau (Green School)
Sekolah yang berwawasan lingkungan dan warganya memiliki kesadaran
lingkungan serta mewujudkan nya melalui perilaku yang ramah lingkungan untuk
meningkatkan mutu hidup. Dalam rangka mewujudakn sekolah hijau, maka
sekolah harus memenuhi syarat :
1) Memiliki kurikulum yang berwawasan lingkungan
2) Mempunyai rancangan bangun, pengguaan bahan dan pemeliharaan prasarana
dan saranaberdasarkan prinsip ramah lingkungan
3) Memiliki manajemen sekolah yang ramah lijngkungan
4) Program sekolah didukung komunitas di luar sekolah
5) Warga sekolah memiliki perilaku peduli lingkungan
c. Taman sekolah sebagai tempat pembelajaran ekosistem
Ilmu ekosistem memiliki peran untuk mengaktualisasikan relevamsi antara
manusia dengan lingkungannya. Pembelajaran ekosistem adalah proses
pembelajaran yang menjelaskan konsep kesatuan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya serta komponen biotik dan abiotic yang saling memengaruhi.
Pembelajaran ekosistemmenyangkut proses pembelajaran yang berkaitan dengan
makhluk hidup dan lingkungannya. Suatu proses pemebelajaran yang selalau
berhubungan dengan kativitas kehidupan nyata.
d. Taman sebagai apotek hidup di sekolah
Salah satu bentuk persahabatan antara manusia dengan alam adalah dengan
menciptakan apotek hidup. Di dalam upaya melakukan itu semua, diperlakuakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penanaman pohon untuk bahan apotek hidup dilakukan di halaman sekolah
dan pemeliharaannya dilakuakn oleh anak didik dnegan diawasi oleh guru
yang memahami masalah itu.
2) Upaya pemnafaatana apotek hidup :
a) Pengoptimalan fungsi lab. Sekolah untuk tempat penelitian, praktik
peracikan obat dari tanaman obat atau apotek hidup
b) Pemanfaatan secara nyata obat-obtaan buatan anak didik untuk
kesembuhan meraka yang sakit di UKS
e. Berkebun di halaman sekolah
Sebagai usaha untuk melibatkan anak didik maka perawatan sehari-hari
tanaman tersebut diserahkan kepada anakdidik. Guru bisa melibatkan pendidikan
biologi ketika bibit mulai ditanam.sekolah juga bisa melakukan budidaya
hidroponik. Konsep ini bisa mengajarkan anak didik tentang cara menanam yang
tidak mengggunakan tanah sebagau media tanam. Media yang digunakan adalah
air yang dicampur dengan kerikil atau pasir.
f. Herbarium sebagai sumber pengetahuan tanaman
Kegiatan ini dilakuakan agaranak dapat membuat herbarium jenis tumbuhan
yang ada di sekolah. Metode yang digunakan adalah dengan praktik membuat
herbarium dnegan manggunakan jenis tanaman yang ada di sekolah. Adapun
aktivitas yang dilakukan anak didik yaitu melakukan pengamatan sel dan jaringan
untuk mengidentifikasi organisasi makhluk hidup dan mengetahui ciri-ciri hewan
dan tumbuhan, mengklasifikasi dna pemanfaatannya.

4. Pemanfaatan halaman sekolah belajar untuk belajar IPS


Belajar di halaman dan lingkungan alam sekitar sangat sesuai dengan tujuan
pembelajaranIPS yang menghendaki setiap anak didik :
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dnegan kehidupan masyarakat dan
lingkunggannya
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu inkuiri,
memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan social.
c. Memiliki komitmen dan kessadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam
masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global
Tujuan tersebut tidak akan tercapai apabila guru hanya memberikan penjelasan
di kelas dnegan hanya mencatat dan menulis. Tentu saja guru harus memilih mata
pelajaran yang sesuai diajarkan di dalam kelas dan di luar kelas. Berbagai
kemungkinan da pilihan tentu saja tergantung pada guru dan tum pengembang
pelajaran di sekolah.
a. Pemanfaatan halaman sekolah untuk belajar Geografi
Melalui oudoor study peran guru adalah sebagai motivator. Artinya guru sebagai
pemnadu agar anak didik belajar secara aktif.salah sat u contoh adalah dengan
pembelajaran geografi. Sebelum keluar kelas, guru sudah menentukan lokasi di
luar kelas untuk melaksankan pembelajaran. Guru membagi anak dalam
kelompok dan membuat panduan belajar untuk naak didik pada waktu belajar di
luar kelas dan guru sudah menentukan tema/materi pembelajaran

5. Pemanfaatan halaman dan lingkungan alam sekitar sekolah untuk belajar IPA
Hakikat pembelajaran IPA meliputi :
a. Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbuilkan maslaah baru yang dapat dipecahkan
melalui prosedur yang benar.
b. Proses : prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode ilmiah
meliputi ; penyusunana hipotesis, perancang eksperimen, evaluasi, pengukuran
dan penarikan kesimpulan.
c. Produk : fakta, prinsip, teori dan hukum
d. Aplikasi : penerapan metode ilmiag dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui ke empat tersebut anak didik diharapkan dapat mengalami proses
pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan
masalah, metode ilmiah sederhanma dan meniru sambilb ermain cara ilmuwan
bekerja dalam menemukan fakta baru.
a. Bagaiman mengarjakan IPA kepada anak didik dengan melibatkan lingkungan
alam sekitar
Pedoman pertama adalah hindari menggunakan kriteria lulus atau tidak
lulus ketika mereka belajar. Pedoman kedua adalah menetapkan standar
kompetensi dasar dan kompetensi khusus yang akan dicapai anak didik. Pedoman
ketiga adalah pemanfaatan media, ,lingkungan belajar dan sumber belajar lainnya
yang ada di sekitar lingkungan luar sekolah.
b. Karakteristik bidang IPA
c. IPA didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data
dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untk menghasilkan suatu
penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Pembelajaran IPA
menekankan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan potensi agar anak
didik mampu memahami alam sekitar melalui proses “mencari tahu” dan
“berbuat” , hal ini akan membantu anak didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam
d. Manfaat belajar IPA dengan menggunakan lingkungan alam sekitar
 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
 Pembelajaran IPA hendaknya disajikan dalam bentuk yang utuh tidak parsial.
Disamping itu pelajaran yang disajikan haruslah menyenangkan dan tidak
membosankan.
 Keterpaduan bidang kajian dapat mendorong guru untuk mengembangkan
kreativitas tinggi
 Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran
yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai dengan harapan dan
kemampuan serta kesiapan dan kebutuhan peserta didik
 Mempermudah dan memotivasi anak didik untuk mengenal, menerima,
menyerap, dan memahami keterkaitan antara konsep pengetahuan dan nilai
 Memudahkan guru untuk mengarahkan anak didik untuk berpikir luas dan
mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan konseptual yang
disajikan guru
 Diharapkan dapat mengajarkan beberapap kompetensi dasar sekaligus.
Disamping itu, pembelajaran tersebut juga menyederhanakan langkah-
langkah pembelajaran
 Diharapkan dapat menghemat waktu, tenaga dan sarana serta biaya karena
dilakukan disekitar lingkungan sekolah
 Guru dapat mengidentifikasi dan menentukan sendiri dan kompetensi dasar
yang dekat dan relevan untuk kemas dalam satu tema kemudian disajikan
dalam kegiatan pembelajaran
 Mampu meningkatkan taraf kecakapan berpikir anak didik
 Membantu menciptakan struktur kognitif (pada taraf yang sama dan sesuai
dengan usia anak didik)

6. Penggunaan TEMA dalam pembelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan


alam sekitarnya
Penentuan tema yang sesuai dengan anak didik akan membantu mereka dalam
beberapa aspek yaitu :
a. Membiasakan anak didik bekerja sama dengan kelompoknya
b. Meningkatkan rasa bertanggung jawa, berdisiplin dan mandiri
c. Membiasakan anak didik menjadi lebih percaya diri dan termotivasi dalam belajar
d. Menjadikan anak didik lebih memahami dan lebih mudah mengingat karena
mereka mendengar, berbicara, membaca menulis dan melakukan kegiatan
menyelidiki masalah yang sedang dipelajarinya
e. Meningkatkan kemampuan berbahsa anak didik
f. Meningkatkan kemampuan dan cara belajar anak didik dalam hal kerja sama dan
berinteraksi dengan teman, guru dan dunia nyata

A) Belajar fisika disekitar halaman sekolah


Pelajaran ini sangat penting bagi anak didik untuk bisa mempersiapkan diri
menjadi orang yang mampu menciptakan alat atau penemuan baru. Namun banyak
anak didik yang merasa takut dan berat dalam mempelajari ilmu fisika. Akibatnya
kualitas pendidikan IPA secara umum masih rendah. Penyebab utamadari kasus ini
adalah karena para guru fisika mengajar berdasarkan asumsi tersembunyi bahwa
pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran anak
didik. Cara-cara seperti itu dapat menyebabkan miskonsepsi.
Jika diperhatikan dengan seksama konsep-konsep yang ada dalam materi fisika
sebagiannya akan ditemukan konsep-konsep yang sifatnya abstrak. Agar anak
didik dapat memahami materi tersebut dengan lebih bermakna maka diharapkan
anak didik sudah memiliki penalaran formal.
B) Belajar biologi disekitar halaman sekolah
Pembelajaran biologi lebih menekankan pada pendekatan ketrampilan proses
sehingga anak didik menemukan fakta-fakta yang dapat berpengaruh positif
terhadap kualitas maupun produk pendidikan. Pembelajaran biologi selama ini
lebih banyak menghafalkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu
dikembangkan strategi pembelajaran biologi yang apat melibatkan anak didik
secara aktifmdalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan dan menerapkan
ide-ide mereka yaitu belajar dihalaman sekitar sekolah.
C) Belajar matematika disekitar halaman sekolah
Dalam melaksanakan pembelajaran matematika hendaknya guru mengaitkan
teori pembelajaran dengan perkembangan anak. Mengingat anak didik sd masih
berada taraf konkret,hendaknya dapat memanipulasi benda-benda konkret dalam
pembelajaran matematika. Pemanfaatan benda-benda konkret disekeliling dapat
membantu dalam pembelajaran matematika disekolah dasar apalagi pembelajaran
dilaksanakan dihalaman sekolah. Suasana halaman sekolah serasa membebaskan
anak didik dari kurungan kelas yang membosankan. Ada sebagian menganggap
belajar matematika harus dengan mati-matian dengan kata lain harus belajar ekstra
keras.hal ini menjadikan matematika ditakuti dan malas untuk mempelajari.

7. Pemanfaatan halama sekolah untuk pendidikan lingkungan hidup


a. Pendidikan kebersihan lingkungan sekolah
Anak didik diberi pendidikan tentang pengelolaan lingkungan secara langsung
maupun tidak langsung, dari pengajaran untuk membuang sampah dengan
benarhingga cara mengolah sampah menjadi barang cenderamata. Dengan
pendidikan seperti itu niscaya ketika anak-anak dewasa mereka akan terbiasa
memperlakukan sampah dengan semestinya. Pelajaran- pelajaran keterampilan
sekilas tampak remeh ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk
menumbuhkan kesadaran dalam diri anak-anak tentang sampah sekaligus
pengelolaan sampah secara kreatif.
b. Menanam pola hidup sehat
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan
tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan
yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut
mendrong terwujudnya pola hidup bermutu.
8. Pemanfaatan halaman sekolah sehat
Penerapan kurikulum olahraga disekolah semakin berkurang, terutama
aktivitas yang bersifat outdoor. Sekolah harus mampu memanfaatkan halamannya
semaksimal mungkin untuk kepentingan olahraga anak didik. Walaupun tidak
memiliki halaman seluas lapangan sepak bola ataupun lapangan bulu tagkis, sekolah
tetap harus melaksanakan tindakan positif untuk menyelenggarakan pendidikan
olahraga. Apabila sekolah memiliki halaman yang besar bisa leluasa mengembangkan
berbagai permainan dan olaharaga lainnya yang bisa menjadikan anak didik selalu
bugar. Bila sekolah hanya memiliki sedikit haaman maka usahakan pilih permainan
olahraga yang sedikit membutuhkan alat olahraga terutama yang berbentuk bola. Bila
seklah tidak memiliki danan untuk membeli peralatan maka lakukan senam kesehatan
jasmani.

9. Belajar bahasa di alam lingkungan sekolah


a. Bahasa indonesia
Pelajaran bahasa indonesia dianggap mudah oleh kebanyakan anak didik
sehingga mereka kurang bersemangat untuk menguasai pelajaran tersebut. Para
guru perlu mencoba cara sederhana dengan membawa anak didik keluar kelas.
Belajar disekitar halaman sekolah dan disekitar lingkungan sekolah. Buatlah
mereka senang dan tidak membosankan.
b. Bahasa inggris
Anak didik sekolah dasar saat ini dituntut untuk mampu berbahasa inggris
dalam jejang kemampuan tertentu. Bagi anak didik disekolah dasar kemampuan
mendengar adalah tahap pertama yang harus mereka lakukan karena kemapuan
mendengar adalah indera pertama yang paling efektif untuk mempelajari bahasa
baru. Kemampuan mendengar sangat penting pada tahap awal proses belajar hasa
asing. Namun belajar mendengarkan bahasa inggris terus menerus dilakukan
didalam kelas akan menemukan anak didik. Oleh karena itu, guru harus
memberikan variasi tempat belajar delain di kelas. Bawalah mereka dihalaman
sekolah atau dilingkungan sekitar sekolah yang nyaman dan jauh dari polusi
udara. Pada tahap ini antara anak didik dan guru harus aktif berbicara dalam
bahasa inggris. Dengan demikian mereka akan berani dan percaya diri dalam
berbicara bahasa inggris.
B. LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH
1. Pelaksanaan pendidikan lingkungan alam sekitar sekolah
Kegiatan pendidikan lingkunagn alam sekita dan lingkungan hidup lainnya
dapat dilakukan melalui 3 tahap yaitu :
a. caring for nature : sebagai sesama anggota komunitas ekologis yang setara,
manusia digugah untuk mencintai, menyayangi dan peduli kepada alam dan
seluruh isinya tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi.
b. Dalam tahap ini dapat dilakukan dengan megenalkan lingkungan sekitar kpada
anak didik. Mereka diperkenalkan dengan fungsi dan manfaat hutan, jenis flora
dan fauna dll. Dalam tahap ini sebaiknya dilakukan secara interaktif dimana anak
didik dapat teribat aktif mengalami, melihat mengamati dan merasakan
lingkungan.
c. Pada tahap ini, keterampilan yang diberikan oleh pendidikan lingkungan alam
sekitar dan lingkungan hidup lainnya yaitu, keterampilan psikomotorik,
ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan komunikasi, ketrampilan memecahkan
masalah.
2. Bentuk metode pendidikan lingkungan alam sekitar dan lingkungan hidup
lainnya.
Metode pembelajaran alam sekitar dan lingkungan hidup lainnya yaitu belajar
berbasi pengalaman. Dalam belajar berbasis pengalaman dilakukan melalui dua
tahapan pokok yaitu:
a. Anak didik kembali diingatkan tentang tindakan negatif yang pernah mereka
lakukan seperti menebang pohon, merusah tanaman, menginjak
rumput,membunuh binatang, juga tindakan positif mereka yang pernah menanam
pohon, memelihara tanaman.
b. Berdasarkan pengalaman mereka, guru memberikan arahan dan informasi tindakan
yang seharusnya dalam melestarikan alam guru juga memberikan pengetahuan dan
ketrampilan pembelajaran pendidikan lingkungan alam sekitar dan lingkungan
hidup lainnyauntuk membentuk pengalaman positif lainnya.
3. Pendekatan yang digunakan
Pendekatan pelajaran yag dipakai yaitu pendekatan pedagogi. Pendekatan ini
harus meyakini bahwa anak didik sebenarnya sudha memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam pikiran mereka walau masih sedikit. Dalam pendidikan alam
sekitar dan lingkungan hidup lainnya tidak menekankan pemahaman dan pengertian
yang kaku, tapi dapat ditinjau dari berbagai arah. Berikan anak didik kesempatan
menyampaikan pendapat dan pengetahuan mereka tentang lingkungan dan lingkungan
alam sekitar dan lingkngan hidup lainnya berdasarkan bahasa dan pemahaman mereka
sendiri melalui berbagai kegiatan pengalaman.
4. Teknik yang dilaksanakan guru
a. Belajar mengharagi alam. Untuk kegiatan pendidikan lingkungan alam sekitar dan
lingkungan hidup lainnya bagi anak didik di wilayah pesisir pantai sssekitar hutan
mangrove berupa lingkungan sekitar sekolah dan hutan mangrove. Anak didik
biasanya sangat menyukai petualangan. Dengan belajar menghargai alam tersebut
anak didik akan diperkenalkan pengertian, fungsi, manfaat dan pemahaman yang
sesungguhnya untuk mereka pahamiberdasarkan pemahaman mereka sehingga
mereka akan menghindari untuk merusak alam.
b. Belajar sambil bermain. Ilmu yang disampaikan dalam suasana gembira akan lebih
mudah membentuk pengalaman positif pada anak dibandingkan belajar dalam
kondisi tertekan. Anak didik harus diberi kesempatan untuk merasakan telah
berbuat sesuatu dlam kegiatan tersebut, karena memori tersebut akan terus
enempel dikepala dimana suatu saat akan muncul kembali.
5. Pemanfaatan museum sebagai sumber pembelajaran pendidikan IPS di tingkat
persekolahan
Adanya usaha sekolah untuk membawa anak didik ke museum adalah sebuah
implementasi tanggung jawab sekolah untuk melibatkan museum sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran pendidikan IPS. Selama nberada di
museum diharapkan pikiran anak didik bekerja dan objek pameran yang diamatinya
dapat menjadi alat belajar. Apabila program pendidikan IPS yang mengajak anak
didik ke sebuah museum sudah berjlana dengan baik, maka diharapkan sekolah
mampu menjadikan kegiatan kunjungan ke museum sebagai suatu kegiatan yang
terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran IPS ditingkat persekolahan.
6. Belajar di toko swalayan atau supermarket
Pasar swalayan dan mini market adalah salah satu tempat disekitar lingkungan
sekolah yang bisa digunakan untuk belajar. Bahkan sering kita lihat mereka sangat
senang ketika diajak belajar keluar skitar sekolah mengunjungi pasar swalayan atau
minimarket. Betapa tidak mereka belajar sambil bermain yang diakitkan dengan
ketrampilan yang harus mereka miliki.
7. Belajar mengenal sawah
bagi sekolah di pedesaan tentu anak didik tidak asing melihat sawah, karena
sawah adalah lingkungan mereka sehari-hari. Oleh karena itu guru perlu
merencanakan pengalaman belajar aktif untuk anak didiknya dengan mengajak
mereka melihat sawah tidak jauh dari sekolah. Para anak didik sebaiknya diberi tahu
berbagai hal yang akan mereka lakukan sebelum berangkat ke saah dan kegiatan yang
harus di kerjakan sekembalinya ke kelas sehingga pelajaran akan lebih efektif.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Agar belajar dapat diperoleh hasil yang baik, anak didik harus mau belajar sebaik
mungkin. Salah satu cara efektif agar anak didik mampu belajar dengan baik adalah dengan
memperkaya bahan pelajaran yang diterima di sekolah melalui bahan pelajaran yang
dilengkapi dengan sumber belajar dari lingkungan alam sekitar sekolah. Dengan
pengorganisasian dan pengelolaan yang baik berbagai sumber belajar tersebut diharapkan
minat dan motivasi belajar anak didik dapat ditumbuhkan dalam suasana kelas dan di luar
kelas yang menggairahkan. Oleh karena itu, tugas guru dalam hal ini adalah melakukan
kerja sama untuk mengorganisasikan dan memetakan sumber belajar yang bisa
dimanfaatkan dengan berbagai pihak di lingkungan sekolah dan sekitar lingkungan sekolah.

Pembelajaran dengan sumber belajar di lingkungan sekolah dapat berupa:


1. Halaman sekolah
2. Permainan edukatif
3. Tumbuhan di sekolah untuk pembelajaran IPA
4. Bersosialisasi di halaman sekolah untuk pembelajaran IPS
5. Observasi IPA di lingkungan sekolah
6. Penggunaan tematik dalam pembelajaran IPA
7. Pendidikan lingkungan hidup
8. Pembelajaran bahasa

Pembelajaran dengan sumber belajar di luar lingkungan sekolah dapat berupa:


1. Belajar menghargai alam sekaligus sambil bermain
2. Pemanfaatan museum
3. Mengamati kegiatan ekonomi di pasar, swalayan maupun minimarket
4. Belajar mengenal sawah atau bercocok tanam

B. SARAN
Makalah ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa PGSD, yang diharapkan dapat
mengajarkan lingkungan alam sekitar pada siswanya kelak. Kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

C. DAFTAR RUJUKAN
Marisa, dkk. 2019. Materi Pokok Komputer dan Media Pembelajaran:Modul 6 . Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai