DI SEKOLAH DASAR
DOSEN PENGAMPU :
RAFAEL LISINUS GUNTING S.Pd.M.Pd
Disusun oleh
KELOMPOK 2
SYAHFITRI (1212311009)
i
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan .........................................................................................9
ii
B. Saran ....................................................................................................10
Daftar pustaka...........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahluk filosofis, artinya manusia mepunyai pengetahuan
dan berpikir, manusia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan mahluk lain
dalam pekembanganya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu
memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih dan megembangkan diri
sesuai dengan keunikan atau tiap – tiap potensi tanpa menimbulkan konflik dengan
lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman idividu, maka diperlukanlah
bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan yang sehat
didalam lingkungannya ( Nur Ihsan, 2006 : 1)
PEMBAHASAN
BAB II
i
2) Komprehensif artinya dapat menjelaskan fenomena secara menyeluruh.
3) Eksplisit artinya setiap penjelasan didukung oleh bukti yang dapat diuji.
Menurut Abu Ahmadi (1991), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan
kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu
mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami
lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih
baik.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa bimbingan atau guidance adalah Proses
pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami
dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri
secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan
budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara
personal maupun sosial).
ii
Sementara itu, pengertian konseling lebih mengarah pada suatu hubungan
pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor
melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya,
menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang
dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar
bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004).
iii
mereka dapat memahami dirinya sehingga mereka sanggup mengarahkan dirinya
dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan
SD, keluarga, dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.
Secara umum tujuan bimbingan dan konseling di sekolah dasar adalah untuk
membantu para siswa agar dapat mencapai tahap perkembangan optimal. Secara
akademis pelayanan ini bertujuan agar setiap siswa memperoleh kesesuaian antara
kemampuan dan jurusan (program studi) yang dipilihnya dan dapat mencapai
prestasi kerja secara optimal.
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah dasar adalah untuk
membantu siswa agar dapat memenuhi tugas perkembangan yang meliputi aspek
sosial, pendidikan, dan karir sesuai dengan tuntutan lingkungan.
2) Dapat mengarahkan siswa pada pencapaian hasil belajar yang lebih baik.
6) Dapat bekerja sama antara guru dengan siswa, terutama yang memiliki
masalah pribadi.
7) Dapat bekerja sama lebih intensif antara guru dengan orang tua siswa
dan masyarakat.
iv
D. Latar Belakang Perlunya Bimbingan Dan Konseling di SD
Ada tiga hal utama yang melatar belakangi perlunya bimbingan yakni tinjauan
secara umum, sosio kultural dan aspek psikologis.
Menurut Tim MKDK IKIP Semarang (1990:5-9), ada lima hal yang melatar
belakangi perlunya layanan bimbingan di sekolah, yakni:
5. masalah belajar.
Sugiyo, dkk. (1987:14) menyatakan bahwa ada tiga fungsi bimbingan dan
konseling, yaitu:
v
Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan
siswa-siswa dalam memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah,
memilih jurusan sekolah, memilih jenis sekolah lanjutan/sambungan ataupun
lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita, dan ciri-ciri
kepribadiannya. Di samping itu, fungsi ini juga meliputi bantuan untuk memiliki
kegiatan-kegiatan di sekolah; misalnya membantu menempatkan anak dalam
kelompok belajar.
Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah,
khususnya guru, dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus
dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini, pembimbing menyampaikan
data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan, serta kesulitan-kesulitan
siswa kepada guru. Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakan
pengalaman belajar bagi para siswa, sehingga para siswa memperoleh pengalaman
belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan, dan minat
vi
1. Bimbingan untuk semua. Setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan
layanan bimbingan dari gurunya; fokus bimbingan bukan kepada siswa tertentu
melainkan pada siswa yang normal bahkan pada siswa yang cerdas sekalipun.
vii
siswa. Tindakan guru merupakan proses-proses yang membuat siswa melakukan
sesuatu sesuai dengan kekuatan potensi yang dimilikinya.
8. Program bimbingan kerja sama akan dapat terlaksana sangat efektif jika
diupayakan melalui kerja sama yang baik antara guru, siswa, orang tua siswa,
tenaga administrative dan sumber-sumber daya yang ada di masyarakat sekitar.
5. Masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh guru pembimbing di SD, harus
diserahkan kepada individu atau lembaga yang mampu dan berwenang
memecahkannya.
viii
9. Pelaksanaan program bimbingan harus disimpan oleh seseorang yang
memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan dapat menggunakan sumber-
sumber yang relevan yang berada di luar SD
ix
7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam
bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan
bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
x
dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru
pembimbing perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan
bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
xi
didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada,
yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan,
dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan
konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak
berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan
konseli (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma
tersebut.
10. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang
bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik
dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun
dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli
(konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru
pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau
ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus
kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.
PENUTUP
BAB III
A. Kesimpulan
xii
keseluruhan proses pendidikan yang diarahkan untuk membantu peserta didik
merealisasikan dan mewujudkan dirinya ke arah yang lebih baik.
B. SARAN
Daftar Pustaka
xiii