Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENGANTAR PENDIDIKAN

“MAKALAH PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN DAN


PENANGGULANGANNYA”

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD CIKAL HASYAH
CHIFTADI DANISWARA
TANNIA FLAVIANA CHIAYING
MAEZA MAURISKA PUTRI
SIMA YUTIA WALDES

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini diharapkan mampu membantu kami dalam
memperdalam mata kuliah Pengantar Pendidikan dalam kegiatan belajar. Selain itu,
makalah ini diharapkan agar dapat menjadi referensi para pembaca agar bisa
mengetahui dan mendalami tentang Permasalahan Pokok Pendidikan dan
Penanggulangannya.
Oleh karena itu, makalah ini diharapkan agar pembaca menyadari bahwa
pendidikan adalah apa yang kita peroleh melalui belajar, berupa pengetahuan, nilai-
nilai, dan keterampilan-keterampilan. Sebagai suatu proses pendidikan melibatkan
perbuatan belajar itu sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, dunia pendidikan
mengalami perkembangan yang signifikan. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih
kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus
dan ikhlas. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan
pembaca. Amin.
Akhirnya kami sebagai penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sekalian, demi kesempurnaan makalah ini dan demi
kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Pontianak, 6 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................…......
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Masalah Pokok Pendidikan....…....................................................................
1. Masalah Pemerataan Pendidikan..................................................................
2. Masalah Mutu Pendidikan.......…....................................................................
3. Masalah Efisiensi Pendidikan.........................………....................................
4. Masalah Relevansi Pendidikan...........…........................................................
B. Cara Penanggulangan Masalah Pokok Pendidikan................................….
1. Penanggulangan Masalah Pemerataan Pendidikan..…...............................
2. Penanggulangan Masalah Mutu Pendidikan..........................................……
3. Penanggulangan Masalah Efesiensi Pendidikan......................................…
4. Penanggulangan Masalah Relevansi Pendidikan.....................................…
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................
A. KESIMPULAN................................................................................................
B. SARAN..................................................................................................…......
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................…...…

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumberdaya manusia yang unggul
untuk pembangunan. Namun dewasa ini di Negara kita khususnya dalam bidang
pendidikan masih belum menampakkan hasil yang maksimal, hal ini dikarenakan
pendidikan selalu menghadapi masalah misalnya selalu terdapat kesenjangan
antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan
itu sendiri. Masalah yang dimaksud sebagai permasalahan pendidikan diantaranya
yaitu:
a.Masalah pemerataan pendidikan,
b.Masalah mutu pendidikan
c.Masalah efisiensi pendidikan,
d.Masalah relevensi pendidikan.
            Dan keempat masalah tersebut akan dibahas dalam makalah ini beserta
upaya yang diharapkan dapat menanggulanginya. Selain itu kenyataan semakin
tertinggalnya pendidikan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain, harusnya
membuat kita lebih termotivasi untuk berbenah diri. Banyaknya masalah pendidikan
yang muncul ke permukaan merupakan gambaran praktek pendidikan kita serta
teguran bagi Negara kita untuk berbenah diri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah pokok dari pendidikan?
2. Bagaimana cara menanggulangi masalah pokok pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
I. Untuk mengetahui masalah pokok dari pendidikan.
II. Untuk mengetahui cara menanggulangi dari masalah pokok pendidikan.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Masalah Pokok Pendidikan


Sistem Pendidikan adalah suatu strategi yang dilakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang sudah dirancang, didalam sistem Pendidikan mempunyai
tujuan untuk memajukan para pendidik supaya bisa mengembangkan potensi
didalam dirinya untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat. Sistem Pendidikan
berkaitan erat dengan sistem sosial budaya dengan masyarakat, sebagai
suprasistem. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa jika
tidak sinkron dengan pembangunan sosial. Hubungan suprasistem inilah yang
menciptakan perebedaan dan sedikit permasalahan didalam sistem Pendidikan
karena ada faktor ekesternal dari Pendidikan itu sendiri, misalnya masalah mutu
hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial budaya dan
ekonomi masyarakat di sekitarnya, dari mana murid-murid sekolah tersebut berasal,
serta masih banyak lagi faktor-faktor lainnya di luar sistem persekolahan yang
berkaitan dengan mutu hasil belajar tersebut. 

Ada empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan


nasional yang perlu diprioritaskan penanggulangannya. Masalah yang dimaksud
yaitu:

1. Masalah Pemerataan Pendidikan


Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem
pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu
menjadi wahana bagi pemabangunan sumber daya  manusia untuk
menunjang pembangunan yang be kualitas.

Pada masa awalnya, di tanah air kita pemerataan pendidikan itu telah
dinyatakan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1950 sebagai dasar-dasar
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada Bab XI, Pasal 17 berbunyi:
“Tiap-tiap warga negara Republik Indonesia mempunyai hak yang sama
untuk diterima menjadi murid suatu sekolah jika syarat-syarat yang ditetapkan
untuk pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu dipenuhi”. Selanjutnya
dalam kaitannya dengan wajib belajar Bab VI, Pasal 10 Ayat 1, menyatakan:
“Semua anak yang sudah berumur 6 tahun berhak dan yang sudah berumur 8
tahun diwajibkan belajar di sekolah, sedikitnya 6 tahun lamanya.” Ayat 2
menyatakan: “Belajar di sekolah agama yang telah mendapat pengakuan
mentri agama dianggap telah memenuhi kewajiaban belajar.”

Landasan yuridis pemerataan pendidikan tersebut penting sekali artinya,


sebagai landasan pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan guna mengejar
ketertinggalan kita didalam bidang Pendidikan dan mengejar kemajuan
negara lain. Oleh karena itu, dengan melihat tujuan yang terkandung didalam
upaya pemerataan pendidikan tersebut kita sebagai masyarakat harus ikut
berpartisipasi dalam pembangunan, kemudian kitab isa mulai memperhatikan
juga upaya pemerataan mutu pendidikan.

Khusus pembangunan pemerataan untuk pendidikan formal atau pendidikan


persekolahan yang berjenjang disarankan untuk tiap-tiap jenjang, masyarakat
bisa memperoleh kesempatan pendidikan pada tiap jenjang itu dengan cara
diatur dan memperhitungkan faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif serta
relevansi yang di proyeksikan secara terus menerus dengan saksama.

Khusus pembangunan pemerataan melalui jalur pendidikan luar sekolah bisa


dengan usaha pemerataan pendidikan yang mengalami perkembangan
pesat. Ada dua faktor yang menunjang yaitu perkembangan iptek yang
menawarkan berbagai macam alternatif dan dianutnya atau konsep
pendidikan sepanjang hidup yang tidak membatasi pendidikan hanya sampai
pada usia tertentu dan tidak terbatas hanya pada penyediaan sekolah.

2. Masalah Mutu Pendidikan


Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf
seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan
oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran,
dengan sistem sertifikasi. Selanjutnya jika luaran tersebut terjun ke lapangan
kerja penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga
dengan sistem tes unuk kerja (performance test). Lazimnya sesudah itu
masih dilakukan pelatihan/ pemagangan bagi calon untuk penyesuaian
dengan tuntutan persyaratan kerja  di lapangan.

Hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar
yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan
terjadinya hasil belajar yang bermutu. Jika terjadi belajar yang tidak optimal
menghasilkan skor ujian yang baik maka hampir dipastikan bahwa hasil ujian
belajar tersebut adalah semu. Ini berarti bahwa pokok permasalahan mutu
pendidikan lebih terletak pada masalah pemrosesan pendidikan. Selanjutnya
kelancaran pemrosesan pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan
yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana
pembelajaran bahkan juga masyarakat sekitar. Seberapa besar dukungan
tersebut diberikan oleh komponen pendidikan, sangat terkandung kepada
kualitas komponen dan kerja samanya serta mobilitas komponen yang
mengarah kepada pencapaian tujuan.

umumnya kondisi mutu pendidikan di seluruh tanah air menunjukkan bahwa


di daerah pedesaan utamanya di daerah terpencil lebih rendah daripada di
daerah perkotaan. Acuan usaha pemerataan mutu pendidikan bermaksud
agar sistem, pendidikan khususnya sistem persekolahan dengan segala jenis
dan jenjangnya di seluruh pelosok tanah air (kota dan desa) mengalami
peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-
masing.

3. Masalah Efisiensi Pendidikan


Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem
pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan
efisiensinya tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya, efisiensinya berarti rendah.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting ialah:
a.       Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan.
b.      Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan digunakan.
c.       Bagaimana pendidikan diselenggarakan.
d.      Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga.

 Fungsi tenaga kependidikan.


Didalam Pendidikan, tenaga kependidikan berperan sangat penting
untuk mencapai efisiensi didalam bidang Pendidikan. Karena, tenaga
kependidikanlah yang menjalankan dan menyampaikan materi
kependidikan kepada peserta dididk. Seorang tenaga kependidikan
mempunyai kompetensi kepribadian yang tercangkup diddalam 5
bidang yaitu; sifat profesional, sifat berfikir, sifat ekespetasi, sifat
kepemimpinan, dan sifat relasi. Seorang tenaga pendidik harus bisa
menguasai kompetensi keperbadian untuk menciptakan kualitas diri
yang baik dan menyelanggarakan fungsi sebagai tenaga pendidik
dengan sangat baik.

 Penggunaan sarana dan prasarana Pendidikan.


Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan adalah kegiatan
meminjam dan menggunakan sarana dan prasarana yang ada oleh
mahasiswa sebagai pendukung dalam pelaksanaan kegiatan. Sarana
pendidikan meliputi alat pembelajaran, alat peraga, media pengajaran
atau pendidikan. Penggunaan prasarana dan sarana pendidikan ini
bisa jadi tidak efisien anatara lain karena, akibat kurang matangnya
perencanaan dan sering juga karena perubahan kurikulum.

 Pendidikan diselenggarakan.
Pendidikan pastinya diselenggarakan untuk mencapai tujuan
Pendidikan yang maksimal, didalam penyelenggaraan Pendidikan
banyak hal yang perlu diperhatikan seperti UUD 1945 yang menjadi
dasar hukum didalam Pendidikan seperti Undang-undang nomor 20
tahun2003 tentang “Pendidikan Nasional” yang berbunyi
penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip, yakni
pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta
tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu
kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Selain
itu dalam penyelenggaraan juga harus dalam suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran melalui mengembangkan budaya membaca, menulis,
dan berhitung bagi segenap warga masyarakat memberdayakan
semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

 Efesiensi dalam menggunakan tenaga.


Penggunaan tenaga yang hasilnya tepat sasaran maka dapat
dikatakan efisiensinya tinggi, Namun jika terjadi yang sebaliknya maka
dikatakan pendidikan memiliki efisiensi penggunaan tenaga yang
rendah. Jika dikaitkan dengan permasalahan nyata di masyarakat,
maka masalah efisiensi tenaga pendidikan yang perlu memperoleh
sorotan yaitu prihal pengangkatan, penempatan dan pengembangan
tenaga. Masalah ini meliputi pengangkatan, penempatan, dan
pengembangan tenaga kerja.

4. Masalah Relevansi Pendidikan


Masalah relevensi adalah masalah yang timbul karena tidak sesuainya sistem
pendidikan dengan keperluan pembangunan nasional. Masalah ini berkenaan
dengan rasio antara tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang
diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau intitusi yang membutuhkan
tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan
tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk
melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Masalah relevansi juga dapat
diketahui dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu
sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap
untuk bekerja.

Pendidikan merupakan faktor penunjang bagi pembangunan ketahanan


nasional. Oleh sebab itu, perlu keterpaduan di dalam perencanaan dan
pelaksanaan pendidikan dengan pembangunan nasional tersebut. Sebagai
contoh pendidikan di sekolah harus di rencanakan berdasarkan kebutuhan
nyata dalam pembangunan nasional kedepannya yang telah terencana, serta
memperhatikan ciri-ciri ketenagaan yang di perlukan sesuai dengan keadaan
lingkungan di wilayah-wilayah lingkungan tertentu. Luaran pendidikan dalam
hal ini diharapkan dapat mengisi beraneka ragam sektor pembangunan
seperti produksi, sektor jasa dan lain-lain baik dari segi jumlah maupun dari
segi kualitas. Jika sistem pendidikan mampu memmenuhi segala tuntutan
pembangunan nasional tersebut maka relevansi pendidikan dianggap tinggi.

B. Cara Penanggulangan Masalah Pokok Pendidikan

i) Penanggulangan Masalah Pemerataan Pendidikan


Untuk mewujudkan generasi-generasi bangsa yang cerdas dan
bermanfaat untuk kemajuan bangsa, maka perlu adanya perhatian lebih
dari pemerintah untuk melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia.
Dengan itu, ada dua cara yang dapat diupayakan yaitu cara konvensional
dan cara inovatif.

 Cara konvensional:
1)      Membangun gedung sekolah seperti SD dan atau ruangan belajar.
2)      Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem
bergantian pagi dan sore)

 Cara inovatif:
1)  Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru),
untuk memberikan pendidikan bagi anak yang putus sekolah
dasar atau anak lain yang karena disebabkan oleh suatu hal.
2)      Melakukan Sistem Guru Kunjung.
3)      Melaksanakan kejar Paket A dan B.
4)      Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas Terbuka.

ii) Penanggulangan Masalah Mutu Pendidikan


Di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, pasti memiliki cara pemecahan
masalah tersendiri, tetapi pada dasarnya pemecahan masalah mutu
pendidikan berdasarkan pada perbaikan kualitas pendidikan beserta
komponen-komponen yang menunjang kemajuan kualitas tersebut. Cara
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar dan mengajar
peserta didik maupun seorang pendidik dan dapat menghasilkan hasil
pendidikan yang lebih baik.

Upaya pemecahan masalah masalah mutu pendidikan dalam garis


besarnya meliputi hal-hal yang bersifat sebagai fisik dan lunak, personalia,
dan manajemen. Sebagai berikut:
1)    Seleksi yang lebih rasional terhadap para calon peserta, seperti SMA
atau PT.
2)      Pengembanagn kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut.
3)      Penyempurnaaan kurikulum.
4)      Pengembanagan prasarana yang menciptakan lingkungan yang
tenteram untuk belajar.
5)      Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media
pembelajaran
6)      Menyediakan anggaran khusus untuk pendidikan oleh pemerintah.
7)      Kegiatan pengendalian mutu. Contohnya seperti pelaksanaan kursus
atau bimbingan belajar bagi tenaga pendidik maupun peserta didik.

iii) Penanggulangan Masalah Efesiensi Pendidikan


Di permasalahan efisiensi pendidikan lebih mengarah pada masalah
kualitas, dan hal ini dapat diperbaiki atau dipecahkan melalui pendekatan
teknologi pendidikan. Adapun cara yang yang dapat dilakukan seperti
pendekatan system, system yang diberikan lebih mengarah kepada
peserta didik, dan pemanfaatan sumber belajar.

iv) Penanggulangan Masalah Relevansi Pendidikan


Permasalahan relevansi pendidikan dapat dipecahkan mealui cara-cara
seperti:

1) Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan.


2) Peningkatan kemampuan akademik, profesionalisme dan jaminan
kesejahteraan tenaga kependidikan.
3) Melakukan pembaharuan sistem pendidikan.
4) Memberdayakan lembaga pendidikan.
5) Mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB 3
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai