Disusun oleh :
- Afrisya Laila Zakia (2211031004)
- Komang Agus Supariawan (2211031003)
- Kadek Lilik Fransiska (2211031037)
- Kadek Ratih Mahaswari Manik (2211031038)
- Putu Meira Prasetya Putri (2211031045)
- Ni Putu Ina Dewanthi (2211031365)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan kami membuat makalah ini dan mengkaji beberapa sumber,
yaitu:
a. Untuk mengetahui apakah sistem pendidikan di Indonesia sudah sesuai
atau tidak
b. Untuk mengetahui variasi sistem pendidikan apa saja yang ada di
Indonesia
c. Mengetahui apa saja permasalahan yang terjadi pada pendidikan di
Indonesia
d. Untuk mengetahui evaluasi apa saja yang diperlukan pada pendidikan di
Indonesia
1.4 Manfaat
Adapun manfaat setelah pengkajian sumber yang kami lakukan ialah kami
bisa mengetahui bagaimana sistem pendidikan di Indonesia dibandingkan
dengan negara yang lain, kami juga bisa mengetahui permasalahan apa saja
yang terjadi pada pendidikan di Indonesia sehingga kami sebagai calon
pengajar bisa membuat metode yang lebih baik lagi agar pendidikan di
Indonesia semakin baik dan bisa menciptakan para penerus generasi muda
yang lebih bagus kedepannya.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Materi Ajar
Dalam sebuah sistem pendidikan diperlukan suatu sumber ataupun materi
yang akan digunakan dalam suatu proses pembelajaran yaitu materi ajar.
Maka dalam penyusunan materi ajar tidak boleh dilakukan sembarangan
karena akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik nantinya, materi ajar
tersebut harus sesuai dengan kepentingan peserta didik dan juga sejalan
dengan perkembangan IPTEK yang selalu berkembang yang akan
membuat peserta didik nantinya mampu memahami ilmu pengetahuan
juga teknologi. Penyusunan dalam materi ajar atau kurikulum ini jika
dilakukan dengan asal-asalan atau tidak sesuai dengan kebutuhan peserta
didik akan mengakibatkan terhambatnya suatu proses pembelajaran,
membuat peserta didik tidak bisa memahami materi ajar yang diberikan,
malas belajar, juga akan membuat peserta didik tidak akan mampu
mengembangkan kemampuannya secara optimal.
f. Dana
Dana merupakan salah satu hal yang penting dalam mempengaruhi
keberhasilan dalam bidang pendidikan bermutu, karena dengan adannya
dana fasilitas pendidikan juga akan ikut memadai dan juga bisa digunakan
dalam proses pembelajaran yang baik. Ada banyak masalah yang timbul
dari cara penggunaan dana pendidikan dengan baik yaitu, pemerintah yang
belum mampu mencukupi semua fasilitas yang ada di seluruh sekolah
karena keterbatasan dana, pada sistem pendanaan yang dilakukan tidak
transparan, dana yang ada masih jauh dari standar dana pendidikan
internasional, sistem pendistribusian buku-buku pelajaran melalui bantuan
dana menjadi tidak efisien dan tidak efektif.
g. Academic Atmosphere
Academic Atmosphere merupakan suatu nuansa lingkungan yang berjiwa
akademik. Unit pendidikan, sekolah, juga perguruan tinggi banyak yang
diselenggarakan di bawah otoritas kekuasaan birokrasi atau perkantoran
bukan dalam otoritas akademi, akibatnya kurang mendorong kegiatan
belajar-mengajar. Bangunan – bangunan dan kelas-kelas untuk belajar pun
menjadi sempit dan tidak kedap suara karena berdekatan, sehingga
menciptakan suasana yang tidak baik dalam belajar.
b. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan pendidikan 9 tahun yang terdiri atas
program pendidikan selama 6 tahun yang diselenggarakan di SD dan 3
tahun yang diselenggarakan di SMP. Kurikulum pendidikan dasar
menerapkan sistem semester yang membagi waktu belajar satu tahun
menjadi dua bagian waktu, yang masing-masing semesternya terdiri
dari 6 bulan yaitu semester ganjil dan semester genap. Kurikulum
pendidikan dasar merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di SD atau
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan SMP atau Madrasah Tsanawiyah MTS).
Isi kurikulum pendidikan dasar memuat mata pelajaran Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Kerajinan Tangan
dan Kesenian, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Bahasa Inggris, dan
Muatan Lokal.
c. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah meliputi SMA, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), Madrasah Aliyah (MA). Tujuan pendidikan menengah adalah
meningkatkan pengetahuan siswa dalam melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian serta
meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya,
dan alam sekitarnya. Memasuki kurikulum 1994, program pengajaran
di jenjang SMA ini diatur dalam program pengajaran khusus yang
meliputi tiga jurusan, yakni program Bahasa, Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Kurikulum SMA dan
sederajat menerapkan sistem yang sama dengan Pendidikan Sekolah
Dasar yaitu semester ganjil dan semester genap.
d. Pendidikan Tinggi
Setelah tamat SMA akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan
tinggi yang menerapkan sistem kredit semester (SKS). Adapun
tingkatan tingkatan dalam pendidikan tinggi yaitu (1) Doktor dan
Program Doktor (S3), (2) Magister dan Program Magister (S2), (3)
Sarjana dan Program Sarjana (S1), dan (4) Diploma I, II, III, dan IV).
Perguruan tinggi diharapkan berfungsi sebagai agent of change bagi
pola kehidupan masyarakat modern, sesuai dengan Tri Darma
Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan
pengabdian, pendidikan dilangsungkan dalam bentuk perkuliahan di
dalam kelas, penelitian atau riset dilakukan terutama oleh mahasiswa
semester akhir atau sebelum wisuda (Skripsi, tesis ataupun disertasi),
sedangkan pengabdian dilakukan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata
(KKN) atau Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Ada dua hal yang menyangkut dengan proses belajar mengajar yang ada di
Indonesia, yaitu efektivitas pendidikan dan efisiensi pengajaran yang ada.
Adapun hal tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Efektivitas Pendidikan di Indonesia
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan
peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan
dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan
demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) menjadi peran
utama dalam memajukan pendidikan dan diharapkan dapat
meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut
dapat berguna.
Dari beberapa masalah yang telah dijabarkan, adapun faktor faktor yang dapat
menjadi penyebab, yaitu:
a. Faktor Pendekatan Pembelajaran
Semua masalah pendidikan di masyarakat Indonesia bermula dari
kegagalan sistem pendidikan. Baik itu dari kegagalan pendidikan
lingkungan keluarga, kegagalan pendidikan masyarakat, hingga
kegagalan pendidikan sekolah. Jika aspek-aspek di atas gagal mendidik
anak, maka anak akan menjadi korban. Akan ada hal atau sikap yang
tidak sesuai dengan tujuan pendidikan.