Dosen Pengampu :
Drs. Acep Ruskandar, M.Ag
Oleh :
INTAN SILPAYONA
MARSIAH
Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kepada ALLAH Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Luar Sekolah, dengan judul ; “Konsep
Pembelajaran”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Saw beserta keluarga , para sahabat dan seluruh pengikutnya. Semoga kita
semua mendapatkan syafaatnya di hari akhir.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khusunya dan semua orang yang membaca pada umumnya.
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
KONSEP PEMBELAJARAN.............................................................................................3
a. Filasafat.......................................................................................................................3
b. Psikologis....................................................................................................................4
c. Sosiologis....................................................................................................................4
d. Komunikasi..................................................................................................................5
a. Persiapan (preparation)...............................................................................................6
b. Penyampaian (presentation)........................................................................................7
c. Latihan (practice)........................................................................................................7
1. Faktor Internal..........................................................................................................8
2. Faktor Eksternal........................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
KESEIMPULAN....................................................................................................................11
SARAN....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Pendidikan
merupakan kebutuhah manusia yang sangat penting karena pendidikan mempunyai tugas
untuk menyiapkan SDM bagi pembangunan bangsa dan negara.. Dalam kegiatan pendidikan
terjadi pembinaan terhadap perkembangan potensi peserta didik untuk memenuhi
kelangsungan hidupnya secara pribadi dan dalam hidup bermasyarakat. Sebagai usaha sadar,
pendidikan diarahkan untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan
latihan dalam rangka mengisi peranan tertetu di masyarakat pada masa yang akan datang.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis membuat makalah tentang Pendidikan Luar
Sekolah (PLS) yang merupakan bagian dari pendidikan nonformal.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pendidikan luar sekolah?
b. Bagaimana sejarah perkembangan pendidikan luar sekolah?
c. Apa saja jenis-jenis pendidikan luar sekolah?
3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian pendidikan luar sekolah
b. Mengetahui sejarah perkembangan pendidikan luar sekolah
c. Mengetahui jenis-jenis pendidikan luar sekolah
BAB 2
PEMBAHASAN
a. P.H. Coombs
Menyatakan bahwa PLS adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir,
sistematis dan dilaksanakan diluar system pendidikan formal, dilakukan secara
mandiri atau kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk memberikan
pelayanan kepada sasaran dalam mencapai tujuan belajarnya. (Joesoef,2008:50)
b. Suzzana Kindervatter
Menyatakan bahwa PLS sebagai suatu metode penerapan kebutuhan, minat orang
dewasa atau pemuda putus sekolah di negara berkembang, membantu dan
memotivasi mereka mendapatkan keterampilan yang akan meningkatkan
produktivitas dan standar hidup.
Empat hal yang menjadi acuan pengembangan pendidikan luar sekolah, yaitu:
1. Memperluas pelayanan kesempatan memperoleh pendidikan bagi masyarakat
yang tidak dibelajarkan pada jalur pendidikan sekolah
2. Meningkatkan relevansi keterkaitan dan kesepadanan program-program
pendidikan luar sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
3. Peningkatan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan luar sekolah
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggara pendidikan luar
sekolah
B. Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah
Akibat dari dikhawatirkannya masalah perekonomian yag mungkin akan
merendahkan nama bangsa diatas pendidikan yang dianggap sangat penting bagi
masyarakat, munculah inisiatif agar bangsa bisa mendapatkan pendidikan tanpa harus
mahal. Secara serus inisiatif tersebut ditanggapi oleh pemerintah dengan
mensejajarkan dan memperhatikan bentuk kegiatan kependidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat ataupun pemerintah.
2. Periode Revolusi
Pada periode ini PLS diarahkan kepada: pendidikan agama dan budi pekerti,
pendidikan kecerdasan dan keterampilan dan lainnya.
3. Pengaruh agama
Agama dapat memberikan motivasi kepada masyarakat bahwa belajar
merupakan kewajian yang ditetapkan Allah SWT untuk dilakukan setiap orang.
Syarat utama yang perlu dimiliki oleh setiap individu untuk melakukan kegiatan
belajar adalah kemampuan membaca. Oleh sebab itulah wahyu pertama yang
diturunkan Allah SWT kepada Rasul-Nya, untuk disampaikan kepada manusia adalah
perintah untuk membaca. “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menjadikan?”
(Qs. Al-Alaq:1)
2. Aspek Teoritis
Menurut Phillips H. Cooms bahwa tidak satupun lembaga pendidikan
formal, informal maupun nonformal yang mampu secara sendiri-sendiri memnuhi
semua kebutuhan belajar minumun yang esensial. Atas teori diatas dapat
dikemukakan bahwa keberadaan pendidikan tidak hanya penting bagi segelintir
masyarakat, tapi mutlak diperlukan keberadaannya bagi masyarakat lemah (yang tidak
mampu memasukan anak-anaknya ke lembaga pendidikan sekolah). Dalam upaya
pemerataan kesempatan belajar, meningkatkan kualitas hasil belajar dan mencapai
tujuan pembelajaran yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
1. Dari segi waktu relatif singkat, tidak penuh dan tidak terus menerus
2. Dipusatkan dilingkungan masyarakat dan lembaga
3. Struktur fleksibel
4. Dilakukan oleh pelaksana program dan peserta didik
a. Pendidikan Lanjutan
Kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat yang perlu mendapatkan
pendidikan secukupnya dengan memberi satu keahlian.
b. Pendidikan pembaruan
Kegiatan pendidikan yang utama ditujukan kepada orang-orang yang sudah
melampaui masa muda
d. Pendidikan populer
Kegiatan yang ditujukan kepada semua orang agar dapat memanfatkan waktu
senggangnya dengan kativitas yang berguna
4. Pendidikan masyarakat
5. Pendidikan dasar
Program wajib belajar enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah
lanjutan tingkat pertama. Terdapat Madrasah Ibtidaiyah yang setingkat dengan
sekolah dasar, dan madrasah Tsanawiyah yang setingkat dengan sekolah lanjutan
tingkat pertama.
6. Penyuluhan
7. Pendidikan seumur hidup
Jenis-Jenis Pendidikan Luar Sekolah
Menurut system pendidikan nasional :
1. Pendidikan umum
2. Pendidikan kejuruan
3. Pendidikan luar biasa
4. Pendidikan kedinasan
5. Pendidikan keagamaan
6. Pendidikan akademik
7. Pendidikan professional
1. Lembaga kursus
2. Lembaga pelatihan
3. Kelompok belajar
4. Pusat kegiatan masyarakat
5. Majelis Taklim
6. Bimbingan les dan sebagainya
1. Majelis Taklim
Majelis Taklim sebagai sebuah institusi pendidikan nonformal dalam bidang
keagamaan. Oleh karenanya muatan pengajarannya lebih menekankan aspek agama
islam dengan megacu pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta sumber hukum islam
lainnya. Sedangkan penyusunan kurikulumnya, antara materi disesuaikan dengan
kondisi jamaah majelis taklim
2. Pendidikan Pondok pesantren
Suatu lembaga pendidikan islam Indonesia untuk mendalami ilmu tentang
agama islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian. Kurikulum
pendidikan di pesantren saat ini tidak sekedar focus pada kitab-kitab klasik, tetapi
juga memasukan banyak mata pelajaran dan keterampilan umum. Jenjang pendidikan
dalam pesantren tidak dibatasi seperti dalam lembaga-lembaga pendidikan yang
memakai system klasikal. Umumnya kenaikan tingkat seorang santri didasarkan
kepada isi mata pelajaran tertentu yang ditandai dengan tamat dan bergantinya kitab
yang dipejarinya.
3. Madrasah
Salah satu lembaga pendidikan islam yang mewadahi proses transformasi ilmu
yang terfokus pada pendidikan agama. Biasanya jam pelajaran mengambil waktu sore
hari, mulai bakda ashar hingga maghrib. Atau bakda isya sampai sekitar jam
sembilan malam. Dengan adanya lembaga pendidikan nonformal ini anak-anak
berhasil mampu membaca Al-Qur’an.
Terdapat beberapa bidang studi yang diajarkan seperti : Al-Qur’an Hadist, Aqidah
Akhlak, Sejarah kebudayaan islam, Bahasa Arab, Praktek Ibadah dan lainnya. Jadi
dapat dilihat bahwa peranan dari pendidikan keagamaan luar sekolah ini diharapkan
mampu membenahi dan menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah dan budi pekerti
yang luhur. Maka perlu kiranya pendidikan Madrasah Diniyah Awaliyah dilestarikan
dan dibudayakan, dan perlu kiranya perhatian dari pemerintah sehingga masyarakat
akan merasa butuh dan ingin untuk memasukan putra-puterinya ke lembaga
pendidikan agama khususnya MDA.
Pengertian Madrasah
Kata madrasah diambil dari akar kata darasa yang berarti belajar, Madrasah
adalah isim makan dari kata ini sehingga berarti tempat untuk belajar. Istilah
madrasah sering diidentikan dengan istilah sekolah atau semacam bentuk perguruan
yang dijalankan oleh sekelompok atau institusi umat Islam (Zaki Badawi, 1980:2290).
Kata “Madrasah” berasal dari Bahasa Arab sebagai keterangan tempat dari akar
kata : “Darasa, Yadrusu, Darsan dan Madrasatan” yang mempunyai arti “Tempat
belajar para pelajar” sedangkan kata “Midras” diartikan “Buku yang dipelajari”.