Anda di halaman 1dari 18

MENDESKRIPSIKAN HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN, TUJUAN, DAN KARAKTERISTIKNYA

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS SD
Yang diampu Oleh Ibu Dra. Siti Umayaroh, S.Pd., M.Pd

Kelompok 1:
Difka Istianitha (200151403072)
Efry Ferdiana Yunim Istanti (200151603017)
Isnaeny Nurdiana Anggraeni (200151602877)
Reghina Rizky Shofiani (200151602979)
Wahyu Rizky Ayu Puspitasari (200151403067)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FEBRUARI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Mendeskripsikan hakikat
pembelajaran IPS di sekolah dasar sesuai dengan perkembangan, tujuan, dan karakteristiknya”
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Pembelajaran IPS SD yang diampu oleh Ibu Dra. Siti Umayroh, S. Pd,
M. Pd. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai hakikat
pembelajaran IPS bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Siti Umayroh, S. Pd, M. Pd. selaku
dosen mata kuliah Pembelajaran IPS SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, Februari 2022 

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Hakikat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar....................................................................3
2.2 Karakteristik Konsep Dasar Pembelajaran di Sekolah Dasar...........................................4
2.3 Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.....................................................................6
2.4 Ruang Lingkup Pembelajaran Konsep Dasar IPS.............................................................9
2.5 Perkembangan Pendidikan IPS di Sekolah Dasar...........................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 Simpulan.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hakikat ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah harapan untuk mampu membina
suatu masyarakat yang baik di mana para anggotanya benar-benar berkembang sebagai
insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab. Pembelajaran IPS bertujuan agar
siswa mampu mengembangkan sikap dan keterampilan sosial yang berguna bagi
kemajuan dirinya baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Model
pembelajaran IPS di sekolah dasar harus lebih menekankan pada unsur pendidikan yang
membekali siswa dengan pemahaman, nilai moral, dan keterampilan sosial. Oleh karena
itu, penekanan pembelajaran tidak terbatas pada upaya penyediaan makanan atau
bimbingan belajar bagi siswa. Konsep menghafal, tetapi dalam upaya untuk
mengembangkan seperangkat pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan pada siswa
yang memungkinkan mereka untuk menggunakan apa yang telah mereka pelajari sebagai
persiapan untuk memahami dan berpartisipasi dalam kehidupan di sekitar mereka.
masyarakat, dan kondisi yang disediakan untuk akses berkelanjutan mereka ke
pendidikan tinggi. Disinilah sebenarnya penekanan misi IPS dalam pendidikan dasar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Hakikat pada pembelajaran IPS di SD?


2. Bagaimana Karakteristik konsep dasar pembelajaran IPS di SD?
3. Apa saja Tujuan Pembelajaran IPS di SD?
4. Bagaimana Ruang lingkup pada pembelajaran konsep dasar IPS di SD?
5. Bagaimana Perkembangan pendidikan IPS di SD?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Hakikat pembelajaran IPS di SD.

1
2

2. Untuk mengetahui Karakteristik konsep dasar pembelajaran IPS di SD.


3. Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran IPS di SD.
4. Untuk mengetahui Ruang lingkup pembelajaran konsep dasar IPS di SD.
5. Untuk mengetahui Perkembangan pendidikan IPS di SD.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kehidupan sosial. Menurut Sumaatmadja (2007: 13), sejak lahir
setiap orang tidak terpisah dari manusia lain. Hal tersebut bermakna bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup.

Hakikat pembelajaran IPS di SD/MI adalah berupaya untuk mengembangkan


pemahaman peserta tentang bagaimana individu maupun kelompok hidup bersama dan
berinteraksi dengan lingkungannya serta membimbing mereka untuk mengembangkan
rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya yang positif, kritis terhadap hal yang
negatif, dan peduli terhadap keadilan sosial. Pembelajaran IPS di SD/MI disajikan secara
terpadu dengan memberikan pengalaman dan kebermaknaan belajar secara langsung
kepada siswa karena perspektif anak usia Sekolah Dasar (SD) lebih cenderung kepada
hal-hal yang bersifat konkret dan utuh. Mata pelajaran IPS di SD memuat empat materi,
yaitu geografi, sosiologi, ekonomi, dan sejarah yang disusun secara sistematis,
komprehensif, dan terpadu agar siswa dapat memperoleh pemahaman yang luas dan
mendalam terhadap bidang ilmu yang berkaitan.

Menurut Montorella (1990) dalam Solihatin (2007: 14), pembelajaran IPS lebih
menekankan pada aspek pendidikan daripada mentransfer konsep karena pembelajaran
IPS mengharapkan siswanya memperoleh pemahaman dari beberapa konsep dan
mengembangkannya serta melatih keterampilan, sikap, nilai, dan juga moral berdasarkan
konsep yang dimiliki. Oleh sebab itu, pembelajaran IPS perlu diajarkan sejak tingkat SD
dengan pendekatan terpadu untuk siswa memahami dan mengembangkan konsep materi
pada mata pelajaran IPS.

3
4

2.2 Karakteristik Konsep Dasar Pembelajaran di Sekolah Dasar

Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau


terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial
yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M Sadeli,
1986:21). Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi
penyampaiannya.

1. Materi IPS

Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan
masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari
segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran
IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu
bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan. Menurut Mulyono Tjokrodikaryo,
(1986:21) ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:

 Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari
keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan
dunia dengan berbagai permasalahannya.
 Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,
produksi, komunikasi, transportasi.
 Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai
yang terjauh.
5

 Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang


dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang
tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
 Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, keluarga.

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi


IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-teori IPS
yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus
diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

2. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS

Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan


pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri),
keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum
seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment
Curriculum” (Mukminan, 1996:5).

Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama


dikenalkan atau perlu memperoleh konsep yang berhubungan dengan
lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis
bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkaran tersebut,
kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur
dunia yang lebih luas.

2.3 Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Kokasi
(1994:35) mengemukakan bahwa tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-
kurannya meliputi hal-hal berikut:
5

1. Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan
masyarakat, membekali peserta didik dengan kemampuan.
2. Mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial
yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
3. Membekali peserta didik denga kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga
masyarakat dan deangan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
4. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan
keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi berbagai kehidupannya yang
tidak terpisahkan.
5. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan
keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,perkembangan masyarakat,
dan perkembangan ilmu dan teknologi.

Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai
lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalamam dan bobot yang sesuai dengan jenis
dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
            
Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS
merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu pendidikan IPS harus mengacu pada
tujuan Pendidikan Nasional. Dengan demikian tujuan pendidikan IPS adalah
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial
untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Ada tiga aspek yang harus dituju
dalam pengembangan pendidikan IPS, yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial, dan
kehidupan individu. (sundawa 2006).

Tujuan pendidikan IPS menurut (Nursid Sumaatmadja. 2006) adalah “membina anak
didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara”
Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi
pada tingkah laku para siswa, yaitu: (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup
belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan (Oemar hamalik. 1992: 40-41).
Untuk lebih jelasnya akan dibahas satu persatu.
6

1. Pengetahuan dan Pemahaman

Salah satu fungsi pembelajaran IPS adalah mentransmisikan pengetahuan dan


pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta dan ide-ide kepada anak.

2. Sikap Belajar

IPS juga bertujuan untuk mengembangkan sikap belajar yang baik. Artinya
dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki (inkuiri) untuk
menemukan ide-ide, konsep-konsep baru sehingga mereka mampu melakukan
perspektif untuk masa yang akan datang.

3. Nilai-nilai Sosial dan Sikap

Anak membutuhkan nilai-nilai untuk menafsirkan fenomena dunia sekitarnya,


sehingga mereka mampu melakukan perspektif. Nilai-nilai sosial merupakan unsur
penting di dalam pembelajaran IPS. Berdasar nilai-nilai sosial yang berkembang
dalam masyarakat, maka akan berkembang pula sikap-sikap sosial anak. Faktor
keluarga, masyarakat, dan pribadi atau tingkah laku guru sendiri besar pengaruhnya
terhadap perkembangan nilai-nilai dan sikap anak.

4. Keterampilan Dasar IPS

Anak belajar menggunakan keterampilan dan alat-alat studi sosial, misalnya


mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat,
mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengklasifikasikan dan menafsirkan
data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan. Ada berbagai cara dalam
mengembangkan berpribadian anak yaitu melalui:
a. Hubungan antara manusia dan manusia.
b. Hubungan antara manusia dan masyarakat sekitarnya.
c. Hubungan antara manusia dan benda sekitarnya.
7

d. Hubungan antara manusia dan lingkungan alam.


e. Hubungan antara manusia dan kebudayaannya.
f. Hubungan antara manusia sebagai makhluk tuhan.

Tujuan kulikuler pengajaran IPS yang harus dicapai sekurtang-kurangnya adalah sebagai
berikut:
1. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalis, dan
menyusun alternative pemecahan masalah social yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat.
2. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga
masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
3. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan
terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupan integralnya.
4. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan
keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat,
perkembangan ilmu dan teknologi (Nursid Sumaatmadja, 1980:48)

Menurut hidayati, dkk (2001: 25) Adapun beberapa tujuan pembelajaran IPS
adalah :
a. Pendidikan IPS bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk studi lanjut dibidang
social jika nantinya masuk perguttuan tunggi.
b. Pendidikan IPS bertujuan mendidik menjadi warga Negara yang baik.
c. Pendidikan IPS bertujuan untuk mempelajari masalah-masalah social yang pantang
untuk dibicarakan di muka umum.

Pembelajaran IPS berusaha membantu siswa dalam memecahkan permasalahan-


permasalahan yang hadapi sehingga akan menjadikan semakin mengerti dan memahami
lingkungan social masyarakat. Ilmu pengetahuan social diajarkan dengan harapan agar
siswa menjadi manusia dan warga Negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh orang
tua, masyarakat, dan agama (Made Tjandra,dkk).
8

Kokasi (1994:35) dengan penekanan yang agak berbeda mengatakan bahwa


pembelajaran IPS di SD pada dasarnya dimaksudkan untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap, nilai-norma, dan keterampilan siswa agar menjadi manusia yang
mampu bermasyarakat. Pandangan ini sejalan dengan tujua institusional penyelenggaraan
pendidikan di SD menurut kurikulum tahun 1994, yaitu:
1. Mendidik siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila
yang mampu membangun dirinya sendiri serta ikut bertanggung jawab terhadap
pembangun bangsa.
2. Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3. Memberi bekal kemampuan dasar untuk hidup dimasyarakat dan mengembangkan
diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya (Depdikbud, 19994),

Hasan (1994:92) mengatakan bahwa tujuan dari IPS adalah untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik, baik sebagai individu maupun social
budaya.

Pada dasarnya tujuan pembelajaran IPS pada jenjang sekolah daar adalah untuk
mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk  mengembangkan
diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya serta sebagai bekal bagi siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan pengajaran IPS,
diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional
san bertanggung jawab dalam memecahkan masalah-masalah social yang dihadapi dalam
kehipannya. (Wayan Lasmawan, 2012).

2.4 Ruang Lingkup Pembelajaran Konsep Dasar IPS

Berkaitan dengan ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai suatu
bidang studi, hal ini sama dengan menjadi ruang lingkup Ilmu Sosial, yaitu manusia
sebagai bagian dari masyarakat. Menurut Tasrif (2008:4), mengatakan bahwa ruang
lingkup pembelajaran IPS dibagi menjadi empat aspek sebagai berikut:
9

1) Ditinjau dari ruang lingkup hubungan antara lain mencakup hubungan sosial,
hubungan ekonomi, hubungan psikologi, hubungan sejarah, hubungan budaya,
hubungan geografi, dan hubungan politik.
2) Ditinjau dari segi kelompoknya antara lain dapat berupa keluarga, rukun tetangga
(RT), kampung, warga desa, organisasi masyarakat, dan bangsa.
3) Ditinjau dari tingkatannya, meliputi tingkat lokal, regional, dan global.
4) Ditinjau dari lingkup interaksi, antara lain dapat berupa politik, kebidayaan, dan
ekonomi.

Berdasarkan Permendiknas (2006) tentang Standar Isi, bahwa ruang lingkup


pembelajaran IPS meliputi: (1) Manusia, tempat dan lingkungan; (2) Waktu,
keberlanjutan dan perubahan; (3) Sistem sosial dan budaya; dan (4) Perilaku ekonomi dan
kesejahteraan. Dalam pertimbangan bahwa manusia dalam konteks sosial yang demikian
luas, pembelajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan
peserta didik pada setiap jenjang, sehingga ruang lingkup pembelajaran IPS pada jenjang
pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pembelajaran IPS dibatasi hingga
pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada bidang sejarah dan geograif.
Terutama pada gejala dan masalah sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari di
lingkungan sekitar peserta didik SD. Kapasitas ruang lingkup tersebut secara bertahap
dikembangkan sejalan dengan kematangan kerangka berpikir peserta didik. Pada jenjang
pendidikan menengah, ruang lingkup materi kajian lebih diperluas. Begitu pula untuk
jenjang pendidikan tinggi, bobot dan keluasan materi dan kajian semakin dipertajam
dengan berbagai macam pendekatan. Pendekatan multidisipliner atau interdisipliner
menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan, hal ini dikarenakan IPS pada jenjang
pendidikan tinggi menjadi sarana untuk melatih daya nalar dan daya pikir mahasiswa
secara berkesinambungan.

2.5 Perkembangan Pendidikan IPS di Sekolah Dasar


10

Perkembangan pendidikan IPS di SD ditandai dengan adanya perubahan


kurikulum yang terjadi. Terdapat beberapa perubahan kurikulum IPS yang pernah terjadi
di Indonesia yaitu dimulai dari tahun 1964, 1968 (IPS masih berdiri sendiri-sendiri secara
terpisah dan merupakan broad-field antara ilmu Bumi, Sejarah dan Pengetahuan
Kewarganegaraan), 1975 (unsur pendidikan kewarganegaraan dalam IPS mulai
dipisahkan dan dijadikan bidang studi tersendiri dengan nama Pendidikan Moral
Pancasila (PMP), dan  1986 (IPS termasuk kedalam kurikuler).

Adapun penjelasan yang lebih rinci mengenai perubahan pendidikan IPS di SD


berdasarkan perubahan kurikulumnya, adalah sebagai berikut :

1. Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 mengklasifikasikan tiga jenis pendidikan, yaitu pendidikan umum,


pendidikan akademik, dan pendidikan khusus. Istilah mata pelajaran IPS secara eksplisit
tertuang dalam kurikulum 1975 yang merupakan gabungan antara mata pelajaran sejarah,
geografi, dan ekonomi. Dalam kurikulum 1975, IPS termasuk dalam kelompok
pendidikan teori. Namun, IPS sebagai pendidikan akademik mengemban misi
menanamkan nilai-nilai berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945.

2. Kurikulum 1984.

Kurikulum 1984 pada dasarnya dibuat untuk menyempurnakan kurikulum yang ada
sebelumnya, yaitu kurikulum 1975. Dari segi pendekatan pembelajaran (metodologi),
kurikulum IPS 1975 dan 1984 menggunakan pendekatan integratif (integrated approach)
untuk mata pelajaran IPS di sekolah dasar.

3. Kurikulum 1994

Pada tahun 1994, terjadi perubahan lagi pada kurikulum IPS. Materi inti pelajaran IPS
di SD dibagi menjadi dua bagian yaitu ilmu sosial yang meliputi lingkungan sosial, ilmu
11

bumi, ekonomi dan pemerintahan. Serta ilmu sejarah yang mencakup perkembangan
masyarakat Indonesia dari masa lalu hingga masa kini. Terdapat perbedaan yang
signifikan antara kurikulum IPS SD 1994 dengan kurikulum IPS sebelumnya, terutama
dalam metode pembelajaran dan penilaian. Kurikulum IPS 1994 hanya memberikan
rekomendasi umum bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar oleh guru diterapkan
pada prinsip-prinsip pembelajaran aktif. Berdasarkan hal tersebut, dijelaskan bahwa
kurikulum IPS 1994 memberikan otonomi atau kekuasaan yang cukup besar.

4. Kurikulum 2004

Pada akhir tahun 2004, pemerintah kembali melakukan perubahan kurikulum yang
dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Terlepas dari hal tersebut,
pengembangan kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial diusulkan menjadi Pengetahuan
sosial untuk merespon positif berbagai perkembangan di bidang pelatihan, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program
pembelajaran pengetahuan yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan.

5. Kurikulum 2006

Berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun


2006 tanggal 23 Mei 2006, diperkenalkan kurikulum IPS sekolah dasar yang memiliki
ciri khas tersendiri karena kurikulum IPS yang mulai berlaku pada tahun ajaran 2006
tidak menggunakan istilah pokok bahasan, tetapi menggunakan istilah standar
kompetensi dan keterampilan dasar.Hal tersebut jauh lebih sederhana daripada program
yang berjalan sebelumnya, serta jam belajar per minggu yang relatif lebih sedikit. Hal ini
memberikan banyak kesempatan bagi guru sebagai perancang kurikulum untuk berkreasi
dalam mengembangkan kurikulum terkait pembelajaran IPS dengan menggunakan
PAKEM (Pembelajaran Kreatif dan Aktif). Kurikulum Pendidikan SD IPS 2006 hanya
memberikan panduan untuk kedalaman dan keluasan materi dalam mencapai kompetensi
dasar yang diharapkan.
12

6. Kurikulum 2013

Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD adalah mata pelajaran
terintegratif secara tematik. Dalam pendekatan ini, mata pelajaran IPS dibahas di semua
mata pelajaran. Dalam pembelajaran, topik yang ada pada IPS diintegrasikan ke dalam
mata pelajarn pada berbagai topik. Seperti mata pelajaran IPS yang menjadi bahan materi
yang terdapat pada mata pelajaran PPKN dan Bahasa Indonesia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari paparan materi di atas, dapat kami simpulkan bahwa pembelajaran IPS di
SD/MI adalah sebuah upaya untuk mengembangkan pemahaman peserta didik mengenai
bagaimana individu ataupun kelompok yang hidup bersama dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Adapun karakteristik IPS yang dapat dilihat dari segi materi IPS dan
strategi penyampaian pengajaran IPS. Pembelajaran IPS memiliki tujuan yang harus
dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai lembaga pendidikan. Tujuan
pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para peserta didik antara lain: 1)
Pengetahuan dan pemahaman; 2) Sikap hidup belajar; 3) Nilai-nilai sosial dan sikap; dan
4) Keterampilan (Oemar hamalik. 1992:40-41).
Sebagaimana paparan meteri di atas, pembelajaran IPS memiliki ruang lingkup
yang terbagi menjadi beberapa aspek yaitu: 1) manusia, tempat dan lingkungan; 2)
waktum keberlanjutan dna perubahan; 3) sistem sosial dan budaya; 4) perilaku ekonomi
dan kesejahteraan (Permendiknas, 2006). Selain itu, menurut perkembangannya
pendidikan IPS di mengalami beberapa perubahan kurikulum yaitu dimulai pada tahun
Kurikulum 1964, 1968 (IPS masih berdiri sendiri), 1975 (unsur pendidikan
kewarganegaraan dalam IPS mulai dipisahkan dan dijadikan bidang studu sendiri), 1984,
1986 (IPS termasuk kurikuler), 1994 (materi inti pelajaran IPS dibagi menjadi dua yaitu
ilmu sosial dan ilmu sejarah), 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006
(menggunakan PAKEM), Kurikulum 2013 (Tematik).

13
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Ni Putu. (2018). Hakekat,Tujuan dan Karakteristik Pembelajaran IPS.


https://sridiah.blogspot.com/2018/06/makalah-hakekattujuan-dan-karakteristik.html
(online), diakses pada 30 Januari 2022.
ilalang _ 11. (t.t.). PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS SD. Diambil 1 Februari 2022, dari

https://www.academia.edu/37001737/PERKEMBANGAN_KURIKULUM_IPS_SD

KARAKTERISTIK IPS DI SEKOLAH DASAR – Pendidikan Guru Sekolah Dasar. (n.d.).


Retrieved February 1, 2022, from https://pgsd.binus.ac.id/2018/01/08/karakteristik-ips-di-
sekolah-dasar/

Nur, Sobah Ahmad. (2012). Hakikat Pendidikan IPS. https://doc.lalacomputer.com/makalah-


hakikat-pendidikan-ips/ (Online), diakses pada 30 Januari 2022.
Darsono, Widya. (2017). Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017. (Online), diakses pada 29
Januari 2022.

14

Anda mungkin juga menyukai