Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KRISIS PANCASILA YANG TERJADI DALAM PENDIDIKAN


INDONESIA

Oleh Kelompok 4

Kelas E

VARREL EVRANT SIANTO (H1A123224)


BAYU SAPUTRA (H1A123269)
IVAN DARMAWANSYAH (H1A123150)

JIBRIL AKBAR (H1A123151)

PRODI S1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah

Pancasila yang berjudul " Krisis Pancasila yang terjadi dalam Pendidikan Indonesia ".

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari

penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,

kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan

juga inspirasi untuk pembaca.

Kendari, 5 November 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………………….i

Kata Pengantar……………………………………………………………………………..….ii

Daftar Isi……………………………………………………………………………………...iii

BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………………1

A. Latar Belakang………………………………………………………………….……..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….……….2

BAB II Pembahasan………………………………………………………………………..….3

BAB III Kesimpulan ………………………………………………………………………….8


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan yang belum merata merupakan masalah krusial di Indonesia, dan hal ini
mencerminkan ketidaksetaraan dalam akses dan kualitas pendidikan di berbagai daerah
dan kelompok masyarakat.

Meskipun pendidikan dianggap sebagai fondasi kemajuan bangsa, fakta menunjukkan


bahwa masih ada ketimpangan yang signifikan dalam pemberian akses dan kualitas
pendidikan di seluruh Indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan ketidakmerataan
pendidikan termasuk kurangnya sarana pendidikan di daerah pedesaan,
ketidakmampuan keluarga miskin untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka,
serta perbedaan kurikulum dan fasilitas antar wilayah.

Pendidikan yang belum merata tidak hanya melibatkan masalah akses, tetapi juga
kualitas. Beberapa daerah di Indonesia mungkin memiliki tenaga pengajar yang kurang
berkualitas atau kurikulum yang tidak selaras dengan standar nasional. Ini
mengakibatkan kesenjangan dalam kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa di
berbagai wilayah.

Dalam konteks ini, Pancasila menjadi sangat penting. Krisis ini seharusnya menjadi alat
untuk mengatasi ketidakmerataan pendidikan dengan menciptakan dasar hukum yang
memastikan bahwa semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam
mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tidak peduli dari mana asal mereka.

Namun, masalahnya adalah bagaimana Pancasila mengatasi tantangan ketidakmerataan


ini dan apakah nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial dan persatuan, tercermin
dalam implementasinya untuk menciptakan pendidikan yang lebih merata di seluruh
Indonesia. Dalam makalah ini, kita dapat mengeksplorasi sejauh mana Pancasila
tersebut telah berhasil dalam mencapai tujuan ini dan bagaimana nilai-nilai Pancasila
dapat digunakan sebagai panduan dalam usaha ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menurut anda kualitas pendidikan di indonesia?
2. Menurut anda apakah diskriminasi etnis berdampak buruk dalam menjalani
pendidikan?
3. Apakah menurut anda seluruh tempat pendidikan di Indonesia sudah
menyediakan fasilitas yang memadai?
4. Bagaimana pandangan anda tentang ketidaksetaraan ekonomi pada masyarakat,
apakah itu faktor yang sngat penting dalam berjalannya pendidikan?
5. Menurut anda apakah pendidikan sudah rata diberikan hingga ke pelosok
maupun perbatasan Indonesia?
BAB II PEMBAHASAN

1. Pandangan Masyarakat tentang “Bagaimana menurut anda kualitas pendidikan


di indonesia? “

Jawaban narasumber :
"Kalau menurut saya pribadi, kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat jauh dari
negara-negara yang seharusnya kita ungguli; contohnya, negara Malaysia. Jika
dibandingkan dengan kualitas pendidikan di Indonesia, masih sangat jauh. Padahal, dari
segi kuantitas maupun kualitas, seharusnya Indonesia bisa lebih baik dari Malaysia dan
menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Jadi, menurut saya, kualitas pendidikan di
Indonesia masih harus lagi diperbaiki."

Solusi dari permasalahan di atas yaitu sebagai berikut :


Reformasi Kurikulum: Menyesuaikan kurikulum dengan tuntutan zaman yang lebih
relevan, mengintegrasikan teknologi, serta menekankan pada pengembangan
keterampilan abad ke-21 seperti pemikiran kritis, kolaborasi, dan kreativitas.
Peningkatan Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan yang kontinyu kepada guru
untuk meningkatkan keterampilan mengajar dan pemahaman mereka terhadap
kurikulum yang baru, serta memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam proses
pembelajaran.
Akses dan Kualitas Sekolah: Memastikan akses pendidikan yang merata ke seluruh
pelosok Indonesia serta memperbaiki fasilitas dan sumber daya di sekolah-sekolah agar
memenuhi standar pendidikan yang baik.
Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan aktif partisipasi masyarakat dalam memantau
dan mendukung proses pendidikan, baik melalui pengawasan terhadap sekolah maupun
dukungan terhadap program-program pendidikan.
Penekanan pada Pendidikan Inklusif: Memastikan setiap individu, termasuk mereka
yang berkebutuhan khusus, mendapatkan pendidikan yang layak dan inklusif.
Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan akses ke
pendidikan berkualitas, baik melalui pembelajaran online maupun pengembangan
platform pembelajaran yang interaktif.
Pemberdayaan Pendidikan Karakter: Memperkuat pembentukan karakter yang kuat
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, tidak hanya dalam kurikulum formal tetapi juga
dalam kegiatan ekstrakurikuler dan lingkungan sekolah.

Dengan implementasi solusi-solusi tersebut, diharapkan kualitas pendidikan di


Indonesia dapat terus meningkat, merata, dan mencapai standar yang dapat
mengungguli negara-negara lain terutama di Asia Tenggara.

2. Menurut Masyarakat tentang “Menurut anda apakah diskriminasi etnis


berdampak buruk dalam menjalani pendidikan?”

Jawaban Narasumber :
"Berdasarkan pengalaman saya di Manado, diskriminasi terhadap etnis masih sangat
kental, seperti perbedaan penerapan pendidikan terhadap siswa yang beragama Kristen,
Islam, dan berdasarkan suku tertentu; ada juga diskriminasi terhadap suku yang lainnya.
Hal ini masih ada, dan saya pun pernah merasakan hal itu."

Solusi dari permasalahan diatas yaitu sebagai berikut :


Pendidikan yang Ramah Keberagaman: Memastikan bahwa semua siswa merasa
diterima dan dihargai di lingkungan pendidikan tanpa memandang latar belakang
mereka.
Sosialisasi dan Kesadaran tentang Perbedaan: Melakukan program-program yang
bertujuan meningkatkan kesadaran tentang beragamnya budaya dan pentingnya
menghormati perbedaan di sekolah.
Pelatihan untuk Tenaga Pengajar: Memberikan pelatihan kepada guru dan staf
sekolah tentang mengelola keberagaman di kelas dan menciptakan lingkungan belajar
yang aman bagi semua siswa.
Kebijakan Anti-Diskriminasi: Menetapkan kebijakan sekolah yang jelas tentang
tidak membedakan perlakuan berdasarkan latar belakang siswa.
Partisipasi Aktif Masyarakat: Melibatkan orang tua dan komunitas dalam
mendukung lingkungan pendidikan yang terbuka terhadap perbedaan dan menjaga
keadilan bagi semua siswa.
Dengan mengimplementasikan solusi-solusi ini, diharapkan dapat mengurangi dampak
buruk dari diskriminasi etnis dalam pendidikan, menciptakan lingkungan belajar yang
lebih adil, inklusif, dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa tanpa
memandang latar belakang mereka.

3. Pandangan Masyarakat tentang “Apakah menurut anda seluruh tempat


pendidikan di Indonesia sudah menyediakan fasilitas yang memadai?

Jawaban Narasumber :
"Menurut saya, fasilitas pendidikan di Indonesia itu sudah cukup bagus. Hanya saja,
kalau kita sebagai mahasiswa yang sekarang semester 7 dan akan menempuh semester
berikutnya, serta akan melanjutkan ke S2, menurut saya pendidikan mungkin perlu
ditingkatkan dalam hal beasiswa. Beasiswa harus ditingkatkan karena itu akan
meningkatkan kualitas pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo maupun
di seluruh Indonesia."

Solusi dari permasalahan diatas yaitu sebagai berikut :


Peningkatan Anggaran Beasiswa: Pemerintah, lembaga swasta, dan donatur dapat
meningkatkan alokasi anggaran untuk program beasiswa guna menjangkau lebih
banyak mahasiswa yang berpotensi.
Diversifikasi Jenis Beasiswa: Menciptakan berbagai jenis beasiswa, seperti berbasis
prestasi, kebutuhan, atau minat khusus, sehingga dapat mengakomodasi beragam
kebutuhan dan minat mahasiswa.
Program Beasiswa Berbasis Prestasi: Menggalakkan program beasiswa yang
memberikan prioritas pada siswa-siswa berprestasi akademis tinggi, namun terkendala
secara finansial, untuk mendorong prestasi yang lebih baik.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan fasilitas pendidikan di seluruh


Indonesia dapat ditingkatkan sehingga memenuhi kebutuhan siswa dan membantu
menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.

4. Pandangan Masyarakat tentang “Bagaimana pandangan anda tentang


ketidaksetaraan ekonomi pada masyarakat, apakah itu faktor yang sngat penting
dalam berjalannya pendidikan?”
Jawaban Narasumber :
"Menurut saya, itu hal yang sangat penting karena dalam dunia pendidikan, terutama
sekarang, banyak di daerah-daerah terpencil pendidikannya kurang bagus. Hal ini
disebabkan karena kurang meratanya ekonomi di tempat-tempat tersebut. Seperti ada
beberapa warga yang ekonominya tidak memadai untuk menyekolahkan anak-
anaknya."

Solusi dari permasalahan diatas yaitu sebagai berikut :


Program Beasiswa dan Bantuan Keuangan: Mendirikan program beasiswa yang
luas dan bantuan keuangan bagi siswa dari keluarga dengan kondisi ekonomi rendah.
Hal ini membantu memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan
pendidikan berkualitas.
Pendidikan Alternatif dan Dukungan Komunitas: Mengembangkan model
pendidikan alternatif seperti sekolah gratis atau program bantuan belajar yang didukung
oleh komunitas lokal. Dukungan aktif dari masyarakat setempat sangat penting dalam
keberlangsungan program-program ini.
Peningkatan Infrastruktur Pendidikan: Membangun sekolah dan fasilitas
pendidikan yang memadai di daerah terpencil. Hal ini dapat membantu menciptakan
lingkungan belajar yang lebih baik bagi anak-anak di sana.

Dengan implementasi langkah-langkah ini, diharapkan kesenjangan dalam pendidikan


akibat ketidaksetaraan ekonomi dapat dikurangi, memberikan kesempatan yang lebih
adil bagi setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, terutama di daerah-
daerah terpencil.

5. Pandangan Masyarakat tentang “Menurut anda apakah pendidikan sudah rata


diberikan hingga ke pelosok maupun perbatasan Indonesia?”

Jawaban Narasumber :
"Sampai saat ini, jika saya menjawab secara pribadi, tentunya belum bisa menjawab
secara pasti. Tetapi, mengenai yang terjadi saat ini, ada banyak sekali keluhan mengenai
pemerataan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, tentunya, saya secara subjektif
menjawab bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia sampai dengan hari ini tentunya
belum merata."

Solusi dari permasalahan diatas yaitu sebagai berikut :


Pengembangan Infrastruktur Pendidikan: Membangun lebih banyak sekolah,
terutama di daerah terpencil, dan memastikan fasilitas yang memadai untuk mendukung
proses belajar-mengajar.
Penugasan Guru yang Terlatih: Mengirim guru yang berkualitas dan terlatih ke
daerah terpencil untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak di
sana.
Pembangunan Program Pendidikan Alternatif: Membangun program pendidikan
alternatif seperti sekolah jarak jauh atau belajar online untuk memberikan akses
pendidikan kepada daerah yang sulit dijangkau secara fisik.
Pemberian Bantuan Keuangan: Memberikan bantuan keuangan, beasiswa, atau
bantuan belajar kepada siswa dari keluarga yang berpenghasilan rendah untuk
memastikan mereka tetap bisa bersekolah.
Keterlibatan Aktif Pemerintah Daerah: Mendorong keterlibatan aktif pemerintah
daerah dalam memprioritaskan pendidikan di daerah mereka, baik dari segi alokasi
anggaran maupun perencanaan program.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, diharapkan pemerataan


pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan sehingga setiap anak di pelosok dan
perbatasan Indonesia memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.
BAB III KESIMPULAN

Makalah yang disajikan membahas permasalahan pendidikan di Indonesia dari berbagai


perspektif, termasuk ketidakmerataan, diskriminasi, fasilitas pendidikan, akses, dan kualitas.
Meskipun tidak secara langsung menyebutkan krisis Pancasila, terdapat keterkaitan antara isu-
isu pendidikan tersebut dengan nilai-nilai Pancasila yang mencakup keadilan sosial, persatuan,
dan kesetaraan.
Permasalahan ketidakmerataan akses dan kualitas pendidikan serta adanya diskriminasi etnis
dan ekonomi menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam mewujudkan nilai-nilai
Pancasila, seperti keadilan sosial dan kesetaraan. Solusi yang disarankan, seperti keterlibatan
aktif masyarakat, peningkatan infrastruktur pendidikan, pemberdayaan pendidikan karakter,
dan penekanan pada pendidikan inklusif, sejalan dengan semangat Pancasila yang
mengedepankan persatuan dan keadilan.
Kesimpulannya, isu-isu yang dibahas dalam konteks pendidikan Indonesia memiliki relevansi
dengan krisis Pancasila karena menunjukkan ketidakseimbangan dalam mewujudkan nilai-
nilai dasar Pancasila. Solusi-solusi yang diusulkan bertujuan untuk mengatasi ketidakmerataan
dan diskriminasi tersebut sesuai dengan semangat keadilan, persatuan, dan kesetaraan yang
diamanatkan oleh Pancasila. Dengan demikian, upaya untuk memperbaiki pendidikan juga
merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi krisis nilai Pancasila di tengah-tengah tantangan
yang dihadapi dalam sistem pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai