STRATEGI PEMBELAJARAN
MODUL 5
PEMILIHAN METODE MENGAJAR
&
MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya yang mana telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pemilihan Metode Mengajar
dan Media Pembelajaran Belajar” ini tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami banyak menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terutama kami sampaikan terima kasih kepada tutor mata kuliah Strategi Pembelajaran n di SD
Ibu YULIA SARI, SE.MM
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Pemilihan Metode Mengajar dan Media
Pembelajaran ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi khususnya bagi kami dan
umumnya bagi para pembaca.
Penyusun
MODUL 5
KEGIATAN BELAJAR 1
Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan yang banyak melibatkan aktivitas siswa dan
aktivitas guru. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di perlukan suatu metode yang fungsi
nya sebagai alternatif cara dalam mencapai tujuan tersebut. Metode yang di gunakan harus bervariasi
sehingga tidak menimbulkan kejenuhan aktivitas dalam proses pembelajaran.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar, diantaranya:
Harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi
pelajaran
Harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek
seni
Harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah
Harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu
Harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap suatu topic permasalahan
Harus memungkinkan siswa mampu menyimak
Harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri
Harus memungkinkan siswa untuk bekerja secara kerja sama
Harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-
fungsi sebagai berikut:
Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membuat kompetensi siswa
Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan
pembelajaran
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran
Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran
Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui,
disikapi, dan/atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, misalnya SD,
SMP, SMA, SMK, dan seterusnya.
Tujuan bidang studi adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang
studi, sedangkan tujuan pembelajaran adalah tujuan yang harus dicapai dalam suatu pokok bahasan
tertentu.
Untuk mempermudah dalam memahami tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa, mari kita kaji
kembali tujuan pembelajaran berdasarkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
a. Kognitif
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Analisi
Sintesis
b. Afektif
Penerimaan
Partisipasi
Penilain dan Penentuan Sikap
c. Psikomotor
Persepsi
Kesiapan
Gerakan terbimbing
Gerakan terbiasa
Gerakan yang kompleks
Seperti telah dikemukakan terdahulu bahwa metode mengajar memiliki keterkaitan yang kuat dengan
tujuan pembelajaran.
Dalam kurikulum 2004, metode pengajaran tidak disajikan secara khusus, artinya guru dapat memilih
sendiri metode mengajar mana yang dianggap sesuai dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran
maupun pembentukan kemampuan siswa.
Di samping itu, guru juga harus memahami karakteristik metode mengajar yang akan dipilih
sekaligus memahami dampak kemampuan dari metode tersebut.
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS-JENIS METODE MENGAJAR
Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara
lisan dari guru.
Ceramah yang baik adalah ceramah bervariasi artinya ceramah yang dilengkapi dengan penggunaan
alat dan media serta adanya tambahan dialog interaktif atau diskusi sehingga proses pembelajaran
tidak menjenuhkan.
Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak.
Biasanya penggunaan metode ceramah lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.
Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah berkaitan dengan kondisi
siswa adalah:
Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan guru
Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang akan dipelajari
Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan dan memiliki motivasi
mengikuti pelajaran
4. Keunggulan
Penggunaan metode ceramah dapat menjadi baik dalam pembelajaran, diantaranya:
Metode ini dianggap ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi pelajaran dapat
diatur oleh guru secara langsung, materi dan waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem
nilai yang dimiliki guru yang bersangkutan
Target jumlah siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan alat sound system
Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan sehingga memudahkan untuk mengklarifikasi dan
mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran
Apabila pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan meras mudah untuk
menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa
5. Kelemahan
Beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dalam metode ceramah adalah :
Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang baik
Kemungkinan menimbulkan verbalisme
Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara total (hanya
proses mental, tetapi sulit dikontrol)
Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran
Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan
Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru
B. Metode Diskusi
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang di dalamnya
melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas atau permasalahan.
Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan pendekatan CBSA atau
keterampilan proses.
Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian
materinya melalui suatu problema tau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau
keputusan secara bersama.
1. Karakteristik
Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak berperan sebagai pembimbing, fasilitator
atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif.
2. Prosedur
Lihat kembali Model Prosedur Pembelajaran
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi, diantaranya metode ini dapat memfasilitasi siswa
agar dapat, yaitu:
Bertukar pikiran
Menghayati permasalahan
Merangsang siswa untuk berpendapat
Mengembangkan rasa tanggung jawab
Membina kemampuan berbicara
Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain
Memberikan kesempatan belajar
5. Kelemahan
Dalam metode diskusi pun masih ada kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu
diantisipasi oleh para guru, diantaranya:
Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka tidak akan efektif
Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas
Yang aktif hanya siswa tertentu saja
Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran
kelompok.
Bermain peran (role playing) Merupakan bagian dari metode simulasi, dalam proses
pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permaianan dalam bentuk dramatisasi.
Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan
yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktifitas siswa sehingga metode simulasi sebagai
metode berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses.
2. Prosedur
Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode simulasi, diantaranya:
Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan peran yang akan dilakukan
dalam situasi
Mampu memberikan ilustrasi
Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut
Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah:
Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi
Pemahaman terhadap pesa yang akan menstimulasikan
Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan
4. Keunggulan
5. Kelemahan
Beberapa kelemahan dan kendala-kendala yang memungkinkan perlu diantisipasi oleh para guru jika
akan menerapkan metode ini, diantaranya:
Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
Sangat bergantung pada aktivitas siswa
Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar
Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi menjadi tidak efektif
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya
secara proses.
1. Karakteristik
Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi, selain guru yang akan menjadi model juga dapat
mendatangkan nara sumber yang akan mendemonstrasikan objek materi pelajatan, dengan syarat
harus menguasai bahan materi yang didmonstrasikan, serta mengutamakan aktivitas siswa untuk
melakukan demonstrasi tersebut.
2. Prosedur
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi, diantaranya:
Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang dipraktikkan
Mampu mengelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh
Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi, diantaranya:
Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang akan didemonstrasikan
Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan
Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan
Mampu mengidentifikasikan kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai apabila kondisi pembelajaran
diciptakan secara efektif, diantaranya:
Siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya
Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa
Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis
Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek
Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek
5. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru jika akan
menerapkan metode demonstrasi, diantaranya:
E. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan materinya
melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses.
Eksperimen dapat dilakukan secara kelompok maupun individu di dalam laboratorium atau di kelas
atau di luar kelas.
1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya
karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek.
Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen segala sesuatunya perlu dipersiapkan dan
dikondisikan secara maksimal.
2. Prosedur
Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut:
Mempersiapkan alat bantu
Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan
Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembarab kerja/pedoman eksperimen yang
disusun secara sistematis
Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab,
dan/atau tugas
Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik, diantaranya:
Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan
serta membuat laporan eksperimen
Menguasai konsep yang dieksperimenkan
Mampu mengelola kelas
Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif
Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen dalah dapat:
Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar
Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen
Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar eksperimen, diantaranya dapat:
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
Membangkitkan sikap ilmiah siswa
Membuat pembelajaran bersifat aktual
Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu
5. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru, diantaranya:
Memerlukan alat dan biaya
Memerlukan waktu relatif lama
Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen
Pembelajaran out-door hampir identik dengan pembelajaran karyawisata (field trip) artinya aktivitas
belajar siswa dibawa ke luar kelas. Pembelajaran outdoor selain untuk peningkatan kemampuan juga
lebih bersifat untuk peningkatan aspek-aspek psikologis siswa, seperti rasa senang dan rasa
kebersamaan yang selanjutnya berdampak terhadap peningkatan perhatian dan motivasi belajar.
1. Karakteristik
Menentukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat, dilaksanakan di luar
kelas/sekolah, memiliki perencanaan, aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru, aspek
pembelajaran merupakan salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis konstekstual
2. Prosedur
Prosedur metode karya wisata dapat dilakukan sebagai berikut:
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar karya wisata berhasil dengan baik, diantaranya:
Mampu mengidentifikasi objek karya wisata yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan karya wisata
Mampu mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam karya wisata
Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing aktivitas siswa selama melaksanakan
kegiatan
Mampu menilai kegiatan karya wisata
Kondisi dan kemampuan siswa harus diperhatikan untuk menunjang karya wisata adalah:
Mampu memahami petunjuk pelaksanaan karya wisata
Mampu menyusun laporan karya wisata
Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok
Mampu menggunakan bahan atau alat yang diperlukan dalam kegiatan karya wisata
4. Keunggulan
Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata, praktis dan
konkret
Dapat menumbuhkan rasa senang, minat dan motivasi terhadap objek tertentu
Memberikan masukan terhadap program sekolah
Mendekatkan siswa dengan lingkunga
5. Kelemahan
Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak
Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas siswa
Akan banyak menggunakan biaya
Jika tidak dikontrol maka siswa selalu terlena dengan bermainnya dari pada belajarnya
Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak digunakan dalam pembelajaran
karena metode pemecahan masalah merupakan metode mengajar yang banyak mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi.
1. Karakteristik
Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Metode ini sesuai jika digunakan pada siswa SD di kelas tinggi.
2. Prosedur
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar pemecahan masalah berhasil dengan baik,
diantaranya:
Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan
kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah
Menguasai konsep yang di-problem solving-kan
Mampu mengelola kelas
Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara efektif
Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pemecahan masalah
adalah:
4. Keunggulan
5. Kelemahan
Hakikat belajar :
1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas.
2. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa baik aspek
pengetahuan , sikap maupun keterampilannya.
3. Pengalaman yang terjadi dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik/alam maupun lingkungan sosial.
Kondisi-kondisi belajar :
1. Kondisi internal : keadaan fisik, rasa percaya diri, konsentrasi, inteigensia, kebiasaan
belajar, motivasi.
2. Kondisi eksternal : faktor guru, sarana dan prasarana pembejaran, lingkungan sosial
siswa di sekolah dan kurikulum sekolah.
Kemampuan siswa yang diharapkan dari lulusan pendidikan Sekolah Dasar yaitu anak
mampu, :
1. Mengenali dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini.
2. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja dan peduli terhadap
lingkungan
3. Berfikir secara logis,kritis dan kreatif serta berkomunikasi melalui berbagai media.
4. Menyenangi keindahan .
5. Membiasakan hidup bersih, bugar dan sehat.
6. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.
Jadi dengan diskusi secara proses siswa akan memperoleh pengalaman dalam melakukan
proses berfikir kritis dan berfikir ilmiah yang di tunjukkan melalui argumentasi dengan
pembuktian-pembuktian data.
Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran kelompok. Pengalaman yang diperoleh diantaranya dalam berinteraksi,
berkomunikasi dalam kelompok, bermain peran , bekerja sama dan menilai proses kegiatan
simulasi.
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode mengajar yang sering digunakan dalam
pembelajaran. Pengalaman yang diperoleh adalah memperhatikan proses atau prosedur yang
sistematis, mempraktikkan keterampilan secara proses menggunakan alat dan bahan yang
sebenarnya.
Metode karyawisata (field trip) merupakan salah satu metode pembelajaran yang identik
dengan pembelajaran out door, artinya pembelajaran ini lebih menitik beratkan pada aktivitas
belajar siswa yang dibawa keluar kelas. Pengalaman yang diperoleh adalah bersosialisasi ,
bekerja sama, berinteraksi, mengamati, dan menilai objek , memberi kesempatan pada
siswa untuk memperoleh pengalaman nyata , praktis dan kongkret, belajar dengan rasa senang,
mencoba memberikan masukan unbtuk program sekolah dan dekat dengan lingkungan.
Pembelajaran konvergen adalah pembelajaran yang bersifat kongkret dan konseptualisasi
abstrak. Pembelajaran divergen adalah pembelajaran yang kekuatannya pada pengembangan
pengalaman imajinatif, kesadaran, dan makna-makna serta nilai-nilai.
Hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar memiliki keterkaitan yang kuat.
Pengalaman belajar merupakan proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran .
Dan untuk mencapai tujuan pembelajaran memerlukan berbagai metode mengajar.
MODUL 6
Kegiatan Belajar 1
Hakikat,Fungsi, dan Peranan Media Pembelajaran
A. Media Visual
Adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan.
Media visual terdiri dari beberapa media diantaranya :
Adalah media yang menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau tulisan tampak
pada layar (screen).
Bisa bebrbentuk media proyeksi diam (still pictures) dan media proyeksi gerak, misalnya gambar
bergerak (motion pictures). Jenis alat proyeksi yang saat ini bias digunakan untuk kegiatan
pembelajaran diantaranya adalah:
a. Opaque Projection
Adalah proyektor yang mampu memproyeksikan benda-benda dan gambar/huruf dari
halaman buku atau majalah atau lembar kertas biasa.
b. OHP dan Slide projection
Dapat memproyrksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui lembar plastic yang
tembus cahaya (transparan).
a. Gambar fotografik
Termasuk ke dalam gambar diam atau mati (still pictures), misalnya gambar tentang manusia,
binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan pembelajaran yang
akan disampaikan kepada siswa.
Unsur-unsur yang terdapat pada media grafis adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat
digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka, dan
bentuk simbol (lambang). Karakteristik media ini adalah sederhana, menarik perhatian, murah
dan mudah disimpan atau dipergunakan.
1. Grafik
Merupakan gambar yang sederhana untuk menggambarkan data kuantitatif yang akurat dan
mudah untuk dimengerti.
a) Grafik batang
Merupakan jenis yang paling sederhana dan mudah dibuat.
b) Grafik pictorial
Adalah bentuk grafik dimana jumlah data yang dipertunjukkannya dalam bentuk gambar-
gambar.
c) Grafik lingkaran
Digunakan untuk memperlihatkan bagian-bagian dari keseluruhan dalam bentuk lingkaran.
d) Grafik garis
Adalah grafik yang paling teliti dan akurat dari semua jenis grafik, terutama dalam
menghubungkan dua rangkaian data.
2. Bagan (Chart)
Biasanya dirancang unruk menggambarkan atau menunjukkan suatu idea tau gagasan melalui
garis, simbol, dan kata-kata singkat.
Fungsi utama dari bagan adalah menunjukkan hubungan, perbandingan, perkembangan,
klasifikasi, dan organisasi.
a) Bagan Pohon (Tree Chart)
Jenis bagan ini digunakan untuk menjelaskan bahwa sesuatu dapat diuraikan menjadi berbagai
bagian yang saling berkaitan, misalnya tentang silsilah raja-raja Mataram.
b) Bagan Arus (Flowchart)
Bagan ini untuk menjelaskan atau mempertunjukkan suatu fungsi, hubungan atau suatu proses.
c) Bagan Tabel
Merupakan daftar nama-nama yang disusun secara berurutan untuk memperbandingkan secara
kronologis, misalnya table yang menunjukkan tentang garis waktu.
d) Bagan Organisasi
Menggambarkan struktur suatu organisasi, misalnya struktur organisai badan pemerintah.
3. Diagram
Merupakan suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan tentang tata kerja
dari suatu benda, terutama dengan garis-garis.
4. Poster
Merupakan kombinasi visual yang terdiri atas gambar pesan/tulisan, biasanya menggunakan
warna yang mencolok. Poster dapat digunakan sebagai pemberitahuan/informasi, peringatan,
penggugah selera, memotivasi, peringatan atau menangkap perhatian siswa yang walaupun
dilihat sekilas namun mampu menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.
5. Kartun (Cartoon)
Merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau
situasi yang dirancang untuk membentuk opini siswa.
c. Media 3 Dimensi
1. Media Realia
Merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara
langsung kepada siswa (Direct Experience). Contohnya tumbuhan, binatang.
2. Model
Adalah media dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Model terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway
model), model susun (build-up model), model kerja (working model), model mock-up dan
diaroma.
B. Media Audio
Adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan
ajar.
Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio cassette), CD audio dan program radio.
Beberapa pertimbangan menggunakan media audio, diantaranya adalah :
1. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah mempunyai
kemampuan berpikir abstrak
2. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media yang
lainnya
3. Karena sifatnya yang auditif diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual,
sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata,
bahasa, dan susunan kalimat.
C. Media Audiovisual
Merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. Contohnya
program video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, program slide suara (sound
slide), dan program CD interaktif.
KEGIATAN BELAJAR 3
Tiga hal utama yang perlu dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran yaitu:
1. Tujuan Pemilihan Media Pembelajaran
Memilih media pembelajaran harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.
Apakah digunakan untuk kegiatan pembelajaran atau untuk pemberian informasi yang sifatnya
umumatau untuk sekedar hiburan saja.
Bebapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yaitu :
a. Rencana pembelajaran
Media yang dipilih harus disesuaikan dengan rencana pembelajaran dan kurikulum yang
berlaku.
b. Sasaran belajar
Media yang dipilih harus disesuaikan dengan tingakat perkembangan siswa misalnya dari
segi bahasanya, simbol-simbol yang digunakannya, cara menyajikan atau juga waktu
penggunaannya.
c. Tingkat keterbacaan media (reliability)
Maksudnya apakah media pembelajaran tersebut sudah memenuhi syarat-syarat teknis,
seperti kejelasan gambar, huruf, dan pengaturan warna.
d. Situasi dan kondisi
Misalnya, situasi dan kondisi tempat atau ruangan yang dipergunakan untuk kegiatan
belajar mengajar, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya dan cahayanya. Bisa
juga keadaan siswanya, seperti jumlah siswa, minat, dan motivasi belajarnya.
e. Objektivitas
Maksudnya bahwa Anda harus terhindar dari pemilihan media yang didasari oleh
kesenangan pribadi semata (subjektif).
1) Model Padat
Biasanya memperlihatkan bagian permukaan dari suatu objek dan membuang bagian-bagian
yang membingungkan gagasan utamanya, seperti bentuknya, warnanya, maupun susunannya.
Contoh patung para pahlawan, patung binatang.
2) Model Penampang
Mempertunjukkan bagaimana sebuah objek terlihat apabila bagian permukaan objek tersebut
diangkat/dipotong untuk mengetahui susunan di dalamnya. Contoh model lapisan bumi, model
batang suatu tumbuhan.
3) Model Susun
Merupakan susunan yang terdiri atas beberapa objek yang lengkap/sedikitnya suatu bagian
penting dari objek tersebut. Contoh torso yang memperlihatkan anatomi tubuh manusia dan
susunan dari suatu bel listrik.
4) Model Kerja
Merupakan tiruan yang memperlihatkan proses kerja dari suatu objek studi. Contoh model
pesawat telepon, perahu dayung.
5) Mock up
Merupakan penyederhanaan dari susunan bagian pokok suatu proses yang lebih rumit. Susunan
nyatanya diubah sehingga proses itu mudah dimengerti siswa. Contoh perangkap tikus, jaringan
listrik pedesaan, sistem irigasi.
6) Diorama
Adalah sebuah bentuk tiruan 3 dimensi mini yang bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang suatu susunan/keadaan yang sebenarnya. Contoh interior pada sebuah gua, pemandangan
alam.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan apabila tertarik untuk menggunakan media 3 dimensi :
1. Gunakan objek tersebut sesuai dengan kompetensi/tujuan yang dicapai dalam proses
pembelajaran
2. Gunakan hanya objek-objek yang tepat atau cocok saja
3. Apabila menggunakan beberapa objek , hendaknya objek tersebut satu sama lain
berhubungan.
1. Media Grafis, seperti bagan, diagram, grafik, poster dan kartun yang dibuat dengan ukuran
cukup besar dan bisa diberi bingkai atas dan bawahnya.
2. Dalam rangka upaya pemeliharaan dan kepraktisan dalam penggunaan media grafis bisa
diupayakan dengan pembuatan display/papan penyajian. Display ini nisa berupa papan
planel, papan buletin.
3. Apabila pihak sekolah memiliki dana yang cukup memadai sebaiknya disediakan ruang
tertentu untuk penyimpanan berbagai media pembelajaran. Ruang tersebut bisa juga
berfungsi sebagai pusat media (media center)/pusat sumber belajar (learning resources
center) pada tingkat sekolah.
KEGIATAN BELAJAR 4
Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Sumber belajar dibedakan menjadi 6
jenis yaitu:
1. Pesan (Message)
Adalah segala informasi dalam bentuk ide/gagasan, fakta, data yang disampaikan kepada
siswa. Biasanya pesan-pesan ini sudah tertuang dalam kurikulum yang berlaku.
2. Orang (People)
Adalah manusia yang berpesan sebagai pengolah dan penyaji pesan seperti guru,
pembimbing dan narasumber lain (resource person) yang dilibatkan dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Bahan (Materials)
Adalah yang berkaitan dengan software/perangkat lunak yang berisi pesan-pesan
pembelajaran, seperti buku teks, modul, majalah, dll.
4. Alat (Tool And Equipment)
Adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran seperti proyektor OHP, tv, pesawat radio.
5. Teknik (Technique)
Adalah prosedur yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar seperti simulasi,
diskusi.
6. Lingkungan (Setting)
Adalah sumber belajar yang terakhir yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar
mengajar.
A. Pengertian Lingkungan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), lingkungan diartikan sebahai bulatan yang
melingkungi (melingkar). Pengertian lainnya lingkungan adalah sekalian yang terlingkung di
suatu daerah. Dalam Kamus Bahasa Inggris, lingkungan ini cukup beragam diantaranya adalah
istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment. Artinya kurang lebih
berkaitan dengan keadaan/segala sesuatu yang ada di sekitar/sekeliling. Lingkungan itu sendiri
terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), antibiotik (benda mati) dan budaya manusia.
B. Nilai Lingkungan
Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
menunjang kegiatan belajar secara lebih optimal.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
diantaranya yaitu:
1. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siswa, memperkaya
wawasannya, tidak terbatas oleh empat dinding kelas dan kebenaran lebih akurat.
2. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik, tidak membosankan.
3. Belajar akan lebih bermakna (meaningfull learning) sebab siswa dihadapkan dengan
keadaan yang sebenarnya.
4. Aktivitas siswa akan lebih meningkat dengan memungkinkannya menggunakan berbagai
cara, seperti proses mengamati, bertanya/wawancara.
5. Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya.
C. Jenis Lingkungan
Lingkungan sosial sangat tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Lingkungan sosial ini berkenaan dengan interaksi siswa dalam kehidupan bermasyarakat,
misalnya dalam hal-hal berikut.
1. Mempelajari organisasi-organisasi sosial yang ada di masyrakat sekitar sekolah/karang
taruna.
2. Mengenal adat istiadat, kebiasaan dan mata pencaharian penduduk sekitar
3. Mempelajari kebudayaan termasuk kedenian yang ada di sekitar sekolah
4. Mempelajari struktur pemerintahan setempat (RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan)
5. Mengenal kehidupan beragam dan system nilai yang dianut penduduk sekitar
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang bersifat alamiah seperti sumber daya alam (air,
hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan (flora), hewan (fauna), sungai, dll.
1. Perencanaan
Langkah perencanaan dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dpat dilakukan
melalui cara sebagai berikut:
a. Menentukan kompetensi/tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa berkaitan dengan
penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Misalnya tujuan yang ingin dicapai agar
siswa dapat menjelaskan proses kerja dari suatu pembangkit tenaga listrik sederhana.
b. Menetukan objek yang dipelajari/dikunjungi. Seperti jaraknya tidak terlalu jauh, tidak
memerlukan waktu yang terlalu lama, biaya murah.
c. Merumuskan cara belajar/bentuk kegiatan yang harus dilakukan siswa selama
mempelajari lingkungan. Seperti mencatat apa yang telah terjadi, mengamati suatu
proses, melakukan wawancara, membuat sketsa, dll.
d. Menyipkan hal-hal yang sifatnya teknis, seperti tata tertib kegiatan yang harus dipatuhi
siswa, perijinan untuk mengadakan kegiatan.
2. Pelaksana
Langkah pelaksanaan yaitu melakukan berbagai kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Apabila kegiatan yang dilakukan adalah karyawisata/survei
objek tertentu , kegiatan diawali dengan penjelasan para petugas mengenai objek yang
dikunjungi.
Apabila objek yang dikunjungi sifatnya bebas dan tidak memerlukan petugas khusus yang
mendampingi, seperti kegiatan berkemah/pelayanan kepada masyarakat, para siswa bias
langsung mempelajari objek studi.
3. Tindak Lanjut
Langkah terakhir yaitu tindak lanjut dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Langkah ini
bias berupa kegiatan belajar di dalam kelas untuk mendiskusikan hasil-hasil yang telah diperoleh
dari lingkungan.
Demianlah beberapa aspek dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat
bermafaat bagi siswa terutama untuk memberikan motivasi belajar, serta menumbuhkan sikap
dan apresiasi terhadap lingkungan sekitar.