Data dan informasi yang sudah diperoleh (dokumen dapat diringkas dan/atau
dilampirkan)
1. Urgensi pendidikan pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh seseorang. Banyak sekali Undang-Undang
yang menjelaskan tentang pentingnya pendidikan atau program wajib belajar. Salah satu
hukum yang melandasi pendidikan adalah Undang-undang Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 pasal 31 ayat 3 yang menjelaskan tentang kewajiban pemerintah untuk
menyelenggarakan pendidikan nasional. Dan masih banyak lagi pasal-pasal tentang
pendidikan yang ada di Indonesia.
2. Strategi Pendidikan Pandangan malta dalam “Framework For Education Strategy
2014-2024” mengemukakan 24 startegi yang akan memajukan perkembangan dunia
pendidikan diantaranya:
Kelas multi usia: strategi pembelajaran ini bertujuan agar siswa lebih mandiri dan
siswa lebih mengekspresikan bakat, minat dan kemampuannya.
Belajar kelompok kecil: artinya siswa merasa menjadi bagian dari sekolah atau kelas
sehingga merasa punya tanggung jawab.
Belajar kelompok sebaya: agar siswa adapat berbungan dengan teman seusiannya
yang bertujuan supaya mereka dapat saling membantu satu sama lain.
Belajar kooperatif: sistem belajar agar siswa menjadi lebih baik, termotivasi bahkan
bisa menjadi motivator.
Belajar berbasis proyek: sistem belajar yang menerapkan teori pembelajaran pada
proses praktik
KKN: siswa memperoleh pelajaran penting dan lebih siap untuk menghadapi
lingkungan
Laptop dan teknologi: terlepas menjadi studi, tuntunan yang sekarang sedang
ditempatkan pada siswa yaitu untuk mempresentasikan hasil kerja secara
profesional.
Keterlibatan orang tua dalam pengawasan kepada anak dalam hal pembelajaran
Pertunjukan kreasi dan seni siswa: pembelajaarn dengan strategi ini dapat menggali
potensi dan kreativitas siswa
Kurikulum non akademik: pendidikan karakter sebagai cakupan hidup dalam sifat,
kejujuran, keadilan dan tanggung jawab.
Belajar terbuka: agar siswa mampu belajar lebih otentik sekaligus meningkatkan
potensi fisik, sosial, emosioanl dan rohani.
Prof.Dr.H Anwar Arifin, beliau adalah guru besar fakultas ilmu komunikasi.
Beliau sangat suka menulis berbagai buku dengan ilmu yang ia dapatkan begitu
pula dengan tanggapannya tentang pendidikan di Indonesia. Menurut beliau ada
beberapa subtansi yang menjadi paradigma dalam pendidikan yaitu yang
pertama satuan pendidikan harus mendorong keunggulan daerah yang kedua
harus adanya kesetaraan antara satuan pendidikan pemerintah dan satuan
pendidikan masyarakat, dan yang ketiga adalah menempatkan peserta didik
sebagai subjek pendidikan. Keuntungannya adalah tercapainya kesetaraan pada
bidang pendidikan, terciptanya jalinan atau hubungan pemerintah dan satuan
pendidikan masyarakat dengan baik, dan memanfaatkan keunggulan suatu
wilayah agar menjadi nilai tambah dan sebagai upaya pemberdayaan wilayah.
Sedangkan Kerugiannnya adalah kita perlu banyak menggunakan uang untuk
bisa mewujudkan kesetaraan, kurangnya tenaga didik dalam bidang tertentu
untuk bisa memanfaatkan keunggulan suatu daerah tersebut.
f. Bagaimana cara saya dan teman-teman sekelas saya dapat memperoleh
informasi-informasi mengenai langkah-langkah yang telah mereka ambil?
Kalian bisa mengakses portal atau website resmi dari kemdikbud, atau membaca
jurnal dan buku yang ditulis langsung oleh Prof.Dr.H Anwar Arifin sebagai
penguatan.
Link Akses:
http://journal.iain.ternate.ac.id/index.php/foramadiahi/article/view/208
b. Seberapa luaskah penyebaran masalah ini dalam masyarakat? Sangat luas, karena
meningkatkan dunia pendidikan ini sudah seharusya menjadi renungan para
penyelenggaran pendidikan, pemerintah, dan penikmat pendidikan dalam
meningkatkan kualitas, proses dan pembaharuan sistem-sistem pembelajaran yang
sekiranya dapat meningkatkan progres dunia pendidikan indonesia lebih baik lagi
untuk misi mewujudkan bangsa yang cerdas.
g. Bagaimana cara saya dan teman-teman sekelas saya dapat memperoleh informasi-
informasi mengenai langkah-langkah yang telah mereka ambil? Pada masa saat ini
teknologi sangat berkembang pesat sehingga kami bisa dengan mudah mengakses
informasi-informasi baik melalui media elektronik maupun media cetak.
Link Akses:
http://ejournal.stkip-pgri.sumbar.ac.id/index.php/eDikInformatika/article/view/1320
DOKUMENTASI INFORMASI DARI JURNAL 3 LANDASAN HUKUM
A. Nama-Nama Anggota Tim Peneliti :
1. Adela Fauziah (2103859)
2. Edis Erianisya Putri (2103610)
3. Intan Fadila (2104052)
4. Oktavia Susanti (2109231)
5. Kharisma Nurul Khusnah ( 2104209)
5. Ro’fatunnuroh (2107263)
6. Shavega Julia Robin (2103891)
B. Tanggal Penelitian : Sabtu 16 oktober 2021
C. Nama perpustakaan, kantor, perwakilan, atau warnet yang dikunjungi
D. Masalah yang sedang diteliti : Pentingnya Landasan Pendidikan
1. Sumber Informasi : Rohmana.Amelia.landasan Hukum Pendidikan.
a. Nama Penerbit : IKIP PGRI Bojonegoro
b. Nama Pengarang : Amelia Rohmana
c. Tanggal Penerbitan : 2014
2. Pertanyaan dari informasi yang di dapat.
a. Seberapa seriuskah masalah ini dalam masyarakat? Masalah yang dihadapi sangat
serius karena landasan hukum Pendidikan haruslah memperhatikan segala aspek.
Jika tidak maka akan membahayakan penerus bangsa.
b. Seberapa luaskah penyebaran masalah ini dalam masyarakat? Jika tidak disusun
dan dilaksanakan secara benar, maka dampaknya akan ke generasi muda dan
Indonesia tidak akan mencapai visi Indonesia emas.
c. Manakah hal-hal berikut ini yang Ibu anggap benar? Seperti pada Undang-
Undang bahwa tanggung jawab Pendidikan, merupakan kewajiban bersama.
Segala aspek Pendidikan sudah diatur dengan baik. Oleh karena itu kita harus
berusaha agar aturan yang telah diatur UUD terlaksana dengan baik.
d. Tidak ada Undang-Undang atau kebijakan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah ini. Ada, dalam UU NRI No 20 tahun 2003 dan UU NRI 14
tahun 2005.
e. Undang-Undang atau kebijakan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah ini tidak cukup memadai. Ya. Undang-Undang sudah mengatur setiap
aspek Pendidikan di Indonesia. Hanya saja praktek lapangannya yang harus di
tingkatkan.
f. Undang-Undang yang digunakan untuk memecahkan masalah ini sudah cukup
memadai tetapi tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Ya benar. Kita
menemukan bahwa banyak fasilitas sekolah yang belum memadai, tenaga
pendidik kurang, dan oknum pendidik yang tidak professional.
g. Tingkat dan lembaga pemerintah manakah yang bertanggung jawab untuk
menangani masalah itu? Apa yang mereka lakukan untuk menangani masalah itu?
Bersama pemerintah seperti Mentri pendidikan, dinas pendidikan, masyarakat,
dan orang tua peserta didik itu sendiri.
Link Akses :
https://www.academia.edu/25638146/LANDASAN_HUKUM_PENDIDIKAN