Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Tujuan pendidikan Nasional

Disusun oleh :

Muhammad sulton (230106179)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN [FTK]
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
“Tujuan pendidikan Nasional “ ini dengan tepat waktu. Solawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
kita dari alam yang gelap menuju alam yang terang benderang.

Sebagai penyusun, penulis memahami masih banyak kekurangan baik dari


penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena
itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan keritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa di baca dan di praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mataram, 3 September 2023

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.........................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................


B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan penulisan makalah...........................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan.............................................................................
B. Pendidikan Nasional.............................................................
C. Sistem Pendidikan Nasional..................................................

BAB III PEMBAHASAN

A. Dasar hukum pendidikan indonesia............................................


B. Dasar Hukum Pendidikan Nasional.............................................
C. Implikasi Landasan Hukum Terhadap Konsep Pendidikan..........
D. Perlunya Landasan Hukum Bagi Pengelengaraan Pendidikan....

BAB IV KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan Makalah

Hampir semua orang di kenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan.


Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak –anak
menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa
dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah
dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiwa di didik oleh guru dan dosen.
Jadi ,pendidikan dapat dikatakan sebuah peroses atau kegiatan yang di lakukan oleh
manusia.

Bila kita pandang pendidikan sebagai sebuah peroses, maka peroses tersebut
akan berakhir pada tercapainya tujuan akhir pendidikan. Suatu tujuan yang hendak
di capai oleh pendidikan pada hakikatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai
ideal yang terbentuk dalam peribadi manusia yang di inginkan.

Setiap lembaga memiliki tujuan pendidikan yg berbeda-beda. Tapi, setiap


tujuan tersebut tidak boleh melenceng dari tujuan nasional.

iv
B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa saja dasar hukum yang mengatur pendidikan di indonesia?


2. Apa fungsi dan tujuan pendidikan nasional indonesia?

C. Tujuan penulisan makalah

Melalui makalah ini pembaca di harapkan:

1. Mengetahui apa saja dasar hukum yang mengatur pendidikan indonesia.


2. Mengetahui apa fungsi dan tujuan pendidikan nasional di indonesia.

v
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menunjukan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian
diri ,keperibadian ,kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Pendidikan Nasional

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan undang-


undang dasar republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

3. Sistem Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang


saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

vi
BAB III

PEMBAHASAN

1. Dasar Hukum Pendidikan Indonesia

Hukum adalah aturan yang harus ditaati, bila dilanggar mendapat sangsi
sesuai dengan aturan yang berlaku. Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku
sebagai tempat berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan. Tetapi tidak semua kegiatan pendidikan
dilandasi oleh aturan-aturan baku ini, contohnya aturan cara mengajar, cara
membuat persiapan, supervisi, yang sebagian besar dikembangkan sendiri oleh para
pendidik.

2. Dasar Hukum Pendidikan Indonesia

Landasan Hukum Pendidikan (Aspek Legal Formal), yaitu sebagai berikut :

1. Pendidikan Menurut Undang Undang Dasar 1945

Pasal pasal yang bertalian dengan pendidikan dalam Undang Undang Dasar 1945
hanya 2 pasal, yaitu pasal 31 dan 32. Pasal 31 mengatur tentang pendidikan
kewajiban pemerintah membiayai wajib belajar 9 tahun di SD dan SMP, anggaran
pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD, dan sistem pendidikan nasional.
Sedangkan pasal 32 mengatur tentang kebudayaan.

2. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang undang ini selain memuat pembaharuan visi dan misi pendidikan
nasional, juga terdiri dari 77 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum (istilah-
istilah terkait dalam dunia pendidikan), dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional,
prinsip penyelenggaraan pendidikan, hak dan kewajiban warga negara, orang tua
dan masyarakat, peserta didik, jalur jenjang dan jenis pendidikan, bahasa
pengantar, standar nasional pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga

vii
kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pendanaan pendidikan,
pengelolaan pendidikan, peran serta masyarakat dalam pendidikan, evaluasi
akreditasi dan sertifikasi, pendirian satuan pendidikan, penyelenggaraan
pendidikan oleh lembaga negara lain, pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan
peralihan dan ketentuan penutup.

Sebagai Induk peraturan perundang undangan pendidikan mengatur


pedidikan pada umumnya, artinya yang bertalian dengan pendidikan, mulai dari pra-
sekolah sampai dengan perguruan tinggi.

Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan


bangsa indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan undang –undang Dasar 1945
(pasal 1 ayat 2 dan 7).

Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri


dalam penyelenggaraan pendidikan (Pasal 1 ayat 7). Pada dasarnya pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah
(pasal 21 ayat 1, butir 1). Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas
luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan tamatan pendidikan dasar (pasal 6).

Menurut UU RI NO. 20 tahun 2003 bahwa teori-teori pendidikan dan


praktek-praktek pendidikan yang diterapkan di Indonesia haruslah berakar pada
kebudayaan Indonesia. Merupakan kewajiban para pakar pendidikan untuk
memikirkan teori dan praktek pendidikan yang berakar pada budaya bangsa sendiri.

Program wajib belajar untuk memberikan kesempatan bagi warga negara


untuk belajar minimal setara tamatan SLTP sederajat, tanpa membedakan jenis
kelamin, agama, ras, suku, k3. Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.

viii
Undang undang ini memuat 84 Pasal yang mengatur tentang ketentuan
umum(istilah-istilah dalam undang-undang ini), kedudukan fungsi dan tujuan ,
prinsip profesionalitas, seluruh peraturan tentang guru dan dosen dari kualifikasi
akademik, hak dan kewajiban sampai organisasi profesi dan kode etik, sanksi bagi
guru dan dosen yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya,
ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.

4. Undang-Undang yang berkaitan dengan kependidikan


 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan
Hukum Pendidikan
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
 PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik
 Permendiknas No.5 tahun 2006 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dana
Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan tahun 2006,termasuk pemberian
Block Grant/Subsidi SekolahPermendiknas No.22 tahun 2006 tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
 Permendiknas No.23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
 Permendiknas No.24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas
No.22 tahun 2006 dan Peraturan Mendiknas No.23 tahun 2006

5. Yang berhubungan dengan Peraturan Kepegawaian

 PP No.47 tahun 2005 tentang PNS yang menduduki Jabatan Rangkap.


 PP No.48 tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CPNS
 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.21 tahun 2005 tentang
Pedoman Pendataan dan Pengolahan Tenaga Honorer.

ix
6. Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan sebagai berikut:

 PP Nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah.


 PP Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar.
 PP Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
 PP Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

7. Perda Pendidikan di Kabupaten atau Provinsi di Indonesia

C . Inplikasi Landasan Hukum Terhadap Konsep Pendidikan

Sebagai implikasi dari landasan hukum pendidikan, maka pengembangan konsep


pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Ada perbedaan yang jelas antara pendidikan akademik dan pendidikan


profesional.
- Pendidikan Akademik : Menyiapkan para ahli agar mampu mengembangkan
ilmu, teknik atau seni di bidang masing-masing melalui aktualisasi diri secara
utuh.
- Pendidikan Profesional : Menyiapkan anak didik agar ahli dalam menerapkan
teori tertentu, jumlah mereka dibatasi sesuai kebutuhan, lulusan wajib bekerja di
tempat tertentu.
2. Pendidikan profesional tidak cukup hanya menyiapkan ahli dalam menerapkan
statu teori, tetapi juga mempelajari cara membina tenaga pembantu dan
mengusahakan alat-alat bekerja.
3. Sebagai konsekuensi dari beragamnya kemampuan dan minat siswa serta
dibutuhkannya tenaga verja menengah yang banyak maka perlu diciptakan
berbagai ragam sekolah kejuruan.

x
4. Untuk merealisasikan terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya maka perlu
perhatian yang sama terhadap pengembangan afeksi, kognisi dan psikomotor
pada semua tingkat pendidikan.

Dengan cara :

- Tidak menganak-tirikan pendidikan humaniora.


- Setiap bidang studi apapun dimasukan aspek afektif.
- Penguasaan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik harus diberi
skor.
5. Pendidikan humaniora perlu lebih menekankan pada pelaksanaan dalam
kehidupan seharí-hari agar pembudayaan nilai-nilai Pancasila akan lebih mudah
dicapai.

6. Melaksanakan kurikulum muatan lokal :


- Norma daerah
- Alat Peraga, alat belajar, media pendidikan daerah.
- Contoh pelajaran setempat
- Teori-teori cocok dengan daerah tempatan.
- Partisipasi anak daerah pada usaha-usaha daerah.
- Pengembangan keterampilan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja
daerah.
- Siswa diikutsertakan memecahkan masalah masyarakat setempat.
- Bidang studi cocok dengan kebutuhan daerah itu.
7. Perlu diselenggarakan suatu kegiatan badan kerjasama antara sekolah
masyarakat dan orang tua untuk menampung aspirasi, mengawasi pelaksanaan
pendidikan, untuk kemajuan di bidang pendidikan.

xi
D. Perlunya Landasan Hukum Bagi Penyelenggaran Pendidikan

Mengapa didalam penyelenggaraan pendidikan perlu adanya landasan


hukum? Karena dalam kenyataannya, bahwa dalam penyusunan kebijaksanaan,
pemerintah tidak hanya membatasi diri berkenaan dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara secara umum.namun pengaturan itu juga menyangkut aspek khusus
lain seperti aspek perekonomian, hak milik, perkawinan dan pendidikan.
Kebijaksanaan pemerintah itu berupa ketentuan-ketentuan, baik bersifat umum
maupun khusus tidak hanya tersirat dalam kebiasaan dan adat istiadat. Akan tetapi
dituangkan berupa surat keputusan, ketetapan, peraturan pemerintah, dan Undang-
undang.

Guru sebagai pelaksana pendidikan seyogianya menaruh perhatian terhadap


kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah tersebut. Untuk itu, tugas guru baik
langsung maupun tidak langsung harus menunjang semua kebijaksanaan
pemerintah dan mampu mengikuti perkembangan dan perubahan kebijaksanaan
pemerintah tersebut. Tidak hanya yang berkenaan langsung dengan pendidikan,
bahkan dari berbagai aspek kehidupan yang memungkinkan mereka mengantarkan
anak didik untuk memahami hak dan kewajibannya. Tentu saja perhatian guru yang
utama lebih diarahkan pada bidang pengajaran sesuai dengan tugasnya. Dengan
begitu guru dapat mewujudkan kegiatan pendidikan secara tepat dan
memungkinkan mereka untuk melakukan inovasi dalam bidang pendidikan.

Berdasarkan pembahasan diatas, disimpulkan bahwa guru harus memiliki


pedoman dan acuan dalam melaksanakan tugasnya sehingga penyimpangan-
penyimpangan dalam bidang pendidikan dapat dihindari. Dan kebijaksanaan
pemerintah itu dituangkan dalam berbagai bentuk ketetapan yang menjadi landasan
hukum bagi para guru dalam mewujudkan tugasnya. Guru tidak hanya terbatas
memahami ketentuan berupa undang-undang pokok dibidang pendidikan melainkan
juga ketentuan lain seperti undang-undang dasar, ketetapan MPR (GBHN), kepres,

xii
peraturan pemerintah, bahkan kurikulum yang ditetapkan dengan keputusan
menteri dan kode etik guru. Ketentuan itulah yang merupakan landasan hukum atau
peraturan perundang-undangan untuk mewujudkan kegiatan pendidikan.

xiii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Landasan hukum merupakan peraturan baku sebagai tempat berpijak


atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.

Dasar hukum pendidikan di indonesia, yaitu : UUD 1945 Pasal 31 dan 32,
Undang Undang No. 20 Tahun 2003, Undang Undang No. 14 Tahun 2005, Dll

Guru harus memiliki pedoman dan acuan dalam melaksanakan tugasnya


sehingga penyimpangan-penyimpangan dalam bidang pendidikan dapat
dihindari. Guru tidak hanya terbatas memahami ketentuan berupa undang-
undang pokok dibidang pendidikan melainkan juga ketentuan lain seperti
undang-undang dasar, ketetapan MPR, kepres, peraturan pemerintah, bahkan
kurikulum yang ditetapkan dengan keputusan menteri dan kode etik guru.

B. Saran

Saran yang bisa diambil dari makalah ini adalah tetap terus tingkatkan
pendidikan kita, tetap semangat meski dalam kenyataan, negara kita tertinggal
akan tingkat pendidikannya. Namun jangan juga menganggap bahwa negara kita
tidak akan pernah maju dengan tingkat pendidikan yang rendah, akan tetapi
yakinlah, perlahan negara kita menuju ke keadaan yang lebih baik.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Siswoyo, Dwi, dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. UNY Press. Yogyakarta

UU Sikdiknas. 2006. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.

UU Guru dan Dosen. 2005. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi bagi Guru dalam
Jabatan

Peraturan Menteri Nomor 11 Tahun 2005, tentang Buku Teks Pelajaran

Pidarta, Made. 2000. Landasan Kependidikan. Rineka Cipta: Jakarta

Peraturan Menteri No. 16/18.

xv

Anda mungkin juga menyukai