Anda di halaman 1dari 6

NOTULENSI PRESENTASI KELOMPOK 1

PEMBELAJARAN IPS DI SD
MATERI HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN, TUJUAN,
DAN KARAKTERISTIKNYA

Hari/Tanggal : Jum’at, 04 Februari 2022


Offering : PGSD A5D
Nama Anggota Penyaji : Kelompok 1
1. Difka Istianitha (200151403072)
2. Efry Ferdiana Yunim Istanti (200151603017)
3. Isnaeny Nurdiana Anggraeni (200151602877)
4. Reghina Rizky Shofiani (200151602979)
5. Wahyu Rizky Ayu Puspitasari (200151403067)

Moderator : Hinggar Relung Puspita (200151602814)


Notulis : Nurhalisa Primasani (200151603029)

DAFTAR HADIR
Presensi Matakuliah Psikologi Pendidikan Offering A5D PGSD pada hari Rabu, 10 Maret
2021 sebagai berikut :
1. Aa Nisa Della Dinanda (Hadir) 13. Faridah Sal Sabillah (Hadir)
2. aliya uswatul islam (Hadir) 14. Fika Jazilatul Zamzabillah (Hadir)
3. Annisa Tisna Mufidah (Hadir) 15. Firdayanti Aunur Rochmi (Hadir)
4. Ayoana Darumesti (Hadir) 16. Fridyana Klise Hermiati (Hadir)
5. Choirum Maisaroh (Hadir) 17. Galila Dewi Wulandari (Hadir)
6. Difka istianitha (Hadir) 18. Galuh Mustika Ningrum (Hadir)
7. Dimas Dwi Nur Rohman (Hadir) 19. Ganesha Gistha Annafi (Hadir)
8. Djuliani Prastiwi (Hadir) 20. Handika Sevia Pradita Putri (Hadir)
9. Dwi Anjarwati (Hadir) 21. Hani Rita Witri Pratiwi (Hadir)
10. Efry Ferdiana Yunim Istanti (Hadir) 22. Hasan Fatruddin Musa (Hadir)
11. Eva Tri Paramitha (Hadir) 23. Hinggar Relung Puspita (Hadir)
12. Fardan Farizal Rizmada (Hadir) 24. Ifa Dewi Maulindah (Hadir)
25. Intan Nurul Aini (Hadir)
26. Isnaeny Nurdiana Anggraeni (Hadir)
27. Isna Rizkita Rahmawati (Hadir)
28. Mahfirani Ilusia Insiroh (Hadir)
29. Nadhea Kristianti Putri (Hadir)
30. Nur Fauziatul Azkiyak (Hadir)
31. Nurhalisa Primasani (Hadir)
32. Olivia Syaharani (Hadir)
33. Pandu Jiwo Sasmito (Hadir)
34. Reghina Rizky Shofiani (Hadir)
35. Riska Aida Tazkiyah (Hadir)
36.Tsania Afrida Ramadhani (Hadir)
37. Viona Ajifah (Hadir)
38. Wahyu Rizky Ayu P (Hadir)
39. Widya Meidiana Savitri (Hadir)
HASIL DISKUSI PERTEMUAN KE-1 PRESENTASI KELOMPOK 1
PEMBELAJARAN IPS DI SD
MATERI HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN, TUJUAN,
DAN KARAKTERISTIKNYA

1. Nama : Firdayanti Aunur Rochmi (200151602866) Kelompok 4


Pertanyaan : Bagaimana cara mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS
sesuai dengan perkembangan?
Jawaban :
Isnaeny Nurdiana Anggraeni (200151602877) Kelompok 1
-Peningkatan kualitas tenaga pendidik IPS untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
bagi peserta didik di sekolah. Sehingga pembelajaran IPS dengan menggunakan cara
konvensional atau tradisional seperti metode ceramah dapat ditinggalkan oleh para guru.
Mereka perlu dibekali tentang pola pembelajaran IPS terpadu dengan mantap, dan dilatih
tentang model-model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Sehingga
pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
-Pengembangan model-model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, bukan lagi
cara-cara konvensional. Terdapat beberapa pendekatan yang berpusat pada siswa seperti
pendekatan inkuiri, keterampilan berpikir, keterampilan berpikir kritis, pemecahan
masalah, dan prosea pengambilan keputusan.

2. Nama : Riska Aida Tazkiyah (200151602958 ) Kelompok


Pertanyaan : Pada slide ke-5 disebutkan bahwa salah satu sumber materi IPS yaitu
segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekitar anak. Sesuatu nya yang bagaimana?
Apakah bisa dijelaskan contohnya
Jawaban :
Difka Istianitha (200151403072 ) Kelompok 1
Segala sesuatu yang ada disekitar anak berupa Potensi lingkungan sangat variatif,
sehingga merupakan sumber belajar yang potensial dan mudah ditemui serta dipahami
peserta didik. Potensi lingkungan ini bisa berupa lingkungan sosial, ekonomi, budaya dan
geografi. Lingkunga sosial dapat berupa pola-pola interaksi yang dilakukan oleh
keluarga maupun masyarakat sekitar lingkungan mereka. Lingkungan ekonomi berupa
mata pencharian masyarakat setempat, potensi wisata, kegiatan ekonomi masyarakat
sekitar, bentuk-bentuk usaha masyarakat. Lingkungan budaya dapat berupa adat istiadat
masyarakat, gya hidup masyarakat dan keberagaman agama atau kepercayaan.
Lingkungan geografi misalnya berupa relief bumi, cuaca, letak geografis dll.
Tambahan:
Galila Dewi Wulandari (200151602887) Kelompok 5
Salah satu contoh dari lingkungan menjadi sumber belajar ips untuk anak bisa diambil
dari lingkungan keluarga. Karena lingkungan bagi anak ini ada 3, yakni lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Di lingkungan keluarga anak bisa melihat atau
mempelajari bagaimana anggota keluarga menyelesaikan permasalahan terkait hal kecil.
Misalkan dalam permasalahan menentukan tempat rekreasi, ada anggota keluarga yang
ingin ke kebun binatang, kebun, atau pun yang lainnya. Selanjutnya dalam segi
bersosialisasi dan berinteraksi, anak dapat melihat bagaimana interaksi antar keluarga,
sehingga dapat diterapkan dikemudian hari saat di sekolah bagaimana anak bersikap
kepada guru dan juga teman sebayanya

3. Nama : Fika Jazilatul Zamzabillah (200151602879) Kelompok 4


Pertanyaan : Berdasarkan slide 5, poin ke 5 disebutkan bahwa karakteristik
pendidikan IPS SD, anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
pakaian, permainan, keluarga. Apa maksud dari pernyataan tersebut? Bagaimana contoh
konkrit dari pernyataan tersebut?
Jawaban :
Efry Ferdiana
Pembelajaran IPS menjadi penting dikarenakan adanya perbedaan antar anak satu dengan
yang lainnya. Hal ini yang menjadikan anak sebagai sumber materi dalam pembelajaran
IPS. Anak anak tersebut kelak akan menjadi anggota masyarakat dengan membawa
budaya mereka yang alami dan untuk diamalkan.
Adapun contoh konkrit dari pernyataan tersebut yaitu dalam pembelajaran IPS biasanya
menggunakan berbagai permainan agar melatih kreatifitas anak seperti balok kayu yang
bertujuan untuk belajar menyusun balok sesuai imajinasi anak. Adapun contoh konkrit di
keluarga seperti dalam lingkup keluarga anak dididik dengan nilai nilai yang baik yang
merupakan norma keluarga dan masyarakat

4. Nama : Dwi Anjarwati ( 200151603061) Kelompok 2


Pertanyaan : Menurut kelompok anda, bagaimana cara peserta didik dapat
mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial
Jawaban :
Wahyu Rizky Ayu Puspitasari (200151403067) Kelompok 1
- Untuk melatih peserta didik dalam mengidentifikasi, menganalisa, dan Menyusun
alternatif pemecahan masalah sosial dapat dilakukan model pembelajaran Problem
Solving maupun Problem Based Learning di mana kedua model tersebut sama-sama
memberikan suatu permasalahan sosial di masyarakat kepada siswa kemudian mengajak
mereka untuk menganalisis gejala dan masalah yang ada kemudian Menyusun solusi dari
permasalahan tersebut.
- Untuk melatih peserta didik dalam mengidentifikasi, menganalisa, dan menyusun
alternatif pemecahan masalah sosial dapat dilakukan dengan menerapkan sistem
pembelajaran Problem Based Learning maupun Problem Solving dengan memberikan
suatu masalah sosial kepada siswa kemudian mengajak mereka untuk mengidentifikasi
masalah tersebut lalu menganalisisnya bisa gejala ataupun penyebab terjadinya masalah
kemudian menyusun solusi dari permasalahan tersebut.
Tambahan:
Hinggar Relung Puspita (200151602814) Kelompok 2
Dapat menggunna model pembelajaran PBL.
PBL merupakan suatu model pembelajaran yang menghadirkan masalah sebagai proses
pembelajarannya. Masalah yang dimaksud merupakan masalah yang berasal dari dunia
nyata mengenai kehidupan sehari-hari dalam upaya melatih siswa agar dapat aktif,
mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menyelesaikan masalah, dan
menemukan solusi.
Misalnya permasalahan yang diangkat yaitu topik perundungan (bullying), Jd guru dapat
menyajikan masalah tsb di awal pembelajaran, kemudian siswa scr berkelompok
mengidentifikasi dan menganalisis permsalahan, mengumpulkan data-data, mencari
informasi dari berbagai sumber, ataupun melakukan diskusi dalam menemukan
pemecahan solusi terkait topik permasalahan.

5. Nama : Nurhalisa Primasani (200151603029) Kelompok 2


Pertanyaan : Dalam ppt disebutkan bahwa tujuan pembelajaran ips di sd yaitu
membekali peserta didik dengan kemampuan berbicara di masyarakat, lalu strategi
pengajaran seperti apa yang harus dilakukan agar mereka tidak takut lagi untuk berbicara
dengan orang lain yang bukan keluarganya? Karena biasanya anak sd pada kelas rendah
cenderung takut dan malu untuk berbicara dengan orang lain
Jawaban :
Reghina Rizky Shofiani (200151602979) Kelompok 1
Yang pertama dimulai dengan melakukan model pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan untuk siswa seperti bercerita, diskusi kelompok, tanya jawab/ presentasi,
dan bermain peran. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk terlibat
aktif dalam pembelajaran kelas. Misalnya, ketika siswa tampil presentasi, siswa lain
diberi kesempatan untuk memberikan komentar. Atau ketika dalam diskusi kelompok,
siswa berhak menyampaikan pendapatnya. Dengan begitu dapat melatih siswa
keterampilan berbicara siswa dan siswa akan mampu bertindak secara mandiri.
Hal terpenting yaitu guru harus memberikan respon positif dan motivasi kepada siswa
dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa senang, semangat dan siswa merasa dihargai/
diterima dengan baik sehingga siswa dapat lebih percaya diri dan berani menunjukkan
diri untuk berbicara di depan umum. Respon/ Motivasi ini dapat berupa pemberian
reward seperti tepuk tangan, kritik membangun, saran, dan pujian.
Tambahan:
Galila Dewi Wulandari (200151602887) Kelompok 5
saya sependapat dengan saudari Reghina, yang mana salah satu cara pengajarannya
dengan diskusi kelompok. Jadi dengan adanya diskusi dan pembentukan kelompok di
kelas, anak sudah bersosialisasi secara kecil untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasinya. Selain itu, saat presentasi siswa yang menjadi pusat perhatian dapat
belajar untuk lebih percaya diri. Dan juga guru dapat menyampaikan apa pentingnya
sosialiasi di masyarakat, karena jika kita tidak menyampaikan argumen ataupun usulan
masyarakat tidak akan tau apa yang kita fikirkan, dan siapa tau apa yang kita sampaikan
dapat memberikan dampak positif. Yang terakhir, hidup bersosial dapat dilakukan di
kelas dalam skala kecil, jadi hal tersebut bisa dimaksimalkan dengan baik oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai