Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN

“PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA”

Oleh :

Ikhsan Restu Ananda (21076091)

Raisa Malika (21031090)

Wiwi Fismariza (20046105)

Dosen :

Dra. Hj. Izzati, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah,
dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat merampungkan penyusunan makalah Dasar Dasar
Ilmu Pendidikan “Permasalahan Pokok Pendidikan di Indonesia” ini tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin penulis upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberi saran maupun kritik demi memperbaikinya.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan penulis dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

3 November 2021

Kelompok 11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................

A. Latar Belakang .................................................................................................................

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................

C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................................

D. Manfaat Penulisan ............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................

A. Pengertian Permasalahan Pendidikan ..............................................................................

B. Permasalahan Pokok Pendidikan di Indonesia ................................................................

C. Solusi dari Permasalahan Pokok Pendidikan di Indonesia ..............................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................................................................

B. Saran ................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segala sektor di dalam suatu negeri tidak akan terlepas dari permasalahan, tak
terkecuali bidang pendidikan. Kenyataannya, sampai sekarang masih ada berbagai
permasalahan pendidikan di Indonesia yang masih belum terselesaikan. Hal ini sangat
disayangkan karena bidang pendidikan merupakan salah satu faktor yang mampu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia nasional.
Sumber daya manusia yang rendah membuat kemajuan negeri menjadi terhambat.
Pasalnya, mau sebanyak apa pun sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, tidak akan
berpengaruh pada petumbuhan bangsa apabila tidak dikelola oleh orang-orang yang tepat.
Tanpa adanya pendidikan yang berkualitas, cita-cita menjadi negara yang maju hanyalah
sebuah angan-angan.
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya
dan masyarakat sebagai suprasistem sehingga menciptakan kondisi yang sedemikian rupa
dan permasalahan interen sistem pendidikan itu menjadi sangat kompleks. Artinya,
permasalahan interen dalam sistem pendidikan kaitannya dengan masalah-masalah diluar
sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak
dapat dilepaskan dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat disekitarnya, dan
masih banyak lagi faktor-faktor lainnya di luar sistem persekolahan yang berkaitan
dengan mutu hasil belajar tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari permasalahan pendidikan?
2. Apa saja permasalahan pokok pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana solusi dari permasalahan pendidikan di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami berbagai permasalahan pokok pendidikan di
Indonesia.
2. Untuk mengetahui solusi dari permasalahan pokok pendidikan di Indonesia.
3. Untuk memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan.
D. Manfaat Penulisan
Berikut adalah manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini :
1. Menambah pengetahuan mengenai permasalahan pokok pendidikan di Indonesia.
2. Menelaah masalah-masalah pendidikan yang dihadapi.
3. Memberikan inovasi baru dalam menghadapi masalah pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permasalahan Pendidikan


Permasalahan pendidikan adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan. Pendidikan merupakan aspek dasar kehidupan manusia,
seseorang bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga diajarkan untuk
berakhlak baik dan berbudi pekerti luhur. Berbekal pendidikan, seseorang akan menjadi
orang yang berguna, bermanfaat, berilmu, sehingga mampu meningkatkan taraf hidup
atau memperbaiki nasib ke arah yang lebih baik.
Adapun masalah yang rumit dalam dunia pendidikan seperti; pemerataan, mutu dan
relevansi, serta efisiensi dan efektifitas. Setiap masalah yang dihadapi disebabkan oleh
faktor-faktor pendukung yang menyebabkan masalah tersebut terjadi, misalnya seperti
pengaruh IPTEK, laju pertumbuhan penduduk, serta kelemahan dari segi tenaga pendidik.
B. Permasalahan Pokok Pendidikan di Indonesia
1. Masalah pemerataan pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem
pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh
warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi
wahana bagi pemabangunan sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan.
Pada masa awalnya, di tanah air kita pemerataan pendidikan itu telah dinyatakan
dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1950 sebagai dasar-dasar pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Pada Bab XI, Pasal 17 berbunyi:
“Tiap-tiap warga negara Republik Indonesia mempunyai hak yang sama untuk
diterima menjadi murid suatu sekolah jika syarat-syarat yang ditetapkan untuk
pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu dipenuhi”
Selanjutnya dalam kaitannya dengan wajib belajar Bab VI, Pasal 10 Ayat 1,
menyatakan: “Semua anak yang sudah berumur 6 tahun berhak dan yang sudah
berumur 8 tahun diwajibkan belajar di sekolah, sedikitnya 6 tahun lamanya.” Ayat 2
menyatakan: “Belajar di sekolah agama yang telah mendapat pengakuan mentri
agama dianggap telah memenuhi kewajiaban belajar.”
Landasan yuridis pemerataan pendidikan tersebut penting sekali artinya,
sebagai landasan pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan guna mengejar
ketinggalan kita sebagai bangsa yang pernah di jajah oleh bangsa lain. Oleh karena
itu, dengan melihat tujuan yang terkandung didalam upaya pemerataan pendidikan
tersebut yaitu menyiapkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam
pembangunan, maka setelah pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan terpenuhi,
mulai diperhatikan juga upaya pemerataan mutu pendidikan.
Khusus untuk pendidikan formal atau pendidikan persekolahan yang
berjenjang dan tiap-tiap jenjang memiliki fungsinya masing-masing maupun
kebijaksanaan memperoleh kesempatan pendidikan pada tiap jenjang itu diatur
dengan memperhitungkan faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif serta relevansi yang
selalu ditentukan proyeksikan secara terus menerus dengan saksama.
Khusus melalui jalur pendidikan luar sekolah usaha pemerataan pendidikan
mengalami perkembangan pesat. Ada dua faktor yang menunjang yaitu
perkembangan iptek yang menawarkan berbagai macam alternatif dan dianutnya
konsep pendidikan sepanjang hidup yang tidak membatasi pendidikan hanya sampai
pada usia tertentu dan tidak terbatas hanya pada penyediaan sekolah.
2. Kuantitas Pendidikan
Kuantitas yaitu masalah yang menyangkut banyak murid yang harus di
tampung di dalam sistem pendidikan atau sekolah. Masalah ini timbul karena calon
murid yang tidak tertampung di suatu sekolah karena terbatasnya daya tampung.
Permasalahannya ialah bagaimana sistem pendidikan di kelola sehingga dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara memperoleh
pendidikan. Dengan memeberikan kesempatan yang seluas-luasnya itu di harapkan
pendidikan akan merata, karena merata dalam arti yang sesungguhnya tidak mungkin
di capai. Hal ini antara lain di sebabkan peraturan perundang-undangan tentang wajib
belajar (wajar) tidak di ikuti dengan sanksi bagi yang tidak mengikutinya, karena
sistem pendidikan itu sendiri belum memungkinkan untuk itu (Syafril, 2017).
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar.
Permasalahan ini mencuat terutama di SD pada tahun-tahun lampau. Tapi saat ini
masalah itu sudah bisa teratasi, apalagi dengan telah banyaknya didirikan SD swasta
yang dengan kata lain dapat mengatasi permasalahan kuantitas pendidikan.
3. Kualitas Pendidikan
Hal ini berhubungan dengan kualitas guru yang rendah, sarana belajar yang
kurang memadai dan tidak meratanya jumlah lulusan tiap jenjang pendidikan. Guru-
guru tentunya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada
siswanya. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau
kekurangan dana. Kecuali guru – guru lama yang sudah mendedikasikan dirinya
menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman
yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Sarana pembelajaran juga turut
menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan, terutama bagi penduduk di daerah
terbelakang.
Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah
ilmu terapan yang benar-benar dipakai untuk hidup dan kerja. Ada banyak masalah
yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada
umumnya antara lain kondisi sekolah yang memprihatinkan. Ada dua faktor yang
mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia yaitu :
a) Faktor internal
Meliputi jajaran pendidikan seperti departemen pendidikan nasional, dinas pendidikan
daerah dan juga sekolah.
b) Faktor eksternal
Masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya
pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
4. Efisiensi Pendidikan
Pendidikan dikatakan efesiensi bila penggunaan sumber daya yang ada
(waktu, tenaga, biaya) tepat sasaran. Kadar efesiensi itu tergantung pada
pemberdayaan sumberdaya tersebut. Bila yang terjadi misalnya tidak hemat (boros)
waktu, biaya tenaga tidak berfungsi secara optimal maka kadar efesinsi rendah
(tidak/kurang efesien). Analisa seperti ini dapat diarahkan pada unsur-unsur terkecil
dari ketiga kriteria tersebut. Misalnya apakah waktu yang digunakan sesuai dengan
jadwal/rencana, apakah guru mengajar atau dosen memberi kuliah minimal sama
dengan jam wajib belajar setara dengan pegawai negeri.
Jika peserta didik sebenarnya memiliki potensi yang memadai tetapi mereka
tidak naik kelas, putus sekolah, tidak lulus berarti ada masalah dalam efesiensi
pendidikan. Masalah efesiensi pendidikan juga terjadi di perguruan tinggi. Masalah
tersebut dapat diketahui dari adanya kegagalan seorang mahasiswa.
5. Efektivitas Pendidikan
Pendidikan dikatakan efektif ialah bila hasil yang dicapai sesuai dengan
rencana/program yang dibuat sebelumnya (tepat guna, bila rencana mengajar
(persiapan mengajar) yang dibuat oleh guru atau silabus yang dibuat oleh dosen
sebelum mengajar/memberikan kuliah terlaksana secara utuh dengan sempurna, maka
pelaksanaan perkuliahan tersebut dikatakan efektif, sempurna disini meliputi semua
komponen perencanaan seperti tujuan, materi/bahan, strategi, evaluasi.
Sebaiknya dikatakan kurang efektif apabila komponen-komponen rencana
tidak terlaksana dengan sempurna, misalnya tujuan yang ingin dicapai tidak tercapai
semuanya, materi tidak tersajikan semuanya, stretegi belajar mengajar tida tepat,
evaluasi tidak dilakukan sesuai dengan rencana. (pengantar pendidikan, 98, 2006).
6. Relevansi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan belum diperhatikan sebagaimana pendidik. Selama ini
penilaian keberhasian pendidikan hanya diukur dari faktor pendidik (guru dan dosen)
saja. Sebagaimana telah disebutkan dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional “Tenaga kependidikan adalah penunjang penyelenggaraan
pendidikan”. Namun terdapat permasalahan yang terkait pada Tenaga kependidikan.
C. Solusi dari Permasalahan Pokok Pendidikan di Indonesia
Solusi atau cara mengatasi permasalahan pokok yang ada dalam dunia pendidikan
adalah sebagai berikut :
1. Pemerataan Pendidikan
Banyak macam pemecaan masalah yang telah sedang dilakukan oleh
pemerintah untuk meningkatkan pemerataan pendidikan dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, langkah-langkat di tempui melaluai cara konvesional dan cara
inovatif.
a. Cara konvensial
• Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres atau ruang belajar
• Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sisteme pergantian pagi dan
sore)
Sehubungan dengan itu yang perlu dikalahkan, utamanya untuk pendidikan dasar
ialah membangkitkan kemauan belajar bagi masyarakat atau keluarga yang kurang
mampu agar mau menyekolahkan anaknya.
b. Cara inovatif
• Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat,orang tua, dan guru) atau inpacts
system (Instrutional Management by Parent, Community and teacher). Sistem
tersebut di rintis di sekolah dan didiseminasikan ke beberapa provinsi.
• SD kecil pada daerah terpencil.
• Sistem guru kunjung.
• Kejar paket A dan B.
• Belajar jarak jauh, seperti Universitas terbuka.
2. Kuantitas Pendidikan
Untuk mengatasi masalah kuantitas pendidikan itu perlu adanya perhatian
yang lebih dari pemerintah agar anak-anak yang tinggal di daerah terpencil ikut
merasakan pendidikan. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah antara lain dengan
membangun SD negeri di daerah-daerah yang msih minim kuantitas pendidikannya,
dan tentunya sekolah yang dibangun juga dilengkapi sarana dan prasarana yang
lengkap untuk menunjang proses belajar mengajar.
3. Kualitas Pendidikan
Upaya pemecahan masalah kualitas pendidikan dapat ditempuh dengan cara
sebagai berikut.
a. Seleksi yang ketat terhadap calon yang akan masuk sekolah lanjutan atau tempat
kerja.
b. Pelatihan dan pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui latihan,
penataran, seminar dan lain-lain.
c. Peyempurnaan dan pemantapan kurikulum agar tidak mudah mengalami
perubahan.
d. Pembangunan sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan belajar.
e. Penggunaan alat peraga, buku paket dan laboratorium secara tepat.
f. Pemantapan peraturan dalam berbagai ujian, baik itu ujian sekolah atau ujian
kenegaraan.
g. Pengawasan dan penelitian proses pendidikan oleh pemilik ke tiap sekolah.
4. Efesiensi Pendidikan
Permasalahan Efesiensi pendidikan dapat dipecahkan melalui pendekatan
teknologi pendidikan seperti :
a. Berorientasi pada peserta
Prinsip berorientasi pada peserta didik berarti bahwa dalam pembelajaran
hendaknya memusatkan perhatian pada peserta didik dengan memperhatikan
karakteristik, minat, potensi dari peserta didik.
b. Pemanfaatan sumber belajar
Pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran peserta didik hendaknya
dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkannya.
5. Efektivitas Pendidikan
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta
didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan
sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian pendidikan baik guru maupun
dosen dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar materi
pembelajaran yang diajarkan tersebut dapat berguna. Untuk meningkatkan efektivitas
pendidikan, yaitu dengan menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan.
6. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Masalah pendidik dan tenaga kependidikan dapat dipecahkan dengan cara
sebagai berikut.
a. Masalah Pendidik
• Pendidikan profesi guru
Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan citra
profesionalan seorang guru. Diharapkan sebelum calon guru memegang
jabatan mereka sudah benar-benar profesional dalam bidangnya melalui PPG
ini.
• Meningkatkan status sosial ekonomi
Adanya upaya pemerintah dengan mengesahkan UU No. 14 Tahun 2005
tentang guru dan dosen. Di mana guru dan dosen berhak menerima
pengahasilan di atas kebutuhan minimum.
• Menanamkan karakter kuat dan cerdas
Karakter kuat dan cerdas terdapat dalam pribadi guru sejati yang mampu
mendidik dengan hati.
b. Masalah Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan juga sangat berpengaruh kepada proses pendidikan oleh
karena itu pemerintah harus memberikan penghargaan bagi tenaga kependidikan
yang berprestasi dan juga penghasilan yang seimbang.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Permasalahan pokok pendidikan di negara kita saat ini adalah bukti bahwa pendidikan
kita belum/kurang merata, mutunya masih rendah dibanding dengan negara lain dan ada
kemungkinan untuk semakin rendah ataupun semakin menurun. Disamping itu,
pendidikan di Indonesia juga masih kurang efisiensi dan efektif, relevansinya masih perlu
ditingkatkan. Kondisi negara akan menentukan besar kecilnya permasalahan. Bila negara
sudah maju, maka permasalahan dengan sendirinya akan dapat ditekan/diperkecil
walaupun tidak akan pernah habis dalam makna yang sesungguhnya. Berkembangnya
permasalahan pokok tersebut disebabkan pengaruh dari berbagai faktor yang berasal dari
luar bidang pendidikan seperti perkembangan IPTEK, laju pertumbuhan penduduk serta
keterbelakangan sarana dan budaya.
B. Saran
Berbagai permasalahan pendidikan tidak akan bisa rampung apabila tidak melibatkan
peran dari seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dari setiap orang sangat
penting dalam situasi dan kondisi pendidikan masa kini. Sebagai mahasiswa khususnya
calon pendidik, kita harus menyadari dan memahami berbagai macam permasalahan
pendidikan yang terjadi di lapangan sehingga dapat merumuskannya serta mencari
alternatif pemecahannya.
DAFTAR PUSTAKA

Syafril dan Zen, Zelhendri. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Padang : Kencana.

Afando. Pemerataan Permasalahan Pokok Pendidikan di Indonesia. Universitas Negeri


Padang : Padang.

Delvika, Yuli. 2018. “Masalah-Masalah Pokok Pendidikan”,


http://yulidelvika.blogspot.com/2018/11/masalah-masalah-pokok-pendidikan.html,
diakses pada 3 November 2021.

Ramadhani, Niko. 2020. “4 Permasalahan Pendidikan di Indonesia yang Masih Ada Sampai
Saat Ini”, https://www.akseleran.co.id/blog/permasalahan-pendidikan-di-indonesia/,
diakses pada 3 November 2021.

Anugrah, Sri. 2020. “Masalah Pendidikan yang Terjadi di Indonesia”,


https://gheroy.com/masalah-pendidikan-yang-terjadi-di-indonesia/, diakses pada 3
November 2021.

Anda mungkin juga menyukai