Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERENCANAAN SISTEM PAI

“HAKIKAT PENDIDIKAN”

DOSEN PENGAMPU: Dr. NURHAIZAN SEMBIRING, MA


NIDN. 0130048005

DISUSUN OLEH :

NAMA : Agung Sanjaya


NPM : 71200211063
SEMESTER : 5 ( Lima )

UNIVERSITASISLAMSUMATERAUTARA

FAKULTAS AGAMA ISLAM

TAHUN AKADEMIK 2022-2023

KATA PENGANTAR

i
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Hakikat Pendidikan” dapat Saya
selesaikan dengan baik.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Medan, 04 Oktober 2022

PEMAKALAH

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Hakikat Pendidikan............................................................................................................2
1. Pengertian Pendidikan.....................................................................................................2
B.Fungsi dan Tujuan dari Sistem Pendidikan nasional.......................................................3
A. Fungsi pendidikan nasional............................................................................................3
B. Tujuan Pendidikan Nasional..........................................................................................3
C.Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003.....................................................................4
D. pasal pasal yang menyangkut Sistem Pendidikan nasional ( Pendidik dan peserta
didik ).........................................................................................................................................4
A. Peserta didik.....................................................................................................................4
B. Pendidik............................................................................................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah proses pembelajaran yang dimulai dari sd smp sma, pendidikan bertujuan
untuk meningkat kan kemampuan, kreativitas dan pengetahuan yang diberikan oleh guru
sehingga terhindar dari kebodohan, makin tinggi pendidikan semakin tinggi juga ilmu yang
didapat.

Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sector penting
dalam pembangunan di setiap Negara. Menurut UUD No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas
dalam pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, masyarakat, mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses
pembelajaran. Dalam pasal 4 dijelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Dengan demikian pendidikan adalah segala daya upaya dan semua usaha untuk membuat
masyarakat dapat mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta
memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.

1
BAB II
PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendidikan

Hakikat pendidikan adalah proses pembelajaran sebagai upaya untuk


mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik dengan interaksi yang menghasilkan
pengalaman belajar. Di Indonesia menginginkan pendidikan yang lebih baik, hal inilah yang
melatar belakangi terjadinya pergantian kurikulum secara terus-menerus. Pergantian
kurikulum merupakan salah satu usaha yang dilakukan negara dalam mencetak lulusan yang
berkualitas dalam negara kekuasaannya maupun internasional agar sesuai dengan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003.

1. Pengertian Pendidikan

Pada hakikatnya pendidikan telah ada sejak adanya manusia di bumi, walaupun dalam bentuk
yang sangat sederhana, sehingga proses pedidikan berada dan berkembang seiring bersamaan
dengan proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia.

Menurut Ahmad Tafsir: “Pendidikan yaitu mengembangkan pribadi dalam semua aspeknya
yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan dan pendidikan oleh
orang lain (guru). Seluruh aspek mencakup jasmani, akal dan hati.”1

Demikian pentingnya pendidikan bagi segenap umat manusia, khususnya pula bagi kaum
muslimin, dan pendidikan hanya dapat diraih dengan jalan menuntut ilmu. Artinya menuntut
ilmu penuh dengan keutamaan, Nabi bersabda:

ِ ‫(ر َواهُ ْالب‬


‫ُخَارى َو ُم ْسلِ ٌم‬ َ ‫َم ْن اَ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َرا َد اَأْل ِخ َرةَ فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َرا َدهُ ِما فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬
“Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barangsipa yang
menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki
keduanya maka dengan ilmu” (HR. Bukhori dan Muslim).2

1
Lahmuddin Lubis and Wina Asry, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan, Bumi Aksara, 2020.
2
‘HR. Bukhori Dan Muslim’.

2
B.Fungsi dan Tujuan dari Sistem Pendidikan nasional

A. Fungsi pendidikan nasional

Fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia telah diatur didalam undang-undang No.
20 tahun 2003 tentang sisutrem pendidikan nasional. Mengacu pada undang-undang No.20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional fungsi pendidikan yaitu Pasal 3 yang
menyatakan bahwa’’Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,Berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.3

Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat dari kebodohan
dan ketertinggalan serta fungsi pendidikan Indonesia menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

B. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan di Indonesia tertulis pada Undang-Undang Republik Indonesia


(UURI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta peraturan-
peraturan pemerintah yang bertalian dengan pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia (PPRI) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 26 ayat 1 disebutkan pendidikan bertujuan untuk meletakkan dasar: Kecerdasan;
Pengetahuan; Kepribadian; Akhlak mulia; Keterampilan untuk hidup mandiri; Megikuti
pendidikan lebih lanjut 4

Di dalam praktik pendidikan, khusunya pada lembaga pendidkan terdapat beberapa tujuan
yang menjembatani terlaksananya tujuan pendidikan nasional di antaranya: 5

a. Tujuan umum pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan


mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta mempunyai tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan
b. Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu
untuk mencapainya. Misalnya tujuan pendidikan tingkat SD berbeda dari tujuan tingkat
menengah, dan seterusnya. Jika semua lembaga (institusi) dapat mencapai tujuannya berarti
tujuan nasional tercapai
3
‘Liat UU No 20 Tahun 2003 Pasal 3’.
4
‘Liat UU PPRI No 19 Tahun 2005’.
5
Aziz Masang, ‘Hakikat Pendidikan’, Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, 1.1 (2021), 14–31
<https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul/article/view/5492>.

3
c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau mata pelajaran, misalnya tujuan
pembelajaran IPA, IPS, atau Matematika. Setiap lembaga pendidikan menggunakan
kurikulum tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan

C.Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003

Menurut UU No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan definisi di atas, saya menemukan 3 (tiga) pokok pikiran utama yang terkandung
di dalamnya, yaitu:
(1) usaha sadar dan terencana
(2) mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif
mengembangkan potensi dirinya
(3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.6

D. pasal pasal yang menyangkut Sistem Pendidikan nasional ( Pendidik dan peserta
didik )

A. Peserta didik

Pasal 23
1.Pendidikan nasi!nal bersifat terbuka dan memberikan keleluasaan gerak kepada peserta
didik.
2.Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Menteri.

Pasal 24
Setiap peserta didik pada suatu satuan pendidikan mempunyai hak-hak berikut :
1. mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
2. mengikuti pr!gram pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan,
baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memper!leh pengakuan tingkat
pendidikan tertentuyang telah dibakukan
3. mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuaidengan persyaratan
yang berlaku

6
AKHMAD SUDRAJAT, ‘Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003’, 2010
<https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-
20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/> [accessed 30 October 2022].

4
4. pindah ke satuan pendidikan yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan
persyaratan penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan yang hendak dimasuki
5. memperoleh penilaian hasil belajarnya.

Pasal 25
1. Setiap peserta didik berkewajiban untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku
2. mematuhi semua peraturan yang berlaku
3. menghormati tenaga kependidikan
4.ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
5.Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Menteri.7

B. Pendidik

Menurut UU No 20 Tahun 2003 Dan No 14 Tahun 2005 peran guru adalah sebagai pendidik,
pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta didik

guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik dan lingkungannya. Boleh karena itu guru harus mempunyai standar kualitas pribadi
tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. guru harus
memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai
dengan nilai dan norma tersebut. guru juga harus bertanggung jawab terhadap tindakannya
dalam proses pembelajaran di sekolah.Sebagai pendidik guru harus berani mengambil
keputusan secara mandiri berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta
bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan

7
‘Liat UU No 20 Tahun 2003’.

5
BAB III
PENUTUP

BAB III PENUTUP


Sistem pendidikan nasional adalah suatu sistem dalam suatu negara yang mengatur
pendidikan yang ada di negaranya agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa,agar tercipta
kesejahteraan umum dalam masyarakat. Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional disusun
sedemikian rupa, meskipun secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan nasi!
nal bangsa-bangsa lain, sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa itu
sendiri yang secara geografis, demokrafis, histeris, dan kultural berciri khas. jenjang
pendidikan diawali dari jenjang pendidikan dasar yang memberikan dasar yang diperlukan
untuk hidup dalam masyarakat dan berupa prasyarat untuk mengikuti pendidikan menengah.
yang diselenggarakan di S'TA. Pendidikan menengah berfungsi memperluas pendidikan
dasar. Dan mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

6
DAFTAR PUSTAKA

AKHMAD SUDRAJAT, ‘Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003’, 2010


<https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-
pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/> [accessed 30 October
2022]
‘HR. Bukhori Dan Muslim’
‘Liat UU No 20 Tahun 2003’
‘Liat UU No 20 Tahun 2003 Pasal 3’
‘Liat UU PPRI No 19 Tahun 2005’
Lubis, Lahmuddin, and Wina Asry, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan, Bumi Aksara,
2020
Masang, Aziz, ‘Hakikat Pendidikan’, Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, 1.1
(2021), 14–31 <https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul/article/view/5492>

Anda mungkin juga menyukai