Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah “Pedagogik Olahraga” ini tepat pada waktunya. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas ini tidak terlepas dari kekurangan,
Oleh karena itu mohon kiranya kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan penyusunan tugas ini lebih lanjut.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu cara atau jalan untuk maju
berkembang menjadi individu yang lebih baik, dari segi jiwa, raga,
mengelola pembelajaran.
diploma empat dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang
dan Dosen pasal 7 dan pasal 8. Menjadi guru profesional tidak hanya
1
2
pembelajaran Penjasorkes tidak harus terpusat pada guru tetap pada siswa.
konsep lain.
development).
3
karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak
Olahraga ditilik dari asal katanya dari bahasa jawa olah yang
berarti melatih diri dan rogo (raga) berarti badan. Secara luas olahraga
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui problematika penjasorkes ditingkat SD dalam Kurikulum
2013.
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah segala sesuatu yang dijalankan, dilaksanakan,
masyarakat dan berguna bagi masyarakat, juga akan berguna masa depannya
tujuan pendidikan
kurang gerak atau bahkan fenomena gaya hidup diam. Pergeseran gaya hidup
itu, dipicu oleh aneka kemudahan dalam kehidupan sehari-hari yang di dukung
6
7
pendidikan sekolah dasar, makalah ini akan mengkaji apa saja problematika
“sehat” dan sehat ini tidak ada bidang ilmu lain yang mempelajari dan
membentuk anak selain melalui aktifitas jasmani. Maka dari itu harapan kita
pendidikan jasmani di sekolah dasar yang akan dikaji dari tiga aspek mulai dari
pendidikan jasmani di sekolah dasar dalam ruang lingkup sistem yang sudah
ada atau ditetapkan. Maka dari itu kajian ini akan terbatas membahas mengenai
8
Hal ini dapat ditinjau dari materi pembelajaran pendidikan jasmani yang
dilakukan oleh guru. Guru sering memaksakan anak untuk melakukan aktivitas
fisik, yang tugas geraknya terlalu berat tidak sesuai dengan kemampuan
Keadaan ini diperparah lagi oleh paham dan keyakinan guru yang
utama dari pendidikan jasmani. Jumlah sajian standart isi dalam kurikulum
skill tidak kompleks, karena hanya diberikan setengah setengah. Padahal bila
didik. Jadi bila guru memahami hal ini guru bisa menyajikan sajian
ASIAN Games, SEA Games, atau dalam PON dan PORDA akhir-akhir ini
sekolah. Seperti pemberian tugas guru yang tidak berlatar belakang pendidikan
Kejadian ini apabila dibiarkan terus menerus, maka tidak akan berhasil
meletakkan dasar yang kuat bagi olahraga prestasi di tingkat Nasional. Hal ini
dengan pendidikan jasmani dan olahraga dan merupakan bagian yang tidak
menyiapkan bahan bahan yang diperlukan untuk memasak, nah barulah seorang
ibu mulai memasak dari step awal hingga makanan ini matang.
Begitu juga seorang guru pendidikan jasmani ketika kita mengajar mata
pelajaran yang notabene merupakan olah raga, dan juga olah rasa, dan olah
tidak mempunyai sarana dan prasarana mendukung harus memutar otak dan
waktu yang cukup. Padahal setidaknya lahan dan sarpras harus memadai
pelaksana yaitu guru. Maka dari itu kajian ini akan terbatas membahas
diantaranya:
pendidikan jasmani sering tidak dilaksanakan dengan alasan agar para anak
Kemudian teknik dasar yang diberikan dalam suasana tegang, karena guru
di bawah pohon sambil memegang peluit. Peristiwa ini telah berlangsung dari
kita jumpai bahawa guru sukwan masih berstatus mahasiswa/ belum lulus,
pendidik untuk sekolah dasar atau MI adalah D4 atau S1. Guru yang tidak
pahaman guru tentang hakikat tubuh anak yang sesungguhnya berbeda dengan
Keadaan ini diperparah lagi adanya perilaku guru cenderung malas dan
kurang mencintai tugas itu dengan sepenuh hati, sehingga dalam memberikan
sehingga untuk mempelajari gerakan yang baru (new motor skill) anak-anak
secara holistik, (b) kurangnya pemahaman dampak kebugaran jasmani dan gaya
bantuan kepada anak agar mengerti emosi yang dirasakannya pada waktu
melaksanakan tugas ajar terlalu sukar yang menyebabkan mereka bosan, atau
didik yang menjadi siswa dalam proses pembelajaran . Maka dari itu kajian ini
lagi menyerang orang dewasa, tetapi juga menyerang anak-anak dan remaja
yang dilakukan oleh tim pengembang Sport Development Index (Mutohir, dan
Ali Maksum, 2007: 52) dalam Kahri meneliti kebugaran jasmani pelajar di
13
seluruh Indonesia. Hasilnya tidak ada yang baik sekali atau 0 %, katagori baik
hanya 5,66 %, sedang 37,66 %, kurang 45,97 %, dan kurang sekali 10,71 %.
Perihal ini menurut (WHO 2004) apabila dapat dicegah lebih awal, maka akan
mengurangi angka kematian sebesar 2 juta orang atau 5479 orang yang
kajian penulis mendapatkan bukti, bahwa anak jaman sekarang berbeda dengan
kualitas anak 5-10 tahun yang lalu, anak jaman sekarang seringkali mengeluh
bila melakukan aktifitas jasmani di bawah sinar matahari pagi, mudah lelah.
Hal ini diakibatkan salah satunya dari berkembangnya jaman teknologi, anak
sekolah dasar pada era sekarang sudah banyak kesanduan game online.
lebih sering anak untuk bermain game. Hal lain yang mendukung adalah faktor
lingkungan bisa dari teman, keluarga yang kurang bisa menjadikan budaya
Kaitannya dengan hal diatas, peran seorang guru penjas yang profesional
sebagai kebutuhan kepada peserta didiknya. Namun tidak hanya guru peran
dijalankan di Indonesia terlalu kompleks. Hal ini akan berakibat bagi guru dan
siswa. Siswa akan terbebani dengan segudang materi yang harus dikuasainya.
Ssiswa harus berusaha keras untuk memahami dan mengejar materi yang
sudah ditargetkan. Hal ini akan mengakibatkan siswa tidak akan memahami
seluruh materi yang diajarkan. Siswa akan lebih memilih untuk mempelajari
materi yang terlalu banyak, sekalipun masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan, guru harus tetap melanjutkan materi. Hal ini tidak sesuai dengan
peran guru.
15
konsep kurikulum, tentulah tidak akan ada dampak positif dari perubahan
banyak. Apabila diluhat dari sudut pandang ekonomi, alangkah baiknya jika
dana tersebut digunakan untuk bantuan pendidikan yang lebih berpotensi untuk
kemajuan pendidikan.
tempat, maka akan kita dapati masih banyaknya sekolah yang masih belum
sarana dan prasarana tersebut. Namun bagaimana dengan sekolah yang ada di
pedesaan dan daerah-daerah terpencil? Masih jarang sekali kita temui sekolah
pendidikan juga ditinjau dari segi Satuan Tingkat Perdidikannya. Hal ini
Pendidikan tertentu.
siswa cenderung hanya diajarkan saja, tida mengena pada pemaknaanya. Pada
yang diajukan cenderung hanya berkonsep pada tujuan agar anak mampu
karena siswa cenderung pada ketakutan akan guru karena pengenalan selintas
pada materi yang diajarkan oleh guru tanpa adanya rasa ingin berusaha untuk
mengembangkan potensinya.
2013 suka tidak suka mau tidak mau perubahan kurikulum sudah dilaksanakan
dengan beberapa mekanisme yang telah dilakukan, tetapi bisa dibilang banyak
sekali penolakan yang terjadi ketika membahas kurikulum 2013 banyak sekali
17
kendala dan masalah yang dihadapi hal ini semata-mata karena beberapa faktor
tidak hanya penolakan saja yang terjadi beberapa faktor lain juga menjadi
sebuah ungkapan besar yang datang dari para guru dan murid saat
kurikulum 2013 kurikulum yang disebut sejak 1975 sampai saat ini itu dinilai
kurang optimal "Saya belum lama ini melakukan survei terkait implementasi
kurikulum 2013. Saya menemukan ada delapan masalah yang semuanya itu
terkait langsung dengan para guru," katanya di Kota Surakarta, Jawa Tengah,
Minggu (19/10).
Padahal, semestinya guru juga harus memberikan porsi yang sama pada
7) Masih banyak guru yang belum mau menjadi manusia pembelajar. Padahal,
Pada intinya kurikulum 2013 ini menuntut guru lebih kreatif dan
inovatif dalam proses pengajaran, seperti biasa hal yang baru akan mendapat
dilakukan sebelumnya, selain itu masih banyak sekali sekolah yang belim
A. Kesimpulan
Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pendidikan jasmani di
sekolah dasar merupakan sebuah kesenjangan yang terjadi yang sebulnya bisa
diperbaiki. Kajian pembahasan yang dikaji dari tiga ranah System, Implementer,
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
19
20
dengan UKG (Uji Kompetensi Guru), sertifikasi guru, serta pengadaan pelatihan
B. Saran
Besar harapan penulis kiranya makalah Penjasorkes dan Problematika di
tingkat SD dalam Kurikulum 2013 ini bisa dibaca dipelajari dan bisa membantu
sekolah dasar, sehingga kita sebagai calon pendidik mempunyai pondasi yang
Pascasarjana Prodi Pendidikan Olahraga. Dan besar harapan penulis agar karya
ini dapat dirujuk serta tak lepas dari kritik dan saran untuk penyempurnaan karya
ini.
DAFTAR PUSTAKA
21